Anda di halaman 1dari 45

RANCANGAN PENELITIAN

Siti Rofida
Definisi

Keseluruhan proses

Umum penelitian (tahap


perencanaan &
pelaksanaan penelitian)

Rencana sampling,

Khusus pengembangan
instrumen, pengumpulan
dan analisis data
Rumusan permasalahan

Tujuan
P
E
R
Hipotesis
E
N
C
A
N Rancangan Penelitian
A (Jenis, Tujuan, Waktu, dan Lingkungan)
A
N
Rancangan Rancangan Rancangan
Sampling Pengumpulan Instrumen
Data

P
E
L
Pengumpulan Data
A
K
S
Analisis Data
A
N Kesimpulan
A
A
N
Sebagai rancang bangun (blue
print) atau kerangka operasional

Menegaskan intensitas dan


KEGUNAAN ekstensitas penelitian.
RANCANGAN
PENELITIAN
Memperkirakan kesulitan yang
akan dihadapi

Merencanakan alternatif
pengatasannya

Mengetahui keterbatasan atau


kelemahan hasil penelitian
Macam Rancangan Penelitian
Berdasarkan cara pandang dalam aspek Macam Rancang Penelitian
Kejelasaan masalah dan tujuan penelitian Formal
Eksploratoris
Tujuan Penelitian Deskriptif
Analitis atau Eksplanatif
Waktu Pengumpulan Data Crossectional
Longitudinal atau Time Series
Sumber Data Primer
Sekunder
Tempat Penelitian Lapangan
Laboratorium
Ada Tidaknya Perlakuan Eksperimental
Expost Facto atau Observasional
Cara Pengumpulan Data Komunikasi
Observasi
Lingkup Penelitian Kasus (sempit)
Inferensial (luas)
Formal Permasalahan dan tujuan telah dirumuskan

Permasalahan dan tujuan belum dirumuskan


Eksploratoris dengan jelas
Bertujuan untuk menjawab pertanyaan apa,siapa,
Deskriptif kapan, di mana, dan berapa jumlahnya untuk
menggambarkan suatu fenomena

Analitis Bertujuan untuk menjawab pertanyaan mengapa


dan bagaimana

Longitudinal Pengumpulan data dilakukan beberapa kali dalam


kurun waktu tertentu secara periodik analitis

Pengumpulan data dilakukan hanya satu kali saja


Crossectional pada waktu tertentu deskripstif
Primer Datanya dikumpulkan sendiri oleh Peneliti

Sekunder Datanya tidak dikumpulkan sendiri oleh Peneliti

Tempat pengumpulan datanya dilakukan di masyarakat,


Lapangan Peneliti tidak dapat mengendalikan variabel

Tempat pengumpulan datanya dilakukan di


Laboratoris laboratorium , Peneliti dapat mengendalikan variabel

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara


Komunikasi komunikasi dengna subyek penelitian melalui wawancara
atau kuesioner
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati
Observasi objek penelitian melalui pengamatan terhadap objek
penelitian dengan menggunakan instrumen atau tidak
Peneliti memberi perlakuan kepada subyek, efek dari
perlakuan dapat diamati dan diukur
Eksperimental Dapat menjelaskan hubungan kausalitas antara variabel
eksperimen dengan efek yang ditimbulkan

Peneliti tidak memberi perlakuan kepada subyek,


karena alasan etis dan teknis
Observasional Tidak dapat menjelaskan hubungan kausalitas antara
variabel penyebab dengan efek yang terjadi

Lingkup penelitiannya sempit menggunakan kasus atau


Penelitian tempat, organisasi, unit kerja tertentu
Kasus Kesimpulan penelitian hanya berlaku pada kasus yang
diteliti, tidak dapat digeneralisasi

Lingkup penelitiannya luas menggunakan suatu


Penelitian sampel yang diambil dari suatu populasi individu,
organisasi, unit kerja
Inferensial Kesimpulan penelitian berlaku pada populasi yang
diteliti, dapat digeneralisasi
PENELITIAN
EKSPERIMENTAL
Ciri EKSPERIMENTAL
Adanya perlakuan yang diberikan dengan
sengaja oleh peneliti
Persoalan pokok penelitian adalah kejadian
atau fenomena yang akan terjadi akibat
pemberian perlakuan atau manipulasi oleh
peneliti terhadap subyek penelitian.
Prinsip Dasar Eksperimental
Menguji hubungan antara suatu sebab (cause)
dengan akibat (effect).
Dilakukan pada sistem tertutup (tidak ada
pengaruh dari sistem lain), kondisi terkontrol
KOMPONEN RANCANGAN
EKSPERIMENTAL
Banyaknya unit eksperimen yang mendapat perlakuan
REPLIKASI
sama pada kondisi tertentu

Keadaaan dimana setiap unit eksperimen mempunyai


RANDOMISASI kesempatan (probabilitas) yang sama untuk mendapat
perlakuan atau tidak

KONTROL/
Kontrol : unit eksperimen yang diberikan perlakuan
PEMBANDING
menggunakan bahan inert (pembawa bahan
uji)kontrol negatif
Pembanding : unit eksperimen yang diberi perlakuan
bahan yang sudah terbukti aktivitasnya kontrol
positif
Validitas Hasil Eksperimen
Validitas Eksternal
Memberikan jawaban atas pertanyaan seberapa jauh dan seberapa besar
derajat representativitas hasil eksperimen dapat digeneralisasikan untuk
populasinya randomisasi

Validitas Internal
Memberikan jawaban atas pertanyaan apakah perlakuan memang benar
menghasilkan perbedaaan atau kemakanaan hasil replikasi dan
kontrol/pembanding
KLASIFIKASI RANCANGAN EKSPERIMENTAL
1. ONE-SHOT CASE STUDY

Pra-Eksperimental 2. ONE GROUP PRETEST-POSTTEST


DESIGN
3. STATIC GROUP COMPARISON

1. NONRANDOMIZED CONTROL GROUP


PRETEST-POSTTEST DESIGN
2. TIME SERIES EXPERIMENT
Quasi-Eksperimental 3. CONTROL GROUP TIME SERIES
EXPERIMENT
4. EQUIVALENT TIME-SAMPLES DESIGN

1.PRETEST-POSTTEST CONTROL
GROUP DESIGN
2.POSTTEST ONLY CONTROL GROUP
True-Eksperimental DESIGN
3.SOLOMON FOUR-GROUP DESIGN
4.TREATMENT BY SUBYEK DESIGN
5.FACTORIAL DESIGN
Pra-Eksperimental

ONE-SHOT CASE STUDY

P O

Satu kelompok tikus obese diberi ekstrak Jati


Belanda selama 1 minggu kemudian diukur
berat badannya
Tidak ada kontrol, mungkin faktor luar yang
menurunkan berat badan.
History effects: gizi makanan buruk
Testing effect: Karena di sonde stress
ONE GROUP PRETEST-POSTTEST
DESIGN

O1 P O2

Satu kelompok Px kurang darah diukur Hb nya (O1),


kemudian diberi preparat Fe selama 2 hari, lalu diukur
lagi kadar Hbnya (O2). Bandingkan O1 dan O2
Tidak ada kontrol, mungkin faktor luar yang memperbaiki
kadar Hb
History effects: gizi makanan baik
Testing effect: Karena diobati merasa sehat
Maturation Effect: proses biokimiawi tubuh untuk
memperbaiki proses pembentukan Hb
STATIC GROUP COMPARISON

P O1

K O2
Satu kelompok penderita kolesterol tinggi diberi bekatul
kemudian diukur kadar kolesterolnya, sedang satu
kelompok yang lain tidak diberi bekatul dan diukur kadar
kolesterolnya
Quasi-Eksperimental

NONRANDOMIZED CONTROL GROUP PRETEST-


POSTTEST DESIGN

O1 P O2 (Kel. UJI)

K O4 (Kel. KONTROL)
O3

Tidak ada randomisasi pada penentuan kelompok Uji


dan kelompok Kontrol.
TIMES SERIES EXPERIMENT

O1 O2 O3 P O1 O2 O3

Dilakukan satu seri pengukuran terhadap satu


kelompok sampel sebelum dan sesudah
perlakuan
Perubahan bisa saja terjadi bukan karena P
CONTROL GROUP TIME SERIES
EXPERIMENT

O1 O2 O3 P O4 O5 O6

O1 O2 O3 K O4 O5 O6 kontrol

Sudah ada kelompok kontrol, tetapi belum ada


randomisasi.
Validitas internal lebih baik.
EQUIVALENT TIME-SAMPLES DESIGN

P1 O1 K O2 P1 O3 K O4

Menggunakan subyek yang sama dan


menempatkan perlakuan kontrol secara
bergantian dengan perlakuan uji dalam periode
waktu tertentu
Menghilangkan pengaruh luar selama perlakuan.
True-Eksperimental

PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP


DESIGN

O1 P O2 (Kel. UJI)

R
O4 (Kel. KONTROL)
O3 K

Dua kelompok penderita tekanan darah tinggi yang identik (kel. UJI
dan kel. KONTROL) diukur tekanan darahnya (O1 dan O3), kemudian
kel. UJI diberi jus buah mentimun sedang kel. KONTROL diberi air
putih. Setelah 1 minggu kedua kelompok diukur lagi tekanan
darahnya (O2 dan O4).

Model ini dapat dikembangkan dengan memperbanyak perlakuan


misalnya P1, P2, P3
PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP
DESIGN

O1 P1 O2 (Kel. UJI 1)

O3 P2 O4 (Kel. UJI 2)
R
O5 P3 O6 (Kel. UJI 3)

O7 K O8 (Kel. KONTROL)

Perlakuan P1, P2 dan P3 dapat berupa perbedaan konsentrasi


jus mentimun, tetapi dapat juga perbedaan macam jus
misalnya P1= jus mentimun, P2 = jus tomat, P3= jus wortel
dsbnya.
POSTTEST ONLY CONTROL GROUP
DESIGN

P O1 (Kel. UJI)

K O2 (Kel. KONTROL)

Model ini mirip dengan Static Group Comparison, tetapi kel.


Uji dan kel. Kontrol disini merupakan satu group yang
dipilih/dipisahkan secara random. Model ini dapat
dikembangkan dengan P lebih dari satu.

Pada Model Static Group Comparison kel. Uji dan kel.


Kontrol diambil dari group yang berbeda misalnya pasien
dari Rumah Sakit A sebagai kel kontrol dan pasien Rumah
Sakit B sebagai kel. uji.
SOLOMON FOUR-GROUP DESIGN

O1 P1 O2

O3 K O4
R
P2 O5 (H, M)

K O6 (T)

Rancangan ini merupakan kombinasi untuk mengetahui ada


atau tidaknya efek pengukuran awal, testing effect (T),
maturation effect (M), dan history effect (H).
TREATMENT BY
SUBYEK DESIGN

P Subyek O
Time

P Subyek O
Time
P Subyek O

Subyeknya sama diperlakukan berkali-kali


Variasi antar individu dapat dihilangkan
Hati-hati Residual effect
FAKTORIAL DESIGN

Ingin diketahui efek 2 obat sekaligus yaitu obat anti hipertensi (H)
dan obat tidur (T) terhadap penurunan tekanan darah tinggi.

Digunakan ANAVA 2 arah atau Faktorial

Faktor T Faktor H
H1 H2 H3
T1 H1T1 (O1) H2T1 (O3) H3T1 (O5)
T2 H1T2 (O2) H2T2 (O4) H3T2 (O6)
PENELITIAN
OBSERVASIONAL
Ciri Penelitian Observasional
Penelitian yang tidak memungkinkan Peneliti
memberikan perlakuan atau intervensi kepada
subyek penelitian
Mengamati kejadian atau fenomena yang
telah ada dan diduga ada hubungan sebab-
akibat
Prinsip Dasar Observasional
Menguji hubungan antara suatu sebab (cause)
dengan akibat (effect)
Dilaksanakan di lapangan atau dalam sistem
terbuka, kondisinya tidak sepenuhnya dapat
dikontrol oleh Peneliti
Komponen dan Jenis Penelitian
Observasional

Komponen: Jenis:
-> Penyebab (cause/exposure=paparan) -> Cohort
-> Akibat (effect/outcome= kejadian/kasus) -> Trohoc
-> Masa/Waktu (present time, past time, future time) -> Crossectional
COHORT
Contoh : Apakah penggunaan pil KB oleh Ibu-Ibu
dapat mengakibatkan hipertensi?
Hipertensi Hipertensi
Jumlah
Positif Negatif

Pengguna Pil KB a b a+b


Bukan Pengguna
c d c+d
Pil KB
Jumlah a+c b+d N= a+b+c+d

Relative Risk (RR)= a (c+d) / c (a+b)

Jika harga RR semakin besar semakin besar kemungkinan


outcome
Kekuatan Kelemahan
Dapat dihitung relative-risk outcome Memerlukan waktu yang lama, terutama
pengamatan dari belum ada sampai ada pada kasus yang jarang terjadi

Dapat menjelaskan tentang hub sebab- Selama penelitian, terjadi perubahan kondisi
akibat urutan kejadian diketahui lingkungan yang dapat mempengaruhi
kondisi anggota sampel

Adanya kelompok dengan dan tanpa resiko Diperlukan biaya yang besar dan tenaga
dan keduanya diamati sampai muncul atau yang banyak
tidak akibat, sehingga tidak muncul akibat
sebelumnya (kelemahan TROHOC)
Dapat memperhatiakan atau menyingkap Diperlukan jumlah sampel yang relatif besar
akibat lain yang dapat disebabkan oleh
sebab yang sama

Jika pengambilan sampelnya random, dapat Adanya anggota sampel yang drop out
digeneralisasi selama penelitian (10-15% hasil bias)
TROHOC / Case Control
Contoh : Apakah terjadinya kasus hipertensi
pada Ibu-Ibu disebabkan oleh pemakaian pil KB?
Hipertensi Hipertensi
Positif Negatif

Pengguna Pil KB a b

Bukan Pengguna Pil KB c d

Odds Ratio (OR)= a.d / b.c

Jika harga OR = 1 tidak ada hubungan antara exposure dengan


outcome
OR > 1 ada hubungan antara exposure dengan
outcome ( terjadi peningkatan outcome ketika adanya
exposure)
OR < 1 ada hubungan antara exposure dengan
outcome ( terjadi penurunan outcome ketika adanya
exposure)
Hal-hal yang harus diperhatikan
Kriteria inklusi dan eksklusi dari case harus
jelas mengurangi selection bias
Sumber case dapat berasal dari tempat
pelayanan kesehatan atau klinik, laporan
survei, kejadian akut, atau laporan kematian.
Jika jumlah case besar dapat dilakukan
sampling
Kekuatan Kelemahan
Dapat digunakan pada kasus-kasus yang Tidak dapat menyimpulkan tentang incident
jarang rate

Relatif efisien dana dan dapat digunakan Tidak dapat menentukan hubungan antara
jumlah sampel yang relatif sedikit outcome dengan exposure searah atau 2
arah

Pengurangan jumlah sampel akibat adanya Kemungkinan terjadi selection bias baik
sampel yang drop out relatif kecil pada saaat pemilihan case atau kontrol
kesimpulan tentang hubungan outcome
dengan exposure menjadi lemah
Dapat digunakan sebagai petunjuk awal Kesulitan memastikan adanya exposure, jika
adanya hubungan kausalitas antara exposure terlalu lama kejadiannya
tertentu dangan outcome yang terjadi

Tidak dapat menyingkap penyebab/exposure


lain yang mengakibatkan terjadinya case
yang diteliti
Crossectional - Deskriptif
Tidak digunakan untuk membuktikan hipotesis
hasil dapat digunakan sebagai acuan awal
untuk merumuskan hipotesis
Terdiri atas pengumpulan, anlisis dan
interpretasi data.
Data dapat berupa data kualitatif atau
kuantitatif, dikumpulkan melalui kuesioner,
wawancara, observasi partisipatif atau
menggunakan data sekunder
Memberikan gambaran secara lengkap dan
komprehensif tentang sebuah fenomena atau
problematik tertentu merupakan bagian
awal dari suatu penelitian analitik
Dapat berupa kasus penyakit, diagnosis
komunitas, epidemiologis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai