2. Gotong Royong
Bertujuan untuk mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan, sesuai dengan perkembangan teknologi
yang berlaku.
3. Pangan
Dimaksudkan untuk menanamkan kesadaran betapa pentingnya makanan sehari-hari
untuk pertumbuhan dan kesehatan jasmaniah/rohaniah dalam membentuk keluarga yang
sehat, cerdas dan kuat. Pentingnya makanan sehari-hari yang sehat, murah dan bergizi
serta pengolahan makanan yang sesuai dengan kegunaannya. Halaman yang kosong perlu
dimanfaatkan untuk ikut meningkatkan produksi pangan.
4. Sandang
Bertujuan untuk memberikan pengertiam tentang fungsi dan cara berpakaian sesuai
dengan kepribadian, usia dan situasi. Karena sandang merupakan kelengkapan hidup ma-
nusia, maka perlu selalu diusahakan adanya sandang dalam jumlah yang cukup,
terpelihara dan sehat. Di samping itu perlu, ditanamkan pengetahuan tentang membuat
pakaian, memilih bahan dan pola yang sesuai dengan kemampuan keluarga dan keadaan
setempat.
7. Kesehatan
Kesehatan adalah syarat mutlak untuk kebahagiaan hidup karena itu perlu dihayati apa
sehat itu dan bagaimana cara memelihara kesehatan itu, baik pribadi maupun keluarga,
kepada kesehatan lingkungan.
Di samping itu perlu dipupuk dan dikembangkan kesempatan berusaha baik sebagai
pribadi, keluarga maupun masyarakat, agar melalui usaha bersama berkembang pula
kesempatan kerja di berbagai lapangan baik produksi maupun jasa.
Dalam hubungannya dengan mengatur kehidupan keluarga di masa datang, maka perlu
dikembangkan pola keluarga kecil melalui Keluarga Berencana
a. Tugas:
1). Meningkatkan pencapaian tujuan pembangunan millennium antara lain:
a). Menghapus tingkat kemiskinan dan kelaparan (indikator antara lain:
menurunkan prefalensi anak balita yang kurang gizi)
b). Menurunkan angka kematian anak
c). Meningkatkan kesehatan Ibu Hamil
d). Memerangi penyebaran HIV/AIDS, Malaria dan penyakit menular lainnya
e). Menjamin kelestarian lingkungan hidup
b. Prioritas Program:
1. Kesehatan
a). Memantapkan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) dalam upaya menurunkan
prefalensi anak balita kurang gizi.
(1) Gizi seimbang kepada ibu hamil (BUMIL), ibu menyusui (BUSUI), balita.
(2) Kualitas gizi pada BUMIL yang Kekurangan Energi Kronis (KEK) dengan
mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA)
(3) Penanggulangan gangguan Akibat Kekurangan Garam Yodium (GAKY)
(4) Suplementasi zat gizi
(5) Pemberian ASI eksklusif selama 6 (enam) bulan
(6) Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
(7) Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Balita, Lansia di Posyandu.
e). Membudayakan Lima Imunisasi Dasar Lengkap (LIL) dan rutin untuk
menurunkan angka kematian anak dan ibu.
h). Meningkatkan tanam dan pelihara pohon dalam upaya kelestarian lingkungan
hidup, mengurangi dampak global warming (pemanasan global).
j). Pemahaman tertib administrasi dalam rangka meningkatkan dan mewujudkan tertib administrasi
kependudukan di keluarga.
Kegiatan ini berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dalam pelaksanaannya menjadi
4 strata: Pratama, Madya, Purnama, MANDIRI.
Strata MANDIRI adalah kegiatan-kegiatan terpadu yang meliputi kesehatan, ekonomi, pendidikan,
agama dan lain-lainnya.
Pelatihan, penyegaran, dan pembinaan kader Posyandu secara berkesinambungan.
(1) Penyempurnaan dan sosialisasi modul pelatihan kader Posyandu yang diintegrasikan dengan
PAUD dan BKB bekerjasama dengan Pokja II.
(2) Penyempurnaan dan sosialisasi Buku Pelatihan Kader Posyandu
(3) Sosialisasi Buku Pegangan Kader Gizi.
(4) Integrasi Sistim Informasi Posyandu (SIP) dengan Sistem Informasi Manajemen PKK (SIM PKK) dan
sosialisasinya.
(5) Mengadakan Jambore Nasional Kader Posyandu setiap tahun sekali sebagai penghargaan kepada
kader dan upaya peningkatan kinerja kader.
(6) Lomba Pelaksana Terbaik Posyandu sebagai upaya untuk meningkatkan mutu dan jumlah
Posyandu agar berkembang menjadi Posyandu Mandiri atau Posyandu Plus.
(7) Temu konsultasi pengelola Posyandu tingkat daerah/ nasional.
(8) Optimalisasi kegiatan PAUD terintegrasi dengan Posyandu dan BKB bekerjasama dengan Pokja II.
(9) Mengembangkan Posyandu Lansia.
3. Perencanaan Sehat
Meningkatkan kegiatan dalam program perencanaan sehat antara lain:
a). Meningkatkan penyuluhan tentang pentingnya pemahaman dan kesertaan dalam program
keluarga berencana menuju keluarga berkualitas.
b). Meningkatkan kemampuan perencanaan kehidupan keluarga sehari-hari dengan berorientasi
pada masa depan dengan cara membiasakan menabung.
c). Kegiatan Kesatuan Gerak PKK KB-KES dalam upaya meningkatkan cakupan hasil pelayanan KB-
KES.
d). Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) dalam upaya peningkatan ketahanan keluarga
untuk mewujudkan keluarga berkualitas.
e). Meningkatkan penyuluhan kesehatan reproduksi bagi remaja dan calon pengantin.
f). Mengatur keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keuangan keluarga.