Abstrak
Salah satu program pemerintah yang dicetuskan untuk mengatasi masalah tersebut adalah Program Penataan Lingkungan
Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) Sejak tahun 2008, program PLPBK sudah dilaksanakan pada 185 desa/kelurahan di
Jawa Tengah tidak terkecuali pada Kabupaten Kendal dan Kota Pekalongan yang merupakan duta program PLPBK dan dianggap
baik dalam menjalankan PLPBK.Upaya implementasi dan keberlanjutan program serta kolaborasi/kemintraan tentunya tidak
bisa dilakukan secara mandiri, peran swatsa dan pemerintah sangat diperlukan agar tercipta keberhasilan pengembangan
kawasan yang telah direncanakan. Salah satu kendala dalam keberlanjutan program adalah masalah finansial.upaya yang
dilakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menjalin kemitraan. Namun dalam implementasi belum
diketahui sejauh mana bentuk-bentuk kemitraan pemerintah, swasta dan masyarakat dalam keberlanjutan program PLPBK di
Kabupaten Kendal dan Kota Pekalongan. Oleh karena itu, muncul pertanyaan yang menjadi dasar penelitian ini, yaitu
Bagaimana bentuk-bentuk kemitraan sektor pemerintah, swasta dan masyarakat dalam upaya keberlanjutan program PLPBK
di Kabupaten Kendal dan Kota Pekalongan? Berdasarkan pertanyaan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
menggali bentuk-bentuk kemitraan sektor pemerintah, swasta dan masyarakat dalam upaya keberlanjutan program PLPBK di
Kabupaten Kendal dan Kota Pekalongan Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.Berdasarkan analisis yang dilakukan,
didapatkan dilapangan bahwa bentuk bentuk kemitraan dibagi menjadi empat yaitu bantuan fisik, bantuan uang, bantuan
program dan bantuan dalam event-event. Selain itu juga proses dari kemitraan yang ada terbagi menjadi dua yaitu pengajuan
proposal dengan pihak pemerintah dan pihak swasta. Dalam kegiatan kemitraan tentunya terdapat pelaku yang terlibat, peran
pelaku tersebut antara lain BKM sebagai perencana, pemerintah sebagai pendamping dan swasta sebagai rekan bermitra.
Selain itu didapat hasil juga bahwa dalam menjalin kemitraan memiliki penunjang dan kendala. Faktor penunjang tersebut
antara lain komunikasi dan koordinasi dalam kemitraan, kepercayaan dalam kemitraan dan tim pemasaran yang mengerti
konsep. Sedangkan untuk kendala yang dihadapi adalah badan pengelola yang belum efektif, kendala dan pendonor dan tidak
banyak lembaga yang memberi respon. Selain itu kaitan lainnya adalah bahwa dengan keberlanjutan dalam kemitraan
berpengaruh dalam keberlanjutan program PLPBK di Kota Pekalongan dan kabupaten Kendal. Selama ini, belum sepenuhnya
keberlanjutan kemitraan tersebut berlanjut. Untuk itu beberapa upaya yang telah ditempuh antara lain aktif memasarkan
program, memperkuat kelembagaan BKM dan tim pengelola yang konsisten terhadap kesepakatan bersama. Berdasarkan
berbagai penjelasan mengenai bentuk bentuk dan proses kemitraan diatas bahwa setelah mengetahui bentuk bentuk
kemitraan dan proses kemitraan tersebut berbagai stakeholder dapat bekerja sama untuk menjalin kemitraan. Selain itu,
dibutuhkan keaktifan dan komitmen masyarakat sendiri untuk menjalin kemitraan dengan berbagai stakeholder. Dengan
baiknya terjalin kemitraan antar stakeholder berpeluang untuk membuat keberlanjutan dalam program PLPBk di Kota
Pekalongan dan Kabupaten Kendal.
Dalam hal kendala kemitraan yang dirasakan antara memang tim pengelola belum terlibat aktif dalam
lain badan pengelola yang belum efektif. Jika program PLPBK terutama saat pasca program
pengelola belum efektif, dirasa memang adanya dibangun. Untuk itu, sangat penting jika dilakukan
kesulitan memasarkan program dengan pihak kelembangaan BKM untuk memperkuat
swasta.Kendala lain adalah tidak banyak lembaga lembaganya. Upaya lain yang dilakukan adalah
yang memberi respon. Adanya beberapa dengan konsistensi kesepakatan bersama. Selama
perusahaan yang tidak memberikan respon karena ini yang dirasakan masyarakat bahwa memang
beberapa lembaga swasta tidak memiliki CSR atau masyarakat sendiri kurang konsisten dalam
tidak match dengan program mereka, hal tersebut menjalankan kesepakatan bersama. Padahal
menjadi kendala dalam. Tidak banyaknya lembaga kesepakatan tersebut sudah dibuat namun
yang memberi respon menyebabkan tidak dapat komitmen dari masyarakat sendiri kurang.
menjalin kemitraan
Lessons Learn dalam Kemitraan Pemerintah, Swasta
Selanjutnya, kendala lain yaitu kesulitan dana dan Masyarakat dalam Program PLPBK.
pendonor. Dana pemerintah dan swasta untuk Berdasarkan dari analisis yang telah dilakukan
memberi bantuan dan menjalin kemitraan sehingga bahwa masyarakat sendiri merasakan manfaat dari
terkadang kemitraan tidak berjalan. Minimnya adanya suatu kemitraan, karena dengan menjalin
anggaran anggaran untuk memberi bantuan kemitraan mereka dapat menyelesaikan masalah
khususnya bagi bantuan dana dari pemerintah. dan dapat menjalankan program sesuai dengan
yang direncanakan. Namun terkait dengan kegiatan
Analisis Upaya Keberlanjutan Kemitraan. kemitraan tersebut lesson learn yang dapat diambil
Berdasarkan hasil di lapangan selama ini memang dari kegiatan kemitraan program PLPBK ini antara
beberapa program terus dimitrakan. Seperti lain keterlibatan masing masing stakeholders
Kelurahan Kebondalem di Kabupaten Kendal sangat penting dalam menjalankan peran masing
kemitraan yang ada terus mengalami keberlanjutan masing. Seperti yang telah dilakukan analisis,
sampai saat ini. Meskipun tidak setiap waktu hanya bahwa setiap masing maisng stakeholder memiliki
saat saat event tertentu saja namun kawasan RTH peran masing masing. Oleh karena itu, masing
kalireyeng ini terus mengalami keberlanjutan. Hal masing stakeholder sangat penting menjalankan
tersebut salah satunya memang dikarenakan perannya masing masing agar kemitraan terus
kemitraan yang terus mengalami keberlanjutan. dapat berjalan. Stakeholder tersebut antara lain
Namun beberapa kawasan memang kemitraan dari pemerintah, swasta dan masyarakat
tersebut tidak terus menerus, masyarakat sendiri
sudah melakukan upaya upaya agar kemitraan Selanjutnya pelajaran yang dapat diambil adalah
terus berlanjut. Upaya upaya yang telah dilakukan bahwa koordinasi dan komunikasi antara
tersebut antara lain keberlanjutan kemitraan antara pemerintah dan swasta penting untuk ditingkatkan.
lain dengan aktif memasarkan program. Aktif Berdasarkan analisis yang telah dilakukan
memasarkan program merupakan salah satu upaya koordinasi dan komunikasi anatar pemerintah dan
yang ditempuh agar kemitraan tersebut mengalami masyarakat dapat dikatakan kurang berjalan
keberlanjutan. Dengan aktif memasarkan program, dengan baik ini terlihat dari berjalannya kegiatan
rekan bermitra menjadi tau dan dapat ikut bermitra Forum CSR. Padahal Forum CSR ini dirasa
guna keberlanjutan program PLPBK memberikan hal yang positif bagi swasta yang akan
bermitra dengan masyarakat. Pemerintah sebagai
Selanjutnya adalah dengan memperkuat pendamping semestinya juga tetap menjalin
kelembagaan BKM dan tim pengelola. Upaya ini koordinasi dan komunikasi yang baik dengan swasta
dilakukan karena dirasa masyarakat sendiri guna berjalannya forum CSR.
Selain itu juga dalam program ini peran swasta Kebondalem yang masih terus menjalin kemitraan
hanya sebagai penyumbang donor. Keterlibatan dengan pihak swasta maupun pemerintah. Seperti
swasta dalam program PLPBK ini memang tidak bisa dengan sering mengadakan event event tertentu
diharapkan banyak karena dalam hal ini swasta sehingga RTH Kalireyeng terus termanfaatkan
hanya berperan sebagai penyumbang donor. dalam event event tersebut.
Swasta juga dalam hal ini tidak terlibat dari awal
pelaksanaan program. Berbeda dengan pemerintah 4. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
yang memang ikut langsung dari awal berjalannya
program sampai keberlanjutan program. Kesimpulan ini didasarkan hasil penelitian
sebelumnya (Wahyudi, 2014) akan membahas hasil
Selanjutnya, dari masyarakat sendiri memang dari penelitian yang dilakukan mengenai bentuk
penting untuk memiliki keaktifan dan kreatifitas bentuk kemitraan pemerintah, swasta dan
dalam bermitra. Sangat dirasa masyarakat dan BKM masyarakat dalam keberlanjutan program
dalam hal ini bahwa keaktifan dari tim pemasaran Penataan Lingkungan Permukiman berbasis
BKM sendiri sangat penting dalam berjalannya Komunitas di Kota Pekalongan dan Kabupaten
kemitraan dalam program PLPBK, karena seperti
Kendal. Terdapat 3 titik lokasi program PLPBK di
yang dapat dilihat di Kelurahan Kebondalem.
Kota Pekalongan yaitu di Kelurahan Podosugih,
Sampai saat ini kemitraan di Kelurahan Kebondalem
Kelurahan Kramatsari, dan Kelurahan Kratonkidul.
terus berjalan walaupun hanya saat event event
tertentu karena memang BKM nya aktif dalam Sedangkan di Kabupaten Kendal yaitu Kelurahan
mempromosikan dan aktif menjalin kemitraan baik Kebondalem, Desa Kutoharjo dan Desa
ke pemerintah dan swasta. Berbeda jika dilihat di Sidorejo.Dari hasil studi lapangan di 6 titik lokasi
Desa Sidorejo yang BKM dan masyarakat belum program Penataan Lingkungan Permukiman
terlalu aktif dalam memasarkan programnya Berbasis Komunitas didapat empat kesimpulan
sehingga belum dapat berjalan secara optimal. yang disesuaikan berdasarkan sasaran yaitu:
1. Program-program yang memiliki keterkaitan
Selanjutnya adalah keberlanjutan dalam hal kemitraan sektor pemerintah, swasta dan
kemitraan mempengaruhi keberlanjutan dalam masyarakat dalam merealisasikan dan
program PLPBK. Hal tersebut memang sangat keberlanjutannya antara lain semua program
terlihat bahwa dengan berlanjutnya kemitraan PLPBK yang terdapat di Kota Pekalongan
berrati berlanjutnya juga kerjasama antar maupun Kabupaten Kendal dimitrakan. Namun
stakeholder dan ini sangat mempengaruhi selain itu juga dalam kemitraan yang terlibat
keberlangsungan program sendiri. Contohnya masing masing pelaku kemitraan dan memiliki
memang dapat terlihat di Kelurahan Kramatsari di peran masing masing. Peran tersebut antara
Kota Pekalongan dan Kelurahan Kebondalem di lain BKM dan masyarakat sebagai perencana,
Kabupaten Kendal. Kelurahan Kramatsari sampai Pemerintah sebagai pendamping dan swatsa
saat ini maish terus menjalin kemitraan berupa
sebagai rekan bermitra. BKM dan masyarakat
program dan pelatihan sehingga program kampung
sebagai perencana.
edukasi terus berjalan dan termanfaatkan samapi
2. Bentuk-bentuk kemitraan terbagi menjadi
saat ini. Sama halnya juga dengan Kelurahan
empat antara lain bentuk kemitraan bantuan
117 M. S. Rahajeng, A. Manaf/ JPK Vol. 3 No. 2 (2015) 112 119 117
fisik, bantuan uang, bentuk kemitraan non fisik: kemudian diperkuat dengan poin 1 dan 3, untuk
program dan non fisik yang bersifat insidental. poin 4 sebagai refrensi upaya yang telah dilakukan
Sedangkan, proses kemitraan terbagi dua yaitu masyarakat dalam keberlanjutan kemitraan.
proses kemitraan dengan pengajuan proposal
kepada SKPD terkait dan pengajuan proposal Rekomendasi ini bertujuan sebagai masukan untuk
kepada swasta. Dalam proses kemitraan dengan pelaksanaan kemitraan dalam program PLPBK
pengajuan SKPD terkait proposal lebih pasti selanjutnya agar dapat dijalankan lebih baik lagi dari
karena sudah ada channeling berbeda dengan kondisi PLPBK di enam titik lokasi di Keota
swasta yang tidak pasti. Selanjutnya hasil yang Pekalongan dan Kabupaten Kendal.Rekomendasi
didapatkan dari penelitian yang dilakukan ditujukkan bagi masing masing stakeholder yang
adalah tujuan kemitraan terbagi menjadi empat terlibat yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat.
antara lain meningkatkan kesejahteraan Rekomendasi ini muncul dari kendala kendala
masyarakat, menjawab permasalahan yang peneliti temukan maupun kekurangan
pendanaan, menumbuhkan kepedulian kekurangan yang peneliti hadapi dalam melakukan
terhadap kegiatan lingkungan, agar penelitian PLPBK ini.
berkelanjutan dan efektif. Peran CSR dalam
program PLPBK dirasa cukup penting untuk itu Rekomendasi untuk Pemerintah Daerah
digali juga mengenai pelaksanaan CSR dan 1. Konteks keterlibatan pemerintah daerah sudah
pelaksanaan forum CSR yang dilakukan di cukup baik. SKPD terkait sudah diikutsertakan
Kabupaten Kendal dan Kota Pekalongan dari awal yang berperan sebagai pengawas
3. Faktor penunjang dan kendala kemitraan sektor berjalannya program PLPBK. Namun pemerintah
pemerintah, swasta dan masyarakat dalam aktif terlibat hanya sampai pembangunan saja
upaya keberlanjutan program PLPBK yaitu untuk untuk dalam hal perawatan program untuk
faktor penunjang terdapat faktor komunikasi keberlanjutan program belum ada keterlibatan
dan koordinasi dalam kemitraan, faktor aktif dari pihak pemerintah.
kepercayaan dalam kemitraan dan tim 2. Adanya forum CSR berdampak positif dalam
pemasaran yang mengerti konsep. Sedangkan keberlanjutan suatu kemitraan. Karena dalam
untuk kendala kemitraan yang dirasakan adalah forum CSR anggota bisa berkomunikasi sesama
badan pengelola yang belum efektif, kendala anggota forum untuk pelaksanaan CSR baik di
dana pendonor, tidak banyak lembaga yang Kota Pekalongan dan Kabupaten Kendal. Ada
memberi respon. baiknya pemerintah meninjau ulang SK terkait
4. Kemitraan yang terjadi beberapa ada yang forum CSR agar forum CSR yang ada dapat aktif
mengalami keberlanjutan khususnya jika kembali.
kemitraan antara pemerintah masyarakat 3. Hubungan keterlibatan antar stakeholder
karena dalam hal ini pemerintah ikut dari awal pemerintah dan swasta kurang terjalin.
dalam perencanaan. Namun untuk kemitraan Seharusnya ada komunikasi antar pemerintah
dengan pihak swasta tidak terus terjadi dan swasta salah satunya adalah dalam
walaupun memang berlanjut karena berdampak pengawasan forum CSR yang sudah dibentuk.
cukup pada program, hanya memanfaatkan Sehingga dengan komunikasi dan koordinasi
event event tertentu dalam kegiatannya. yang baik akan terjalin hubungan antara
Dalam hal ini sudah dilakukan beberapa upaya pemerintah dan swasta tersebut.
dalam keberlanjutan kemitraan antara lain aktif
memasarkan program, memperkuat Rekomendasi untuk Swasta
kelembagaan BKM dan tim pengelola dan 1. Tidak bisa dipungkiri memang keterlibatan
konsistensi kesepakatan bersama. swasta tidak terlalu aktif dalam program PLPBK
ini karena keterlibatan tersebut hanya berupa
Dari beberapa kajian sasaran yang disimpulak bantuan insidental untuk memenuhi
diatas, maka pertanyaan penelitian mengenai persyaratan pelaksanaan CSR. Selain itu
bagaimana bentuk-bentuk kemitraan sektor kesulitan dalam pengajuan proposal yang tidak
pemerintah, swasta dan masyarakat dalam upaya pasti
keberlanjutan program PLPBK di Kabupaten Kendal 2. Dalam hal pelaksanaan survey swasta kurang
dan Kota Pekalongan dapat dilihat pada poin 2 yang memiliki keterbukaan, oleh sebab itu informasi