Anda di halaman 1dari 6

Deskripsi Data Penelitian

Contoh:

Diketahui:

Seorang peneliti ingin meneliti tentang hubungan antara kohesivitas Kelompok dengan

Motivasi kerja karyawan. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan skala kohesivitas

kelompok yang terdiri dari 24 aitem, dan skala motivasi kerja yang terdiri dari 27 aitem. Kedua

skala mempunyai rentang skor 1 4 untuk setiap jawaban aitem, dan diberikan kepada 80 subjek

penelitian. Berdasarkan data di atas buatlah deskripsi data hipotetik penelitian tersebut yang

meliputi skor minimal, skor maksimal, rata-rata dan dan standar deviasi.

Jawaban:

Perhitungan data penelitian pada variabel Kohesivitas Kelompok, diperoleh skor minimal

hipotetik adalah 24 dan skor maksimal hipotetiknya adalah 96. Rerata hipotetik yang diperoleh Commented [A1]: Skor minimal = 24 dengan asumsi bahwa
apabila seorang subjek menjawab semua aitem pada jawaban dengan
skor 1, subjek tersebut mendapat skor 1 x 24 aitem = 24.
sebesar 60 dengan deviasi standar 12. Skor maksimal = 96 dengan asumsi apabila seorang subjek
menjawab semua aitem jawaban dengan skor 4, subjek tersebut
mendapat skor 4 x 24 aitem = 96
Perhitungan data penelitian pada skala Motivasi Kerja, diperoleh skor minimal hipotetik adalah Commented [A2]: Rerata hipotetik diperoleh dengan
menjumlahkan skor minimal den skor minimal lalu dibadi dua =
24+96 120
27 dan skor maksimal hipotetiknya adalah 108. Rerata hipotetik yang diperoleh sebesar 67,5 = = 60
2 2
Deviasi standar diperoleh dengan mengurangkan skor maksimal dan
9624 72
skor minimal lalu dibagi 6 = = = 12
dengan deviasi standar 13,5. Deskripsi hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel berikut: 6 6

Commented [A3]: Skor minimal = 27 dengan asumsi bahwa


apabila seorang subjek menjawab semua aitem pada jawaban dengan
Tabel 1. skor 1, subjek tersebut mendapat skor 1 x 27 aitem = 27.
Deskripsi Data Penelitian Skor maksimal = 108 dengan asumsi apabila seorang subjek
menjawab semua aitem jawaban dengan skor 4, subjek tersebut
Kohesivitas Kelompok dan Motivasi Kerja mendapat skor 4 x 27 aitem = 108
Variabel N Data Hipotetik Data Empirik
Mean Skor SD Mean Skor SD Commented [A4]: Rerata hipotetik diperoleh dengan
menjumlahkan skor minimal den skor minimal lalu dibadi dua =
Min Max Min Max 27+108 135
= = 67,5
2 2
Kohesivitas Deviasi standar diperoleh dengan mengurangkan skor maksimal dan
80 60 24 96 12 10827
=
81
= 13,5
kelompok skor minimal lalu dibagi 6 =
6 6

Motivasi Commented [A5]: Diperoleh dari hasil pengolahan data dengan


80 67,5 27 108 13,5 bantuam program SPSS
kerja
Selanjutnya untuk mengetahui tinggi rendahnya nilai subjek, maka dilakukan kategorisasi pada

Skala Kohesivitas Kelompok dan Skala Motivasi Kerja (perhatikan Tabel 4) Kategorisasi

kohesivitas kelompok dan motivasi kerja dibuat menjadi tiga bagian, yaitu tinggi, sedang, dan

rendah berdasarkan distribusi kurva normal dengan menggunakan rumus deviasi standar (Azwar,

2003).

a. Kategorisasi Skor Kohesivitas Kelompok

Pada Tabel 8. dapat dilihat kategori skor subjek berdasarkan klasifikasi hipotesis.

Tabel 2.
Kategorisasi Skor Kohesivitas Kelompok
No. Pedoman Skor Kategori Frekuensi Persentase
1. X (+1) X 72 Tinggi 44 55,0% Commented [A6]: (60 + 1 (12)) = 72
2. (-1) X < (+1) 48 X < 72 Sedang 36 45,0%
3. X < (-1) X < 48 Rendah 0 0,0% Commented [A7]: (60 1 (12)) = 48
Total 80 100,0%
Keterangan:
X = skor subjek
= Rerata (mean) hipotetik
= Deviasi standar (SD) hipotetik

Berdasarkan hasil kategori yang telah dilakukan, dapat diketahui terdapat 44 orang

(55,0%) menyatakan bahwa kohesivitas kelompok di lingkungan kantor kelurahan di

Kecamatan Kasihan Bantul tergolong tinggi, 36 orang (45,0%) menyatakan bahwa

kohesivitas kelompok di kantor tempatnya bekerja dapat dikatakan dalam kriteria

sedang. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar subjek

merasakan bahwa kohesivitas kelompok ditempatnya bekerja cenderung tinggi.

b. Kategorisasi Skor Motivasi Kerja

Pada Tabel 9. dapat dilihat kategori skor subjek berdasarkan klasifikasi hipotesis.

Tabel 3.
Kategorisasi Skor Motivasi Kerja
No. Pedoman Skor Kategori Frekuensi Persentase
1. X (+1) X 81 Tinggi 33 41,3% Commented [A8]: (67,5 + 1 (13,5)) = 81
2. (-1) X < (+1) 54 X < 81 Sedang 47 58,8%
3. X < (-1) X < 54 Rendah 0 0,0% Commented [A9]: (67,5 1 (13,5)) = 54
Total 80 100,0%
Keterangan:
X = skor subjek
= Rerata Hipotetik
= Deviasi standar hipotetik

Berdasarkan hasil kategori yang telah dilakukan, dapat diketahui terdapat 33 orang

(41,3%) pegawai kantor kelurahan di Kecamatan Kasihan Bantul memiliki motivasi

kerja yang tergolong tinggi, 47 orang (58,8%) memiliki motivasi kerja dalam kriteria

sedang. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar subjek

cenderung memiliki motivasi kerja pada tingkat sedang.

Tabel 4.
Data Penelitian
Kategori Motivasi Kategori
Kohesivitas
Resp Kerja
1 79 Tinggi 88 Tinggi
2 77 Tinggi 86 Tinggi
3 74 Tinggi 78 Sedang
4 72 Tinggi 72 Sedang
5 69 Sedang 72 Sedang
6 71 Sedang 73 Sedang
7 85 Dst 80 Dst
8 85 95
9 91 86
10 76 83
11 73 70
12 75 74
13 71 72
14 68 74
15 80 73
16 81 73
17 78 73
18 90 88
19 79 83
20 70 73
21 72 78
22 92 92
23 77 74
24 61 62
25 69 73
26 74 61
27 72 58
28 66 84
29 57 71
30 85 82
31 68 74
32 70 75
33 65 73
34 67 73
35 68 71
36 70 72
37 71 76
38 66 72
39 65 76
40 68 71
41 74 86
42 67 83
43 75 83
44 71 85
45 79 88
45 77 86
47 71 73
48 85 80
45 85 93
45 91 86
45 76 85
52 74 70
53 75 66
45 71 88
55 68 75
56 80 72
57 81 73
58 78 80
45 86 88
45 79 84
61 65 61
62 68 59
63 68 72
64 70 74
65 71 78
66 68 71
67 74 86
68 67 83
69 75 83
70 71 85
71 79 88
72 77 86
73 85 87
74 91 86
75 76 83
76 66 75
77 65 72
78 68 70
79 74 91
80 67 83

1. Uji Prasyarat

Sebelum analisis data dilakukan dengan teknik analisis product moment, terlebih dahulu

dilakukan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas sebaran dan uji linearitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran perlu dilakukan karena data yang diambil dalam penelitian

ini adalah dari sampel, sehingga dari uji normalitas sebaran ini akan dapat diketahui

normal tidaknya penyebaran variabel tersebut. Apabila nilai signifikansi dari uji

Kolmogorov Smirnov < 0,050 maka sebaran data mengikuti distribusi normal. Apabila

nilai signifikansi dari uji Kolmogorov Smirnov > 0,050 maka sebaran data tidak

mengikuti distribusi normal.

Contoh:

Dari uji normalitas dapat diketahui bahwa sebaran skor variabel kohesivitas kelompok

memiliki sebaran yang normal dengan nilai signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov (KS)

sebesar 0,063 > 0,05, sedangkan pada variabel motivasi kerja diperoleh nilai signifikansi

uji Kolmogorov-Smirnov (KS) sebesar 0,034 < 0,05). Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa data variabel kohesivitas kelompok mengikuti distribusi normal, sedangkan

motivasi kerja tidak menunjukkan sebaran normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas hubungan dilakukan untuk mengetahui linieritas hubungan antara

Variabel Bebas dengan Variabel tergantung. Dalam penelitian ini uji linieritas dilakukan

dengan menggunakan Test of Linierity. Apabila nilai signifikansi < 0,050 maka hubungan
antara Variabel bebas dan tergantung merupakan hubungan yang linier. Apabila nilai

signifikansi > 0,050 maka hubungan antara Variabel bebas dan tergantung bukan

merupakan hubungan yang linier.

Contoh:

Hasil pengujian linieritas diperoleh nilai F sebesar 43,653 (p<0,05), sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel kohesivitas kelompok mempunyai hubungan yang

linier dengan variabel motivasi kerja.

Anda mungkin juga menyukai