budiono@darmadji.com
Budiono Darmadji
Budiono Darmadji
08121748941
budiono@darmadji.com
PRE Test
Tuliskan nama dan unit kerja pada pojok kanan atas
Waktu 10 menit
budiono@darmadji.com
Outline
budiono@darmadji.com
budiono@darmadji.com
1
budiono@darmadji.com
1
budiono@darmadji.com
RISIKO?
budiono@darmadji.com
budiono@darmadji.com
budiono@darmadji.com
budiono@darmadji.com
TUJUAN MANAJEMEN RISIKO
Patient Care
Related Risks
Medical
Employee Staff
Related Related
Risks HOSPITAL Risks
RISK
Property Other
Related
Risks
Risks
Sumber:
budiono@darmadji.com
MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI :
MEMASTIKAN ORGANISASI RS MENGGUNAKAN SISTEM YG SAMA DLM MENGELOLA RISIKO DAN
KESELAMATAN
IMPLEMENTASI
Komplain MANAJEMEN RISIKO
pasien
Laporan
Kronologis Identifikasi Analisis
risiko risiko
Audit Medis
Rencana Strategis
Manajemen risiko
terintegrasi
Rapat
Ronde / Kasus Penatalak
Evaluluasi &
Morning sanaan
Prioritas risiko
Report risiko
3 gelombang
perubahan dlm
pelayanan kesehatan,
dgn akar yg berbeda
*Quality
(Vanostenberg,P) *SAFETY
*RM
Menentukan
kebutuhan
Menyusun Melaksanakan
dan
Perencanaan aktivitas
keinginan
Quality
pelanggan
25 RM dan QM memiliki shared area of Concern
Governance
Clinical Profesional
Consumer performance
Clinical risk
development &
value & evaluation
management management
budiono@darmadji.com
CLINICAL GOVERNANCE
budiono@darmadji.com
Memelihara dan meningkatkan kinerja
Bertujuan Perencanaan ke depan untuk perbaikan
melibatkan pelayanan rumah sakit
pelanggan dan
masyarakat dalam:
Manajemen complain
survey kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Upaya yang ketersediaan informasi, dan keterlibatan
dilakukan RS pelanggan dalam pengambilan keputusan klinis
meliputi :
budiono@darmadji.com
Perlakuan dalam pelayanan Budaya untuk
kesehatan harus didasarkan melakukan audit klinis
pada efektifitas klinis dan dan penilaian kinerja
efektifitas biaya,didukung oleh klinis pada tiap-tiap unit
bukti yang baik. pelayanan klinis.
budiono@darmadji.com
CLINICAL RISK MANAGEMENT
Penilaian,analisis dan
manajemen risiko
dipenatalaksanaan
klinis.
budiono@darmadji.com
Profesional development &
management
Efisiensi.
Mempererat hubungan stakeholders.
Meningkatkan tersedianya informasi yang akurat untuk
pengambilan keputusan.
Memperbaiki citra.
Proteksi terhadap tuntutan.
Building Commitment
Risk Identification
Risk Analysis
Risk Intervention
Communication
budiono@darmadji.com
Standardization
Proses manajemen Risiko
MEMBANGUN KONTEKS :
Faktor yang mendukung dan
menghambat.
Tentukan tujuan dan sasaran
Struktur organisasi manajemen risiko
IDENTIFIKASI RISIKO
-Apa yang bisa terjadi
-Bagaimana kejadiannya
-Mengapa hal itu bisa terjadi
-Kapan hal itu bisa terjadi
-Dimana hal itu bisa terjadi
-Siapa yang bisa tertimpa kejadian tersebut
ANALISA RISIKO
-Dampak & probabilitas
- siapa yang terlibat MONITOR
-Tingkat risiko
-Kendali yang sudah ada dan yang diperlukan AUDIT
KOMUNIKASI
DAN EVALUASI RISIKO REVIEW
KONSULTASI -Bandingkan tingkat risiko dg ktriteria
-analisa untung rugi
-Risiko diterima atau tidak
Risiko
tidak Risiko diterima
diterim
a
PENGELOLAAN RISIKO
- Tetapkan alternatif / pilihan
budiono@darmadji.com - analisa untung rugi
- pilih tindakan yeng paling sesuai
- perencanaan tindakan & implementasi
2. IDENTIFIKASI RISIKO
budiono@darmadji.com
1. Identifikasi Risiko
1
2. Analisis Risiko
Dampak
Frekuensi
Detectibility
budiono@darmadji.com
Analisis Risiko
Metode : Matriks Grading Risiko.
Penilaian dengan matriks grading risiko adalah suatu metode
analisis kualitatif untuk menentukan derajat risiko suatu kejadian
(event) berdasarkan 2 hal yaitu : dampak dan
probabilitas (frekuensi)
Dampak : merupakan gambaran tentang kerugian (losses) atau
akibat yang ditimbulkan pada pasien akibat adanya suatu
kejadian (events), mulai dari tidak ada cedera sampai meninggal.
Dampak juga menggambarkan konsekuensi negatif dari sebuah
kejadian (events)
Probabilitas : menggambarkan tingkat kemungkinan kejadian atau
tingkat keseringan kejadian.
budiono@darmadji.com
Tabel Severity scoring scale
1 2 3 4 5
INSIGNIFICANT MINOR MODERATE MAYOR CATASTROPHIC
Tingkat
Kategori Deskripsi
risiko
1 Tidak signifikan Tidak ada cidera dan kerugian
2 Minor Cidera ringan dan dapat diatasi dengan pertolongan
pertama
3 Moderat Cidera sedang, berkurangnya fungsi motorik / sensorik /
psikologi atau intelektual yang bersifat reversibel dan dapat
memperpanjang perawatan
4 Mayor Cidera luas, kehilangan fungsi motorik / sensorik / psikologi
atau intelektual yang bersifat irreversibel, tidak
berhubungan dengan penyakit
5 Katastropik Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan
budiono@darmadji.com
penyakit
Penilaian Probabilitas
Tingkat
Deskripsi
risiko
1 Sangat jarang terjadi (> 5 tahun sekali)
2 Jarang terjadi ( > 2-5 tahun sekali)
3 Mungkin terjadi (1-2 tahun sekali)
4 Sering terjadi (beberapa kali dalam 1 tahun)
5 Sangat sering terjadi (tiap hari / tiap minggu /
tiap bulan)
budiono@darmadji.com
Tabel Occurrence scale
Rating DISKRIPSI
1
Hampir tidak mungkin terjadi
Very Low
3
Mungkin terjadi/bisa terjadi
Medium
4
Sangat mungkin.
High
Sering terdeteksi/
2 sering 7 dari 10 dikenali
Kadang-kadang
3 moderat 5 dari 10 terdeteksi/dikenali
Jarang
4 rendah 2 dari 10 terdeteksi/dikenali
Sangat jarang
5 Tidak pernah
budiono@darmadji.com
0 dari 10 terdeteksi/dikenali
Frequent
Probable
Possible
Unlikely
Rare
Probability
1. Extreme risk
detectibility Severity 2. High risk
assessment 3. Moderate risk
4. Low risk
Severity
Extreme
Major
Moderate
budiono@darmadji.com
Minor
Minimal
Matriks Grading Risiko
Proba Dampak
bilitas 1 2 3 4 5
5 Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
budiono@darmadji.com
Pengelolaan dan Pengendalian
Risiko
No. Tingkat Tindakan
1 Ekstrim Dilakukan root cause analysis (RCA) paling lama 45 hari,
membutuhkan tindakan segera dan perhatian sampai ke
Direktur
2 Tinggi Dilakukan root cause analysis (RCA) paling lama 45 hari,
analisis dengan detail dan memerlukan tindakan segera
serta membutuhkan perhatian top manajemen
3 Moderate Dilakukan investigasi sederhana paling lama 2 minggu.
Manajer / pimpinan klinis menilai dampak terhadap biaya
dan kelola risiko
4 Rendah Dilakukan investasi sederhana paling lama 1 minggu, yang
diselesaikan dengan prosedur rutin.
budiono@darmadji.com
Pilihan Perlakuan Risiko
Klasifikasi Jenis Pengendalian
Menghindari risiko 1 Menghentikan kegiatan
2 Tidak melakukan kegiatan
Mengurangi risiko 1 Membuat Kebijakan/SPO (pembuatan dan pembaruan
prosedur, standar dan check-list);
2 Mengganti atau membeli alat;
3 Mengembangkan sistem informasi (IT), pelatihan
penyegaran bagi personil, seminar, pembahasan kasus;
4 Melaksanakan prosedur (pengadaan, perbaikan dan
pemeliharaan bangunan dan instrumen yang sesuai
dengan persyaratan; pengadaan bahan habis pakai
sesuai dengan prosedur dan persyaratan.
budiono@darmadji.com
FORMAT INCIDENT REPORT
1. Location of incident
2. Date and time of incident
3. Patient demographics (name, age, gender)
4. Brief description of incident
5. Outline of causation
6. Outline of actions taken
7. Outline of actions still to be taken
8. Suggested action / response from the Area
9. Grading risk
budiono@darmadji.com
RUMAH SAKIT
RAHASIA, TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY, DILAPORKAN 2 x 24 JAM
LAPORAN KEJADIAN
1.Data Identitas Individu
Nama : Umur : tahun Reg/CM :
Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
Alamat :
Tanggal Masuk RS : . Jam
1. Kronologis Kejadian
3.Dokumentasi
4.Infeksi Nosokomial
7.Gizi/ Nutrisi
9.Alat Medis
10.Perilaku pasien
11.Pasien jatuh
12.Pasien Kecelakaan
15. Laboratorium
budiono@darmadji.com
Jenis Insiden
budiono@darmadji.com
budiono@darmadji.com
budiono@darmadji.com
budiono@darmadji.com
CLINICAL INCIDENT REPORTING SYSTEM
informatif
DO & DONT
JANGAN melaporkan incident lebih dari 48 jam
JANGAN menunda incident report dengan alasan di
follow up atau ditanda tangani
JANGAN menambah catatan medis pasien bila telah
tercatat dalam incident report
JANGAN meletakkan incident report sebagai bagian
dari rekam medik pasien
JANGAN membuat copy incident report untuk alasan
apapun
CATATLAH keadaan yang tidak diantisipasi
budiono@darmadji.com
3. ANALISIS RISIKO
Risk management Tools
budiono@darmadji.com
RISK GRADING MATRIX
CEDERA PADA Cedera Ringan tdk Cedera Ringan, Cedera Sedang Cedera Berat / Kematian
STAF perlu P3K Perlu P3K (Berkurangnya fungsi Cacad Hilangnya
motorik / sensorik / fungsi motorik /
psikologis) sensorik /
psikologis)
KLAIM AKIBAT Tidak ada biaya Biaya 1 juta - 5 Biaya 5 juta - 25 juta Biaya 25 juta - 50 Biaya 50 juta
TUNTUTAN klaim juta juta
PASIEN
PUBLIKASI YG Tidak ada Publikasi di Media Publikasi di Media Publikasi di Media Publikasi di
BURUK Publikasi Lokal < 3 hari Lokal > 3 hari Nasional < 3 hari Media Nasional >
3 hari
budiono@darmadji.com
Risk Grading Matrix
Potencial Concequences
Frekuensi/
Insignificant Minor Moderate Major Catastropic
Likelihood
1 2 3 4 5
Sangat Sering Terjadi Moderate Moderate High Extreme Extreme
(Tiap mgg /bln)
5
Sering terjadi Moderate Moderate High Extreme Extreme
(Bebrp x /thn)
4
Mungkin terjadi Low Moderate High Extreme Extreme
(1-2 thn/x)
3
Jarang terjadi Low Low Moderate High Extreme
(2-5 thn/x)
2
Sangat jarang sekali (>5 Low Low Moderate High Extreme
thn/x)
1
Can be manage Clinical Manager / Lead Detailed review & Immediate review &
by procedure Clinician should assess urgent treatment action required at
the consequences
budiono@darmadji.com
should be undertaken Board level.
againts cost of treating by senior Director must be
the risk management informed
TOOLS ANALISIS
Untuk Identifikasi Proximate & Underlying Cause
1. 5 Why
2. Change Analysis
3. Barrier Analysis
4. Fish bone
5. Flow chart
6. Cause and Effect analysis
7. dll
budiono@darmadji.com
1
4. Evaluasi Risiko
budiono@darmadji.com
Strategies for dealing with risk
Frequency
Severity
budiono@darmadji.com
PEMETAAN RISIKO
Impact vs. Probability
I
M Share Mitigate & Control
P
A Low Risk Medium Risk
C
T
Accept Control
www.coso.org
Tentukan Proses Langkah Langkah
1 Risiko Tinggi &
Bentuk Team
2
Jabarkan
Prevent the faillure from happening
Diagaram
Prevent the faillure from reaching individuals
Protect individuals if faillure occurs
Curah Pendapat
3 Kegagalan &
Dampak
Prioritaskan
4 Modus
Kegagalan
5 Identifikasi
Akar Masalah
Rancang Ulang
6 Redesign
Proses/
7
Analisa dan
Uji Coba
8
Implementasi &
budiono@darmadji.com
Monitoring
Mapping risiko
di Ruang Perawatan Bedah
Tinggi
Pasien syok sepsis
akibat infeksi nasokomial
D Dinding gedung perawatan
retak akibat gempa bumi
A
M
P
A
Alat suction rusak
K
Kehilangan sendok
Bentuk-bentuk
penanganan risiko
diantaranya :
Menghindari risiko dengan
memutuskan untuk tidak memulai
atau melanjutkan aktivitas yang
menimbulkan risiko
Proses untuk Mengambil atau meningkatkan
memodifikasi risiko risiko untuk mendapat peluang
(lebih baik, lebih
(ISO 31000:2009). menguntungkan)
Menghilangkan sumber risiko
Mengubah kemungkinan
Mengubah konsekuensi;
Berbagi risiko dengan pihak lain
(termasuk kontrak dan
pembiayaan risiko);
budiono@darmadji.com
Mempertahankan risiko dengan
informasi pilihan
1 5. Pengawasan (Monitor) dan
Tinjauan (Review)
1 Akses
Transfer tidak sesuai 3 4 1 12 2
Keterbatasan tempat tidur 4 4 1 16 1
1 Mawar
jatuh 3 4 1 12 2
HAIs 4 4 1 16 1
2 gizi
Salah diet 4 5 4 80 1
budiono@darmadji.com
KEY COMPONENTS FOR GETTING STARTED OF
IMPLEMENTATION RISK MANAGEMENT
PROGRAM
1. Organizational commitment
2. Leadership
3. Integration
4. Clinical staff involve
budiono@darmadji.com
IMPLEMENTATION OF
RISK MANAGEMENT PROGRAM
budiono@darmadji.com
Langkah 1. DUKUNGAN & KOMITMEN Top Manajemen
Perlu Dukungan aktif & Komitmen Top manajemen (ACTION NOT JUST
SLOGAN)
Mengembangkan filosofi :
First, Do No Harm
Safety First
HIPPOCRATES Fair of Blame
10.POA
Langkah 5. Kelola risiko di tingkat Tim
budiono@darmadji.com
TUGAS UTAMA MANAJER RISIKO
Kaji ulang dan dokumentasikan semua klaim dalam 24 jam serta laporkan ke asuransi
dan pengacara
Mencatat, mengumpul, mendokumentasi dan mengkomunikasikan informasi yang
dibutuhkan pihak asuransi dan/atau pengacara untuk persiapan penundaan litigasi
Memberikan solusi atas keluhan pasien dan keluarganya
Catat, dokumentasikan dan kelola semua laporan kerusakan alat yang dapat
menyebabkan potensial insiden
budiono@darmadji.com
Tindakan
Akar Investigasi & Grading
Masalah Analisis
Insiden
Laporan
Insiden
Retrospektiv
Decision Tindakan
Modus Kegagalan Efek / Tree
Proses lama Proses Dampak
& Potential Cause
yg high risk K
HS K
D
budiono@darmadji.com
Desain
Proses baru Prospektiv
Definisi FMEA
budiono@darmadji.com
berawal pada tahun 1950 digunakan dalam
merancang dan mengembangkan sistem kendali
penerbangan
budiono@darmadji.com
FAILURE MODE AND
EFFECTS ANALYSIS (FMEA)
Kegagalan (K)/Failure
Saat sistem atau bagian dari sistem tidak sesuai
yang diharapkan baik disengaja maupun tidak
Mode (M)
Cara atau Perilaku yang dapat menimbulkan
kegagalan.
Dampak (D)/Effects
Dampak atau Konsekuensi Modus Kegagalan
Analisis (A)
Penyelidikan secara detail suatu proses
budiono@darmadji.com
suatu metode yang digunakan untuk mengidentifikasi
dan menganalisis suatu kegagalan dan akibatnya
untuk menghindari kegagalan itu
budiono@darmadji.com
Why FMEA ?
Desain
Proses
Sistem
Servis
Produk
Software
budiono@darmadji.com
FMEA dirancang untuk...
budiono@darmadji.com
Rasionalisasi FMEA dalam pelayanan kesehatan
FMEA bisa dilakukan pada :
- Proses yang telah dilakukan saat ini
- Proses yang belum dilakukan atau baru
budiono@darmadji.com
Langkah-langkah FMEA
Review proses
Proses klinis
Misalnya : proses pemeriksaan darah di laboratorium
Proses non-klinis
Misalnya : proses mengkomunikasikan hasil pemeriksaan (lab)
kepada dokter atau proses identifikasi pasien yang
budiono@darmadji.com
berisiko jatuh
Membentuk Tim
Multidisiplin
Tidak lebih dari 10 orang (idealnya 4 8 orang)
Memiliki pengetahuan tentang proses yg akan
dianalisis (subject matter / process expert) &
komitmen pada performance improvement
Mewakili bidang yg akan dianalisis dan unit yang
akan terkena perubahan
Mengikutkan orang yang tidak terlibat dalam
proses tapi memiliki analytical skill
Setidaknya ada satu pembuat keputusan (leader)
Satu orang yang memiliki critical thinking saat
perubahan akan dilaksanakan
budiono@darmadji.com
KOMPOSISI TIM
budiono@darmadji.com
NOTULEN
Bertanggungjawab mencatat dan membagikan
notulen
Bisa bergantian, kecuali leader (karena menjadi notulis
dapat menghambat kemampuannya mengemukakan
pendapat, sehingga perlu bergantian)
budiono@darmadji.com
TIME LINE AND TEAM ACTIVITIES
Pra meeting
Identifikasi topik dan beri motivasi pada tim
1st team meeting
Gambarkan proses, identifikasi subproses, verifikasi ruang lingkup
2nd team meeting
Kunjungi unit kerja untuk observasi proses, verifikasi semua langkah proses & subproses apakah
sudah benar (Langkah 3)
3 rd team meeting
Brainstorming modus kegagalan, tugaskan anggota tim untuk berdiskusi dengan petugas pada
unit yang terlibat dalam proses (Langkah 3)
4th team meeting
Identifikasi penyebab modus kegagalan, tugaskan anggota tim untuk berdiskusi dengan petugas
pada unit yang terlibat dalam proses untuk memperoleh masukan tambahan (Langkah 3)
5th team meeting
Tuangkan modus kegagalan dan penyebabnya pada lembar kerja HFMEA (Langkah 3). Lakukan
analisa hazard (Langkah 4). Identifikasi tindakan perbaikan dan tindaklanjuti tanggungjawabnya
(Langkah 5)
6th,7th , 8th. team meeting plus 1
Tugaskan anggota tim menindaklanjuti PIC untuk setiap tindakan perbaikan
team meeting plus 2
Tindakan perbaikan berbasis umpan balik
team meeting plus 3
Uji perubahan yang diajukan
team meeting plus 4
budiono@darmadji.com
Pertemuan dengan Pimpinan untuk persetujuan semua tindakan perbaikan
Diagram / Alur Proses
Buat diagram proses dan subproses
Bila Proses Baru : Bagaimana seharusnya
Bila Proses Lama : Bagaimana sekarang dan
Bagaimana seharusnya
Buat flowchart untuk diagram proses
budiono@darmadji.com
Additional High Risk Processes
1. Low risk Processes that Add up to Failure
Error2 kecil dalam proses dapat menimbulkan
outcome katastropik: Death by a thousand cuts
(kematian oleh seribu sayatan)
budiono@darmadji.com
Gambarkan Alur Proses
Review proses
budiono@darmadji.com
Melakukan perhitungan dengan Risk Priority Number
(RPN) dari tiap kesalahan dan dampaknya
Proses : ___________________________________________________________________________
Subproses :_______________________________________________________________________
Tanggal : _________________________________________________________________________
Detectability
Occurrence
Occurrence
Penanggung
Detection
Severity
Severity
Potensial Potensial Potensial
Ulang
Ulang
Ulang
Rekomenda jawab dan
Uang
RPN
RPN
No. modus dampak penyebab Tindakan
si Tanggal
kegagalan kegagalan kegagalan
penyelesaian
budiono@darmadji.com
Langkah 3 :
budiono@darmadji.com
Modus Kegagalan
Hal-hal yang dapat mengakibatkan
kegagalan
Tanyakan Mengapa hal ini bisa gagal?
Identifikasi semua modus kegagalan
Bbrp proses dapat tidak memiliki modus
kegagalan
Bbrp proses dapat memiliki banyak modus
kegagalan
Pertimbangkan outcome yang diharapkan
dalam proses
Apa yg dpt mencegah outcome?
budiono@darmadji.com
Susun dampak dari tiap kesalahan.
budiono@darmadji.com
Kriteria dampak, kemungkinan dan deteksi ini
harus ditetapkan terlebih dahulu.
budiono@darmadji.com
Potensial Dampak / Effect
Effect : hasil atau konsekuensi modus kegagalan
Utk setiap modus kegagalan, tanyakan
Apa hasil dari modus kegagalan ini?
Jika modus kegagalan terjadi, maka apa
dampaknya :
Jika scanner tidak dapat dioperasikan maka
gunakan scanner lain
Jika salah identifikasi pasien, maka pasien
akan menerima obat yang salah (adverse
event)
Jika tidak mengecek ID, maka prosedur
tindakan dilakukan pada pasien yang salah
budiono@darmadji.com
Untuk FMEA di pelayanan kesehatan, dampak
pada pasien sering tertuju dalam langkah ini
Dampak :
Direct / Indirect
Long term / Short term
Likely / unlikely to occur
budiono@darmadji.com
Modus Kegagalan dan Dampak
Setiap modus kegagalan memiliki satu atau
lebih dampak.
Dampak tsb mempunyai rentang antara
tidak ada cedera sampai kematian
Possible Failure Modes Possible Generic Effects
Wrong drug No injury
Wrong dosage No injury but increased LOS
to monitor effect
Wrong frequence Injury with no permanent loss
of function
Wrong route of Injury with permanent loss of
administration function, death
budiono@darmadji.com
Contoh :
budiono@darmadji.com
1 2 3 4 5 6
budiono@darmadji.com
1 2 3 4 5 6
budiono@darmadji.com
1 2 3 4 5 6
budiono@darmadji.com
Contoh modus kegagalan
Modus
kegagalan
1A|1) Matikan
alarm
1A|2) Cabut
alarm
1A|3) Jatuhkan
jam alarm
budiono@darmadji.com
Identifikasi Penyebab / Causes
Dalam konteks FMEA : RCA digunakan untuk menganalisis APA
YANG BISA SALAH dalam proses dan sistem
Desainnya adalah Kegagalan di masa datang bisa dicegah.
Kalaupun tidak dapat dicegah, pasien harus diproteksi terhadap
dampak kegagalan tsb atau dampak di mitigasi.
Pertanyaan mendasar dalam mencari penyebab pada proses :
What could happen? ( Failure mode)
Why could this happen? (Proximate causes)
Why could these proximate causes happen?
(Underlying root cause)
budiono@darmadji.com
Potensial Penyebab
One failure mode at a time ask :
What could cause this failure mode to occur?
Apply brainstorming methods :
Give team members time to think about
causes before meeting
Take home failure modes before meeting
Distribute failure modes during meeting
Go around team for each failure mode
Continue until all causes are given
Verbally repeat Failure Mode to keep team on
track
budiono@darmadji.com
Langkah 4 :
Menilai tingkat dampak (severity) kesalahan
budiono@darmadji.com
Severity
Deskripsi Definisi Nilai
Berbahaya a. Kegagalan menyebabkan kematian atau 5
kecacatan
b. Kematian atau kerugian permanen
terhadap fungsi organ tubuh (sensorik,
motoric, psikologi, atau intelektual), bunuh
diri, pemerkosaan, reaksi transfusi, operasi
pada bagian atau pada pasien yang
salah, pemberian bayi pada orang tua
yang salah
c. Kematian; atau perawatan 3 atau lebih
pengunjung
d. Kematian; atau perawatan 3 atau lebih
staf
e. Kerusakan sama dengan atau lebih dari
$250000 budiono@darmadji.com
Deskripsi Definisi Nilai
Tinggi a. Kegagalan menyebabkan kerugian 4
yang lebih besar terhadap pasien
b. Kerugian terhadap fungsi organ tubuh
(sensorik, motoric, psikologi, atau
intelektual) diperlukan operasi lebih lanjut,
perpanjangan hari rawat untuk 3 atau
lebih pasien, peningkatan level
pelayanan untuk 3 atau lebih pasien
c. Perawatan untuk 1 atau 2 pengunjung
d. Perawatan 1 atau 2 staf atau 3 atau
lebih, dan terjadi kecelakaan kerja
e. Kerusakan sama dengan atau lebih dari
$100000
budiono@darmadji.com
Deskripsi Definisi Nilai
Sedang a. Kegagalan dapat mempengaruhi 3
proses pelayanan kesehatan tetapi
menimbulkan kerugian minor
b. Perpanjangan hari rawat atau
perpanjangan kualitas pelayanan
untuk 1 atau 2 pasien
c. Evaluasi dan penanganan untuk 1 atau
2 pengunjung
d. Pengeluaran medis, kehilangan waktu
atau ada kecelakaan kerja untuk 1
atau 2 staf
e. Kerusakan lebih dari $10000 tetapi
kurang dari $100000
budiono@darmadji.com
Deskripsi Definisi Nilai
Rendah a. Kegagalan yang tidak disadari oleh 2
pasien dan tidak menimbulkan
dampak dalam pelayanan
kesehatan
b. Pasien tidak cedera, atau tidak
adanya perpanjangan hari rawat
c. Evaluasi dan tidak dibutuhkan
penanganan untuk pengunjung
d. Staf hanya penanganan ringan
tanpa kerugian waktu atau tidak
menimbulkan kecelakaan kerja
e. Kerusakan kurang dari $10000 atau
tanpa menimbulkan dampak
terhadap pasien
Tidak ada Tidak ada efek 1
budiono@darmadji.com
Langkah 5 :
Menilai tingkat kemungkinan terjadinya
(occurance) kesalahan
Sama dengan langkah keempat, bila tersedia
cukup data maka dapat dihitung probabilitas
atau frekuensi kemungkinan terjadinya kesalahan
tersebut.
budiono@darmadji.com
Occurrence
budiono@darmadji.com
Deskripsi Definisi Nilai
Sedang : Kemungkinan akan muncul 3
Kegagalan kadang- (dapat terjadi beberapa kali dalam
kadang 1 - 2 tahun)
budiono@darmadji.com
Langkah 6 :
Menilai tingkat kemungkinan deteksi
dari tiap kesalahan atau dampaknya
Detectability adalah derajat dimana sesuatu
dapat ditemukan atau dicatat
Pertanyaan :
jika modus kegagalan terjadi, bagaimana hal
tersebut dapat diketahui (terdeteksi)
Contoh :
mengidentifikasi gas medis berdasarkan label
yang tertera pd tabung. Jika label hilang maka
akan sangat baerbahaya karena tidak diketahui isi
tabung tsb
budiono@darmadji.com
Detection
Probabilitas
Deskripsi Definisi Nilai
terdeteksi
Hampir tidak 0 dari 10 Deteksi tidak 5
terdeteksi mungkin terjadi
dimanapun
Rendah 7 dari 10 Tidak mungkin 4
dideteksi
Sedang 5 dari 10 Kemungkinan 3
cukup terdeteksi
Tinggi 2 dari 10 Mungkin terdeteksi 2
budiono@darmadji.com
Terhadap nilai RPN tersebut dapat dibuat
klasifikasi tinggi, sedang dan rendah
budiono@darmadji.com
Risk Priority Number
Severit Freque Detect
Failure Mode RPN
y ncy ability
2 Choose incorrect medication 10 7 7 490
budiono@darmadji.com
Probability /
Detectability
Severity Ranking Occurrence RPN
Ranking
Ranking
4 5 1 20
4 2 5 40
budiono@darmadji.com
LEMBAR ACTION PLAN
Proses : _____________________________________________________________________________________
Subproses : ________________________________________________________________________________
Berapa
Tindakan Tindakan Kapan waktu yang Dimana
Potensial Potensial Sumberdaya Rencana
Rekomenda yang akan dilakukan Tindakan untuk akan Bukti
No. modus dampak yang Monitoring
si dilakukan oleh dilakukan Tindakan dilakukan Penyelesaian
kegagalan kegagalan dibutuhkan & Evaluasi
(How) (Whom) (When) (hari/bulan (Where)
)
budiono@darmadji.com
Langkah 8 :
Mengembangkan action plan
terhadap sasaran keselamatan pasien
Susun prioritas berdasarkan nilai RPN tersebut.
budiono@darmadji.com
Cara mengembangkan action plan
budiono@darmadji.com
Tentukan dimana akan dilakukan
Tentukan sumber daya yang
dibutuhkan
Tentukan bukti penyelesaian
Tentukan rencana monitoring &
evaluasi
budiono@darmadji.com
Langkah 9 :
Melakukan action terhadap
sasaran keselamatan pasien
Idealnya semua kesalahan yang menimbulkan
dampak tinggi harus dihilangkan sepenuhnya.
budiono@darmadji.com
Cara action
budiono@darmadji.com
Langkah 10 :
Hitung ulang RPN yang tersisa untuk
mengetahui hasil dari tindak lindung yang
dilakukan
Segera setelah tindak lindung risiko dilaksanakan, harus dilakukan pengukuran
ulang atau perkiraan nilai deteksi, nilai dampak dan nilai kemungkinan timbulnya
kesalahan.
budiono@darmadji.com
Setelah itu dilakukan perhitungan nilai tingkat
prioritas risiko kesalahan tadi. Hasil tindak
lindung tadi harus menghasilkan penurunan
nilai RPN yang cukup signifikan ke tingkat
yang cukup aman. Bila belum tercapai maka
tetap perlu dilakukan tindak lindung lebih
lanjut
budiono@darmadji.com
Refresh Save Surgery
budiono@darmadji.com
Post Test
Tuliskan nama dan unit kerja pada pojok kanan atas