Anda di halaman 1dari 12

1

ABSTRAK

Leukimia adalah penyakit keganasan sel darah putih yang paling umum
terjadi dan penting sebagai keganasan pada pediatrik. Manifestasi oral sering terjadi
pada pasien leukimia dan bisa muncul sebagai tanda awal penyakit atau relaps.
Gejala tersebut termasuk pembesaran dan perdarahan gingiva, ulserasi oral, petekie,
mucosal pallor, noma, trismus, dan infeksi oral. Lesi oral dapat muncul pada
kondisi akut maupun kronik dari semua tipe leukimia. Manifestasi oral ini dapat
merupakan hasil dari infiltrasi langsung sel-sel leukemik (primer) maupun sekunder
karena adanya trombositopenia, neutropenia, atau gangguan fungsi granulosit.
Meskipun fakta mengenai leukimia berhubungan dengan lesi oral telah diketahui
sejak lama, literatur pada topik ini sebagian besar terdiri dari laporan kasus, tanpa
ringkasan data mengenai perubahan oral pada tiap-tiap tipe leukimia. Oleh karena
itu, tinjauan ini bertujuan untuk mendeskripsikan manifestasi oral seluruh tipe
leukimia disertai tatalaksananya. Hal ini berguna untuk diagnosis awal dan
meningkatkan keluaran pasien.

Kata kunci: Leukimia diagnosis awal manifestasi oral perawatan gigi

Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, Vol 17, 2016

pada pasien leukimia dan dapat


menunjukkan tanda awal penyakit
PENDAHULUAN (Aronovich dan Connolly, 2008) atau

Terdapat sejumlah penyakit relapsnya (Benson et al., 2007).

sistemik termasuk penyakit hematologi Leukimia adalah penyakit


yang mempunyai manifestasi pada regio
keganasan sel darah putih yang paling
orofasial (Long et al., 1998). Walaupun umum terjadi dengan insidensi 9 kasus
tidak patognomonik, manifestasi ini per 100.000 populasi (Cotran et al.,
sering muncul sebagai tanda awal 1999). Selain itu, leukimia adalah
penyakit hematopoietik yang keganasan yang umum dan terhitung
mendasarinya (Sklavounou- sebanyak 30% dari semua kanker yang
Andricopoulou et al., 2002). Pada didiagnosis pada anak-anak berumur
konteks ini, komplikasi oral sering terjadi dibawah 15 tahun (Puumala et al., 2013).
2

Klasifikasi leukimia yang kompleks dan Meskipun fakta mengenai


deskripsi detail nya dapat ditemukan di leukimia berhubungan dengan lesi oral
World Health Organization telah diketahui sejak lama, literatur pada
Classification of Tumours of topik ini sebagian besar terdiri dari
Haematopoietic and Lymphoid Tissues laporan kasus, tanpa ringkasan data
yang diterbitkan tahun 2001 dan di mengenai perubahan oral pada tiap-tiap
perbaharui tahun 2008 (Campo et al., tipe leukimia. Oleh karena itu, tinjauan
2011). Hal ini mengakui membedakan ini bertujuan untuk mendeskripsikan
subtipe berdasarkan sel asal (myeloid manifestasi oral seluruh tipe leukimia
atau limfoid) dan tahap diferensiasi disertai tatalaksananya. Hal ini berguna
(Valera et al., 2015). Jadi, kriteria untuk diagnosis awal dan meningkatkan
klasifikasi leukimia adalah berdasarkan keluaran pasien.
histologi dan bergantung pada (a)
Leukemia Myeloid Akut
kesamaan antara sel-sel leukemik dan
sel-sel normal (myeloid atau limfoid) dan Leukemia myeloid akut (LMA)
(b) klinis penyakit (akut atau kronik) secara relatif merupakan penyakit yang
(Howard dan Hamilton, 2008). tidak biasa dengan perkiraan 25% dari
seluruh tipe leukimia pada dewasa di
Manifestasi oral pada leukimia
dunia Barat (Deschler dan Lubbert,
meliputi pembesaran dan perdarahan
2006). Walaupun insiden leukemia akut
gingiva, ulserasi oral, petekie, dan
kurang dari 3% dari seluruh keganasan,
mucosal pallor (Cooper et al., 2000; da
penyakit ini masih menjadi penyebab
Silva Santos et al., 2010; Reenesh et al.,
utama kematian pada anak-anak (Rubnitz
2012). Lesi oral muncul pada bentuk akut
et al., 2010) dan sebanyak 1,2%
maupun kronik dari semua tipe leukimia.
penyebab kematian karena kanker di
Namun, lebih sering terjadi pada fase
Amerika serikat (Jemal et al., 2002).
akut (Stafford et al., 1980; Greenberg and
Glick, 2003). Manifestasi oral ini Penting pula untuk mengingat
merupakan hasil dari infiltrasi langsung bahwa sarkoma myeloid sangat kuat
sel-sel leukemik (primer) maupun hubungannya dengan leukemia myeloid
sekunder karena keadaan yang mendasari akut, penyakit myeloproliferatif kronik
seperti trombositopenia, neutropenia, atau sindrom myelodisplastik
atau gangguan fungsi granulosit (Benson (Papamanthos et al., 2010). Satu sampai
et al., 2007). delapan persen pasien dengan LMA
3

terkena penyakit keganasan imunosupresi (Stafford et al., 1980; Hou


ekstrameduler yang jarang terjadi ini, et al., 1997).
yang terbentuk oleh sel-sel myeloid
Tanda dan gejala yang paling
imatur (Papamanthos et al., 2010).
sering terjadi adalah perdarahan gingiva,
Manifestasi Oral LMA ulserasi oral dan hiperplasia gingiva
(Stafford et al., 1980; Cooper et al.,
Pasien dengan LMA secara
2000). Hal ini berhubungan dengan
umum memiliki gejala yang
manifestasi awal LMA (da Silva Santos
berhubungan dengan komplikasi dari
et al., 2010; Guan dan Firth, 2015; Hasan
pansitopenia (anemia, neutropenia, dan
et al., 2015). Khususnya, infiltrasi
trombositopenia), termasuk kelemahan
gingiva meliputi 5% dari komplikasi
dan mudah lelah, infeksi dengan berbagai
awal (Williams et al., 1990).
keparahan, dan/atau manifestasi
Pertumbuhan berlebihan pada gingiva
perdarahan seperti perdarahan gingiva,
bermacam-macam keparahannya, dari
ekimosis, epistaksis, dan menoragia
minimal hingga menutupi gigi secara
(Dean et al., 2003). Dibandingkan
komplit sehingga mengganggu fungsi
dengan tipe leukemia yang lain,
dan estetika (Cooper et al., 2000).
manifestasi oral biasa terlihat pada LMA
(Hou et al., 1997). Disamping itu, fitur atipikal
dapat diobservasi pada beberapa kasus,
Pemeriksaan fisik oral dapat
seperti rasa kebas pada dagu, nyeri dan
menunjukkan adanya mucosal pallor
mobilitas gigi, bibir pecah-pecah, dan
(pucat) yang disebabkan oleh anemia;
bula yang berdarah pada dorsum anterior
perdarahan spontan dan petekie pada
lidah, mukosa bukal dan labial (Dean et
gingiva, palatum, lidah, atau bibir yang
al., 2003). Manifestasi oral yang jarang
dikarenakan oleh trombositopenia; dan
lainnya pada AML adalah lesi seperti
hiperplasia gingiva disebabkan oleh
noma (Auluck et al., 2008). Pasien
infiltrasi sel-sel leukemik. Ulserasi oral
dengan leukemia sering memiliki noma
sering terjadi dan biasaya disebabkan
selama kemoterapi yang dapat
oleh neutropenia atau infiltrasi langsung
menyebabkan agranulositosis (Brady-
oleh sel-sel leukemik. Pasien dapat
West et al., 1998). Hanya ada 5 kasus
menunjukkan infeksi virus, bakteri dan
yang dilaporkan mengenai noma dan lesi
jamur yang rekuren (seperti herpes dan
seperti noma pada pasien dengan
kandidiasis) sebagai konsekuensi dari
keganasan hematologi di PubMED
4

(Brady et al., 1998; Santos et al., 2011). Manifestasi Oral LMK


Maka dari itu, beberapa penulis
Manifestasi oral pada leukemia
mendukung bahwa sarkoma myeloid
akut atau kronik sering melibatkan
intraoral melibatkan pasien dengan
pembesaran gingiva dan jaringan mukosa
subtipe yang berasal dari granulositik
dari infiltrasi langsung oleh sel leukemik
(Xie et al., 2007)
(da Silva-Santos et al., 2010). Tentunya,
Leukemia Myeloid Kronik (LMK) laporan kasus menunjukkan reaksi
seluler inflamasi pada kavitas oral pasien
Leukimia kronik mempunyai
dengan LMK (Cattaneo, 1966). Namun,
karakterisasi dengan adanya sejumlah
keterlibatan oral pada sarkoma
besar sel-sel diferensiasi baik pada sum-
granulositik jarang dan hanya 38 kasus
sum tulang, darah perifer, dan jaringan
yang dilaporkan pada literatur (Osterne et
dengan klinis yang berkepanjangan,
al., 2009).
bahkan tanpa terapi. Di sisi lain, sel-sel
imatur mendominasi pada leukemia akut Gejala oral sangat jarang terjadi
dan klinis yang tidak diterapi dapat dan biasanya berhubungan dengan
menyebabkan kematian dalam beberapa supresi sum-sum tulang normal pada fase
bulan (Greenberg dan Glick, 2008). akselerasi penyakit, kecuali pembesaran
jaringan gingiva dan mukosa, ini
Leukemia myeloid kronik
merupakan manifestasi oral paling sering
(LMK) adalah salah satu penyakit
pada periode ini (Lopes, 2009).
myeloproliferatif yang sering terjadi
Demikian pula, sarkoma granulositik
pada dewasa usia antara 30-50 tahun
pada rahang menjadi temuan yang sering
(Cotran et al., 1999). LMK terhitung
selama fase kronik penyakit (Castella et
sebanyak 20% dari semua kasus
al., 1984). Ini merupakan deposit lokal
leukemia. Pasien yang terkena memiliki
dari sel-sel myeloid yang mempunyai
hepatosplenomegali, dengan pembesaran
warna keputihan atau semburat hijau
lien yang masif karena infiltrasi sel-sel
yang terkait dengan sintesis
leukemik. Darah perifer menunjukkan
myeloperoksidase (Castella et al., 1984).
leukositosis dengan neutrofil, myelosit,
dan metamyelosit yang berlebih (Cotran Sarkoma granulositik dilaporkan
et al., 1999). pada pasien LMK, dengan temuan fisik
pembesaran gingiva, penyakit
periodontal dan apikal, begitu pula
5

dengan perdarahan gusi, yang melibatkan Manifestasi Oral LLA


rahang atas dan bawah, sekunder dari
Gejala awal LLA berhubungan
krisis blastik pada LMK. Walaupun
dengan pansitopenia (anemia,
diagnosis LMK telah ditetapkan
neutropenia, atau trombositopenia)
sebelumnya, biopsi kavitas oral
termasuk gejala yang tidak spesifik
dilakukan untuk mengkonfirmasi
seperti kelelahan, dispneu, demam,
diagnosis tumor (da Silva-Santos et al.,
pucat, penurunan berat badan atau
2010).
perdarahan. Limfoblas juga dapat
Leukemia Limfoblastik Akut menginfiltrasi organ atau kelenjar getah
bening yang menyebabkan terjadinya
Leukemia Limfoblastik Akut
hepatosplenomegali, limfadenopati,
(LLA) adalah suatu keganasan yang
ataupun nyeri tulang. Gejala yang
ditandai oleh proliferasi klonal yang
melibatkan Sistem Saraf Pusat (SSP)
tidak terkendali dari limfoblas yang
jarang dicatat pada diagnosis.
kemudian menempati serta menghambat
pertumbuhan sumsum tulang normal Selain itu, LLA juga melibatkan
(Aronovich dan Connolly, 2008). LLA jaringan limfoid-bearing regio orofacial
merupakan tipe leukimia yang paling termasuk tonsil. Gejala oral meliputi
sering terjadi yaitu sekitar 97% dari mukosa pucat, pendarahan gusi, dan
semua tipe leukimia dan 80% dari ekimosis. Limfadenopati regio kepala
subtipe akut leukimia. LLA lebih banyak dan leher merupakan gejala yang
terjadi pada laki-laki. (Jabbour et al., konsisten (Declerck dan Vinckier, 1988).
2005). LLA juga merupakan jenis Perikoronitis juga merupakan
leukimia yang paling sering terjadi pada manifestasi awal dari LLA (Aronovich
anak-anak, yaitu sekitar 75% dari semua dan Connolly, 2008). Katz dan Peretz
leukemia yang terjadi pada anak-anak (2002) melaporkan trismus sebagai
dan 25% dari seluruh jenis keganasan gejala awal dari LLA pada anak laki-laki
yang terjadi pada anak-anak (Yeoh et al., berumur 6 tahun, namun ketika
2013) serta 20% dari leukemia dewasa dilakukan pemeriksaan intraoral dan
(Jabbour et al., 2005) dengan insiden radiografi panoramik menunjukkan tidak
tertinggi pada usia 25 tahun dan diikuti ada tanda infeksi dan tanda-tanda
oleh puncak kedua setelah usia 50 tahun, patologi lainnya. Trismus dapat
(Valera et al, 2015). dijelaskan sebagai infiltrasi intensif dari
6

sel-sel leukemik ke bagian dalam otot- hanya 5% dari keterlibatan oral (Kemp et
otot pengunyah. al., 2008). Kejadian tahunan berkisar dari
5 sampai 15 kasus per 100.000
Beberapa studi telah melaporkan
penduduk. Kejadian melebihi 30 kasus
peningkatan anomali mukosa yang
per 100.000 penduduk per tahun pada
ditandai dengan ulkus yang luas, fetor
usia 80 tahun ke atas. Usia rata-rata
oris, papil dangkal, mukosa mulut yang
diagnosis adalah 72 tahun. Sekitar 10%
lunak dan infeksi mukosa mulut seperti
dari pasien LLK dilaporkan lebih muda
mukositis, kandidiasis, herpes simplex,
dari 55 tahun (Eichhorst et al., 2015).
varicella zooster dan citomegalovirus
LLK dapat salah didiagnosa karena
pada pasien LLA (Anirudhan dkk, 2008).
manifestasi klinis yang mirip dengan
Pada konteks ini, Martini dan penyakit lain (misalnya fibroma,
koleganya melaporkan kasus yang jarang penyakit periodontal, dan lain-lain)
yaitu ulser yang iregular dan multipel (Richards et al., 2000). Leukemia sel
pada lantai mulut, mukosa labial dan limfosit T bergranul besar (T-LGL)
lidah sebagai manifestasi awal dari LLA merupakan subtipe dari LLK yang
(Martini et al, 2013). Kasus lainnya biasanya merupakan gangguan lambat
melaporkan pembengkakan gingiva dengan tingkat kelangsungan hidup rata-
sebagai manifestasi awal dari LLA (Pai rata lebih dari 10 tahun (Arvanitidou et
et al, 2012; Silva et al, 2012). Suatu al, 2011). Diagnosis dibuat berdasarkan
penelitian menunjukkan adanya penelitian histologi dan
konsistensi fibrosa di kanan atas antara immunofenotipikal. Biopsi sumsum
insisivus sentral dan kaninus kiri dengan tulang membantu dalam penentuan
batas yang tidak jelas yang mengarah stadium kanker ini.
pada relaksasi sulkus gingival-labial
Manifestasi Oral LLK
(Silva et al, 2012).
LLK memiliki kecenderungan
Leukemia Limfositik Kronik
untuk melibatkan jaringan tonsil serta
Leukemia Limfositik Kronik jaringan lunak limfoid-bearing lainnya di
(LLK) merupakan leukemia yang paling mukosa mulut (Hou et al., 1997).
sering di negara-negara Barat, yang Manifestasi oral LLK mencapai 5% dari
terdiri dari 25% 35% dari semua jenis semua kasus. Tujuh belas persen dari lesi
leukemia (Richards et al, oral berada di ruang depan dan gingiva
2000;.Altekruse et al, 2010), dengan (Urquhart dan Berg, 2001; Kemp et al,
7

2008.). Gingiva dan daerah palatum Manifestasi oral dari leukemia


sering terkena, sementara keterlibatan T-LGL juga dilaporkan.Copete dan rekan
alveolus dan ruang depan bukal jarang (Copete dan Sheridan, 2000)
(Epstein et al, 2001;. Urquhart dan Berg, mempresentasikan kasus seorang pria
2001;. Kemp et al, 2008). Biasanya, berusia 74 tahun dengan leukemia T-
manifestasi oral LLK terkait dengan LGL, yang memiliki ulserasi mulut
stadium lanjut dari LLK, sehingga berulang pada mukosa labial selama
manifestasi ini tidak dapat digunakan lebih dari setahun. Kehadiran ulkus itu
sebagai keuntungan untuk membuat berkorelasi dengan neutropenia berat
diagnosis awal penyakit ini (Alessandrini yang mungkin disebabkan agen
et al., 2012). infeksius. Ulkus mukosa mulut sekitar
4,6% (7/151) dari pasien dengan
Selain itu, LLK dapat
gangguan limfoproliferatif limfosit
bermanifestasi sebagai pembengkakan
granular (Semenzato et al., 1997). Kasus
lokal, dengan atau tanpa ulserasi dan
lain seorang wanita berusia 65 tahun
nyeri. Gejala lokal juga dapat dikaitkan
dengan riwayat dua bulandidiagnosis
dengan perdarahan mulut berulang
leukemia T-LGL bermanifestasi dengan
(Kemp et al., 2008). Purpura dan
lesi oral, termasuk ulserasi pada ventral
perdarahan gingiva sebagai gejala
lidah dan palatum mole, serta
sekunder dari trombositopenia dapat
pembengkakan, eritema dan ulserasi
ditemukan (Hou et al., 1997). Meskipun
gingiva (Arvanitidou et al. 2011).
perdarahan yang berhubungan dengan
LLK jarang didapati, kasus yang jarang Tatalaksana Manifestasi Oral
terjadi seperti epistaksis berulang dan Leukemia
pembengkakan intraoral asimtomatik
dilaporkan sebagai gejala pertama LLK Manifestasi oral leukemia

(Alessandrini et al., 2012). Epistaksis menyebabkan pasien berisiko tinggi

yang intermiten mungkin berkaitan untuk melakukan perawatan gigi selama

dengan trombositopenia berat pada terjadinya peningkatan sel blast yang

pasien ini (Alessandrini et al., 2012). ditemukan di sumsum tulang dan darah
perifer (Sonis dan Fazio, 1995). Dengan
Pembesaran palatum (Henefer et al.,
1970) dan infiltrasi leukemia gingiva demikian, perawatan gigi untuk pasien

(presant et al., 1973) merupakan gejala ini harus fokus pada pencegahan cedera,

tambahan terkait dengan LLK. kontrol lokal perdarahan gingiva dengan


penghapusan biofilm, dan pencegahan
8

infeksi oral yang disebabkan oleh disebutkan dalam literatur ilmiah


leukopenia. Kebersihan mulut (menyikat berdasarkan penelitian klinis kami (Katz
gigi, penggunaan fluoride, dan diet dan Peretz, 2002;. da Silva Santos et al,
noncariogenic) juga harus ditekankan di 2010; Arvanitidou et al, 2011.; Santos et
seluruh pengobatan. al, 2011.; Pai et al, 2012.; Reenesh et al.
2012; Seplveda et al, 2012.; Guan dan
Lesi mulut dilaporkan dalam
Firth; 2015; Hasan et al, 2015.;
ulasan ini dirangkum pada Tabel 1
Zimmermann et al., 2015).
bersama dengan tatalaksana yang

Carolina Favaro Francisconi et al

Tabel 1. Manifestasi Oral Leukemia dan Tatalaksana


Manifestasi Oral Tatalaksana

Kebersihan mulut dengan sikat gigi bulu lembut


Pembesaran gingival
Antiseptik topikal (clorhexidine 0,2% pembersih mulut dua kali
sehari)

Steroid topikal (gel fluocinonide 0,05%) empat kali sehari

Terapi antibiotik biasanya diberikan untuk mencegah infeksi


Ulserasi Oral
bakteri

Biopsi jika perlu

Terapi antibiotik

Noma dan lesi yang Antiseptik topikal (0,12% clorhexidine pembersih mulut dua kali
menyerupai noma sehari).

Kebersihan oral

Biopsi
Myeloid sarcoma
Terapi Antineoplastik

Pendarahan gingival Kebersihan mulut dengan sikat gigi bulu lembut

Kebersihan mulut antifibrinolisis

Infeksi oral, dental, dan Penghapusan infeksi fokal (contoh: tatalaksana periorontal dan
periodontal ekstraksi dental)
9

Antiseptik topikal (clorhexidine 0,12% pembersih mulut dua kali


sehari)

Antibiotik, antiviral, dan antifungal untuk mencegah infeksi


bakteria, virus, dan fungal

Faktor stimulasi granulosit koloni untuk adjuvant

Trismus Fisioterapi

al., 2012; Reenesh et al. 2012; Seplveda et Perlu dicatat bahwa dokter gigi
al., 2012; Guan and Firth; 2015; Hasan et al., bertanggung jawab untuk memulai
2015; Zimmermann et al., 2015). diagnosis awal pada 33% pasien dengan
leukemia myelomonocytic akut (Stafford
KESIMPULAN et al., 1980).
Tanda-tanda awal dari leukemia Untuk itu, manifestasi ini harus
biasanya bermanifestasi dalam mulut. jelas dikenali, sehingga dokter dapat
Pasien sering mencari pertolongan untuk mengkonfirmasi dengan tes penunjang
perawatan gigi karena mengira bahwa atau rujukan ke seorang spesialisasi
penyakit berasal dari lokal. Dokter gigi profesional khusus untuk mencapai
memainkan peran penting dalam diagnosis akhir.
diagnosis awal keganasan hematologi.

REFERENSI granular lymphocytic leukemia: a


case report. Journal of oral &
Anirudhan D, Bakhshi S, Xess I, et al
maxillofacial Res, 2.
(2008). Etiology and outcome of
Auluck A, Zhang L, Desai R, et al (2008).
oral mucosal lesions in children on
Primary malignantmelanoma of
chemotherapy for acute
maxillary gingiva--a case report and
lymphoblastic leukemia. Indian
reviewof the literature. J Can Dent
Pediatr, 45, 47-51.
Assoc, 74, 367-71.
Aronovich S, Connolly TW (2008).
Benson RE, Rodd HD, North S, et al
Pericoronitis as an
(2007).Leukaemic infiltration of the
initialmanifestation of acute
mandible in a young girl. Int J
lymphoblastic leukemia: a case
Paediatr Dent, 17, 145-50.
report.J Oral and Maxillofacial
Brady-West DC, Richards L, Thame J, et
Surgery, 66, 804-8.
al (1998). Cancrum oris (noma) in a
Arvanitidou I-E, Nikitakis NG,
patient with acute lymphoblastic
Sklavounou A (2011). Oral
leukaemia.A complication of
manifestations of T-cell large
10

chemotherapy induced neutropenia. Dean A, Ferguson J, Marvanr E


West Indian Med J, 47, 33-4. (2003).Acute leukaemia
Campo E, Swerdlow SH, Harris NL, et al presenting as oral ulceration to a
(2011). The 2008 WHO dental emergency
classification of lymphoid service.Australian Dental J, 48,
neoplasms and beyond: evolving 195-7.
concepts and practical applications. Declerck D, Vinckier F (1988).
Blood, 117, 5019-32. Oral complications of
Castella A, Davey FR, Elbadawi A, et al leukemia.Quintessence Int, 19,
(1984). Granulocytic sarcoma of the 575-83.
hard palate: report of the first case. Deschler B, Lubbert M (2006). Acute
Hum Pathol, 15, 1190-2. myeloid leukemia: epidemiology
Cattaneo E (1966) [Inflammatory and etiology. Cancer, 107, 2099-
cellular reactions in the oral cavity 107.
of patients with chronic myeloid Eichhorst B, Robak T, Montserrat E, et al
leukemia].Arch Stomatol, 7, 281-6. (2015). Chronic lymphocytic
Cooper CL, Loewen R, Shore T (2000). leukaemia: ESMO Clinical
Gingival hyperplasia complicating Practice Guidelines for diagnosis,
acute myelomonocytic leukemia.J treatment and follow-up. Ann
Canadian Dental Associat, 66, 78- Oncol, 26,
9. Epstein JB, Epsteinb JD, Le ND, et al
Copete MA, Sheridan DP (2000). Large (2001). Characteristics of oral and
granular lymphocyte leukemia and paraoral malignant lymphoma: a
its association with oral neutropenic population-based review of 361
ulcerations: A case report. Oral cases. Oral Surg Oral Med Oral
Surg Oral Med Oral Pathol Oral Pathol Oral Radiol Endod, 92,
Radiol Endod, 90, 474-7. 519-25.
Cotran RS, Kumar V, Collins T, et al Greenberg MS, Glick M (2003).Benign
(1999).White cells and lymph tumors of the oral cavity. In
nodes. In Robbins pathologic basis Burkets oral medicine: Diagnosis
of disease, Eds 657-8 & Treatment, Eds PMPH-USA,
da Silva-Santos PS, Silva BS, Coracin 137-94
FL, et al (2010). Granulocytic Greenberg MS, Glick M (2008). Doenas
sarcoma of the oral cavity in a Hematolgicas In Medicina Oral
chronic myeloid leukemia patient: de Burket, Eds 429-53
an unusual presentation. Med Oral Guan G, Firth N (2015). Oral
Patol Oral Cir Bucal, 15, 350-2. manifestations as an early clinical
da Silva Santos PS, Fontes A, de Andrade sign of acute myeloid leukaemia: a
F, et al (2010). Gingival leukemic case report. Australian Dental J,
infiltration as the first 60, 123-7.
manifestation of acute myeloid Hasan S, Khan NI, Reddy LB (2015).
leukemia.Otolaryngol Head Neck Leukemic gingival enlargement:
Surgery, 143, 465-6. Report of a rare case with review
11

of literature. Int J Appl Basic Med the initial sign. Ann Stomatol
Res, 5, 65-7. (Roma), 4, 28.
Henefer E, Nelson J, Beaupre E (1970). Osterne RL, Matos-Brito RG, Alves AP,
Palatal enlargement in chronic et al (2009). Oral granulocytic
lymphocytic leukemia: report of sarcoma: a case report. Med Oral
case. J Oral Surgery, 28, 371. Patol Oral Cir Bucal, 14, 232-5.
Hou GL, Huang JS, Tsai CC (1997). Pai A, Prasad S, Dyasanoor S (2012).
Analysis of oral manifestations of Acute leukemias: a dentists
leukemia: a retrospective study. perspective. Minerva Stomatol, 61,
Oral Dis, 3, 31-8. 233-8.
Howard MR, Hamilton PJ Papamanthos MK, Kolokotronis AE,
(2008).Leukaemia. In Skulakis HE, et al (2010). Acute
Haematology, Eds Philadelphia, myeloid leukaemia diagnosed by
33-66 intra-oral myeloid sarcoma. A case
Jabbour EJ, Faderl S, Kantarjian HM report.Head Neck Pathol, 4, 132-5.
(2005). Adult acute lymphoblastic Presant CA, Safdar SH, Cherrick H
leukemia. Mayo Clin Proc, 80, (1973).Gingival leukemic
1517-27. infiltration in chronic lymphocytic
Jemal A, Thomas A, Murray T, et al leukemia.Oral Surgery, Oral Med,
(2002).Cancer statistics, 2002. CA Oral Pathol, 36, 672-4.
Cancer J Clin, 52, 23-47. Puumala SE, Ross JA, Aplenc R, et al
Katz J, Peretz B (2002). Trismus in a 6 (2013). Epidemiology of
year old child: a manifestation of childhood acute myeloid
leukemia? Journal of Clinical leukemia.Pediatr Blood Cancer,
Pediatric Dentistry, 26, 337-9. 60, 728-33.
Kemp S, Gallagher G, Kabani S, et al Reenesh M, Munishwar S, Rath SK
(2008). Oral non- Hodgkins (2012). Generalised leukaemic
lymphoma: review of the literature gingival enlargement: a case
and World Health Organization report.J Oral Maxillofac Res, 3, 5.
classification with reference to 40 Richards A, Costelloe M, Eveson J, et al
cases. Oral Surg Oral Med Oral (2000). Oral mucosal non-
Pathol Oral Radiol Endod, 105, Hodgkins lymphomaa dangerous
194-201. mimic.Oral Oncol, 36, 556-8.
Long RG, Hlousek L, Doyle JL (1998). Rubnitz JE, Gibson B, Smith FO (2010).
Oral manifestations of systemic Acute myeloid leukemia.Hematol
diseases.Mt Sinai J Med, 65, 309- Oncol Clin North Am, 24, 35-63.
15. Santos PSS, Neri D, Bigelli N, et al
Lopes AC (2009). Myelodysplastic (2011). Noma-like lesion in a
syndromes In Tratado de clnica patient with acute promyelocytic
mdica, Eds Roca, 2039-50 leukemia.Rev Bras Hematol
Martini V, Schiavone P, Bonacina R, et Hemoter, 33, 321-2.
al (2013). NK leukemia: a rare case Semenzato G, Zambello R, Starkebaum
of oral manifestations representing G, et al (1997). The
lymphoproliferative disease of
12

granular lymphocytes: updated and mandibular masses: a case


criteria for diagnosis. Blood, 89, report and literature review. Oral
256-60. Surgery, Oral Med, Oral Pathol,
Seplveda E, Brethauer U, Fernndez E, Oral Radiol, Endodontol, 103, 44-
et al (2012). Oral manifestations as 8.
first clinical sign of acute myeloid Yeoh AE, Tan D, Li CK, et al (2013).
leukemia: report of a case. Management of adult and
Pediatric Dentistry, 34, 418-21. paediatric acute lymphoblastic
Silva BA, Siqueira CR, Castro PH, et al leukaemia in Asia: resource-
(2012).Oral manifestations leading stratified guidelines from the Asian
to the diagnosis of acute Oncology Summit 2013. Lancet
lymphoblastic leukemia in a young Oncol, 14, 508-23.
girl.J Indian Soc Pedod Prev Dent, Zimmermann C, Meurer MI, Grando LJ,
30, 166-8. et al (2015).Dental treatment in
Sklavounou-Andricopoulou A, Piperi E, patients with leukemia.J Oncol,
Paikos S (2002). Oral and 2015, 571739.
maxillofacial manifestations of
malignant haemopoietic and
lymphoreticular disorders: Part
IIA. Haema, 5, 305-19.

Sonis ST, Fazio RC 1995. Principles and


Practice of Oral Medicine, WB
Saunders.
Stafford R, Sonis S, Lockhart P, et al
(1980).Oral pathoses as diagnostic
indicators in leukemia.Oral
Surgery, Oral Med, Oral Pathol,
50, 134-9.
Urquhart A, Berg R (2001). Hodgkins
and non-Hodgkins lymphoma of
the head and neck.Laryngoscope,
111, 1565-9.
Valera MC, Noirrit-Esclassan E, Pasquet
M, et al (2015). Oral complications
and dental care in children with
acute lymphoblastic leukaemia.J
Oral Pathol Med, 44, 483-9.
Williams WJ, Beutler E, Erslev AJ, et al
(1990). Hematology. In Eds
McGraw Hill, New York, 243-4
Xie Z, Zhang F, Song E, et al (2007).
Intraoral granulocytic sarcoma
presenting as multiple maxillary

Anda mungkin juga menyukai