Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan Kliping Sosiologi yang berjudul Penyimpangan Sosial.
Kliping ini disusun berdasarkan materi yang didapat dari guru pembimbing mata pelajaran.
Diharapkan Kliping Penyimpangan Sosial ini mampu memberikan manfaat dan kegunaan serta
memudahkan proses belajar mengajar siswa dan siswi SMAN 109 Jakarta Selatan.
Tidak lupa kami berterima kasih pada seluruh sumber data dan info yang memudahkan kami
untuk membuat kliping ini. Diharapkan kepada seluruh sumber ataupun referensi mampu mentoleril
kesalahan penulisan oleh penulis.
Akhirnya, kami sangat berharap kritik dan saran dari berbagai pihak demi penyempurnaan
kliping ini dikemudian hari. Semoga kliping ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
Daftar Isi
Halaman Awal ............................................................................................................................. 1
Kata Pengantar ............................................................................................................................ 2
Daftar Isi ...................................................................................................................................... 3
Latar Belakang ............................................................................................................................. 4
A........................................................................................................................................ A
rti Definisi / Pengertian Penyimpangan Sosial (social deviation) ............................................. 5
B. ....................................................................................................................................... M
acam-Macam / Jenis-Jenis Penyimpangan Bersama-Sama / Kolektif (group deviation) ........... 7
C. ....................................................................................................................................... P
erilaku menyimpang dan sosialisasi tidak sempurna .............................................................. 8
D........................................................................................................................................ S
ifat dan Macam Perilaku Menyimpang ................................................................................. 10
E. ....................................................................................................................................... B
entuk-Bentuk Penyimpangan ............................................................................................... 14
F. ....................................................................................................................................... S
ifat-Sifat Penyimpangan ....................................................................................................... 15
G. ...................................................................................................................................... D
ampak Perilaku Penyimpangan Sosial .................................................................................. 16
H........................................................................................................................................ U
paya Pencegahan Penyimpangan Sosial ................................................................................ 17
I. ........................................................................................................................................ M
engembangkan Sikap Simpati terhadap Pelaku Penyimpangan Sosial ................................... 19
Kesimpulan ........................................................................................................................................... 20
Dengan makalah ini siswa diharap mampu memilah dan memilih agen sosialisasi
yang benar. Dan siswa mampu bersosialisasi secara terarah. Diharapkan juga guru serta
agen sosialisasi lain ikut serta dalam membimbing siswa agar siswa tidak terjerumus
kedalam penyimpangan social yang negative.
1. Robert M. Z. Lawang
Penyimpangan perilaku adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang
berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang
dalam sitem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang.
3. Lemert
Penyimpangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyimpangan primer
dan penyimpangan sekunder. Penyimpangan primer adalah suatu bentuk perilaku
menyimpang yang bersifat sementara dan tidak dilakukan terus-menerus sehingga
masih dapat ditolerir masyarakat seperti melanggar rambu lalu lintas, buang sampah
sembarangan, dll. Sedangkan penyimpangan sekunder yakni perilaku menyimpang
yang tidak mendapat toleransi dari masyarakat dan umumnya dilakukan berulang kali
seperti merampok, menjambret, memakai narkoba, menjadi pelacur, dan lain-lain.
4. Robert K. Merton
Merton menjelaskan behwa setiap individu melakukan tindakan penyimpangan
diakibatkan karena individu yang bersangkutan beradaptasi terhadap lingkungannya.
Empat diantara lima tipe adaptasi bersifat/berperilaku menyimpang.
1. Komformitas (comformity)
Pada perilaku ini individu melakukan cara dan aturan yang telah ditetapkan oleh
masyarakat.
Contoh : Agar seseorang mendapat gelar sarjana maka ia harus kuliah
2. Inovasi (innovation)
Pada perilaku ini ia mengikuti tujuan masyarakat, tetapi ia melakukan dengan cara
yang dilarang masyarakat.
4. Retreatisme (retreatism)
Bentuk adaptasi ini seseorang tidak mengikuti cara dan tujuan masyarakat dan
iamenyimpang sepenuhnya dari masyarakat.
Contoh : Pemabuk, orang gila, dll
5. Pemberontakan (rebellion)
Dalam bentuk ini seseorang tidak mengakui struktur social yang ada dan berupaya
menciptakan struktur yang baru.
Contoh : Demostrasi tahun 98 yang menyebapkan penuruna presiden
P enyimpangan Kolektif adalah suatu perilaku yang menyimpang yang dilakukan oleh
kelompok orang secara bersama-sama dengan melanggar norma-norma yang berlaku
dalam masyarakat sehingga menimbulkan keresahan, ketidakamanan, ketidaknyamanan
serta tindak kriminalitas lainnya.
Bentuk penyimpangan sosial tersebut dapat dihasilkan dari adanya pergaulan atau
pertemanan sekelompok orang yang menimbulkan solidaritas antar anggotanya sehingga
mau tidak mau terkadang harus ikut dalam tindak kenakalan atau kejahatan kelompok.
4. Penyimpangan Budaya
Penyimpangan kebudayaan adalah suatu bentuk ketidakmampuan seseorang
menyerap budaya yang berlaku sehingga bertentangan dengan budaya yang ada
di masyarakat.
Contoh : merayakan hari-hari besar negara lain di lingkungan tempat tinggal
sekitar sendirian, syarat mas kawin yang tinggi, membuat batas atau
hijab antara laki-laki dengan wanita pada acara resepsi pernikahan,
dsb.
Kasus : Kasus 1
Kasus 2
Kasus pertama adalah kasus yang menjelaskan tentang nilai-nilai sub budaya yang
salah, yaitu ketika seseorang melakukan penyimpangan diakibatkan budaya ia mengikuti
budaya yang ada. Jika itu terjadi secara terus menerus maka akan terjadi kebudayaan
menyimpang.
Seperti halnya secarik kertas putih, seorang individu baru adalah seorang yang tidak
mengerti apa-apa dan lingkungan berperan penting membentuk perilaku individu baru itu.
Hanya ada dua kemungkinan Pertama ia mengikuti penyimpangan dan yang kedua ia
memilih jalan sendiri untuk menjalalani hidupnya,
Bila kita temui penyimpangan kebudayaan pada kasus pertama, kita akan menemui
penyimpangan sosial akibat gagalnya sosialisasi, atau biasa disebut Sosialisasi Tidak
Sempurna. Sosialisasi tidak sempurna adalah keadaan dimana terjadi ketidak sepadanan
informasi yang diterima oleh seorang individu.
Dalam kasus lain individu akan mengambil jalan lain untuk memcahkan suatu
masalah yang ia hadapi. Misalnya, seseorang menjadi pecandu narkoba diakibatkan ia tidak
memahami nasihat yang diberikan oleh orangtuanya atau gurunya diakibatkan ia dipengaruhi
teman yang menjadi pecandu narkoba.
Individu
Individu mengalami
Agen sosialisasi 1 Agen sosialisasi 2
Mengajarkan tidak pertentangan dalam dirinya
Mengajarkan memakai
memakai narkoba narkoba
Individu
menyimpang
Positif
Sifat Perilaku
Kejahatan Tanpa
Menyimpang
Korban
Negatif
Kejahatan
Terorganisasi
Kejahatan
Penyimpangan
Gaya Hidup
Penyimpangan social mau tidak mau kerap sekali terjadi, bahkan peristiwa ini
terjadi disekitar kita tanpa kita sadari. Penyimpangan dapat dikatagorikan dua macam,
diantaranya adalah penyimpangan yang bersifat positif dan penyimpangan yang
bersifat negatif.
Perilaku menyimpang dapat kita golongkan atas perilaku tindakan criminal atau
kejahatan, penyimpangan seksual, penyimpangan dalam bentu pengedaran dan
pemakaian obat terlrang, serta penyimpangan dalam gaya hidup.
Perjudian.
Karena Dodo ingin berjudi, maka ia
pun mencuri. Walau secara tak
langsung perilaku berjudi menjadi
tindak kriminal walau tidak bukan
kriminalitas, tetapi perjudian
menyebapkan kriminal
K
Pergaulan bebas
Pergaulan bebas juga merupakan tindak riminal,
karena akibat pergaulan bebas, banyak terjadi tindak
kriminalitas
B. Kejahatan Teroganisasi
Pelaku kejahatan merupakan komplotan yang bekesinampungan
melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang atau kekuasaan dengan
jalan menghindari hukum.
Komplotan korupsi adalah tindak
kejahatan yang teroganisir sehingga kita
tidak dapat mengungkap korupsi
tersebut
D. Kejahatan Korporat
Kejahatan ini mengatas namakan oraganisasi dengan tujuan
menguntungkan atau menekan kerugian.
Suatu perusahaan membuang limbah ke
sungai demi menguntungkan diri sendiri
Menurut Dr. Graham Baliane, kaum remaja lebih mudah terjerumus dalam
narkoba dikarenakan factor-faktor berikut :
Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang lain dari yang biasanya antara lain sikap
anorganisasi dan eksentrik.
2. Penyimpangan sekunder
Penyimpangan sekunder disebut juga penyimpangan berat. Umumnya perilaku
penyimpangan dilakukan oleh seseorang secara berulang-ulang dan terus menerus
meskipun pelakunya sudah dikenai sanksi. Bentuk penyimpangan ini mengarah pada
tindak kriminal, seperti pembunuhan, perampokan, dan pencurian. Penyimpangan
jenis ini sangat merugikan orang lain, sehingga pelakunya dapat dikenai sanksi hukum
atau pidana.
1. Di Lingkungan Keluarga
2. Di Lingkungan Sekolah
3. Di Lingkungan Masyarakat
Para pelaku penyimpangan sosial memang sudah selayaknya mendapatkan hukuman dari
pihak yang berwajib. Akan tetapi, jika para pelaku penyimpangan sosial tersebut masih dapat
dibina, maka sebaiknya kita kembangkan sikap simpati terhadap para pelaku penyimpangan
sosial tersebut. Sikap simpati adalah suatu sikap yang ditujukan seseorang sebagai suatu
proses di mana seseorang merasa tertarik pada perasaan pihak lain yang mendorong
keinginan untuk memahami dan bekerjasama dengan pihak lain. Sikap simpati dapat
ditunjukkan dalam bentuk perhatian, kepedulian, rasa ingin menolong, dan sebagainya.
Perasaan simpati hanya akan dapat berlangsung dan berkembang dalam diri seseorang bila
terdapat saling pengertian. Mengembangkan sikap simpati terhadap para pelaku
penyimpangan sosial bukan berarti kita menyetujui perbuatan mereka. Sikap seperti ini justru
dapat kita gunakan untuk menyadarkan perilaku mereka. Tentu saja cara penyampaiannya
dilakukan dengan tutur bahasa yang santun dan tidak berkesan menggurui atau menghakimi.
Cara-cara seperti ini pada umumnya lebih mengena dan dapat didengarkan oleh mereka,
karena mereka merasa lebih dihargai. Contoh sikap simpati yang dapat kita kembangkan
terhadap para pelaku penyimpangan sosial, antara lain, meliputi hal-hal berikut ini.
Tetapi tidak semua penyimpangan itu buruk, beberapa penyimpangan berakibat baik
bagi kehidupan dan memajukan perekonomian. Seperti layaknya wanita karir, walau ia
melakukan penyimpangan tetapi penyimpangan yang ia lakukan bersifat positif dan mampu
diterima masyarakat dikarenakan perkembangan zaman.
Penyimpangan social terjadi karena banyak factor, factor-fakror ini terjadi akibat
perubahan social yang diberikan oleh arus globalisasi yang kuat. Jika arus globalisasi tidak
terlalu kuat, kemungkinan perubahan social akan semakin berkurang.
Perubahan social-pun dapat kita atur, seperti perubahan norma-norma yang lama dan
digantikan norma baru yang lebih otentik atau lebih baik. Seperti perubahan norma adat
istiadat oleh norma hokum yang lebih kuat dan lebih teroganisir, walau hokum diIndonesia
tidak terlalu kuat, tetapi hokum diIndonesia dapat sekiranya mengadili yang bersalah.
Tugas kita dimasa depan adalah menjaga agar generasi yang lebih baru tidak
terjerumus penyimpangan social yang negative. Dan berusaha agar Keadilan diIndonesia
lebih ditegakkan dari sekarang.
Daftar Pustaka
Maryanti, Kun. Suryawati, Juju. 2004. Sosiologi SMA Kelas X . Jakarta : esis
http://de-kill.blogspot.com/2008/01/cara-membuat-makalah.html
http://www.forumsains.com/fisika/energi-bisa-diciptakan-dan-bisa-dimusnahkan/25/?wap2
http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Penyakit_Sosial_Sebagai_Akibat_Penyimpangan_Sosial_dan_
Upaya_Pencegahannya_8.1_(BAB_6)