Anda di halaman 1dari 46

dr.

Yani Dewi Suryani, SpA, MKes


500.000 kasus TB anak tiap tahun
70.000 anak meninggal karena TB tiap tahun
TB anak TB dewasa
Permasalahan diagnosis, pengobatan dan pencegahan
Gejala tidak khas
Diagnosis pasti penemuan kuman m.tb sulit
Paucibasiler
Sulit mendapatkan spesimen sputum
Foto thoraks tidak khas
Overdiagnosis overtreatment
Underdiagnosis undertreatment komplikasi
Dosis OAT anak dewasa (relatif lebih tinggi)
perbedaan farmakokinetik/farmakodinamik
Panduan diagnosis sistem skoring
Diagnosis tepat & pengobatan dosis tepat
meningkatkan kualitas hidup dan tumbuh kembang
anak yang optimal
Sumber penularan : TB paru BTA (+) dewasa & anak

Anak yang terkena TB tidak selalu menularkan pada


orang di sekitarnya, kecuali anak tersebut BTA
positif atau menderita adult type TB.

Faktor risiko penularan TB pada anak tergantung dari


- tingkat penularan
- lama pajanan
- daya tahan

Pasien TB dengan kultur BTA negatif kemungkinan


menularkan penyakit TB (17%)
PERJALANAN ALAMIAH TB ANAK
Penemuan Kasus
A. Aktif investigasi kontak
- Anak kontak erat dengan penderita TB menular
(dewasa atau anak BTA positif)

B. Pasif
- Anak dengan gejala klinis dan tanda TB
sistemik/umum dan spesifik terkait organ
BB turun tanpa sebab jelas
BB tidak naik dgn adekuat/ tidak naik dalam
1 bln setelah diberikan upaya perbaikan gizi
yang baik
Penurunan BB
Memotong setidaknya 1 garis persentil dalam
3 bulan terakhir
Penurunan BB lebih dari 10% (min 1 kg) dalam
jangka waktu berapapun

Source: Marais BJ et al. Arch Dis Child


2005;90:11625
Demam lama (2 minggu) dan/atau berulang
tanpa sebab yang jelas (bukan demam tifoid,
infeksi saluran kemih, malaria, dll)

Batuk lama 3 minggu


bersifat persistent non-remitting (tidak
pernah reda/ intensitas makin lama makin
parah) dan sebab lain batuk telah dapat
disingkirkan
COUGH
Nafsu makan (-) (anoreksia) / berkurang, disertai
gagal tumbuh (failure to thrive)

Lesu / malaise / anak tidak aktif bermain

Diare persisten (>2 minggu) yang tidak sembuh


dengan pengobatan baku diare
1. TB kelenjar
Limfadenopati KGB multipel (>1 KGB), 1 cm, konsistensi
kenyal, tidak nyeri, kadang saling melekat /konfluens
2. Tuberkulosis SSP
3. Tuberkulosis tulang
4. Skrofuloderma
5. Tuberkulosis mata
6. Tuberkulosis organ lainnya, misalnya peritonitis TB,
TB ginjal
Baku emas penemuan M.tb dalam spesimen sputum, cairan
lambung, cairan serebrospinal, cairan pleura & biopsi

Sputum batuk, induksi sputum, bilas lambung sulit

Pemeriksaan serologi (IGRA, LPA, NAAT,) tidak dianjurkan


untuk diagnostik TB anak

Mantoux test (Tes Tuberkulin) pernah terinfeksi kuman m.tb

Foto thoraks tidak khas


1. Pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal
dengan/tanpa infiltrat
(visualisasinya selain dengan foto toraks AP, harus
disertai foto lateral)
2. Konsolidasi segmental/lobar
3. Efusi pleura
4. Milier
5. Atelektasis
6. Kavitas
7. Kalsifikasi dengan infiltrat
8. Tuberkuloma
PEMBESARAN KGB PERIHILER
(POSISI PA DAN LATERAL)
TB MILIER

LOCULATED
PLEURAL
EFFUSION
TES TUBERKULIN / PPD / MANTOUX
1. Kontak erat dgn pasien TB dewasa aktif

2. Anak dengan gejala & tanda sakit TB

3. Anak dengan faktor risiko tinggi terpapar TB


(tuna wisma, alkoholik, pengguna narkoba
suntik)

4. Pasien imunokompromais (HIV, sindroma


nefrotik, keganasan) & pasien yg akan dapat
imunosupresan jangka panjang

5. Bayi yang akan BCG di atas usia 3 bulan


1. Pasien dgn riwayat reaksi kulit yg hebat pd uji
tuberkulin sebelumnya

2. Pasien luka bakar atau kelainan kulit yg luas

3. Pasien dgn infeksi virus berat atau mendapat


vaksinasi yang mengandung virus hidup
(seperti MMR) dalam 1 bulan terakhir
TES MANTOUX/
TUBERKULIN / PPD

Lokasi penyuntikan
TEKNIK TES
MANTOUX
PEMBACAAN HASIL
TES MANTOUX
INTEPRETASI PEMBACAAN
TES MANTOUX
SISTEM SKORING DIAGNOSIS TB ANAK
ALUR
DIAGNOSIS
TB ANAK
DEFINISI

KLASIFIKASI :
LOKASI ANATOMI PENYAKIT
RIWAYAT PENGOBATAN SEBELUMNYA
HASIL UJI KEPEKAAN OBAT
STATUS HIV
- Terduga TB Anak :
Anak yg mempunyai keluhan/gejala klinis
mendukung TB

- Pasien TB Anak :
- Terkonfirmasi Bakteriologis :
Anak yg terdiagnosis dgn hasil pem
bakteriologi positif
- Terkonfirmasi secara Klinis :
Anak yg tidak memenuhi kriteria
terdiagnosis bakteriologis tapi
didiagnosis sbg pasien TB oleh dokter
Prinsip terapi OAT
tidak boleh monoterapi
Kombinasi minimal 3 jenis obat
Rifampisin (R), INH (H) dan Pirazinamid (Z)
lama : 6 12 bulan, tiap hari
tahap awal/intensif 2 bulan 3 obat
tahap lanjutan 4 bulan 2 obat
Paduan nasional OAT menggunakan KDT
(Kombinasi Dosis Tetap/FDC (Fixed Dose Combination)
- KDT dispersibel atau ditelan utuh, tidak
boleh dibelah /digerus
- anak <5 kg rujuk faskes lebih tinggi

- jika menggunakan obat OAT terpisah


TIDAK BOLEH DIRACIK MENJADI SATU !!!!
RACIK TERPISAH
(Bioavailabilitas INH dan Rifampisin menurun)
Tahap awal
OAT 3FDC
(R75H50Z150)

Tahap
lanjutan
OAT 2FDC
(R75H50)
Perbaikan gejala klinis
Kenaikan BB
Efek samping OAT
Ketidakpatuhan OAT pada pasien TB penyebab
kegagalan terapi & resistensi obat

Tidak OAT >2 minggu (tahap awal) atau > 2


bulan (tahap lanjutan) DAN menunjukkan gejala
TB OAT mulai dari awal

Tidak OAT<2 minggu (tahap awal) atau <2 bulan


(tahap lanjutan) DAN menunjukkan gejala TB
lanjutkan sisa pengobatan sampai selesai
Anak yg kontak erat dengan sumber kasus TB BTA (+)
berisiko terinfeksi TB
Bayi & anak < 5 th mempunyai risiko sangat tinggi
untuk berkembangnya sakit TB, terutama pada 2 tahun
pertama setelah infeksi, bahkan pada bayi dapat
terjadi sakit TB dalam beberapa minggu
Terapi pencegahan pada anak infeksi TB mengurangi
kemungkinan berkembangnya sakit TB
Penemuan kasus TB secara aktif
Kelompok anak (0-14 thn) yang kontak erat
dengan kasus TB
Mencegah anak yang terpajan menjadi sakit
TB
Kontak TB
Terpajan TB (bukti infeksi ataupun gejala TB
tidak ada)
TB laten (terinfeksi tetapi gejala Tb tidak ada)
Sakit TB (gejala TB positif)
Terima kasih
An. T, usia 4 tahun puteri Ny. C, sudah 3 minggu
menderita demam, nafsu makan menurun.

Dr.N di BBKPM Bandung sudah memberikan


parasetamol, demamnya menurun tapi kemudian
demam lagi. Sejak 3 bulan yang lalu muncul
pembesaran kelenjar limfe di lehernya dengan
ukuran 2 cm, tidak nyeri tekan, jumlah banyak.
Neneknya yang tinggal serumah telah meninggal
karena sakit TB Paru BTA (+) tahun lalu
Pertanyaan :
a. Apakah an.T sudah dapat dianggap sebagai
pasien TB ?
b. Bila belum, pemeriksaan apa lagi yang harus
dilakukan ?
Hidup & tinggal bersama dalam satu tempat
tinggal dengan sumber kasus (contoh ayah, ibu,
Kontak erat pengasuh, dll) atau mengalami kontak yang
sering dengan sumber kasus (contoh sopir,
guru, dll)

Seseorang yang saat ini tinggal bersama atau


pernah tinggal bersama di satu tempat tinggal
Kontak serumah selama 1 malam ATAU sering/beberapa hari
bersama-sama dengan kasus indeks selama 3
bulan sebelum diagnosis atau mulai terapi TB.

Anda mungkin juga menyukai