Ophthalmic Surgery
Aditia Retno Fitri
DR.FATMA ALDAMMAS
INFLAMASI
Inflamasi
RADANG
ADALAH RESPON VASCULER
DAN SELULER DARI JARINGAN
HIDUP TERHADAP CIDERA
Tujuan radang :
vasodilatasi kapiler
--------------------------------------------------------------
Respon Seluler
Aktivasi Leucosit
fagositosis
CIRI CIRI RADANG
Anti-inflammatory
corticosteroid NSAID
Non Steroid Antiinflammation Drugs
Pembagian Antiinflamasi
Anti-inflammatory
corticosteroid NSAID
Non Steroid Antiinflammation Drugs
Kortikosteroid
Bersifat kurang spesifik, dan telah
digunakan bertahun-tahun untuk terapi
inflamasi dan penyakit imunologis pada mata.
Selular :
Penghambatan proliferasi limfosit (limfosit T), dengan
imunitas selular
Penekanan kerja limfokin dalam migrasi makrofag dan
produksi faktor pertumbuhan
Inhibisi degranulasi netrofil granulosit, makrofag, sel mast,
dan basofil
supresi sintesis asam arakidonat produksi prostaglandin
Genevieuve N; Clinical and Experimental Optometry 2006
Kortikosteroid: Indikasi
Dexamethasone
Fluorometholone acetate
Bentuk Sediaan:
Topikal
Sistemik
Periokular
Kortikosteroid Topikal
Keuntungan: Kerugian:
Dapat diberikan didekat Terkadang dapat terjadi
lokasi yang memerlukan supresi adrenal
indikasi untuk Ulkus dendritik
inflamasi segmen Menimbulkan residu
anterior keputihan
Dapat digunakan untuk Keratopati epitel bila
salah satu mata saja penggunaan terlalu
Menghindari efek sering
sistemik Terkadang menimbulkan
infeksi konjungtiva
Efek Samping Steroid Topikal
Peningkatan TIO
Dapat menimbulkan kebutaan permanen bila tidak terdeteksi/
diterapi
Meningkatkan kerawanan terhadap infeksi virus atau
jamur
Berpotensi menimbulkan kebutaan
Penipisan sklera/kornea
Berpotensi menimbulkan kebutaan
Penundaan atau gangguan penyembuhan luka
Katarak
Tetes Mata Kortikosteroid
Digunakan pasca operasi untuk
inflamasi pada mata
Hanya boleh digunakan dibawah
panduan dokter spesialis mata
Dosis diturunkan bertahap sebelum
dihentikan sepenuhnya
Dihentikan mendadak: rebound
effect
Menimbulkan relaps
Kortikosteroid Topikal: Ringkasan
Topikal
Preparat:
prednisolone, dexamethasone, fluorometholone, remixolone
Mekanisme:
menghambat pelepasan asam arakidonat dari fospolipid dengan
cara menghambat fosfolipase A2
Indikasi kegunaan inflamasi segmen anterior
pasca operasi, uveitis anterior, konjungitvitis alergi berat,
konjungtivitis vernal, pencegahan reaksi penolakan graft kornea,
episkleritis, skleritis
Efek samping:
rawan terhadap infeksi, glaukoma, katarak, ptosis, midriasis,
pelunakan sklera, atrofi kulit
Prednisolone dan Dexamethasone paling poten menimbulkan
tekanan intraokular (TIO)
Kortikosteroid Sistemik
Keuntungan: Kerugian:
Mudah pemberiannya: Terkadang dapat terjadi
dengan tablet supresi adrenal
Dapat mencapai seluruh Efek sistemik
mata dengan lebih baik
Kortikosteroid Sistemik: Efek Samping
Sistemik:
Preparat:
prednisolone, cortisone, triamcinolone, depomedrol
Indikasi : inflamasi segmen posterior
Uveitis posterior, neuritis optikus, arteritis temporal anterior
dengan neuropathy iskemik
Efek samping:
Lokal: posterior subcapsular cataract, glaukoma, central serous
retinopathy
Sistemik: supresi aksis hipofisis-adrenal, hyperglikemia,
osteoporosis, ulkus peptikum, psikosis
Kortikosteroid : Kontraindikasi
Anti-inflammatory
corticosteroid NSAID
Non Steroid Antiinflammation Drugs
Non-steroidal anti-inflammatory drugs
(NSAIDs)
Stimulus
Stimulus
Mekanisme kerja:
menghambat cyclooxygenase (COX) menghambat
produksi prostaglandin
Terdapat 2 jenis COX:
COX-1 penting dalam kondisi non inflamasi
penghambatan COX1 dapat menghindari ESO
(misal ESO lambung)
Efek Antiinflamasi
Prostaglandins merupakan mediator utama
inflamasi.
Efek Analgesik
Penurunan inflamasi penurunan nyeri.
Prostaglandin juga merupakan mediator nyeri
pada jaringan perifer inhibisi PG menimbulkan
analgesi
Efek antipiretik
(=penurunan panas)
Saat inflamasi, endotoksin bakteri
merangsang makrofag untuk
melepaskan IL-1, suatu pyrogen (=agen
yang menimbulkan demam) yang
menstimulasi pembentukan
prostaglandin E di hipotalamus dan
meningkatkan set-point pengatur
temperatur tubuh.
NSAID: Indikasi
Inflamasi (perioperatif)
CME (cystoid macular edema)
Nyeri (operasi refraktif)
Alergi pada mata (jarang)
Antiinflamasi pre-operatif dan
Pasca operatif
Efek Samping NSAID (topikal)