Dimiano Konsultan
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Umum.
Secara skematis sistem perencanaan struktur atas seperti stringer beam, cross beam,
main trusses, Main Wire Rope dan Hanger rod berikut struktur bawah seperti Abutment
maupun Pilar (Pier) dan pondasi dapat dilihat melalui gambar-gambar layout dari tampak
aksonometri pemodelan SAP 2000v.11 yang dilampirkan dalam Buku Laporan
Perhitungan Struktur Jembatan Gantung ini.
Perhitungan perencanaan dan analisa bangunan ini mengikuti standar peraturan yang
ditetapkan di Indonesia, yakni
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 1
CV. Dimiano Konsultan
Struktur bawah yang digunakan pada Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri
Hulu ini adalah sistem Pilar (pier) dan abutment. Pilar (pier) digunakan sebagai struktur
penyokong Phylon untuk menyalurkan beban deck dan main trusses ke pondasi.
Sedangkan pada sisi Blok angkur utama yang sekaligus berfungsi sebagai duduk
ujung Main Trusses dipergunakan struktur Abutment. Struktur abutment ini sekaligus
berperan sebagai retaining wall dari urugan oprit dibelakang abutment tersebut.
Untuk kedua type struktur baik Pilar (Pier) maupun abutment dalam menyalurkan
beban ke dalam tanah stabil digunakan Pondasi Tiang pancang prestressed spun pile 30
cm dengan jumlah tertentu. Pada pier 1 dan pier 2 digunakan sebanyak sebanyak 5x4=20
unit taing pancang, sedangkan pada konstruksi abutment digunakan formasi 4x4=16 unit
tiang pancang.
pancang. Khusus untuk Main cable (Main Wire/Strand Rope) dipergunakan elemen khusus
cable dalam pemodelan
Mempelajari data hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan oleh CV Mamre Soil
Specialist Investigation dibawah tanggung jawab Patuh Sembiring, didapatkan stratigrafi
tanah mulai dari elevasi +0.00m sampai -3.00m mempunyai type loose sand dengan
butiran sedang, nilai Nspt rerata 1 s/d 2. Pada kedalaman -3.00m s/d -5m diperoleh tanah
dengan type sandy gravel dengan kepadatan sedang sampai dengan tinggi dan bernilai Nspt
rerata 49 s/d 50. Sedangkan pada kedalaman -5.00m s/d -10.00m didapatkan type tanah
berupa napal padat (very stiff clay) berwarna gelap kecoklatan dengan nilai Nspt rerata
sekitar >60.
Dari data tersebut jenis pondasi yang dipilih adalah pondasi dalam dengan
menggunakan Prestressed Concrete Spun Pile berukuran diameter 30 cm untuk struktur
pilar dan abutment dengan panjang efektif sekitar 12 m. Kedalaman 12m direncanakan
dengan argumentasi pada level tersebut didapatkan tanah dengan daya dukung yang
memadai terhadap kapasitas aksial dan lateral, kemudian untuk menghindari terjadinya
efek guling dan tercabutnya tiang pancang akibat gaya kombinasi, ini bisa terjadi karena
pilar dan abutment yang ada cukup tinggi.
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 3
CV. Dimiano Konsultan
Gambar 1.3. Hasil Bor Log dan SPT Lokasi Jembatan Desa Bigau
Jenis struktur atas yang dipilih pada Jembatan gantung ini adalah type suspensi semi
kaku (semirigid suspension). Disebut semi kaku karena kombinasi antara kabel utama
(main wire rope) dengan struktur deck jembatan yang menghasilkan nilai kekakuan dengan
tingkat menengah karena struktur deck tersebut menggunakan type rangka batang (trusses)
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 4
CV. Dimiano Konsultan
sebagai tumpuan stringer beam dan cross beam yang menggunakan profil siku ganda
sebagai penampangnya.
Sebagai penghubung antara Main Wire Rope dengan Main Trusses adalah Hanger
Rod yang di sendi kan pada ujung Cross Beam. Type Bentangan yang digunakan dibantu
dengan sistem approach span untuk mengkondisikan urugan oprit di belakang abutment
menjadi lebih rendah.
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 5
CV. Dimiano Konsultan
Secara umum struktur pemikul beban gravitasi adalah Sistem dek (Main
Trusses+Stringer Beam+Cross Beam) yang bekerjasama secara simultan dengan sistem
Kabel (Main Wire Rope/Strand Rope) yang langsung disalurkan ke phylon-pier/abutment
dan akhirnya ke sistem pondasi tiang pancang.
Struktur utama pemikul gaya lateral akibat gempa bumi dan angin yaitu Strom Rope
yang bekerjasama dengan Main Trusses, selanjtnya gaya tersebut akan diteruskan ke pier,
abutment dan Blok Angkur JSC yang langsung terhubung dengan tiang pancang.
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 6
CV. Dimiano Konsultan
BAB II
Secara garis besar ada tiga material pokok yang digunakan pada proyek Perencanaan
Teknis Perencanaan Jembatan Gantung Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu ini,
yaitu :
Beton
Baja tulangan dan
Baja profile/ Baja Baut
II.1.1. Beton
Beton pada komponen struktur Pilar (Pier) dan abutment adalah sebagai berikut:
Ec = 23.452,95 Mpa
Baja tulangan yang digunakan pada semua elemen struktur adalah baja dengan spesifikasi
sebagai berikut :
Baja profile dan pelat yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan mutu BJ-37
dengan tegangan leleh fy=240 Mpa dan tegangan ultimate sebesar fu=370 Mpa. Seluruh
profil baja yang digunakan harus diproteksi dengan menggunakan galvanish.
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 7
CV. Dimiano Konsultan
Material las harus memenuhi persyaratan JIS, AISC, atau persyaratan lain yang setara.
II.1.5. Semen
Kecuali bila dinyatakan lain, maka semen yang digunbakan harus berupa semen
Portland Type I, sesuai dengan persyaratan ASTM.
Kabel suspensi yang digunakan bervariasi mulai dari 24mm, 16mm dan
12mm. Type kabel yang dipersyaratkan bisa berupa wire rope ataupun strand rope dan
dilapisi galvanish. Mutu kabel minimal fy=1800 Mpa dengan minimum breaking load
sebesar 300kN.
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 8
CV. Dimiano Konsultan
Pada daerah gempa, beban inertia dari goyangan pada dasar abutment dan pilar dapat
melebihi akibat beban angin, yang selanjutnya berpengaruh besar dalam bentuk struktural
bangunan, desain dan biaya. Sebagai masalah inertia, respon dinamis struktur memainkan
peranan penting dan dalam mengestimasi pembebanan efektif struktur.
Kecuali beban mati, pembebanan pada struktur tidak dapat diprediksi secara akurat.
Ketika beban hidup dapat diantisipasi dengan pendekatan pengujian lapangan, beban angin
dan gempa adalah bukan merupakan angka-angka pasti, sehingga akan lebih sulit untuk
diprediksi secara tepat. Penggunaan teori probabilitas akan sangat membantu, dalam
pendekatan untuk menghitung pembebanan akibat angin dan gempa.
Besarnya beban-beban tersebut dapat dilihat pada tabel rencana pembebanan sebagai
berikut :
Beban Mati
Beton : 24,0 kN/M3
Finishing : 1,0 kN/M2
Baja : 78,5 kN/M3
Kayu : 11,5 kN/M3
Aspal Hot Mix : 22,0 kN/ M3
Beban Hidup
Beban D :
Sepeda Motor : 1,5 kN
Pengendara : 1,5 kN
Beban Orang : 0,5 kN/m
Kec Angin Rencana : 30 m/s
Kec Arus Air Rencana : 6 m/s
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 9
CV. Dimiano Konsultan
motor yang bisa melewati jembatan tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya overloaded beban rencana yang melintasi jembatan pada kondisi layan nantinya.
Dalam proses disain beban maksimum yang dikondisikan berupa adanya beban
tambahan selain sepeda motor+penumpang yaitu beban pejalan kaki yang mengisi ruang
seluas 1m2 pada lantai deck jembatan. Kondisi tersebut merefleksikan kondisi terekstrim
jembatan yang berisi sepeda motor+penumpang dalam 2 arah ditambah pejalan kaki yang
mengisi penuh ruang deck yang tersisa. Jadi total beban maksimum yang bisa ditampung
oleh jembatan adalah sebesar 256kN atau 25,6 Ton.
dasar maksimum. Pembebanan horisontal ekuivalen untuk gaya geser ini kemudian
didistribusikan dengan bebarapa cara yang ditentukan melalui ketinggian bangunan
sebagai suatu analisa statis struktur. Gaya-gaya desain yang digunakan dalam analisa statis
ini harus lebih kecil dari gaya aktual yang ada pada bangunan. Pertimbangan untuk
menggunakan gaya desain yang lebih kecil termasuk potensi kekuatan bangunan
ditetapkan oleh tingkatan working stress, redaman ditetapkan oleh komponen bangunan
dan reduksi gaya akibat daktilitas efektif elemen struktur yang melebihi batas elastis.
Struktur Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu ini direncanakan
terhadap beban gempa dengan perioda ulang 475 tahun (dimana probability of exceedance
dalam 50 tahun adalah 10%) sesuai dengan peraturan kegempaan yang berlaku pada saat
sekarang ini. Berdasarkan peta tersebut, spectra percepatan di batuan dasar untuk wilayah 2
Riau 0.1g-0.15g seperti tampak pada gambar berikut ini.
Lokasi pekerjaan di
Wilayah 2
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 11
CV. Dimiano Konsultan
Gaya tanah aktif dihitung dengan menggunakan perumusan yang diturunkan oleh
Rankine (Gaya Aktif Rankine). Gaya ini bekerja pada sisi belakang abutment tempat tanah
urugan dipadatkan, untuk pembebanan yang lebih memberikan faktor keamanan yang agak
konservatif diasumsikan tanah urugan yang diberikan berupa tanah granular
(cohessionless) yang mempunyai nilai gaya tekan yang lebih besar jika dibandingkan
dengan tanah cohessive.
Untuk pengaruh beban hidup yang bekerja langsung di atas tanah urugan
diperhitungkan sebesar qLL=10 kN/m2. Beban ini diperhitungkan menyumbangkan tekanan
dalam arah lateral dengan mengalikan faktor koefisien rankine (Ka) secara langsung dan
bekerja secara merata sepanjang tinggi abutment.
PLL
PKa
=Ka.qLL =Ka.t.Ha
adapun besaran PKa dan PLL seperti pada gambar adalah sebagai berikut :
1
=
2
=
= tan 45
2
Gaya aktif rankine ini dimasukkan ke dalam kombinasi beban mati (DL), karena bekerja
selama urugan masih ada di belakang abutment. Pada perencanaan Jembatan Desa Lubuk
Bigau Kec Kampar Kiri Hulu nilai berat volume tanah urugan diambil sebesar u=17
kN/m3 dan sudut geser tanah sebesar u=30o
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 12
CV. Dimiano Konsultan
Beban gempa akibat adanya percepatan gempa yang mengenai massa tanah urugan
diperhitungkan secara langsung pada software SAP2000v.11 berdasarkan analisa dinamik
modal analysis tipe response spektrum. Gaya ini otomatis masuk dalam kombinasi beban
dengan gaya gempa.
Beban rem diperhitungkan sebesar 5% dari beban D (UDL dan KEL) dalam setiap
jalur untuk setiap 1 perletakan gelagar. Gaya ini bekerja dalam arah horizontal di titik
perletakan gelegar (bearing pad atau elastomerik).
Pr
Aksi rencana diklasifikasikan secara garis besar ke dalam aksi tetap dan transien.
Kombinasi beban didasarkan pada beberapa kemungkinan tipe yang berbeda dari aksi yang
bekerja secara bersamaan. Aksi rencana ditetapkan dari aksi nominal yaitu mengalikan aksi
nominal dengan faktor beban yang memadai.
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 13
CV. Dimiano Konsultan
Ada dua group kombinasi pembebanan yang ditinjau, yang pertama adalah
kombinasi pembeban yang berkaitan dengan kekuatan dan kemampuan layan pada struktur
yang dihitung menurut ketentuan RSNI T02-2005 (kondisi ultimate limit state), sedangkan
kombinasi pembebanan group yang kedua adalah berdasarkan kondisi service limit state.
Kombinasi pembebanan group kedua ini digunakan untuk perencanaan struktur bawah
(fondasi).
Faktor beban untuk keadaan batas ultimate (ULS) didasarkan kepada umur rencana
jembatan 50 tahun. Untuk jembatan dengan umur rencana berbeda faktor beban ultimate
harus diubah dengan menggunakan faktor pengali seperti dalam tabel berikut :
Kombinasi pada keadaan batas layan primer terdiri dari jumlah pengaruh aksi tetap
dengan satu aksi transien. Pada keadaan batas layan lebih dari satu aksi transien bisa terjadi
secara bersamaan. Faktor beban yang sudah dikurangi diterapkan dalam hal ini untuk
mengurangi kemungkinan dari peristiwa ini seperti dalam tabel berikut :
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 14
CV. Dimiano Konsultan
Kombinasi pada keadaan batas ultimate terdiri dari jumlah pengaruh aksi tetap
dengan satu pengaruh transien. Gaya rem atau sentrifugal bisa digabungkan dengan
pembebanan lajur D dan kombinasinya bisa dianggap sebagai satu aksi untuk kombinasi
beban. Beberapa aksi kemungkinan dapat terjadi pada tingkat daya layan pada waktu yang
sama dengan aksi lainnya yang terjadi pada tingkat ultimate. Kemungkinan terjadinya
kombinasi seperti ini harus diperhitungkan tetapi hanya satu aksi pada tingkat daya layan
yang dimasukkan pada kombinasi pembebanan. Ringkasan dari kombinasi beban yang
lazim diberikan pada tabel beikut :
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 15
CV. Dimiano Konsultan
Dalam perencanaan tegangan kerja beban nominal bekerja pada jembatan dan satu
faktor keamanan digunakan untuk menghitung besarnya penurunan kekuatan atau
perlawanan dari komponen struktur. Untuk perencanaan yang baik hubungan berikut harus
dipenuhi :
S* R*ws
Dengan pengertian :
Dengan pengertian :
Beberapa beban mempunyai probabilitas kejadian yang rendah dan jangka waktu
yang pendek. Untuk kombinasi yang demikian maka tegangan yang berlebihan
diperbolehkan berdasarkan prinsip tegangan kerja. Tegangan berlebihan yang diberikan
dalam tabel dibawah sebagai prosentase dari tegangan kerja yang diizinkan.
Pada perencanaan Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu ini digunakan
kombinasi beban baik untuk ULS dan SLS adalah sebagai berikut :
1. 1.3DL+2SDL
2. 1.3DL+2SDL+2LL+2REM
3. 1.3DL+2SDL+2LL-2REM
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 16
CV. Dimiano Konsultan
4. 1.3DL+2SDL+2LL+2REM+2WIND
5. 1.3DL+2SDL+2LL+2REM-2WIND
6. 1.3DL+2SDL+2LL-2REM-2WIND
7. 1.3DL+2SDL+2LL+2SERET (ARUS)
8. 1.3DL+2SDL+2LL-2SERET (ARUS)
9. 1.3DL+2SDL+0.5LL+(EQX+0.3EQY)
10. 1.3DL+2SDL+0.5LL+(EQX-0.3EQY)
11. 1.3DL+2SDL+0.5LL+(-EQX+0.3EQY)
12. 1.3DL+2SDL+0.5LL+(-EQX-0.3EQY)
13. 1.3DL+2SDL+0.5LL+(0.3EQX+EQY)
14. 1.3DL+2SDL+0.5LL+(0.3EQX-EQY)
15. 1.3DL+2SDL+0.5LL+(-0.3EQX+EQY)
16. 1.3DL+2SDL+0.5LL+(-0.3EQX-EQY)
17. 0.9DL+0.9SDL+0.5LL+(EQX+0.3EQY)
18. 0.9DL+0.9SDL+0.5LL+(EQX-0.3EQY)
19. 0.9DL+0.9SDL+0.5LL+(-EQX+0.3EQY)
20. 0.9DL+0.9SDL+0.5LL+(-EQX-0.3EQY)
21. 0.9DL+0.9SDL +0.5LL+(0.3EQX+EQY)
22. 0.9DL+0.9SDL +0.5LL+(0.3EQX-EQY)
23. 0.9DL+0.9SDL +0.5LL+(-0.3EQX+EQY)
24. 0.9DL+0.9SDL +0.5LL+(-0.3EQX-EQY)
1. DL+SDL
2. DL+SDL+LL+REM
3. DL+SDL+LL-REM
4. DL+SDL+LL+REM+WIND
5. DL+SDL+LL+REM-WIND
6. DL+SDL+LL-REM-WIND
7. DL+SDL+LL+SERET (ARUS)
8. DL+SDL+LL-SERET (ARUS)
9. DL+SDL+0.5LL+(EQX+0.3EQY)
10. DL+SDL+0.5LL+(EQX-0.3EQY)
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 17
CV. Dimiano Konsultan
11. DL+SDL+0.5LL+(-EQX+0.3EQY)
12. DL+SDL+0.5LL+(-EQX-0.3EQY)
13. DL+SDL+0.5LL+(0.3EQX+EQY)
14. DL+SDL+0.5LL+(0.3EQX-EQY)
15. DL+SDL+0.5LL+(-0.3EQX+EQY)
16. DL+SDL+0.5LL+(-0.3EQX-EQY)
17. 0.9DL+0.9SDL+0.5LL+(EQX+0.3EQY)
18. 0.9DL+0.9SDL+0.5LL+(EQX-0.3EQY)
19. 0.9DL+0.9SDL+0.5LL+(-EQX+0.3EQY)
20. 0.9DL+0.9SDL+0.5LL+(-EQX-0.3EQY)
21. 0.9DL+0.9SDL +0.5LL+(0.3EQX+EQY)
22. 0.9DL+0.9SDL +0.5LL+(0.3EQX-EQY)
23. 0.9DL+0.9SDL +0.5LL+(-0.3EQX+EQY)
24. 0.9DL+0.9SDL +0.5LL+(-0.3EQX-EQY)
Dengan pengertian :
DL : Beban mati (Termasuk gaya aktif rankine akibat urugan dan beban
hidup qLL=10kN/m2)
SDL : Beban mati tambahan (Superimposed Dead Load)
LL : Beban hidup
REM : Beban rem
EQX : Beban statik gempa arah X dengan eksentrisitas rencana
EQY : Beban statik gempa arah Y dengan eksentrisitas rencana
WIND : Beban Angin
Seret : Beban gaya seret air banjir terhadap pilar (Asumsi V=6m/dt)
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 18
CV. Dimiano Konsultan
demikian tanpa adanya setting daerah sendi plastis yang terjadi pada struktur diharapnya
nilai ekonomis struktur bisa lebih tercapai tanpa mengabaikan faktor kekuatan struktur.
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 19
CV. Dimiano Konsultan
BAB III
PEMODELAN STRUKTUR
III.1. Umum
Proses perhitungan dimulai dengan pembuatan model struktur atas secara 3D atas
dasar gambar-gambar denah, potongan (cross section) dan tampak. Kemudian rekasi
perletakan pada struktur atas dijadikan beban pada struktur bawah. Struktur abutment-pilar
Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu ini dianalisis terhadap pengaruh
gempa wilayah 2 dan dimodelkan sebagai struktur 3D yang terjepit pada taraf asumsi
kekakuan jepit tiang pancang.
Analisis struktur untuk abutment-pilar Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar
Kiri Hulu ini dilakukan dengan menggunakan program SAP2000v.11. Sedangkan untuk
proses disain beton bertulang digunakan program mandiri yang memakai software Math
Cad R.14.
Struktur bangunan atas seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya secara total
dimodelkan sebagai elemen frame untuk stringer beam, crossbeam, phylon dan main
trusses. Sedangkan untuk struktur Main Wire Rope/Strand Rope dimodelkan dengan
struktur kabel.
Struktur Pilar (Pier) dan abutment dimodelkan berupa sistem shell 3D yang
terintegrasi dengan pondasi tiang pancang. Pemilihan elemen shell dilakukan dengan
alasan elemen inilah yang memiliki kedekatan perilaku dengan struktur aslinya yaitu
dominan dalam lentur 2 arah, geser 2 arah dan aksial 2 arah.
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 20
CV. Dimiano Konsultan
Pada dasarnya sistem struktur bangunan atas berupa sistem hybrid antara sistem
kabel dengan sistem rangka bidang. Kekuatan tercapai lewat kerjasama dan sinergi yang
terjadi antar kabel tersebut dengan rangka bidang dalam memikul beban rencana.
Sistem struktur pilar dan abutment yang terbuat dari beton bertulang merupakan wall
frame, beban mati dan hidup yang diterima dari bangunan atas dipikul berupa aksi tahanan
dinding yang menerima beban kombinasi aksial, momen dan geser. Secara keseluruhan
sistem struktur ini simetris dan termasuk beraturan, namun tetap perlu dilakukan analisis
respon dinamis secara 3D sesuai dengan ketentuan SNI 03-1726-2002 Pasal 7.1.1.
mengingat adanya kombinasi posisi beban D dan rem yang tidak simetris. Kekakuan
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 21
CV. Dimiano Konsultan
unsur-unsur struktur beton bertulang tidak dihitung berdasarkan pengaruh peretakan beton
sesuai dengan ketentuan SNI 03-1726-2002 Pasal 5.5.1. Untuk itu, momen inersia
penampang unsur struktur dapat ditentukan langsung dengan sebesar momen inersia
penampang utuh tanpa dikalikan dengan suatu persentase efektifitas penampang, dimana
untuk balok kolom persentase efektifnya adalah 75%.
Struktur dianalisa secara statis yang berhubungan dengan beban non gempa seperti
beban mati (DL), beban hidup (LL), beban rem, tekanan aktif rankine, gaya seret air banjir
dan berat sendiri tanah di belakang abutment. Besarnya beban yang digunakan dapat
dilihat dalam lampiran perhitungan dengan menggunakan program Math Cad r.14, namun
secara garis besar ilustrasi beban tersebut dapat dilihat seperti gambar berikut :
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 22
CV. Dimiano Konsultan
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 23
CV. Dimiano Konsultan
Untuk mengetahui bagaimana karakteristik respon dinamik dari struktur abutment ini
secara keseluruhan, dilakukan analisis dinamik bebas dengan menentukan terlebih dahulu
sistem sumbu koordinat (sumbu-x dan sumbu-y). Beban yang digunakan pada analisis
dinamik bebas ini terdiri dari 100% beban mati dan 30% beban hidup. Dari hasil analisis
dinamik yang teleh dilakukan jumlah ragam yang ditinjau dalam superposisi respons
ragam mencapai 20 agar modal participating massa ratios mencapai sedikitnya 90% untuk
Ux, Uy, Rx, Ry, dan Rz, sesuai dengan ketentuan SNI 03-1726-2002 Pasal 7.2.1. Dalam
hal ini, metode superposisi yang dipakai adalah Kombinasi Kuadratik Lengkap (Complete
Quadratic Combination atau CQC) yang mana periode mode 1 dan periode mode 2 saling
berdekatan (lebih kecil dari 15%) sesuai ketentuan SNI 03-1726-2002 Pasal 7.2.2. Pola
gerak masing-masing ragam terlihat dari modal participating mass ratios Ux, Ux, dan Rz
sebagai berikut:
MODAL 1 0.215 0.000 0.838 0.000 0.000 0.838 0.000 0.335 0.000 0.540 0.335 0.000 0.540
MODAL 2 0.211 0.989 0.000 0.000 0.989 0.838 0.000 0.000 0.451 0.392 0.335 0.451 0.932
MODAL 3 0.195 0.000 0.149 0.000 0.989 0.987 0.000 0.058 0.000 0.059 0.393 0.451 0.991
MODAL 4 0.054 0.000 0.007 0.000 0.989 0.994 0.000 0.174 0.000 0.001 0.566 0.451 0.992
MODAL 5 0.046 0.005 0.000 0.004 0.994 0.994 0.004 0.001 0.207 0.002 0.568 0.658 0.994
MODAL 6 0.037 0.000 0.000 0.000 0.994 0.994 0.004 0.043 0.000 0.000 0.611 0.658 0.995
MODAL 7 0.033 0.000 0.000 0.893 0.994 0.994 0.897 0.321 0.314 0.000 0.932 0.972 0.995
MODAL 8 0.027 0.000 0.000 0.000 0.994 0.994 0.897 0.029 0.000 0.000 0.961 0.972 0.995
MODAL 9 0.025 0.000 0.000 0.000 0.994 0.994 0.898 0.000 0.003 0.000 0.961 0.975 0.995
MODAL 10 0.023 0.000 0.000 0.072 0.994 0.994 0.969 0.026 0.016 0.000 0.987 0.991 0.995
MODAL 11 0.021 0.000 0.000 0.005 0.994 0.994 0.974 0.002 0.003 0.000 0.989 0.993 0.995
MODAL 12 0.016 0.000 0.000 0.000 0.994 0.994 0.974 0.000 0.000 0.000 0.989 0.994 0.995
MODAL 13 0.016 0.000 0.000 0.000 0.994 0.994 0.974 0.000 0.000 0.000 0.989 0.994 0.995
MODAL 14 0.015 0.000 0.000 0.000 0.994 0.994 0.975 0.000 0.000 0.000 0.989 0.994 0.995
MODAL 15 0.012 0.000 0.000 0.015 0.994 0.994 0.990 0.005 0.000 0.000 0.994 0.994 0.995
MODAL 16 0.012 0.000 0.000 0.000 0.994 0.994 0.990 0.000 0.000 0.000 0.995 0.994 0.995
MODAL 17 0.012 0.000 0.000 0.000 0.994 0.994 0.990 0.000 0.000 0.000 0.995 0.994 0.995
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 24
CV. Dimiano Konsultan
MODAL 18 0.011 0.000 0.000 0.000 0.994 0.994 0.990 0.000 0.001 0.000 0.995 0.994 0.995
MODAL 19 0.010 0.000 0.000 0.000 0.994 0.995 0.990 0.000 0.000 0.000 0.995 0.994 0.995
MODAL 20 0.010 0.000 0.000 0.000 0.994 0.995 0.990 0.000 0.000 0.000 0.995 0.994 0.995
MODAL 1 0.312 0.000 0.316 0.000 0.000 0.316 0.000 0.109 0.000 0.645 0.109 0.000 0.645
MODAL 2 0.274 0.993 0.000 0.000 0.993 0.316 0.000 0.000 0.408 0.320 0.109 0.408 0.965
MODAL 3 0.262 0.000 0.675 0.000 0.993 0.991 0.000 0.280 0.000 0.030 0.390 0.408 0.995
MODAL 4 0.062 0.000 0.005 0.000 0.993 0.997 0.000 0.233 0.000 0.001 0.623 0.408 0.996
MODAL 5 0.058 0.004 0.000 0.057 0.997 0.997 0.057 0.020 0.326 0.001 0.643 0.734 0.997
MODAL 6 0.047 0.000 0.000 0.449 0.997 0.997 0.506 0.155 0.152 0.000 0.798 0.886 0.997
MODAL 7 0.037 0.000 0.000 0.470 0.997 0.997 0.976 0.163 0.109 0.000 0.961 0.995 0.997
MODAL 8 0.035 0.000 0.000 0.000 0.997 0.997 0.976 0.029 0.000 0.000 0.990 0.995 0.997
MODAL 9 0.024 0.000 0.000 0.002 0.997 0.997 0.978 0.001 0.001 0.000 0.991 0.996 0.997
MODAL 10 0.018 0.000 0.000 0.001 0.997 0.997 0.979 0.000 0.000 0.000 0.991 0.996 0.997
MODAL 11 0.017 0.000 0.000 0.000 0.997 0.997 0.979 0.000 0.000 0.000 0.991 0.996 0.997
MODAL 12 0.017 0.000 0.000 0.000 0.997 0.997 0.979 0.000 0.000 0.000 0.992 0.996 0.997
MODAL 13 0.014 0.000 0.000 0.014 0.997 0.997 0.993 0.005 0.001 0.000 0.997 0.997 0.997
MODAL 14 0.013 0.000 0.000 0.000 0.997 0.997 0.993 0.000 0.000 0.000 0.997 0.997 0.997
MODAL 15 0.012 0.000 0.000 0.001 0.997 0.997 0.994 0.000 0.000 0.000 0.997 0.997 0.997
MODAL 16 0.012 0.000 0.000 0.002 0.997 0.997 0.995 0.001 0.000 0.000 0.997 0.997 0.997
MODAL 17 0.011 0.000 0.000 0.000 0.997 0.997 0.995 0.000 0.000 0.000 0.997 0.997 0.997
MODAL 18 0.011 0.000 0.000 0.001 0.997 0.997 0.996 0.000 0.001 0.000 0.998 0.998 0.997
MODAL 19 0.010 0.000 0.000 0.000 0.997 0.997 0.996 0.000 0.000 0.000 0.998 0.998 0.997
MODAL 20 0.010 0.000 0.000 0.000 0.997 0.997 0.996 0.000 0.000 0.000 0.998 0.998 0.997
Sehubungan dengan ketentuan SNI 03-1726-2002 Pasal 7.1.1, berdasarkan Tabel 3.1.
dan tabel 3.1 di atas dapat di tunjukkan bahwa karakteristik respon dinamik dari Pilar
(Pier) ini dominan dalam translasi Arah X pada ragam 2 (98,9%), sedangkan untuk struktur
abutment ini dominan dalam translasi arah X pada ragam 2 (99,3%).
Faktor reduksi gempa dari struktur atas diambil sebesar Rx = 3.5 dan Ry = 3.5
menurut ketentuan SNI 03-1726-2002 Pasal 4.3.4 Tabel 3.
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 25
CV. Dimiano Konsultan
Analisis dinamik struktur terhadap beban gempa dilakukan dengan metode analisis
ragam spektrum respons sesuai ketentuan SNI 03-1726-2002 Pasal 7.2.1 dengan faktor
keutamaan ditetapkan sebagai I = 1.0 (gedung biasa, Pasal 4.1.2) dan faktor reduksi gempa
diambil Rx = 3.5 dan Ry = 3.5 untuk struktur atas sedangkan untuk struktur bawah
digunakan overstrength factor f1=1.6 dan f2=0.83+0.17*. Dalam analisis ini digunakan
respon spectrum gempa sesuai dengan lokasi bangunan dan sesuai dengan kondisi tanah di
bawah bangunan, dimana siak termasuk dalam wilayah gempa zona 2 menurut SNI 03-
1726-2002, dan dari haril penyelidikan tanah termasuk ke dalam tanah lunak.
Hasil analisis struktur yang dilakukan dengan bantuan program SAP2000v.11 diperoleh
gaya geser dasar (Base Shear) sebesar seperti berikut :
Berikut ini adalah parameter dinamik yang didapatkan melalui analisa dinamik
dengan bantuan Program SAP2000v.11. Dari hasil yang didapatkan Modal Participation
Mass Ratio (MPMR) sudah > 90 % pada saat mode 1. hal ini berarti dominasi mode 1 atas
modemode yang lain terlalu signifikan yang dalam arti awamnya ragam getar struktur jika
dikenai gaya gempa nantinya sangat dipengaruhi oleh superposisi bentuk seperti mode 1.
Dengan demikian syarat MPMR sudah dipenuhi.
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 26
CV. Dimiano Konsultan
Mode 3 (Rotasi Z)
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 27
CV. Dimiano Konsultan
Mode 3 (Translasi Y)
Adapun besaran gaya dalam dan kontur gaya yang didapatkan untuk setiap bagian
elemen dari struktur Dek (Main Trusses, Stringer Beam, Cross Beam), struktur kabel,
struktur abutment dan Pilar Jembatan Desa Bigau ini ditampilkan dalam ilustrasi gambar
dibawah, sedangkan perhitungan dan hasil penulangan (pembesian) lengkap dapat dilihat
pada lampiran perhitungan Math Cad r.14.
Dari sekian banyak kombinasi beban ULS yang diolah untuk memudahkan pencarian
gaya dalam yang maximum maka dilakukan penentuan Envelope kontur gaya dengan
memanfaatkan fasilitas yang ada pada SAP 2000v.11. Berikut sejumlah envelope
kombinasi kontur gaya M11 dan M22.
Maximum
Maximum
M11 (ENV-ULS.1)
F11 (ENV-ULS.2)
Dari kontur M11 dan M22 didapatkan nilai maximum M11=70 kN.m dan
M22=110kN.m. Nilai ini akan diperhitungkan untuk mendesain tulangan tarik lentur dan
nilai luas tulangan totalnya (Astot) akan diperoleh dengan menggabungkan tulangan tarik
murni dari gaya F11 (110kN) dan F22 (180kN) ke dalam tulangan tersebut. Detail
perhitungan penulangan tersebut terlampir dengan menggunakan alat bantu program
mandiri Math Cad r.14.
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 29
CV. Dimiano Konsultan
Maximum Maximum
Gaya dalam yang terjadi pada web abutment dominan merupakan kombinasi gaya
aksial (F22) dan momen lentur (M22), secara perilaku hal ini menunjukkan bahwasanya
elemen ini masuk kategori Kolom.
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 30
CV. Dimiano Konsultan
Maximum
Maximum
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 31
CV. Dimiano Konsultan
Beban berfaktor
Dari hasil perhitungan yang dilakukan dengan PCA.COL terlihat bahwa titik beban
berfaktor terletak di dalam kurva diagram interaksi. Hasil ini mengindikasikan bahwasanya
penulangan dan dimensi abutment telah aman dan memenuhi standar kekuatan.
Dari hasil analisis SAP2000V.14 yang telah dilakukan dan perhitungan disain
dengan bantuan Math Cad r.14 didapatkan momen kombinasi maksimum dalam arah 1-1
sebesar M1-1=35 kN.m dan F11=72 kN , yang menghasilkan penulangan minimum pada
pelat. Begitu juga gaya dalam searah 2-2 menghasilkan nilai kombinasi momen dan aksial
sebesar M2-2=3 kN.m dan F2-2= 135kN. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam
lampiran.
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 32
CV. Dimiano Konsultan
Maximum
Maximum
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 33
CV. Dimiano Konsultan
Maximum
Maximum
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 34
CV. Dimiano Konsultan
Untuk gaya dalam yang terjadi pada spun pile akibat kombinasi beban luar dilakukan
filtering dengan menggunakan Envelope gaya dengan memanfaatkan fasilitas yang ada
pada SAP 2000v.11. Berikut sejumlah envelope kombinasi kontur gaya M33 = 22,48 kN.m
dan M22 = 27,59 kN.m sedangkan gaya aksial yang terjadi sebesar Pa= 230.9 kN. Dari data
manufaktur kapasitas material dan penampang tiang pancang adalah sebagai berikut,
kapasitas aksial ultimate spun pile 30 Pu=675 kN, momen ultimate Mu=63 kN.m.
seluruh nilai kapasitas penampang dan material ultimate tersebut masih lebih besar
dibandingkan dengan beban ultimate yang bekerja.
Maximum
Maximum
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 35
CV. Dimiano Konsultan
Maximum
Dari sekian banyak kombinasi beban ULS yang diolah untuk memudahkan pencarian
gaya dalam yang maximum maka dilakukan penentuan Envelope kontur gaya dengan
memanfaatkan fasilitas yang ada pada SAP 2000v.11. Berikut sejumlah envelope
kombinasi kontur gaya M11 =40 kN.m dan F11=37 kN serta M22= 39 kN.m dan F22=90 kN.
Maximum
M11 (ENV-ULS) F11 (ENV-ULS)
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 36
CV. Dimiano Konsultan
Maximum
M22 (ENV-ULS) F22 (ENV-ULS)
Dari sekian banyak kombinasi beban ULS yang diolah untuk memudahkan pencarian
gaya dalam yang maximum maka dilakukan penentuan Envelope kontur gaya dengan
memanfaatkan fasilitas yang ada pada SAP 2000v.11. Berikut sejumlah envelope
kombinasi kontur gaya M11 =22 kN.m dan F11=175 kN serta M22= 30 kN.m dan F22=135
kN.
Maximum
M22 (ENV-ULS) F22 (ENV-ULS)
Gambar 3.25. Kontur Momen ULS M22 dan F22
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 37
CV. Dimiano Konsultan
Maximum
Dari sekian banyak kombinasi beban ULS yang diolah untuk memudahkan pencarian gaya
dalam yang maximum maka dilakukan penentuan Envelope kontur gaya dengan
memanfaatkan fasilitas yang ada pada SAP 2000v.11. Berikut sejumlah envelope
kombinasi kontur gaya M11 =20 kN.m dan F11= 109kN serta M22= 38kN.m dan F22=150
kN.
Maximum
M11 (ENV-ULS) F11(ENV-ULS)
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 38
CV. Dimiano Konsultan
Maximum
M22 (ENV-ULS) F22(ENV-ULS)
Gambar 3.28. M22 dan F22 Front Wall Abutment
Untuk gaya dalam spun pile akibat kombinasi beban luar dilakukan filtering dengan
menggunakan Envelope gaya dengan memanfaatkan fasilitas yang ada pada SAP
2000v.11. Berikut sejumlah envelope kombinasi kontur gaya M33 = 24,66 kN.m dan M22 =
8,79 kN.m sedangkan gaya aksial yang terjadi sebesar Pa=242 kN. Dari data manufaktur
kapasitas material dan penampang tiang pancang adalah sebagai berikut, kapasitas aksial
ultimate spun pile 30 Pu=675 kN, momen ultimate Mu=63 kN.m. seluruh nilai kapasitas
penampang dan material ultimate tersebut masih lebih besar dibandingkan dengan beban
ultimate yang bekerja.
Maximum
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 39
CV. Dimiano Konsultan
Maximum
Maximum
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 40
CV. Dimiano Konsultan
Untuk keperluan disain cross beam dan stringer beam diperlukan informasi gaya dalam
hasil analisis struktur yang dilakukan dengan program SAP2000 V.14. gaya dalam yang
berasal dari sejumlah kombinasi pembebanan yang ada disaring dengan menggunakan
envelope gaya. Adapun besaran gaya yang menjadi beban ultimate pada cross beam
sebesar M33=7,78 kN.m dan V33=13,2 kN. Sedangkan untuk stringer beam sebesar
M33=2,07 kN.m dan V33=2.08 kN
Maximum
Maximum
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 41
CV. Dimiano Konsultan
Maximum
Maximum
Untuk keperluan disain Main Trusses diperlukan informasi gaya dalam hasil analisis
struktur yang dilakukan dengan program SAP2000 V.14. gaya dalam yang berasal dari
sejumlah kombinasi pembebanan yang ada disaring dengan menggunakan envelope gaya.
Adapun besaran gaya yang menjadi beban ultimate pada Main trusses adalah seperti
terlihat pada gambar dibawah dan secara detail disajikan dalam lampiran Math Cad R14.
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 42
CV. Dimiano Konsultan
Det-A Det-B
Det-A
Maximum
Det-B
Phylon berperilaku lebih utama seperti elemen kolom (Beam-Column) pada klasifikasi
struktur baja. Gaya-gaya disain yang dibutuhkan untuk mendisain phylon merupakan
kombinasi gaya aksial dan momen dalam dua arah atau biaxial bending. Untuk keperluan
disain Phylon diperlukan informasi gaya dalam hasil analisis struktur yang dilakukan
dengan program SAP2000 V.14. gaya dalam yang berasal dari sejumlah kombinasi
pembebanan yang ada disaring dengan menggunakan envelope gaya. Adapun besaran gaya
yang menjadi beban ultimate pada Phylon adalah seperti terlihat pada gambar dibawah dan
secara detail disajikan dalam lampiran Math Cad R14.
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 43
CV. Dimiano Konsultan
Maximum
Maximum
Maximum
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 44
CV. Dimiano Konsultan
Struktur kabel utama hanya memikul beban aksial saja yang berasal dari transfer beban
hanger rod. Hanger rod sendiri memperoleh beban dari cross beam serta main trusses yang
merupakan transfer beban berasal dari stringer beam dan deck jembatan. Berikut disajikan
besaran gaya yang bekerja pada main wire rope/Strand Rope
Det-A
Maximum
Det-A
Beban maximum yang bekerja pada wire rope sebesar 128 kN, dengan safety factor
sebesar 2 maka beban ijin yang bekerja sebesar Pwr=128 kN*2= 256 kN. Dari sejumlah
data manufaktur wire rope dengan diameter 24mm mempunyai nilai breaking load sebesar
Pbr=387 kN untuk 6xs(19) IWRC galvanized dan Pbr=363 kN untuk 6x25FW. Dengan
angka aman SF=2 maka gaya ijin yang dimiliki oleh wire rope diameter 24m memenuhi
persyaratan.
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 45
CV. Dimiano Konsultan
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 46
CV. Dimiano Konsultan
Gaya dalam yang bekerja pada hanger rod sebesar 13.85kN (1.4 ton), besaran gaya ini
digunakan untuk mendisain dimensi baja bulat yang dibutuhkan sebagai hanger rod. Detail
perhitungan hanger rod berikut analisis kekuatan pin hole (eyes), hanger plate dan hanger
clamps disajikan dalam lampiran MathCad.
Det-A
Maximum
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 47
CV. Dimiano Konsultan
BAB IV
IV.1. Pendahuluan
Pada laporan ini disajikan perencanaan pondasi untuk Proyek Perencanaan Jembatan
Gantung Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu ini di Kota Dumai. Perencanaan
analisis pondasi pada proyek ini direncanakan berdasarkan data-data penyelidikan tanah
yang dilakukan oleh CV Mamre Nugraha Persada selaku sub konsultan spesialis
investigasi geoteknik.
Pada analisis daya dukung tiang tunggal, pondasi tiang dianggap mampu
memberikan daya dukung dengan efisiensi 1. Daya dukung tiang tunggal dibedakan
menjadi 3 yaitu daya dukung aksial, daya dukung tarik dan daya dukung lateral.
Input yang digunakan untuk analisis perhitungan daya dukung aksial diperoleh dari
hasil penyelidikan tanah dengan menggunakan sondir. Parameter tanah yang didapatkan
dipergunakan untuk menganalisis daya dukung aksial ultimit pondasi tiang.
Daya dukung aksial ultimit pondasi tiang terdiri dari daya dukung ujung tiang (end
bearing) dan gaya gesekan selimut tiang (skin friction). Dengan mempergunakan suatu
nilai angka keamanan atau safety factor tertentu diperoleh nilai daya dukung ijin (Q
allowable).
Qult
Qall =
Safety Factor
Nilai safety factor yang dipergunakan dalam perhitungan pondasi tiang pancang
untuk proyek ini adalah 2.5 untuk daya dukung ujung tiang dan 5 untuk gesekan selimut
(skin friction).
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 48
CV. Dimiano Konsultan
Daya dukung tarik pondasi tiang ditentukan berdasarkan daya dukung aksial pondasi
dengan hanya memperhitungkan daya dukung friksi. Daya dukung friksi ultimit ini
merupakan daya dukung tarik ultimit dari pondasi.
Daya dukung tarik ijin pondasi tiang memperhitungkan angka keamanan (safety
factor) sebesar 5. Sehingga daya dukung tarik ijin pondasi tiang sesuai dengan persamaan
berikut:
Daya dukung lateral pondasi tiang diperoleh dari kurva Load vs Deflection yang
diperoleh dari hasil analisis mempergunakan program LPILE dari ENSOFT. Daya dukung
lateral izin adalah gaya lateral yang terjadi saat defleksi kepala tiang adalah sebesar 1 cm.
Dalam analisis yang dilakukan kondisi kepala tiang diperlakukan sebagai fixed head dan
free head. Analisis kepala tiang dilakukan untuk beberapa beban lateral untuk memperoleh
kurva Load vs Deflection. Di dalam analisis ini tanah diasumsikan sebagai material yang
mempunyai hubungan load-deflection yang non-linear, yang direpresentasikan oleh p-y
curve.
Daya dukung tiang tunggal pada kelompok tiang tergantung pada efisiensinya. Harus
diperhitungkan efisiensi tiang tunggal terhadap beban aksial, beban tarik, maupun beban
lateral.
IV.2.6. Daya Dukung Tiang Tunggal pada Kelompok Tiang terhadap Beban Aksial
Efisiensi untuk daya dukung tiang tunggal pada kelompok tiang terhadap beban
aksial diperhitungkan sebagai berikut:
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 49
CV. Dimiano Konsultan
=1
(m 1) n + (n 1) m
90 m n
Dengan pengertian :
180
= tan 1 t
Sp
IV.2.7. Daya Dukung Tiang Tunggal pada Kelompok Tiang terhadap Beban Tarik
Efisiensi untuk daya dukung tiang tunggal pada kelompok tiang terhadap beban tarik
diperhitungkan sebagai berikut:
IV.2.8. Daya Dukung Tiang Tunggal pada Kelompok Tiang terhadap Beban Lateral
Untuk beban lateral, besar faktor reduksi kekuatan tanah untuk tiang di dalam kelompok
tiang, tergantung dari jarak antar tiang, arah yang bekerja dan kedudukan tiang tersebut
terhadap tiang-tiang di sekitarnya. Oleh sebab itu, ada 2 tipe faktor reduksi, yaitu side by
side reduction factor dan line by line reduction factor. Rangkuman perhitungan faktor
reduksi adalah sebagai berikut:
Faktor reduksi ini berlaku untuk tiang-tiang yang terhadap arah gaya berkedudukan tegak
lurus terhadap tiang
Faktor reduksi ini berlaku untuk tiang-tiang yang berada pada satu garis lurus sejajar.
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 50
CV. Dimiano Konsultan
Analisis daya dukung ultimit tiang tunggal dilakukan dengan menggunakan persamaan
sederhana, dengan menjumlahkan beban yang dipikul pada ujung tiang (end bearing) dan
total tahanan gesek antara tiang (total resistance), dengan persamaan sebagai berikut:
Qu = Qb + Qs
dimana Qu adalah daya dukung ultimit, Qb adalah tahanan ujung (end bearing), dan Qs
adalah tahanan gesek (total resistance).
Qb = qb . AP
dimana Qb adalah tahanan ujung (end bearing), qb adalah unit tahanan ujung (unit end
bearing), dan Ap adalah luas tiag pancang.
Unit tahanan ujung (unit end bearing), qb pada tanah lempung (Clay), berdasarkan
Skempton (1951) ditentukan dengan persamaan:
Unit tahanan ujung (unit end bearing), qb pada pasir ditentukan berdasarkan persamaan:
q av K ll JHP
Qb = +
2 5
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 51
CV. Dimiano Konsultan
Dengan pengertian :
qav = bacaan konus rata-rata dalam rentang 8.p diatas dasar tiang dan 4.p
di bawah dasar tiang.
Qs = fs.p.L
dimana: Qs adalah tahanan friksi total (total resistance), fs adalah unit tahanan gesek
(unit skin resistance), p adalah perimeter tiang pancang, dan L adalah panjang tiang
pancang.
Unit tahanan gesek (unit skin friction), fs, pada lempung ditentukan berdasarkan metoda
alpha dengan persamaan:
fs = . C u
dimana adalah faktor empiris untuk adhesi, dan Cu adalah undrained shear strength.
Unit tahanan gesek (unit skin friction), fs, pada pasir ditentukan berdasarkan metoda betha
dengan persamaan:
fs = . v
dimana = 1.5 0.135 z 0.5 , 0.25< < 1.2, z adalah kedalaman dibawah permukaan tanah
(feet), dan v adalah tegangan vertikal efektif.
Daya dukung tiang pondasi untuk beban aksial tarik ditentukan berdasarkan daya dukung
tekan dengan hanya memperhitungkan daya dukung friksi. Analisa daya dukung pondasi
tiang untuk beban tarik adalah sebagai berikut:
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 52
CV. Dimiano Konsultan
Q s( tarik)
Q all( tarik) =
SF
dimana :
SF = faktor keamanan = 3
Analisis kapasitas lateral dari ddriven pile dilakukan dengan menggunakan Program
Komputer LPILE Plus 4.0 (Ensoft, Inc., 2000). Program computer tersebut membutuhkan
masukan data parameter tanah seperti soil modulus subgrade reaction dan soil strain untuk
menentukan kapasitas lateral suatu driven pile. Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 menunjukkan
hubungan parameter-parameter tersebut dengan kuat geser tanah pada kondisi undrained.
Tabel 4.1. Hubungan modulus subgrade reaction dan strain dengan Cu untuk lempung
Tabel 4.2. Hubungan modulus subgrade reaction dan strain dengan Cu untuk pasir
Daya dukung lateral izin adalah gaya lateral yang terjadi saat defleksi kepala tiang adalah
sebesar 1 cm. Dalam analisis yang dilakukan kondisi kepala tiang diperlakukan sebagai
fixed head dan free head. Analisis kepala tiang dilakukan untuk beberapa beban lateral
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 53
CV. Dimiano Konsultan
untuk memperoleh kurva Load vs Deflection. Di dalam analisis ini tanah diasumsikan
sebagai material yang mempunyai hubungan load-deflection yang non-linear, yang
direpresentasikan oleh p-y curve.
Berdasarkan beban pada abutment hasil analisa struktur dapat ditentukan jumlah tiang
pancang yang diperlukan untuk menahan beban tersebut. Besarnya daya dukung tiang
dalam kelompok tiang tergantung dari jarak antara tiang sehingga ada faktor efisiensi pada
tiang tunggal dalam kelompok tiang.
IV.4.1. Daya Dukung Tiang dalam Kelompok Tiang untuk Beban Aksial
Daya dukung tiang tunggal dalam kelompok tiang tergantung dari besarnya efisiensi.
Efisiensi kelompok tiang untuk beban aksial dihitung sebagai berikut:
IV.4.2. Daya Dukung Tiang dalam Kelompok Tiang untuk Beban Tarik
Daya dukung tiang tunggal dalam kelompok tiang tergantung dari besarnya efisiensi
kelompok tiang untuk beban tarik dihitung sebagai berikut:
IV.4.3. Daya Dukung Tiang dalam Kelompok Tiang untuk Beban Lateral
Untuk beban lateral, besar faktor reduksi kekuatan tanah untuk tiang dalam kelompok
tiang, tergantung dari jarak antar tiang, arah gaya yang bekerja dan kedudukan tiang
tersebut terhadap tiang-tiang disekitarnya. Oleh sebab itu, ada 2 tipe faktor reduksi, yaitu
side by side reduction factor dan line by line reduction factor.
Analisa efisiensi kelompok tiang untuk beban lateral dilakukan untuk 2 arah pembebanan
lateral, yaitu arah x dan arah y yang sesuai dengan arah pembebanan untuk beban gempa.
Hasil analisa faktor reduksi p-y digunakan sebesar 50 %.
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 54
CV. Dimiano Konsultan
Hasil analisis daya dukung aksial berdasarkan parameter yang didapat dari hasil uji
penetrasi NSPT terlampir berupa perhitungan dengan bantuan Math Cad r.14. Dari hasil
tersebut didapatkan daya dukung tiang tunggal untuk diameter 30 cm pada kedalaman
12m adalah sebesar Pu= 1112 kN
Hasil analisis kapasitas tarik tiang pancang 30 cm pada kedalaman 12m berdasarkan
parameter sondir adalah sebesar Put=458,86 kN
Karena tiang pancang dimodelkan terintegrasi dengan abutment pada SAP 2000v.11,
maka distribusi beban pada setiap tiang pancang langsung bisa didapatkan untuk setiap
variasi envelope pembebanan. Nilai-nilai tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah dan
angka yang berwarna merah menunjukkan nilai gaya aksial paling maksimum dari seluruh
kombinasi beban :
Tabel 4.3.a Daftar distribusi gaya pada tiang pancang dengan kombinasi beban (SLS) Pada Pier
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 55
CV. Dimiano Konsultan
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 56
CV. Dimiano Konsultan
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 57
CV. Dimiano Konsultan
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 58
CV. Dimiano Konsultan
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 59
CV. Dimiano Konsultan
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 60
CV. Dimiano Konsultan
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 61
CV. Dimiano Konsultan
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 62
CV. Dimiano Konsultan
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 63
CV. Dimiano Konsultan
Tabel 4.3.b Daftar distribusi gaya pada tiang pancang dengan kombinasi beban (SLS) Pada Abutment
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 64
CV. Dimiano Konsultan
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 65
CV. Dimiano Konsultan
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 66
CV. Dimiano Konsultan
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 67
CV. Dimiano Konsultan
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 68
CV. Dimiano Konsultan
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 69
CV. Dimiano Konsultan
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 70
CV. Dimiano Konsultan
Dari hasil perhitungan dengan sejumlah kombinasi pembebanan terlihat bahwa beban
aksial tekan 1 tiang sebesar Pa=195,98 kN (Abutment) dan Pa=140,08 kN (Pilar). Kedua
nilai beban aksial tekan struktur pilar dan abutment tersebut lebih kecil (< Pu= 1112 kN)
dari kapasitas aksial ijin pondasi. Kondisi ini mengindikasikan bahwasanya kemampuan
formasi tiang pada abutment dan pilar mencukupi daya dukung.
Dari hasil proses disain yang dilakukan mulai dari pendistribusian gaya dari
SAP200v.11 sampai ke perhitungan kapasitas tiang pancang baik aksial tekan dan tarik
maupun lateral dapat disimpulkan bahwa tiang pancang dengan 30 cm, panjang L=12m
dan berjumlah n=16 mencukupi sebagai pondasi abutment Desa Lubuk Bigau Kec Kampar
Kiri Hulu.
Begitu juga dengan formasi sejumlah n=20 unit pancang spun pile mencukupi
sebagai pondasi pilar jembatan gantung desa lubuk bigau tersebut.
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 71