Anda di halaman 1dari 5

BAB I GEOLOGI REGIONAL

1.1 Geomorfologi Regional

Geomorfologi adalah kenampakan bentang alam mulai dari garis pantai

hingga perbukitan di daratan diperlihatkan dalam bentuk kemiringan lereng,

geometri, batuan, iklim dan curah hujan, serta aktivitas manusia. Berdasarkan

geomorfologinya Raja Ampat dibagi menjadi:

1. Satuan Dataran Aluvial; terdiri dari dataran pantai, rawa dan sungai,

kemiringan lereng < 15%, batuan tersusun atas lempung, lanau, pasir dan

kerikil. Elevasi 0 10 m, relif rendah, proses sedimentasi dominan terjadi.

Penggunaan lahan umumnya untuk permukiman dan ditumbuhi bakau.

Dataran ini ditemukan di Saonek, Waisai, Urbinasopen, Lamlam, Selpele,

Mutus, dan Arborek di Pulau Waigeo dan sekitarnya, Yensawai dan Are di

Pulau Batanta, serta Waigama, Atkari, Tomolol dan Lilinta di Pulau Misool.

2. Satuan Topografi Karst; terdiri dari batuan batugamping terumbu karang

dan kalkarenit, kemiringan lereng 8% hingga terjal. Elevasi 0 - 650 m, relief

kasar, membulat, triangular facet, terdapat rekahan, celahan, gua-gua, sungai

bawah tanah dan dolina-dolina. Proses alam yang terjadi adalah pengangkatan,

patahan, karsti kasi. Di beberapa tempat terdapat sungai bawah tanah antara

lain Sungai Werabia di Pulau Waigeo dan Sungai Wartandip di Pulau Batanta.

Pola antarsungai saling sejajar dan hanya berair ketika hujan. Tutupan lahan

umumnya hutan lebat seperti di Pulau Waigeo sekeliling Teluk Mayalibit, P.

1
Gam, P. Batanta, dan bagian tengah dan timur P. Misool serta pulau-pulau

kecil lainnya.

3. Satuan Perbukitan Batuan Beku; terdiri dari batuan ultramafik, berifat

palagos dan retas, kemiringan lereng 30% hingga terjal. Elevasi 0 - 920 m,

relif tinggi, mempunyai gawir terjal. Proses geodinamis dominan yang terjadi

adalah patahan, erosi dan pelapukan. Lahan gersang dan tidak tertutup

vegetasi. Penyebaran meluas di bagian utara Waigeo Utara, P. Kawe, P. Gag,

P. Batang Pele, P. Manyaifun dan lain- lain.

4. Satuan Perbukitan Rendah Hingga Tinggi; terdiri dari batuan sedimen dan

gunung api, kemiringan lereng dari 8% hingga > 30%, elevasi 0 hingga 500 m,

bentang alam bergelombang, relif rendah, hingga kasar. Proses geodinamis

dominan yang terjadi adalah patahan, erosi dan pelapukan intensif. Tersebar di

P. Batanta, P. Misool bagian selatan, dan P. Kofau.

1.2 Stratigrafi Regional

Secara regional Pulau Misool yang berada di Kabupaten Raja Ampat

Papua Barat masuk kedalam Peta Geologi Lembar Misool, Irian Jaya skala 1 :

250.000, yang dipublikasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan

Geologi (E.Rusmana, U. Hartono, dan C.J. Pigram, 1989). Batuan yang

terdapat di daerah Pulau Misool sebagian besar merupakan batuan sedimen dan

sedikit batuan malihan. Formasi tertua yang berumur Pra-Trias adalah Batuan

Malihan Ligu (pTRl), yang tediri dari pilit dan psammit derajat rendah.

Formasi ini tertindih tak selaras oleh batuan klastika laut berbutir halus

2
Formasi Keskain (TRuk) yang berurnur Trias Tengah sampai Trias Atas.

Formasi Keskain tertindih tak selaras olehBatugamping Bogal (TRub) yang

berumur Trias Atas dan Anggota Batunapal Lios (TRul) (tersingkap hanya di P.

Lios) yang ragam fasiesnya lebih bersifat endapan darat.

Secara tidak selaras, diatasnya diendapkan batugamping Bogal dan

Kelompok Fageo yang berumur Jura Tengah Jura Atas. Kelompok ini terdiri

dari Serpih Yepbi dibagian bawah, Formasi Demu dibagian Tengan dan Serpih

Lelinta di Bagian Atas. Serpih Yepbi terdiri dari batuan klastika gampingan

berbutir halus. Formasi Demu terdiri dari batupasir gampingan dan batulanau,

sedikit serpih, batunapal,lapisan tipis batupasir tufaan dekat bagian atas dan

Serpih Lelinta terdiri dari serpih, batunapal, batulanau gampingan, batupasir

dan batugamping.

Secara selaras diatas diendapkan batugamping Facet (Jkf) yang

berumur Jura Atas hingga Kapur Atas terdiri satuan yang tersusun terutama

dari kalsilutit yang di bagian atasnya sangat tufaan. Satuan ini tertindih oleh

Formasi Fafanlap (Kuf) yang berumur Kapur Atas dan pada gilirannya oleh

Batupasir Daram (Tped) yang berumur Paleosen - Eosen Bawah, yang kedua-

duanya tersusun oleh batuan klastika asal darat dengan susunan karbonat dalam

jumlah yang kecil. Batugamping Zaag (Teoz) yang berumur Eosen Tengah

hingga Oligosen menutupi runtunan batuan berumur Mesozoikum - Tersier

Bawah secara selaras. Batunapal Kasim (Tmks) yang berumur Miosen Bawah

hingga Miosen Tengah menindih tak selaras Batugamping Zaag, dan batuan itu

tertindih selaras oleh Batugamping Atkari.

3
Stratigrafi daerah penelitian

Crop di peta gelogi regional lokasimu baru deskripsikan deskripsikan formasi itu

Contoh:

1. Qa

Fasfasfasasdwawdhja hdajhd

2. Qpj

adasbjasbbajdbdak

1.3 Struktur dan Tektonika Regional

Struktur geologi Kepulauan Misool membentuk lajur antiklin yang

tersesarkan, dan diduga merupakan suatu antiklinorium dengan arah sumbu

sejajar dengan pantai selatan pulau Misool (Arah Barat Timur). Berdasarkan

penafsiran tersebut P. Misool diperkirakan merupakan sayap utara

antiklinorium dengan sayap selatannya ditempati oleh pulaupulau kecil di

sebelah selatan dan tenggara dari P. Misool.

4
5

Anda mungkin juga menyukai