Anda di halaman 1dari 1

Mengenang Perjuangan Rakyat Semarang Saat Pertempuran Lima Hari Semarang Lewat Museum

Mandala Bhakti

Rakyat semarang melakukan perlawanan yang sangat heroik terhadap penjajahan Jepang saat
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa ini dicatat oleh sejarah sebagai pertempuran lima
hari di Semarang. Berbagai peninggalan berupa peralatan perang seperti senjata dan alat komunikasi
tersimpan di Museum Perjuangan Mandala Bhakti Semarang. Peninggalan tersebut menjadi saksi
perjuangan yang dilakukan dengan sangat gigih oleh Rakyat Semarang.

Gandung Rahardjo, Pemandu Wisata di Museum Mandala Bhakti, mengatakan gedung Museum
Mandala Bhakti menjadi salah satu lokasi terjadinya pertempuran lima hari di Semarang.

Di sini dulunya merupakan markas kempeitai atau satuan polisi militer jepang. Jadi terjadi pendudukan
oleh pejuang-pejuang Semarang di Gedung ini, ujar Gandung.

Menurut penuturannya, awalnya

Diabadikan menjadi nama rumah sakit, pada pertempuran lima hari di semarang ini dokter kariadi ingin
berusaha menyelamatkan masyarakat semarang. Gugur di jalan yang saat ini di jalan pandanaran,
sempat dilarikan ke puspera. Pertempuran di tengah, kemudian puncak kejadiannya di semarang utara
kampung batik, dibakar tentara jepang. Dengan adanya pembakaran itu datanglah bantuan dari
beberapa kota finishnya tentara sekutu. Termasuk tugu muda. museum dulu markas kenpentai yang
mau bergabung dari kidobutai. Pasukan dari jatingaleh menuju markas kenpentai tapi dihadang oleh
pejuang kota semarang, jepang misinya membebaskan orang jepang yang menjadi tahanan di penjara
bulu. Untuk mengenang dibangun monument tugu muda

Tentara jepang bergerak dari kidobutai di jatingaleh, awalnya banyak tahanan dari cepu melarikan diri
dengan misi ingin kota semarang, dari kidobutai, di kagok, di candi dihadang oleh pejuang kota
semarang dengan jumlah yang sedikit dan persenjataan yang minim dibandingkan dengan tentara
jepang. Kemudian di depan pusara (rs kariadi). Jepang mengamuk, pada misi bergabungnya kidobutai ke
kenpentai ini terjadi pertempuran. Antara lain di johar, kampung batik, pleburan, pemuda, bojok disitu
didesaknya tentara jepang oleh pemuda semarang dan akhirnya mereka melarikan diri ke daerah utara,
kampung batik, lalu membakarnya. Dengan adanya pembakaran kampung batik itu datang bantuan dari
berbagai kota. Dr kariadi ditembak di jalan pandanaran, pada saat itu, tendon air di siranda ditaburi
racun oleh tentara jepang, bahkan polisi yang menjaga disiksa oleh tentara jepang. Untuk mengecek dan
menetralisir tendon, baru sampai di jl pandanaran gugur ditembak oleh jepang, sempat dilarikan ke
puspera tapi tidak tertolong. Untuk mengenang pertempuran lima hari di semarang, dibangun
monument tugu muda oleh ir soekarno pada 1957. Diatasnya terdapat bunga api yang melambangkan
keberanian dan berjumlah lima yang berarti pertempuran lima hari rakyat semarang.

Anda mungkin juga menyukai