Kata Pengantar Blud
Kata Pengantar Blud
Bismillahirohmanirrahim
Assalamualaikum Wr.wb
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat allah SWT, seraya berharap semoga segala aktivitas senantiasa
mendapat petunjuk dan ridho-Nya.amin
Atas kekuatan-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Wanaraja DTP Garut yang merupakan salah satu persysratan administratif dalam rangka
penerapan PPK-BLUD , sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah.
Tujuan utama penerapan PPK-BLUD ini adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap
masyarakat secara efektif dan efisien sejalan dengan praktek bisnis yang sehat dan pengelolaan nya
dilakukan berdasarkan kewenangan yang didegasikan oleh bupati yang di delegasikan oleh Bupati yang
diharapkan melalui kebijakan ini masyarakat semakin mudah untuk memperoleh pelayanan yang
berkualitas terutama pada pelayanan yang berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat yaitu bidang
kesehatan.
Pelayanan di bidang kesehatan menjadi salah satu prioritas utama mengingat di kabupaten garut pada
saat ini termasuk salah satu daerah yang indeks Pembangunan manusia nya masih relatif rendah, karena
itu diharapkan melalui penerapan PPK-BLUD, Puskesmas Wanaraja DTP Garut akan terpacu untuk
meningkatkan kualitas mutu pelayanan di bidang kesehatan kepada masyarakat sehingga dapat
mendukung terhadap Indeks Pembangunan Manusia.
Untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat perlu disusun Standar Pelayanan
Minimal Puskesmas Wanaraja Garut yang diarahkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD).perlu kami sampaikan bahwa Standar Pelayanan Minimal ini adalah ketentuan mengenai jenis
dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga
secara minimal yang diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan program kegiatan
puskesmas Wanaraja DTP Garut.
Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) ini dapat kami selesaikan yang tentu saja atas
dukungan dari berbagai pihak oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
kerjasamanya. Semoga menjadi amal kebaikan kita bersama.
Akhirnya harapan kami semoga Standar Pelayanan Minimal ini dapat digunakan sebagai pedoman
dalam melaksanakan program-program puskesmas wanaraja DTP Garut, Amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb
A. Pengorganisasiaan ............................................................................................... .
C. Pengawasan ......................................................................................................... .
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas Wanaraja DTP kabupaten Garut akan mengalami perubahan status menjadi badan
pengelola BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah yang
menjelaskan bahwa badan layanan umum daerah yang menjelaskan bahwa badan layanan umum daerah
yang selanjutnya disingkat BLUD adalah satuan Kerja Perangkat Daerah atau Unit Kerja Perangkat
Daerah di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa penyediaan barang dan atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam
melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
Pola Pengelolaan keuangan BLUD, yang selanjutnya disingkat PPK-BLUD adalah pola
pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-
praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualiaan dari ketentuaan
pengelolaan uang daerah pada umumnya.
PPK-BLUD bertujuaan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat untuk mewujudkan
penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah dan/atau pemerintah daerah dalam memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Penerapan PPK-BLUD pada SKPD atau unit kerja, harus memenuhi persyaratan substantif,
teknis, dan administratif. Pada BAB III pasal 5 PERMENDAGRI No 61 tahun 2007 ayat 1 menjelaskan
persyaratan subtantif sebagai mana dalam pasal 4 terpenuhi apabila tugas dan fungsi SKPD atau unit
kerja bersifat operasional dalam penyelenggarakan pelayanan umum yang menghasilkan semi barang/jasa
publik(quasipublic goods). Pada ayat 2 menjelaskan pelayanan umum tersebut berhubungan dengan:
a. Penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan
masyarakat
c. Pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi dan/atau pelayanan kepada masyarakat
Penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum sesuai pasal 6 diutamakan untuk pelayanan
kesehatan.
Persyaratan adminisrtatif berupa dokumen, yang salah satunya adalah Standar Pelayanan Minimal
(SPM).SPM adalah spesifikasi teknis yang memuat batasan minimal mengenal jenis dan mutu layanan
dasar yang harus dipenuhi oleh BLUD kepada masyarakat.
Puskesmas wanaraja DTP merupakan salah satu unsur pelaksana teknis pada Dinas Daerah
(UPTD) yang berada dibawah dinas kesehatan kabupaten garut yang mempunyai tugas memberikan
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bersifat holistic, komprehensif/menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang bersifat pokok (basic
health service), yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta mempunyai nilai strategis
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan tingkat pertama meliputi
pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan medik.
Dalam melaksanakan tugas memberikan pelayanan kesehatan puskesmas Wanaraja DTP
mempunyai visi dan misi sebagai berikut:
Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, dengan sumber daya
manusia yang profesional dan sejahtera, dan terwujud lingkungan yang sehat di wilayah kerja.
- Menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang cukup dan sesuai standar
- Sumber daya manusia yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas
- Bekerjasama dengan institusi pendidikan kesehatan dalam rangka pembinaan dan pengembangan
pendidikan kesehatan yang berkelanjutan
Untuk mencapai visi dan misi tersebut puskesmas Wanaraja DTP menyusun Standar Pelayanan
Minimal (SPM) dengan mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota dengan kriteria SPM yaitu:Merupakan Pelayanan yang langsung dirasakan masyarakat,
merupakan prioritas bagi pemerintah daerah karena melindungi hak-hak konstitusional perorangan dan
masyarakat, untuk melindungi kepentingan nasional dan memenuhi komitmen nasional dan global serta
merupakan penyebab utama kematian/kesakitan, berorientasi pada output yang langsung dirasakan
masyarakat serta dilaksanakan secara terus menerus(sustainable), terukur(measurable) dan dapat
dikerjakan (feasible).
Berdasarkan hal tersebut maka Puskesmas Wanaraja DTP membuat Standar Pelayanan Minimal
disertai dengan batasan-batasan dari standar tersebut. SPM pada Puskesmas Wanaraja DTP adalah sebagai
pedoman dalam pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat, terjaminnya hak masyarakat dalam
menerima pelayanan kesehatan, sebagai alat monitoring dan peningkatan kerja, menentukan alokasi
anggaran, menjamin akuntabilitas,transfaransi, standarisasi pelayanan kesehatan serta terciptanya
partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan.
Dalam penyusunan dokumen SPM, Puskesmas Wanaraja DTP melibatkan semua pihak yang
terlibat secara teknis kemudian dibentuk tim yang bertugas menyusun SPM di sesuaikan dengan
persyaratan pada PERMENDAGRI No. 61 tahun 2007 tentang PPK BLU dan melakukan revisi jika di
perlukan. Kewenangan dari tim tersebut adalah mengadakan rapat,mendatangkan consultan,membentuk
sub tim jika di perlukan dan mengajukan anggaran. Adanya SPM mendorong organisasi Puskesmas
Wanaraja DTP Garut untuk merencanakan anggaran lebih besar karena tuntutan akan pelayanan yang
memenuhi standar dan membutuhkan dukungan pasilitas dan sumber daya manusia yang memadai baik
secara kwalitas maupun secara kwantitas. Kewajiban bagi Puskesmas Wanaraja DTP Garut menjadi lebih
besar tetapi arah pelayanan menjadi lebih baik yaitu menuju kepada konsep public health oriented.
Indikator yang tercantum dalam dokumen SPM memiliki satu atau lebih dimensi mutu pelayanan.
Dimensi mutu pelayanan adalah sebagai berikut:
1. Efektivitas
2. Efisiensi
3. Akses
4. Kompetensi teknis
6. Kenyamanan
7. Keselamatan
8. Kesinambungan pelayanan
Dimensi mutu pelayanan di atas di harapkan dapat memenuhi semua di dasarkan pada kebutuhan
konsumen sehingga pasien menjadi senang. Pasien yang senang dapat memberikan dampak positif bagi
organisasi Puskesmas Wanaraja DPT Garut yaitu:
3 .Menanamkan kesan baik bagi masyarakat secara umum (pengakuan publik terhadap kualitas
pelayanan Puskesmas Wanaraja DTP Garut)
Maksud d tetapkan SPM Puskesmas Wanaraja DTP Garut adalah sebagai acuan dalam
pelaksanaan pelayan kesehatan kepada masyarakat yang berkaitan dengan pelayan dasar ;
2. Untuk menjamin hak masyarakat dalam menerima pelayanan dasar yang d laksanakan oleh Puskesmas
Wanaraja DTP Garut
C. Pengartian
Umum:
1. Urusan Wajib
Yang di maksud urusan wajib adalah urusan yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga
negara yanng penyelenggaraannya di wajibkan oleh peraturan perundang-undangan kepada daerah
untuk perlindungan hak konstitusional, kepentingan nasional, kesejahteraan masyarakat, ketentraman
dan ketertiban umum dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatauan Republik Indonesia,serta
pemenuhan komitmen nasional yang berhubungan dengan perjanjian dan konvensi internasional;
Yang di maksud dengan Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis mutu pelayanan
dasar yang merupakan urusan wajib Puskesmas yang berhak d peroleh masyarakat secara minimal;
3. Indikator/target SPM
Yang di maksud dengan indikator SPM adalah tolak ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang di
gunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak d penuhi dalam pencapaian suatu SPM
tertentu berupa masukan, proses, hasil dan/atau manfaat pelayanan;
4. Jenis Pelayanan
Yang di maksud dengan jenis pelayanan adalah pelayanan publik yang mutlak d laksanakan untuk
memenuhi kebutuhan dasar yang layak dalam kehidupan;
5. Pelayanan Dasar
Yang di maksud denngan pelayan dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial ekonomi dan pemerintahan.
Khusus
1. Pengertian
2. Definisi operasional
3. Cara Penghitungan/rumus
4. Pembilang
5. Penyebut
6. Ukuran
Adalah formula yang dalam setiap indikator ditetapkan dalam bentuk prosentase/ % dan atau
berdasarkan proporsi terhadap penduduk.
7. Sumber Data
Adalah sumber bahan nyata/ keteranagan yang dapat dijadikan dasar kajian yang berhubungan
langsung dengan persoalan. Data dimaksud dikumpulkan dan dilaparkan melalui ;Sistem
Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS);
8. Rujukan
Adalah standar teknis atau ketentuan lain sebagai bahan rujukan/acuan teknis dalam
menyelenggarakan indikator kinerja.
9. Langkah Kegiatan
Dimaksudkan menu/ butir-butir tahapan kegiatan yang bersifat teknis, yang perlu dipilih untuk
dilaksanakan agar dapat mencapai target indikator SPM sesuai situasi dan kondisi dan kapasitas
institusi pelayanan setempat.
Adalah kurun / rentang waktu dalam pelaksanaan kegiatan yaitu periode 1 (satu) atau kurun
waktu yang sama.
Adalah tenaga kesehatan yang dibutuhkan secara hirarki, dimana apabila tidak dapat dipenuhi
oleh tenaga kesehatan urutan pertama, dapat dipenuhi oleh tenaga kesehatan berikutnya untuk
pelaksanaan target setiap indikator.
D.Landasan Hukum
4.Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437) sebagaimana setelah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia nomor 4844);
7. Peraturan pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4578);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150);
9.Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintah daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737)
12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 89, Taambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4741);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 6Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan
Penetapan Standar Pelayanan Minimal;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan
Organisasi Perangkat Daerah
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 01 Tahun 2007 tentang Pedoman TeknikPengelolaan
Badan Layanan Umum Daerah;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
18. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 828 tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 14 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Daerah
Kabupaten Garut (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2008 Nomor 27);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 24 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan
Organisasi Lembaga Teknis Daerah dan Inspektorat Kabupaten Garut( Lembaran Daerah
Kabupaten Garut Tahun 2008 Nomor 39);
21. Peraturan Bupati Garut Nomor 472 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Pelayanan Dasar di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Garut.
BAB II
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memrnuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai UUD 1945 dan Undang-undang nomor 23 tahun1992
tentang kesehatan. Bahkan untuk mendapatkan penghidupan yang layak di bidang kesehatan,
amandemen kedua UUD 1945, pasal 34 ayat (3) menetapkan : Negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan umum yang layak.
Dalam penerapan SPM Puskesmas Wanaraja DTP menjamin akses masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan dasar dari Puskesmas Wanaraja DTP sesui dengan ukuran-ukuran
(indikator/target)yang ditetapkan oleh Pemerintah. Oleh karena itu baik dalam perencanaan
maupun penganggaran Puskesmas Wanaraja DTP memperhatikan prinsip-prinsip SPM yaitu
sederhana,konkrit,mudah di ukur,terbuka,terjangkau dan dapat dipertanggung jawabkan serta
mempunyai pencapaian yang dapatdiselenggarakan secara bertahap.
2. Merupakan prioritas tinggi bagi pemerintah daerah karena melindungi hak-hak konstitusional
perorangan dan masyarakat untuk melindungi kepentingan nasional dan memenuhi komitmen
nasional dan global serta merupakan penyebab utama kematian/kesakitan.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah prognosa standar pelayanan minimum Puskesmas Wanaraja
DTP yang memuat tentang pelayanan apa saja yang harus dilakukan dengan target dan indikator
pencapaiannya. SPM Puskesmas Wanaraja DTP meliputi:
6. Upaya Pengobatan.
b. Upaya pengembanagan;
c. Upaya penunjang;
1. Upaya Farmasi;
Dalam pelaksanaan SPM Puskesmas Wanaraja DTP menetapkan target pelayanan yang akan tercapai
(minimum service target), yang merupakan spesifikasi peningkatan kinerja pelayanan yang harus
dicapai dengan satus kesehatan yang diharapkan dalam urusan wajib dan SPM nilai indikator yang
dicantumkan merupakan nilai minimal nasional. Target Tahun pencapaian yang dipakai Puskesmas
Wanaraja DTP adalah Tahun 2014.
c. DO K1 K1 K4 < 10 %
i. Pemantauan KADARZI 10 %
g) Cakupan SPAL
95 %
1) Perkotaan
2) Pedesaan 85 %
100 %
100 %
7) Kepuasan pelanggan
80 %
1) Perawatan 10 Mnt
2) Pencabutan 30 Mnt
3) Scaling 60 Mnt
4) Curatage 10 mnt
5) Pencabutan Sulung 10 Mnt
6) Penambalan permanen 30 Mnt
7) Pengobatan oral 10 Mnt
2) Rata-rata BOR 80 %
8) Kematian pasien 0%
1) Spesimen sputum
30 mnt
2) HB sahli
10 Mnt
3) Spesimen faeces cacing
15 Mnt
4) Gula darah kapiler
5 Mnt
5) Spesimen Urine
10 Mnt
6) Cholesterol darah kapiler
5 Mnt
7) Uric acid darah kapiler
5 mnt
b. Hasil lab terkonfirmasi kepada
petugas medis/berkompeten 100 %
7) Laporan SP2TP 5
9) Laporan surveilan 5
4) Klelengkapan pengisian
dan penataan kembali
rekam medis 24 jam
setelah selesai pelayanan
5) Kelengkapan informed
consent setelah
mendapatkan informasi
yang jelas