Anda di halaman 1dari 4

1.

Pemodelan Perubahan Morfologi Sungai Indragiri

Pemodelan transport sedimen di Sungai Indragiri ditujukan untuk memperkirakan besarnya perubahan
morfologi sungai akibat sedimentasi dan atau erosi di Sungai Indragiri. Pemodelan sedimentasi dilakukan
dengan menggunakan perangkat lunak HEC-RAS 5.0.3 (Hydrologic Engineering Center, U.S. Army Corps of
Engineers, 2016). Hasil akhir pemodelan berupa perkiraan perubahan morfologi sungai dicapai melalui
tahapan diskritasi daerah perhitungan yaitu daerah perairan Sungai Indragiri, pemodelan hidrodinamika,
dan pemodelan transpor sedimen.

1.1. Diskritasi Daerah Perhitungan Sungai Indragiri

Pemodelan aliran air dan proses transpor terkait, dalam hal ini adalah transpor sedimen, diawali dengan
proses diskritasi yaitu membagi keseluruhan badan air ke dalam elemen-elemen daerah perhitungan yang
lebih kecil. Masing-masing elemen daerah perhitungan digunakan Dalam kasus Sungai Indragiri ini,
daerah perhitungan mencakup batas hulu di Peranap dan batas hilir di Muara Kuala Lajau. Total node
perhitungan adalah 176 dimana masing-masing node merupakan penampang sungai hasil pengukuran.
Tampilan disktritasi Sungai Indragiri diperlihatkan pada Gambar 1.

0
4 3 2 1
5
6
7

ri
8

gi
9

ra
28 26

in d
30 11
24
116 114 110 106 34
32
22
119 112 36 13 hilir 2
121 108 104 20
101 38 18 16 1415 11 8 7
126 123 98 1 9
128 i 93 i n d1 6 4 3 2

ra
130i r 96 91 89 40 hilir
rag i ri

g
86 42 10
i nd

132 81 44
137 84 79 46
71
69 48
142 140 hulu 7773
148 146 50
67 52
176172 150 65
64 54
153
174 169 62 60 58 56
164 161 159156
166

NoneGeo-Ref
ofGeo-Ref
theNon
XS's
user
Non
Geo-Ref
interpolated
are
entered
Geo-Ref
Geo-Referenced
user
XSinterpolated
XS
entered XS
( XS)

Gambar 1. Diskritasi Sungai Indragriri dalam pemodelan di HEC-RAS

1.2. Pemodelan Hidrodinamika Sungai Indragiri

Hasil diskritasi daerah perhitungan digunakan sebagai daerah perhitungan skema numerik persamaan
pengatur. Pada prinsipnya, ada 2 (dua) persamaan pengatur dalam perhitungan hidrodinamika yaitu
persamaan kontinuitas dan persamaan momentum yang masing-masing berupa persamaan differensial.
Penyelesaian kedua persamaan tersebut secara numerik memerlukan penetapan kondisi batas, yaitu
nilai-nilai yang ditetapkan di batas. Nilai-nilai di batas perhitungan ini kemudian diinterpolasi untuk
mendapatkan nilai-nilai variabel hidraulis di dalam elemen perhitungan. Nilai-nilai kondisi batas yang
digunakan dalam perhitungan hidrodinamika Sungai Indragiri adalah nilai debit di hulu dan nilai elevasi
muka air di hilir. Kondisi batas nilai debit di hulu ditetapkan sebesar 300 m3/detik yang merupakan nilai
rata-rata debit tahunan di Sungai Indragiri. Sementara itu, kondisi batas elevasi muka air di hilir
menggunakan nilai hasil pengamatan pasang surut di Muara Kuala Lajau. Untuk keperluan validasi
penyelesaian persamaan model hidrodinamika, perhitungan dilakukan selama 15 hari. Ada dua parameter
aliran yang akan diuji validitas perhitungannya yaitu elevasi muka air dan kecepatan aliran.

IndragiriRAS Plan: Plan Unsteady 11/20/2017


indragiri hulu
30 Legend
Peranap EG 28MAY2017 0300
WS 28MAY2017 0300
Crit 28MAY2017 0300

20
Rengat Ground

Muara Tembilahan
10
Elevation (m)

-10

-20
0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000
Main Channel Distance (m)

Gambar 2. Hasil perhitungan elevasi muka air pada saat pasang

IndragiriRAS Plan: Plan Unsteady 11/20/2017


indragiri hulu
30 Legend

Peranap EG 27MAY2017 1000


WS 27MAY2017 1000
Crit 27MAY2017 1000

Ground
20
Rengat

Tembilahan
10
Muara
Elevation (m)

-10

-20
0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000
Main Channel Distance (m)

Gambar 3. Hasil perhitungan elevasi muka air pada saat surut


Tipikal hasil perhitungan elevasi muka air sepanjang ruas Sungai Indragiri pada saat pasang diperlihatkan
pada Gambar 2., sementara itu tipikal hasil perhitungan elevasi muka air Sungai Indragiri pada saat surut
diperlihatkan pada Gambar 3. Kedua profil muka air hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil
perhitungan konsisten dengan hasil pengukuran lapangan di mana muka air di Tembilan dipengaruhi
pasang surut sedangkan muka air di Rengat dan Peranap tidak terpengaruh oleh pasang surut. Untuk lebih
menyakinkan lagi terkait validasi hasil perhitungan, perbandingan antara hasil perhitungan dan
pengukuran elevasi muka air di Tembilahan diperlihatkan pada Gambar 4. Walaupun terdapat selisih yang
signifikan terutama saat muka air rendah dan muka air tinggi, secara umum perhitungan muka air cukup
baik dalam mereproduksi muka air di Tembilahan. Hal ini mengingat penggunaan kondisi batas debit
konstan di hulu Sungai Indragiri sebesar 300 m3/detik.

5
Elevasi Muka Air (m)

1
Pengukuran
Perhitungan
0
5/24/17 0:00 5/26/17 0:00 5/28/17 0:00 5/30/17 0:00 6/1/17 0:00 6/3/17 0:00 6/5/17 0:00 6/7/17 0:00
Waktu

Gambar 4. Hasil perhitungan dan pengukuran elevasi muka air di Tembilahan

Kecepatan maksimum aliran air di sepanjang daerah perhitungan diperlihatkan pada Gambar 5.
Kecepatan maksimum aliran air Sungai Indragiri di Tembilahan berkisar antara 0.35-0.4 m/detik, di Rengat
sekitar 0.4 m/detik, dan di Peranap sekitar 0.55 m/detik. Jika dibandingkan dengan hasil pengukuran di
lapangan, hasil perhitungan menunjukkan kesesuaian dengan hasil pengukuran. Dengan demikian, model
hidrodinamika yang sudah tervalidasi bisa digunakan untuk perhitungan transpor sedimen Sungai
Indragiri.
IndragiriRAS Plan: Plan Unsteady 11/20/2017
indragiri hulu
1.0 Legend

Peranap Vel Right Max WS

0.8
Rengat Vel Left Max WS
Vel Chnl Max WS

0.6
Vel Left (m/s), Vel Chnl (m/s), Vel Right (m/s)

0.4
Tembilahan
Muara
0.2

0.0

-0.2

-0.4

-0.6

-0.8
0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000
Main Channel Distance (m)

Gambar 5. Hasil perhitungan kecepatan maksimum aliran air Sungai Indragiri

1.3. Pemodelan Transpor Sedimen Sungai Indragiri

Anda mungkin juga menyukai