Anda di halaman 1dari 7

FARKTUR VERTEBRA LUMBALIS

Oleh :

Kelompok X

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2012

ANGGOTA KELOMPOK X

Dahniar Johar ( 1422100337 )


Rahmawati ( 1422100338 )

Irawati ( 1422100339 )

Susiati ( 14220110156 )

Infanteria Rolobessy ( 14220110157 )

Desi Purnamawati ( 14220110161 )

Rahmawati . M ( 14220110162 )

Fitri. N. Pellu ( 14220120198 )

Hajar . A. Malabar ( 14220120199 )

Nursita Mahu ( 1422090282 )

Megawati Longa ( 1422090294 )


KELOMPOK X

Kasus :

Seorang pria, korban tabrak lari mengalami cedera tulang belakang, kesadaran
menurun, setelah dilakukan pemeriksaan radiologi, klien mengalami patah pada tulang
lumbal 5, klien tak dapat membalikkan badannya, TD : 70/ 60 mmHg, klien mengalami
lebam pada daerah pinggul, hasil Lab menunjukkan HB : 6,7 %.

Tentukanlah :

1. Pertolongan yang akan dilakukan


2. Buat landasan teori
Buatlah asuhan keperawatan sesuai kasus

1. A. Pertolongan Yang Dilakukan :


2. Di ruang gawat darurat
A. 1. Identitas Pasien
Nama : Tn.Saiful

Umur : 30 tahun

Agama : islam

Alamat : jl. Kali ciliwung 4


Pendidikan : SMA

Pekerjaan : karyawan

Tgl masuk : 9 juni 2012

Tgl pengkajian : 14 juni 2012

Diagnose medis : fraktur lumbal V

1. 2. Identitas Penanggung
(istri)
Nama : Ny. Sumiati

Umur : 29 tahun

Agama : Islam

Alamat : Jl. Kali ciliwung 4

Pekerjaan : karyawan

1. Anamnesis: klien mengatakan nyeri di bagian panggul


Klien mengatakan ketika bergerak nyerinya bertambah

Klien mengatakan tidak dapat menbalikan badannya.

1. Pemeriksaan fisik :
A. Pengkajian primer
airway

Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan secret akibat


kelemahan reflex batuk.

breathing

Kelemahan menelan/batuk, timbulnya pernapasan yang sulit,

-circulation
Hipotensi, membrane mukosa pucat, dingin.

1. Penatalaksanaan
A. Lakukan resusitasi untuk membersihkan jalan napas dari secret. Dan
pertahankan jalan napas dengan menggunakan metode chin lift atau jaw trust.
B. Beri infus bila mungkin plasma.
C. Fiksasi dengan korset lumbal

1. B. Landasan Teori
2. a. Definisi
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai dengan jenis dan
luasnya. Faktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat
diabsorbsinya. Fraktur dapat disebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk,
gerakan putir, mendadak bahkan kontraksi otot ekstrem. Meskipun tulang patah,
jaringan sekitarnya juga akan terpengaruh, mengakibatkan edema jaringan lunak,
perdarahan ke otot dan sendi, dislokasi sendi, rupture tendo, kerusakan saraf dan
kerusakan pembuluh darah. (Brunner and Suddarth, 2001).

Fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang. Gejala gejala fraktur tergantung
pada sisi, beratnya dan jumlah kerusakan pada struktur lain, biasanya terjadi pada
orang dewasa laki-laki yang disebabkan oleh kecelakaan, jatuh, dan perilaku kekerasan.
(Marilyn, E. Doengoes, 1999).

Fraktur adalah deformasi atau dekontinuitas dari tulang oleh tenaga yang melebihi
kekuatan tulang. (http://www.medicastore.com/med/detail=patah;tulang/).
Dari ketiga pengertian diatas penulis menyimpulkan fraktur lumbal adalah kerusakan
pada tulang belakang berakibat trauma, biasanya terjadi pada orang dewasa laki-laki
yang disebabkan oleh kecelakaan, jatuh, dan perilaku kekerasan.

Fungsi ruas tulang belakang menurut Syaifuddin (2006, hlm. 52) yaitu:

1. Menahan kepala dari alat alat tubuh yang lain


2. Melindungi alat halus yang ada didalamnya (sumsum tulang belakang)
3. Tempat melekatnya tulang iga dan tulang panggul
4. Menetukan sikap tubuh
5. Bagian-bagian tulang belakang
Bagian-bagian tulang belakang menurut Syaifuddin 2006, hlm. 53 adalah sebagai
berikut:

a) Vertebra servikalis (tulang leher) 7 ruas,


b) Vertebra torakalis (tulang punggung) terdiri dari 12 ruas.

c) Vertebra lumbalis (tulang pinggang)-terdiri dari 5 ruas.

d) Vertebra sakralis (tulang kelangkang) terdiri dari 5 ruas.

e) Vertebra koksigialis (tulang ekor) terdiri dari 4 ruas. Ruas-ruasnya kecil dan
menjadi sebuah tulang yang disebut juga os koksigialis.

1. b. Etiologi
Menurut Arif muttaqin (2005, hal. 98) penyebab dari cedera medula spinalis dalah :

1. Kecelakaan lalu lintas


2. Kecelakaan olahraga
3. Kecelakaan industri
4. Kecelakaan lain, seperti jatuh dari pohon atau bangunan
5. Luka tusuk, luka tembak
6. Trauma karena tali pengaman (Fraktur Chance)
7. Kejatuhan benda keras

1. c. Patofisiologi
Kolumna vertebralis tersusun atas seperangkat sendi antara korpus vertebra yang saling
berdekatan. Diantaranya korpus vertebra mulai dari vertebra sevikalis kedua sampai
vertebra sakralis terdapat discus intervertebralis. Discus-discus ini membentuk sendi
fibrokartilago yang lentur antara korpus pulposus ditengah dan annulus fibrosus di
sekelilingnya. Nucleus pulposus merupakan rongga intervertebralis yang terdiri dari
lapisan tulang rawan dalam sifatnya semigelatin, mengandung berkas-berkas serabut
kolagen, sel sel jaringan penyambung dan sel-sel tulang rawan.

Zat-zat ini berfungsi sebagai peredam benturan antara korpus vertebra yang
berdekatan, selain itu juga memainkan peranan penting dalam pertukaran cairan antara
discus dan pembuluh-pembuluh kapiler.

Apabila kontuinitas tulang terputus, hal tersebut akan mempengaruhi berbagai bagian
struktur yang ada disekelilingnya seperti otot dan pembuluh darah. Akibat yang terjadi
sangat tergantung pada berat ringannya fraktur, tipe, dan luas fraktur. Pada umumnya
terjadi edema pada jaringan lunak, terjadi perdarahan pada otot dan persendian, ada
dislokasi atau pergeseran tulang, ruptur tendon, putus persyarafan, kerusakan
pembuluh darah dan perubahan bentuk tulang dan deformitas. Bila terjadi patah
tulang, maka sel sel tulang mati. Perdarahan biasanya terjadi disekitar tempat patah
dan kedalaman jaringan lunak disekitar tulang tersebut dan biasanya juga mengalami
kerusakan. Reaksi peradangan hebat timbul setelah fraktur.

Anda mungkin juga menyukai