Pengertian
Intrapartum, 2003).
b. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan dimana janin
dan ketuban turun ke dalam jalan lahir dan didorong keluar melalui jalan lahir
bayi yang cukup bulan 37-42 minggu lahir spontan, tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun janin, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin
2. Etiologi
banyak fakta yang memegang peranan dan bekerja sama sehingga terjadi
persalinan. Mulanya berupa kombinasi dari faktor hormon dan faktor mekanis.
1
keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen di dalam darah, tetapi
b. Teori oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah, oleh karena itu, timbul
d. Pengaruh janin
Hypofisis dan kelenjar suprenal janin ternyata memegang peranan juga, selain
Bila ganglion ini digeser dan ditekan, oleh kepala janin, maka akan timbul
kontraksi uterus.
e. Teori prostaglandin
3. Faktor Persalinan
2
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau
kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power merupakan tenaga
primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksi dan
bekerja dengan baik dan sempurna. Pada waktu kontraksi otototot rahim
menjadi lebih kecil serta mendorong janin dan kantung amnion ke arah
Braxton hicks
ii. His persalinan: Merupakan his yang bersifat nyeri yang mungkin
tekanan pada ganglia dalam serviks dan segmen bawah rahim oleh
3
Lamanya kontraksi: Kontraksi berlangsung 45 detik sampai 75
detik
ke dalam
2 menit
serviks
Prawirohardjo,2005).
4
Pada ibu, rasa nyeri terjadi karena iskemia rahim dan kontraksi
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari
rongga panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin dan
plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir
1. Os. Coxae
Os illium
Os. Ischium
Os. Pubis
3. Os. Coccygeus
5
Gambar 1. Tulang pelvis
Pintu Panggul
midlet.
c) Pintu Bawah Panggul (PBP) dibatasi simfisis dan arkus pubis, disebut
outlet.
d) Ruang panggul yang sebenarnya (pelvis cavity) berada antara inlet dan
outlet.
6
Gambar 2. Pintu atas dan bawah panggul
Bidang-bidang:
symphisis.
7
Gambar 3. Bidang Hodge
3) PASSENGER
utama dan bagian janin yang paling penting adalah kepala karena bagian yang
paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin. Posisi dan besar kepala
a. Letak
Letak adalah hubungan antara sumbu panjang janin terhadap ibu, dapat
8
b. Presentasi
Presentasi adalah bagian dari janin yang paling dekat dengan jalan lahir.
Bagian janin ini dapat dirasakan melalui serviks pada pemeriksaan dalam.
Oleh karena itu, pada letak longitudinal, presentasi janin adalah presentasi
terfleksi begitu tajamnya hingga dagu bersentuhan dengan dada janin dan
presentasi oksiput atau presentasi verteks. Lebih jarang, leher janin dapat
dan muka janin adalah bagian terendah, yang dinamakan presentasi muka.
9
c. Habitus
berada di antara lengan dan paha. Postur ini khas akibat pertumbuhan
10
d. Posisi
Posisi menunjuk pada bagian presentasi janin terhadap bagian kanan atau
kiri jalan lahir ibu. Oleh karena itu, pada tiap presentasi mungkin terdapat
dua posisi, kanan atau kiri, misalnya oksiput kanan dan kiri, mentum
ataupun anencephalus, kelainan letak seperti letak muka ataupun letak dahi,
ke-36.
11
5) Terjadinya perlukaan serviks yang mulai mendatar dan sekresinya bila
b. Tanda-tanda inpartu
1) Rasa sakit karena adanya his yang menjadi lebih kuat, sering teratur.
5. Tahapan persalinan
uterus teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri,
lengkap (bibir portio tidak dapat diraba). Selaput ketuban biasanya pecah
spontan pada akhir kala I. Kala pembukaan juga didapatkan penurunan kepala
12
Kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase:
1) Fase laten
Fase laten didefinisikan sebagai periode antara onset persalinan dan titik
2) Fase aktif
menjadi 10 cm.
13
Mekanisme membukanya serviks berbeda antara pada primigravida dan
terlebih dahulu, sehingga serviks akan mendatar dan menipis. Baru kemudian
sudah sedikit terbuka. Osteum uteri internum dan eksternum serta penipisan
b. Kala II persalinan
His terkoordinir cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali,
pembukaan serviks lengkap, kepala janin telah turun dan masuk ruang
panggul, sehingga terjadi tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara
reflek menimbulkan rasa ngedan karena tekanan pada rektum sehingga merasa
seperti BAB dengan tanda anus membuka. Pada waktu his kepala janin mulai
tampak di vulva dengan diameter 5-6 cm dan perineum meregang. Dengan his
mengedan yang terpimpin akan lahir kepala dan diikuti oleh seluruh badan
janin. Kala II pada primigravida 1,5-2 jam, pada multigravida 0,5 jam.
palpasi abdomen dan kadangkala diperkuat sebelum atau pada saat awal
14
presentasi belakang kepala masuk dalam pintu atas panggul dengan sutura
anterior.
ukuran kepala bayi hampir sama besarnya dengan ukuran dalam panggul,
maka jelas bahwa kepala harus menyesuaikan diri dengan bentuk panggul
mulai dari pintu atas panggul, ke bidang tengah panggul dan pada pintu
bawah panggul, supaya anak dapat lahir. Misalnya saja jika sutura sagitalis
dalam arah muka belakang pada pintu atas panggul, maka hal ini akan
terkecil dari pintu atas panggul. Sebaliknya pada pintu bawah panggul, sutura
1) Penurunan kepala
panggul biasanya sudah terjadi pada bulan terakhir dari kehamilan, tetapi
pintu atas panggul (PAP), dapat dalam keadaan asinklitismus yaitu bila
15
sutura sagitalis terdapat di tengah-tengah jalan lahir tepat di antara simfisis
dan promontorium.
persalinan. Hal ini disebabkan karena adanya kontraksi dan retraksi dari
bokong janin. Dalam waktu yang bersamaan terjadi relaksasi dari segmen
bawah rahim, sehingga terjadi penipisan dan dilatasi servik. Keadaan ini
16
Sutura sagitalis terdapat di tengah-tengah jalan lahir tepat di antara
2) Fleksi
Pada awal persalinan, kepala bayi dalam keadaan fleksi yang ringan.
ini dagu dibawa lebih dekat ke arah dada janin sehingga ubun-ubun kecil
lebih rendah dari ubun-ubun besar hal ini disebabkan karena adanya
tahanan dari dinding seviks, dinding pelvis dan lantai pelvis. Dengan
rupa sehingga bagian terendah dari depan janin memutar ke depan ke arah
ialah daerah ubun-ubun kecil dan bagian inilah yang akan memutar ke
17
persalinan, karena rotasi dalam merupakan suatu usaha untuk
4) Ekstensi
berada di bawah simpisis, maka terjadilah ekstensi dari kepala janin. Hal
ini di sebabkan karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul
untuk melewatinya. Kalau kepala yang fleksi penuh pada waktu mencapai
dasar panggul tidak melakukan ekstensi maka kepala akan tertekan pada
pinggir atas perineum: ubun-ubun besar, dahi, hidung, mulut dan dagu
5) Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai di bawah simpisis dan
bayi lahir, selanjutnya seluruh badan bayi dilahirkan searah dengan sumbu
jalan lahir.
Dengan kontraksi yang efektif, fleksi kepala yang adekuat, dan janin
18
posterior berputar cepat segera setelah mencapai dasar panggul, dan
kontraksi yang buruk atau fleksi kepala yang salah atau keduanya, rotasi
pada leher yang terjadi karena putaran paksi dalam. Bahu melintasi pintu
setelah kepala bayi lahir, bahu mengalami putaran dalam dimana ukuran
19
Gambar 8. Mekanisme persalinan meliputi (a) penurunan presentasi; (b) fleksi kepala;
(c) rotasi internal; (d) distensi perineum dan ekstensi kepala janin; (e) kelahiran
Setelah bayi lahir, letakkan bayi diatas perut ibu, bersihkan jalan nafas.
Selanjutnya, tali pusat dijepit pada 2 tempat, pada jarak 5 dan 10 cm,
yaitu membersihkan dan menghisap jalan nafas serta cairan lambung untuk
mencegah aspirasi.
20
c. Kala III persalinan
sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul his, dalam waktu 5-10 menit,
seluruh plasenta terlepas, terdorong kedalam vagina dan akan lahir secara
spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simpisis/fundus uteri, seluruh
segar, pemanjangan tali pusat dan naiknya fundus uteri ke rongga abdomen.
disertai perdarahan.
intramuskuler pada 1/3 bawah paha kanan bagian lateral dalam 1 menit
21
Gambar 9. Kala III persalinan : (a) pelepasan plasenta dari dinding uterus; (b)
ekspulsi ke segmen bawah uterus dan vagina atas; (c) ekspulsi lengkap plasenta dari
traktus genitalis
d. Kala IV persalinan
persalinan adalah adanya resiko perdarahan post partum yang dapat terjadi
darah dan nadi ibu segera setelah kelahiran dan tiap 15 menit pada 1 jam
pertama. Harus diperhatikan bila ada nyeri perineum yang berat berkaitan
kontraksi dan retraksi uterus yang kuat dan terus-menerus. Tugas uterus ini
22
Langkah selanjutnya setelah kala IV, evaluasi beberapa hal sebagai berikut:
membran mukosa vagina namun tidak mengenai fascia dan otot. Derajat II
23
pelvis seperti rektokel, sistokel dan inkontinensia urin, namun pada suatu
dan rektum. Episiotomi harus dilakukan secara selektif, seperti pada kasus
distosia bahu dan presentasi bokong; ekstraksi forsep atau vakum; posisi
rasa sakit yang lebih pendek dan anastesi lebih sedikit daripada
24
setelah persalinan sangat membantu penyembuhan, dan penggunaan ice
25
Daftar Pustaka
26