Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MANDIRI

PERIZINAN MEIKARTA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Hak Atas Tanggungan yang dibina oleh:

Dian Eka Prastiwi , SH.,MH.

Disusun oleh :

Luluk Andriyani (2015020596)

FAKULTAS HUKUM

Semester Ganjil 2017/2018

UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Surya Kencana no.1 Pamulang telp: (021) 7412566 fax: (021) 7412566 Tangerang

Page 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah Perizinan Meikarta ini. Penulis juga menyampaikan
rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberi motivasi dan dorongan dalam
penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.

Penulis

Pamulang, 8 Nopember 2017

Page 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................. 7
2.1 Definisi Hak Cipta ................................................................................ 7
2.2 Istilah-Istilah dalam Hak Cipta ............................................................. 8
2.3 Sejarah Hak Cipta ................................................................................. 8

BAB III STUDI KASUS ......................................................................................... 21


3.1 Studi Kasus I : Pembajakan Perangkat Lunak ...................................... 22
3.2 Studi Kasus II : Pembajakan Buku dan Sejenisnya .............................. 22
BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 26
4.1 Kesimpulan ........................................................................................... 26
4.2 Saran ..................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA 28

Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Meikarta adalah sebuah proyek kawasan super elit seluas 500 H di Bekasi Cikarang.
Proyek yang diluncurkan James Riady,disinyalir merupakan proyek fantastis dengan nilai
278 T . Promosi kota yang akan dibangun oleh kelompok usaha milik James Riady itu
sangat gencar. Bekasi, kawasan yang tengah berkembang pesat dan dijanjikan akan menjadi
kota paling modern, terindah dengan infrastruktur terlengkap di Asia Tenggara.
Bukan hanya itu yang dijanjikan oleh Lippo. Kawasan seluas 500 hektar itu juga terhubung
dengan berbagai moda transportasi yang kini tengah dibangun pemerintah, antara lain kereta
api cepat Jakarta-Bandung. Pembangunan Patimban _ Deep Seaport _ pembangunan
bandara internasional Kertajati, dan pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek Elevated
Higway. Media memberitakan ketika dilakukan penjualan perdana pada 13 Mei di Orange
County Lippo Cikarang.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengaku terkejut ketika mengetahui
Lippo Group sudah memasarkan kota baru tersebut. Berdasarkan data dari Provinsi Jabar,
Meikarta belum mempunyai izin.
Dalam tata ruang provinsi, kota tersebut juga tidak ada dalam perencanaan.
Pemprov Jabar mempunyai rencana tata ruang berupa pembangunan kota Metropolitan
Bogor-Depok-Bekasi-Karawang dan Purwakarta (Bodebekarpur) untuk mengimbangi
pertumbuhan Jakarta.Dalam siaran pers yang disampaikan kepada media, Lippo Group
menyebutkan persiapan kota Meikarta sudah dimulai sejak 2014. Pada tahap pertama
lahan yang akan dibangun seluas 22 juta m2 untuk perumahan sebanyak 250 ribu unit dan
dapat menampung 1 juta jiwa.Diharapkan Desember 2018 sudah siap huni.
Harga tanah di kawasan Meikarta dihargai Rp12.5 juta/m2 , atau menurut mereka 50 persen
lebih rendah harga di koridor Bekasi-Cikarang yang sudah mencapai Rp 18-20 juta/m2.
Harga ini jauh lebih tinggi dan berlipat dibandingkan dengan beberapa lokasi di Kota
Bandung.
Pembangunan fisik sudah mulai dilakukan sejak Januari 2016, dengan membangun
sekaligus 100 gedung pencakar langit dengan tinggi masing-masing 35-46 lantai.
Perencanaannya sungguh sangat matang dan terencana.

Page 4
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dibahas pada makalah ini adalah :


1. Apa Solusi Meikarta agar tidak menyalahi aturan dalam perizinannya?
2. Apa yang dilakukan Ombudsman dalam masalah Meikarta?
3. Apa saja yang dilanggar oleh Meikarta menurut YLKI?

1.3.1 Tujuan Penulisan


Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Hak Atas Tanggungan, berdasarkan
rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan yang hendak dicapai antara lain:
1. Untuk mengetahui pelanggaran apa yang dibuat oleh Mega Proyek Meikarta
2. Untuk mengetahui tanggapan-tanggapan terkait perizinan bangunan tersebut

Page 5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pembahasan dari Komisi II DPR RI

Komisi II DPR menggelar rapat membahas perizinan Meikarta. Rapat tersebut


dihadiri pejabat Kementerian Dalam Negeri, Ombudsman RI dan perwakilan pemerintah
Kabupaten Bekasi.Dalam rapat tersebut dibahas Lippo Group yang melakukan pemasaran
besar-besaran padahal izin yang dimiliki belum lengkap. Izin tersebut adalah Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) dan analisis dampak lingkungan (AMDAL).Direktur Jenderal
Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kementerian Dalam Negeri menilai persoalan Meikarta
berada di antara peraturan dan kebutuhan akan hunian. Sehingga harus dicari solusinya agar
Meikarta bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dan di sisi lain tidak menyalahi aturan.

Kebutuhannya memang ada percepatan investasi ada kebutuhan perumahan, ikon


Bekasi Meikarta ini. Tapi di sisi lain aturan jangan dilanggar. Jadi kalau Meikarta mau
memenuhi ke arah kebutuhan saja itu pasti melanggar aturan, lain kalau murni masuk ke
peraturan saja pasti akan berhenti karena peraturan banyak yang belum tersiapkan sehingga
posisinya adalah bagaimana memenuhi kebutuhan tanpa melanggar peraturan, cari titik
kompromi.
Sejauh ini Meikarta baru mengantongi izin lokasi dan IPPT. Namun, sesungguhnya Lippo
Group telah mengambil langkah-langkah untuk memperoleh semua izin yang
dibutuhkan.Meikarta sudah bersurat minta rekomendasi ke gubernur, Meikarta sudah
membuat AMDAL, di Pemkab yang tidak bisa diproses karena menunggu rekomendasi
Gubernur Jawa Barat.Chief Executive Officer (CEO) Lippo Group, James Riady meminta
maaf lantaran promosi proyek Meikarta dilakukan dengan gencar. Proyek tersebut belum
mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Page 6
Meikarta terus berupaya berbenah untuk lebih baik ke depannya. Untuk diketahui, Wakil
Gubernur Jawa Barat status pembangunan dan pemasaran kawasan permukiman Meikarta
Lippo Cikarang harus dihentikan hingga ada rekomendasi dan izin legal.Pembangunan
hunian vertikal Meikarta melanggar Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan di
Jawa Barat.

2.2 Tanggapan Ombudsman Republik Indonesia

Ombudsman Republik Indonesia (RI) menyelenggarakan diskusi terbuka


terkait proyek pembangunan Kota Mandiri Meikartaoleh Lippo. Langkah ini
dilakukan untuk mencegah terjadinya mal administrasi oleh penyelenggara negara.
Anggota Ombudsman RI mengatakan pihaknya mengapresiasi Pemerintah maupun
pihak swasta dalam hal penyelenggaraan pemenuhan hak hunian. Sebab pemenuhan
kebutuhan hunian jelas merupakan hak - hak dasar bagi warga negara. Pihaknya
serius memberikan perhatian terhadap kebijakan penyelenggara negara terkait
dengan pengawasan dan pembinaan bagi sektor properti yang disele nggarakan oleh
swasta. Sepanjang itu dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan yang berlaku, Ombudsman mendukung.
Hal itu agar tidak terjadinya mala administrasi uang menyalahi ketentuan peraturan
perundang undangan yang berlaku. Sebetulnya mal administrasi terjadi di
pemerintahan bukan di pengembangnya dalam rangka mengawasi dan melayani izin.
Ombudsman berharap proyek Meikarta dijalankan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dalam setiap tahapannya. Ombudsman mengingatkan pemerintah pusat,
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, maupun Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk tidak
abai terkait instrumentasi administrasi.Kementerian Agraria dan Tata Ruang,
perwakilan Kementerian Komunikasi dan Informasi, perwakilan Pemerintah Provinsi
Jawa Barat, dan perwakilan Pemerintah Kabupaten Bekasi. Adapun Bank Indonesia,
Otoritas Jasa Keuangan, Dewan Pers, Komisi Penyiaran Indonesia, dan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang juga diundang tidak hadir.

Proyek pembangunan Kota Baru Meikarta merupakan konsep kota modern dengan
total investasi sebesar Rp 278 Triliyun. Proyek ini merencanakan pembangunan 7

Page 7
(tujuh) pusat pembelanjaan (mall), pusat kesehatan dan rumah sakit internasional,
teater opra dan pusat kesenian internasional. Proyek ini diproyeksikan menjadi kota
modern dengan infrastruktur terlengkap di Asia Tenggara namun pada proses
pembangunannya proyek ini menuai kontroversi.

Meikarta belum melengkapi berbagai perizinan dan bahkan menabrak banyak aturan," ujar
Tulus.

2.3 Pelanggaran Menurut YLKI

Menurut catatan YLKI, sedikitnya ada 3 (tiga) aturan yang diduga kuat ditabrak oleh
kegiatan pemasaran yang dilakukan Lippo Group terkait projek Meikarta, yakni:

Pasal 42 UU No.20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun,

Pasal 4 UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, dan Etika Pariwara
Indonesia

Pasal 8

1. Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau


jasa yang:

a. tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan jumlah dalam
hitungan sebagaimana yang dinyatakan dalam label atau etiket barang
tersebut;

c. tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam hitungan
menurut ukuran yang sebenarnya;

d. tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau kemanjuran


sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket atau keterangan barang
dan/atau jasa tersebut,

e. tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses pengolahan, gaya,


mode, atau penggunaan tertentu sebagaimana dinyatakan dalam label atau
keterangan barang dan/atau jasa tersebut;

Page 8
f. tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan,
iklan atau promosi penjualan barang dan/atau jasa tersebut;

g. tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa atau jangka waktu


penggunaan/pemanfaatan yang paling baik atas barang tersebut;

h. tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal, sebagaimana


pernyataan "halal" yang dicantumkan dalam label;

i. tidak memasang label atau membuat penjelasan barang yang memuat nama
barang, ukuran, berat / isi bersih atau netto, komposisi, aturan pakai,
tanggal pembuatan, akibat sampingan, nama dan alamat pelaku usaha serta
keterangan lain untuk penggunaan yang menurut ketentuan harus di
pasang/dibuat;

j. tidak mencantumkan informasi dan/atau petunjuk penggunaan barang dalam


bahasa Indonesia sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.

2. Pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang yang, rusak, cacat atau bekas,
dan tercemar tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar atas barang
dimaksud.

3. Pelaku usaha dilarang memperdagangkan sediaan farmasi dan pangan yang rusak,
cacat atau bekas dan tercemar, dengan atau tanpa rnemberikan informasi secara
lengkap dan benar.

4. Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat 1 dan ayat 2 dilarang
memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib menariknya dari
peredaran.

Sehingga tidak pantas dan tidak etis jika pemasaran yang melanggar hukum dan etika
tersebut justru diberikan apresiasi oleh BTN yang notabene representasi pemerintah. Hal ini
dikhawatirkan akan memberikan preseden buruk bagi pelaku pembangunan lain untuk
melakukan tindakan serupa dan membuat konsumen semakin jatuh kedalam posisi yang
beresiko yang dalam jangka panjang justru membahayakan industri properti itu sendiri.

Page 9
"Seharusnya manajemen BTN dalam memberikan award kepada suatu pengembang hal
utama yg dijadikan kriteria adalah aspek compliance(kepatuhan terhadap hukum/peraturan
perundang-undangan), dan transparansi/informasi produk, dengan menginformasikan semua
perijinan yg sudah dimiliki pengembang pada brosur/pameran dan semua media promosi
lainnya".

YLKI mendesak agar BTN melakukan evaluasi terhadap penghargaan terhadap kegiatan
pemasaran yang dilakukan oleh Meikarta. Kedua, pengembang Kota Meikarta untuk
beritikad baik dengan menunda seluruh kegiatan pemasaran, iklan dan promosi yang sudah
terlanjur dilakukan."Ketiga, Pemerintah segera menyelesaikan kewajibannya untuk
membuat Peraturan Pelaksanaan sesuai amanah UU No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah
Susun agar kejadian semacam ini tidak terulang kembali

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan mengamati dan menyimpulkan keterangan diatas , dapat
disimpulkan bahwa perizinan Pembangunan Meikarta oleh Proyek besar Lippo
Group belumlah mengantongi izin dalam berbagai pihak. Hal ini banyak yang Pro
Kontra dengan izin Pembangunan Bangunan tersebut sesuai dengan peraturan
Perundang-undangan yang berlaku untuk pembangunan Bangunan Vertikal /
hunian.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan yaitu , antara lain :
1. Seharusnya Meikarta lebih melegalkan dulu status dan perizinan mengenai
bangunan, meliputi IMB (Izin Mendirikan Bangunan)

Seperti yang dikatakan oleh YLKI , Meikarta harus memenuhi syarat yang masuk
dalam perundang-undangan , yakni Pasal 42 UU No.20 Tahun 2011 tentang Rumah
Susun,Pasal 4 UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, dan Etika

Pariwara Indonesia.

Page
10
DAFTAR PUSTAKA

https://tirto.id/di-mana-hak-konsumen-dalam-polemik-perizinan-meikarta-
ctLE?gclid=EAIaIQobChMInrySpf2w1wIVVCUrCh2QPgTfEAAYASAAEgJo
nPD_BwE
https://www.kemenkopmk.go.id/sites/.../PP%20Nomor%2088%20Tahun%2020
14.pdf
http://www.liputan6.com/tag/meikarta

Page
11

Anda mungkin juga menyukai