Anda di halaman 1dari 7

4

BAB IITINJAUAN PUSTAKAII.1. PENGERTIAN DNA

II.1.1. STRUKTUR DAN KARAKTERISTIK DNA

DNA (deoxyribo nucleic acid ) adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik yang berguna
perkembangan dan fungsi biologis seluruh organisme hidup. Fungsi utama darimolekul DNA adalah
sebagai tempat penyimpanan informasi jangka panjang. DNA seringkalidianalogkan dengan

blue print , karena DNA mengandung instruksi yang diperlukan dalam pembentukan komponen sel
seperti protein dan molekul RNA. Segmen DNA yang membawainformasi genetik disebut gen. (6)

DNA berwujud dua rantai polimer panjang (doubl e helix) yang terdiri dari komponengula pentosa
(deoksiribosa) dan gugus fosfat yang distabilisasi oleh ikatan hidrogen antar molekul basa yang
terdapat pada kedua untai. Keempat basa DNA adalah Adenin (A), sitosin(C), guanin (G), dan timin
(T), yang kemudian diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu Purin(pasangan adenin dan guanin yang
memiliki struktur cincin ganda) dan Pirimidin (pasangansitosin dan timin yang mempunyai struktur
cincin tungal).(7

Selain itu, DNA mempunyai unit esensial berupa kodon, yang merupakan triplet urutan basa dan
masing-masing triplet mengkodekan sebuah asam amino tertentu. Kode genetik hanyamenentukan
struktur protein primer. Protein ini dapat merupakan komponen strukturalmakromolekul atau enzim
yang mengendalikan sintesis non protein.(7)

Pada organisme eukariotik, sebagian besar DNA berada pada inti sel (kromosom), yaituyang disebut
core DNA (c-DNA); dan sebagian kecil DNA berada dalam mitokondria (organelmitokondria), yaitu
yang disebut mitokondria DNA (mt-DNA). c-DNA merupakan materigenetik yang membawa sifat
individu dan diturunkan dari ayah dan ibu menurut hukum Mendel.Berdasarkan pola pewarisan ini,
maka pemeriksaan c-DNA dapat digunakan untuk mencarihubungan anak-ibu maupun anak-
bapak.(7

Sedangkan mt-DNA merupakan materi genetik yang membawa kode genetik dari berbagai enzim
dan protein yang berkaitan dengan proses pembentukan dan penuaan. Berbedadengan c-DNA, mt-
DNA berbentuk lingkaran ganda yang hanya diturunkan dari ibu kepadaanak, sehingga pemeriksaan
mt-DNA hanya dapat digunakan untuk mencari hubungan anak-ibu.Dalam forensik yang dimaksud
dengan pemeriksaan DNA umumnya merujuk pada pemeriksaanc-DNA yang penggunannya lebih
luas.

(7)
II.1.2. KROMOSOM

Setiap sel dalam tubuh seseorang memiliki rangkaian DNA identik. Rangkaian DNAsetiap sel disebut
kromosom. Setiap kromosom dibagi menjadi lokus-lokus yang menandai posisigen dalam kromosom.
Setiap sel dalam tubuh manusia memiliki 23 pasang kromosom yangterdiri atas 22 pasang
kromosom autosomal dan satu pasang kromosom seks (XX pada wanita,dan XY pada laki-laki).
Rangkaian DNA pada setiap orang didapatkan dari kontribusi sel ovumibunya dan sel sperma
ayahnya.

Kromosom Y menempati posisi yang unik dalam hal kriminologi dan genealogi.Kromosom Y
merupakan salah satu kromosom terkecil dari 23 pasang kromosom manusia,namun memiliki
sejumlah gen aktif dan memiliki nilai penting dalam DNA-typing.(8)

Kromosom Y mengandung SRY (S ex Determining Region Y ) yang berperan menentukankelelakian


seseorang dengan peranannya mengatur terbentuknya hormon testosterone.Kromosom Y bersifat
unik karena setiap kromosom Y pada seorang pria akan diturunkannyasecara langsung hanya kepada
anak laki-lakinya dan kemudian diteruskan oleh anak laki-lakinyakepada cucunya hingga keturunan
laki-laki selanjutnya.Peran penting kromosom Y dalam DNA typing antara lain untuk kriminologi dan
analisisforensik, analisis orang hilang, kasus warisan yang melibatkan keterkaitan genetik
antaraanggota keluarga laki-laki, kasus imigrasi untuk menentukan kekerabatan genetik,
dankepentingan antropologi.(8)

II.2. TES DNAII.

2.1. PENGERTIAN TES DNA

Tes DNA adalah salah satu teknik biologi molekuler penanda genetik yang dipakai untuk pengujian
terhadap materi profil DNA, yaitu sehimpunan data yang menggambarkan susunanDNA yang
dianggap khas untuk individu yang menjadi sampelnya. Hanya sebagian kecil berkasDNA yang
dipakai untuk pengujian, seperti bagian DNA yang berisi pengulangan urutan basa(variable number
tandam repeats / VNRT).Tes DNA ini sangat dipercaya dan sudah diakui keabsahannya dapat
mengidentifikasiseseorang dengan keakuratan mencapai 100 %, sehingga banyak dimanfaatkan
dalam analisis, pihak kepolisian maupun pengadilan khusunya untuk membantu mengungkap suatu
perkara.Adanya kesalahan bahwa kemiripan pola DNA bisa terjadi secara random (kebetulan)
sangatkecil kemungkinannya, yaitu dengan peluang satu diantara satu juta. Jikapun terdapat
kesalahanitu disebabkan oleh faktor human error terutama pada kesalahan interpretasi fragmen-
fragmenDNA oleh operator (manusia).(7,20,21)

DNA yang biasa digunakan dalam tes adalah c-DNA dan mt-DNA. Sampel DNA yang paling akurat
digunakan dalam tes adalah c-DNA, karena inti sel tidak bisa berubah. Sementara
7

mt-DNA dapat berubah karena berasal dari garis keturunan ibu yang dapat berubah seiringdengan
perkawinan keturunannya. Namun, keunikan dari pola pewarisan mt-DNA tersebutsekaligus menjadi
kelebihannya, sehingga mt-DNA dapat dijadikan sebagai marker (penanda)untuk tes DNA dalam
upaya mengidentifikasi hubungan kekerabatan secara maternal.(9)

II.2.2. TUJUAN TES DNA

Tes DNA pada umumnya digunakan untuk 2 tujuan yaitu (1) tujuan pribadi seperti penentuan
perwalian anak atau penentuan orang tua dari anak (Tes Paternitas); dan (2) tujuanhukum, yang
meliputi masalah forensik, seperti identifikasi korban yang telah hancur maupununtuk pembuktian
kasus kejahatan semisal kasus pemerkosaan atau pembunuhan.(9)

Tes paternitas adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah seorang priaadalah
ayah biologis dari seorang anak. Metode tes paternitas terbagi atas metode analisis DNAdan metode
konvensional. Tes paternitas dengan menggunakan analisis DNA merupakan analisisinformasi
genetik yang sangat spesifik dalam membedakan ciri setiap individu, sehingga dapatmemastikan
(hampir 100%) bahwa sesorang adalah ayah biologis si anak atau bukan. Sedangkanmetode
konvensional dengan analisis fenotip dibagi menjadi tiga, yaitu

Sistem sel darah merah terdiri dari: sistem ABO, Rhesus (Rh), MNS, Kell (K), Duffy(Fy), Kidd (Jk),
Lutheran.

Sistem biokimia meliputi pemeriksaan plasma protein dan enzim sel darah merah terdiridari:
haptoglobin (Hp), phosphoglucomrantaie (PGM), Esterase D (EsD), ErythrocyteAcid Phosphatase
(EAP), Glyoxalase (GLO), Adenosine Deaminase (ADA), AdenylateKinase (AK), Group specific
Component (GC), Gm dan KM.

Human Leucocyte Antigen (HLA) yang mengidentifikasi antigen pada leukosit.

II.2.3. SAMPEL DAN PENYIAPAN SAMPEL UNTUK TES DNA

Hampir semua sampel biologis tubuh seperti darah dan bercak darah, seminal, cairanvaginal, dan
bercak kering, rambut (baik rambut lengkap dengan akarnya atau hanya batangrambut), epitel bibir
(misal pada puntung rokok), sel buccal, tulang, gigi, saliva dengan nukleus(pada amplop, perangko,
cangkir), urine, feces, kerokan kuku, jaringan otot, ketombe, sidik jari,atau pada peralatan pribadi
dapat digunakan untuk sampel tes DNA, tetapi yang seringdigunakan adalah darah, rambut, usapan
mulut pada pipi bagian dalam (buccal swab), dan kuku.Untuk kasus-kasus forensik, sampel sperma,
daging, tulang, kulit, air liur atau sampel biologislain yang ditemukan di tempat kejadian perkara
(TKP) dapat dijadikan sampel tes DNA.(12,13,14)

9
ambil sampel, bungkus dengan kerta alumunium, dan bekukan pada suhu -20

C. Berilabel yang jelas dan tanggal pengambilan sampel, lalu kirim ke laboratorium.2.

Darah dan bercak darah (seperti darah pada pakaian, karpet, tempat tidur, perban).

11

7)

Darah

Darah cair dari seseorang.

Ambil dengan menggunakan semprit.

Masukkan ke dalam tabung yang diberikan pengawet EDTA 1 mldarah.

Beri label yang jelas dan tanggal pengambilan sampel, simpan dalamtermos es, lemari es atau kirim
ke laboratorium.

o
Darah cair di TKP.

Ambil dengan menggunakan semprit, pipet atau kain.

Masukkan ke dalam tabung yang berisikan pengawet EDTA. Bilamembeku, ambil


dengan menggunakan spaltel.

Beri label yang jelas dan tanggal pengambilan sampel, simpan di termoses, lemari es, atau kirim ke
laboratorium.

Darah cair dalam air/salju/es.

Sesegera mungkin, ambil secukupnya, masukkan ke dalam botol.

Hindari kontaminasi, beri label yang jelas dan tanggal pengambilansampel, simpan atau kirim ke lab.-

Bercak darah basah.

Ditemukan pada pakaian


Pakaian dengan noda ditempatkan pada permukaan bersih dan keringkan.

Setelah kering, masukkan kantong kertas atau amplop.

Beri label yang jelas dan tanggal pengambilan sampel, kirim kelaboratorium.

Ditemukan pada benda.

Bila benda kecil biarkan kering, tetapi pada benda besar, hisap bercak tersebut dengan kain katun
dan keringkan.

Masukkan amplop, beri label yang jelas dan tanggal pengambilan sampel,dan kirim ke laboratorium.

Sedangkan hasil pemeriksaan DNA terhadap bercak darah tersebut akan nyaris sempurnadalam
menentukan siapa sumber bercak darah tersebut.
2.Kestabilan yang tinggi.Pada kasus-kasus dimana bukti sebagai sampel sudah membusuk, maka
hanya tes DNAyang masih dapat dilakukan, karena DNA bersifat tahan pembusukan
dibandingkan protein.

3.Pilihan sampel yang luas.Penyebaran DNA hampir pada seluruh bagian tubuh membuat sampel
untuk tes DNAdapat diambil dari berbagai bagian tubuh kecuali sel darah merah.

4.Dapat mengungkap kasus sulitHanya tes DNA yang dapat dilakukan untuk pemecahan kasus-kasus
sulit yang tidak dapat dipecahkan oleh metode konvensional antara lain seperti: penentuan
keayahan,kasus incest, kasus paternitas dengan bayi dalam kandungan, kasus paternitas dengan bayi
yang sudah meninggal dan kasus paternity tanpa kehadiran sang ayah.

5.Dapat mengungkap kasus perkosaan dengan banyak pelaku, pemeriksaan DNA dapatmemastikan
berapa orang pelaku dan siapa saja pelakunya.

6.Sensitifitas yang amat tinggiSensitifitas tes DNA dapat mencapai 99,9 %. Tes DNA juga dapat
dilakukan pada sampeldengan jumlah kecil dengan metode PCR.

http://www.scribd.com/doc/77174262/dr-Santoso

Anda mungkin juga menyukai