N i m : 1031311039
Mata kuliah : geologi fisik
Gunung merapi
PENDAHULUAN
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair
atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan
bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang
dikeluarkan pada saat meletus.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena
pembentukanice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api
lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin
bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di
daerah kuwu, grobogan, jawa tengah yang populer sebagai bleduk kuwu.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat,Inayah,Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesikeguruan.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI
GUNUNG MELETUS . .. 4
BENTUK DAN TIPE LETUSAN GUNUNG BERAPI . 4
PENYEBAB LETUSAN PADA GUNUNG BERAPI 13
TANDA TANDA GUNUNG AKAN MELETUS 14
TINGKAT ISYARAT GUNUNG BERAPI DI INDONESIA 15
PERSIAPAN MENGHADAPI LETUSAN GUNUNG BERAPI ...16
AKIBAT GUNUNG MELETUS .. 16
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIV AKIBAT GUNUNG
MELETUS .. 18
DAFTAR PUSAKA 19
Gunung Meletus
Gunung meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang
didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah
gunung berapi terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur
dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri
daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa
dan harta benda yang besar sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bias
mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang
sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 C. Cairan magma yang keluar
dari dalam bumi disebut .lava Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-
1.200 C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur
sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai
sejauh radius 90 km.
Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus
disebut gunung berapi aktif.
Erupsi tipe Hawaii dapat terjadi sepanjang celah dan retakan yang merupakan vent
yang linier, seperti pada letusan gunung Mauna di Hawaii 1950,Atau letusan dapat
terjadi di tengah vent.Di erupsi tipe celah, lava cair menyembur dari celah di zona
rift gunungapi dan membentuk aliran lava yang menuruni lereng. Sedangkan
erupsi di veent sentral membentuk suatu semburan lava yang membumbung sampai
beberapa ratus kaki.
Gunungapi Taal
* Tipe Erupsi Plinian
Erupsi yang paling kuat adalah tipe plinian.Tipe ini ditandai dengan ledakan lava
kental.Contoh erupsi Plinian yang paling besar seperti pada 18 mei 1980 di Gunung
St. Helens atau tahun 1991 di Pinatubo PHilipina.letusan tersebut membawa abu
dan gas sejauh 10 mil ke udara, aliran piroklastik yang sangat cepat dan mematikan
juga merupakan ciri letusan dari erupsi plinian.
Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif sebab
berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan
tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material
sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma).
Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahan-
rekahan mendekati permukaan bumi.
Gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam di dalam
bumi. Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi. Pada
kedalaman tertentu, suhu panas ini sangat tinggi sehingga mampu melelehkan batu-
batuan di dalam bumi. Saat batuan ini meleleh, dihasilkanlah gas yang kemudian
bercampur dengan magma. Sebagian besar magma terbentuk pada kedalaman 60
hingga 160 km di bawah permukaan bumi. Sebagian lainnya terbentuk pada
kedalaman 24 hingga 48 km.
Magma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan karena
massanya yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat di sekelilingnya. Saat
magma naik, magma tersebut melelehkan batu-batuan di dekatnya sehingga
terbentuklah kabin yang besar pada kedalaman sekitar 3 km dari permukaan.
Kabin magma (magma chamber) inilah yang merupakan gudang (reservoir)
darimana letusan material-material vulkanik berasal.
Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi di bawah
tekanan batu-batuan berat yang mengelilinginya. Tekanan ini menyebabkan
magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian batuan yang rapuh
atau retak. Magma bergerak keluar melalui saluran ini menuju ke permukaan. Saat
magma mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya terlepas. Gas dan
magma ini bersama-sama meledak dan membentuk lubang yang disebut lubang
utama (central vent). Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya
kemudian menyembur keluar melalui lubang ini. Setelah semburan berhenti, kawah
(crater) yang menyerupai mangkuk biasanya terbentuk pada bagian puncak
gunung berapi. Sementara lubang utama terdapat di dasar kawah tersebut.
Setelah gunung berapi terbentuk, tidak semua magma yang muncul pada letusan
berikutnya naik sampai ke permukaan melalui lubang utama. Saat magma naik,
sebagian mungkin terpecah melalui retakan dinding atau bercabang melalui
saluran yang lebih kecil. Magma yang melalui saluran ini mungkin akan keluar
melalui lubang lain yang terbentuk pada sisi gunung, atau mungkin juga tetap
berada di bawah permukaan.
TANDA-TANDA GUNUNG AKAN MELETUS
3.hujan abu
1.Status Awas
Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada
keadaan kritis yang menimbulkan bencana
Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap
Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam
Tindakan
2.Status Siaga
3.Status Waspada
Tindakan
Penyuluhan/sosialisasi
Penilaian bahaya
Pengecekan sarana
Pelaksanaan piket terbatas
4.Status Normal
Tindakan
Pengamatan rutin
Survei dan penyelidikan
1.leleran lava merupakan cairan lava yang pekat dan panas dapat merusak segala
infrastruktur yang dilaluinya. Kecepatan aliran lava tergantung dari kekentalan
magmanya, makin rendah kekentalannya, maka makin jauh jangkauan alirannya.
Suhu lava pada saat dierupsikan berkisar antara 800o 1200o C. Pada umumnya di
Indonesia, leleran lava yang dierupsikan gunungapi, komposisi magmanya
menengah sehingga pergerakannya cukup lamban sehingga manusia dapat
menghindarkan diri dari terjangannya.
2. Aliran piroklastik (awan panas) dapat terjadi akibat runtuhan tiang asap erupsi
plinian, letusan langsung ke satu arah, guguran kubah lava atau lidah lava dan
aliran pada permukaan tanah (surge). Aliran piroklastik sangat dikontrol oleh
gravitasi dan cenderung mengalir melalui daerah rendah atau lembah. Mobilitas
tinggi aliran piroklastik dipengaruhi oleh pelepasan gas dari magma atau lava atau
dari udara yang terpanaskan pada saat mengalir. Kecepatan aliran dapat mencapai
150 250 km/jam dan jangkauan aliran dapat mencapai puluhan kilometer walaupun
bergerak di atas air/laut.
3.Jatuhan piroklastik terjadi dari letusan yang membentuk tiang asap cukup tinggi,
pada saat energinya habis, abu akan menyebar sesuai arah angin kemudian jatuh
lagi ke muka bumi. Hujan abu ini bukan merupakan bahaya langsung bagi
manusia, tetapi endapan abunya akan merontokkan daun-daun dan pepohonan
kecil sehingga merusak agro dan pada ketebalan tertentu dapat merobohkan atap
rumah. Sebaran abu di udara dapat menggelapkan bumi beberapa saat serta
mengancam bahaya bagi jalur penerbangan.
4.Lahar letusan terjadi pada gunungapi yang mempunyai danau kawah. Apabila
volume air alam kawah cukup besar akan menjadi ancaman langsung saat terjadi
letusan dengan menumpahkan lumpur panas.
5. Gas vulkanik beracun umumnya muncul pada gunungapi aktif berupa CO, CO2,
HCN, H2S, SO2 dll, pada konsentrasi di atas ambang batas dapat membunuh
6.lahar hujan terjadi apabila endapan material lepas hasil erupsi gunungapi yang
diendapkan pada puncak dan lereng, terangkut oleh hujan atau air permukaan.
Aliran lahar ini berupa aliran lumpur yang sangat pekat sehingga dapat
mengangkut material berbagai ukuran. Bongkahan batu besar berdiameter lebih
dari 5 m dapat mengapung pada aliran lumpur ini. Lahar juga dapat merubah
topografi sungai yang dilaluinya dan merusak infrastruktur.
7. banjir bandang terjadi akibat longsoran material vulkanik lama pada lereng
gunungapi karena jenuh air atau curah hujan cukup tinggi. Aliran Lumpur disini
tidak begitu pekat seperti lahar, tapi cukup membahayakan bagi penduduk yang
bekerja di sungai dengan tiba-tiba terjadi aliran lumpur.
8. longsoran vulkanik dapat terjadi akibat letusan gunungapi, eksplosi uap air,
alterasi batuan pada tubuh gunungapi sehingga menjadi rapuh, atau terkena
gempabumi berintensitas kuat. Longsoran vulkanik ini jarang terjadi di gunungapi
secara umum sehingga dalam peta kawasan rawan bencana tidak mencantumkan
bahaya akibat Longsoran vulkani
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIV AKIBAT GUNUNG MELETUS
Berikut merupakan penjelasan dampak positif atau menfaat dari gunung berapi
Adapun dampak negative atau kerugian yang disebabkan oleg gunung api adalah
1. Lafa pijar yang bercampur air pada kawah gunning api membentuk lahar panas
yang dapat meluncur menuruni lereng menghancurkan apaapun tak terkecuali
daerah pemukiman.
2. Lava dingin berupa aliran batu, kerikil, dan pasir bertumpuk tumpuk dipuncak
gunung, pada saat tertentu akan meluncur menuruni daerah yang dilalui dan
menghancurkan apapun yang ada
3. Apabila gunung berapi dibawah permukaan laut meletus, biasannya diikuti
gelombang tsunami
4. Abu vulkanis yang membumbung tinggi keudara atau yang sering disebut wedos
gembel dapat mengganggu jalur penerbangan.
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.co.id/ id.wikipedia.org/wiki/Gunung_meletus
http://udhnr.blogspot.com/2009/02/bentuk-dan-tipe-letusan-gunung-berapi.html