Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Iqra Volume 07 No.

02 Oktober, 2013

MODEL PENERAPAN ETIKA TEKNOLOGI INFORMASI


PADA ORGANISASI ( PERUSAHAAN )
Yahfizham
Abstract
Society generally tend to look at an organization (company) to reflect the personality
of its leader. Linkage between the organization and its leader (Chief Executive Officer
/ CEO) is the basis for ethical culture. If an organization is required to behave
ethically, then a high level management must be ethical in everything that is done
and said. Upper management should be able become role models, so that the concept
model of development or construction of ethical use of information technology can
penetrate into the entire organizational unit and fell to the bottom so that it touches
every employee in the use of information technology.

Pendahuluan
Manusia adalah mahluk sosial,yang membutuhkan interaksi dan berkomunikasi
diantara sesamanya.Maka mulailah manusia mencari dan menciptakan sesuatu,
mulai dari bahasa,melukis bentuk (menggambar) didinding gua, isyarat tangan,
isyarat asap,isyarat bunyi, huruf, kata, kalimat,tulisan, surat, sampai dengan
telepon daninternet sehingga terciptalah sesuatu yang lebih dikenal dengan
istilahsistem. Bahasa, alat, lukisan dangambar serta sistem
untukberkomunikasi yang telah diciptakan oleh manusia tersebut
kemudiansekarang, dikenal dengan namaTeknologi Informasi/TI
(InformationTechnology/IT). Sekitar tahun 1946, computer digital pertama didunia
ENIAC Idikembangkan, tahun 1948-an parapeneliti di Bell
Telephonemengembangkan Transistor. Jean Hoernimengembangkan transistor
planar.Teknologi ini memungkinkanpengembangan jutaan bahkan milyaran
transistor dimasukan kedalam sebuah keeping kecil Kristal silicon USSR (Rusia
pada saat itu) meluncurkan sputnik sebagai satelit bumi buatan yang pertama
yang bertugas sebagai mata-mata.
Sebagai Balasannya Amerika membentuk Advance Research Projects Agency
(ARPA) dibawah kewenangan Departemen Pertahanan Amerika untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dalam bidang militer.
Istilah internet diperkenalkn dalam sebuah paper mengenai TCP ? IP kemudian
dilakukan pengemnbangan sebuah protocol jaringan

76
Jurnal Iqra Volume 07 No.02 Oktober, 2013

yang kemudian dikenal dengan nama TCP/IP yangdikembangkan oleh grup dari
DARPA,1981 National Science Foundationmengembangkan backbone yang disebutCSNET
dengan kapasitas 56 Kbps untuksetiap institusi dalam pemerintahan.Kemudian pada
tahun 1986-an IETFmengembangkan sebuah server yangberfungsi sebagai alat
koordinasidiantara DARPA, ARPANET, DDN dan Internet Gateway.
Fenomena yang terlihat dibidangteknologi informasi (komputer dan telekomunikasi)
sedemikian pesatnya,sehingga kalau digambarkan secara grafis, kemajuan yang terjadi
akanterlihat secara eksponensial. Ketikasebuah seminar internasional mengenaiinternet
diselenggarakan di SanFransisco pada tahun 1996, para praktisiteknologi informasi yang
dahulu bekerjasama dalam penelitian untukmemperkenalkan internet ke duniaindustri
pun secara jujur mengaku bahwamereka tidak pernah menduga perkembangan internet
akan menjadiseperti ini. Sulit untuk ditemukan teoriyang dapat menjelaskan
semuafenomena yang terjadi sejak awal tahun1990-an ini, namun kenyataannyafantastis,
tidak ada yang dapat menahanlajunya perkembangan teknologi informasi. Pertumbuhan
internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah kedalam segala segi kehidupan
manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia.
Sehubungan dengan berbagai kejadian akhir-akhir ini yang melibatkan organisasi
(perusahaan) dan paran eksekutif yang tidak memenuhi tanggung jawab etis mereka,
pendekatan etika secara preskriptif mungkin terlihat terlalu mengada-ada dan berandai-
andai. Sebenarnya tidak demikian halnya, dengan menyadari bahwa beberapa orang akan
menyalahgunakan system informasi dan segala sesuatu yang terlibat di dalamnya, namun
penggambaran bagaimana computer seharusnya diterapkan secara etis akan tetap
dilanjutkan. Tujuannya dalah untuk menyadarkan bahwa perilaku bisnis pada
umumnya dan spesialis informasi pada khususnya memiliki tanggung jawab tertentu
dalam bertugas didalam batasan etis, moral dan hokum.
Etika dalam penggunaan computer sedang mendapat perhatian yang lebih besar
daripada sebelumnya. Masyarakat secara umum memberikan perhatian terutama karena
kesadaran bahwa computer dapat mengganggu hak privasi individual. Dalam dunia bisnis
salah satu alas an utama perhatian tersebutu adalah pembajakan perangkat lunak hingga
milyaran dolar. Namun subyek etika computer lebih dalam daripada masalah privasi dan
pembajakan. Komputer adalah peralatan social yang penuh daya, yang dapat membantu
atau mengganggu masyarakat dalam banyak cara, semua tergantung pada cara
penggunaannya.
Sekarang ini penggunaan computer didunia bisnis akan mengarah kepada nilai
moral, etika menejer, spesialis informasi, dan pengguna, serta hokum yang berlaku.
Hukum adalah suatu perihal yang termudah untuk
77
Jurnal Iqra Volume 07 No.02 Oktober, 2013

Diinterprestasikan karena bersifat tertulis. Moral merupakan bagian dari suatu adat dan kebiasaan
suatu tempat (daerah). Tetapi tidak demikian halnya terhadap etika, etika tidak mampu untuk
diinterpretasikan secara tepat dan mungkin bahkan tidak disetujui oleh setiap anggota masyarakat.
Wilayah etika computer yang kompleks inilah yang saat ini dan masa datang menjadi focus perhatian
yang cukup menarik.
Etika
Secara umum kata etika berasal dari bahasa Yunani, yakni Ethos, bahasa Arab
yakniAkhlaq, yang berarti watak, perilaku, adat kebiasaan dalam bertingkah laku. Dalam arti yang
lebih khusus, etika adalah tingkah laku filosofi. Etika(ethics) adalah sekumpulan kepercayaan,
standar, atau teladan yang mengarahkan, yang merasuk ke dalam seseorang atau masyarakat. Etika
lebih berkaitan dengan sumber / pendorong yang menyebabkan terjadinya tinghkah laku/perbuiatan
ketimbang dengan tingkah laku itu sendiri. Dengan begitu etika dapat merujuk pada pwerihal yang
paling abstrak sampai yang paling konkret dari serangkaian proses terciptanya tingkah laku manusia.
Satu yang paling menonjol pada kaitan ini adalah etika profesi yang merupakan upaya para
professional yang menghimpun, menata dan membangun kese[pakatan tentang batasan-batasan yang
harus ditaati dalam lingkup profesi tertentu.Secara legih praktis, etika biasanya dikaitkan dengan
penerapan penghargaan (reward) dan hukuman (punishment), bagi penegakan dan pelanggaran.
Etika profesi dirinci dan dipertegas pad satu rangkaian aturan yang dinamai dengan kode etik.Kode
etik tidak hanya berbicara mengenai nilai-nilai dalam terminology abstrak, tetapi mengidentifikasi
nilai tersebut dalam kasus-kasus praktis yang dapat dilihat secara langsung dalam aktifitas
keseharian professional dalam lingkup kerja tertentu.
Semua individu bertanggung jawab terhadap komunitas dan atas perilaku mereka. Komunitas
dapat berarti rukun tetangga, kota, Negara, atau profesi. Etika berkomputer amat penting karena
masyarakat memiliki persepsi dan ketakutan tertentu yang terkait dengan penggunaan computer.
Fitur-fitur penggunaan computer yang mengkhawatirkan masyarakat adalah kemampuan untuk
memprogramkomputer untuk melakukan nyaris apa saja, fakta bahwa computer dapat mengubah
kehidupan sehari-hari, dann fakta bahwa apa yang dilakukan computer bias jadi tidak terlihat oleh
orang yang menjadi korban.
Tidak seperti moral, etika bias jadi amat bervariasi dari antara satu komunitas dengan
komunitas lain. Keberagaman di bidang computer ini terlihat dalam bentuk peranti lunak bajakan
(pirated software),peranti lunak yang dipublikasikan secara illegal dan kemudian digunakan untuk
dijual. Di beberapa Negara praktik ini lebih menyebar dibandingkan yang lain. Pada tahun 2004,
diperkirakan sekitar 21 persen peranti lunak yang digunakan di Amerika Serikat telah di bajak,
angka ini melonjak menjadi 32 persen di Australia dan 90 persen di Cina.
Beberapa orang mungkin berkata bahwa angka-angka ini menunjukkan

78
Jurnal Iqra Volume 07 No.02 Oktober, 2013

Bahwa pengguna computer di Cina tidak se etis pengguna computer di Amerika Serikat.
Namun sebenarnya tidak tidak selalu demikian. Beberapa budaya, khususnya budaya di
Negara-negara Asia, emndorong orang-orang untuk saling berbagi. Dalam bahasa Cina,
Orang yang berbagi harus diharga, sedangkan yang tidak harus dihukum. Meskipun
demikian, pembajakan peranti lunak adalah suatu masalah, karena tidak terdapat insentif
untuk merancang dan mendistribusikan peranti lunak baru kecuali jika para penggunanya
menyadari nilai ekonomis.

Model

Model merupakan representasi atau abstraksi sederhana dari suatu realitas yang
begitu kompleks. Model mewakili suatu obyek atau aktivitas yang disebut entitas(entity).
Model dipakai agar realitas yang begitu kompleks tersebut dapat disederhanakan untuk
dapat digambarkan secara tepat dank arena banyak dari kompleksitas tersebut secara
actual tidak relevan untuk memecahkan masalah tertentu. Model dapat merepresentasikan
system atau masalah dengan berbagai tingkatan abstraksi.

Model fisik (physical model) dibuat untuk mencapai tujuan yang tidak dapat dipenuhi
oleh bendasesungguhnya. Sebagai contoh, model fisik memungkinkan desainer untuk
mengevaluasi desain objek, seperti pembuatan suatu prototype mobil dan membuat
perubahan-perubahan sebelum kontruksi sesungguhnya, ini akan menghemat waktu dan
uang. Model narasi (narrative model) dibuat untuk menggambarkan entitas dengan kata-
kata yang terucap tau tertulis. Pendengar atau pembaca dapat memahami entitas tersebut
dari naratifnya. Semua komunikasi bisnis adalah model narrative, sehingga membuat model
naratif ini yang paling popular. Model grafis, (graphic model) menggambarkan entitas dengan
kata-kata yang terucap atau tertulis. Pendengar atau pembaca dapat memahami entitas
tersebut dari naratifnya. Semua komunikasi bisnis adalah model naratif, sehingga membuat
model naratif ini yang paling popular.Model grafis (graphic Model) menggambarkan
entitasnya dengan abstraksi garis, symbol atau bentu. Model matematis (mathematical
model) menggunakan rumus-rumus atau persamaan-persamaan matematika. Model
matematis juga memiliki kemampuan prediktif. Ketepatan yang ditunjukkan oleh model
matematis untuk mewakili entitasnya merupakan kemampuan yang tidak terdapat pada
model lain.Model matematis dapat memprediksi apa yang akan terjadi dimasa depan,
namun tidak 100 persen akurat.

Model statis (static model) tidak melibatkan waktu sebagai salah satu variable, model
ini berkenaan dengan situasi pada waktu tertentu. Model dinamis (dynamic model)
melibatkan waktu sebagai salah satu variable, model ini menggambarkan perilaku entitas
79
Jurnal Iqra Volume 07 No.02 Oktober, 2013

seiring dengan waktu seperti gambar bergerak atau film. Model probabilitas (probability
mode) adalah kesempatan bahwa sesuatu akan terjadi, probabilitas berkisar dari 1,00
(untuk sesuatu yang tidak memiliki kesempatan terjadi) hingga 1,00 (untuk sesuatu yang
pasti terjadi).

Kebutuhan Akan Budaya Etika

Opini yang dipegang secara luas di dunia bisnis adalah bahwa bisnis merefleksikan
kepribadian dari pemimpinnya. Sebagai contoh pengaruh james Cash Penney pada JC
Penney, Colonel John Petterson di National Cash Register (NCR), atau Thomas J. Watson, Sr.
di IBM menentukan kepribadian dari perusahaan-perusahaan tersebut. Di masa kini, CEO
perusahaan seperti FedEx, Southwest Airlines, dan Microsoft memiliki pengaruh yang amat
penting pada organisasinya sehingga masyarakat cenderung memandang perusahaan
tersebut seperti CEO-nya. Keterkaitan antara CEO dengan perusahaannya merupakan dasar
untuk budaya etika. Jika perusahaan dituntut untuk berlaku etis, maka manajemen tingkat
tinggi harus bersikap etis dalam sesuatu yang dilakukan dan dikatakannya. Manajemen
tingkat atas harus nmemimpin melalui contoh. Perilaku ini disebut dengan budaya
etika(ethics culture). Kebutuhan akan budaya etika terhadap penggunaan teknologi
informasi didasarkan pada dampak-dampak yang terlihat dan dirasakan oleh setiap individu
yang berada di organisasi dan diluar organisasi. Didalam organisasi modern, dan dalam
bahasan ekonomis secara luas, informasi telah menjadi komoditas yang sangat berharga,
dan telah berubah dan dianggap sebagai sumber daya habis pakai, bukannya barang bebas.
Dalam suatu organisasi perlu dipertimbangkan bahwa informasi memilki karakater yang
multivalue, dan multi dimensi. Dari sisi pandang teori system, informasi memungkinkan
kebebasan beraksi, mengendalikan pengeluaran, mengefisiensikan pengalokasian sumber
daya dan waktu. Sirkulasi informasi yang terbuka dan bebas merupakan kondisi yang
optimal untuk pemanfaatan informasi.

Informasi sudah pasti dapat disalahgunakan, pemutar balikan fakta dan data
(propaganda) informasi yang salah, dan pemanfaatan informasi (baik benar atau salah)
untuk mengendalikan hidup manusiatanpa atau dengan disadari merupakan suatu akibat
dari penyalahgunaan ini.Begitu juga informasi yang tidak lengkap bias menimbulkan salah
persepsi terhdap yang menerima atau membacanya. Misi informasi akan terakumulasi dan
menyebabkan permasalahan pada masyarakat. Masukan data yang tidak benar akan diolah
menjadi informasi yang tidak benar juga (rekayasa). Prosedur dan standar operasional akan
pengelolaan dan pengolahan data yang tidak valid dan tidak dapat dipertangghung jawabkan
kesahihannya juga akan dapat menghasilkan informasi dan pengetahuan yang tidak valid

80
Jurnal Iqra Volume 07 No.02 Oktober, 2013

juga. I Made Wiryana pakar teknologi informasi Indonesia, berpendapat bahwa potensi-
potensi

kerugian yang disebabkan pemanfaatan teknologi informasi yang kurang tepat menmimbulkan
dampak-dampak yakni: rasa ketakutan, keterasingan, golongan miskin informasi dan minoritas,
pentingnya individu, tingkat kompleksitas serta kecepatan yang sudah tak dapat ditangani, makin
rentannya organisasi, dilanggarnya privasi, penganngguran dan pemindahan kerja, kurangnya
tanggung jawab profesi, dan kaburnya citra manusia. Perkembangan dan kemajuan TI yang demikian
pesat telah menjyebabkan perubahan kegiatan kehidupan manusia dalam berbagai bidang yang
secara langsung telah m,empengaruhi lahirnya bentuk-bentuk perbuatan baru. Pemanmfaatan TI
dilakukan secara aman untuk mencegah penyalahgunaannya dengan memperhatikan nilai-nilai
agama dan sosial budaya masyarakat. Meningkatnya kejahatan computer dan kriminalitas internet
(cyber crime) dapat disebabkan oleh ha-hal seperti: Aplikasi bisnis yang menggunakan teknologi
informasi dan jaringan computer semakin meningkat`;Desentralisasi dan distributed server
menyebebkan lebih b anyak system yang harus ditangani; Transisi dari single vendor ke multi-vendor;
Meningkatnya kemampuan pemakai di bidang computer; Perangkat hokum yang kurang akomodatif;
Semakin kompleksnya system yang digunakan; Terjadinya lubang keamanan dan semakin banyak
usaha yang memanfaatkan IT terutama berbasis jaringan.

Model TI yang ber-etika

Turban dalam bukunya Sistem pendukung keutusan dan system cerdas edisi 7 jilid 1
terjemahan dalam bahasa Indonesia menuliskan bahwa manajemen adalah suatu proses untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan menggunakan berbagai sumber daya. Sumber daya
tersebut meliputi berbagai input, pencapaian tujuan dianggap sebagai out put dari proses. Tingkat
sukses suatu organisasi dan kerjamenejer sering diukur dengan rasio antara output dengan input,
rasio ini aalah indikasi produktivitas perusahaan.

Menejer terdapat di berbagai tingkatan menejerial dan didalam berbagai area bisnis
perusahaan. Teoritikus manajemen Robert N. Anthony memberikan nama untuk tiga tingkatan
manajeman, yaitu manajer tingkat atas, menegnah dan bawah. Tugas dari manajemen tingkat atas
adalah untuk meyakinkan bahwa konsep etikanya merasuk ke seluruh unit organisasi, dan turun
kejajaran bawah sehingga menyentuh setiap karyawan.

Donn Parker dari SRI Internasional menyarankan agar CIO mengikuti rencana
sepuluh langkah dalam mengelompokkan perilaku dan menekankann standar etika dalam
perusahaan, yaitu:formulasikan kode perilaku, tetapkan aturan prosedur yang berkaitan
denganmasaslah-masalah seperti penggunaan jasa computer untuk pribadi dan hak milik
atas program dan data computer, jelaskan sanksi yang akan diambil terhadap pelanggar,
seperti teguran, penghentian dan tuntutan, kenali perilaku etis, fokuskan perhatian pada

81
Jurnal Iqra Volume 07 No.02 Oktober, 2013

etika melalui program-program seperti pelatihan dan bacaan yang diisyaraktan, promosikan
UU kejahatan computer dengan memberikan informasi kepada karyawan, simpan suatu
catatan formal yang menetapkan pertanggung jawaban tiap spesialis informasi untuk semua
tindakannya, dan kurangi godaan untuk melanggar dengan program-program seperti audit
etika, dorong penggunaan program-probram rehabilitasi yang memperlakukan pelanggar
etika dengan cara yang sama seperti perusahaan memperdulikan pemulihan bagi alkoholik,
dorong partisipasi dalam perkumpulan informasi dan berikan contoh.

Para eksekutif dapat mencapai implementasi ini melalui tiga tingkat,dalam bentuk
kredo perusahaan, program etika dank ode perusahaan yang telah disesuaikan. Manajemen
level atas menerapkan budatya etika dengan cara dari atas ke bawah, gambar di bawah ini
menunjukkan hal tersebut.

Manajemen level atas Kredo


Perusahaan

Program
Manajemen level menegah
Etika

Manajemen level bawah Kode Etik


Perusahaan

Gambar 1. Manajemen tingkat atas dalam menerapkan budaya etika di suatau organisasi
(perusahaan) (sumber : Raymond dkk, 2008)
Kredo perusahaan (corporate credo) adalah pernyataan singkat mengenai nilai-
nilai yang ingin dijunjung organisasi (perusahaan). Tujuan kredo tersebut adalah untuk
memberitahu individu dan organisasi, baik didalam dan diluar, akan nilai-nilai etis yang
dianut organisasi tersebut. Berikut akan ditunjukkan contoh kredo perusahaan dari security
pacific Corporation, bank yang berbasis di Los Angeles. Manajemen security Pacific
Corporation menyadari bahwa usaha mereka disusun berdsarkan komitmen, baik secara
internal maupun eksternal. Berikut adalah contoh model kredo perusahaan dari Security
Pacific Corporation. Angka 1,2,3 pada kolom ke 2,3, dan 4 menunjukkan tingkatan
manajemen, mulai dari menejemen level atas, menengah dan bawah.
1 2 3
Komitmen terhadap Pelanggan

Menyediakan barang jasa berkualitas yang inovativ dan secara teknologi
merespon kebutuhan mereka saat ini, pada harga yang sesuai.Untuk
melakukan tugas-tugas ini dengan integritas mengaharuskan kami untuk
menjaga kerahasiaan dan melindungi privasi pelanggan, meningkatkan
kepuasan pelanggan dan melayani kebutuhan pelanggan. Kami berusaha

82
Jurnal Iqra Volume 07 No.02 Oktober, 2013

untuk melayani para pelanggan dan industry yang berkualifikasi serta


memiliki tanggung jawab social menurut standar-standar perusahaan dan
komunitas yang diterima secara luas
Komitmen terhadap karyawan
Menciptakan lingkungan kerja yang mendorong pertumbuhan
professional, mendorong masing-masing individu untuk meraih
potensinya yang tertinggi, serta mendorong tanggung jawab kami
terhadap para karyawan, termasuk memberikan komunikasi yang
terbuka dan jujur, mengungkapkan ekspektasi, menilai kinerja
dengan adil dan tepat waktu, serta memberikan kompensasi yang
adil yang menghargai kontribusi karyawan terhadap tujuan
perusahaan dalam kerangka kesempatan yang setara dan tindakan
afirmatif
Komitmen Karyawan terhadap Perusahaan
Sebagai karyawan kami berusaha memahami dan mematuhi
kebijakan dan tujuan perusahaan, berlaku professional, dan
memberikan upaya terbaik kami untuk meningkatkan produktivitas

kinerja perusahaan. Kami menyadari bahwa kepercayaan dan
keyakinan yang diberikan kepada kami oleh para pelanggan dan
masyarakat dan bertindak dengan integritas dan kejujuran dalam
semua situasi untuk menjaga kepercayaan dan keyakinan tersebut.
Kami bertindak dengan penuh tanggung jawab untuk menghindari
konflik kepentingan dan situasi-situasi lain yang dapat
membayahakan perusahaan
Komitmen semua tingkat manajemen
Kami harus berkomitmen untuk meningkatkan iklim saling
menghormati, integritas, dan hubungan professional, yang dicirikan
oleh komunikasi yang terbuka dan jujur dalam dan di semua
tingkat organisasi. Iklim seperti ini akan meningkatkan pencapaian
tujuan dan sasaran perusahaan, serta memberikan ruang untuk
inisiatif individu dalam lingkungan yang kompetitif
Komitmen terhadap masyarakat
Kami terus berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup
Tabel 1. Contoh model kredo perusahaan dari security Pacific Corporation
83
Jurnal Iqra Volume 07 No.02 Oktober, 2013

Dukungan kami terhadap berbagai organisasi dan proyek masyarakat, dengan


cara mendukung para karyawan yang melakukan pelayanan terhadap masyarakat,
dan meningkatkan partisipasi dalam pelayanan masyarakat. Dengan menggunakan
sumber daya kami secara layak guna, kami berusaha untuk mendukung atau
meningkatkan kepentingan-kepentingan masyarakat, terutama dalam masa krisis
atau saat dibutuhkan. Perusahaan dan para karyawan berkomitmen untuk
mematuhi hokum dan peraturan masyarakat.
Association for Computing Machinery (ACM) yang didirikan pada tahun 1947,
adalah sebuah organisasi computer professional tertua di dunia. Bentuk kode etik
ACM yang ada saat ini, diadopsi pada tahun 1992, dan berisikan keharusan
tanggung jawab pribadi. Garis besar model kode etik dan perilaku professional ACM
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Keharusan Moral Umum
Berkontribusi kepada masyarakat dan kesejahteraan manusia, tidak
mencelakai orang lain,m bersikap jujur dan dapat dipercaya, berlaku adil dan
bertindak tanpa diskriminasi, menghargai hak milik termasuk hak cipta dan
paten, member penghargaan yang sesuai untuk kepemilikan intelektual,
menghargai privasi orang lain dan menghormati kerahasiaan.
2. Tanggung jawab professional yang lebih spesifik
Berusaha untuk mencapai kualitas, efektivitas, dan kehormatan yang
tertinggibaik dalam proses dan hasil dari kerja professional, mendapatkan
dan menjaga kompetensi professional, mengetahui dan menghormati
hukumhukum yang ada, yang berkaitan dengan kerja professional, menerima
dan memberikan ulasan profesiona yang pantas, memberikan evaluasi yang
m,enyeluruh dan lengkap akan system computer dan dampaknya, termasuk
analisis resiko yang mungkin terjadi, menghargai kontrak, perjanjian,dan
tanggung jawab yang diberikan, meningkatkan pemahaman umum akan
penggunaan computer dan konsekwensinya dan mengakses sumber daya
computer dan komunikasi hanya mendapatkan otoritasi untuk melakukan
hal tersebut.
3. Keharusan Kepemimpinan Organisasi Menyampaikan Tanggung jawab
84
Jurnal Iqra Volume 07 No.02 Oktober, 2013

Social para anggota unit organisasi dan mendorong penerimaan tanggung yang
dipengaruhi oleh system komputerdan menciptakan kesempatan untuk para
anggota organisasi untuk mempelajari berbagai prinsip dan keterbatasan system
computer.
4. Kepatuhan Terhadap Kode
Menjaga dan mendukung prinsip-prinsip kode ini dan menganggap pelanggaran kode
ini sebagai inkonsistensi atas keanggotaan ACM
Untuk mengawasi tindak tanduk para praktisi di bidang teknologi informasi, IEEE
yang merupakan salah satu lembaga profesi para praktisi teknologi informasi telah
membentuk kode etik yang terdiri dari 10 butir. Reputasi IEEE bagi para praktisi
teknologi informasi tidak dapat diragukan lagi. Berdasarkan data dan informasi yang
diambil dari situs resmi www.ieee.org, IEEE telah memiliki jaringan yang luas di 160
negara dengan 375.000 anggota. Model kode etik professional TI berdsarkan standar
IEEE adalah sebagai berikut:
1. Bertanggung jawab atas keputusan teknikal yang dibuat secara konsisten untuk
keselamatan public, dan secara cepat menyampaikan jika jawab tersebut secara
penuh, mengelola para personel dan sumber daya untuk m,endesain dan
menyusun system informasi yang meningkatkan kualitas pekerjaan, menyadari
dan mendukung penggunaan yang layak dan terotorisasi akan sumber daya
komunikasi dan computer, memastikan bahwa kebutuhan pengguna dan semua
orang yang terpengaruh oleh suatu system diungkapkan dengan jelas selama
pemeriksaan dan desain kebutuhan, kemudian system tersebut harus divalidasi
agar memenuhi kebutuhan, menyampaikan dan mendukung kebijakan kebijakan
yang melindungi kehormatan para pengguna dan pihak-pihak lain ada factor-
faktor yang membayakan lingkungan masyarakat.
2. Semaksimal mungkin menghindari konflik kepentingan dan memberitahukan
secepatnya ke semua pihak yang berkepentingan jika da konflik kepentingan yang
mungkin terjadi
3. Jujur dan realistis berdasarkan data yang ada dalam membuat perkiraaan atau
pengajuan suatu tuntutan
4. Menolak suap dalam segala macam bentuknya
5. Meningkatkan pengetahuan tentang teknologi dan segala bentuk aplikasi dan
kemungkinan akibatnya
6. Meningkatkan kemampuan dan mengaplikasikan teknologi berdasarkan pelatihan
dan pengalaman

85
Jurnal Iqra Volume 07 No.02 Oktober, 2013

7. Selalu mengharapkan saran dan menerima kritik yang membangun untuk semua
hasil pekerjaan dan mengakui jika ada kesalahan, serta memberikan penghargaan
sepatutnya untuk orang lain yang berkontribusi
8. Menghargai keberagaman dengan memberikan penghargaan yang sama tanpa
mempedulikan ras, agama, jenis kelamin dan kebangsaan
9. Menghindari perbuatan tercela, mencacat hasil karya dan reputasi orang lain
10.Membantu teman sejawat dalam pengembangan profesionalisme untuk memenuhi
kode etik ini.
Tidak diketahui secara pasti darimana sumbernya, namun model berikut
mungkin dapat dijadikan pertimbangan dalam TI yng beretika. Model ini berlaku
kepada seluruh karyawan yang berada didalam organisasi (perusahaan), poim-
poinnya sebagai berikut:
1. Melakukan semua kegiatan tanpa kecurangan. Hal ini mencakup pencurian atau
penyalahgunaan uang,peralatan, pasokan, dokumentasi, program computer, atau
waktu computer
2. Menghindari segala tindakan yang mengkompromikan integritas mereka. Misalnya
pemalsuan catatan dan dokumen, modifikasi program dan file produksi tanpa ijin,
bersaing bisnis dengan organisasi, atau terlibat dalam perilaku yang mungkin
mempengaruhi perusahaan atau reputasinya. Para karyawan tidak boleh
menerima hadiah dari pemasok, agen dan pihak-pihak seperti itu.
3. Menghindari segala tindakan yang mungkin menciptakan situasi bebahaya.
Termasuk membawa senjata tersembunyi di tempat kerja, mencederai orang lain
atau mengabaikan standar keselamatan dan keamanan.
4. Tidak menggunakan alcohol atau obat terlarang saat bekerja dan tidak bekerja di
bawah pengaruh alcohol atau obat terlarang atau kondisi lain yang tidak bugar
untuk bekerja.
5. Memelihara hubungan yang sopan dan professional dengan para pemakai, rekan
kerja dan penyelia. Tugas pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan
permintaan supervisor dan manajemen serta harus sesuai dengan standar
keamanan bekerja. Setiap penemuan pelanggaran perilaku atau keamanan harus
segera dilaporkan.
6. Berpegang pada peraturan kerja dan kebijakan pengupahan lain
7. Melindungi kerahasiaan atau informasi yang peka mengenai posisi persaingan
perusahaan, rahasia dagang atau aktiva.
8. Melakukan praktek bisnis yang sehat dalam mengelola sumber daya manusia,
penggunaan computer atau jasa luar.

86
Jurnal Iqra Volume 07 No.02 Oktober, 2013

Penutup
Sekarang ini penggunaan computer di dunia bisnis akan mengarah kepada
nilai moral, etika para menejer, spesialis informasi, dan pengguna, serta hukum yang
berlaku. Hukum adalah suiatu perihal yang termudah untuk diinterpretasikan
karena bersifat tertulis. Moral merupakan bagian dari suatu adat dan kebiasaan
suatu tempat (daerah). Tetapi tidak demikian halnya dengan etika, etika tidak mampu
untuk diinterpretasikan secara tepat dan mungkin bahkan tidak disetujui oleh setiap
anggota masyarakat.
Kebutuhan akan budaya etika terhadap penggunaan teknologi informasi
didasarkan pada dampak-dampak yang terlihat dan dirasakan oleh setiap individu
yang berada di organisasi dan diluar organisasi. Banyak organisasi (perusahaan)
merencanakan dan merancang (mendesain) sendiri kode etiknya untuk dapat
diterapkan dan diberlakukan. Terkadang kode etik ini merupakan adaptasi atau
kombinasi dari kode untuk profesi tertentu. Donn Parker dari SRI International
menyarankan agar mengikuti rencana sepuluh langkah dalam mengelompokkan
perilaku dan menekankan standar etika dalam perusahaan
Model Kredo perusahaan dari Security Pacific Corporation,model kode etik
perilaku profesiona ACM dan model kode etikprofesional TI berdasarkan standar
IEEE, mungkin dapat dijadikan referensi atau pembanding terhadap TI yang beretika.
Bagaimana Dengan Organisasi (Perusahaan) anda, apakah telah mempunyai suatu
model etika? Atau mungkin masih dalam tahap merencanakan?atau mungkin sudah
tahap merancang?. Jika belum mungkin dapat menjadikan model-model yeng telagh
diberikan untuk dapat dipakai dalam organisasi (perusahaan) anda.
Daftar Bacaan
Wainright, E, martin. Managing Information Technology. New Jersey:Prentice Hall,
2002
Reymond, McLeod, Jr, dan George P.Schell. Sistem Informasi Manajemen. Edisi 10.
Jakarta : Salemba Empat 2008
Turban, Efraim, dkk. Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas. Edisi 7. Edisi
Bahasa Indonesia. Jogjakarta : Penerbit Andi, 2005
WWW.IEEE.org

WWW.Wikipedia.org
WWW.4shared.cocm

87

Anda mungkin juga menyukai