Makalah Mesin Frais
Makalah Mesin Frais
Politeknik
Negeri medan
Mesin frais (Milling machine) Merupakan salah satu mesin konvensional yang mampu
mengerjakan suatu benda kerja dalam permukaan datar ,sisi,tegak,miring, bahkan
alur rodagigi.Mesin perkakas ini mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja
dengan menggunakan pisau milling(cutter) . Dengan ini Suatu mesin perkakas yang
mengerjakan benda kerja menggunakan pisau atau pahat frais berputar pada poros
utama mesin dan benda kerja di hantarkan ke pisau tersebut,baik dalam arah
Horizontal,Melintang,maupun Vertikal.
3. Mesin frais universal Ini adalah mesin produksi dari konstruksi yang
kasar.Bangkunya ini adalah benda cor yang kaku dan berat serta menyangga sebuah
meja kerja yang hanya memiliki gerakan longitudinal. Penyetelan vertikal di berikan
dalam kepala spindel dan suatu penyetelan lintang di buat dalam pena atau ram
spindel.
BAB 2
PERINSIF KERJA MESIN FRAIS
C.TEKNIK PENGEFRAISAN
Teknik pengefraisan tergantung dari jenis mesin frais dan posisi alat potong (pisau frais terhadap
bidang kerja). Berdasarkan hal tersebut ada dua macam teknik pengefraisan, yaitu:
1. Pengefraisan Sisi
Sisi mata potong sejajar dengan permukaan bidang benda kerja. Teknik pengefraisan ini menggunakan
mesin frais datar.
2. Pengefraisan Muka
Sisi mata potong tegak lurus terhadap bidang permukaan benda kerja. Pisau frais mempunyai mata
potong sisi dan muka yang keduanya dapat melakukan pemotongan secara bersamaan. Pengefraisan ini
menggunakan mesin frais tegak.
D.KECEPATAN POTONG DAN PEMAKANAN
Keberhasilan pemotongan dengan mesin frais dipengaruhi oleh kemampuan pemotongan alat
potong dan mesin. Kemampuan pemotongan tersebut menyangkut kecepatan potong dan pemakanan.
Kecepatan potong pada mesin frais dapat didefenisikan sebagai panjangnya bram yang terpotong oleh
satu mata potong pisau frais dalam satu menit. Kecepatan potong untuk tiap-tiap bahan tidak sama.
Umumnya makin keras bahan, makin kecil harga kecepatan potongnya dan juga sebaliknya. Kecepatan
potong dalam pengefraisan ditentukan berdasarkan harga kecepatan potong menurut bahan dan
diameter pisau frais. Jika pisau frais mempunyai diameter 100 mm maka satu putaran penuh
menempuh jarak p x d = 3.14 x 100 = 314 mm. Jarak ini disebut jarak keliling yang ditempuh oleh mata
pisau frais. Bila pisau frais berputar n putaran dalam satu menit, maka jarak yang ditempuh oleh mata
potong pisau frais menjadi p x d x n. jarak yang ditempuh mata pisau dalam satu menit disebut juga
dengan kecepatan potong (V). Maka:
Tabel 01 Harga Kecepatan Potong
Bahan Bahan Pisau Frais
Baja HSS HSS Stelit Tantalum Tngsten
Karbon Super Karbit Karbid
Alumunium 83 66 166 20 34 267 50 84 332
Kuningan 13 26 332 14 24 498 44 64 664
Perunggu 10 20 24 58 10 16 50 64 34 50 116
Besi Tuang 10 14 21 44 26 42 34 54 200
Besi Tempa 12 16 10 16 24 34 16 24 64 142
Baja 10 15 16 26 20 30 30 44 42 64
Karbon 10 14 10 16 14 24 20 30 84 108
Lunak 24 34 14 20 50 64
Sedang 20 30 38 50 94 164
Tinggi 16 26 84 124
10 16
Pemakanan juga menentukan hasil pengefraisan. Pemakanan maksudnya adalah besarnya
pergeseran benda kerja dalam satu putaran pisau frais. Pemakanan mempengaruhi gerakan bram
terlepas dari benda. Faktor dalamnya pemotongan dan tebalnya bram juga menentukan proses
pemotongan. Besarnya pemakanan di hitung dengan rumus :
Dimana :
f = Besarnya pemakanan per menit
F = Besarnya pemakanan per mata pisau
T = Jumlah mata potong pisau
n = Jumlah putaran pisau per menit
Tabel 02 Harga Pemakanan Menurut Jenis Bahan dan Pisau Frais (per mata potong mm)
Jenis Pisau Jenis Bahan Benda
Frais
Alumunium Kuningan Perunggu Baja Baja Baja Besi
Sedang Keras Campuran Tuang
Muka 0,55 0,55 0,45 0,23 0,20 0,18 0,33
Spiral 0,43 0,43 0,35 0,18 0,15 0,13 0,25
Sisi dan 0,33 0,33 0,28 0,15 0,13 0,10 0,20
Muka 0,28 0,28 0,23 0,13 0,10 0,10 0,15
Jari 0,15 0,15 0,13 0,07 0,07 0,05 0,10
Bentuk 0,15 0,13 0,10 0,07 0,05 0,05 0,07
Gergaji
D =70 mm menjadi :
Langkah Kerja:
Mengitung T terlebih dahulu setelah diketahui diatas dengan cara:
Diket : DL = 70 mm, Z = 15, M = 4.5, T = 9 mm, N = 40
Ditanya : n = ?
Jawab:
N 40 10
n= = =2
Z 15 15
2.Saran
Saya menyarankan kepada pihak yang bersangkutan agar supaya
perkakasan yang berhubungan dengan mesin frais ,agar di perbanyak ,agar setiap
mahasiswa lebih leluasa dalam mengoperasikan mesin frais tersebut. Dan dapat
membuat daya kreativitas setiap mahasiswa tumbuh dengan penu skil yang
mendukung.sehingga dapat membuat sebuah universitas berkembang .
DAFTAR PUSTAKA
[1] : Agung, Mario. 2004. Perancangan Fixture untuk Mesin EDM Wire
Cutting. Surabaya: Institute Technologi Sepuluh Nopember Surabaya.
[2] : Tohari, M. Khamim. 2007. Perancangan Press Tool dan Fixture
Komponen Bearing Case. Gresik: PT Agrindo Gresik.
[3] : Alamsyah, Deny. 2004. Simulation Design of CNC Milling
Machining Process for Emco VMC 200 Machine. Surabaya: Institute
Technologi Sepuluh Nopember Surabaya.
[4] : Kiswanto, Gandjar. 2011. Optimasi Proses Permesinan Milling 3-
axis, <URL:http://www.milling@google.
com.htm>. Surabaya Agustus 2011
[5] : Negara, Imade Ananta Kesuma. 2003. Perancangan Jig & Fixture
Fork Side Clutch pada Traktor Tangan Tipe yst. Surabaya: Institute
Technologi Sepuluh Nopember Surabaya.