Rahmatullah Ramadhan111140074
YOGYAKARTA
2017
Gambar 3.18 Dua kelompok minyak dan minyak rembesan dari Papua New Guinea
digambarkan berurutan oleh GCMS No. A3 dan GCMS No. A5., dapat dibedakan oleh
perbandingan dua hopane yang diurutkan, 18 (H)-30-norneophane dan 17 (H)-dia-hopane (C29
Ts dan 30 , berurutan). Sampel No. A5 adalah minyak rembesan yang menunjukkan
penghilangan C30-C33 17 (H)-hopane oleh biodegradasi, tetapi C20 Ts dan 30 adalah resisten,
meningkatkan kegunaannya untuk korelasi dari minyak biodegrasi
Hadir dalam 30 dalam minyak dan ekstrak batuan dari Barrow Subbasin dari
Western Australia, dan Philp and Gilbert (1986) menggunakan sebuah terpane yang tidak
diketahui yang disebut mereka sebagai X-C30, muncul dalam senyawa yang sama, untuk
korelasi minyak dari beragam cekungan. Kedua penelitian menganggap senyawa 30
sebagai sebuah penanda terrestrial yang tepat karena kehadirannya dalam batubara dan
minyak sumber dari terrestrial.
Di sisi lain, C29Ts menunjukkan sifat geokimia serupa yang sebenarnya dari Ts, dan
kemungkinan seluas dalam minyak mentah, kecuali resolusi buruk dari C29 17 (H)-hopane
dapat mengaburkan analisis ini (misalnya Gambar 3.18). Sebagai contoh, ini dapat
digunakan sebagai marker kematangan dalam rasio C29Ts/[C29 17 (H)-hopane + C29Ts],
yang serupa dengan Ts/(Ts + Tm). [lihat Sec. 3.2.4.1, C29Ts/(C29 17 (H)-hopane + C29
Ts)].
Karena puncak-puncak ini jatuh dalam suksesi chromatografi dengan Ts, mereka
berpikir untuk menjadi pseudohomolog dari Ts. Namun, penemuan C29Ts adalah puncak
eluting segera sesudah C29 17 (H)-hopane, ditambah struktur X-ray dari 30 ,
meninggalkan sedikit keraguan bahwa puncak yang dibintangi dalam gambar adalah
pseudomohologous 17 (H)-diahopane.
Gambar 3.19 Analisis ion parent dari m/z 191 ion daughter oleh GCMSMS dalam frakturasi jenuh minyak
Jordanian (GCMS No. 896) menunjukkan rangkaian pseudohomologous yang mungkin dari C 29-C34 17
(H)-diahopane (C29-34 ). C27 dan C29 18 (H)-neohopane (Ts dan C29 Ts) dan C27 dan C29-C34
17 (H)-hopane juga jelas. Setiap chromatogram dinormalkan secara internal ke puncak tertinggi.
Data GCMSMS direkam pada Finnigan MAT TSQ-70 triple quadrupole system dihubungkan
dengan Varian 3400 gas chromatograph, mengguakan 60 m DB-1 (J & W Scientific) fused silica
capillary column, 0,25 mm 1.D., 0,25 mm ketebalan film, pembawa gas H2, 150OC deprogram pada
2O/min sampai 300OC. Scan diulang pada 1,5 detik.
Selalu gunakan ketika ditemukan, spesifik tinggi pada endapan lacustrine, diukur
menggunakan m/z 558 (M*) dan/atau m/z 125 fragmentogram (Gambar 2.11), atau
Carotenoid termasuk senyawa tidak jenuh tertentuk dalam banyak organisme dan
kejenuhnannya analogi dalam petroleum. Kebanyakan hadirnya beta-carotane (-carotane;
perhydro- -carotene; Gambar 1.10), jenuh sepenuhnya C40-dicyclane, ditujukan pada
endapan lacustrine, saline, anoxic dari zat organic alga (Hall dan Douglas, 1983; Jiang dan
Fowler, 1986; Irwin dan Meyer, 1990; Fu Jiamo et al., 1990). Namun, ini telah ditemukan
di minyak laut dan source rock dari offshore Brazil (Mello et al., 1988a). Ini terjadi di shale
Green River (marl) (Gallegos, 1971; Murphy et al., 1967) dan minyak terkait. -carotane
tercatan dalam minyak dari Mississippian Albert Shale dalam Moncton Basin (R. M. K.
Calson, pers. Comm.), Kelamayi Field, Zhungeer Basin, Northwestern China, dan dari
source rock Karbon untuk minyak Kelamayi (Jiang dan Fowler, 1986).
Berbanding terbalik dengan eudesmane, drimane hadir lebih tinggi dalam minyak
Australian dan menujukkan sifat struktur dan distribusi yang luas serupa dengan banyak biomarker
asal prokaryotic (Alexander et al., 1983a; Volkman, 1988). Dengan demikian, kita tidak
merekomendasikan penggunaan secara umum dari bicyclic sesquiterpane sebagai marker dari input
terrestrial untuk petroleum tanpa identifikasi struktur ketat (Gambar 3.21).
Gambar 3.21 Gambar ini menunjukkan bicyclic sesquiterpane yang diidentifikasi oleh Noble
(1986) menggunakan synthesize standard dan studi spectral massa. Chromatogram menunjukkan
urutan elution dan intensitas relative terhadap senyawa-senyawa ini dalam minyak Miandoum
(Chad) menggunakan 50 m 0,2 mm I. D. kolom kapiler methylsilicone, temperature terprogram
pada 4OC/menit. Gambar ini juga menunjukkan struktur dari fragmen spectrum massa penting yang
digunakan dalam identifikasi senyawa-senyawa ini.
Gambar 3.21 (cont.)
Jarang digunakan, spesifik tinggi untuk input resin tanaman tingkat tinggi, dideteksi
Grantham et al. (1983) pertama kali melaporkan tiga senyawa hidrokarbon C30-
pentacyclic dalam inyak Far Eastern, dilabeli W, T, dan R, yang sekarang muncul
menjadi anggota kelompok bicadinane triterpane. Cox et al (1986) menggunakan difraksi
X-ray dan NMR untuk menghasilkan struktur senyawa T dan van Aarssen et al. (1990a)
menggunakan NMR untuk menghasilkan senyawa W sebagai trans-trans-trans-
bicadinane dan cis-cis-trans-bicadinane, berurutan (Gambar 3.22). Biosintesis langsung
bicadinane dari squalene hadir tidak mungkin dan ini menjadi dalil (Cox et al., 1986)
bahwa bicadinane adalah dimer dari cadinene.
Gambar 3.22 Gambar ini menunjukkan dua stereoisometric bicadinane teridentifikasi (van Aarssen
et al., 1990b). Cadinane hadir tersusun dari beragam stereoisomer dari cadinane. Cadinane
menunjukkan lima karbon asimetri yang menghasilkan dalam 32 (25) kemungkinan stereoisomer.
Kemungkinan struktur untuk tricardinane dianjurkan (van Aarssen dan de Leeuw, 1989). Diusulkan
bahwa beragam oligomer dari cadinane dalam minyak mentah berasal dari katagenesis dari
polycadinene biopolymer yang terdiri dari resin damar angiosperma (van Aarssen et al., 1990b).
Spectrum massa dari bicadinane mengandung m/z 191 yang menonjol dan 217
fragment, dan, oleh karena itu, puncak-puncak dapat muncul dalam chromatogram
berhubungan yang digunakan dalam analisis hopane dan sterane (contohnya, Gambar 3.23).
Karena spectrum massa bicadinane memiliki m/z 369 yang kuat untuk kehilangan iso-
propyl dan molekul ion yang kuat (m/z 412), dapat dimonitor dengan nyaman dengan
interferensi kecil menggunakan chromatogram m/z 412 sampai 369-transisi GCMSMS.
Hanya hopane (C30), menunjukkan transisi yang sama, khususnya memberikan tambahan
tetapi puncak-puncak yang lebih lemah pada chromatogram. Namun, hopane dengan
mudah dibedakan karena menunjukkan waktu penyimpanan yang lebih tinggi dibandingkan
bicadinane di bawah kondisi GC analisis normal.
Gambar 3.23 Chromatogram m/z 217 untuk sterane dari fraksi jenuh minyak mentah Asia Tenggara
yang menunjukkan sebuah puncak dominan yang diidentifikasi oleh spectrum massanya, dan
perbandingan dengan yang ada di dalam Cox et al. (1986), sebagai bicadinane. Isomer bicadinane
yang kurang menonjol dideteksi menggunakan CAD GCMSMS m/z 412 sampai transisi 369.
Meskipun tidak diidentifikasi disini, isomer-isomer bicadinane ini menambah kompleksitas dari
sidik jari m/z 217.
Jarang digunakan, spesifik tinggi untuk beragam input kuman, gymnospermae, dan
Studi sebelumnya mengusulkan sumber resinite untuk bi- dan tricyclic sesqui- dan
diterpane (Snowdon, 1980; Philp et al., 1983). Noble (1986) dan Noble et al. (1986)
mengidentifikasi beberapa bicyclic sesquiterpane (Gambar 3.21) dan tricyclic diterpane
(Gambar 3.24) dan mendiskusikan maknanya sebagai marker terrestrial. Senyawa-senyawa
yang diidentifikasi dalam minyak Australia termasuk 8 (H)-labdane (bicyclic), 4 (H)-19-
norisopimarane, rimuane, dan isopimarane (Gambar 3.24). Isopimarane
[iso(sandaraco)pimarane] dulunya dicirikan secara struktur dan diisolasi oleh Blunt et al.
(1988) dalam minyak rembesan dari New Zealand. Weston et al. (1989) menggunakan
distribusi dari diterpane untuk membedakan di antara lapangan minyak utama dalam
Taranaki Basin, New Zealand. Fichtelite (lihat di tulisan berikutnya), reten, iosene
(phyllocladane), dan pimarane umum dalam lignite. Tricyclic diterpane umumnya
menunjukkan fragmen utama pada m/z 123 yang berguna untuk identifikasi bersamaan
dengan tetracyclic diterpane (lihat berikutnya). Diterpane-diterpane ini hadir menjadi
marker untuk gymnospermae (utamanya conifer) yang hadir dalam sedimen lebih muda dan
Permian. Sebuah pengecualian adalah pimarane, yang kemungkinan berasal dari
angiospermae (tumbuhan berbunga). Berdasarkan perbandingan spectrum massa,
isopimarane hadir dalam minyak Maui dari New Zealand (Restle, 1983; Weston et al.,
1989). Labdane dilaporkan sebagai rangkaian C15-C24 bicyclic alkane dari kemungkinan
asal kuman (Dimmler et al., 1984) dalam pasir tar Athabasca.
Fichtelite
Jarang digunakan, spesifikikasi yang diusulkan untuk input tumbuhan darat, diukur
Gambar 3.24 Noblr (1986) menggunakan distribusi dari tetrasiklik dan diterpanes lainnya (m/z
123) untuk mengkorelasi sebuah minyak mentah dengan satu batuan induk horizon dengan sebuah
kedalaman 1km interval dalam sumur dari Cekungan Gippsland, Australia. Struktur untuk tricyclic
diterpanes diidentifikasi dalam sebuah mass kromatogram yang menunjukkan ion fragmen utama.
Puncak dari campuran diberikan label 2, 9, 10, 13, 14, dan 15 tidak ditunjukkan.
Banyak dari tetracyc;oc diterpanes dipercaya dapat menjadi penanda umur untuk
conifer. Sebagai contoh, Noble et al. (1985a, 1985b, 1986) melaporkan sebuah keluarga
dari penghubung tetracyclic diterpanes dalam batubara Australia, sedimen, dan minyak.
Mereka mengidentifikasi
campuran termasuk: ent-beyerane, 16a (H)- DAN 16B-phyllocladane, ent-16a (H)-
dan ent -16B (H)-kaurane (Gambar 3.24), dan 17-nortetracyclic diterpane diperkirakan
berhubungan
terhadap kelimpahan dalam resin daun dari conifer yang merupakan milik Podocarpaceae,
Araicariaceae, dan Cupressaceae keluarga. Phyllocladane telah diidentifikasi dalam resin
dari Podocarpus dan Darcydium (spesies dari Podocarpaceae), saat kaurane telah dideteksi
dalam Agathis (spesies dari Araucariaceae). Kedua keluarga tersebut sekarang dibatasi
pada belahan bumi Selatan. Weston et al. (1989) juga melaporkan banyak dari penanda
dalam minyak dari Cekungan Taranaki, New Zealand.
Gambar 3.24. (Lanjutan)
Meskipun susah untuk dibedakan secara petrografi, batubara limnic dari distrik Saar
diperkaya dalam hal ent-beyerane, saat batubara paralic marine dari area Ruhr di Jerman
mengandung kauranes berlebih (Schulze dan Michaelis, 1990; ten Haven et al., 1991). Ten
Haven et al. (1992) juga menemukan phyllocladanes, ent-kauranes dan ent-beyerane dalam
batubara berumur Pennyslvanian dari Oklahoma, USA. Karena batubara tersebut berumur
akhir Zaman Karbon dan Cupressaceae, Araucariaceae, dan Podocarpaceae tidak
berevolusi hingga waktu akhir Triassik, penulis menyimpulkna bahwa campuran tipe
phyllocladane dalam batubara tersebut telah tertransport dari conifer yang sudah ada
sebelumnua, Voltziales. Yang mana mungkin telah bias untuk biosintesis komponen
tersebut. Voltziales muncul untuk berevolusi selama akhir Zaman Karbon.
Biasanya digunakan, berspesifikasi rendah sebagai alat korelasi, tersebar luas dalam
minyak dan bitumen, diukur menggunakan m/z 191 fragmentogram (Gambar 1.49)
Serie dari tricyclic terpanes [juga dikenal 13B(H), 14a (H)-cheilanthanes; Gambar
2.11], berjarak dari C19 hingga C30 telah ditemukan dalam banyak minyak dan bitumen
(Seifert et al., 1978l Aquino Neto et al., 1983). Palacas et al. (1984) menemukan bahwa
tricyclic terpanes merupakan seri dari biomarker yang sangat berguna untuk potensial
pembeda dari batuan induk efektif pada Cekungan Florida Selatan. Struktur dari beberapa
homoloh pada tricyclic terpanes telah terbukti oleh synthesis (Aquino Neto et al., 1982;
Ekweozor dan Strausz, 1982; Heissler et al., 1984; Sierra et al., 1984). Keempat isomer
pada C-13 dan C-14 (Ba, aa, aB, dan BB) telah menunjukkan batuan yang belum matang
dengan dominasi dari Ba dan aa, tetapi dengan kenaikan kematangan, isomer Ba menjadi
dominan (Chicarelli et al., 1988). Moldowan et al. (1983) menunjukkan bahwa seri tricyclic
terpane memanjang hignga C45 pada minyak California.
Catatan: Untuk tricyclic terpanes yang mengandung 25 atau lebih dari atom
karbon, C-22 adalah merupakan hasil asymmetric tengah dalam dua stereoisomer atau
doublet pada m/z 191 massa kromatogram. Untuk tricyclic terpanes yang mengandung 30
atau lebih dari atom karbon, C-27 juga merupakan sebuah asymmetric tengah dan empat
stereoisomer diekspektasi untuk tiap campuran. Seri dari tricyclic terpane kekurangan atau
menunjukkan konsentrasi rendah dari C22, C27, C32, C37, dan C42 homolog karena struktur
isoprenois dari rantai sebelah (substitusi methyl setiap empat atom karbon). Sebagai
contoh, untuk menggenerasi C22 tricyclic terpane membutuhkan belahan dari dua ikatan
karbon-karbon lebih baik dari pada satu ikatan pada posisi C-22. Seperti yang sudah
dideskripsikan sebelumnya (pada bagian 1.2.7), isoprenois C17 acyclic rendah atau absend
dalam petroleum untu alasan yang sama.
Persebaran luas dari kemunculan tricyclic terpanes dan property molecular dari
tricyclohexaprenol disugestikan bahwa mereka telah tertransofr dari membrane prokaryotic
(Ourisson et al., 1982). Penulis bertujuan tricyclohexaprenol sebagai orang tua dari
campuran untuk tricyclic terpanes yang mengandung 30 atau kurang atom karbon. Akan
tetapi, konsentrasi tinggi dari tricyclic terpanes dalam ekstrak batuan Tasmanit
mengindikasikan asal usul yang memungkinkan dari alga tersebut (Volkman et al., 1989;
Aquino Neto et al., 1989)/ Bukti mensugestikan sebuah tumbuhan induk tinggi dari
beberapa C19 C20 tricyclic mungkin juga diproduksi oleh belahan thermal dari alkyl rantai
sebelah dalam sester- dan triterpanes. Homolog C23 secara tipikal merupakan tricyclic
terpane yang paling banyak menonjol (Connan et al., 1980; Aquino Neto et al., 1983; Sierra
et al., 1984)
Minyak dan Bitumen dari batuan karbonat muncul untuk menunjukan konsentrasi
rendah dari tricyclic terpanes diatas C26 dibandingkan dengan mereka dari lingkngan
pengendapan yang berbeda dimana C26-C30 dan C19-C25 homolog menunjukkan konsentrasi
yang sama (Aqiono Neto et al., 1983).
Tetracyclic terpanes
pengendapan evaporit.
Tetracyclic terpanes dari 17,21 seri secohopane (Gambar 2.11) (Trendel et al.,
1982) muncul dalam kebanyakan minyak dan bitumen. Aquino Neto et al. (1983)
menunjukkan bahwa tetracyclic terpane berjarak dari C24 dan C27 dengan bukti tentative
dari homolog hingga mencapai C35. Beberapa campuran tersebut diidentifikasi sebagai
puncak pada m/z 191 jejak dalam gambar 2.12 (puncak 4, 5, dan 10). Mereka berpikir
untuk tertranspor oleh thermal atau microbiarupture dari lima anggota E-ring (Gambar
1.12) dalam hopanes atau hopanoid awal, meskipun sebuah rute biosintetis independen
terhadap tetracyclic terpanes mungkin hadir dalam bakteria. Rasio dari tetracyclcicc
terpanes/hopanes bertambah dalam peningkatan kematangan dari batuan induk dan minyak,
mengindikasikan stabilitas yang lebih baik dari tetracyclic terpanes. Tetracyclic terpanes
juga muncul lebih resisten hingga biodegradasi daripada hopanes (Aquino NEto et al.,
1983). Untuk beberapa alas an, mereka sesekali digunakan dalam korelasi dari perubahan
Gambar 3.25 Diploptene dan diplopterol umumnya pada secara dekat semua hopanoid yang
memproduksi bakteria dan menggambarkan seperti sumber dari hopanes yang terdiri dari 30 atom
carbon atau kurang. Perpanjangan Hopanes (C31 atau lebih) muncul seperti telah tertransport dari
bakteriohopanepolyols (Gambar 1.20)
Tetraclcyclic terpane C24 (Gambar 2.11; X=H) menunjukkan persebaran luas
kebanyakan dari kemunculannya, diikuti oleh C25 dan C27 homolog. Kelimpahan tetracyclic
terpane C24 dalam petroleum (Gambar 1.10 dan 3.49) muncul menjadi tanda untuk karbonat
dan lingkungan pengendapan evaporit (Palacas et al., 1984; Connan et al., 1986; cOnnan
dan Dessort, 1987; Mann et al., 1987; Clark dan Philp, 1989). Akan tetapi, campuran ini
juga hadir pada minyak Australi yang dipercaya bergenerasi dari terigen atau bahan
material organic (Philp dan Gilbert, 1986). C25 hingga C27 tetracyclic terpanes juga telah
melaporkan dalam carbonat dan sample evaporit (Connan et al., 1986).
Hexahydrobenzohopanes
Hexahydrobenzohopanes (Gambar 2.11) berjarak dari C32 hingga C35 dan mungkin
terbentuk dalam pengurangan (Eh rendah) lingkungan pengendapan oleh cyclisisasi dari
rantai sisi pada perpanjangan hopanoid. Mereka muncul mendiagnostik minyak dan
bitumen dari batuan indukk karbonat-anhidir yang kaya sulfur (Connan dan Dessort, 1987;
Rinaldi et al., 1988). Meskipun hexahydrobenzohopanes (juga disebut hexacyclic
hopanoid) dapat dianalisa menggunakan m/z 19i fragmentogram dari fraksi saturasi,
mereka juga biasanya menggunakan konsentrasi rendah yang relative pada perpanjangan
hopanes. Komponen tersebut dapat dimonitori menggunakan ion molecular pada m/z 438,
452, 466, dan 480 (Gambar 2.11). Secara berurutan, selektif tinggi yang ditawakran oleh
orangtua speisif terhadap transisi anak perempuan (M+ m/z 191) membolehkan
penggunaan dari linked-scan mendatangi GCMSMS (Gambar 3.26).
Catatan: Tidak seperti biomarker kebanyakan, sebuah cincin cyclohexyl (cincin D)
dalam hexahydrobenzohopanes dalam boatlebih baik dari pada yang biasanya
Gambar 3.26 MRM GCMS analisis dari pentacyclic triterpanes dalam Santa Maria-3 minyak, Italy
(Moldowan et al., 1992). Pentacyclic hopanes dengan 27 hingga 35 atom karbon dianalisis terpisah
M+ m/z 191 kromatogram, dengan jarak M+ setiap 14 unit massa dengan m/z 370 hingga m/z
482, secara berturut-turut. Kedua regular 17a (H)-seri hopane dan 30-nor17a(H)-seri hopane
(Bagian 3.3) diidentifikasi dalam sample ini. Puncak koresponden terhadap series dari C32 hingga
C35 hexahydrobenzohopanes dari ion molecular, m/z 438, 452, 466, dan 488, secara berturut-turut,
terekamn disini karena resolusi rendah dari metode MRM (Bagian 2.5.3.3.) dibandingkan dengan
triple quadrupole GCMSMS. Transisi yang sama terekam pada resolusi tinggi (dengan system triple
quadrupole) tidak menunjukkan seri hexahydrbenozhopane. Struktur stereochemical yang tepat dari
campuran ini tidak dapat dideterminasi.
Lupanes
input terrestrial, diukur menggunakan m/z 177 (bisnorlupanes) dan m/z 191.
Methylhopanes
Jarang digunakan, secara potensial spesifikasi tinggi sebagai alat korelasi, sumber
Cincin A dan B methlhopanes dideteksi awal dalam seri dari minyak Jurrasic pada
Timur Tengah (Seifert dan Moldowan, 1978). Cincin fragmen A/B dari seri hopane, secara
normal m/z 191 (Gambar 2.11), telah ditambah hingga m/z 205 oleh tambahan grup methyl.
Series yang paling banyak menonjol dari campuran ini diidentifikasi dalam beberapa
minyak Precambrian telah diidentifikasi sebagai 2a-methyl-17a (H), 21B (H)-hopanes
(Summon dan Jahnke, 1992). Setiap komponen dalam seri elute mendekati koresponding
17a (H), 21B (H)-hopanes, secara umum muncul dalam jumlah yang lebih sedikit dan elute
selanjutnya lebih banyak dari pada 2a-campuran (Summons dan Walter, 1990; Summon
dan Jahnke, 1992) (Gambar 3.27). Seperti yang sebelumnya untuk beberapa tipe
hidrokarbon, 2B-methyldiplopterol dan 3B-methylbacteriohopane polyols, telah ditemukan
dalam bacterial methylotrophic (Bisseret et al., 1985; Zundel dan Rohmer, 1985).
3.1.3.2 Steranes
Secara umum, kita telah mengobservasi bahwa konsentrasi tinggi dari kombinasi
steranes dengan sterane tinggi/rasio hopane (>=1) terlihat menunjukkan bahan material
organic marine dengan kontribusi mayoritas dari planktonic dan/atau benthic algae
(Moldowan et al., 1985). Sebaliknya, steranes rendah dan rasio steranes/hopane rendah
lebih indikatif terhadap terigen dan/atau mikrobially merupakan reworked bahan material
organic (Tissot dan Welte, 1984).
Pada keadaan umum steranes/17a (H) rasio hopanes, steranes regular terdiri dari
C27, C28, dan C29 aaa(20S + 20R) dan aBB(20S + 20R) campuran dan 17a (H)-hopanes
terdiri dari C29 hingga C33 pseudohomologs (termasuk 22S dan 22R epimer untuk C31
hingga C33; C29 dan C30 campuran tidak menunjukkan 22S dan 22R epimer). Karena dari
perbedaan dalam mass spectral respon untuk bermacam-macam campuran, jumlah dari tiap
campuran, diukur pertama dalam bagian per-juta dari fraksi saturasi, dan kemudian
kombinasi memberikan rasio (bagian 2.5.4).
C26 Steranes
Jarang digunakan, secara potensial memiliki spesisifkasi yang tinggi untuk eukaryotic
dan kemungkinan input prokaryotic, diukur menggunakan GCMSMS m/z 358
217).
Tiga seri dari C26-Steranes telah diketahui, 21-, 24-, 27-norcholestanes (Moldowan
et al., 1991a) (Gambar 3.28). Hanya analisis secara praktis untuk C26-steranes adalah oleh
GCMSMS, sebagai hasil dari interfrensi kuat oleh kelimpahan yang tinggi dari molecular-
berat steranes dalam MID GCMS. 5a, 14, 17a (H) 20S + 20R dan 5a, 14B, 17B (H) 20S +
20R campuran telah diidentifikasi dalam 24- dan 27-norcholestanes, tetapi 20S dan 20R
isomer tidak muncul pada 21-norcholestanes karena kekurangan dari grup methyl pada
C20. DIbawah normal kondisi GC 5a, 14a, 17a (H)- dan 5a, 14B, 17B (H)-1-norcholestanes
coelute (Gambar 3.29).
Gambar 3.28 tiga C26-Sterane struktur telah diidentifikasi (Moldowan et al., 1991a)
21- dan 27-norcholestanes muncul untuk tidak memiliki precursor sterol langsung,
tetapi mungkin dapat tertransport melalui oksidasi batkterial atau belahan termal dan
kehilangan dari grup methyl dari steroid besar (>C26). Pada sisi lain, trace dari 24-
norcholesterol muncul dalam algae marine yang hidup dan invertebrate, mensugestikan
sebuah asal usul dalam eukaryotes dengan atau tidak dengan prokaryotic symbionts (Goad
dan Withers, 1982). Semua ketiga seri dari C26-Steranes telah ditemukan dalam kedua
marine dan nonmarine petroleum.
Gambar 3.29 MRM GCMS analisis dari steranes dalam sebuah kondensasi dari Angola (GCMS
nomer A159) menunjukan sebuah predominan kuat dari 21-norcholestanes diantara C26-steranes.
Metode MRM memberikan resolusi rendah daripada triple quadruple GCMSMS, diikuti C27-
Steranes hingga interfrensi pada m/z 358 217 trace. Data triple quadrupole (Gambar 3.30) tidak
terpengaruh oleh interfrensi ini. Pola epimer sterane matang untuk C28 dan C29 steranes dalam
kesesuasian dengan sample menjadi kondensasi. Akan tetapi, pila dari C27 sterane
menunjukkan sebuah puncak kuat aaa20R, yang mana dapat diinterpretasi sebagai indikasi
kematangan. Karena pola dari C27 sterane merupakan karakteristik dari banyak petroleum
matang, hal ini disugestikan bahwa sebuah campuran ddengan property yang sama dapat
coelute dengan 5a, 14a, 17a(H), 20R-cholestane
Berdasarkan stuudi endapan marine dan non marine Resen, Huang dan Meinsen
(1979) menunjukkan bahwa perbandingan 5-en-3-ol hingga24-ethylocholest 5-em-3-ol
adalah parameter sumber. Keberadaan mereka , distribusi C27, C28 dan C29-hemologous
sterol dapat digunakan untuk membedakan ekosisitem. Sama halnya dengan , kelimpahan
relatif C27, C28 dan C29- sterana homologs pada minyak bumi merefleksikan nilai
distribusi karbon dalam sterol pada material organik pada batuan sumber minyak tersebut
(Mackenzie et,al 1983 Moldwan et al 1985)
Karena konsentrasi relatif isomer spesifik, bisa bergantung pada lebih banyak input
awal steroid, beberapa diagram ternary komposisi steroid menggunakan jumlah dari
beberapa isomer. Kita menggunakan jumlah 5, 14, 17, 20S dan 20R dan 5, 14, 17
20S danpuncak 20R diambil dari analisa GCMSMS empat epimer utama, sterana C27,
C28,C29 di petroleum
Nilai nol untuk rasio C30 sterana secara umum merupakan nilai minyak nonmarin.
Sebagian besar dari sedikit minyak pada Precambrian dan Kambrium tidak
mengindikasikan sterana C30. Tidak hadirnya sterana C30 pada 500 jtl, diinterpretasikan
bahwa organisme laut telah mengalami evolusi dan menghasilkan C30 sterol. Namun kami
telah mendeteksi sterana C30 oada bitumen yang diekstraksi dari batuan Chuar
Prekambrium di Arizona.
C27-C28-C29 Diasterana
Biasanya digunakanspesifikasi tinggi untuk korelasi, diukur dengan GCMSMS dari ---
m/z217 pada fraksi saturasi. Fragment diasterana pada gambar 2.11 adalah m/z 259
dibawah kondisi rutin GCMS, m/s 217 lebih masuk akal karena lebih kuat responya pada
GCMSMS
Hasil dari plot ternary diasterana secara normal diketahu dengan GCMSMS. Plot ini
dapat mendukung interpretasi batuan sumber dengan analogi digaram ternary sterana untuk
mengetahui hubungan minyak dengan bitumen. Secara spesifik distribusi diasterana
C27,C28,C29 sam dengan sterana.
Aplikasi yang paling penting dari C27, C28 dan C29 plot diaserana adalah untuk :
1. Minyak yang terbiodegradasi secara besar dimana sterana terubah, namun diasterana
masih tersisa. 2. Bebrapa minyak dan kondensat yang matang menunjukkan sterana rendah
damun memiliki diasterana yang tinggi.
Diasterana/ Sterana Reguler
Biasanya digunakan pada spesifikasi menengah pada mineralogi batuan induk, dan oxicity,
interferensi terjadi karena maturasi termal, GCMSMS analysis M+-- m/z 217
Gambar 3.34 Rembesan Minyak (GCMS No. A6) berasal dari papua nugini
memperlihatkan adanya sterana yang hilang karna dari heavy biodegradasi.lalu,sebagian
sterana C29 tetap,dan relative konsisten terhadap gabungan biodegradasi C28 dan C27 . lalu
C30 (24-n- propilcolestane) tetap utuh dan tidak mengalami degradasi, yang menunjukkan
daya tahan atau resisten yang lebih kuat dari penggabungan biodegradasi C 27 C29. Urutan
biodegradasi dari minyak ini (level 8 di dalam gambar 3.62)terdiri dari sebagian
pemindahan dari 17 (H) hopanes dan semia parafin dan isoprenoids. Meskipun penyebaran
C27 c29 pada minyak telah ada di diagram dan untuk mendukung data korelasi dan sampel.
Gambar 3.35 diasterenes merupakan hasil dari lempung katalis yang menyusun kembali
dari sterol atau selama diagenesa sterenes dan pada awal katagenesis (rubinstein et al.1975).
saturasi dari double bond diasterenes dihasilkan selama katagenesis .
Ion ammonium yang berasal dari aktivitas bakteri ( berner et al.1970) hasil dari kenaikan
alkali pada air.dengan kondisi yang rendah EH dan tinggi PH, kalsit dengan presipitasi dan
bahan organic.
Jenis Rasio diasterenes/sterana yang tinggi dari petroleum (source rock) yang mengandung
lempung.namun,rasio diasterenes/sterana juga mengamati di bitumen dari organic batuan
karbonat di cekungan Adriatic (Moldowan et al,1992).batu itu mungkin mempunyai
endapan di lingkungan acidic (yang rendah ph) dan oxic yang tinggi Eh).suatu korelasi
diantara Ph RENDAH , Eh yang tinggi dan ratio diasterenes/ sterana yang tinngi yang telah
di laporkan di Toarcian di barat daya german ( Moldawan et al,1986).dan Palaces et al
(1984)dan dicatat diasterances yang tinggi lempung batu gamping ,florida .clark dan philp
(1989).
Rasio Diasterenes/sterana yang tinggi di petroleum merupakan hasil dari.
1.tingkat kematangan panas
2.heavy biodegradasi
Sebagai contoh,burial maturase dari mirip shaly batuan karbonat yang meningkatkan
refleksi vitrinit dab rasio dari C27 dan diasterenes / C27 diasterenas ditambah sterana)
(Goodarzi et al,1989),seperti korelasi dengan deiasterenes dan reflectan bisa hanya
diterapkan di daerah yang terbatas. Dimana litologi dan tipe organic yang sama.di tingkat
kematangan yang tinggi penyusunan kembali dari steroid ke diastranes mungkin akan
terjadi,jika tanpa lempung.hydrogen akan mengalami perubahan reacsi yang meningkat jadi
air.alternativ nya, diasteranes akan mungkin menjadi stabil dan bertahan thermal degredasi
dan lebih baik dari sterana.rasio disteranes/sterana berguna untuk pembeda lingkungan
batuan induk hanya saat sampel sebanding
heavy biodegradasi bisa menghasilkan secara selektiv dari seranes ke
diasteranes.nterpretasi ini akan menjadi pendukung dari bukti lain dari heavy
biodegradasi,termasuk juga penipisan dari parafin dan isoprenoid tau menghadirkan 25
norhopana.biarpun, itu mungkin bukan biodegradasi minyak dengan heavy biodegradasi
menunjukan lebih tinggi ratio diastrenes/sterana .di kasus seperti itu, berhati hati untuk
setiap nilai kuantitatif biodegradasi sensitive karena sebagai parameter untuuk
melakukan korelasi
3. Alkyl Steranes
2 seri belakangan ini dari cholestan (gambar 3.36) ergostan dan sigmastane ,termasuk 2
metil steranes dan 3 alkyl sterana itu memperlihatkan homologasi sampai paling sedikit 3
penthil (dajl et al 1992) summons dan capon (1988,1991). Karakter 2 methyl dan 3 methyl
dan 3 ethyl sterana digunakan sintetik standard.di minyak dari batuan sumber dengan umur
yang berbeda dan lingkungan pengendapan yang berbeda 3 methyl sterana predomite
Gambar 3.36 seri homologus dari isomer cholasten dengan alkilasi di 3 posisi telah
terdeteksi di mas kromatografi dari GCMSMS berubah dari fraksi saturasi dari 81-3
hamilton dome oil Wyoming.3 etikolesten menguatkan dari koinjeksi standar
autentik.parent m/z 262 berubah (gambar 2.11) di perlihatkan alkalasi di lingkaran untuk
semua homologs.mirip dengan seri homolog yang dilihat untuk 3 alkil ergosteren dan 3
alkil stigmasten.intersitan yang normal sampai puncak di setiap kromatogram
jarang digunakan,tapi dapat diaplikasikan dengan cepat (e,g,,4 metil sterana yang
berlimpah di batuan yang terbentuk lacustrine.seperti di cina,yang potensi yang besar
terkhususkan untuk marin atau nonmarin dinoflagelleates atau bakteri,di lihat
menggunakan m/z 231 dan 232 fragmentogram atau prefebly dari GCMSMS
sering digunakan ,dengan spesifikasi yang tinggi dan sebagai alat untuk korelasi,
eukaryotic, m/z 253 fragmentograms
plot lokasi dari c-ring monoakromatic (MA) dengan steroid C27- C28- C29 diagram pada
gambar 3.38,terlihat bahwa ada hubungan tipe dari batuan induk yang dimasukkan .
5 (20S + 20R) dan IO5 metil-ulang 20R dan 205 isomer. Untuk C2S. dan C28,
jumlah oF senyawa sebenarnya dua kali lipat (l2) karena C-24 R dan S isomer. Namun, R
dan S isomer ini belum terselesaikan, dan untuk tujuan praktis diabaikan.
Dia / (dia + biasa) C-ring monoaromatic hidrokarbon steroid
Jarang digunakan, kekhususan yang rendah, yang berkaitan dengan Penelitian paleontologi
dan deposisi batuan, diukur dengan menggunakan m / z 253 fragmentogram.
Struktur monoaromatic disusun kembali (dia ~ ma) steroid (. Gambar 1.10 dan
3.39) telah ditetapkan sebagai 10-desmethyl 5- dan 5-metil (20S dan 20R) diastereomer
(Riolo et al .. 1985; Riolo dan Albrecht, I985; Moldowan dan Page, 1986). Meskipun
mekanisme untuk pembentukan mereka tidak jelas, bukti dari studi sampel Guatemala
menunjukkan sebuah inhuence katalisis tanah liat di formasi diasterane di batuan induk
(Riolo ct al .. I986). Anhydrites dibentuk pada sabkhas evaporitic menunjukkan dominasi
besar dari dia-MA-steroid. meskipun beberapa sumber batu elastis juga menunjukkan
dominasi tersebut. Sebuah studi dari facies organik di serpih Toarcian (Moldowan et al..
1986) menunjukkan korelasi antara C27 dia / sterana (dia + biasa) MA-steroid dan C27 dia
/ (biasa dia +).
Pada Chevron kita menggunakan C27 5 (CH3) / {5 (CH3) + 5 (H)] rasio
untuk 20S isomer untuk mewakili dia / (dia + biasa) MA ~ rasio steroid. The 5 dan 5
(CH3), 20S (dia) dan 5 (H) .20S (biasa) C77 MA-steroid menunjukkan resolusi terbaik
dengan kromatografi pada m / z 253 fragmentograms (Gambar 2. 13). Isomer sama untuk
C28. dan C29 MAsteroids umumnya tidak serta diselesaikan sebagai orang-orang untuk
C27 (Moldowan dan Fago. I986).
Cu26-Ce27 triaromatic (TA) hidrokarbon steroid
Jarang digunakan, spesifisitas diketahui, diukur dengan menggunakan m / z: 231 atau
GCMSMS dari M + m / z 231 (Gambar. 2.11).
Triaromatic (TA) steroid dapat dihasilkan oleh aromatisasi dan hilangnya kelompok
metil (CH3) dari steroid monoaromatic (misalnya monoaromatic C29 dapat dikonversi ke
triaromatic Cu28, Gambar. 3.57). Rasio C29 / (C26 ke C29). C27 / (C26 ke C28). dan Cu28
/ (C26 ke C28.) TA-steroid berpotensi parameter sumber yang efektif mirip dengan yang
dijelaskan untuk C27-. C28-. dan C29- MA-steroid. Struktur dari TA-sterords digunakan
dalam parameter ini diberikan pada Gambar. 3.4L (misalnya Ludwig et al. L98l). Rasio
TA-steroid harus lebih peka terhadap pematangan thermal dari yang untuk sterords MA ~
atau sterana karena TA-steroid tampaknya produk pematangan dari aromatisasi MA-
Pikir 3,41.Struktur umum untuk steroid triaromatic umum dalam minyak bumi,
rantai samping lain dan pola substitusi yang mungkin, tetapi belum ditandai. Jika X = H,
fragmen spektral utama massa-m / z 231 (Gambar 2,11, sedangkan jika X = CH, fragmen
spektral utama massa-m / z:. 245. Perhatikan bahwa tidak seperti sterol (gambar l. 0,22) dan
sterana (Gbr. 1.12). steroid triaromatic kekurangan kelompok metil pada C-l0 dan C-l3
tetapi menunjukkan kelompok metil pada C-l7.
l982b). Sebagai hasil aromatisasi di bagian awal dari jendela minyak, mungkin ada
perubahan dalam rasio TA-steroid mencerminkan relatif mudah aromatisasi berbagai
prekursor dan kemungkinan prekursor tambahan selain MA-steroid. Sebagai contoh, rasio
C27 / C29 MA-steroid tidak berkorelasi dengan rasio C26 / C28 (20S) TA-steroid dalam
studi belum menghasilkan minyak dan merembes dari Yunani (Seifert et.al .. 1984).
Karena C2620R isomer coelutes dengan isomer C272OS bawah semua kondisi GC
dilaporkan menggunakan GCMS m / z 231 kromatogram (Gbr. 2.14). TA C27 / (C26 ke
C28) dan TA C26 / (C26 ke C28) dapat tidak mudah diukur. Bergantian, pendekatan
GCMSMS menggunakan M +231 (Gambar. 3.42) dapat diterapkan. Misalnya kita
menggunakan GCMSMS untuk TA-steroid untuk menunjukkan hubungan antara minyak
dari Eel River basin berhasil (data tidak dipublikasikan). Hasil TA-steroid untuk sampel ini
konsisten dengan parameter korelasi lainnya. termasuk C27. C28. dan C29 distribusi
sterana. Pendekatan ini menderita sensitivitas berkurang untuk TA-steroid, karena ion
molekul TA-steroid hanya dalam kelimpahan rendah TA-steroid spektrum dampak
elektron, yang mengarah ke lemah metastabil atau tabrakan spektrum. Untuk alasan ini,
tegangan rendah elektron dampak, bidang ionisasi. atau metode ionisasi kimia (Sec. 2.5.3)
mungkin berguna dalam analisis TA-steroid. The PA-steroid terkait dengan sterol
desmethyl umum, mungkin melalui intermediet MA-steroid. Ada keluarga tambahan TA-
steroid memiliki massa spektral puncak dasar m / z 245 kemungkinan besar terkait dengan
berbagai cincin A metil sterol. Namun, sedikit bekerja pada struktur atau aplikasi mereka
telah dipublikasikan (Riolo et al .. 1986) dan mereka sulit untuk mengidentifikasi tanpa
standar sintetis untuk percobaan coelution.
Benzohopanes
Jarang digunakan, spesifisitas moderat untuk evaporite atau lingkungan
pengendapan karbonat, diukur dengan menggunakan m / z 191 (Fig.2.11) atau GC-
FID dari fraksi aromatik.
Benzohopanes mungkin dibentuk oleh siklisasi diperpanjang rantai samping
hopanoid diikuti oleh aromatizauon (Hussler et al .. l984a dan l984b). Benzohopanes
Alexander et al. (I992) menemukan bahwa jenuh biomarker diterpane yang dalam
konsentrasi sangat rendah dalam minyak yang bersumber dari langkah-langkah batubara di
Cooper dan Eromanga cekungan Australia. Sebaliknya, senyawa aromatik terdegradasi, l,
2, 5 trimethyinaphthalene. 1,7-dimethylphenanthrene, 1-methylphenanthrene, dan retene
(Gbr. 3.24), yang berasal dari produk alami prekursor resin sangat melimpah. Ini terkait
terutama untuk Araucariaceae konifer tetap di Jurassic ke Bower batuan sumber Kapur
yang dihasilkan minyak di Eromanga Basin. distribusi yang berbeda dari senyawa yang
sama terjadi pada minyak Cooper Basin kebanyakan berasal dari sisa-sisa ptertdosperms
(pakis benih) dalam sumber batuan Permian ada Sementara aromatik lebih terdegradasi.
1,2,5-trimethylnaphthalene, l, 7-dimethylphenanthrene dan 1-methylphcnanthrene (I6, 17,
dan 18, Gambar. 3.
Supercritical kromatografi cairan (SFC) spektrometri massa (MS) adalah teknik lain
dengan potensi untuk analisis porfirin. Teknik ini telah diterapkan menggunakan gas
kapiler kolom kromatografi (Campbell et.al. I988) dan memungkinkan banyak manfaat
yang diperoleh dengan menggunakan GCMS atau GCMSMS metode untuk hidrokarbon.
Banyak pola substitusi alkil sekitar inti porfirin telah dijelaskan dan struktur telah
berhubungan dengan baik klorofil-d di (Chlorobiaceae) bakteri fotosintetik hijau, klorofil-c
pada spesies tertentu ganggang eukariotik atau klorofil-a. yang tersebar luas di ganggang
eukariotik dan tanaman lebih tinggi (Ocampo et al., 1984, l985a, 1985b). Beberapa porfirin
terisolasi dari Messel shale juga telah berkaitan dengan kelompok-kelompok tertentu dari
organisme oleh rasio isotop karbon yang stabil (Hayes et al., L987). Namun, kemajuan
dalam penerapan petroporphyrins untuk batuan sumber dan minyak lambat karena metode
melelahkan diperlukan untuk isolasi mereka. identifikasi puncak pada HPLC kromatogram
menggunakan standar otentik akan diperlukan untuk kemajuan lebih lanjut.
V / (V + Ni) porphyrins
Sering digunakan, terkait dengan kondisi redoks di lingkungan pengendapan batuan,
pemisahan dengan kromatografi kolom (porfirin-polar cut), pengukuran dengan
spektrofotometri ultraviolet.
Proporsi vanadyl dan nikel porfirin digunakan sebagai parameter sumber minyak-
untuk-minyak dan minyak-untuk-sumber korelasi batuan (Lewan. I984) Vanadium dan
nikel logam utama dalam minyak bumi (Boduszynski, I987) tetapi bukan merupakan
bagian pigmen tetrapyrrole asli dalam organisme hidup. Logam ini masuk ke dalam
struktur porfirin oleh ehelation selama awal diagenesis (Gambar. l.27) dan proporsi relatif
mereka diatur oleh lingkungan pengendapan (Lewan, I984).
Lewan (I984) mengusulkan bahwa dalam sedimen laut. Ni2 + dan VO2 + dalam
larutan di perairan pori bersaing untuk khelasi dengan porfirin bebas-base. Dalam kondisi
oksik normal. nikel disukai oleh keseimbangan yang lebih tinggi konstan untuk reaksi
dengan porfirin bebas dasar dari vanadium. Namun, dalam kondisi Eh rendah, bakteri
sulfat-mengurangi menghasilkan hidrogen sulfida. sulfida tinggi di perairan pori sedimen
atom menyebabkan ion nikel (Ni2 +) untuk mengendapkan sebagai sulfida nikel,
meninggalkan ion vanadyl (VO2 +) untuk kompleks dengan porfirin gratis yang tersedia.
Rendah V / (V + Ni) rasio porfirin dalam batuan Toarcian asal kelautan mencerminkan
oksik untuk suboxic kondisi laut, sementara rasio tinggi mencerminkan sedimentasi anoxic
(Moldowan et al .. I986).
porfirin nikel umumnya mendominasi dalam batuan endapan danau dan minyak
terkait, sementara vanadium rendah. Namun, salah satu yang luar biasa batuan endapan
danau dari Formasi Kapur Bucomazi di Afrika Barat menunjukkan dominasi porfirin
vanadyl di bagian organik yang kaya yang paling.
Sundarataman dan Boreham (1991) menjelaskan tinggi V / (V + Ni) rasio porfirin
(sampai 0,9) di bitumen dari bagian dari Formasi Bucomazi sebagai akibat pengaruh
gabungan Eh rendah dan pH. Mereka mengamati bahwa dua rasio porfirin menurunkan
uphole di inti Bucomazi: V / (V + Ni) dan C30 3-norDPEP / (C30 3-atau DPEP +
C32DPEP). Rendah Eh dan pH mendukung vanadyl porfirin. Penurunan V / (V + Ni) rasio
porfirin dikaitkan terutama untuk meningkatkan oxicity selama evolusi dari danau. Namun,
karena V / (V + Ni) dan C30 3-norDPEP / rasio (C30 3-atau C32DPEP DPEP +)
menunjukkan sensitivitas yang berbeda untuk siklus kedua urutan deposisi, mereka
tampaknya dikendalikan oleh dua faktor yang berbeda.
Rasio C30 3-norDPEP / (C30 3-norDPEP + C32DPEP) muncul sensitif terhadap
pH. Peningkatan pH rupanya menekan reaksi devinylation yang mengarah dari C32DPEP
ke C30 3-norDPEP. Hasil menyiratkan bahwa pH danau meningkat secara bertahap dengan
waktu, yang didukung oleh lebih napal dan serpih organik yang kaya lebih sedikit dan
mudstones di bagian atas dari inti Bucomazi.
distribusi Palphyrfn
Jarang digunakan, diukur dengan menggunakan metode HPLC.
karya terbaru oleh kelompok di Strasbourg. Perancis, dan Bristol, Inggris, telah
mengidentifikasi beberapa struktur porfirin di petroleums dewasa. Namun, kompleksitas
pola porfirin sidik jari (Sundararaman. I985) sebagian besar telah menantang aplikasi
spesifik untuk masalah korelasi. Beberapa struktur menunjukkan link khusus untuk
eukariota atau prokariota (Hayes et al., I987). Misalnya, porfirin mulai dari C34 ke C36,
dengan rantai samping diperpanjang dapat diidentifikasi dalam HPLC Sidik jari dan berasal
dari bakteri fotosintetik (Ocampo et al. L985a dan b), sedangkan porfirin lain dengan
disusun kembali eksosiklik cincin 5-anggota dapat berhubungan dengan ganggang seperti
dinoflagellata (Ocampo et al. l984)
Michael et al. (I990) minyak berkorelasi, batu sumber. dan berat dibiodegradasi
bitumen tar-pasir dari Ardmore dan Anadarko cekungan menggunakan berbagai parameter,
termasuk: terpane trisiklik, terpane Cu-tetracyclic, hopane, monoand distribusi hidrokarbon
dan porfirin steroid triaromatic.
Chicarelli et al. (1987) dan Callot et al. (I990) menggambarkan porfirin sedimen
dengan struktur memberikan bukti yang jelas dari klorofil prekursor tertentu atau
bacteriochlorophylls, sementara yang lain tidak jelas terkait dengan pigmen dikenal. Satu
porfirin C32 diisolasi dari Gilsonite berisi, lima cincin eksosiklik beranggota metil-diganti.
Meskipun asal tidak diketahui senyawa ini dapat menjadi penanda untuk pengaturan
endapan danau.
3.1.4 Karakteristik geokimia dari Petroleum dari Carbonate vs Shale Sumber
Rock.Dalam jarang dieksplorasi atau perbatasan cekungan, batuan sumber minyak bumi
biasanya tidak diketahui dan hanya minyak mentah sedikit atau meresap sampel mungkin
tersedia untuk studi. Berbagai metode geokimia telah diterapkan untuk minyak tersebut
dalam upaya untuk memberikan informasi tentang batu sumber mereka. Informasi ini
berguna untuk ahli geologi yang berencana eksplorasi lebih lanjut dalam baskom.
Misalnya, struktural. mineralogi. dan studi geokimia organik dapat membantu
menggambarkan jalur migrasi mungkin atau jenis minyak bumi yang akan ditemukan.
pembaca disebut dua studi statistik data geokimia diperoleh dari minyak sebagai sarana
untuk menentukan batuan jenis bahan organik dan / atau mineralogi (Peters et al, 1986;.
Zumberge, l98'la).
Gabungan penggunaan parameter dalam Sec. 3 dapat digunakan untuk
menggambarkan jenis bahan organik, lingkungan pengendapan, dan mineralogi dari batuan
sumber dari komposisi minyak. Tabel 3.1.4 adalah contoh yang menunjukkan karakteristik
minyak yang berasal dari karbonat terhadap batuan sumber shale. Dalam teks, batu jangka
karbonat mengacu fine-grained batuan sedimen yang mengandung 50 persen atau lebih dari
mineral karbonat, biasanya terkait dengan evaporitic, mengandung silika, dan komponen
berlempung. Data dalam tabel hanya berlaku untuk minyak kematangan sebanding sebelum
generasi puncak minyak.
lingkungan lainnya dapat dibedakan dengan menggunakan biomarker. Misalnya,
Mello et al. (I988b) menggambarkan serangkaian biomarker dan nonbiomarker parameter
mereka digunakan untuk memisahkan minyak Brasil lepas pantai dan bitumen dari
lingkungan pengendapan berikut: endapan danau air tawar. endapan danau garam.
evaporitic laut, karbonat laut. delta laut. berkapur laut, dan litologi mengandung silika laut.
Connan et al. (1986) menunjukkan bahwa analisis biomarker rinci dapat digunakan untuk
membedakan anhydrites dari karbonat dalam inti dari paleo-sabhka di Guatemala.
batuan sumber minyak rawan. apakah karbonat atau serpih. menunjukkan banyak
karakteristik umum. termasuk laminasi, karbon organik jumlah yang tinggi, dan bahan
organik yang kaya hidrogen. Meskipun kesamaan ini. minyak dari batuan karbonat
biasanya kaya hidrokarbon siklik dan sulfur dibandingkan dengan mereka yang berasal dari
serpih. Jones (I984) menjelaskan perbedaan dalam matriks batu karbonat dan shale yang
menghasilkan karakteristik migrasi primer yang berbeda. Ia percaya bahwa batuan sumber
karbonat tidak memiliki TOC minimum yang lebih rendah dibandingkan dengan batuan
sumber lain untuk menghasilkan dan mengusir minyak bumi.
Meja. 3.1.4. Beberapa Karakteristik minyak bumi dari Carbonate Versus Shale
Sumber Rocks
1
Minyak dari karbonat endapan danau seperti pembentukan Green River mungkin
rendah sulfur.
Referensi: (I) Hughes (I984). (2) Palaces (I984). (3) Tissot dan Welte (I984), (4) McKirdy
et al. (I983). (5) Connan dan Dessert (I987). (6) Connan (I98I). (7) Connan et al. (I986). (8)
Riolo et al. (I986). (9) Moldowan et al. (I985). (10) sepuluh Haven et al. (I988). (11) Fa: Pu
et al. (I987).
Tak satu pun dari parameter pada Tabel 3.1.4 harus dianggap bukti asal minyak.
Pengecualian untuk rentang umum nilai-nilai yang digunakan sebagai panduan dalam tabel
yang umum. Misalnya, minyak sangat dewasa yang ditandai dengan perubahan parah
biomarker dan komponen lainnya. membuat interpretasi dari sumber jenis batuan sulit.
Sebaliknya, parameter harus digunakan bersama-sama dalam arti kumulatif untuk
menunjukkan asal dari minyak.
3.1.5 Kelautan vs TerrestriaI Bahan Organik Input.Beberapa penelitian
sistematis telah membahas dampak dari variasi salinitas sumber lingkungan batu
pengendapan pada parameter geokimia. Baru saja. Philp et al. (I989) diperiksa minyak
diduga berasal dari batuan diendapkan di payau, Saline, dan lingkungan lakustrin air tawar
di Cina. Mereka menyimpulkan bahwa minyak payau yang berasal menunjukkan tcrpanes
trisiklik tinggi dibandingkan dengan hopanes, dan dominasi 24-inethyland 24
ethylcholestanes (C28 dan C29) Dengan beberapa cholestanes (C31). Minyak saline yang
diturunkan menunjukkan gammaserana tinggi. Minyak freahwater diturunkan menunjukkan
terpanes tricycltc rendah dibandingkan dengan hopanes. yang tidak diketahui C30
pentasiklik terpane (mungkin C30. Sec. 3.l.3.l), sejumlah kecil homohopanes C31-C35
dibandingkan dengan C30 hopane, dan sejumlah besar 24-ethylcholestanes (C29,
dibandingkan dengan sterana lainnya).
Fu Jiamo et al. (1990) menyimpulkan bahwa parameter yang paling berguna untuk
membedakan batu Cina disimpan di air tawar. payau. dan ronments hypersaline endapan
danau ENVI termasuk kelimpahan relatif dari n-alkana. isoprenoidnya asiklik, 4-metil
sterana, rasio hopane / sterana, dan gammaserana dan homohopane indeks. Sampel dari
masing-masing kelompok dibedakan menggunakan komponen utama analisis data ini.
Beberapa parameter muncul berguna untuk menunjukkan kelautan dibandingkan
masukan terestrial dari bahan organik ke batuan induk. Banyak parameter ini dijelaskan
dalam pembahasan sebelumnya. meskipun sedikit yang diagnostik dalam setiap kasus.
Misalnya, oleanana menunjukkan input tanaman yang lebih tinggi, tetapi tidak adanya tidak
membuktikan kurangnya masukan itu. rumput laut seperti Zostera, pada dasarnya tumbuhan
vaskular ditemukan di laut daripada lingkungan darat. Untuk alasan-alasan ini. kami
merekomendasikan melawan ketergantungan pada satu atau beberapa parameter tersebut.
Laporan paling dapat diandalkan tentang masukan bahan organik yang dibuat berdasarkan
beberapa parameter. Misalnya, Talukdar et al. (1986) digunakan vanadium, sulfur, pristan /
phytane, pristan / nC17, distribusi stetane, CL9 dan C20 diterpanes, oleanana, dan hopane /
sterana rasio untuk membedakan laut, darat,
Beberapa perbedaan utama antara minyak bumi nonbiodegraded berasal dari laut,
darat. dan masukan lakustrin aigal tercantum dalam Tabel 3.lS Tabel ini sangat
disederhanakan karena keragaman besar dari lingkungan dan jenis organisme yang
berkontribusi termasuk dalam kategori ini, dan karena lebih atau bahan organik kurang
terestrial umumnya dicampur dengan baik laut atau endapan danau organik masalah.
pembaca disarankan untuk berkonsultasi dengan diskusi rinci dari berbagai parameter
dalam teks.
spidol terestrial umumnya rendah laut dan endapan danau minyak. Sedimen
diendapkan di lingkungan delta adalah campuran yang menunjukkan bukti untuk kedua laut
dan masukan terestrial, dan dalam kasus yang ekstrim menghasilkan terrestrial" minyak.
Minyak Terrestrial juga berasal dari sedimen endapan danau yang didominasi oleh
masukan tanaman yang lebih tinggi. Namun, yang benar endapan danau" atau
"nonmarine" minyak adalah mereka yang dihasilkan dari alga nonmarine dan bahan
organik bakteri dalam batuan sumber endapan danau. Perhatikan bahwa lingkungan
hypersaline endapan danau tidak termasuk dalam Tabel 3.1.5. konsentrasi mutlak
biomarker juga menyediakan informasi penting. Sebagai contoh, konsentrasi tinggi pasar
untuk tanaman vaskular mungkin diharapkan dalam endapan danau atau muara sedimen.
3.2 Pematangan
3.2.1 Konsep. Jatuh tempo Thermal menggambarkan sejauh mana reaksi
panas-driven yang mengkonversi bahan organik sedimen ke dalam minyak bumi.
Misalnya, kerogen dalam batuan sumber halus dapat termal dikonversi ke minyak dan gas.