A Goodbye
06 May 2013 26 Comments
Author: hsw_elf
Main Cast:
- Kim Yejin
Rating: PG13
Length: Oneshot
http://rolinfanfictions.wordpress.com
Awal Mei, awal musim panas. Jarum jam baru menunjukkan pukul 10, namun
matahari sudah hampir berada di garis tertingginya. Angin berhembus pelan,
membelai lembut rambut panjang seorang gadis yang sibuk membaca sebuah
pamflet.
Yesung menatap gadis mungil yang berdiri di sampingnya tidak habis pikir,
Kupikir kau mengerti maksud perkataanku beberapa hari yang lalu.
You said you wanted to enlist quietly, you didnt want any special event that day.
Isnt it? Yejin, gadis itu, berujar malas tanpa mengalihkan tatapannya dari
pamflet yang sedang dibacanya.
Tapi ini bukan hari H, lagipula ini bukan acara spesial apalagi perpisahan,
hardik Yejin.
Yesung memilih mengalah. Salahnya juga yang menerima ajakan Yejin ke suatu
tempatyang tidak pernah ia bayangkanpagi tadi.
Setelah satu jam perjalanan dari Seoul, disinilah mereka sekarang. Yongin,
Gyeonggi-do. Lebih spesifiknya di sebuah taman bermain terkenal, Everland.
Aku sudah membawa baju ganti untuk jaga-jaga siapa tahu kita akan ke
Carribean Bay siang nanti. Gelombang setinggi 2-4 meter yang dihasilkan zona
laut buatan itu pasti merupakan tempat yang pas untuk bersantai.
Kita akan bermain, mencoba berbagai wahana, Yejin berujar antusias. Sebelum
Yesung menolak dan memilih berbalik menuju pintu keluar, Yejin cepat-cepat
menarik lengan pria itu menjauh dari gerbang masuk utama.
.
Sekarang kita ada di Magic Land, ujar Yejin sambil memerhatikan gambar map
di pamflet yang tidak pernah lepas dari tangannya.
Yesung tidak menjawab. Matanya melotot dan mulutnya setengah terbuka ketika
melihat berbagai wahana di depannya. Ia menatap prihatin puluhan orang yang
sedang diombang-ambing di sebuah roda besar hingga ketinggian beberapa meter
di atas permukaan tanah tempatnya berpijak.
Suara teriakan dapat terdengar jelas dari tiap sudut, membuat Yesung merasa
tidak nyaman. Ia mengedarkan pandangannya, menatap sekeliling dengan ekspresi
tidak suka. Matanya membaca nama tiap wahana. Log Ride, Futuristic Flying
Ride, Robot Ride,
Kaja, untuk pemanasan kita naik yang itu dulu! Yejin mengamit lengan Yesung
dan melangkah mendekati sebuah wahana.
Merasa mereka mulai mendekati sebuah roda besar yang menakutkan, Yesung
langsung mendongak untuk melirik sekilas plang besar yang terdapat di atas
kepalanya. Roda Ferris.
Terlambat. Yejin sudah menarik lengannya memasuki antrian loket, dan beberapa
remaja sudah mengantri di belakang mereka. Yesung menelan ludah gugup. Ini..
baru pemanasan?
Oppa, jebal jom! Yejin terkekeh melihat wajah Yesung yang terlihat tidak
bernyawa. Sungguh lucu dan memalukan.
Apa lagi? Yesung bertanya susah payah. Kepalanya pusing dan perutnya mual.
Ditambah lagi kakinya yang tiba-tiba terasa tidak kuat menyangga beban
tubuhnya.
Masih dengan cengiran geli, Yejin memapah Yesung ke sebuah bangku terdekat.
Ia kini menatap pria yang duduk di sebelahnya prihatin. Hal yang tadi
dianggapnya lucu ternyata serius. Wajah Yesung benar-benar pucat.
Yejin cepat-cepat menggeleng, Kita tidak usah bermain lagi. Kita bisa pergi ke
Zoo-topia.
Aniya, aku tidak ingin membuatmu kecewa. Bukankah dari dulu kau ingin kita
pergi ke taman bermain bersama? Dan ini hari terakhir dimana aku masih bisa
menemanimu, ujar Yesung. Ia merasa lebih baik sekarang, setelah mengingat
wajah bahagia Yejin saat melewati gerbang utama tadi. Dan ini memang hari
terakhirnya sebelum menjalankan wajib militer, jadi ia harus memanfaatkan
waktu sebaik mungkin.
Yesung memberikan karcis pada petugas dan menarik lengan Yejin memasuki
arena komedi putar. Yejin menatap sekeliling komedi putar yang dipenuhi oleh
anak-anak kecil yang sedang duduk manis sambil tertawa riang. Ia menoleh ke
sebelah kirinya dan memaksakan sebuah senyum ketika menyadari bahwa Yesung
sedang menatap sambil tersenyum lebar.
Setelah melihat suasana di restaurant ini, entah kenapa menurutku Hello Kitty
Caf terasa mulai membosankan.
Jinjja? Aku lega mendengarnya. Aku tidak perlu menahan malu saat
menemanimu lunch di tempat yang penuh dengan warna kesukaan Sungmin itu.
Yejin tertawa, merasa sedikit bersalah membuat Yesung berkorban menahan malu
setiap kali menemaninya lunch di salah satu caf favoritnya itu. Tapi itu bukan
salahnya sepenuhnya, Yesung sendiri yang selalu marah kalau ia mengajak
Sungmin yang dengan senang hati mau menemaninya ke caf imut itu.
Akhirnya pertanyaan yang beberapa bulan ini berputar di kepalanya sukses keluar
dari bibirnya. Yesung menghela napas pelan kemudian menatap Yejin, tepat di
manik mata gadis itu.
Yejin sedikit terkejut dengan perlakuan Yesung. Tidak biasanya pria itu berani
melakukan skin ship ketika berada di tempat yang ramai. Tubuhnya seakan dialiri
oleh aliran listrik yang membawa gelombang hangat ke seluruh tubuhnya.
Yah, sebelum hyeong pergi untuk waktu yang lama dan tidak tahu akan kembali
atau tidak. Kami tidak mau dianggap tidak sopan karena tidak mengantar
kepergianmu, tambah Kyuhyun tanpa memedulikan ekspresi Yesung yang
langsung berubah drastis.
Kami serius hyeong, kami memang mau menghabiskan waktu denganmu. Kami
pasti akan sangat merindukanmu, Siwon cepat-cepat menimpali, berusaha
meredam emosi Yesung. Yesung memang tidak suka mendengar apa pun yang
berhubungan dengan perpisahan, terlebih maksud perkataan Kyuhyun tadi
terdengar seakan ia akan pergi untuk selamanya.
Seluruh member menoleh pada Yejin yang sedang menyengir tanpa rasa bersalah
sambil menunjuk gerbang bertuliskan Monkey Valley dengan jari telunjuknya.
Donghae terbahak disusul oleh gelak tawa seluruh member kecuali Eunhyuk yang
malah sibuk melepas sepatunya.
Yesung tersenyum sambil menatap Eunhyuk yang kini sedang berlari mengejar
Donghae sambil mengangkat sepatunya tinggi-tinggi. Aku akan merindukan saat-
saat seperti ini, batinnya.
Na do! Seru Donghae, Eunhyuk, dan Shindong hampir bersamaan, tidak mau
kalah.
Kalian berisik! Biar aku yang tentukan tempat duduk kalian, ujar Kangin yang
langsung diprotes semua member.
Aku yang duduk di sebelah kanan hyeong, ujar Ryeowook pelan, tapi tidak ada
yang bisa membantahnya. Jelas, Ryewook adalah member yang paling dekat
dengan Yesung. Roommate sekaligus soulmatenya. Juga orang yang akan merasa
paling kehilangannya.
Kalau begitu aku duduk di sebelah kirinya, ujar Eunhyuk dan Donghaelagi-
lagihampir bersamaan.
Yejin menatap satu per satu member sambil tersenyum tipis. Kini mereka sedang
mengantri di loket, menunggu giliran untuk menaiki bianglala. Semua ingin
duduk satu bianglala dengan Yesung, berada sedekat mungkin dengannya,
menyimpan sebanyak mungkin memori untuk di kenang kembali selama dua
tahun ke depandua tahun ke sekian yang akan berlalu dengan berat, setelah per
satu bagian dari mereka mulai menjalankan kewajibannya sebagai warga Negara
Seoul.
Mendengar kasak-kusuk di belakangnya, Yejin pun menoleh. Ia menelan ludah
ketika melihat semua orang yang mengantri di loket yang sama dengan mereka
mulai memerhatikan semua member Super Junior yang hanya mengenakan
penyamaran sekedarnya.
Tolong karcisnya,
Baby Boo My hot little figure sesangeul ontong dwijyeo jichyeo sseureojil
ddaejjeum
Jabeun duson nohji aneul georan gobaek jabeun uril bureowo halgeoya
yaksokhae
Seluruh member yang ada di bianglala itu terus bernyanyi, menanyikan bagian
mereka, dan bergantian mengisi bagian kosong yang seharusnya dinyanyikan oleh
member lain yang duduk di bianglala sebelah, atau yang tidak ada sama sekali di
antara merekaHeechul dan Leeteuk.
Yejin tersenyum mendengar suara merdu para idola favoritnya. Tapi suara
Yesung tetap yang pertama kali menembus telinganya, melesat menuju
jantungnya, membuat jantungnya memompa darah lebih cepat. Suara yang
selama ini menemaninya. Suara yang akan sangat dirindukannya.
Sebuah atraksi favorit disini adalah Mystery Mansion dimana pengunjung dapat
menembak hantu-hantu, ujar Eunhyuk sambil menunjuk sederet kalimat di atas
pamflet yang dipegangnya. Sepertinya menarik.
Pasti lebih seru kalau kita kesini di malam hari, timpal Donghae.
Setelah ini kita langsung pergi kesana! Kangin berseru antusias. Aku akan
menunjukkan kemampuan yang kudapat selama mengikuti wajib militer.
Kaja! Kangin berseru, menyadarkan yang lain kalau giliran mereka telah tiba.
Mereka pun mengambil tempat duduk dan memakai safety belt masing-masing.
Belum sempat Yesung menolak, tangannya sudah ditarik oleh Yejin dengan
kekuatan berlebih saking semangatnya. Yesung merengut. Ia tidak suka tempat
yang berbau feminin, tapi toh tempat seperti itu yang hampir satu tahun terakhir
didatanginyademi Yejin.
Yesung menghela napas pelan, menyadari dua tahun ke depan ia akan sulit untuk
bertemu dengan gadisnya. Ia juga pasti akan merindukan rasanya tampil di depan
jutaan penggemarnya, merindukan sapphire blue ocean dengan teriakan riuh ELF
yang menyerukan namanya. Dan ia akan sangat merindukan serunya bercanda
bersama para member saat di dorm, backstage, stage, di mana pun.
Ia tidak mau membuat keluarga besarnya sedih, karena ia pun akan terluka ketika
melihat keluarganya bersedih. Itu alasannya tidak ingin ada acara spesial apa pun
besok.
Sibuk dengan pemikirannya sendiri, Yesung sampai tidak sadar kalau ia sudah
berdiri di depan sebuah tanaman mawar merah besar yang berbentuk hati.
Jogiyo, bisa tolong foto kami? Tanya Yejin sambil menyodorkan Instaxnya
pada seorang pengunjung yang kebetulan lewat di dekat mereka.
Yejin-a, nareul gidaryeo? Tanya Yesung tiba-tiba untuk kedua kalinya, hanya
ingin memastikan Yejinnya tidak berpaling pada Sungminsalah satu idola
favoritnya di Super Junior.
Oppa, kau tau? Kata-kata yang indah selain syair? Yejin balas bertanya,
membuat Yesung mengernyit. Yejin tertawa, Jawab saja.
Yejin tersenyum, Kata-kata orang yang kita sayangi. Sesederhana apapun yang ia
ucapkan, pasti akan kita balas dengan senyum, dan akan selalu menjadi kalimat
yang berarti bagi kita.
Dan bagiku, oppa adalah orang ituorang yang kusayang. Orang yang selalu
mengucapkan magic words yang mampu membuatku merasa bahagia itu begitu
mudah, cukup hanya mendengar suaramu, meskipun dari tempat yang jauh.
Tiba-tiba Yesung ingin sekali mencopot jantungnya yang kini bekerja telalu
hiperaktif. Tatapan Yejin untuknya pun terasa hangat dan menenangkan.
Yejin tersenyum lembut, Aku pasti kuat. Aku akan menunggumu, menunggu
saat aku bisa kembali mendengar magic words yang keluar dari mulutmu.
Yejin tahu betul, mungkin Yesung memang tidak membutuhkan special event
untuk melepas kepergiannya untuk menjalankan wajib militer, ia hanya butuh
kesetiaan keluarga besarnya untuk menunggunya dan menyambutnya ketika ia
keluar dari wajib militer dua tahun kemudian.
Cause even from the farthest place, you still continue to shine to me.
The End.
Thank you for reading. Please leave some comment and give a thumb up if you
P.S: Ini FF pertama saya yg castnya Yesung, sebelumnya selalu WonKyu. Meski
ide pas2an dan ngk pede buat ngirim, tapi toh FF ini aku kirim juga :p Terharu
banget waktu baca Yesung nangis & kaya berat buat ninggalin panggung di
SS5Seoul. Waktu itu saya sadar semua ELF terutama Clouds juga pasti ngk rela
Yesung wamil, tapi banyak hal yang bakal bikin kita bertahanseperti senyuman
Yesung. Am I right?
Keep Writing.