Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Bilangan Bulat Dan Contoh Di sekolah dasar kamu telah mempelajari bilangan

dan sifat-sifatnya. Sekarang kita akan mempelajari mengenai Pengertian Bilangan Bulat beserta
Contoh soal bilangan bulat.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai pengertian bilangan bulat, materi pelajaran matematika
tidak akan terlepas dari yang namanya bilangan, oleh karena itu menguasai materi bilangan bulat
pun termasuk penting kadang kita sering lupa apa saja sih himpunan dari bilangan bulat itu sendiri.

Pengertian Bilangan Bulat


Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan bilangan negatifnya.
Sedangkan bilangan cacah adalah bilangan yang dimulai dari angka 0 ,1, 2, 3, 4, (Maksud dari
titik-titik adalah dan seterusnya sampai tak terhingga). Negatif dari bilangan cacah adalah -1, -2, -
3, -4, . mengapa -0 tidak dituliskan? Karena -0 = 0 jadi tidak dituliskan sebagai negatif bilangan
cacah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa komponen dari bilangan bulat adalah -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4
dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa bilangan bulat merupakan semua bilangan
baik itu negatif atau positif termasuk juga nol dan nilai bilangan semakin kekeri maka bilangan
itu semakin kecil dan sebaliknya jika semakin kekanan maka bilangan itu semakin besar. Tapi
ingat pecahan tidak termasuk dalam bilangan bulat.

Sampai disini sudah paham ya pengertian dari bilangan bulat tersebut?

Lambang Bilangan Bulat

Bilangan bulat dilambangkan dengan huruf Z (seperti gambar diatas ) yang berasal dari bahasa
jerman Zahlen yang artinya Bilangan.
Anggota bilangan bulat

Bilangan bulat terdiri dari tiga jenis anggota. Anggotanya antara lain :
*Bilangan Bulat Positif
Bilangan bulat positif adalah bilangan bulat yang letaknya berada di sebelah kanan 0 (nol) pada
garis bilangan bulat. Jadi 1, 2, 3, 4, . merupakan bilangan bulat positif.
*Bilangan Bulat Negatif
Bilangan bulat negatif adalah bilangan yang letaknya berada di sebelah kiri 0(nol) pada garis
bilangan. Jadi -1, -2, -3, -4, merupakan bilangan bulat negatif.
*0 (Nol)
Nol tidak termasuk anggota bilangan bulat positif dan negatif. Dia berdiri sendiri. Sehingga
anggota bilangan bulat adalah bilangan bulat postif, nol, dan bilangan bulat negatif.

Contoh Bilangan Bulat


Contoh bilangan bulat banyak digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Berikut adalah
contoh-contoh bilangan bulat yang biasa kita gunakan :

1. Untuk pengukuran suhu. Suhu di Kota Jakarta siang ini sebesar 24 derajat celcius
sedangkan suhu di kutub utara -34 derajat celcius. Angka 24 dan -34 tersebut merupakan
bilangan bulat.
2. Sebagai pengukur kedalaman laut. Jika kita menyatakan kedalaman 25 meter di bawah
permukaan laut, maka yang ditulis adalah -25 meter. Angka -25 merupakan bilangan bulat
negatif.
3. Untuk menyatakan jumlah. Pernahkah adik-adik ke kebun binatang? Disana terdapat
banyak sekali binatang. Coba hitung berapa jumlah jerapah di kebun binatang tersebut?
Misalkan jumlah jerapahnya 15 ekor. Maka angka 15 merupakan bilangan bulat positif.

Membandingkan bilangan bulat

Sekarang kita belajar cara membandingkan bilangan bulat. Jika kita ingin membandingkan
bilangan bulat kita dapat membandingkan dengan cara melihat dari garis bilangan. Semakin ke
kanan maka semakin besar, sebaliknya jika semakin ke kiri nilai bilangan tersebut semakin kecil.

Untuk membandingkan dua bilangan bulat digunakan simbol sebagai berkut :

Simbol lebih dari >

Simbol ini dibaca lebih dari. Maka simbol ini menyatakan angka di sebelah kiri dari simbol >
nilainya lebih besar dari angka di sebelah kanan simbol >. Contoh : 6 > 3 maka dibacanya adalah
6 lebih dari 3.

Simbol kurang dari <


Simbol ini dibaca kurang dari. Maka simbol ini menyatakan angka di sebelah kiri simbol <
nilainya lebih kecil dari angka di sebelah kanan simbol <. Contoh 7 < 9 maka dibacanya adalah
7 kurang dari 9.

Simbol sama dengan =

Simbol ini dibaca sama dengan maka simbol ini menyatakan nilai angka disebelah kiri simbol
= nilainya sama besar dengan angka disebelah kanan simbol =.

Membandingkan dua bilangan bulat bernilai besar

Untuk membandingkan dua bilangan bulat yang besar sangat repot sekali jika kita menggunakan
garis bilangan. Misal kita ingin membandingkan mana yang lebih besar antara 23.546 dengan
23.666 jika dibuat garis bilangannya akan sangat panjang sekali. Untuk mempermudah kalian
membandingkan maka dibuatlah tabel berikut :

Tabel Nilai Angka Pada Bilangan

Dari tabel di atas kita dapat membandingkan dua bilangan bulat bernilai besar berdasarkan posisi
dan nilai angkanya. Jadi kita tidak perlu membuat garis bilangan yang sangat panjang sekali.

Contoh 1 :

Manakah yang lebih besar dari A = 6585467 dengan B = 6536588 ? Jelaskan.

Untuk menjawab soal ini pertama yang kita lakukan adalah :


Menentukan posisi dari masing-masing angka.

Gampangnya begini, buat angka-angka tersebut menjadi urutan nilai uang.

Nilai A jika diurutkan akan menjadi 6.585.467 dibaca enam juta lima ratus delapan puluh lima
ribu empat ratus enam puluh tujuh.

Nilai B jika diurutkan menjadi 6.536.588 dibaca enam juta lima ratus tiga puluh enam ribu lima
ratus delapan puluh delapan.

Setelah diurutkan ternyata nilai A dan B sama-sama bernilai jutaan. Jadi yang dilakukan
selanjutnya adalah mencari dimana posisi angka yang berbeda pertama kali dari kiri ke kanan.

Soal Perbandingan Bilangan Bulat

Posisi Jutaan sama-sama bernilai 6


Posisi ratusan ribu sama-sama bernilai 5
Posisi puluhan ribu berbeda.

Setelah dicari ternyata angka yang berbeda pertama kali adalah angka 8 di posisi puluhan ribu pada
A dan angka 3 di posisi puluhan ribu pada B. jadi yang berbeda adalah angka 8 dan angka 3.

Selanjutnya tinggal melihat garis bilangan. Manakah yang lebih besar dari 8 dan 3?

Menurut garis bilangan angka 8 lebih besar dari angka 3, yang berarti nilai A lebih besar dari
nilai B.

Maka Jawabannya adalah A > B

Contoh 2 :
Rudi dan Sinta memiliki dua bilangan yang berbeda. Rudi memiliki bilangan yang terdiri dari 9
angka dengan susunan pqrstuvwx. Sedangkan Sinta memiliki bilangan yang terdiri dari 8 angka
dengan susunan pqrstuvw. Maka tentukanlah :

1. Bilangan siapakah yang lebih besar jika kedua bilangan adalah bilangan bulat positif?
Jelaskan.
2. Bilangan siapakah yang lebih kecil jika kedua bilangan merupakan bilangan bulat
negatif? Jelaskan.

Pembahasan :

1. Dikarenakan kedua bilangan merupakan bilangan bulat positif, maka bilangan Rudi >
Sinta. Karena Rudi lebih banyak angka penyusunnya. (Untuk bilangan bulat positif
semakin banyak angka penyusunnya maka semakin besar nilainya.)
2. Dikarenakan kedua bilangan merupakan bilangan bulat negatif, maka bilangan Rudi <
Sinta. Karena Rudi lebih banyak angka penyusunnya. (Untuk bilangan bulat negatif
semakin banyak angka penyusunnya maka semakin kecil nilainya.)
3. Pengertian Bilangan Pecahan
4. Secara singkat, bilangan pecahan dapat diartikan sebagai sebuah bilangan yang memiliki
pembilang dan juga penyebut. Pada bentuk bilangan ini, pembilang dibaca terlebih dahulu
baru disusul dengan penyebut. Ketika menyebutkan suatu bilangan pecahan, diantara
pembilang dan penyebut harus disisipkan kata "per". Misalkan untuk bilangan 3/5 maka
kita dapat menyebutnya dengan "tiga per lima" begitu juga dengan bilangan 1/4 kalian bisa
membacanya "satu per empat" atau "seperempat".
5.
6. Apabila ada bilangan pecahan yang memiliki nilai sama atau nilainya tetap ketika
pembilang dan penyebutnya dikalikan/dibagi dengan sebuah bilangan (bukan nol) maka
bilangan pecahan tersebut disebut dengan pecahan senilai. Konsep dari pecahan senilai
adalah:
7.

8.
9.
10. Untuk lebih memahaminya perhatikan contoh pecahan senilai berikut ini:
11.

12.
13.
14.
15. Cara Menyederhanakan Bilangan Pecahan
16. Suatu bilangan pecahan dapat disederhanakan dengan cara membagi pembilang dan
penyebutnya dengan angka-angka yang menjadi FPB dari pembilang dan penyebut
tersebut. Sebagai contoh, pecahan 45/54 dapat disederhanakan menjadi 5/6 karena FPB
dari 45 dan 54 adalah 9.
17. Contoh lainnya:
18.
19. 12/8 = 3/2
20. 20/12 = 5/3
21. 14/8 = 7/4
22. 32/24 = 4/3
23.
24.
25. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
26.
27. Penjumlahan bilangan pecahan
28. Untuk menjumlahkan dua buah bilangan pecahan, maka syarat utama dari kedua bilangan
tersebut adalah harus memiliki penyebut yang sama. Contohnya:
29.
30. 3/5 + 1/5 = 4/5
31. 1/4 + 5/4 = 6/4
32. 2/5 + 7/5 = 9/5
33. 4/7 + 8/7 = 12/7
34. 9/6 + 1/6 = 10/6
35. 5/2 + 6/2 = 11/2
36.
37. Sedangkan untuk menjumlahkan bilangan pecahan yang memiliki bilangan penyebut
berbeda, maka kalian harus menyamakan kedua penyebut tersebut dengan cara mencari
kpk dari kedua bilangan yang menjadi penyebut. Contohnya:
38.
39. 1/2 + 1/4 = 2/4 + 1/4 = 3/4
40. 2/3 + 3/6 = 4/6 + 3/6 = 7/6
41. 4/3 + 5/6 = 8/6 + 5/6 = 13/6
42.
43. 3/5 + 2/4 = 12/20 + 10/20 = 22/20
44. 2/3 + 3/8 = 16/24 + 9/24 = 25/24
45.
46. Pengurangan Bilangan Pecahan
47. konsep pengurangan pada bilangan pecahan sama saja dengan konsep penjumlahannya.
pengurangan bisa dilakukan langsung apabila penyebutnya sama. dan apabila penyebut
dari kedua bilangan pecahan yang dikurangkan adalah berbeda, maka harus disamakan
terlebih dahulu. contohnya:
48.
49. Penyebut sama:
50.
51. 3/2 - 1/2 = 2/2 = 1
52. 5/6 - 4/6 = 1/6
53. 4/3 - 2/3 = 2/3
54.
55. 12/4 - 5/4 = 7/4
56. 25/5 - 9/5 = 16/5
57.
58.
59. Penyebut berbeda:
60.
61. 5/7 - 2/3 = 15/21 - 14/21 = 1/21
62. 5/3 - 3/4 = 20/12 - 9/12 = 11/12
63. 4/3 - 5/6= 8/6 - 5/6 = 3/6
64.
65.
66. Perkalian dan pembagian bilangan pecahan
67.
68. Perkalian bilangan pecahan
69. Untuk mengalikan dua buah bilangan pecahan, cukup dengan mengalikan pembilang
dengan pembilang lalu penyebut dengan penyebut, contohnya:
70.
71. 5/7 x 4/5 = 20/35
72. 2/4 x 3/5 = 6/20
73. 7/2 x 8/6 = 56/12
74. 6/3 x 3/8 = 18/24
75.
76. Pembagian bilangan pecahan
77. Pembagian bilangan pecahan dapat dilakukan dengan mengalikan pembilang dengan
penyebut secara bertukar. Contohnya:
78.
79. 5/3 : 3/4 = 20/9
80. 2/5 : 4/2 = 4/20
81. 6/7 : 2/9 = 54/14

Anda mungkin juga menyukai