Anda di halaman 1dari 71

CV.

Dimiano Konsultan

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Umum.

Buku laporan perhitungan struktur bawah proyek Perencanaan Jembatan Gantung


Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu ini, berisikan penjelasan tentang sistem struktur
dan analisis struktur secara garis besar untuk keperluan perencanaan struktur atas dan
struktur bawah. Dalam laporan ini juga dijelaskan tentang idealisasi perhitungan struktur
dan beban-beban yang bekerja pada bangunan ini, baik beban gravitasi maupun beban
lateral sesuai dengan standar-standar dan peraturan-peraturan yang digunakan untuk
perancangan struktur bangunan jembatan.

Secara skematis sistem perencanaan struktur atas seperti stringer beam, cross beam,
main trusses, Main Wire Rope dan Hanger rod berikut struktur bawah seperti Abutment
maupun Pilar (Pier) dan pondasi dapat dilihat melalui gambar-gambar layout dari tampak
aksonometri pemodelan SAP 2000v.11 yang dilampirkan dalam Buku Laporan
Perhitungan Struktur Jembatan Gantung ini.

Perhitungan perencanaan dan analisa bangunan ini mengikuti standar peraturan yang
ditetapkan di Indonesia, yakni

1. Standar Pembebanan Untuk Jembatan RSNI T-02-2005


2. Bridge Management System (BMS) 1992.
3. SNI 03-2833-1992, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Jembatan Jalan
Raya.
4. SNI 1726-2002, Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan
Gedung.
5. SNI 03 2874-2002,Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan.
6. American Concrete Institute 2005, ACI 38-05.
7. Spesification for Structural Steel Building, American Institue of Steel Construction
2010, AISC 2010

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 1
CV. Dimiano Konsultan

I.2. Deskripsi Struktur

I.2.1. Struktur Bawah

Struktur bawah yang digunakan pada Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri
Hulu ini adalah sistem Pilar (pier) dan abutment. Pilar (pier) digunakan sebagai struktur
penyokong Phylon untuk menyalurkan beban deck dan main trusses ke pondasi.

Sedangkan pada sisi Blok angkur utama yang sekaligus berfungsi sebagai duduk
ujung Main Trusses dipergunakan struktur Abutment. Struktur abutment ini sekaligus
berperan sebagai retaining wall dari urugan oprit dibelakang abutment tersebut.

Untuk kedua type struktur baik Pilar (Pier) maupun abutment dalam menyalurkan
beban ke dalam tanah stabil digunakan Pondasi Tiang pancang prestressed spun pile 30
cm dengan jumlah tertentu. Pada pier 1 dan pier 2 digunakan sebanyak sebanyak 5x4=20
unit taing pancang, sedangkan pada konstruksi abutment digunakan formasi 4x4=16 unit
tiang pancang.

Gambar 1.1. Phylon dan Pilar Jembatan Gantung Type Suspensi

Dalam Buku laporan ini ditampilkan pemodelan struktur, pembebanan struktur,


analisis struktur dan disain seluruh elemen baja serta beton struktur atas maupun struktur
bawah jembatan gantung. Perhitungan dilakukan dengan memakai bantuan software SAP
2000v.11 dengan memakai elemen Shell sebagai elemen model untuk abutment-pilar dan
elemen frame untuk phylon, main trusses, stringer beam, cross beam serta pondasi tiang
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 2
CV. Dimiano Konsultan

pancang. Khusus untuk Main cable (Main Wire/Strand Rope) dipergunakan elemen khusus
cable dalam pemodelan

Gambar 1.2. Abutment dan Blok Angkur Jembatan Type Suspensi

I.2.2. Struktur Pondasi

Mempelajari data hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan oleh CV Mamre Soil
Specialist Investigation dibawah tanggung jawab Patuh Sembiring, didapatkan stratigrafi
tanah mulai dari elevasi +0.00m sampai -3.00m mempunyai type loose sand dengan
butiran sedang, nilai Nspt rerata 1 s/d 2. Pada kedalaman -3.00m s/d -5m diperoleh tanah
dengan type sandy gravel dengan kepadatan sedang sampai dengan tinggi dan bernilai Nspt
rerata 49 s/d 50. Sedangkan pada kedalaman -5.00m s/d -10.00m didapatkan type tanah
berupa napal padat (very stiff clay) berwarna gelap kecoklatan dengan nilai Nspt rerata
sekitar >60.

Dari data tersebut jenis pondasi yang dipilih adalah pondasi dalam dengan
menggunakan Prestressed Concrete Spun Pile berukuran diameter 30 cm untuk struktur
pilar dan abutment dengan panjang efektif sekitar 12 m. Kedalaman 12m direncanakan
dengan argumentasi pada level tersebut didapatkan tanah dengan daya dukung yang
memadai terhadap kapasitas aksial dan lateral, kemudian untuk menghindari terjadinya
efek guling dan tercabutnya tiang pancang akibat gaya kombinasi, ini bisa terjadi karena
pilar dan abutment yang ada cukup tinggi.

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 3
CV. Dimiano Konsultan

Gambar 1.3. Hasil Bor Log dan SPT Lokasi Jembatan Desa Bigau

1.2.3 Struktur Atas

Jenis struktur atas yang dipilih pada Jembatan gantung ini adalah type suspensi semi
kaku (semirigid suspension). Disebut semi kaku karena kombinasi antara kabel utama
(main wire rope) dengan struktur deck jembatan yang menghasilkan nilai kekakuan dengan
tingkat menengah karena struktur deck tersebut menggunakan type rangka batang (trusses)

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 4
CV. Dimiano Konsultan

sebagai tumpuan stringer beam dan cross beam yang menggunakan profil siku ganda
sebagai penampangnya.

Gambar 1.4. Suspensi Dek Type Rigid dan Semi Rigid

Gambar 1.5. Suspensi Dek Type Flexible

Sebagai penghubung antara Main Wire Rope dengan Main Trusses adalah Hanger
Rod yang di sendi kan pada ujung Cross Beam. Type Bentangan yang digunakan dibantu
dengan sistem approach span untuk mengkondisikan urugan oprit di belakang abutment
menjadi lebih rendah.

Gambar 1.6. Superstructure Suspensi Rencana di Desa Bigau

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 5
CV. Dimiano Konsultan

I.2.4. Struktur Pemikul Beban Gravitasi

Secara umum struktur pemikul beban gravitasi adalah Sistem dek (Main
Trusses+Stringer Beam+Cross Beam) yang bekerjasama secara simultan dengan sistem
Kabel (Main Wire Rope/Strand Rope) yang langsung disalurkan ke phylon-pier/abutment
dan akhirnya ke sistem pondasi tiang pancang.

I.2.5. Struktur Pemikul Beban Lateral

Struktur utama pemikul gaya lateral akibat gempa bumi dan angin yaitu Strom Rope
yang bekerjasama dengan Main Trusses, selanjtnya gaya tersebut akan diteruskan ke pier,
abutment dan Blok Angkur JSC yang langsung terhubung dengan tiang pancang.

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 6
CV. Dimiano Konsultan

BAB II

KRITERIA DAN DATA PERENCANAAN

II.1. Material Konstruksi

Secara garis besar ada tiga material pokok yang digunakan pada proyek Perencanaan
Teknis Perencanaan Jembatan Gantung Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu ini,
yaitu :

Beton
Baja tulangan dan
Baja profile/ Baja Baut

II.1.1. Beton

Beton pada komponen struktur Pilar (Pier) dan abutment adalah sebagai berikut:

fc = 24,9 Mpa (K-300)

Ec = 23.452,95 Mpa

II.1.2. Baja Tulangan

Baja tulangan yang digunakan pada semua elemen struktur adalah baja dengan spesifikasi
sebagai berikut :

Tegangan leleh : diameter 12 mm : fy = 240 MPa

diameter 13 mm : fy = 400-500 MPa

Modulus Young (E) : 200000 MPa

II.1.3. Baja Profile Dan Pelat

Baja profile dan pelat yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan mutu BJ-37
dengan tegangan leleh fy=240 Mpa dan tegangan ultimate sebesar fu=370 Mpa. Seluruh
profil baja yang digunakan harus diproteksi dengan menggunakan galvanish.

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 7
CV. Dimiano Konsultan

II.1.4. Las Elektrode (Arc Welding)

Material las harus memenuhi persyaratan JIS, AISC, atau persyaratan lain yang setara.

Tipe las dan jenis gaya


Filled Partial
Full Penetration
Penetration
Material
Tegangan ijin tarik, Tegangan ijin tarik
Tegangan ijin geser
tekan,lentur tekan, lentur, geser
(kg/cm2)
(kg/cm2) (kg/cm2)
Welding rod
D 4300
2400 1560 928
Base metal
SS-400

Untuk kondisi beban sementara, tegangan-tegangan ijin di atas bisa ditingkatkan


sebesar 30%. Harga tegangan ijin tumpu di atas adalah berdasarkan kekuatan elemen yang
disambung. Harga-harga dalam tabel di atas hanya berlaku untuk elemen yang
ketebalannya 40 mm.

II.1.5. Semen

Kecuali bila dinyatakan lain, maka semen yang digunbakan harus berupa semen
Portland Type I, sesuai dengan persyaratan ASTM.

II.1.6. Baut Baja

Baut yang dipergunakan harus sesuai dengan persyaratan mutu sebagaimana


ditetapkan dalam ASTM dan menggunakan type A-325 untuk ukuran >=12mm dan
A307 untuk ukuran <12mm.

II.1.7. Wire Rope / Strand Rope

Kabel suspensi yang digunakan bervariasi mulai dari 24mm, 16mm dan
12mm. Type kabel yang dipersyaratkan bisa berupa wire rope ataupun strand rope dan
dilapisi galvanish. Mutu kabel minimal fy=1800 Mpa dengan minimum breaking load
sebesar 300kN.

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 8
CV. Dimiano Konsultan

II.2. Beban Perencanaan

Pada daerah gempa, beban inertia dari goyangan pada dasar abutment dan pilar dapat
melebihi akibat beban angin, yang selanjutnya berpengaruh besar dalam bentuk struktural
bangunan, desain dan biaya. Sebagai masalah inertia, respon dinamis struktur memainkan
peranan penting dan dalam mengestimasi pembebanan efektif struktur.

Kecuali beban mati, pembebanan pada struktur tidak dapat diprediksi secara akurat.
Ketika beban hidup dapat diantisipasi dengan pendekatan pengujian lapangan, beban angin
dan gempa adalah bukan merupakan angka-angka pasti, sehingga akan lebih sulit untuk
diprediksi secara tepat. Penggunaan teori probabilitas akan sangat membantu, dalam
pendekatan untuk menghitung pembebanan akibat angin dan gempa.

II.2.1. Beban Gravitasi

Besarnya beban-beban tersebut dapat dilihat pada tabel rencana pembebanan sebagai
berikut :

Beban Mati
Beton : 24,0 kN/M3
Finishing : 1,0 kN/M2
Baja : 78,5 kN/M3
Kayu : 11,5 kN/M3
Aspal Hot Mix : 22,0 kN/ M3

Beban Hidup
Beban D :
Sepeda Motor : 1,5 kN
Pengendara : 1,5 kN
Beban Orang : 0,5 kN/m
Kec Angin Rencana : 30 m/s
Kec Arus Air Rencana : 6 m/s

Jembatan gantung direncanakan untuk dapat memikul beban kendaraan rencana


berupa sepeda motor berikut para penumpangnya dalam kondisi saling berpapasan. Untuk
memenuhi syarat beban rencana tersebut maka di disain lebar deck jembatan hanya sebesar
2m. Dengan lebar yang terbatas tersebut maka tidak diizinkan kendaraan lain selain sepeda

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 9
CV. Dimiano Konsultan

motor yang bisa melewati jembatan tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya overloaded beban rencana yang melintasi jembatan pada kondisi layan nantinya.

Dalam proses disain beban maksimum yang dikondisikan berupa adanya beban
tambahan selain sepeda motor+penumpang yaitu beban pejalan kaki yang mengisi ruang
seluas 1m2 pada lantai deck jembatan. Kondisi tersebut merefleksikan kondisi terekstrim
jembatan yang berisi sepeda motor+penumpang dalam 2 arah ditambah pejalan kaki yang
mengisi penuh ruang deck yang tersisa. Jadi total beban maksimum yang bisa ditampung
oleh jembatan adalah sebesar 256kN atau 25,6 Ton.

II.2.2. Beban Lateral

II.2.2.1 Beban Gempa

Ketika gempa terjadi, intensitasnya dihubungkan dengan frekwensi kejadiannya.


Gempa yang merusak jarang terjadi, tetapi yang sedang/moderat lebih sering terjadi, dan
yang paling kecil sangat sering terjadi. Walaupun dapat didesain suatu bangunan yang
menahan gempa yang paling merusak tanpa kerusakan yang berarti, mau tidak mau
kebutuhan akan kekuatan bangunan selama masa layanan tidak membenarkan biaya
tambahan yang besar. Konsekuensinya, filosofi umum untuk mendesain bangunan tahan
gempa didasarkan pada prinsip, yaitu:

1. Menahan gempa kecil tanpa kerusakan;


2. Menahan gempa sedang/moderat tanpa kerusakan struktural tetapi menerima
kemungkinan kerusakan non-structural;
3. Tahanan rata-rata gempa dengan probabilitas struktur seperti halnya kerusakan non-
structural, tetapi tidak roboh.
Beberapa penyesuaian dibuat berdasatkan prinsip-prinsip diatas sebagai pengenalan
bahwa bangunan dengan suatu fungsi penting tertentu harus dapat menahan kejadian
gempa yang lebih kuat lagi. Besarnya beban gempa adalah hasil respon dinamis bangunan
terhadap goyangan pada pondasi. Untuk memprediksi beban seismis, ada dua pendekatan
umum yang digunakan, dimana dengan memperhatikan catatan kejadian gempa masa lalu
didaerah tersebut dan sifat-sifat struktur.

Pendekatan pertama, prosedur gaya lateral ekuivalen, menggunakan suatu estimasi


sederhana terhadap periode alami bangunan dan antisipasi percepatan maksimum
permukaan, bersamaan dengan faktor-faktor relevan lainnya dalam menentukan geser
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 10
CV. Dimiano Konsultan

dasar maksimum. Pembebanan horisontal ekuivalen untuk gaya geser ini kemudian
didistribusikan dengan bebarapa cara yang ditentukan melalui ketinggian bangunan
sebagai suatu analisa statis struktur. Gaya-gaya desain yang digunakan dalam analisa statis
ini harus lebih kecil dari gaya aktual yang ada pada bangunan. Pertimbangan untuk
menggunakan gaya desain yang lebih kecil termasuk potensi kekuatan bangunan
ditetapkan oleh tingkatan working stress, redaman ditetapkan oleh komponen bangunan
dan reduksi gaya akibat daktilitas efektif elemen struktur yang melebihi batas elastis.

Pendekatan kedua, prosedur berdasarkan analisa modal dimana frekuensi modal


struktur dianalisa dan kemudian digunakan untuk estimasi respons modal maksimum.
Kombinasi ini untuk mendapatkan nilai respon maksimum. Prosedur ini lebih kompleks
dan lama daripada prosedur gaya lateral ekuivalen tetapi lebih akurat seperti halnya
pendekatan prilaku non-linier dari struktur. Untuk perencanaan dan konstruksi komponen
struktur beton bertulang dari suatu struktur, untuk mana gaya rencana, akibat gerak gempa,
telah ditentukan berdasarkan dissipasi energi di dalam daerah nonlinier dari respon struktur
tersebut.

Struktur Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu ini direncanakan
terhadap beban gempa dengan perioda ulang 475 tahun (dimana probability of exceedance
dalam 50 tahun adalah 10%) sesuai dengan peraturan kegempaan yang berlaku pada saat
sekarang ini. Berdasarkan peta tersebut, spectra percepatan di batuan dasar untuk wilayah 2
Riau 0.1g-0.15g seperti tampak pada gambar berikut ini.

Lokasi pekerjaan di

Wilayah 2

Gambar 2.1. Peta Gempa Indonesia

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 11
CV. Dimiano Konsultan

II.2.2.2. Gaya Aktif Rankine

Gaya tanah aktif dihitung dengan menggunakan perumusan yang diturunkan oleh
Rankine (Gaya Aktif Rankine). Gaya ini bekerja pada sisi belakang abutment tempat tanah
urugan dipadatkan, untuk pembebanan yang lebih memberikan faktor keamanan yang agak
konservatif diasumsikan tanah urugan yang diberikan berupa tanah granular
(cohessionless) yang mempunyai nilai gaya tekan yang lebih besar jika dibandingkan
dengan tanah cohessive.
Untuk pengaruh beban hidup yang bekerja langsung di atas tanah urugan
diperhitungkan sebesar qLL=10 kN/m2. Beban ini diperhitungkan menyumbangkan tekanan
dalam arah lateral dengan mengalikan faktor koefisien rankine (Ka) secara langsung dan
bekerja secara merata sepanjang tinggi abutment.

PLL

PKa

=Ka.qLL =Ka.t.Ha

Gambar 2.2. Ilustrasi gaya aktif rankine dan beban luar

adapun besaran PKa dan PLL seperti pada gambar adalah sebagai berikut :
1
=
2
=

= tan 45
2
Gaya aktif rankine ini dimasukkan ke dalam kombinasi beban mati (DL), karena bekerja
selama urugan masih ada di belakang abutment. Pada perencanaan Jembatan Desa Lubuk
Bigau Kec Kampar Kiri Hulu nilai berat volume tanah urugan diambil sebesar u=17
kN/m3 dan sudut geser tanah sebesar u=30o

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 12
CV. Dimiano Konsultan

II.2.2.3. Beban Gempa Akibat Gaya Inersia Tanah Urugan

Beban gempa akibat adanya percepatan gempa yang mengenai massa tanah urugan
diperhitungkan secara langsung pada software SAP2000v.11 berdasarkan analisa dinamik
modal analysis tipe response spektrum. Gaya ini otomatis masuk dalam kombinasi beban
dengan gaya gempa.

II.2.2.4. Beban Rem

Beban rem diperhitungkan sebesar 5% dari beban D (UDL dan KEL) dalam setiap
jalur untuk setiap 1 perletakan gelagar. Gaya ini bekerja dalam arah horizontal di titik
perletakan gelegar (bearing pad atau elastomerik).

Pr

Gambar 2.3 .Ilustrasi beban gaya rem

II.2.3. Kombinasi Pembebanan

Aksi rencana diklasifikasikan secara garis besar ke dalam aksi tetap dan transien.
Kombinasi beban didasarkan pada beberapa kemungkinan tipe yang berbeda dari aksi yang
bekerja secara bersamaan. Aksi rencana ditetapkan dari aksi nominal yaitu mengalikan aksi
nominal dengan faktor beban yang memadai.

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 13
CV. Dimiano Konsultan

Tabel 2.1. Klasifikasi aksi pembebanan jembatan

Ada dua group kombinasi pembebanan yang ditinjau, yang pertama adalah
kombinasi pembeban yang berkaitan dengan kekuatan dan kemampuan layan pada struktur
yang dihitung menurut ketentuan RSNI T02-2005 (kondisi ultimate limit state), sedangkan
kombinasi pembebanan group yang kedua adalah berdasarkan kondisi service limit state.
Kombinasi pembebanan group kedua ini digunakan untuk perencanaan struktur bawah
(fondasi).

Faktor beban untuk keadaan batas ultimate (ULS) didasarkan kepada umur rencana
jembatan 50 tahun. Untuk jembatan dengan umur rencana berbeda faktor beban ultimate
harus diubah dengan menggunakan faktor pengali seperti dalam tabel berikut :

Tabel 2.2. Faktor pengali beban dengan umur rencana

Kombinasi pada keadaan batas layan primer terdiri dari jumlah pengaruh aksi tetap
dengan satu aksi transien. Pada keadaan batas layan lebih dari satu aksi transien bisa terjadi
secara bersamaan. Faktor beban yang sudah dikurangi diterapkan dalam hal ini untuk
mengurangi kemungkinan dari peristiwa ini seperti dalam tabel berikut :

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 14
CV. Dimiano Konsultan

Tabel 2.3. Pengelompokan klasifikasi kombinasi beban

Kombinasi pada keadaan batas ultimate terdiri dari jumlah pengaruh aksi tetap
dengan satu pengaruh transien. Gaya rem atau sentrifugal bisa digabungkan dengan
pembebanan lajur D dan kombinasinya bisa dianggap sebagai satu aksi untuk kombinasi
beban. Beberapa aksi kemungkinan dapat terjadi pada tingkat daya layan pada waktu yang
sama dengan aksi lainnya yang terjadi pada tingkat ultimate. Kemungkinan terjadinya
kombinasi seperti ini harus diperhitungkan tetapi hanya satu aksi pada tingkat daya layan
yang dimasukkan pada kombinasi pembebanan. Ringkasan dari kombinasi beban yang
lazim diberikan pada tabel beikut :

Tabel 2.4. Ringkasan kombinasi beban yang lazim

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 15
CV. Dimiano Konsultan

Dalam perencanaan tegangan kerja beban nominal bekerja pada jembatan dan satu
faktor keamanan digunakan untuk menghitung besarnya penurunan kekuatan atau
perlawanan dari komponen struktur. Untuk perencanaan yang baik hubungan berikut harus
dipenuhi :

S* R*ws

Dengan pengertian :

S* = pengaruah aksi rencana = S

R*ws = perlawanan atau kekuatan rencana = ros x Rws

Dengan pengertian :

S = pengaruh aksi nominal

ros = tegangan berlebihan yang diperbolehkan

Rws= perlawanan atau kekuatan nominal berdasarkan tegangan kerja izin

Beberapa beban mempunyai probabilitas kejadian yang rendah dan jangka waktu
yang pendek. Untuk kombinasi yang demikian maka tegangan yang berlebihan
diperbolehkan berdasarkan prinsip tegangan kerja. Tegangan berlebihan yang diberikan
dalam tabel dibawah sebagai prosentase dari tegangan kerja yang diizinkan.

Tabel 2.5. Tegangan berlebihan yang diizinkan

Pada perencanaan Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu ini digunakan
kombinasi beban baik untuk ULS dan SLS adalah sebagai berikut :

Kondisi Ultimate Limit State (ULS) :

1. 1.3DL+2SDL
2. 1.3DL+2SDL+2LL+2REM
3. 1.3DL+2SDL+2LL-2REM

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 16
CV. Dimiano Konsultan

4. 1.3DL+2SDL+2LL+2REM+2WIND
5. 1.3DL+2SDL+2LL+2REM-2WIND
6. 1.3DL+2SDL+2LL-2REM-2WIND
7. 1.3DL+2SDL+2LL+2SERET (ARUS)
8. 1.3DL+2SDL+2LL-2SERET (ARUS)
9. 1.3DL+2SDL+0.5LL+(EQX+0.3EQY)
10. 1.3DL+2SDL+0.5LL+(EQX-0.3EQY)
11. 1.3DL+2SDL+0.5LL+(-EQX+0.3EQY)
12. 1.3DL+2SDL+0.5LL+(-EQX-0.3EQY)
13. 1.3DL+2SDL+0.5LL+(0.3EQX+EQY)
14. 1.3DL+2SDL+0.5LL+(0.3EQX-EQY)
15. 1.3DL+2SDL+0.5LL+(-0.3EQX+EQY)
16. 1.3DL+2SDL+0.5LL+(-0.3EQX-EQY)
17. 0.9DL+0.9SDL+0.5LL+(EQX+0.3EQY)
18. 0.9DL+0.9SDL+0.5LL+(EQX-0.3EQY)
19. 0.9DL+0.9SDL+0.5LL+(-EQX+0.3EQY)
20. 0.9DL+0.9SDL+0.5LL+(-EQX-0.3EQY)
21. 0.9DL+0.9SDL +0.5LL+(0.3EQX+EQY)
22. 0.9DL+0.9SDL +0.5LL+(0.3EQX-EQY)
23. 0.9DL+0.9SDL +0.5LL+(-0.3EQX+EQY)
24. 0.9DL+0.9SDL +0.5LL+(-0.3EQX-EQY)

Kondisi Service Limit State (SLS) :

1. DL+SDL
2. DL+SDL+LL+REM
3. DL+SDL+LL-REM
4. DL+SDL+LL+REM+WIND
5. DL+SDL+LL+REM-WIND
6. DL+SDL+LL-REM-WIND
7. DL+SDL+LL+SERET (ARUS)
8. DL+SDL+LL-SERET (ARUS)
9. DL+SDL+0.5LL+(EQX+0.3EQY)
10. DL+SDL+0.5LL+(EQX-0.3EQY)

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 17
CV. Dimiano Konsultan

11. DL+SDL+0.5LL+(-EQX+0.3EQY)
12. DL+SDL+0.5LL+(-EQX-0.3EQY)
13. DL+SDL+0.5LL+(0.3EQX+EQY)
14. DL+SDL+0.5LL+(0.3EQX-EQY)
15. DL+SDL+0.5LL+(-0.3EQX+EQY)
16. DL+SDL+0.5LL+(-0.3EQX-EQY)
17. 0.9DL+0.9SDL+0.5LL+(EQX+0.3EQY)
18. 0.9DL+0.9SDL+0.5LL+(EQX-0.3EQY)
19. 0.9DL+0.9SDL+0.5LL+(-EQX+0.3EQY)
20. 0.9DL+0.9SDL+0.5LL+(-EQX-0.3EQY)
21. 0.9DL+0.9SDL +0.5LL+(0.3EQX+EQY)
22. 0.9DL+0.9SDL +0.5LL+(0.3EQX-EQY)
23. 0.9DL+0.9SDL +0.5LL+(-0.3EQX+EQY)
24. 0.9DL+0.9SDL +0.5LL+(-0.3EQX-EQY)

Dengan pengertian :

DL : Beban mati (Termasuk gaya aktif rankine akibat urugan dan beban
hidup qLL=10kN/m2)
SDL : Beban mati tambahan (Superimposed Dead Load)
LL : Beban hidup
REM : Beban rem
EQX : Beban statik gempa arah X dengan eksentrisitas rencana
EQY : Beban statik gempa arah Y dengan eksentrisitas rencana
WIND : Beban Angin
Seret : Beban gaya seret air banjir terhadap pilar (Asumsi V=6m/dt)

II.3. Analisis Kekuatan Penampang

Struktur bangunan dirancang agar memenuhi persyaratan daktilitas, dengan


menggunakan konsep disain berdasarkan kriteria berperilaku elastis sewaktu mengalami
beban gempa kuat rencana maka dipilih besaran nilai faktor modifikasi respon sebesar
R=3,5. Pemilihan nilai R sebesar itu dengan mempertimbangkan bahwa struktur berada
pada daerah gempa zona 2 yang berarti percepatan gempa yang ada relatif kecil, dengan

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 18
CV. Dimiano Konsultan

demikian tanpa adanya setting daerah sendi plastis yang terjadi pada struktur diharapnya
nilai ekonomis struktur bisa lebih tercapai tanpa mengabaikan faktor kekuatan struktur.

Analisis dilakukan dengan bantuan software SAP2000v.11 seperti yang disebutkan


sebelumnya dan untuk analisis dinamik menggunakan analisa modal (Modal Analysis)
dengan response spektrum sebagai data input percepatan gempa puncak SDOF.

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 19
CV. Dimiano Konsultan

BAB III

PEMODELAN STRUKTUR

III.1. Umum

Proses perhitungan dimulai dengan pembuatan model struktur atas secara 3D atas
dasar gambar-gambar denah, potongan (cross section) dan tampak. Kemudian rekasi
perletakan pada struktur atas dijadikan beban pada struktur bawah. Struktur abutment-pilar
Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu ini dianalisis terhadap pengaruh
gempa wilayah 2 dan dimodelkan sebagai struktur 3D yang terjepit pada taraf asumsi
kekakuan jepit tiang pancang.

III.2. Perangkat Lunak Yang Digunakan Dalam Perhitungan

Analisis struktur untuk abutment-pilar Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar
Kiri Hulu ini dilakukan dengan menggunakan program SAP2000v.11. Sedangkan untuk
proses disain beton bertulang digunakan program mandiri yang memakai software Math
Cad R.14.

III.3. Model Struktur

Struktur bangunan atas seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya secara total
dimodelkan sebagai elemen frame untuk stringer beam, crossbeam, phylon dan main
trusses. Sedangkan untuk struktur Main Wire Rope/Strand Rope dimodelkan dengan
struktur kabel.

Struktur Pilar (Pier) dan abutment dimodelkan berupa sistem shell 3D yang
terintegrasi dengan pondasi tiang pancang. Pemilihan elemen shell dilakukan dengan
alasan elemen inilah yang memiliki kedekatan perilaku dengan struktur aslinya yaitu
dominan dalam lentur 2 arah, geser 2 arah dan aksial 2 arah.

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 20
CV. Dimiano Konsultan

Gambar 3.1. Pemodelan Superstructure Sistem Suspensi Semi rigid Deck

Gambar 3.2. Pemodelan Abutment dan Pilar

III.4. Sistem Struktur

Pada dasarnya sistem struktur bangunan atas berupa sistem hybrid antara sistem
kabel dengan sistem rangka bidang. Kekuatan tercapai lewat kerjasama dan sinergi yang
terjadi antar kabel tersebut dengan rangka bidang dalam memikul beban rencana.

Sistem struktur pilar dan abutment yang terbuat dari beton bertulang merupakan wall
frame, beban mati dan hidup yang diterima dari bangunan atas dipikul berupa aksi tahanan
dinding yang menerima beban kombinasi aksial, momen dan geser. Secara keseluruhan
sistem struktur ini simetris dan termasuk beraturan, namun tetap perlu dilakukan analisis
respon dinamis secara 3D sesuai dengan ketentuan SNI 03-1726-2002 Pasal 7.1.1.
mengingat adanya kombinasi posisi beban D dan rem yang tidak simetris. Kekakuan
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 21
CV. Dimiano Konsultan

unsur-unsur struktur beton bertulang tidak dihitung berdasarkan pengaruh peretakan beton
sesuai dengan ketentuan SNI 03-1726-2002 Pasal 5.5.1. Untuk itu, momen inersia
penampang unsur struktur dapat ditentukan langsung dengan sebesar momen inersia
penampang utuh tanpa dikalikan dengan suatu persentase efektifitas penampang, dimana
untuk balok kolom persentase efektifnya adalah 75%.

III.5. Analisa Struktur Statis 3D

Struktur dianalisa secara statis yang berhubungan dengan beban non gempa seperti
beban mati (DL), beban hidup (LL), beban rem, tekanan aktif rankine, gaya seret air banjir
dan berat sendiri tanah di belakang abutment. Besarnya beban yang digunakan dapat
dilihat dalam lampiran perhitungan dengan menggunakan program Math Cad r.14, namun
secara garis besar ilustrasi beban tersebut dapat dilihat seperti gambar berikut :

Gambar 3.3. Beban Mati Dek

Gambar 3.4 Beban Sepeda Motor+Penumpang (DL)

Gambar 3.5. Beban Rem Longitudinal

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 22
CV. Dimiano Konsultan

Gambar 3.6. Beban Rem Lateral

Gambar 3.7. Beban Gempa STX

Gambar 3.8. Beban Gempa STY Lateral

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 23
CV. Dimiano Konsultan

III.6. Analisa Struktur Dinamis 3D

III.6.1. Analisis Dinamik Bebas

Untuk mengetahui bagaimana karakteristik respon dinamik dari struktur abutment ini
secara keseluruhan, dilakukan analisis dinamik bebas dengan menentukan terlebih dahulu
sistem sumbu koordinat (sumbu-x dan sumbu-y). Beban yang digunakan pada analisis
dinamik bebas ini terdiri dari 100% beban mati dan 30% beban hidup. Dari hasil analisis
dinamik yang teleh dilakukan jumlah ragam yang ditinjau dalam superposisi respons
ragam mencapai 20 agar modal participating massa ratios mencapai sedikitnya 90% untuk
Ux, Uy, Rx, Ry, dan Rz, sesuai dengan ketentuan SNI 03-1726-2002 Pasal 7.2.1. Dalam
hal ini, metode superposisi yang dipakai adalah Kombinasi Kuadratik Lengkap (Complete
Quadratic Combination atau CQC) yang mana periode mode 1 dan periode mode 2 saling
berdekatan (lebih kecil dari 15%) sesuai ketentuan SNI 03-1726-2002 Pasal 7.2.2. Pola
gerak masing-masing ragam terlihat dari modal participating mass ratios Ux, Ux, dan Rz
sebagai berikut:

Tabel 3.1.a. Nilai MPMR Pilar/Pier

TABLE: Modal Participating Mass Ratios


Output Step
Period UX UY UZ SumUX SumUY SumUZ RX RY RZ SumRX SumRY SumRZ
Case Num
Text Unitless Sec Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless

MODAL 1 0.215 0.000 0.838 0.000 0.000 0.838 0.000 0.335 0.000 0.540 0.335 0.000 0.540

MODAL 2 0.211 0.989 0.000 0.000 0.989 0.838 0.000 0.000 0.451 0.392 0.335 0.451 0.932

MODAL 3 0.195 0.000 0.149 0.000 0.989 0.987 0.000 0.058 0.000 0.059 0.393 0.451 0.991

MODAL 4 0.054 0.000 0.007 0.000 0.989 0.994 0.000 0.174 0.000 0.001 0.566 0.451 0.992

MODAL 5 0.046 0.005 0.000 0.004 0.994 0.994 0.004 0.001 0.207 0.002 0.568 0.658 0.994

MODAL 6 0.037 0.000 0.000 0.000 0.994 0.994 0.004 0.043 0.000 0.000 0.611 0.658 0.995

MODAL 7 0.033 0.000 0.000 0.893 0.994 0.994 0.897 0.321 0.314 0.000 0.932 0.972 0.995

MODAL 8 0.027 0.000 0.000 0.000 0.994 0.994 0.897 0.029 0.000 0.000 0.961 0.972 0.995

MODAL 9 0.025 0.000 0.000 0.000 0.994 0.994 0.898 0.000 0.003 0.000 0.961 0.975 0.995

MODAL 10 0.023 0.000 0.000 0.072 0.994 0.994 0.969 0.026 0.016 0.000 0.987 0.991 0.995

MODAL 11 0.021 0.000 0.000 0.005 0.994 0.994 0.974 0.002 0.003 0.000 0.989 0.993 0.995

MODAL 12 0.016 0.000 0.000 0.000 0.994 0.994 0.974 0.000 0.000 0.000 0.989 0.994 0.995

MODAL 13 0.016 0.000 0.000 0.000 0.994 0.994 0.974 0.000 0.000 0.000 0.989 0.994 0.995

MODAL 14 0.015 0.000 0.000 0.000 0.994 0.994 0.975 0.000 0.000 0.000 0.989 0.994 0.995

MODAL 15 0.012 0.000 0.000 0.015 0.994 0.994 0.990 0.005 0.000 0.000 0.994 0.994 0.995

MODAL 16 0.012 0.000 0.000 0.000 0.994 0.994 0.990 0.000 0.000 0.000 0.995 0.994 0.995

MODAL 17 0.012 0.000 0.000 0.000 0.994 0.994 0.990 0.000 0.000 0.000 0.995 0.994 0.995

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 24
CV. Dimiano Konsultan

TABLE: Modal Participating Mass Ratios


Output Step
Period UX UY UZ SumUX SumUY SumUZ RX RY RZ SumRX SumRY SumRZ
Case Num
Text Unitless Sec Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless

MODAL 18 0.011 0.000 0.000 0.000 0.994 0.994 0.990 0.000 0.001 0.000 0.995 0.994 0.995

MODAL 19 0.010 0.000 0.000 0.000 0.994 0.995 0.990 0.000 0.000 0.000 0.995 0.994 0.995

MODAL 20 0.010 0.000 0.000 0.000 0.994 0.995 0.990 0.000 0.000 0.000 0.995 0.994 0.995

Tabel 3.1.b. Nilai MPMR Abutment

TABLE: Modal Participating Mass Ratios


Output Step
Period UX UY UZ SumUX SumUY SumUZ RX RY RZ SumRX SumRY SumRZ
Case Num
Text Unitless Sec Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless

MODAL 1 0.312 0.000 0.316 0.000 0.000 0.316 0.000 0.109 0.000 0.645 0.109 0.000 0.645

MODAL 2 0.274 0.993 0.000 0.000 0.993 0.316 0.000 0.000 0.408 0.320 0.109 0.408 0.965

MODAL 3 0.262 0.000 0.675 0.000 0.993 0.991 0.000 0.280 0.000 0.030 0.390 0.408 0.995

MODAL 4 0.062 0.000 0.005 0.000 0.993 0.997 0.000 0.233 0.000 0.001 0.623 0.408 0.996

MODAL 5 0.058 0.004 0.000 0.057 0.997 0.997 0.057 0.020 0.326 0.001 0.643 0.734 0.997

MODAL 6 0.047 0.000 0.000 0.449 0.997 0.997 0.506 0.155 0.152 0.000 0.798 0.886 0.997

MODAL 7 0.037 0.000 0.000 0.470 0.997 0.997 0.976 0.163 0.109 0.000 0.961 0.995 0.997

MODAL 8 0.035 0.000 0.000 0.000 0.997 0.997 0.976 0.029 0.000 0.000 0.990 0.995 0.997

MODAL 9 0.024 0.000 0.000 0.002 0.997 0.997 0.978 0.001 0.001 0.000 0.991 0.996 0.997

MODAL 10 0.018 0.000 0.000 0.001 0.997 0.997 0.979 0.000 0.000 0.000 0.991 0.996 0.997

MODAL 11 0.017 0.000 0.000 0.000 0.997 0.997 0.979 0.000 0.000 0.000 0.991 0.996 0.997

MODAL 12 0.017 0.000 0.000 0.000 0.997 0.997 0.979 0.000 0.000 0.000 0.992 0.996 0.997

MODAL 13 0.014 0.000 0.000 0.014 0.997 0.997 0.993 0.005 0.001 0.000 0.997 0.997 0.997

MODAL 14 0.013 0.000 0.000 0.000 0.997 0.997 0.993 0.000 0.000 0.000 0.997 0.997 0.997

MODAL 15 0.012 0.000 0.000 0.001 0.997 0.997 0.994 0.000 0.000 0.000 0.997 0.997 0.997

MODAL 16 0.012 0.000 0.000 0.002 0.997 0.997 0.995 0.001 0.000 0.000 0.997 0.997 0.997

MODAL 17 0.011 0.000 0.000 0.000 0.997 0.997 0.995 0.000 0.000 0.000 0.997 0.997 0.997

MODAL 18 0.011 0.000 0.000 0.001 0.997 0.997 0.996 0.000 0.001 0.000 0.998 0.998 0.997

MODAL 19 0.010 0.000 0.000 0.000 0.997 0.997 0.996 0.000 0.000 0.000 0.998 0.998 0.997

MODAL 20 0.010 0.000 0.000 0.000 0.997 0.997 0.996 0.000 0.000 0.000 0.998 0.998 0.997

Sehubungan dengan ketentuan SNI 03-1726-2002 Pasal 7.1.1, berdasarkan Tabel 3.1.
dan tabel 3.1 di atas dapat di tunjukkan bahwa karakteristik respon dinamik dari Pilar
(Pier) ini dominan dalam translasi Arah X pada ragam 2 (98,9%), sedangkan untuk struktur
abutment ini dominan dalam translasi arah X pada ragam 2 (99,3%).

III.6.2. Tingkat Daktilitas Struktur

Faktor reduksi gempa dari struktur atas diambil sebesar Rx = 3.5 dan Ry = 3.5
menurut ketentuan SNI 03-1726-2002 Pasal 4.3.4 Tabel 3.

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 25
CV. Dimiano Konsultan

III.6.3. Analisis Ragam Spektrum Respons Struktur Terhadap Gempa

Analisis dinamik struktur terhadap beban gempa dilakukan dengan metode analisis
ragam spektrum respons sesuai ketentuan SNI 03-1726-2002 Pasal 7.2.1 dengan faktor
keutamaan ditetapkan sebagai I = 1.0 (gedung biasa, Pasal 4.1.2) dan faktor reduksi gempa
diambil Rx = 3.5 dan Ry = 3.5 untuk struktur atas sedangkan untuk struktur bawah
digunakan overstrength factor f1=1.6 dan f2=0.83+0.17*. Dalam analisis ini digunakan
respon spectrum gempa sesuai dengan lokasi bangunan dan sesuai dengan kondisi tanah di
bawah bangunan, dimana siak termasuk dalam wilayah gempa zona 2 menurut SNI 03-
1726-2002, dan dari haril penyelidikan tanah termasuk ke dalam tanah lunak.

Hasil analisis struktur yang dilakukan dengan bantuan program SAP2000v.11 diperoleh
gaya geser dasar (Base Shear) sebesar seperti berikut :

Tabel 3.2.a. Nilai Base Shear (Gaya Geser Dasar) Pilar

TABLE: Base Reactions


OutputCase GlobalFX GlobalFY GlobalFZ GlobalMX GlobalMY GlobalMZ
Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
DINX 211.00 196.26 0.96 485.72 513.07 694.17
DINY 211.00 196.26 0.96 485.72 513.07 694.17

Tabel 3.2.b. Nilai Base Shear (Gaya Geser Dasar) Abutment

TABLE: Base Reactions


OutputCase GlobalFX GlobalFY GlobalFZ GlobalMX GlobalMY GlobalMZ
Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
DINX 286.711 234.868 3.851 567.6253 684.0232 769.5274
DINY 286.711 234.868 3.851 567.6253 684.0232 769.5274

III.7. Parameter Dinamik

Berikut ini adalah parameter dinamik yang didapatkan melalui analisa dinamik
dengan bantuan Program SAP2000v.11. Dari hasil yang didapatkan Modal Participation
Mass Ratio (MPMR) sudah > 90 % pada saat mode 1. hal ini berarti dominasi mode 1 atas
modemode yang lain terlalu signifikan yang dalam arti awamnya ragam getar struktur jika
dikenai gaya gempa nantinya sangat dipengaruhi oleh superposisi bentuk seperti mode 1.
Dengan demikian syarat MPMR sudah dipenuhi.

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 26
CV. Dimiano Konsultan

Mode 1 (Translasi Y) Mode 2 (Translasi X)

Mode 3 (Rotasi Z)

Gambar 3.9. Mode Shape Struktur Pier

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 27
CV. Dimiano Konsultan

Mode 1 (Rotasi Z) Mode 2 (Translasi X)

Mode 3 (Translasi Y)

Gambar 3.10. Mode Shape Struktur Abutment

III.8. Kekuatan Struktur

Unsur-unsur struktur pada struktur gedung ini direncanakan kekuatannya


berdasarkan prinsip-prinsip perencanaan beban dan kuat faktor (load and resistance factor
design), yang mana faktor beban diberikan oleh kombinasi pembebanan pada bab III,
sedangkan faktor kekuatan menurut ketentuan SNI 03-2847-2002 Pasal 11.3.
Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 28
CV. Dimiano Konsultan

Adapun besaran gaya dalam dan kontur gaya yang didapatkan untuk setiap bagian
elemen dari struktur Dek (Main Trusses, Stringer Beam, Cross Beam), struktur kabel,
struktur abutment dan Pilar Jembatan Desa Bigau ini ditampilkan dalam ilustrasi gambar
dibawah, sedangkan perhitungan dan hasil penulangan (pembesian) lengkap dapat dilihat
pada lampiran perhitungan Math Cad r.14.

A. Pilar 1-2 Jembatan Jembatan Desa Bigau

a) Gaya Dalam Poer (Pile Cap)

Dari sekian banyak kombinasi beban ULS yang diolah untuk memudahkan pencarian
gaya dalam yang maximum maka dilakukan penentuan Envelope kontur gaya dengan
memanfaatkan fasilitas yang ada pada SAP 2000v.11. Berikut sejumlah envelope
kombinasi kontur gaya M11 dan M22.
Maximum

Maximum
M11 (ENV-ULS.1)
F11 (ENV-ULS.2)

Gambar 3.11. Momen M11 dan F11

Dari kontur M11 dan M22 didapatkan nilai maximum M11=70 kN.m dan
M22=110kN.m. Nilai ini akan diperhitungkan untuk mendesain tulangan tarik lentur dan
nilai luas tulangan totalnya (Astot) akan diperoleh dengan menggabungkan tulangan tarik
murni dari gaya F11 (110kN) dan F22 (180kN) ke dalam tulangan tersebut. Detail
perhitungan penulangan tersebut terlampir dengan menggunakan alat bantu program
mandiri Math Cad r.14.

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 29
CV. Dimiano Konsultan

Maximum Maximum

M22 (ENV-ULS.1) F22 (ENV-ULS.2)

Gambar 3.12. Momen M22 dan F22

b) Gaya Dalam Side Wall Pilar (Pier)

Gaya dalam yang terjadi pada web abutment dominan merupakan kombinasi gaya
aksial (F22) dan momen lentur (M22), secara perilaku hal ini menunjukkan bahwasanya
elemen ini masuk kategori Kolom.

Disain penulangan dilakukan dengan menggunakan bantuan software PCA.COL


v.3.0. yang bisa mengeluarkan plotting perhitungan diagram interaksi kolom untuk bentuk
regular dan irregular. Input beban disain yang dimasukkan ke PCA.COL hasil olahan
analisis SAP2000 v.11 adalah F22=400 kN (aksial) dan M22=100 kN.m (momen). Dan
besaran kontur gaya dalam arah 1-1 adalah F11=170 kN (aksial) dan M11=140 kN.m
(momen).

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 30
CV. Dimiano Konsultan

Maximum

M22 (ENV-ULS.1) F22 (ENV-ULS.2)

Gambar 3.13. Kontur Momen M22

Maximum

M11 (ENV-ULS) F11 (ENV-ULS)

Gambar 3.14. Gaya F22

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 31
CV. Dimiano Konsultan

Beban berfaktor

Gambar 3.15. Diagram Interaksi Web Abutment (PCA.COL)

Dari hasil perhitungan yang dilakukan dengan PCA.COL terlihat bahwa titik beban
berfaktor terletak di dalam kurva diagram interaksi. Hasil ini mengindikasikan bahwasanya
penulangan dan dimensi abutment telah aman dan memenuhi standar kekuatan.

c) Gaya Dalam Pelat Depan (Front Wall) Pilar

Dari hasil analisis SAP2000V.14 yang telah dilakukan dan perhitungan disain
dengan bantuan Math Cad r.14 didapatkan momen kombinasi maksimum dalam arah 1-1
sebesar M1-1=35 kN.m dan F11=72 kN , yang menghasilkan penulangan minimum pada
pelat. Begitu juga gaya dalam searah 2-2 menghasilkan nilai kombinasi momen dan aksial
sebesar M2-2=3 kN.m dan F2-2= 135kN. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam
lampiran.

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 32
CV. Dimiano Konsultan

Maximum

F11 (ENV-ULS) M11 (ENV-ULS)

Gambar 3.16. Gaya M11 dan F11 Pada Front Wall

Maximum

F22 (ENV-ULS) M22 (ENV-ULS)

Gambar 3.17. Gaya M22 dan F22 Pada Front Wall

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 33
CV. Dimiano Konsultan

d) Gaya Dalam Balok Tumpuan Gelagar Pilar (Bearing Beam)

Analisis yang dilakukan menggunakan SAP2000V.14 dan dari perhitungan disain


dengan bantuan Math Cad r.14 mendapatkan momen kombinasi maksimum sebesar
M33=118kN.m dan M22=163kN.m serta nilai gaya geser sebesar V22=153kN dan
V33=255kN. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran.

Maximum

M22 (ENV-ULS) V33 (ENV-ULS)

Gambar 3.18. Gaya M22 dan V33 Pada Bearing Beam

Maximum

M33 (ENV-ULS) V22 (ENV-ULS)

Gambar 3.19. Gaya M33 dan V22 Pada Bearing Beam

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 34
CV. Dimiano Konsultan

e) Gaya Dalam Spun Pile

Untuk gaya dalam yang terjadi pada spun pile akibat kombinasi beban luar dilakukan
filtering dengan menggunakan Envelope gaya dengan memanfaatkan fasilitas yang ada
pada SAP 2000v.11. Berikut sejumlah envelope kombinasi kontur gaya M33 = 22,48 kN.m
dan M22 = 27,59 kN.m sedangkan gaya aksial yang terjadi sebesar Pa= 230.9 kN. Dari data
manufaktur kapasitas material dan penampang tiang pancang adalah sebagai berikut,
kapasitas aksial ultimate spun pile 30 Pu=675 kN, momen ultimate Mu=63 kN.m.
seluruh nilai kapasitas penampang dan material ultimate tersebut masih lebih besar
dibandingkan dengan beban ultimate yang bekerja.

Maximum

Gambar 3.20. Aksial Spun Pile ULS1

Maximum

Gambar 3.21. Momen M2 Spun Pile ULS1

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 35
CV. Dimiano Konsultan

Maximum

Gambar 3.22. Momen M2 Spun Pile ULS1

B. Abutment Jembatan Jembatan Desa Bigau

a) Gaya Dalam Pile Cap

Dari sekian banyak kombinasi beban ULS yang diolah untuk memudahkan pencarian
gaya dalam yang maximum maka dilakukan penentuan Envelope kontur gaya dengan
memanfaatkan fasilitas yang ada pada SAP 2000v.11. Berikut sejumlah envelope
kombinasi kontur gaya M11 =40 kN.m dan F11=37 kN serta M22= 39 kN.m dan F22=90 kN.

Maximum
M11 (ENV-ULS) F11 (ENV-ULS)

Gambar 3.23. Kontur Momen ULS F11 dan M11

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 36
CV. Dimiano Konsultan

Maximum
M22 (ENV-ULS) F22 (ENV-ULS)

Gambar 3.24. Kontur Momen ULS F22 dan M22

b) Gaya Dalam Side Wall Abutment

Dari sekian banyak kombinasi beban ULS yang diolah untuk memudahkan pencarian
gaya dalam yang maximum maka dilakukan penentuan Envelope kontur gaya dengan
memanfaatkan fasilitas yang ada pada SAP 2000v.11. Berikut sejumlah envelope
kombinasi kontur gaya M11 =22 kN.m dan F11=175 kN serta M22= 30 kN.m dan F22=135
kN.

Maximum
M22 (ENV-ULS) F22 (ENV-ULS)
Gambar 3.25. Kontur Momen ULS M22 dan F22

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 37
CV. Dimiano Konsultan

Maximum

M11 (ENV-ULS) F11(ENV-ULS)

Gambar 3.26. Kontur Momen ULS M11 dan F11

c) Gaya Dalam Front Wall Abutment

Dari sekian banyak kombinasi beban ULS yang diolah untuk memudahkan pencarian gaya
dalam yang maximum maka dilakukan penentuan Envelope kontur gaya dengan
memanfaatkan fasilitas yang ada pada SAP 2000v.11. Berikut sejumlah envelope
kombinasi kontur gaya M11 =20 kN.m dan F11= 109kN serta M22= 38kN.m dan F22=150
kN.

Maximum
M11 (ENV-ULS) F11(ENV-ULS)

Gambar 3.27. M11 dan F11 Front Wall Abutment

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 38
CV. Dimiano Konsultan

Maximum
M22 (ENV-ULS) F22(ENV-ULS)
Gambar 3.28. M22 dan F22 Front Wall Abutment

e) Gaya Dalam Spun Pile

Untuk gaya dalam spun pile akibat kombinasi beban luar dilakukan filtering dengan
menggunakan Envelope gaya dengan memanfaatkan fasilitas yang ada pada SAP
2000v.11. Berikut sejumlah envelope kombinasi kontur gaya M33 = 24,66 kN.m dan M22 =
8,79 kN.m sedangkan gaya aksial yang terjadi sebesar Pa=242 kN. Dari data manufaktur
kapasitas material dan penampang tiang pancang adalah sebagai berikut, kapasitas aksial
ultimate spun pile 30 Pu=675 kN, momen ultimate Mu=63 kN.m. seluruh nilai kapasitas
penampang dan material ultimate tersebut masih lebih besar dibandingkan dengan beban
ultimate yang bekerja.

Maximum

Gambar 3.29. Momen M3 Spun Pile Amplop ULS

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 39
CV. Dimiano Konsultan

Maximum

Gambar 3.30. Momen M2 Spun Pile Amplop ULS

Maximum

Gambar 3.31. Aksial Spun Pile Amplop ULS

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 40
CV. Dimiano Konsultan

C. Bangunan Atas (Superstructure) Jembatan Jembatan Desa Bigau

a) Gaya Dalam Stringer dan Cross Beam

Untuk keperluan disain cross beam dan stringer beam diperlukan informasi gaya dalam
hasil analisis struktur yang dilakukan dengan program SAP2000 V.14. gaya dalam yang
berasal dari sejumlah kombinasi pembebanan yang ada disaring dengan menggunakan
envelope gaya. Adapun besaran gaya yang menjadi beban ultimate pada cross beam
sebesar M33=7,78 kN.m dan V33=13,2 kN. Sedangkan untuk stringer beam sebesar
M33=2,07 kN.m dan V33=2.08 kN

Gambar 3.32. Momen Disain Stringer dan Cross Beam

Maximum

Gambar 3.33. Momen Disain Stringer Beam

Maximum

Gambar 3.34. Geser Disain Stringer Beam

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 41
CV. Dimiano Konsultan

Maximum

Gambar 3.35. Momen Disain Cross Beam

Maximum

Gambar 3.36. Geser Disain Cross Beam

b) Gaya Dalam Main Trusses

Untuk keperluan disain Main Trusses diperlukan informasi gaya dalam hasil analisis
struktur yang dilakukan dengan program SAP2000 V.14. gaya dalam yang berasal dari
sejumlah kombinasi pembebanan yang ada disaring dengan menggunakan envelope gaya.
Adapun besaran gaya yang menjadi beban ultimate pada Main trusses adalah seperti
terlihat pada gambar dibawah dan secara detail disajikan dalam lampiran Math Cad R14.

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 42
CV. Dimiano Konsultan

Det-A Det-B

Det-A
Maximum

Det-B

Gambar 3.37. Gaya Aksial Disain Main Trusses

c) Gaya Dalam Phylon

Phylon berperilaku lebih utama seperti elemen kolom (Beam-Column) pada klasifikasi
struktur baja. Gaya-gaya disain yang dibutuhkan untuk mendisain phylon merupakan
kombinasi gaya aksial dan momen dalam dua arah atau biaxial bending. Untuk keperluan
disain Phylon diperlukan informasi gaya dalam hasil analisis struktur yang dilakukan
dengan program SAP2000 V.14. gaya dalam yang berasal dari sejumlah kombinasi
pembebanan yang ada disaring dengan menggunakan envelope gaya. Adapun besaran gaya
yang menjadi beban ultimate pada Phylon adalah seperti terlihat pada gambar dibawah dan
secara detail disajikan dalam lampiran Math Cad R14.

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 43
CV. Dimiano Konsultan

Maximum

Maximum

Maximum

Gambar 3.38. Gaya Aksial dan Momen Disain Phylon

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 44
CV. Dimiano Konsultan

d) Gaya Dalam Kabel Utama

Struktur kabel utama hanya memikul beban aksial saja yang berasal dari transfer beban
hanger rod. Hanger rod sendiri memperoleh beban dari cross beam serta main trusses yang
merupakan transfer beban berasal dari stringer beam dan deck jembatan. Berikut disajikan
besaran gaya yang bekerja pada main wire rope/Strand Rope

Det-A

Maximum

Det-A

Gambar 3.39. Gaya Aksial Main Wire/Strand Rope

Beban maximum yang bekerja pada wire rope sebesar 128 kN, dengan safety factor
sebesar 2 maka beban ijin yang bekerja sebesar Pwr=128 kN*2= 256 kN. Dari sejumlah
data manufaktur wire rope dengan diameter 24mm mempunyai nilai breaking load sebesar
Pbr=387 kN untuk 6xs(19) IWRC galvanized dan Pbr=363 kN untuk 6x25FW. Dengan
angka aman SF=2 maka gaya ijin yang dimiliki oleh wire rope diameter 24m memenuhi
persyaratan.

Gambar 3.40. Daftar Breaking Load Wire/Strand Rope data manufaktur

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 45
CV. Dimiano Konsultan

Nominal Minimum Breaking Force


Approximate Mass
Diameter Grade 1770
6 x 19 to 25 6 x 19 to 25 6 x 26 to 49 6 x 26 to 49 Fibre Core Wire Rope Core
-
FC IWRC FC IWRC (FC) (IWRC)
mm kg/100m kg/100m kg/100m kg/100m kN kN
8 23.0 25.6 23.5 26.2 37.4 40.3
9 29.1 32.4 29.7 33.1 47.3 51
10 35.9 40.0 36.7 40.9 58.4 63
11 43.3 48.4 44.4 49.5 70.7 76.2
12 51.7 57.6 52.8 58.9 84.1 90.7
13 60.7 67.6 62.0 69.1 98.7 106
14 70.4 78.4 71.9 80.2 114 124
16 91.9 102 94.0 105 150 161
18 116 130 119 133 189 204
20 144 160 147 164 234 252
22 174 194 178 198 283 305
24 207 230 211 236 336 363
26 243 270 248 276 395 426
28 281 314 288 321 458 494
32 368 410 376 419 598 645
36 465 518 476 530 757 817
40 574 640 587 654 935 1010
44 695 774 711 792 1130 1220
48 827 922 846 942 1350 1450
52 971 1080 992 1110 1580 1700
56 1130 2250 1150 1280 1830 1980
58 - - - 1390 - 2200
60 1290 1440 1320 1470 - 2270
64 - - - 1730 - 2691
70 - - - 2080 - 3090
75 - - - 2360 - 3622
GALVANISED STEEL WIRE ROPES (HIGHER TENSILES)

Gambar 3.41. Daftar Propertis Wire/Strand Rope dari manufaktur

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 46
CV. Dimiano Konsultan

e) Gaya Dalam Hanging Rod

Gaya dalam yang bekerja pada hanger rod sebesar 13.85kN (1.4 ton), besaran gaya ini
digunakan untuk mendisain dimensi baja bulat yang dibutuhkan sebagai hanger rod. Detail
perhitungan hanger rod berikut analisis kekuatan pin hole (eyes), hanger plate dan hanger
clamps disajikan dalam lampiran MathCad.

Det-A

Maximum

Gambar 3.42. Gaya Aksial Tarik Pada Hanger Rod

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 47
CV. Dimiano Konsultan

BAB IV

ANALISIS GEOTEKNIK DAN PONDASI

IV.1. Pendahuluan

Pada laporan ini disajikan perencanaan pondasi untuk Proyek Perencanaan Jembatan
Gantung Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu ini di Kota Dumai. Perencanaan
analisis pondasi pada proyek ini direncanakan berdasarkan data-data penyelidikan tanah
yang dilakukan oleh CV Mamre Nugraha Persada selaku sub konsultan spesialis
investigasi geoteknik.

IV.2. Kriteria Desain Pondasi

IV.2.1. Daya Dukung Tiang Tunggal

Pada analisis daya dukung tiang tunggal, pondasi tiang dianggap mampu
memberikan daya dukung dengan efisiensi 1. Daya dukung tiang tunggal dibedakan
menjadi 3 yaitu daya dukung aksial, daya dukung tarik dan daya dukung lateral.

IV.2.2. Daya Dukung Aksial

Input yang digunakan untuk analisis perhitungan daya dukung aksial diperoleh dari
hasil penyelidikan tanah dengan menggunakan sondir. Parameter tanah yang didapatkan
dipergunakan untuk menganalisis daya dukung aksial ultimit pondasi tiang.

Daya dukung aksial ultimit pondasi tiang terdiri dari daya dukung ujung tiang (end
bearing) dan gaya gesekan selimut tiang (skin friction). Dengan mempergunakan suatu
nilai angka keamanan atau safety factor tertentu diperoleh nilai daya dukung ijin (Q
allowable).

Qult
Qall =
Safety Factor

Nilai safety factor yang dipergunakan dalam perhitungan pondasi tiang pancang
untuk proyek ini adalah 2.5 untuk daya dukung ujung tiang dan 5 untuk gesekan selimut
(skin friction).

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 48
CV. Dimiano Konsultan

IV.2.3. Daya Dukung Tarik

Daya dukung tarik pondasi tiang ditentukan berdasarkan daya dukung aksial pondasi
dengan hanya memperhitungkan daya dukung friksi. Daya dukung friksi ultimit ini
merupakan daya dukung tarik ultimit dari pondasi.

Daya dukung tarik ijin pondasi tiang memperhitungkan angka keamanan (safety
factor) sebesar 5. Sehingga daya dukung tarik ijin pondasi tiang sesuai dengan persamaan
berikut:

Qult skin friction


Qall (tarik ) =
Safety Factor

IV.2.4. Daya Dukung Lateral

Daya dukung lateral pondasi tiang diperoleh dari kurva Load vs Deflection yang
diperoleh dari hasil analisis mempergunakan program LPILE dari ENSOFT. Daya dukung
lateral izin adalah gaya lateral yang terjadi saat defleksi kepala tiang adalah sebesar 1 cm.
Dalam analisis yang dilakukan kondisi kepala tiang diperlakukan sebagai fixed head dan
free head. Analisis kepala tiang dilakukan untuk beberapa beban lateral untuk memperoleh
kurva Load vs Deflection. Di dalam analisis ini tanah diasumsikan sebagai material yang
mempunyai hubungan load-deflection yang non-linear, yang direpresentasikan oleh p-y
curve.

IV.2.5. Daya Dukung Tiang Tunggal pada Kelompok Tiang

Daya dukung tiang tunggal pada kelompok tiang tergantung pada efisiensinya. Harus
diperhitungkan efisiensi tiang tunggal terhadap beban aksial, beban tarik, maupun beban
lateral.

IV.2.6. Daya Dukung Tiang Tunggal pada Kelompok Tiang terhadap Beban Aksial

Efisiensi untuk daya dukung tiang tunggal pada kelompok tiang terhadap beban
aksial diperhitungkan sebagai berikut:

Tahanan ultimate blok


=
tahanan ultimate tiang tunggal

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 49
CV. Dimiano Konsultan

Atau dengan menggunakan rumus persamaan converse labarre sebagai berikut :

=1
(m 1) n + (n 1) m
90 m n

Dengan pengertian :

m = Jumlah baris tiang dalam group

n = Jumlah kolom tiang dalam group

180
= tan 1 t
Sp

IV.2.7. Daya Dukung Tiang Tunggal pada Kelompok Tiang terhadap Beban Tarik

Efisiensi untuk daya dukung tiang tunggal pada kelompok tiang terhadap beban tarik
diperhitungkan sebagai berikut:

Tahanan ultimate tarik blok


=
tahanan ultimate tarik tiang tunggal

IV.2.8. Daya Dukung Tiang Tunggal pada Kelompok Tiang terhadap Beban Lateral

Untuk beban lateral, besar faktor reduksi kekuatan tanah untuk tiang di dalam kelompok
tiang, tergantung dari jarak antar tiang, arah yang bekerja dan kedudukan tiang tersebut
terhadap tiang-tiang di sekitarnya. Oleh sebab itu, ada 2 tipe faktor reduksi, yaitu side by
side reduction factor dan line by line reduction factor. Rangkuman perhitungan faktor
reduksi adalah sebagai berikut:

IV.2.9. Side by side reduction factor

Faktor reduksi ini berlaku untuk tiang-tiang yang terhadap arah gaya berkedudukan tegak
lurus terhadap tiang

IV.2.10. Line by line reduction factor

Faktor reduksi ini berlaku untuk tiang-tiang yang berada pada satu garis lurus sejajar.

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 50
CV. Dimiano Konsultan

IV.3. Metodologi Analisis tiang tunggal

IV.3.1. Metodologi Analisis Kapasitas Aksial Tekan

Analisis daya dukung ultimit tiang tunggal dilakukan dengan menggunakan persamaan
sederhana, dengan menjumlahkan beban yang dipikul pada ujung tiang (end bearing) dan
total tahanan gesek antara tiang (total resistance), dengan persamaan sebagai berikut:

Qu = Qb + Qs

dimana Qu adalah daya dukung ultimit, Qb adalah tahanan ujung (end bearing), dan Qs
adalah tahanan gesek (total resistance).

IV.3.2. Tahanan ujung (end bearing), Qb ditentukan dengan persamaan:

Qb = qb . AP

dimana Qb adalah tahanan ujung (end bearing), qb adalah unit tahanan ujung (unit end
bearing), dan Ap adalah luas tiag pancang.

Unit tahanan ujung (unit end bearing), qb pada tanah lempung (Clay), berdasarkan
Skempton (1951) ditentukan dengan persamaan:

qb = Nc . Cub , qb < 3800 kPa

dimana Nc = 6 [ 1 + 0.2 (L / Bb ) ]  9, Cub adalah rata-rata undrained shear strength


pada tanah lempung pada dasar tiang, L adalah panjang tiang, dan Bb adalah diameter
tiang.

Unit tahanan ujung (unit end bearing), qb pada pasir ditentukan berdasarkan persamaan:

qb = 57.5 * N-SPT : untuk kisaran N-SPT antara 0-75

qb = 4300 kPa : untuk kisaran N-SPT > 75

Dari data sondir dapat digunakan perumusan :

q av K ll JHP
Qb = +
2 5

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 51
CV. Dimiano Konsultan

Dengan pengertian :

qav = bacaan konus rata-rata dalam rentang 8.p diatas dasar tiang dan 4.p
di bawah dasar tiang.

Kll = keliling tiang pancang.

JHP = Jumlah hambatan pelekat.

Tahanan friksi (skin friction), Qs ditentukan berdasarkan persamaan:

Qs = fs.p.L

dimana: Qs adalah tahanan friksi total (total resistance), fs adalah unit tahanan gesek
(unit skin resistance), p adalah perimeter tiang pancang, dan L adalah panjang tiang
pancang.

Unit tahanan gesek (unit skin friction), fs, pada lempung ditentukan berdasarkan metoda
alpha dengan persamaan:

fs = . C u

dimana adalah faktor empiris untuk adhesi, dan Cu adalah undrained shear strength.

Unit tahanan gesek (unit skin friction), fs, pada pasir ditentukan berdasarkan metoda betha
dengan persamaan:

fs = . v

dimana = 1.5 0.135 z 0.5 , 0.25< < 1.2, z adalah kedalaman dibawah permukaan tanah
(feet), dan v adalah tegangan vertikal efektif.

IV.3.3. Metodologi Analisis Kapasitas Aksial Tarik

Daya dukung tiang pondasi untuk beban aksial tarik ditentukan berdasarkan daya dukung
tekan dengan hanya memperhitungkan daya dukung friksi. Analisa daya dukung pondasi
tiang untuk beban tarik adalah sebagai berikut:

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 52
CV. Dimiano Konsultan

Q s( tarik)
Q all( tarik) =
SF

dimana :

Qs (tarik) = daya dukung friksi untuk beban tarik

SF = faktor keamanan = 3

IV.3.4. Metodologi Analisis Kapasitas Lateral

Analisis kapasitas lateral dari ddriven pile dilakukan dengan menggunakan Program
Komputer LPILE Plus 4.0 (Ensoft, Inc., 2000). Program computer tersebut membutuhkan
masukan data parameter tanah seperti soil modulus subgrade reaction dan soil strain untuk
menentukan kapasitas lateral suatu driven pile. Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 menunjukkan
hubungan parameter-parameter tersebut dengan kuat geser tanah pada kondisi undrained.

Tabel 4.1. Hubungan modulus subgrade reaction dan strain dengan Cu untuk lempung

Consistency cu (kPa) k (kPa/m) 50

Soft 12 24 8140 0.02

Medium 24 48 27150 0.01

Stiff 48 96 136000 0.007

Very Stiff 96 192 271000 0.005

Tabel 4.2. Hubungan modulus subgrade reaction dan strain dengan Cu untuk pasir

Relative Density Loose Medium Dense

Submerged Sand 5430 16300 33900

Sand Above Water Table 6790 24430 61000

Daya dukung lateral izin adalah gaya lateral yang terjadi saat defleksi kepala tiang adalah
sebesar 1 cm. Dalam analisis yang dilakukan kondisi kepala tiang diperlakukan sebagai
fixed head dan free head. Analisis kepala tiang dilakukan untuk beberapa beban lateral

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 53
CV. Dimiano Konsultan

untuk memperoleh kurva Load vs Deflection. Di dalam analisis ini tanah diasumsikan
sebagai material yang mempunyai hubungan load-deflection yang non-linear, yang
direpresentasikan oleh p-y curve.

IV.4. Metodologi Analisis Kapasitas Tiang Tunggal Dalam Kelompok Tiang

Berdasarkan beban pada abutment hasil analisa struktur dapat ditentukan jumlah tiang
pancang yang diperlukan untuk menahan beban tersebut. Besarnya daya dukung tiang
dalam kelompok tiang tergantung dari jarak antara tiang sehingga ada faktor efisiensi pada
tiang tunggal dalam kelompok tiang.

IV.4.1. Daya Dukung Tiang dalam Kelompok Tiang untuk Beban Aksial

Daya dukung tiang tunggal dalam kelompok tiang tergantung dari besarnya efisiensi.
Efisiensi kelompok tiang untuk beban aksial dihitung sebagai berikut:

Tahanan ultimate blok


=
tahanan ultimate tiang tunggal

IV.4.2. Daya Dukung Tiang dalam Kelompok Tiang untuk Beban Tarik

Daya dukung tiang tunggal dalam kelompok tiang tergantung dari besarnya efisiensi
kelompok tiang untuk beban tarik dihitung sebagai berikut:

Tahanan ultimate tarik blok


=
tahanan ultimate tarik tiang tunggal

IV.4.3. Daya Dukung Tiang dalam Kelompok Tiang untuk Beban Lateral

Untuk beban lateral, besar faktor reduksi kekuatan tanah untuk tiang dalam kelompok
tiang, tergantung dari jarak antar tiang, arah gaya yang bekerja dan kedudukan tiang
tersebut terhadap tiang-tiang disekitarnya. Oleh sebab itu, ada 2 tipe faktor reduksi, yaitu
side by side reduction factor dan line by line reduction factor.

Analisa efisiensi kelompok tiang untuk beban lateral dilakukan untuk 2 arah pembebanan
lateral, yaitu arah x dan arah y yang sesuai dengan arah pembebanan untuk beban gempa.
Hasil analisa faktor reduksi p-y digunakan sebesar 50 %.

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 54
CV. Dimiano Konsultan

IV.5. Hasil Analisis Daya Dukung Aksial

Hasil analisis daya dukung aksial berdasarkan parameter yang didapat dari hasil uji
penetrasi NSPT terlampir berupa perhitungan dengan bantuan Math Cad r.14. Dari hasil
tersebut didapatkan daya dukung tiang tunggal untuk diameter 30 cm pada kedalaman
12m adalah sebesar Pu= 1112 kN

IV.6. Hasil Analisis Kapasitas Tarik

Hasil analisis kapasitas tarik tiang pancang 30 cm pada kedalaman 12m berdasarkan
parameter sondir adalah sebesar Put=458,86 kN

IV.7. Distribusi Beban pada Masing-Masing Pondasi Tiang

Karena tiang pancang dimodelkan terintegrasi dengan abutment pada SAP 2000v.11,
maka distribusi beban pada setiap tiang pancang langsung bisa didapatkan untuk setiap
variasi envelope pembebanan. Nilai-nilai tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah dan
angka yang berwarna merah menunjukkan nilai gaya aksial paling maksimum dari seluruh
kombinasi beban :

Tabel 4.3.a Daftar distribusi gaya pada tiang pancang dengan kombinasi beban (SLS) Pada Pier

TABLE: Joint Reactions


Joint OutputCase F1 F2 F3 M1 M2 M3
Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
158 SLS1 4.859 -0.335 49.398 0.2135 4.8232 0.0011
158 SLS2 10.944 -0.568 75.707 0.3616 10.9847 0.0018
158 SLS3 10.944 -0.568 75.707 0.3616 10.9847 0.0018
158 SLS4 10.944 -0.568 75.707 0.3616 10.9847 0.0018
158 SLS5 10.944 -0.568 75.707 0.3616 10.9847 0.0018
158 SLS6 10.944 -0.568 75.707 0.3616 10.9847 0.0018
158 SLS7 10.944 -0.568 75.707 0.3616 10.9847 0.0018
158 SLS8 10.011 1.119 72.339 -1.3042 10.0361 -0.1648
158 SLS9 11.878 -2.255 79.076 2.0274 11.9332 0.1683
158 SLS10 10.594 14.25 82.616 -14.5655 10.5896 -0.0756
158 SLS11 11.295 -15.387 68.798 15.2888 11.3797 0.0791
158 SLS12 0.464 -1.634 43.155 1.5241 0.3671 -0.0389
158 SLS13 14.868 -1.819 78.751 1.6434 14.9727 -0.038
158 SLS14 0.935 0.915 46.354 -1.0682 0.8352 0.0409
158 SLS15 15.339 0.73 81.95 -0.9489 15.4407 0.0418
158 SLS16 4.956 -4.673 51.882 4.5902 4.933 -0.1317
158 SLS17 6.526 3.825 62.545 -4.0508 6.4932 0.1343

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 55
CV. Dimiano Konsultan

TABLE: Joint Reactions


Joint OutputCase F1 F2 F3 M1 M2 M3
Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
158 SLS18 9.277 -4.729 62.561 4.626 9.3147 -0.1314
158 SLS19 10.847 3.77 73.223 -4.015 10.8748 0.1345
159 SLS1 4.749 -0.263 53.432 0.1652 4.7539 0.0006155
159 SLS2 10.785 -0.431 70.055 0.2707 10.8849 0.0011
159 SLS3 10.785 -0.431 70.055 0.2707 10.8849 0.0011
159 SLS4 10.785 -0.431 70.055 0.2707 10.8849 0.0011
159 SLS5 10.785 -0.431 70.055 0.2707 10.8849 0.0011
159 SLS6 10.785 -0.431 70.055 0.2707 10.8849 0.0011
159 SLS7 10.785 -0.431 70.055 0.2707 10.8849 0.0011
159 SLS8 9.862 0.142 68.856 -0.2958 9.943 -0.1756
159 SLS9 11.708 -1.004 71.254 0.8372 11.8269 0.1778
159 SLS10 10.444 13.749 83.501 -14.0654 10.4957 -0.0834
159 SLS11 11.126 -14.611 56.609 14.6068 11.2742 0.0856
159 SLS12 0.325 -1.824 53.596 1.7372 0.2779 -0.0417
159 SLS13 14.741 -1.928 66.283 1.8013 14.8941 -0.0406
159 SLS14 0.793 1.234 57.204 -1.3654 0.7448 0.0424
159 SLS15 15.21 1.13 69.891 -1.3014 15.3609 0.0434
159 SLS16 4.824 -5.428 53.827 5.3794 4.8489 -0.1394
159 SLS17 6.385 4.765 65.854 -4.9627 6.4051 0.1408
159 SLS18 9.149 -5.459 57.633 5.3986 9.2338 -0.1391
159 SLS19 10.71 4.734 69.66 -4.9435 10.79 0.1411
160 SLS1 4.644 -0.12 52.194 0.0755 4.6867 -0.0003432
160 SLS2 10.625 -0.183 56.068 0.1151 10.7829 0.00007541
160 SLS3 10.625 -0.183 56.068 0.1151 10.7829 0.00007541
160 SLS4 10.625 -0.183 56.068 0.1151 10.7829 0.00007541
160 SLS5 10.625 -0.183 56.068 0.1151 10.7829 0.00007541
160 SLS6 10.625 -0.183 56.068 0.1151 10.7829 0.00007541
160 SLS7 10.625 -0.183 56.068 0.1151 10.7829 0.00007541
160 SLS8 9.705 -0.747 57.732 0.6661 9.8428 -0.188
160 SLS9 11.545 0.38 54.403 -0.4359 11.7229 0.1882
160 SLS10 10.288 13.336 77.519 -13.614 10.3947 -0.0882
160 SLS11 10.962 -13.702 34.616 13.8442 11.171 0.0884
160 SLS12 0.227 -1.938 58.229 1.9059 0.2131 -0.045
160 SLS13 14.574 -1.939 46.014 1.9035 14.7896 -0.045
160 SLS14 0.695 1.636 62.248 -1.7128 0.6799 0.0447
160 SLS15 15.042 1.635 50.032 -1.7153 15.2564 0.0448
160 SLS16 4.703 -6.108 49.265 6.1269 4.7703 -0.1497
160 SLS17 6.262 5.805 62.661 -5.9356 6.3263 0.1494
160 SLS18 9.007 -6.108 45.601 6.1262 9.1432 -0.1497
160 SLS19 10.566 5.805 58.996 -5.9363 10.6993 0.1494
161 SLS1 4.417 -0.022 42.106 0.0149 4.5421 -0.0004756
161 SLS2 10.332 -0.028 30.06 0.0179 10.5962 0.00006779

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 56
CV. Dimiano Konsultan

TABLE: Joint Reactions


Joint OutputCase F1 F2 F3 M1 M2 M3
Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
161 SLS3 10.332 -0.028 30.06 0.0179 10.5962 0.00006779
161 SLS4 10.332 -0.028 30.06 0.0179 10.5962 0.00006779
161 SLS5 10.332 -0.028 30.06 0.0179 10.5962 0.00006779
161 SLS6 10.332 -0.028 30.06 0.0179 10.5962 0.00006779
161 SLS7 10.332 -0.028 30.06 0.0179 10.5962 0.00006779
161 SLS8 9.396 -1.708 34.106 1.671 9.6458 -0.196
161 SLS9 11.267 1.651 26.015 -1.6352 11.5466 0.1962
161 SLS10 9.876 12.906 56.262 -13.152 10.1319 -0.0968
161 SLS11 10.787 -12.962 3.859 13.1878 11.0605 0.0969
161 SLS12 0.022 -2.072 55.513 2.0854 0.0816 -0.0455
161 SLS13 14.282 -2.071 12.895 2.0829 14.6051 -0.0473
161 SLS14 0.466 2.021 59.271 -2.0501 0.5332 0.0469
161 SLS15 14.726 2.022 16.653 -2.0526 15.0567 0.0451
161 SLS16 4.495 -6.847 36.211 6.9093 4.6379 -0.1539
161 SLS17 5.975 6.797 48.74 -6.8757 6.1434 0.154
161 SLS18 8.773 -6.847 23.426 6.9086 8.995 -0.1544
161 SLS19 10.253 6.797 35.955 -6.8765 10.5004 0.1535
162 SLS1 4.863 3.134E-11 40.331 -3.091E-11 4.8228 -2.899E-12
162 SLS2 10.955 6.654E-11 60.438 -6.543E-11 10.9858 -6.374E-12
162 SLS3 10.955 6.654E-11 60.438 -6.543E-11 10.9858 -6.374E-12
162 SLS4 10.955 6.654E-11 60.438 -6.543E-11 10.9858 -6.374E-12
162 SLS5 10.955 6.654E-11 60.438 -6.543E-11 10.9858 -6.374E-12
162 SLS6 10.955 6.654E-11 60.438 -6.543E-11 10.9858 -6.374E-12
162 SLS7 10.955 6.654E-11 60.438 -6.543E-11 10.9858 -6.374E-12
162 SLS8 10.955 1.694 60.438 -1.67 10.9858 -0.1559
162 SLS9 10.955 -1.694 60.438 1.67 10.9858 0.1559
162 SLS10 10.939 14.944 63.095 -15.0109 10.9754 -0.0733
162 SLS11 10.971 -14.944 57.78 15.0109 10.9963 0.0733
162 SLS12 0.703 -1.292 35.01 1.3069 0.601 -0.0374
162 SLS13 15.115 -1.292 65.758 1.3069 15.2077 -0.0374
162 SLS14 0.703 1.292 35.01 -1.3069 0.601 0.0374
162 SLS15 15.115 1.292 65.758 -1.3069 15.2077 0.0374
162 SLS16 5.747 -4.307 45.772 4.3562 5.7133 -0.1245
162 SLS17 5.747 4.307 45.772 -4.3562 5.7133 0.1245
162 SLS18 10.071 -4.307 54.997 4.3562 10.0953 -0.1245
162 SLS19 10.071 4.307 54.997 -4.3562 10.0953 0.1245
163 SLS1 4.801 1.039E-11 46.13 -1.033E-11 4.7843 -3.181E-12
163 SLS2 10.876 2.094E-11 58.155 -2.048E-11 10.9379 -6.996E-12
163 SLS3 10.876 2.094E-11 58.155 -2.048E-11 10.9379 -6.996E-12
163 SLS4 10.876 2.094E-11 58.155 -2.048E-11 10.9379 -6.996E-12
163 SLS5 10.876 2.094E-11 58.155 -2.048E-11 10.9379 -6.996E-12
163 SLS6 10.876 2.094E-11 58.155 -2.048E-11 10.9379 -6.996E-12

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 57
CV. Dimiano Konsultan

TABLE: Joint Reactions


Joint OutputCase F1 F2 F3 M1 M2 M3
Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
163 SLS7 10.876 2.094E-11 58.155 -2.048E-11 10.9379 -6.996E-12
163 SLS8 10.876 0.576 58.155 -0.5684 10.9379 -0.1689
163 SLS9 10.876 -0.576 58.155 0.5684 10.9379 0.1689
163 SLS10 10.853 14.28 60.053 -14.4021 10.9209 -0.0815
163 SLS11 10.9 -14.28 56.257 14.4021 10.9549 0.0815
163 SLS12 0.61 -1.543 47.262 1.5599 0.542 -0.0402
163 SLS13 15.067 -1.543 57.023 1.5599 15.1802 -0.0402
163 SLS14 0.61 1.543 47.262 -1.5599 0.542 0.0402
163 SLS15 15.067 1.543 57.023 -1.5599 15.1802 0.0402
163 SLS16 5.67 -5.143 50.678 5.1996 5.6654 -0.1341
163 SLS17 5.67 5.143 50.678 -5.1996 5.6654 0.1341
163 SLS18 10.007 -5.143 53.607 5.1996 10.0568 -0.1341
163 SLS19 10.007 5.143 53.607 -5.1996 10.0568 0.1341
164 SLS1 4.711 -1.034E-11 49.06 1.02E-11 4.7284 -3.442E-12
164 SLS2 10.732 -2.418E-11 51.381 2.437E-11 10.8483 -7.565E-12
164 SLS3 10.732 -2.418E-11 51.381 2.437E-11 10.8483 -7.565E-12
164 SLS4 10.732 -2.418E-11 51.381 2.437E-11 10.8483 -7.565E-12
164 SLS5 10.732 -2.418E-11 51.381 2.437E-11 10.8483 -7.565E-12
164 SLS6 10.732 -2.418E-11 51.381 2.437E-11 10.8483 -7.565E-12
164 SLS7 10.732 -2.418E-11 51.381 2.437E-11 10.8483 -7.565E-12
164 SLS8 10.732 -0.562 51.381 0.5501 10.8483 -0.184
164 SLS9 10.732 0.562 51.381 -0.5501 10.8483 0.184
164 SLS10 10.707 13.581 52.252 -13.7701 10.8281 -0.0869
164 SLS11 10.758 -13.581 50.509 13.7701 10.8685 0.0869
164 SLS12 0.534 -1.796 56.353 1.8151 0.492 -0.044
164 SLS13 14.91 -1.796 44.088 1.8151 15.0847 -0.044
164 SLS14 0.534 1.796 56.353 -1.8151 0.492 0.044
164 SLS15 14.91 1.796 44.088 -1.8151 15.0847 0.044
164 SLS16 5.565 -5.987 52.06 6.0503 5.5994 -0.1468
164 SLS17 5.565 5.987 52.06 -6.0503 5.5994 0.1468
164 SLS18 9.878 -5.987 48.381 6.0503 9.9772 -0.1468
164 SLS19 9.878 5.987 48.381 -6.0503 9.9772 0.1468
165 SLS1 4.446 -3.066E-11 41.926 3.041E-11 4.5608 -3.59E-12
165 SLS2 10.371 -6.892E-11 29.974 6.883E-11 10.6195 -7.888E-12
165 SLS3 10.371 -6.892E-11 29.974 6.883E-11 10.6195 -7.888E-12
165 SLS4 10.371 -6.892E-11 29.974 6.883E-11 10.6195 -7.888E-12
165 SLS5 10.371 -6.892E-11 29.974 6.883E-11 10.6195 -7.888E-12
165 SLS6 10.371 -6.892E-11 29.974 6.883E-11 10.6195 -7.888E-12
165 SLS7 10.371 -6.892E-11 29.974 6.883E-11 10.6195 -7.888E-12
165 SLS8 10.371 -1.688 29.974 1.6589 10.6195 -0.1934
165 SLS9 10.371 1.688 29.974 -1.6589 10.6195 0.1934
165 SLS10 10.368 12.954 30.748 -13.1829 10.6132 -0.0965

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 58
CV. Dimiano Konsultan

TABLE: Joint Reactions


Joint OutputCase F1 F2 F3 M1 M2 M3
Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
165 SLS11 10.373 -12.954 29.201 13.1829 10.6257 0.0965
165 SLS12 0.282 -2.054 57.147 2.0728 0.3307 -0.0457
165 SLS13 14.535 -2.054 14.754 2.0728 14.8496 -0.0457
165 SLS14 0.282 2.054 57.147 -2.0728 0.3307 0.0457
165 SLS15 14.535 2.054 14.754 -2.0728 14.8496 0.0457
165 SLS16 5.271 -6.847 42.309 6.9092 5.4123 -0.1522
165 SLS17 5.271 6.847 42.309 -6.9092 5.4123 0.1522
165 SLS18 9.546 -6.847 29.592 6.9092 9.768 -0.1522
165 SLS19 9.546 6.847 29.592 -6.9092 9.768 0.1522
166 SLS1 4.859 0.335 49.398 -0.2135 4.8232 -0.0011
166 SLS2 10.944 0.568 75.707 -0.3616 10.9847 -0.0018
166 SLS3 10.944 0.568 75.707 -0.3616 10.9847 -0.0018
166 SLS4 10.944 0.568 75.707 -0.3616 10.9847 -0.0018
166 SLS5 10.944 0.568 75.707 -0.3616 10.9847 -0.0018
166 SLS6 10.944 0.568 75.707 -0.3616 10.9847 -0.0018
166 SLS7 10.944 0.568 75.707 -0.3616 10.9847 -0.0018
166 SLS8 11.878 2.255 79.076 -2.0274 11.9332 -0.1683
166 SLS9 10.011 -1.119 72.339 1.3042 10.0361 0.1648
166 SLS10 11.277 15.316 72.161 -15.2563 11.3702 -0.0814
166 SLS11 10.612 -14.18 79.253 14.533 10.5991 0.0779
166 SLS12 0.935 -0.915 46.354 1.0682 0.8352 -0.0409
166 SLS13 15.339 -0.73 81.95 0.9489 15.4407 -0.0418
166 SLS14 0.464 1.634 43.155 -1.5241 0.3671 0.0389
166 SLS15 14.868 1.819 78.751 -1.6434 14.9727 0.038
166 SLS16 6.526 -3.825 62.545 4.0508 6.4932 -0.1343
166 SLS17 4.956 4.673 51.882 -4.5902 4.933 0.1317
166 SLS18 10.847 -3.77 73.223 4.015 10.8748 -0.1345
166 SLS19 9.277 4.729 62.561 -4.626 9.3147 0.1314
167 SLS1 4.749 0.263 53.432 -0.1652 4.7539 -0.0006155
167 SLS2 10.785 0.431 70.055 -0.2707 10.8849 -0.0011
167 SLS3 10.785 0.431 70.055 -0.2707 10.8849 -0.0011
167 SLS4 10.785 0.431 70.055 -0.2707 10.8849 -0.0011
167 SLS5 10.785 0.431 70.055 -0.2707 10.8849 -0.0011
167 SLS6 10.785 0.431 70.055 -0.2707 10.8849 -0.0011
167 SLS7 10.785 0.431 70.055 -0.2707 10.8849 -0.0011
167 SLS8 11.708 1.004 71.254 -0.8372 11.8269 -0.1778
167 SLS9 9.862 -0.142 68.856 0.2958 9.943 0.1756
167 SLS10 11.098 14.561 59.01 -14.5855 11.2547 -0.088
167 SLS11 10.472 -13.699 81.1 14.0441 10.5152 0.0858
167 SLS12 0.793 -1.234 57.204 1.3654 0.7448 -0.0424
167 SLS13 15.21 -1.13 69.891 1.3014 15.3609 -0.0434
167 SLS14 0.325 1.824 53.596 -1.7372 0.2779 0.0417

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 59
CV. Dimiano Konsultan

TABLE: Joint Reactions


Joint OutputCase F1 F2 F3 M1 M2 M3
Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
167 SLS15 14.741 1.928 66.283 -1.8013 14.8941 0.0406
167 SLS16 6.385 -4.765 65.854 4.9627 6.4051 -0.1408
167 SLS17 4.824 5.428 53.827 -5.3794 4.8489 0.1394
167 SLS18 10.71 -4.734 69.66 4.9435 10.79 -0.1411
167 SLS19 9.149 5.459 57.633 -5.3986 9.2338 0.1391
168 SLS1 4.644 0.12 52.194 -0.0755 4.6867 0.0003432
168 SLS2 10.625 0.183 56.068 -0.1151 10.7829 -0.00007541
168 SLS3 10.625 0.183 56.068 -0.1151 10.7829 -0.00007541
168 SLS4 10.625 0.183 56.068 -0.1151 10.7829 -0.00007541
168 SLS5 10.625 0.183 56.068 -0.1151 10.7829 -0.00007541
168 SLS6 10.625 0.183 56.068 -0.1151 10.7829 -0.00007541
168 SLS7 10.625 0.183 56.068 -0.1151 10.7829 -0.00007541
168 SLS8 11.545 -0.38 54.403 0.4359 11.7229 -0.1882
168 SLS9 9.705 0.747 57.732 -0.6661 9.8428 0.188
168 SLS10 10.93 13.667 35.648 -13.8261 11.1456 -0.0921
168 SLS11 10.32 -13.301 76.488 13.5959 10.4201 0.092
168 SLS12 0.695 -1.636 62.248 1.7128 0.6799 -0.0447
168 SLS13 15.042 -1.635 50.032 1.7153 15.2564 -0.0448
168 SLS14 0.227 1.938 58.229 -1.9059 0.2131 0.045
168 SLS15 14.574 1.939 46.014 -1.9035 14.7896 0.045
168 SLS16 6.262 -5.805 62.661 5.9356 6.3263 -0.1494
168 SLS17 4.703 6.108 49.265 -6.1269 4.7703 0.1497
168 SLS18 10.566 -5.805 58.996 5.9363 10.6993 -0.1494
168 SLS19 9.007 6.108 45.601 -6.1262 9.1432 0.1497
169 SLS1 4.417 0.022 42.106 -0.0149 4.5421 0.0004756
169 SLS2 10.332 0.028 30.06 -0.0179 10.5962 -0.00006779
169 SLS3 10.332 0.028 30.06 -0.0179 10.5962 -0.00006779
169 SLS4 10.332 0.028 30.06 -0.0179 10.5962 -0.00006779
169 SLS5 10.332 0.028 30.06 -0.0179 10.5962 -0.00006779
169 SLS6 10.332 0.028 30.06 -0.0179 10.5962 -0.00006779
169 SLS7 10.332 0.028 30.06 -0.0179 10.5962 -0.00006779
169 SLS8 11.267 -1.651 26.015 1.6352 11.5466 -0.1962
169 SLS9 9.396 1.708 34.106 -1.671 9.6458 0.196
169 SLS10 10.795 12.921 4.968 -13.1583 11.0598 -0.1009
169 SLS11 9.868 -12.865 55.153 13.1224 10.1326 0.1008
169 SLS12 0.466 -2.021 59.271 2.0501 0.5332 -0.0469
169 SLS13 14.726 -2.022 16.653 2.0526 15.0567 -0.0451
169 SLS14 0.022 2.072 55.513 -2.0854 0.0816 0.0455
169 SLS15 14.282 2.071 12.895 -2.0829 14.6051 0.0473
169 SLS16 5.975 -6.797 48.74 6.8757 6.1434 -0.154
169 SLS17 4.495 6.847 36.211 -6.9093 4.6379 0.1539
169 SLS18 10.253 -6.797 35.955 6.8765 10.5004 -0.1535

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 60
CV. Dimiano Konsultan

TABLE: Joint Reactions


Joint OutputCase F1 F2 F3 M1 M2 M3
Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
169 SLS19 8.773 6.847 23.426 -6.9086 8.995 0.1544
174 SLS1 4.886 -0.382 70.375 0.2428 4.8495 0.0048
174 SLS2 10.983 -0.664 111.625 0.4213 11.0261 0.0089
174 SLS3 10.983 -0.664 111.625 0.4213 11.0261 0.0089
174 SLS4 10.983 -0.664 111.625 0.4213 11.0261 0.0089
174 SLS5 10.983 -0.664 111.625 0.4213 11.0261 0.0089
174 SLS6 10.983 -0.664 111.625 0.4213 11.0261 0.0089
174 SLS7 10.983 -0.664 111.625 0.4213 11.0261 0.0089
174 SLS8 9.095 0.983 105.551 -1.219 9.1125 -0.1543
174 SLS9 12.872 -2.312 117.698 2.0617 12.9397 0.172
174 SLS10 10.267 13.815 134.786 -14.2897 10.2287 -0.0637
174 SLS11 11.7 -15.144 88.464 15.1324 11.8235 0.0814
174 SLS12 0.255 -1.654 62.621 1.5364 0.1563 -0.0338
174 SLS13 14.665 -1.865 109.697 1.6724 14.7764 -0.033
174 SLS14 1.204 0.819 72.303 -1.0083 1.0992 0.0466
174 SLS15 15.614 0.608 119.379 -0.8723 15.7193 0.0475
174 SLS16 4.192 -4.613 67.802 4.5528 4.1732 -0.1274
174 SLS17 7.354 3.63 100.075 -3.9295 7.3163 0.1409
174 SLS18 8.515 -4.676 81.925 4.5936 8.5593 -0.1272
174 SLS19 11.677 3.566 114.198 -3.8887 11.7023 0.1411
175 SLS1 4.623 -0.277 71.062 0.1747 4.6802 -0.004
175 SLS2 10.561 -0.478 99.248 0.3002 10.755 -0.0091
175 SLS3 10.561 -0.478 99.248 0.3002 10.755 -0.0091
175 SLS4 10.561 -0.478 99.248 0.3002 10.755 -0.0091
175 SLS5 10.561 -0.478 99.248 0.3002 10.755 -0.0091
175 SLS6 10.561 -0.478 99.248 0.3002 10.755 -0.0091
175 SLS7 10.561 -0.478 99.248 0.3002 10.755 -0.0091
175 SLS8 8.705 0.068 97.299 -0.2493 8.8619 -0.1999
175 SLS9 12.417 -1.024 101.197 0.8497 12.6482 0.1817
175 SLS10 9.849 13.415 134.948 -13.8546 9.9602 -0.0998
175 SLS11 11.272 -14.37 63.547 14.4551 11.5499 0.0816
175 SLS12 -0.037 -1.806 69.896 1.7278 -0.0324 -0.0462
175 SLS13 14.296 -1.934 90.189 1.8052 14.541 -0.0579
175 SLS14 0.887 1.179 80.12 -1.3303 0.8942 0.0448
175 SLS15 15.22 1.052 100.413 -1.2528 15.4676 0.0331
175 SLS16 3.902 -5.334 65.071 5.3225 3.9871 -0.1564
175 SLS17 6.981 4.618 99.151 -4.8708 7.076 0.1468
175 SLS18 8.202 -5.372 71.159 5.3458 8.3592 -0.1599
175 SLS19 11.281 4.579 105.238 -4.8476 11.448 0.1434
176 SLS1 4.503 -0.135 59.949 0.0859 4.5985 -0.0041
176 SLS2 10.396 -0.226 67.767 0.1433 10.6429 -0.0093
176 SLS3 10.396 -0.226 67.767 0.1433 10.6429 -0.0093

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 61
CV. Dimiano Konsultan

TABLE: Joint Reactions


Joint OutputCase F1 F2 F3 M1 M2 M3
Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
176 SLS4 10.396 -0.226 67.767 0.1433 10.6429 -0.0093
176 SLS5 10.396 -0.226 67.767 0.1433 10.6429 -0.0093
176 SLS6 10.396 -0.226 67.767 0.1433 10.6429 -0.0093
176 SLS7 10.396 -0.226 67.767 0.1433 10.6429 -0.0093
176 SLS8 8.536 -0.794 71.415 0.6972 8.7466 -0.2002
176 SLS9 12.257 0.343 64.119 -0.4106 12.5393 0.1817
176 SLS10 9.654 13.136 116.625 -13.4848 9.8266 -0.0989
176 SLS11 11.139 -13.587 18.91 13.7714 11.4592 0.0803
176 SLS12 -0.155 -1.926 64.859 1.9004 -0.1136 -0.0454
176 SLS13 14.137 -1.962 52.997 1.9183 14.4328 -0.059
176 SLS14 0.762 1.602 74.719 -1.6891 0.8087 0.0456
176 SLS15 15.054 1.566 62.857 -1.6712 15.355 0.032
176 SLS16 3.777 -6.054 49.203 6.0945 3.9018 -0.1563
176 SLS17 6.834 5.705 82.072 -5.8707 6.9758 0.147
176 SLS18 8.065 -6.065 45.644 6.0999 8.2657 -0.1604
176 SLS19 11.121 5.694 78.513 -5.8653 11.3397 0.1429
177 SLS1 4.351 -0.035 42.438 0.0237 4.4997 -0.0009447
177 SLS2 10.247 -0.074 31.173 0.0476 10.5442 -0.0019
177 SLS3 10.247 -0.074 31.173 0.0476 10.5442 -0.0019
177 SLS4 10.247 -0.074 31.173 0.0476 10.5442 -0.0019
177 SLS5 10.247 -0.074 31.173 0.0476 10.5442 -0.0019
177 SLS6 10.247 -0.074 31.173 0.0476 10.5442 -0.0019
177 SLS7 10.247 -0.074 31.173 0.0476 10.5442 -0.0019
177 SLS8 8.349 -1.726 38.382 1.6827 8.6239 -0.1566
177 SLS9 12.145 1.578 23.964 -1.5875 12.4644 0.1528
177 SLS10 9.311 12.791 84.664 -13.0768 9.6031 -0.0768
177 SLS11 11.182 -12.939 -22.318 13.1719 11.4853 0.073
177 SLS12 -0.282 -2.064 53.403 2.0804 -0.1952 -0.0354
177 SLS13 13.986 -2.099 11.521 2.1006 14.3319 -0.0407
177 SLS14 0.612 1.99 62.09 -2.0293 0.7119 0.0379
177 SLS15 14.88 1.955 20.208 -2.0091 15.239 0.0325
177 SLS16 3.669 -6.806 28.608 6.8822 3.831 -0.1227
177 SLS17 6.648 6.707 57.567 -6.8169 6.8547 0.1215
177 SLS18 7.949 -6.817 16.044 6.8882 8.1892 -0.1243
177 SLS19 10.929 6.697 45.003 -6.8108 11.2128 0.1199
1476 SLS1 4.886 0.382 70.375 -0.2428 4.8495 -0.0048
1476 SLS2 10.983 0.664 111.625 -0.4213 11.0261 -0.0089
1476 SLS3 10.983 0.664 111.625 -0.4213 11.0261 -0.0089
1476 SLS4 10.983 0.664 111.625 -0.4213 11.0261 -0.0089
1476 SLS5 10.983 0.664 111.625 -0.4213 11.0261 -0.0089
1476 SLS6 10.983 0.664 111.625 -0.4213 11.0261 -0.0089
1476 SLS7 10.983 0.664 111.625 -0.4213 11.0261 -0.0089

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 62
CV. Dimiano Konsultan

TABLE: Joint Reactions


Joint OutputCase F1 F2 F3 M1 M2 M3
Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
1476 SLS8 12.872 2.312 117.698 -2.0617 12.9397 -0.172
1476 SLS9 9.095 -0.983 105.551 1.219 9.1125 0.1543
1476 SLS10 11.68 14.917 83.167 -15.0098 11.8143 -0.0707
1476 SLS11 10.286 -13.589 140.082 14.1671 10.2378 0.053
1476 SLS12 1.204 -0.819 72.303 1.0083 1.0992 -0.0466
1476 SLS13 15.614 -0.608 119.379 0.8723 15.7193 -0.0475
1476 SLS14 0.255 1.654 62.621 -1.5364 0.1563 0.0338
1476 SLS15 14.665 1.865 109.697 -1.6724 14.7764 0.033
1476 SLS16 7.354 -3.63 100.075 3.9295 7.3163 -0.1409
1476 SLS17 4.192 4.613 67.802 -4.5528 4.1732 0.1274
1476 SLS18 11.677 -3.566 114.198 3.8887 11.7023 -0.1411
1476 SLS19 8.515 4.676 81.925 -4.5936 8.5593 0.1272
1477 SLS1 4.623 0.277 71.062 -0.1747 4.6802 0.004
1477 SLS2 10.561 0.478 99.248 -0.3002 10.755 0.0091
1477 SLS3 10.561 0.478 99.248 -0.3002 10.755 0.0091
1477 SLS4 10.561 0.478 99.248 -0.3002 10.755 0.0091
1477 SLS5 10.561 0.478 99.248 -0.3002 10.755 0.0091
1477 SLS6 10.561 0.478 99.248 -0.3002 10.755 0.0091
1477 SLS7 10.561 0.478 99.248 -0.3002 10.755 0.0091
1477 SLS8 12.417 1.024 101.197 -0.8497 12.6482 -0.1817
1477 SLS9 8.705 -0.068 97.299 0.2493 8.8619 0.1999
1477 SLS10 11.317 14.156 58.625 -14.3411 11.5834 -0.0833
1477 SLS11 9.804 -13.201 139.871 13.7406 9.9266 0.1015
1477 SLS12 0.887 -1.179 80.12 1.3303 0.8942 -0.0448
1477 SLS13 15.22 -1.052 100.413 1.2528 15.4676 -0.0331
1477 SLS14 -0.037 1.806 69.896 -1.7278 -0.0324 0.0462
1477 SLS15 14.296 1.934 90.189 -1.8052 14.541 0.0579
1477 SLS16 6.981 -4.618 99.151 4.8708 7.076 -0.1468
1477 SLS17 3.902 5.334 65.071 -5.3225 3.9871 0.1564
1477 SLS18 11.281 -4.579 105.238 4.8476 11.448 -0.1434
1477 SLS19 8.202 5.372 71.159 -5.3458 8.3592 0.1599
1478 SLS1 4.503 0.135 59.949 -0.0859 4.5985 0.0041
1478 SLS2 10.396 0.226 67.767 -0.1433 10.6429 0.0093
1478 SLS3 10.396 0.226 67.767 -0.1433 10.6429 0.0093
1478 SLS4 10.396 0.226 67.767 -0.1433 10.6429 0.0093
1478 SLS5 10.396 0.226 67.767 -0.1433 10.6429 0.0093
1478 SLS6 10.396 0.226 67.767 -0.1433 10.6429 0.0093
1478 SLS7 10.396 0.226 67.767 -0.1433 10.6429 0.0093
1478 SLS8 12.257 -0.343 64.119 0.4106 12.5393 -0.1817
1478 SLS9 8.536 0.794 71.415 -0.6972 8.7466 0.2002
1478 SLS10 11.199 13.458 16.082 -13.698 11.5033 -0.0851
1478 SLS11 9.593 -13.007 119.453 13.4114 9.7825 0.1037

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 63
CV. Dimiano Konsultan

TABLE: Joint Reactions


Joint OutputCase F1 F2 F3 M1 M2 M3
Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
1478 SLS12 0.762 -1.602 74.719 1.6891 0.8087 -0.0456
1478 SLS13 15.054 -1.566 62.857 1.6712 15.355 -0.032
1478 SLS14 -0.155 1.926 64.859 -1.9004 -0.1136 0.0454
1478 SLS15 14.137 1.962 52.997 -1.9183 14.4328 0.059
1478 SLS16 6.834 -5.705 82.072 5.8707 6.9758 -0.147
1478 SLS17 3.777 6.054 49.203 -6.0945 3.9018 0.1563
1478 SLS18 11.121 -5.694 78.513 5.8653 11.3397 -0.1429
1478 SLS19 8.065 6.065 45.644 -6.0999 8.2657 0.1604
1479 SLS1 4.351 0.035 42.438 -0.0237 4.4997 0.0009447
1479 SLS2 10.247 0.074 31.173 -0.0476 10.5442 0.0019
1479 SLS3 10.247 0.074 31.173 -0.0476 10.5442 0.0019
1479 SLS4 10.247 0.074 31.173 -0.0476 10.5442 0.0019
1479 SLS5 10.247 0.074 31.173 -0.0476 10.5442 0.0019
1479 SLS6 10.247 0.074 31.173 -0.0476 10.5442 0.0019
1479 SLS7 10.247 0.074 31.173 -0.0476 10.5442 0.0019
1479 SLS8 12.145 -1.578 23.964 1.5875 12.4644 -0.1528
1479 SLS9 8.349 1.726 38.382 -1.6827 8.6239 0.1566
1479 SLS10 11.233 12.845 -23.377 -13.1066 11.5224 -0.076
1479 SLS11 9.26 -12.697 85.723 13.0115 9.566 0.0798
1479 SLS12 0.612 -1.99 62.09 2.0293 0.7119 -0.0379
1479 SLS13 14.88 -1.955 20.208 2.0091 15.239 -0.0325
1479 SLS14 -0.282 2.064 53.403 -2.0804 -0.1952 0.0354
1479 SLS15 13.986 2.099 11.521 -2.1006 14.3319 0.0407
1479 SLS16 6.648 -6.707 57.567 6.8169 6.8547 -0.1215
1479 SLS17 3.669 6.806 28.608 -6.8822 3.831 0.1227
1479 SLS18 10.929 -6.697 45.003 6.8108 11.2128 -0.1199
1479 SLS19 7.949 6.817 16.044 -6.8882 8.1892 0.1243

Tabel 4.3.b Daftar distribusi gaya pada tiang pancang dengan kombinasi beban (SLS) Pada Abutment

TABLE: Joint Reactions


Joint OutputCase F1 F2 F3 M1 M2 M3
Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
1663 SLS1 -9.658 -0.236 29.922 0.1347 -9.9569 -0.0095
1663 SLS2 -13.97 -0.134 7.319 0.0652 -14.3842 -0.0134
1663 SLS3 -13.97 -0.134 7.319 0.0652 -14.3842 -0.0134
1663 SLS4 -13.97 -0.134 7.319 0.0652 -14.3842 -0.0134
1663 SLS5 -13.97 -0.134 7.319 0.0652 -14.3842 -0.0134
1663 SLS6 -13.97 -0.134 7.319 0.0652 -14.3842 -0.0134
1663 SLS7 -13.97 -0.134 7.319 0.0652 -14.3842 -0.0134
1663 SLS8 -13.97 -0.134 7.319 0.0652 -14.3842 -0.0134
1663 SLS9 -13.97 -0.134 7.319 0.0652 -14.3842 -0.0134

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 64
CV. Dimiano Konsultan

TABLE: Joint Reactions


Joint OutputCase F1 F2 F3 M1 M2 M3
Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
1663 SLS10 -13.97 -0.134 7.319 0.0652 -14.3842 -0.0134
1663 SLS11 -21.137 -2.498 -10.912 2.4861 -21.6244 -0.0156
1663 SLS12 -2.069 -2.707 42.653 2.6284 -2.27 -0.0041
1663 SLS13 -2.49 2.127 48.152 -2.2863 -2.7167 -0.0073
1663 SLS14 -13.972 -8.211 1.42 8.2697 -14.3292 -0.0079
1663 SLS15 -15.376 7.903 19.751 -8.1126 -15.8183 -0.0184
1663 SLS16 -8.251 -8.274 17.49 8.3124 -8.5229 -0.0045
1663 SLS17 -9.656 7.84 35.82 -8.0699 -10.0119 -0.015
1664 SLS1 -9.708 -0.275 68.278 0.1684 -9.9905 -0.009
1664 SLS2 -14.026 -0.232 60.973 0.1393 -14.4213 -0.0124
1664 SLS3 -14.026 -0.232 60.973 0.1393 -14.4213 -0.0124
1664 SLS4 -14.026 -0.232 60.973 0.1393 -14.4213 -0.0124
1664 SLS5 -14.026 -0.232 60.973 0.1393 -14.4213 -0.0124
1664 SLS6 -14.026 -0.232 60.973 0.1393 -14.4213 -0.0124
1664 SLS7 -14.026 -0.232 60.973 0.1393 -14.4213 -0.0124
1664 SLS8 -14.026 -0.232 60.973 0.1393 -14.4213 -0.0124
1664 SLS9 -14.026 -0.232 60.973 0.1393 -14.4213 -0.0124
1664 SLS10 -14.026 -0.232 60.973 0.1393 -14.4213 -0.0124
1664 SLS11 -21.218 -2.615 50.487 2.5732 -21.6786 -0.0143
1664 SLS12 -2.088 -2.712 69.895 2.6351 -2.2831 -0.004
1664 SLS13 -2.515 2.108 78.764 -2.2656 -2.7332 -0.0072
1664 SLS14 -14.024 -8.271 46.932 8.3123 -14.365 -0.007
1664 SLS15 -15.449 7.792 76.496 -8.0232 -15.8653 -0.0174
1664 SLS16 -8.285 -8.3 52.754 8.3308 -8.5464 -0.004
1664 SLS17 -9.71 7.763 82.319 -8.0046 -10.0467 -0.0144
1665 SLS1 -9.659 -0.271 106.632 0.1727 -9.9601 -0.0095
1665 SLS2 -13.965 -0.279 114.782 0.1782 -14.384 -0.013
1665 SLS3 -13.965 -0.279 114.782 0.1782 -14.384 -0.013
1665 SLS4 -13.965 -0.279 114.782 0.1782 -14.384 -0.013
1665 SLS5 -13.965 -0.279 114.782 0.1782 -14.384 -0.013
1665 SLS6 -13.965 -0.279 114.782 0.1782 -14.384 -0.013
1665 SLS7 -13.965 -0.279 114.782 0.1782 -14.384 -0.013
1665 SLS8 -13.965 -0.279 114.782 0.1782 -14.384 -0.013
1665 SLS9 -13.965 -0.279 114.782 0.1782 -14.384 -0.013
1665 SLS10 -13.965 -0.279 114.782 0.1782 -14.384 -0.013
1665 SLS11 -21.159 -2.689 111.561 2.629 -21.6427 -0.0141
1665 SLS12 -2.045 -2.67 97.481 2.6114 -2.2569 -0.0052
1665 SLS13 -2.465 2.138 109.853 -2.278 -2.7014 -0.0084
1665 SLS14 -13.98 -8.291 92.198 8.3272 -14.339 -0.0073
1665 SLS15 -15.378 7.735 133.44 -7.971 -15.8208 -0.0179
1665 SLS16 -8.246 -8.285 87.974 8.3219 -8.5233 -0.0046
1665 SLS17 -9.644 7.74 129.216 -7.9762 -10.0051 -0.0153

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 65
CV. Dimiano Konsultan

TABLE: Joint Reactions


Joint OutputCase F1 F2 F3 M1 M2 M3
Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
1666 SLS1 -9.56 -0.172 149.023 0.1179 -9.8968 -0.0086
1666 SLS2 -13.833 -0.199 173.544 0.1377 -14.2986 -0.0118
1666 SLS3 -13.833 -0.199 173.544 0.1377 -14.2986 -0.0118
1666 SLS4 -13.833 -0.199 173.544 0.1377 -14.2986 -0.0118
1666 SLS5 -13.833 -0.199 173.544 0.1377 -14.2986 -0.0118
1666 SLS6 -13.833 -0.199 173.544 0.1377 -14.2986 -0.0118
1666 SLS7 -13.833 -0.199 173.544 0.1377 -14.2986 -0.0118
1666 SLS8 -13.833 -0.199 173.544 0.1377 -14.2986 -0.0118
1666 SLS9 -13.833 -0.199 173.544 0.1377 -14.2986 -0.0118
1666 SLS10 -13.833 -0.199 173.544 0.1377 -14.2986 -0.0118
1666 SLS11 -20.994 -2.618 178.236 2.5929 -21.5374 -0.0104
1666 SLS12 -1.985 -2.553 128.03 2.5432 -2.2172 -0.0069
1666 SLS13 -2.399 2.247 144.331 -2.3374 -2.658 -0.0101
1666 SLS14 -13.858 -8.195 141.646 8.2695 -14.2611 -0.0054
1666 SLS15 -15.238 7.805 195.983 -7.999 -15.7303 -0.0161
1666 SLS16 -8.155 -8.176 126.584 8.2545 -8.465 -0.0044
1666 SLS17 -9.535 7.824 180.922 -8.0139 -9.9343 -0.015
1667 SLS1 -9.636 -0.147 12.752 0.0875 -9.931 -0.0032
1667 SLS2 -13.986 -0.087 -3.577 0.0471 -14.3765 -0.0046
1667 SLS3 -13.986 -0.087 -3.577 0.0471 -14.3765 -0.0046
1667 SLS4 -13.986 -0.087 -3.577 0.0471 -14.3765 -0.0046
1667 SLS5 -13.986 -0.087 -3.577 0.0471 -14.3765 -0.0046
1667 SLS6 -13.986 -0.087 -3.577 0.0471 -14.3765 -0.0046
1667 SLS7 -13.986 -0.087 -3.577 0.0471 -14.3765 -0.0046
1667 SLS8 -13.986 -0.087 -3.577 0.0471 -14.3765 -0.0046
1667 SLS9 -13.986 -0.087 -3.577 0.0471 -14.3765 -0.0046
1667 SLS10 -13.986 -0.087 -3.577 0.0471 -14.3765 -0.0046
1667 SLS11 -21.153 -2.538 -15.767 2.5227 -21.6136 -0.0047
1667 SLS12 -2.034 -2.659 25.555 2.6033 -2.2428 -0.0012
1667 SLS13 -2.469 2.304 24.942 -2.3881 -2.6939 -0.003
1667 SLS14 -13.953 -8.37 -0.59 8.3742 -14.3075 -0.0013
1667 SLS15 -15.405 8.172 -2.631 -8.2639 -15.8111 -0.0075
1667 SLS16 -8.217 -8.406 11.807 8.3984 -8.4963 -0.0002796
1667 SLS17 -9.67 8.136 9.765 -8.2397 -9.9999 -0.0064
1668 SLS1 -9.686 -0.165 49.487 0.1022 -9.9622 -0.0033
1668 SLS2 -14.046 -0.138 44.856 0.0844 -14.4146 -0.0046
1668 SLS3 -14.046 -0.138 44.856 0.0844 -14.4146 -0.0046
1668 SLS4 -14.046 -0.138 44.856 0.0844 -14.4146 -0.0046
1668 SLS5 -14.046 -0.138 44.856 0.0844 -14.4146 -0.0046
1668 SLS6 -14.046 -0.138 44.856 0.0844 -14.4146 -0.0046
1668 SLS7 -14.046 -0.138 44.856 0.0844 -14.4146 -0.0046
1668 SLS8 -14.046 -0.138 44.856 0.0844 -14.4146 -0.0046

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 66
CV. Dimiano Konsultan

TABLE: Joint Reactions


Joint OutputCase F1 F2 F3 M1 M2 M3
Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
1668 SLS9 -14.046 -0.138 44.856 0.0844 -14.4146 -0.0046
1668 SLS10 -14.046 -0.138 44.856 0.0844 -14.4146 -0.0046
1668 SLS11 -21.249 -2.586 39.875 2.5578 -21.676 -0.0047
1668 SLS12 -2.044 -2.642 53.182 2.593 -2.2487 -0.0011
1668 SLS13 -2.482 2.283 54.469 -2.3712 -2.7007 -0.0033
1668 SLS14 -14.017 -8.351 43.031 8.3617 -14.3491 -0.0008459
1668 SLS15 -15.477 8.064 47.32 -8.1856 -15.8558 -0.0082
1668 SLS16 -8.255 -8.367 47.023 8.3722 -8.5209 0.0002351
1668 SLS17 -9.715 8.048 51.312 -8.175 -10.0276 -0.0071
1669 SLS1 -9.53 -0.149 89.285 0.0944 -9.8644 -0.0028
1669 SLS2 -13.855 -0.15 96.958 0.0953 -14.2945 -0.0039
1669 SLS3 -13.855 -0.15 96.958 0.0953 -14.2945 -0.0039
1669 SLS4 -13.855 -0.15 96.958 0.0953 -14.2945 -0.0039
1669 SLS5 -13.855 -0.15 96.958 0.0953 -14.2945 -0.0039
1669 SLS6 -13.855 -0.15 96.958 0.0953 -14.2945 -0.0039
1669 SLS7 -13.855 -0.15 96.958 0.0953 -14.2945 -0.0039
1669 SLS8 -13.855 -0.15 96.958 0.0953 -14.2945 -0.0039
1669 SLS9 -13.855 -0.15 96.958 0.0953 -14.2945 -0.0039
1669 SLS10 -13.855 -0.15 96.958 0.0953 -14.2945 -0.0039
1669 SLS11 -21.06 -2.594 98.168 2.5656 -21.5597 -0.0034
1669 SLS12 -1.895 -2.588 84.715 2.5597 -2.1532 -0.0015
1669 SLS13 -2.325 2.296 88.074 -2.3759 -2.5992 -0.0033
1669 SLS14 -13.851 -8.29 89.54 8.3218 -14.247 -0.0005745
1669 SLS15 -15.283 7.99 100.738 -8.1302 -15.7338 -0.0067
1669 SLS16 -8.102 -8.288 85.504 8.32 -8.4251 -0.00001393
1669 SLS17 -9.534 7.991 96.702 -8.132 -9.9119 -0.0061
1670 SLS1 -9.384 -0.077 142.379 0.0523 -9.7732 -0.0032
1670 SLS2 -13.639 -0.088 165.903 0.0604 -14.1593 -0.0044
1670 SLS3 -13.639 -0.088 165.903 0.0604 -14.1593 -0.0044
1670 SLS4 -13.639 -0.088 165.903 0.0604 -14.1593 -0.0044
1670 SLS5 -13.639 -0.088 165.903 0.0604 -14.1593 -0.0044
1670 SLS6 -13.639 -0.088 165.903 0.0604 -14.1593 -0.0044
1670 SLS7 -13.639 -0.088 165.903 0.0604 -14.1593 -0.0044
1670 SLS8 -13.639 -0.088 165.903 0.0604 -14.1593 -0.0044
1670 SLS9 -13.639 -0.088 165.903 0.0604 -14.1593 -0.0044
1670 SLS10 -13.639 -0.088 165.903 0.0604 -14.1593 -0.0044
1670 SLS11 -20.795 -2.517 175.052 2.5205 -21.397 -0.0039
1670 SLS12 -1.805 -2.489 127.189 2.4993 -2.0939 -0.003
1670 SLS13 -2.229 2.352 133.231 -2.4079 -2.5356 -0.0037
1670 SLS14 -13.655 -8.155 151.251 8.2382 -14.1255 -0.0027
1670 SLS15 -15.066 7.982 171.391 -8.1192 -15.5979 -0.0052
1670 SLS16 -7.958 -8.146 136.892 8.2319 -8.3346 -0.0024

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 67
CV. Dimiano Konsultan

TABLE: Joint Reactions


Joint OutputCase F1 F2 F3 M1 M2 M3
Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
1670 SLS17 -9.369 7.99 157.032 -8.1256 -9.807 -0.0049
1671 SLS1 -9.636 0.147 12.752 -0.0875 -9.931 0.0032
1671 SLS2 -13.986 0.087 -3.577 -0.0471 -14.3765 0.0046
1671 SLS3 -13.986 0.087 -3.577 -0.0471 -14.3765 0.0046
1671 SLS4 -13.986 0.087 -3.577 -0.0471 -14.3765 0.0046
1671 SLS5 -13.986 0.087 -3.577 -0.0471 -14.3765 0.0046
1671 SLS6 -13.986 0.087 -3.577 -0.0471 -14.3765 0.0046
1671 SLS7 -13.986 0.087 -3.577 -0.0471 -14.3765 0.0046
1671 SLS8 -13.986 0.087 -3.577 -0.0471 -14.3765 0.0046
1671 SLS9 -13.986 0.087 -3.577 -0.0471 -14.3765 0.0046
1671 SLS10 -13.986 0.087 -3.577 -0.0471 -14.3765 0.0046
1671 SLS11 -21.138 -2.42 -14.751 2.4648 -21.6055 0.0063
1671 SLS12 -2.018 -2.299 26.571 2.3841 -2.2347 0.0027
1671 SLS13 -2.485 2.654 23.926 -2.5993 -2.7019 0.0015
1671 SLS14 -13.901 -8.157 2.798 8.2505 -14.2807 0.0065
1671 SLS15 -15.457 8.355 -6.019 -8.3609 -15.838 0.0023
1671 SLS16 -8.166 -8.121 15.194 8.2263 -8.4694 0.0054
1671 SLS17 -9.721 8.392 6.378 -8.3851 -10.0268 0.0013
1672 SLS1 -9.686 0.165 49.487 -0.1022 -9.9622 0.0033
1672 SLS2 -14.046 0.138 44.856 -0.0844 -14.4146 0.0046
1672 SLS3 -14.046 0.138 44.856 -0.0844 -14.4146 0.0046
1672 SLS4 -14.046 0.138 44.856 -0.0844 -14.4146 0.0046
1672 SLS5 -14.046 0.138 44.856 -0.0844 -14.4146 0.0046
1672 SLS6 -14.046 0.138 44.856 -0.0844 -14.4146 0.0046
1672 SLS7 -14.046 0.138 44.856 -0.0844 -14.4146 0.0046
1672 SLS8 -14.046 0.138 44.856 -0.0844 -14.4146 0.0046
1672 SLS9 -14.046 0.138 44.856 -0.0844 -14.4146 0.0046
1672 SLS10 -14.046 0.138 44.856 -0.0844 -14.4146 0.0046
1672 SLS11 -21.236 -2.336 41.862 2.4042 -21.6688 0.0066
1672 SLS12 -2.031 -2.281 55.169 2.369 -2.2414 0.003
1672 SLS13 -2.496 2.64 52.481 -2.5908 -2.7079 0.0014
1672 SLS14 -13.971 -8.057 49.656 8.1783 -14.325 0.0071
1672 SLS15 -15.523 8.344 40.695 -8.3543 -15.8799 0.0019
1672 SLS16 -8.209 -8.041 53.648 8.1677 -8.4968 0.0061
1672 SLS17 -9.761 8.361 44.687 -8.3649 -10.0517 0.0007911
1673 SLS1 -9.53 0.149 89.285 -0.0944 -9.8644 0.0028
1673 SLS2 -13.855 0.15 96.958 -0.0953 -14.2945 0.0039
1673 SLS3 -13.855 0.15 96.958 -0.0953 -14.2945 0.0039
1673 SLS4 -13.855 0.15 96.958 -0.0953 -14.2945 0.0039
1673 SLS5 -13.855 0.15 96.958 -0.0953 -14.2945 0.0039
1673 SLS6 -13.855 0.15 96.958 -0.0953 -14.2945 0.0039
1673 SLS7 -13.855 0.15 96.958 -0.0953 -14.2945 0.0039

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 68
CV. Dimiano Konsultan

TABLE: Joint Reactions


Joint OutputCase F1 F2 F3 M1 M2 M3
Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
1673 SLS8 -13.855 0.15 96.958 -0.0953 -14.2945 0.0039
1673 SLS9 -13.855 0.15 96.958 -0.0953 -14.2945 0.0039
1673 SLS10 -13.855 0.15 96.958 -0.0953 -14.2945 0.0039
1673 SLS11 -21.041 -2.29 101.27 2.3694 -21.5491 0.0049
1673 SLS12 -1.877 -2.296 87.816 2.3753 -2.1426 0.003
1673 SLS13 -2.344 2.588 84.972 -2.5591 -2.6098 0.0019
1673 SLS14 -13.789 -7.99 99.879 8.1284 -14.2117 0.0055
1673 SLS15 -15.346 8.29 90.399 -8.3199 -15.7692 0.0017
1673 SLS16 -8.039 -7.991 95.843 8.1302 -8.3897 0.005
1673 SLS17 -9.596 8.288 86.363 -8.3181 -9.9472 0.0012
1674 SLS1 -9.384 0.077 142.379 -0.0523 -9.7732 0.0032
1674 SLS2 -13.639 0.088 165.903 -0.0604 -14.1593 0.0044
1674 SLS3 -13.639 0.088 165.903 -0.0604 -14.1593 0.0044
1674 SLS4 -13.639 0.088 165.903 -0.0604 -14.1593 0.0044
1674 SLS5 -13.639 0.088 165.903 -0.0604 -14.1593 0.0044
1674 SLS6 -13.639 0.088 165.903 -0.0604 -14.1593 0.0044
1674 SLS7 -13.639 0.088 165.903 -0.0604 -14.1593 0.0044
1674 SLS8 -13.639 0.088 165.903 -0.0604 -14.1593 0.0044
1674 SLS9 -13.639 0.088 165.903 -0.0604 -14.1593 0.0044
1674 SLS10 -13.639 0.088 165.903 -0.0604 -14.1593 0.0044
1674 SLS11 -20.775 -2.326 179.623 2.3876 -21.3855 0.0043
1674 SLS12 -1.785 -2.353 131.76 2.4088 -2.0824 0.0033
1674 SLS13 -2.249 2.491 128.659 -2.5003 -2.5471 0.0034
1674 SLS14 -13.588 -7.987 166.489 8.1222 -14.0873 0.0038
1674 SLS15 -15.132 8.16 156.153 -8.2413 -15.6362 0.0041
1674 SLS16 -7.891 -7.995 152.13 8.1286 -8.2964 0.0035
1674 SLS17 -9.435 8.151 141.794 -8.2349 -9.8452 0.0038
1675 SLS1 -9.658 0.236 29.922 -0.1347 -9.9569 0.0095
1675 SLS2 -13.97 0.134 7.319 -0.0652 -14.3842 0.0134
1675 SLS3 -13.97 0.134 7.319 -0.0652 -14.3842 0.0134
1675 SLS4 -13.97 0.134 7.319 -0.0652 -14.3842 0.0134
1675 SLS5 -13.97 0.134 7.319 -0.0652 -14.3842 0.0134
1675 SLS6 -13.97 0.134 7.319 -0.0652 -14.3842 0.0134
1675 SLS7 -13.97 0.134 7.319 -0.0652 -14.3842 0.0134
1675 SLS8 -13.97 0.134 7.319 -0.0652 -14.3842 0.0134
1675 SLS9 -13.97 0.134 7.319 -0.0652 -14.3842 0.0134
1675 SLS10 -13.97 0.134 7.319 -0.0652 -14.3842 0.0134
1675 SLS11 -21.107 -2.335 -3.779 2.4245 -21.6107 0.018
1675 SLS12 -2.039 -2.126 49.786 2.2822 -2.2563 0.0065
1675 SLS13 -2.52 2.706 41.019 -2.6243 -2.7304 0.0049
1675 SLS14 -13.871 -7.9 25.197 8.099 -14.2836 0.0159
1675 SLS15 -15.477 8.208 -4.026 -8.2562 -15.8639 0.0104

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 69
CV. Dimiano Konsultan

TABLE: Joint Reactions


Joint OutputCase F1 F2 F3 M1 M2 M3
Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
1675 SLS16 -8.151 -7.837 41.267 8.0564 -8.4773 0.0124
1675 SLS17 -9.756 8.271 12.043 -8.2989 -10.0575 0.007
1676 SLS1 -9.708 0.275 68.278 -0.1684 -9.9905 0.009
1676 SLS2 -14.026 0.232 60.973 -0.1393 -14.4213 0.0124
1676 SLS3 -14.026 0.232 60.973 -0.1393 -14.4213 0.0124
1676 SLS4 -14.026 0.232 60.973 -0.1393 -14.4213 0.0124
1676 SLS5 -14.026 0.232 60.973 -0.1393 -14.4213 0.0124
1676 SLS6 -14.026 0.232 60.973 -0.1393 -14.4213 0.0124
1676 SLS7 -14.026 0.232 60.973 -0.1393 -14.4213 0.0124
1676 SLS8 -14.026 0.232 60.973 -0.1393 -14.4213 0.0124
1676 SLS9 -14.026 0.232 60.973 -0.1393 -14.4213 0.0124
1676 SLS10 -14.026 0.232 60.973 -0.1393 -14.4213 0.0124
1676 SLS11 -21.193 -2.206 59.913 2.3262 -21.6674 0.0166
1676 SLS12 -2.062 -2.11 79.321 2.2643 -2.2719 0.0064
1676 SLS13 -2.541 2.714 69.338 -2.6338 -2.7444 0.0048
1676 SLS14 -13.938 -7.8 78.351 8.019 -14.3278 0.0149
1676 SLS15 -15.534 8.279 45.077 -8.3081 -15.9026 0.0096
1676 SLS16 -8.199 -7.771 84.174 8.0004 -8.5092 0.0118
1676 SLS17 -9.795 8.308 50.9 -8.3266 -10.0839 0.0065
1677 SLS1 -9.659 0.271 106.632 -0.1727 -9.9601 0.0095
1677 SLS2 -13.965 0.279 114.782 -0.1782 -14.384 0.013
1677 SLS3 -13.965 0.279 114.782 -0.1782 -14.384 0.013
1677 SLS4 -13.965 0.279 114.782 -0.1782 -14.384 0.013
1677 SLS5 -13.965 0.279 114.782 -0.1782 -14.384 0.013
1677 SLS6 -13.965 0.279 114.782 -0.1782 -14.384 0.013
1677 SLS7 -13.965 0.279 114.782 -0.1782 -14.384 0.013
1677 SLS8 -13.965 0.279 114.782 -0.1782 -14.384 0.013
1677 SLS9 -13.965 0.279 114.782 -0.1782 -14.384 0.013
1677 SLS10 -13.965 0.279 114.782 -0.1782 -14.384 0.013
1677 SLS11 -21.126 -2.123 123.416 2.2615 -21.6269 0.0162
1677 SLS12 -2.013 -2.142 109.337 2.2791 -2.2411 0.0073
1677 SLS13 -2.497 2.674 97.998 -2.6125 -2.7172 0.0063
1677 SLS14 -13.872 -7.75 131.717 7.9745 -14.2863 0.0143
1677 SLS15 -15.486 8.306 93.921 -8.3308 -15.8735 0.0109
1677 SLS16 -8.138 -7.755 127.493 7.9798 -8.4706 0.0116
1677 SLS17 -9.752 8.3 89.697 -8.3255 -10.0578 0.0082
1678 SLS1 -9.56 0.172 149.023 -0.1179 -9.8968 0.0086
1678 SLS2 -13.833 0.199 173.544 -0.1377 -14.2986 0.0118
1678 SLS3 -13.833 0.199 173.544 -0.1377 -14.2986 0.0118
1678 SLS4 -13.833 0.199 173.544 -0.1377 -14.2986 0.0118
1678 SLS5 -13.833 0.199 173.544 -0.1377 -14.2986 0.0118
1678 SLS6 -13.833 0.199 173.544 -0.1377 -14.2986 0.0118

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 70
CV. Dimiano Konsultan

TABLE: Joint Reactions


Joint OutputCase F1 F2 F3 M1 M2 M3
Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
1678 SLS7 -13.833 0.199 173.544 -0.1377 -14.2986 0.0118
1678 SLS8 -13.833 0.199 173.544 -0.1377 -14.2986 0.0118
1678 SLS9 -13.833 0.199 173.544 -0.1377 -14.2986 0.0118
1678 SLS10 -13.833 0.199 173.544 -0.1377 -14.2986 0.0118
1678 SLS11 -20.959 -2.189 192.863 2.2915 -21.52 0.0122
1678 SLS12 -1.95 -2.253 142.657 2.3413 -2.1998 0.0086
1678 SLS13 -2.434 2.56 129.705 -2.5471 -2.6754 0.0083
1678 SLS14 -13.742 -7.826 190.401 8.012 -14.2031 0.0113
1678 SLS15 -15.354 8.216 147.228 -8.2825 -15.7883 0.0102
1678 SLS16 -8.039 -7.846 175.339 8.0269 -8.407 0.0103
1678 SLS17 -9.651 8.197 132.166 -8.2676 -9.9923 0.0091

Dari hasil perhitungan dengan sejumlah kombinasi pembebanan terlihat bahwa beban
aksial tekan 1 tiang sebesar Pa=195,98 kN (Abutment) dan Pa=140,08 kN (Pilar). Kedua
nilai beban aksial tekan struktur pilar dan abutment tersebut lebih kecil (< Pu= 1112 kN)
dari kapasitas aksial ijin pondasi. Kondisi ini mengindikasikan bahwasanya kemampuan
formasi tiang pada abutment dan pilar mencukupi daya dukung.

IV.9. Rekomendasi Desain Pondasi

Dari hasil proses disain yang dilakukan mulai dari pendistribusian gaya dari
SAP200v.11 sampai ke perhitungan kapasitas tiang pancang baik aksial tekan dan tarik
maupun lateral dapat disimpulkan bahwa tiang pancang dengan 30 cm, panjang L=12m
dan berjumlah n=16 mencukupi sebagai pondasi abutment Desa Lubuk Bigau Kec Kampar
Kiri Hulu.

Begitu juga dengan formasi sejumlah n=20 unit pancang spun pile mencukupi
sebagai pondasi pilar jembatan gantung desa lubuk bigau tersebut.

Analisa Sub Structure Jembatan Desa Lubuk Bigau Kec Kampar Kiri Hulu - 71

Anda mungkin juga menyukai