Anda di halaman 1dari 2

Telur puyuh mengandung 13,6% protein dan 8,2% lemak (Nugroho dan Mayun, 1990) yang

tidak kalah dengan nilai gizi telur ayam ras yang mengandung 12,8% protein dan 11,5% lemak
(Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, 1989).

Direktorat Gizi Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1989. Daftar komposisi bahan
makanan. Penerbit Bharata. Jakarta.

Nugroho, E., I. G. K Mayun. 1990. Beternak burung puyuh. Eka Offset. Semarang.

Sifat genetik khas dari puyuh berupa tingginya tingkah laku mematuk, menjadikan salah satu
kendala dalam peningkatan produktivitas. Tingkah laku tersebut dapat disebut dengan
kanibalisme, yang menyebabkan tingkat mortilitas yang tinggi sehingga mempengaruhi produksi
telur. Keadaan ini tidak hanya menggambarkan problem kenyamanan ternak tapi juga
meningkatkan kebutuhan energi sehingga mempengaruhi produktivitas (Faure dkk., 2003 dalam
Nurgiatiningsih dkk., 2008).

Nurgiatiningsih, V. M. A., C. Gatot., DESS., dan Muharlin. 2008. Estimasi Nilai Ripitabilitas Sifat
Kanibalisme pada Puyuh (Coturnix-coturnix japonica). Fakultas Peternakan. Universitas
Brawijaya. Malang.

Sejalan dengan pernyataan Rasyaf (1983), bahwa puyuh merupakan ternak yang mudah stres,
memiliki sifat kanibalisme yang tinggi (biasanya diakibatkan oleh sangkar yang sempit), dan juga
memiliki sifat melompat ke arah vertikal dalam kandang sehingga mengakibatkan puyuh
tersebut terlalu banyak bergerak dan terluka akibat terbentur atap sangkar. Hal tersebut adalah
pemicu yang dapat menurunkan produksi telur pada puyuh.

Rasyaf, M. 1983. Memelihara Burung Puyuh. Kanisius. Yogyakarta.

Angka konversi pakan menunjukkan berapa banyak jumlah ransum yang dikonsumsi untuk
menghasilkan setiap satuan produksi. Sejalan dengan pernyataan Amrullah (2003) dalam
Sudrajat, dkk. (2014), bahwa semakin rendah angka konversi pakan berarti kualitas pakan
semakin baik. Berdasarkan penelitian Hazim dkk. (2010), konversi pakan yang ideal adalah 3,67
4,71.

Sudrajat, D., D. Kardaya., E. Dihansih., dan S. F. S. Puteri. 2014. Performa Produksi Telur Burung
Puyuh yang Diberi Ransum Mengandung Kromium Organik. Jurusan Peternakan Fakultas
Pertanian Universitas Djuanda. Bogor.

Konversi pakan dipengaruhi oleh konsumsi ransum dan produksi telur yang dihasilkan dari
masing-masing perlakuan. Tingginya konversi pakan diakibatkan oleh berbagai hal diantaranya
lingkungan, pakan, dan manajemen. Sejalan dengan pernyataan Card dan Nesheim (1972) dalam
Lidya (2004), bahwa konversi ransum dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya produksi
telur, kandungan energi ransum, besar telur, kandungan zat makanan dalam ransum,
temperatur lingkungan, dan kesehatan ternak
Lidya, L. E. A. 2004. Performan Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Fase Produksi yang Diberi
Ransum Terbatas pada Pemeliharaan Sistem Cage.Tesis UNPAD. Bandung..

Elfiandra (2007) menyatakan bahwa cahaya berfungsi dalam proses penglihatan, merangsang
siklus internal dan menstimulasi pelepasan hormon, baik hormon pertumbuhan maupun
hormon reproduksi. Cahaya dapat mempengaruhi perilaku dan reproduksi unggas.

Elfiandra. 2007. Pemberian warna lampu penerangan yang berbeda terhadap pertumbuhan
badan ayam broiler. Skripsi. Program Studi Teknologi Produksi Ternak. Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Cahaya dapat mempengaruhi perilaku dan reproduksi unggas. Mengurangi intensitas cahaya
dapat menjadikan tingkat kanibalisme rendah. Cahaya yang menembus ke otak unggas akan
merangsang hipotalamus untuk menghasilkan hormone Gonadotropin dan merangsang kelenjar
pituitari untuk menghasilkan FSH dan LH yang merangsang dan mempertahankan fungsi
reproduksi (Pond and Wilson, 2000).

Pond, K. and P. Wilson. 2000. Introduction To Animal Science. John Wiley & Sons, INC. United
States Of America.

Anda mungkin juga menyukai