Anda di halaman 1dari 22

Laporan Pendahuluan

Iskemik Tromboli

1. Pengertian
Berdasarkan pernyataan Smeltzer, (2002) stroke atau cedera
cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
berhentinya suplai darah ke bagian otak, sering ini adalah kulminasi penyakit
serebrovaskuler selama beberapa tahun. Sedangkan menurut Doenges, (2000)
stroke/penyakit serebrovaskuler menunjukan adanya beberapa kelainan otak
baik secara fungsional maupun struktural yang disebabkan oleh keadaan
patologis dari pembuluh darah serebral atau dari seluruh sistem pembuluh
darah otak. Adapun menurut pernyataan Batticaca, (2008) stroke adalah suatu
keadaan yang timbul karena terjadi gangguan peredaran darah di otak yang
menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga mengakibatkan
seseorang menderita kelumpuhan atau kematian. Sedangkan menurut Corwin,
(2009) ada dua klasifikasi umum cedera vascular serebral (stroke) yaitu
iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik terjadi akibat penyumbatan aliran
darah arteri yang lama kebagian otak sedangkan stroke hemoragik terjadi
akibat perdarahan dalam otak.
Stroke non hemoragik dapat disebabkan oleh trombus dan emboli.
Stroke non hemoragik akibat trombus terjadi karena penurunan aliran darah
pada tempat tertentu di otak melalui proses stenosis. Mekanisme patofisiologi
dari stroke bersifat kompleks dan menyebabkan kematian neuronal yang diikuti
oleh hilangnya fungsi normal dari neuron yang terkena. Stroke trombotik yaitu
stroke yang disebabkan karena adanya penyumbatan lumen pembuluh darah
otak karena trombus yang makin lama makin menebal, sehingga aliran darah
menjadi tidak lancar. Penurunan aliran darah ini menyebabkan iskemia.
Trombosis serebri/iskemik tromboli adalah obstruksi aliran darah yang terjadi
pada proses oklusi satu atau lebih pada pembuluh darah lokal.

1
2. Etiologi
Corwin , (2009) menyatakan bahwa penyumbatan arteri yang
menyebabkan stroke iskemik dapat terjadi akibat thrombus (bekuan darah di
arteri serebril) atau embolus (bekuan darah yang berjalan ke otak dari tempat
lain ditubuh) adalah sebagai berikut:
a. Stroke trombotik
Corwin, (2009) menyatakan stroke terjadi akibat oklusi aliran darah,
biasanya karena aterosklerosis berat. Sering kali, individu mengalami satu
atau lebih serangan iskemik sementara (transient ischemic attack, TIA)
sebelum stroke trombotik yang sebenarnya terjadi. TIA biasanya
berlangsung kurang dari 24 jam. Apabila TIA sering terjadi maka
menunjukkan kemungkinan terjadinya stroke trombotik yang sebenarnya
yang biasanya berkembang dalam periode 24 jam.
b. Stroke embolik
Menurut Corwin, (2009) stroke embolik berkembang setelah oklusi arteri
oleh embolus yang terbentuk di luar otak. Sumber umum embolus yang
menyebabkan stroke adalah jantung setelah infark miokardium atau fibrilasi
atrium, dan embolus yang merusak arteri karotis komunis atau aorta.
Sedangkan berdasarkan pernyataan Dewanto, (2009) beberapa faktor resiko
terjadinya stroke iskemik adalah usia dan jenis kelamin, genetic, ras,
mendengkur dan sleep apnea, inaktivitas fisik, hipertensi, meroko, diabetes
mellitus, penyakit jantung, aterosklerosis, dislipidemia, alkohol dan
narkoba, kontrasepsi oral, serta obesitas.

3. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis stroke iskemik menurut Tobing (2001) adalah:
a. Gangguan pada pembuluh darah karotis
1) Pada cabang menuju otak bagian tengah (arteri serebri media):
a) Gangguan rasa di daerah muka/wajah sesisi atau disertai gangguan rasa
di lengan dan tungkai sesisi

2
b) Gangguan berbicara baik berupa sulit untuk mengeluarkan kata-kata
atau sulit mengerti pembicaraan orang lain atau afasia.
c) Gangguan gerak/kelumpuhan (hemiparesis/hemiplegic)
d) Mata selalu melirik kearah satu sisi (deviation conjugae)
e) Kesadaran menurun
f) Tidak mengenal orang (prosopagnosia
g) Mulut perot
h) Merasa anggota sesisi tidak ada
i) Tidak sadar kalau dirinya mengalami kelainan
2) Pada cabang menuju otak bagian depan (arteri serebri anterior):
a) Kelumpuhan salah satu tungkai dan gangguan-gangguan saraf perasa
b) Ngompol
c) Tidak sadar
d) Gangguan mengungkapkan maksud
e) Menirukan omongan orang lain (ekholali)
3) Pada cabang menuju otak bagian belakang (arteri serebri posterior):
a) Kebutaan seluruh lapang pandang satu sisi atau separuh pada kedua
mata, bila bilateral disebut cortical blindness
b) Rasa nyeri spontan atau hilangnya rasa nyeri dan rasa getar pada
seluruh sisi tubuh
c) Kesulitan memahami barang yang dilihat, namun dapat mengerti jika
meraba atau mendengar suaranya
d) Kehilangan kemampuan mengenal warna
b. Gangguan pada pembuluh darah vertebrobasilaris
1) Sumbatan/gangguan pada arteri serebri posterior
a) Hemianopsia homonym kontralateral dari sisi lesi
b) Hemiparesis kontralateral
c) Hilangnya rasa sakit, suhu, sensorik proprioseptif (rasa getar).
2) Sumbatan/gangguan pada arteri vertebralis
Bila sumbatan pada sisi yang dominan dapat terjadi sindrom Wallenberg.
jika pada sisi tidak dominan tidak menimbulkan gejala.

3
3) Sumbatan/gangguan pada arteri serebri inferior
a) Sindrom Wallenberg berupa atasia serebral pada lengan dan tungkai di
sisi yang sama, gangguan N.II (oftalmikus) dan reflex kornea hilang
pada sisi yang sama.
b) Sindrom Horner sesisi dengan lesi
c) Disfagia, apabila infark mengenai nucleus ambigius ipsilateral
d) Nistagmus, jika terjadi infark pada nucleus Vestibularis
e) Hemipestesia alternans.

4. Komplikasi
Pasien yang mengalami gejala berat, misalnya imobilisasi dengan hemiplegia
berat, rentan terhadap komplikasi yang dapat menyebabkan kematian awal
yaitu (Ginsberg, 2007):
a. Pneumonia, septicemia (akibat ulkus dekubitus atau infeksi saluran kemih)
b. Trombosis vena dalam (deep vein thrombosis, DVT) dan emboli paru
c. Infark miokard, aritmia jantung, dan gagal jantung
d. ketidakseimbangan cairan

5. Penatalaksanaan
a. Umum (Dewanto et al, 2008)
1) Nutrisi
2) Hidrasi intravena: koreksi dengan NaCl 0,9% jika hipovolemik
3) Hiperglikemia: koreksi dengan insulin, bila stabil beri insulin regular
subkutan
4) Neurorehabilitasi dini: stimulasi dini secepatnya dan fisioterapi gerak
anggota badan aktif maupun pasif
5) Pearawatan kandung kemih: kateter menetap hanya pada keadaan
khusus (kesadaran menurun, demensia, dan afasia global)
b. Khusus
1) Terapi spesifik stroke iskemik akut

4
2) Trombosis rt-PA intravena/intraarterial pada 3 jam setelah awitan
stroke dengan dosis 0,9 mg/kg (maksimal 90 mg). Sebanyak 10% dosis
awal diberi sebagai bentuk bolus, sisanya dilanjutkan melalui melalui
infuse dalam waktu 1 jam.
3) Antiplatelet: asam salisilat 160-325 mg/hari 48 jam setelah awitan
stroke atau Clopidogrel 75 mg/hr
4) Obat neuroprotektif
5) Hipertensi: tekanan darah diturunkan apabila tekanan sistolik > 220
mmHg dan/atau tekanan diastolic > 120 mmHg dengan penurunan
maksimal 20% dari tekanan arterial rata-rata (MAP) awal per hari.
6) Thrombosis vena dalam:
a) Heparin 5000 unit/12 jam selama 5-10 hari
b) LowMolecular Weight Heparin (enoksaparin/nadroparin) 2x0,3-0,4
IU SC abdomen
c) Pneumatic boots, stoking elastic, fisioterapi, dan mobilisasi.

6. Faktor pencetus
a. Ateroklerosis
b. Oklusi
c. Trauma
d. Aneurisme
e. Infark miokard
f. Penyakit katup jantung
g. Takikardi
h. Hipoglikemi
i. Anemia
j. Hipotensi

5
Konsep Asuhan Keperawatan
Iskemik Tromboli

A. Pengkajian
Tanggal MRS : Jam Masuk :
Tanggal Pengkajian : No. RM :
Jam Pengkajian : Diagnosa Masuk :
Hari rawat ke :

IDENTITAS
1. Nama Pasien :
2. Umur :
3. Suku/ Bangsa :
4. Agama :
5. Pendidikan :

6
6. Pekerjaan :
7. Alamat :
8. Sumber Biaya :

KELUHAN UTAMA
Keluhan
utama :....................................................................................................................

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Riwayat Penyakit
Sekarang :.................................................................................................

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


1. Pernah dirawat : ya tidak kapan : diagnosa :
2. Riwayat penyakit kronik dan menular ya tidak
jenis
Riwayat kontrol : .............................

Riwayat penggunaan obat :..............

3. Riwayat alergi:
Obat ya tidak jenis

Makanan ya tidak jenis

Lain-lain ya tidak jenis

4. Riwayat operasi: ya tidak


- Kapan :
- Jenis operasi :
5. Lain-lain:

7
................................................................................................................................
...................................................................................................................

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Ya tidak
- Jenis
:.................................................................................
- Genogram:....................................................................................................

PERILAKU YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN


Perilaku sebelum sakit yang mempengaruhi kesehatan:

Alkohol ya tidak
keterangan.........................................................
Merokok ya tidak
keterangan.........................................................
Obat ya tidak
keterangan..............................................................
Olahraga ya tidak
keterangan..........................................................

OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


1. Tanda tanda vital
S: N: T: RR :
Kesadaran Compos Mentis Apatis Somnolen Sopor
koma
2. Sistem Pernafasan (B1)
a. RR:................................
b. Keluhan: sesak nyeri waktu nafas orthopnea
Batuk produktif tidak produktif
Sekret:.. Konsistensi :......................

8
Warna:.......... Bau :..................................
c. Penggunaan otot bantu nafas:
........................................................................................................................
........................................................................................................................
d. Irama nafas teratur tidak teratur
e. Pleural Friction
rub:..................................................................................................................
f. Pola nafas Dispnoe Kusmaul Cheyne Stokes
Biot
g. Suara nafas Cracles Ronki Wheezing
h. Alat bantu napas ya tidak
Jenis................................................ Flow..............lpm
Ventitalor
Mode :
FiO2 :
PEEP :
SaO2 :
Vol. Tidal :
I:E Ratio :
Lain-lain :
i. Penggunaan WSD:
Jenis:................................................................................................
Jumlahcairan:..................................................................................................
Undulasi:........................................................................................................
Tekanan: ........................................................................................................
j. Tracheostomy: ya tidak
k. Lain-lain:
........................................................................................................................

3. Sistem Kardio vaskuler (B2)


a. Keluhan nyeri dada: ya tidak

9
P :...................................................................
Q :...................................................................
R :...................................................................
S :...................................................................
T :...................................................................
b. Irama jantung: reguler ireguler
c. Suara jantung: normal (S1/S2 tunggal) murmur
gallop lain-lain.....

d. Ictus Cordis: .........................................................................................


e. CRT :.............detik
f. Akral: hangat kering merah basah pucat
panas dingin
g. Sikulasi perifer: normal menurun
h. JVP :.................................
i. CVP :.................................
j. CTR :.................................
k. ECG & Interpretasinya: .............................................................................
l. Lain-lain : ..................................................................................................

4. Sistem Persyarafan (B3)


a. GCS : ..................................................
b. Refleks fisiologis patella triceps biceps
c. Refleks patologis babinsky brudzinsky kernig
Lain-lain

d. Keluhan pusing ya tidak


P :...................................................................
Q :...................................................................
R :...................................................................
S :...................................................................

10
T :...................................................................

e. Pemeriksaan saraf kranial:


N1 : normal tidak
Ket.: ..............................................................
N2 : normal tidak
Ket.: ..............................................................
N3 : normal tidak
Ket.: ..............................................................
N4 : normal tidak
Ket.: ..............................................................
N5 : normal tidak
Ket.: ..............................................................
N6 : normal tidak
Ket.: ..............................................................
N7 : normal tidak
Ket.: ..............................................................
N8 : normal tidak
Ket.: ..............................................................
N9 : normal tidak
Ket.: ..............................................................
N10 : normal tidak
Ket.: ..............................................................
N11 : normal tidak
Ket.: ..............................................................
N12 : normal tidak
Ket.: ..............................................................

f. Hoffman/Tromer test :
g. Pupil anisokor isokor Diameter: /......
h. Sclera anikterus ikterus

11
i. Konjunctiva ananemis anemis
j. Isitrahat/Tidur :................. Jam/Hari Gangguan
tidur : ........................
k. IVD :................................................
l. EVD :................................................
m. ICP :................................................
n. Lain-lain:
........................................................................................................................
........................................................................................................................

o. Tanda-Tanda PTIK:
p. Gangguan pendengaran: Ada Tidak , Jelaskan:
q. Gangguan penglihatan : Ada Tidak, Jelaskan:
r. Gangguan Penciuman ; Ada Tidak, Jelaskan

5. Sistem perkemihan (B4)


a. Kebersihangenetalia: Bersih Kotor
b. Sekret: Ada Tidak
c. Ulkus: Ada Tidak
d. Kebersihan meatus uretra: Bersih Kotor
e. Keluhan kencing: Ada Tidak
Bila ada, jelaskan:
........................................................................................................................
........................................................................................................................
Kemampuan berkemih:
Spontan Alat bantu,
sebutkan: .......................................................................
Jenis :............................................

12
Ukuran :............................................
Hari ke :............................................
f. Produksi urine : .. ml/jam
Warna :............
Bau :........
g. Kandung kemih membesar : ya tidak
h. Nyeri tekan ya tidak
i. Intake cairan oral : cc/hari parenteral : cc/hari
j. Balance cairan:
........................................................................................................................
........................................................................................................................
o. Lain-lain:
........................................................................................................................
.......................................................................................................................
Sistem pencernaan (B5)
k. TB :............... BB :................................
l. IMT :............... Interpretasi :................................
m. LOLA :...............

n. Mulut: bersih kotor berbau


o. Membran mukosa: lembab kering stomatitis
p. Tenggorokan:
sakit menelan kesulitan menelan
pembesaran tonsil nyeri tekan
q. Abdomen: tegang kembung ascites
r. Nyeri tekan: ya tidak
s. Luka operasi: ada tidak
Tanggal operasi :................
Jenis operasi :................
Lokasi :................
Keadaan :................

13
Drain : ada tidak
- Jumlah :...................
- Warna :...................
- Kondisi area sekitar insersi :...................
t. Peristaltik:.............. x/menit
u. BAB: ......................x/hari Terakhir tanggal : ..............
v. Konsistensi: keras lunak cair
lendir/darah
w. Diet: padat lunak cair
x. Diet Khusus:
........................................................................................................................
........................................................................................................................
............
y. Nafsu makan: baik menurun Frekuensi:.......x/hari
z. Porsi makan: habis tidak
Keterangan:.......................
. Lain-lain:
........................................................................................................................
........................................................................................................................

6. Sistem muskuloskeletal (B6)


a. Pergerakan sendi: bebas terbatas
b. Kekuatan otot:

c. Kelainan ekstremitas: ya tidak


d. Kelainan tulang belakang: ya tidak
Frankel: ................................................................................
e. Fraktur: ya tidak
- Jenis :...................

14
f. Traksi: ya tidak
- Jenis :...................
- Beban :...................
- Lama pemasangan :...................
g. Penggunaan spalk/gips: ya tidak
h. Keluhan nyeri: ya tidak
P :...................................................................
Q :...................................................................
R :...................................................................
S :...................................................................
T :...................................................................
i. Sirkulasi perifer: ..............................................
j. Kompartemen syndrome ya tidak
k. Kulit: ikterik sianosis kemerahan
hiperpigmentasi
l. Turgor baik kurang jelek
m. Luka operasi: ada tidak
Tanggal operasi :................
Jenis operasi :................
Lokasi :................
Keadaan :................
Drain : ada tidak
- Jumlah :...................
- Warna :...................
- Kondisi area sekitar insersi :...................
n. ROM :...........................................................

o. Lain-lain:

15
........................................................................................................................
........................................................................................................................
..................
p. Pitting edema: +/- grade:................
q. Ekskoriasis: ya tidak
r. Urtikaria: ya tidak
s. Lain-lain:
........................................................................................................................

7. Sistem Endokrin
a. Pembesaran tyroid: ya tidak
b. Pembesaran kelenjar getah bening: ya tidak
c. Hipoglikemia: ya tidak
d. Hiperglikemia: ya tidak
e. Lain-lain:..................Jelaskan:..................................................

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
f. Persepsi klien terhadap penyakitnya:
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................

g. Ekspresi klien terhadap penyakitnya


Murung/diam gelisah tegang marah/menangis

h. Reaksi saat interaksi kooperatif tidak kooperatif curiga


i. Gangguan konsep diri:
...............................................................................................................................
j. Lain-lain:
...............................................................................................................................

16
PERSONAL HYGIENE & KEBIASAAN

Jelaskan :...................................................................................................................

PENGKAJIAN SPIRITUAL
a. Kebiasaan beribadah
- Sebelum sakit sering kadang- kadang tidak
pernah
- Selama sakit sering kadang- kadang tidak pernah
b. Bantuan yang diperlukan klien untuk memenuhi kebutuhan beribadah:
...............................................................................................................................

B. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium,Radiologi, EKG, USG , dll.


C. TERAPI
D. DATA TAMBAHAN LAIN
E. ANALISIS DATA

F. DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Kebersihan jalan nafas tidak efektif b.d hipersekresi jalan nafas
2. Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan neuromuskular (stroke)
3. Resiko infeksi b.d kerusakan integritas kulit
4. Perfusi jaringan tidak efektif b.d peredaran darah di otak
5. Kurang perawatan diri b.d kelemahan fisik
6. Kerusakan komunikasi verbal b.d kerusakan otak
7. Resiko kerusakan integritas kulit b.d faktor mekanik
8. Gangguan kebutuhan nutrisi b.d intake nutrisi tidak adekuat
G. INTERVENSI
1. Kebersihan jalan nafas tidak efektif b.d hipersekresi jalan nafas
a. Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama...x 24 jam diharapkan
masalah kebersihan jalan nafas dapat teratasi dengan KH:

17
1) Menunjukan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik,
irama nafas, frekuensi pernafasan,suara nafas dalam rentang normal).
2) Suara nafas bersih dan tidak sianosis & dypsneu, mampu bernafas
dengan mudah.
b. Intervensi
1) Pastikan kebutuhan oral atau suctioning
2) Mengkaji TTV/ jam
3) Gunakan O2 untuk membantu pernafasan
4) Monitor respirasi dan status O2/ jam
c. Rasional
1) Untuk membersihkan sumbatan
2) Untuk mengetahui adanya ketidaknormalan
3) Untuk melonggarkan jalan nafas
4) Untuk memantau O2

2. Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan neuromuskular (stroke)


a. Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x 24 jam diharapkan
masalah gangguan mobilitas fisik dapat teratasi dengan KH:
1) Aktivitas fisik klien meningkat
2) Terjadi peningkatan kekuatan otot dan kemampuan berpindah
b. Intervensi
1) Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
2) Latih pasien dalam pemenuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
serta ajarkan ROM.
3) Bantu klien menggunakan tongkat atau alat bantu lainya untuk berjalan
dan cegah terhadap cidera
4) Kaji kekuatan otot pasien dan apa yang dapat dilakukan pasien
c. Rasional

18
1) Untuk mengetahui kemampuan mobilisasi pasien
2) Untuk memudahkan pasien dalam mobilisasi secara mandiri
3) Untuk mencegah terjadinya cidera
4) Untuk mengetahui kemampuan pasien
3. Resiko infeksi b.d kerusakan integritas kulit
a. Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x 24 jam diharapkan
masalah resiko infeksi dapat teratasi dengan KH:
1) pasien bebas dari tanda dan gejala infeksi
2) Jumlah leukosit dalam batas normal
b. Intervensi
1) Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
2) Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase
dan kondisi luka
3) Monitor tanda gejala infeksi
4) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotik
5) Jaga kebersihan lingkungan pasien
c. Rasional
1) Untuk menjaga dari kuman penyakit
2) Untuk mengetahui adanya tanda gejala infeksi
3) Untuk mengetahui adanya tanda gejala infeksi
4) Untuk mempercepat penyembuhan
5) Untuk menghindari adanya infeksi yang lebih parah
4. Kurang perawatan diri b.d kelemahan fisik
a. Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x 24 jam diharapkan
masalah kurang perawatan diri dapat teratasi dengan KH:
1) Mampu membersihkan tubuh secara mandiri
2) Mempu mempertahankan kebersihan dan penampilan yang rapi secara
mandiri
b. Intervensi

19
1) Menentukan jumlah dan jenis bantuan yang dilakukan pasien
2) Memfasilitasi alat mandi dan segala kebutuhan personal hygine
3) Memantau integritas kulit
4) Membantu pasien sampai sepenuhnya dapat mengasumsikan perawatan
diri
c. Rasional
1) Untuk mengetahui jenis bantuan yang dibutuhkan pasien
2) Untuk memudahkan klien dalam perawatan diri
3) Untuk mencegah kerusakan kulit
4) Untuk memudahkan pasien dalam perawatan diri
5. Gangguan kebutuhan nutrisi b.d nutrisi yang tidak adekuat
Setelah melakukan tindakan keperawatan selama...x 24 jam diharapkan masalah
gangguan kebbutuhan nutrisi dapat terpenuhi dengan KH:
a. Tujuan
1) Adanya peningkatan BB sesuai dengan tujuan
2) Tidak ada tanda malnutrisi
3) Menunjukan peningkatan fungsi pengecapan dan menelan
4)
b. Intervensi
1) Kaji adanya alergi makanan
2) Berikan informasi tentang pentingnya kebutuhan nutrisi
3) Monitor adanya penurunan BB
4) Berikan makanan yang terpilih beserta pendapat ahli gizi
c. Rasional
1) Untuk mengetahui adakah alergi makanan
2) Untuk menambah pengetahuan mengenai nutrisi
3) Untuk memantau BB
4) Untuk memilih nutrisi yang tepat
6. Kerusakan komunikasi verbal b.d kerusakan otak
a. Tujuan

20
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x 24 jam diharapkan
masalah kerusakan komunitas verbal dapat teratasi dengan KH:
1) Mampu mengkomunikasikan kebutuhan dengan lingkungan sosial
2) Komunikasi, penerimaan, interpretasi dan ekspresi pesan lisan, tulisan dan
non verbal meningkat
b. Intervensi
1) Dorong pasien untuk berkomunikasi secara berlahan
2) Beri kalimat simpel saat bertemu dengan pasien
3) Beri pujian positif pada pasien
4) Anjurkan kunjungan keluarga secara teratur untuk memberi stimulus
komunikasi
c. Raisonal
1) Untuk melatih pasien dalam berkomunikasi
2) Untuk melatih pasien dalam berkomunikasi
3) Untuk menambah motivasi pasien
4) Untuk melatih / membantu penyembuhan pasien dalam berkomunikasi
H. IMPLEMENTASI
I. EVALUASI

DAFTAR PUSTAKA

1. Batticaca, Fransisca B. (2008). Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan


Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika.
2. Carpenito, Lynda Juall. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi
10.Jakarta: EGC.
3. Corwin, Elizabeth J. (2009).Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
4. Dewanto, et al. (2009). Panduan Praktis Diagnosis & Tata Laksana
Penyakit Saraf. Jakarta:EGC
5. Ginsberg, Lionel. (2007).Lecture Notes: Neurology. Jakarta: Erlangga
6. Muttaqin, Arif. (2008). BukuAjar Asuhan Keperawatan Klien dengan
Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

21
7. Smeltzer and Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Volume 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
8. Tobing, Lumban. (2001). Neurogeriatri. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia

22

Anda mungkin juga menyukai