Anda di halaman 1dari 13

[YESUNG ENLISTMENT - 1st Winner] This Aint

A Goodbye
06 May 2013 26 Comments

by ELF4SUJU in Romance, fan fiction, fanfiction, One Shot,


Friendship Tags: FFWC, Kim Jongwoon, Super Junior, Superjunior,
Yesung, YESUNG ENLISTMENT

Sebelumnya kami minta maaf untuk keterlambatan publishing karena


adanya masalah dengan e-mail kami dan konektivitas dengan jaringan
internet.

This Aint a Goodbye

Author: hsw_elf

Main Cast:

- Kim Jongwoon (Yesung)

- Kim Yejin

- Other members of Super Junior

Genre: Brothership, Romance

Rating: PG13

Length: Oneshot

Words amount: 2975

Recommended song: Waiting For You Yesung

http://rolinfanfictions.wordpress.com

Happy reading, guys. I hope youll enjoy it. J

Ill wait for you until the end of the world.


Ill wait for you until the momment fate forbids.
5th Mei 2013

Awal Mei, awal musim panas. Jarum jam baru menunjukkan pukul 10, namun
matahari sudah hampir berada di garis tertingginya. Angin berhembus pelan,
membelai lembut rambut panjang seorang gadis yang sibuk membaca sebuah
pamflet.

Yesung menatap gadis mungil yang berdiri di sampingnya tidak habis pikir,
Kupikir kau mengerti maksud perkataanku beberapa hari yang lalu.

You said you wanted to enlist quietly, you didnt want any special event that day.
Isnt it? Yejin, gadis itu, berujar malas tanpa mengalihkan tatapannya dari
pamflet yang sedang dibacanya.

Baguslah kalau kau ingat. Yesung mendesah. Ia membenarkan letak


Whystylenya dan menurunkan topinya, berharap tidak ada yang mengenalinya.

Tapi ini bukan hari H, lagipula ini bukan acara spesial apalagi perpisahan,
hardik Yejin.

Yesung memilih mengalah. Salahnya juga yang menerima ajakan Yejin ke suatu
tempatyang tidak pernah ia bayangkanpagi tadi.

Setelah satu jam perjalanan dari Seoul, disinilah mereka sekarang. Yongin,
Gyeonggi-do. Lebih spesifiknya di sebuah taman bermain terkenal, Everland.

Yesung mengalihkan pandangannya, menatap lurus ke depan dengan ekspresi


kagum. Bazaar yang didekorasi meniru replika istana Perancis, negara-negara di
Timur Tengah, Spanyol, India, dan Rusia, menyapanya. Tidak hanya menawan
secara visual namun gaya arsitekturnya juga mengundang decak kagum para
pengunjung, termasuk dirinya.

Aku sudah membawa baju ganti untuk jaga-jaga siapa tahu kita akan ke
Carribean Bay siang nanti. Gelombang setinggi 2-4 meter yang dihasilkan zona
laut buatan itu pasti merupakan tempat yang pas untuk bersantai.

Siang? Yesung langsung melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan


kirinya. Lalu apa yang akan kita lakukan selama dua jam menunggu siang hari
datang?

Kita akan bermain, mencoba berbagai wahana, Yejin berujar antusias. Sebelum
Yesung menolak dan memilih berbalik menuju pintu keluar, Yejin cepat-cepat
menarik lengan pria itu menjauh dari gerbang masuk utama.
.

Sekarang kita ada di Magic Land, ujar Yejin sambil memerhatikan gambar map
di pamflet yang tidak pernah lepas dari tangannya.

Yesung tidak menjawab. Matanya melotot dan mulutnya setengah terbuka ketika
melihat berbagai wahana di depannya. Ia menatap prihatin puluhan orang yang
sedang diombang-ambing di sebuah roda besar hingga ketinggian beberapa meter
di atas permukaan tanah tempatnya berpijak.

Suara teriakan dapat terdengar jelas dari tiap sudut, membuat Yesung merasa
tidak nyaman. Ia mengedarkan pandangannya, menatap sekeliling dengan ekspresi
tidak suka. Matanya membaca nama tiap wahana. Log Ride, Futuristic Flying
Ride, Robot Ride,

Kaja, untuk pemanasan kita naik yang itu dulu! Yejin mengamit lengan Yesung
dan melangkah mendekati sebuah wahana.

Merasa mereka mulai mendekati sebuah roda besar yang menakutkan, Yesung
langsung mendongak untuk melirik sekilas plang besar yang terdapat di atas
kepalanya. Roda Ferris.

Kau yakin mau

Terlambat. Yejin sudah menarik lengannya memasuki antrian loket, dan beberapa
remaja sudah mengantri di belakang mereka. Yesung menelan ludah gugup. Ini..
baru pemanasan?

Oppa, jebal jom! Yejin terkekeh melihat wajah Yesung yang terlihat tidak
bernyawa. Sungguh lucu dan memalukan.

Apa lagi? Yesung bertanya susah payah. Kepalanya pusing dan perutnya mual.
Ditambah lagi kakinya yang tiba-tiba terasa tidak kuat menyangga beban
tubuhnya.

Masih dengan cengiran geli, Yejin memapah Yesung ke sebuah bangku terdekat.
Ia kini menatap pria yang duduk di sebelahnya prihatin. Hal yang tadi
dianggapnya lucu ternyata serius. Wajah Yesung benar-benar pucat.

Oppa, gwaenchanha? Tanya Yejin cemas.


Yesung menggeleng lemah, Setelah ini apa lagi?

Yejin cepat-cepat menggeleng, Kita tidak usah bermain lagi. Kita bisa pergi ke
Zoo-topia.

Yejin serius. Ia sudah lupa pada keinginannya untuk menaiki T Ekspressroller


coaster pertama di Korea yang terbuat dari kayu. Tidak masalah kalau ia harus
merombak ulang jadwalnya, lagipula keinginan awalnya kemari bukan untuk
bermain, tapi untuk menghabiskan waktu berdua dengan Yesung. Tidak apa kalau
mereka hanya duduk disini hingga senja menyapa, Yejin akan tetap bahagia
selama Yesung yang menemaninya.

Aniya, aku tidak ingin membuatmu kecewa. Bukankah dari dulu kau ingin kita
pergi ke taman bermain bersama? Dan ini hari terakhir dimana aku masih bisa
menemanimu, ujar Yesung. Ia merasa lebih baik sekarang, setelah mengingat
wajah bahagia Yejin saat melewati gerbang utama tadi. Dan ini memang hari
terakhirnya sebelum menjalankan wajib militer, jadi ia harus memanfaatkan
waktu sebaik mungkin.

Oppa, tidak perlu..

Kaja! Yesung berdiri dan menarik lengan Yejin.

Yejin tersenyum. Ia hampir saja merasa tersentuh dengan pengorbanan Yesung


ketika matanya menangkap seekor kuda putih yang berputar.

Yesung memberikan karcis pada petugas dan menarik lengan Yejin memasuki
arena komedi putar. Yejin menatap sekeliling komedi putar yang dipenuhi oleh
anak-anak kecil yang sedang duduk manis sambil tertawa riang. Ia menoleh ke
sebelah kirinya dan memaksakan sebuah senyum ketika menyadari bahwa Yesung
sedang menatap sambil tersenyum lebar.

Setelah melihat suasana di restaurant ini, entah kenapa menurutku Hello Kitty
Caf terasa mulai membosankan.

Yejin menyapukan pandangannya ke sekeliling restaurant. Pandangannya tertuju


pada seorang ibu yang sedang menyuapi anaknya. Pengunjung restaurant ini
kebanyakan keluarga kecil, membuat suasana disini terasa hangat, berbeda dengan
Hello Kitty Caf yang biasa dikunjungi oleh remaja dan pasangan kekasih.

Jinjja? Aku lega mendengarnya. Aku tidak perlu menahan malu saat
menemanimu lunch di tempat yang penuh dengan warna kesukaan Sungmin itu.
Yejin tertawa, merasa sedikit bersalah membuat Yesung berkorban menahan malu
setiap kali menemaninya lunch di salah satu caf favoritnya itu. Tapi itu bukan
salahnya sepenuhnya, Yesung sendiri yang selalu marah kalau ia mengajak
Sungmin yang dengan senang hati mau menemaninya ke caf imut itu.

Yejin mengalihkan pandangannya. Memandang jalanan di kawasan Global Fair


yang penuh dengan toko souvenir dan berbagai restaurantdari balik jendela.

Yejin-a, panggil Yesung, membuat Yejin menatapnya. Nareul gidaryeo?

Akhirnya pertanyaan yang beberapa bulan ini berputar di kepalanya sukses keluar
dari bibirnya. Yesung menghela napas pelan kemudian menatap Yejin, tepat di
manik mata gadis itu.

Neoreul gidaryeo sesangi kkeutnal ttaekkaji. Neol gidaryeo unmyeongi mageul


geu sungankkaji. Yejin menyanyikan sepenggal lirik dari lagu Waiting For You
yang dipopulerkan oleh pria bersuara emas yang duduk di hadapannya.

Yesung tersenyum lebar, merasa tenang sekaligus senang. Ia mengangkat jari


kelingkingnya, Yaksok?

Sambil tersenyum, Yejin menautkan jari kelingkingnya pada kelingking milik


Yesung, Yaksokhae.

Yesung memandangi gerbang masuk di hadapannya. Ini yang namanya Zoo-


topia?

Yejin mengangguk, Eo.

Kaja! Yesung menautkan jemarinya di sela-sela jemari Yejin. Jemari itu


mungil, tapi nyaman untuk digenggam, seakan untuk menggenggam jemari itulah
jemarinya dibuat.

Yejin sedikit terkejut dengan perlakuan Yesung. Tidak biasanya pria itu berani
melakukan skin ship ketika berada di tempat yang ramai. Tubuhnya seakan dialiri
oleh aliran listrik yang membawa gelombang hangat ke seluruh tubuhnya.

Mereka berjalan menyusuri Zoo-topia sambil sesekali berhenti untuk berfoto.


Setelah puas melihat berbagai binatang mulai dari yang lucu seperti anjing laut,
penguin, jerapah, hingga yang menyeramkan seperti singa dan beruang grizzly,
mereka memutuskan untuk duduk di sebuah bangku.
Yejin tertawa geli ketika melihat hasil jepretannya. Dalam salah satu foto, terlihat
Yesung yang ketakutan ketika seekor anak singa mengaum pelan dan melangkah
mendekati pagar pembatas. Tahu-tahu seoonggok benda hitam menghalangi
pandangannya.

Yesung melongokkan kepalanya untuk melihat wajah ketakutannya yang


menurutnyatidak terlalu buruk. Yesung menarik kepalanya, lalu menatap
sekeliling. Pandangannya tertuju pada sebuah gerbang bertuliskan Monkey
Valley.

Tiba-tiba aku teringat Eunhyuk, ujar Yesung tanpa sadar.

Apa hyeong benar-benar menganggapku mirip monyet?

Serempak, Yesung dan Yejin menoleh ke sumber suara. Keduanya tersentak.


Yesung yang tersadar lebih dulu lantas berseru kesal, YA! Sedang apa kau
disini!?

Eunhyuk hanya menyengir sementara member lain yang menyusul di belakangnya


mulai mengerubungi kedua insan yang tengah duduk di bangku sambil manatap
mereka dengan mulut setengah terbuka.

Kalian menguntit!? Sambar Yesung.

Kami juga ingin menghabiskan waktu denganmu hyeong, ujar Kyuhyun,


membuat semua yang ada di situ menatapnya kaget. Tidak ada yang akan percaya
evil magnae mereka bisa mengeluarkan kata-kata yang menyentuh.

Yah, sebelum hyeong pergi untuk waktu yang lama dan tidak tahu akan kembali
atau tidak. Kami tidak mau dianggap tidak sopan karena tidak mengantar
kepergianmu, tambah Kyuhyun tanpa memedulikan ekspresi Yesung yang
langsung berubah drastis.

Kami serius hyeong, kami memang mau menghabiskan waktu denganmu. Kami
pasti akan sangat merindukanmu, Siwon cepat-cepat menimpali, berusaha
meredam emosi Yesung. Yesung memang tidak suka mendengar apa pun yang
berhubungan dengan perpisahan, terlebih maksud perkataan Kyuhyun tadi
terdengar seakan ia akan pergi untuk selamanya.

Mereka memang tidak bercanda. Mereka rela dimarahi manager karena


mengacak-acak jadwal seenaknya demi menguntit Yesung dan Yejin dari pagi
tadi. Namun entah mengapa Eunhyuk tidak tahan. Begitu mendengar namanya
keluar dari mulut Yesung, ia langsung melesat dari persembunyian dan berlari
mendekati Yesung dengan senyum lebar.
Kalau seperti ini orang-orang akan dengan mudah mengenali kita, keluh
Yesung.

Lets have fun! Eunhyuk berseru riang.

Ayo kita kunjungi kerabat Hyukkie oppa!

Seluruh member menoleh pada Yejin yang sedang menyengir tanpa rasa bersalah
sambil menunjuk gerbang bertuliskan Monkey Valley dengan jari telunjuknya.
Donghae terbahak disusul oleh gelak tawa seluruh member kecuali Eunhyuk yang
malah sibuk melepas sepatunya.

Yesung tersenyum sambil menatap Eunhyuk yang kini sedang berlari mengejar
Donghae sambil mengangkat sepatunya tinggi-tinggi. Aku akan merindukan saat-
saat seperti ini, batinnya.

Aku mau duduk di sebelah hyeong! Seru Sungmin ngotot.

Na do! Seru Donghae, Eunhyuk, dan Shindong hampir bersamaan, tidak mau
kalah.

Kalian berisik! Biar aku yang tentukan tempat duduk kalian, ujar Kangin yang
langsung diprotes semua member.

Andwae! Sungmin merengut. Aku memilih menaiki bianglala dibanding cable


car agar bisa duduk bersama hyeong.

Aku yang duduk di sebelah kanan hyeong, ujar Ryeowook pelan, tapi tidak ada
yang bisa membantahnya. Jelas, Ryewook adalah member yang paling dekat
dengan Yesung. Roommate sekaligus soulmatenya. Juga orang yang akan merasa
paling kehilangannya.

Kalau begitu aku duduk di sebelah kirinya, ujar Eunhyuk dan Donghaelagi-
lagihampir bersamaan.

Yejin menatap satu per satu member sambil tersenyum tipis. Kini mereka sedang
mengantri di loket, menunggu giliran untuk menaiki bianglala. Semua ingin
duduk satu bianglala dengan Yesung, berada sedekat mungkin dengannya,
menyimpan sebanyak mungkin memori untuk di kenang kembali selama dua
tahun ke depandua tahun ke sekian yang akan berlalu dengan berat, setelah per
satu bagian dari mereka mulai menjalankan kewajibannya sebagai warga Negara
Seoul.
Mendengar kasak-kusuk di belakangnya, Yejin pun menoleh. Ia menelan ludah
ketika melihat semua orang yang mengantri di loket yang sama dengan mereka
mulai memerhatikan semua member Super Junior yang hanya mengenakan
penyamaran sekedarnya.

Kita sudah menjadi pusat perhatian, jangan sampai penyamaran kalian


terbongkar dan acara jalan-jalan kita berakhir dengan tidak menyenangkan, Yejin
berbisik.

Semua member langsung menatap sekeliling dan tubuh mereka seketika


menegang. Mereka sibuk membenarkan letak kacamata, syal, atau apa pun alat
penyamaran yang mereka pakai. Bahkan Ryeowook sudah menunduk dalam-
dalam agar tidak ada yang bisa melihat wajahnyayang justru membuat orang-
orang semakin curiga.

Tolong karcisnya,

Mereka semua mendesah lega dan buru-buru memberikan karcis masing-masing


pada petugas. Mereka berdesakan memasuki bianglala terdekat, lupa pada
keingingan awal mereka untuk duduk di samping Yesung, yang penting sekarang
adalah menjauh dari lautan masa yang masih sibuk berbisik-bisik di antrian loket.

Yeppeuda, puji Yejin. Matanya menatap kagum pemandangan seluruh kawasan


taman bermain yang dilihatnya melalui jendela bianglala. Merasa ada yang
kurang, Yejin pun menoleh, menatap Yesung yang juga sedang menatapnya
lembut. Oppa, nyanyikan sebuah lagu untukku.

Yesung mengernyit, namun tetap berdeham pelan. Ia mengganti posisi duduknya


menghadap Yejin, menatap gadisnya lekat, dan mulai bernyanyi.

Igeon jinsimiya baby neoro gadeukhan nae soke

Gaseume ne soneul daebwa dugeungeorineungeol

Meoritsoken ontong neoya sesang ane geottoldeon nal jichin nal

Salsu itge haejun neoya

Sungmin ikut bernyanyimenyanyikan bagiannya, diikuti oleh Kyuhyun dengan


suara merdunya yang memikat.

Hanchameul banghwang ggeute gyeondyeosseo neo eobsi

Ijeya naega chacheum pyeonghwarobge misoreul jitne

Eodumeul judeon keoteun geodeojun ne songil


Nunape nega bichwo seulpeum ddawin jiwojyeo

Seluruh member bernyanyi bersama sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya


sesuka hati. Yejin pun ikut bernyanyi di bagian reffrein.

Ajikggaji mothaejun geumal moki meyeo sikeunhan geumal

Nuguboda saranghae ojik neowa na nannana nannana nanna

I sungani haengbokhae jeongmal naege waseo gomawo jeongmal

Nareul da julhan saram ojik neowa na nannana nannana baro


neo

Kini Eunhyuk sudah berdiri dari duduknya, menggoyang-goyangkan badan dan


tangannya mengikuti irama musik rap yang dinyanyikannya.

Baby Boo My hot little figure sesangeul ontong dwijyeo jichyeo sseureojil
ddaejjeum

Nune balbhin Venus nuni busyeo

It feels like a dream, so dont wake me up.

We so fly nalagalrae to the sky amudo uwil banghae mothadorok malya

Jabeun duson nohji aneul georan gobaek jabeun uril bureowo halgeoya
yaksokhae

Seluruh member yang ada di bianglala itu terus bernyanyi, menanyikan bagian
mereka, dan bergantian mengisi bagian kosong yang seharusnya dinyanyikan oleh
member lain yang duduk di bianglala sebelah, atau yang tidak ada sama sekali di
antara merekaHeechul dan Leeteuk.

Yejin tersenyum mendengar suara merdu para idola favoritnya. Tapi suara
Yesung tetap yang pertama kali menembus telinganya, melesat menuju
jantungnya, membuat jantungnya memompa darah lebih cepat. Suara yang
selama ini menemaninya. Suara yang akan sangat dirindukannya.

T Ekspress berdiri kokoh di hadapannya. Namun tidak seperti sebelumnya, kini


Yejin tidak bersemangat. Ada hal lain yang ingin dilakukannya di kawasan
European Adventures ini.
Yejin mendesah. Ia menatap tiap member Sujuyang sedang mengerubungi
Eunhyuk yang memegang pamfletdengan pandangan serba salah. Ia ingin sekali
mengajak Yesung ke suatu tempat, hanya berdua, tapi ia sadar kalau member lain
juga ingin menghabiskan waktu dengannya.

Sebuah atraksi favorit disini adalah Mystery Mansion dimana pengunjung dapat
menembak hantu-hantu, ujar Eunhyuk sambil menunjuk sederet kalimat di atas
pamflet yang dipegangnya. Sepertinya menarik.

Pasti lebih seru kalau kita kesini di malam hari, timpal Donghae.

Setelah ini kita langsung pergi kesana! Kangin berseru antusias. Aku akan
menunjukkan kemampuan yang kudapat selama mengikuti wajib militer.

Ryeowook langsung menoleh, menatap Yesung dengan tatapan sedih yang


berusaha ditutupinya. Beruntung Yesung sedang mengikat tali sepatunya,
sehingga tidak menyadari bahwa kini semua member menatapnya dengan tatapan
yang sulit diartikan.

Kaja! Kangin berseru, menyadarkan yang lain kalau giliran mereka telah tiba.
Mereka pun mengambil tempat duduk dan memakai safety belt masing-masing.

Oppa, bolehkah aku bersikap egois? Yejin bertanya pelan.

Yesung, yang sedang memberikan karcis pada petugas, menoleh. Dahinya


mengernyit ketika mendapati jemari Yejin yang melingkar di lengannya,
menariknya menuju pintu keluar yang masih setengah terbuka.

Kangin yang melihat mereka langsung berteriak, YA! Eodiya!?

Kau mau mengajakku kemana? Yesung membenarkan letak Whystylenya.

Yejin tersenyum, teringat rencananya. Senyumnya semakin melebar ketika


matanya melihat tempat tujuannya tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Sambil mengenyit, Yesung mengikuti arah pandang Yejin. Matanya membulat


begitu menyadari bahwa tujuan mereka adalah taman bunga?

Belum sempat Yesung menolak, tangannya sudah ditarik oleh Yejin dengan
kekuatan berlebih saking semangatnya. Yesung merengut. Ia tidak suka tempat
yang berbau feminin, tapi toh tempat seperti itu yang hampir satu tahun terakhir
didatanginyademi Yejin.
Yesung menghela napas pelan, menyadari dua tahun ke depan ia akan sulit untuk
bertemu dengan gadisnya. Ia juga pasti akan merindukan rasanya tampil di depan
jutaan penggemarnya, merindukan sapphire blue ocean dengan teriakan riuh ELF
yang menyerukan namanya. Dan ia akan sangat merindukan serunya bercanda
bersama para member saat di dorm, backstage, stage, di mana pun.

Ia tidak mau membuat keluarga besarnya sedih, karena ia pun akan terluka ketika
melihat keluarganya bersedih. Itu alasannya tidak ingin ada acara spesial apa pun
besok.

Sibuk dengan pemikirannya sendiri, Yesung sampai tidak sadar kalau ia sudah
berdiri di depan sebuah tanaman mawar merah besar yang berbentuk hati.

Jogiyo, bisa tolong foto kami? Tanya Yejin sambil menyodorkan Instaxnya
pada seorang pengunjung yang kebetulan lewat di dekat mereka.

Pengunjung itu tersenyum seraya menerima Instax yang disodorkan Yejin. Ia


lantas mencari bidikan yang tepat sementara Yejin menarik Yesung untuk
berpose.

Ckrek. Ckrek. Ckrek.

Setelah dirasa cukup, Yejin mengambil Instaxnya sambil berterimakasih pada


pengunjung yang sudah berbaik hati menolongnya. Yejin menangkap foto
polaroid yang terakhir keluar dan menggoyangnya pelan agar cepat kering. Ia
tersenyum melihat foto itu. Satu lagi foto yang akan membuatnya tersenyum
setiap kali melihatnya.

Yejin-a, nareul gidaryeo? Tanya Yesung tiba-tiba untuk kedua kalinya, hanya
ingin memastikan Yejinnya tidak berpaling pada Sungminsalah satu idola
favoritnya di Super Junior.

Oppa, kau tau? Kata-kata yang indah selain syair? Yejin balas bertanya,
membuat Yesung mengernyit. Yejin tertawa, Jawab saja.

Puisi? Tebak Yesung asal.

Yejin menggeleng, Bukan.

Kerutan di dahi Yesung melipat ganda, Lalu apa?

Yejin tersenyum, Kata-kata orang yang kita sayangi. Sesederhana apapun yang ia
ucapkan, pasti akan kita balas dengan senyum, dan akan selalu menjadi kalimat
yang berarti bagi kita.
Dan bagiku, oppa adalah orang ituorang yang kusayang. Orang yang selalu
mengucapkan magic words yang mampu membuatku merasa bahagia itu begitu
mudah, cukup hanya mendengar suaramu, meskipun dari tempat yang jauh.

Tiba-tiba Yesung ingin sekali mencopot jantungnya yang kini bekerja telalu
hiperaktif. Tatapan Yejin untuknya pun terasa hangat dan menenangkan.

Yejin tersenyum lembut, Aku pasti kuat. Aku akan menunggumu, menunggu
saat aku bisa kembali mendengar magic words yang keluar dari mulutmu.

Yejin tahu betul, mungkin Yesung memang tidak membutuhkan special event
untuk melepas kepergiannya untuk menjalankan wajib militer, ia hanya butuh
kesetiaan keluarga besarnya untuk menunggunya dan menyambutnya ketika ia
keluar dari wajib militer dua tahun kemudian.

Sudut-sudut bibir Yesung terangkat begitu saja, membentuk seulas senyum.


Senyum yang akan selalu terpatri di hati Yejin, membuatnya merasa kuat meski
harus menunggu selama apa pun.

Cause even from the farthest place, you still continue to shine to me.

The End.

Thank you for reading. Please leave some comment and give a thumb up if you

like my fanfiction. Remember my pen name, hsw_elf.

P.S: Ini FF pertama saya yg castnya Yesung, sebelumnya selalu WonKyu. Meski
ide pas2an dan ngk pede buat ngirim, tapi toh FF ini aku kirim juga :p Terharu
banget waktu baca Yesung nangis & kaya berat buat ninggalin panggung di
SS5Seoul. Waktu itu saya sadar semua ELF terutama Clouds juga pasti ngk rela
Yesung wamil, tapi banyak hal yang bakal bikin kita bertahanseperti senyuman

Yesung. Am I right?

Berhubung mendekati holiday dan korean wave marak dimana-mana yang


membuat banyak warga Indonesia khususnya remaja pengen banget ke Korea
termasuk saya, jadi saya bikin FF bernuansa holiday dengan latar tempat sebuah
taman bermain yang sangat terkenal di Korea, Everland. Supaya ngk sedih-sedih
banget ceritanya. Semoga menghibur. Dan kalau ada yang suka, mungkin aku

akan bikin sequel FF ini special for holiday.

This aint a goodbye! #WeWillWaitKimJongWoon

This Aint A Goodbye note :


Missfishyjazzs : hahh, alasan kenapa saya lebih memilih This Aint A Goodbye daripada
Nothing Will Change (akan segera dipublish) sebagai juara 1 adalah disini perasaan
membernya lebih dikeluarkan.
Sekalipun dari bobot bahasa sepertinya Nothing Will Change lebih berat dan lebih sesuai
untuk cerita, tapi di This Aint A Goodbye kita bisa seperti melihat daily life dan apa yang
sekiranya benar-benar mungkin dikejadian nyata.
Kata-katanya sederhana tapi maknanya mudah ditangkap dan perasaan yang nyata
ditimbulkan dari awal sampai akhir. Manis, sederhana, dan menyentuh.

Keep Writing.

Request FF kamu bisa kamu send ke e-mail yang sama (superjuniorffwc@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai