Pembahasan Lingkungan Laut Waskem Fitri
Pembahasan Lingkungan Laut Waskem Fitri
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
berbagai pihak untuk bekerjasama dalam pemanfaatan kekayaan laut secara optimal
dan terarah. Oleh karena itu, disusunlah makalah ini mengenai Lingkungan
Maritim, yang didalamnya mengeni ekosistem laut dan pemanfaatan lingkungan
tersebut.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Apa yang di maksud lingkungan maritim?
2) Bagaimana ekosistem maritim?
3) Bagaimana pemanfaatan lingkungan maritim?
C. Tujuan penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada dasarnya, batas lingkungan maritim suatu negara adalah artifisial karena
pencemaran yang terjadi disuatu negara akan dirasakan juga oleh negara yang
berbatasan laut. Tumpahan minyak dari kapal tanker akan mencemari pula perairan
negara lain yang berbatasan. Seperti sudah dikenal sebelumnya konsep tentang
pencemaran oleh tindakan manusia dapat dibedakan atas dua macam yakni :
Pollution Pay Principles. Prinsip ini secara tidak langsung memberi hak kepada
pencemar untuk melakukan pencemaran asalkan membayar kompensasinya.
Pollution Prevention Pays. Pada konsep ini pencemaran harus dicegah secara
proaktif, untuk itu perlu pengerahan dana untuk mencegah terjadinya pencemaran.
Konsep inilah yang dikembangkan oleh IMO dalam konvensi-konvensi
internasional tentang pencegahan pencemaran lingkungan maritim seperti
keharusan membuat konstruksi Double Hull dan Segragated Ballast Tank untuk
kapal tanker minyak mentah.
Dalam dunia maritim persyaratan mengenai pencegahan pencemaran laut
harus dipenuhi untuk dapat berlayar di perairan internasional atau memasuki negara
lain. Adanya peraturan dari IMO-PBB tentang MARPOL (Marine Pollution)
merupakan gambaran keterkaitan yang tidak dapat ditawar antara keinginan
mempertahankan ekologi dengan kepentingan bisnis.
Jadi, lingkungan maritim yaitu lingkungan suatu negara yang artifisial karena
pencemaran yang terjadi disuatu negara akan dirasakan juga oleh negara yang
berbatasan laut, seperti tumpahan minyak dari kapal kanker akan mencemari pula
perairan negara lain yang berbatasan laut.
3
B. Ekosistem di Laut
a) Pengertian Ekosistem Laut
Ekosistem laut merupakan salah satu ekosistem yang di dalamnya terdapat
proses dan komponen-kompenen kehidupan yang serupa dengan proses yang terjadi
pada ekosistem daratan. Ekosistem air laut luasnya lebih dari 2/3 permukaan bumi.
Ekosistem laut disebut juga ekosistem bahari yang merupakan ekosistem yang
terdapat di perairan laut, terdiri atas ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir
dangkal/bitarol, dan ekosistem pasang surut.
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan
ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan
penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25C.Perbedaan suhu bagian atas
dan bawah tinggi.Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat
bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta
ikan.Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah
dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang
berlangsung balik. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan
wilayah permukaannya secara horizontal.
Ciri-ciri lingkungan ekosistem air laut. Adanya hempasan gelombang air laut
maka di daerah pasang surut yang merupakan perbatasan darat dan laut terbentuk
gundukan pasir, dan jika menuju ke darat terdapat hutan pantai yang terbagi menjadi
beberapa wilayah, yaitu sebagai berikut.
4
Ciri-ciri lingkungan ekosistem air laut adalah sebagai berikut :
5
berbagai biota, terumbu karang juga menghasilkan produk bernilai ekonomis penting
seperti berbagai jenis ikan karang, udang karang, alga, teripang, dan kerang mutiara.
Ekosistem ini masih banyak dirusak oleh manusia dan menyebabkan
punahnya bibit-bibit ikan di laut yang hidup di sekitar lingkungan terumbu karang.
Seperti yang diungkapkan sekretaris Eksekutif Coral Reef Rehabilitation and
Management Program II (COREMAP II), ]amaluddin Jompa. Dikatakannya, saat ini
pihaknya tengah bekerja keras guna meminimalisir pengrusakan terumbu karang
akibat ulah manusia. Upaya ini dilakukan dengan harapan kekayaan laut ini bisa
terjaga dengan baik. Tentunya hal itu dilakukan dengan pendekatan dan juga
penegakan hukum. Dan khusus untuk overfishing, ini akan kita perjuangkan agar juga
nantinya ada regulasi yatg bisa mengatur' ]amaluddin rnenyebutkan bahwa kerusakan
karang di Indonesia sangat jelas. Menurut data Pusat Penelitian oseanografi (P2O)
LIPI 2009 saia, tercatat kalau luas terumbu karang Indonesia 70.000 kilo meter
persegi yang masih dalam kondisi sangat baik hanya 5,5 persennya. Hal ini
menunjukkan penurunan yang signifikan dari 2000 lalu yang mana pada tahun itu
terumbu karang yang kondisinya sangat baik mencapai 6,2 %.
b) Ekosistem Padang Lamun
Ekosistem padanglamum atau seagrass memPunyai peran penting sebagai habitat
ikan dan berbagai biota laut lainnya. Berbagai jenis ikan yang bernilai ekonomi
penting meniadikan padang lamun sebagai tempat mencari makan, berlindung,
bertelur, memiah dan sebalagai tempat asuhan. Dalam perkembangannya, banyak
padang lamun yang telah mengalami gangguan atau kerusakan karena gangguan alam
ataupun karena aktivitas manusia.
Padang larnun di tndonesia memiliki luas sekitar 30.000 km persegi yang
dihuni oleh 13 jenis lamun. Suatu padang lamun dapat terdiri dari vegetasi tunggal
yakni tersusun dari satu jenis lamun saja ataupun vegetasi campuran yang terdiri dari
berbagai ienis lamun.
Dilihat dari aspek pertahanan pantai, padang lamun dengan akar-akarnya yang
mencengkeram dasar laut dapat meredam gerusan gelombang laut hingga padang
6
lamun dapat mengurangi dampak erosi. Padang lamun juga dapat menangkap
sedimen hingga akan membantu menjaga kualitas air. Pencemaran laut dapat
merusak padang lamun, seperti limbah rumah tangga limbah industri, limbah
pertanian, atau pengelolaan lahan yang tak memperhatikan kelestarian lingkungan
seperti pembalakan hutan yang menimbulkan erosi dan mengangkut sedimen ke laut.
Bahan pencemar asal darat dialirkan ke laut lewat sungai-sungai atau limpasan
Kegiatan penambangan di darat, seperti tambang bauksit di Bintan, limbia terbawa ke
pantai dan merusak padang lamun,di depannya.
c) Ekosistem Mangrove
Mangrove adalah vegetasi hutan yang tumbuh dan dipengaruhi oleh pasang
surut air laut, sehingga lantainya selalu'tergenang air. Tumbuhan mangrove bersifat
unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di
lairt. Hutan mimgrove Indonesia merupakan hutan mangrove terluas di dunia. Luas
ekosistem mangrove di Indonesia mencapai 75 persen dari total mangrove di Asia
Tenggara atau sekitar 27 perse.n dari luas mangrove di dunia. Kekhasan ekosistem
mangrove ndonesia adalah memiliki keragaman jenis yang tertinggi di dunia. Sebaran
mangrove di Idonesia terutama di wilalyah pesisir Sumatera, Kalimantan dan Papua.
Namun demikian, kondisi mangrove IndonesiA baik secara kualitatif dan kugntitatif
terus menurun dari tahuri ke tahun. Saat ini, tercatat Indonesia mempunyai hutan
mangrove seluas 9,36 juta hektar yang tersebar di seluruh lndonesia. Sekitar 48
persen atau seltras 4,51, juta hektar rusak sedang dan 23 persen atau 2,L5 juta hektare
lainnya rusak berat.Kerusakan hutain mangrove di Indonesia sebagian besar
diakibatkan oleh ulah manusia. Baik berupa konversi mangrove rnenjadi sarana
pemanfaatan lain seperti pemukiman, industri, rekreasi dan lain sebagainya.
Berdasarkan data Kementrian Kelautan dan Perikanan potensi sumberdaya
mangrove, 3,7 juta hektar dari total 9,36 iuta hektar tersebut, berada di kawasan
hutan. Sedangkan 5,56 juta hektar lainnya berada di luar kawasan hutan. Untuk
mengembalikan fungsi hutan mangrove, Kementerian Kelautan dan Perikanan terus
menggalakkan penanaman kembali hutan mangrove yang telah rusak.
7
Pencemaran Laut
Pencemaran laut merupakan zuatu peristiwa masuknya material pencemar seperti
partikel kimia limbah industri, limbah pertanian dan perumahan ke dalam laut, yang
bisa merusak lingkungan laut. Material berbahaya tersebut memiliki dampak yang
bermacam-macam dalam perairan. Ada yang berdampak langsunp maupun tidak
langsung sebagian besar sumber pencemaran laut berasal dari daratan baik tertiup
angin, terhanyut maupun melalui tumpahan. Salah satu pencemaran laut adalah kapal
yang dapat mencemari samudera dalam banyak cara, misalnya melalui tumpahan air
penyaring dan residu bahan bakar. Polusi dari kapal dapat mencemari pelabuhan,
sungai dan lautan. Kapal juga membuat polusi suara yang mengganggu kehidupan
organisme perairan dan air dari balast tank yang bisa mempengaruhi suhu air
sehingga menganggu kenyaman air organisme yang hidup dalam air. Bahan
Pencemar laut lainnya yang iuga memberikan dampak yang negatif ke perairan
adalah limbah plastik yang bahkan telah menjadi masalah global-sampah plastik yang
dibuang terapung dan terendap di lautan. Kondisi ini sangat berpengaruh buruk, dan
sangat sulit terurai oleh bakteri. Sumber sampah plastik di laut juga berasal dari
Jaring ikan yang sengaja dibuang atau tertinggal di dasar.
8
Indonesia menuju Indonesia yang adil, makmur, dan mandiri. Dibutuhkan
kesinergisan dari banyak pihak (institusi) yang memiliki kewajiban dan tanggung
jawab dalam pengembangan kelautan. Baik secara langsung maupun tidak langsung,
agar manajemen pengelolaan laut ini dapat berhasil dengan optimal.
Lingkungan maritim yang berupa laut dan ekosistem yang ada di dalamnya
merupakan satu faktor yang sangat penting yang memungkinkan terjadinya
kehidupan di muka bumi. Laut memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan manusia.
Manfaat lingkungan maritim di bumi:
9
(nelayan) maka perekonomian akan meningkat, sehingga ketahanan ekonomi akan
semakin baik.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran saya dalam penulisan makalah ini yaitu sebaiknya pemerintah dan
masyarakat harus selalu bekerja sama agar dapat memanfaatkan kekayaan laut secara
optimal sehingga lingkungan maritime dapat memberikan sumbangan pendapatan
bagi Negara dan bangsa Indonesia sendiri.
11
DAFTAR PUSTAKA
12