Anda di halaman 1dari 3

EKSTRAKSI METODE REFLUKS

A. Definisi Ekstraksi
Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati
atau hewani menurut cara yang cocok, di luar pengaruh cahaya matahari langsung. Ekstrak kering
harus mudah digerus menjadi serbuk (Depkes RI, 1995).
Ekstraksi merupakan proses suatu zat atau beberapa dari suatu padatan atau cairan dengan
bantuan pelarut. Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larutan yang berbeda dari komponen-
komponen tersebut. Ekstraksi biasa digunakan untuk memisahkan dua zat berdasarkan perbedaan
kelarutan. Bahan diperiksa untuk menemukan kelompok senyawa kimia tertentu, misalnya
alkaloid, flavonoid atau saponin, meskipun struktur kimia sebetulnya dari senyawa ini bahkan
keberadaannya belum diketahui (Mandiri, 2013).
Ada beberapa metode ektraksi yaitu ekstraksi dengan pelarut cara dingin dan cara panas.
Ekstraksi dengan pelarut cara dingin, yaitu :
1. Maserasi
2. Perkolasi

Ekstraksi dengan pelarut cara panas, yaitu :


1. Refluks
2. Sokletasi
3. Digesti
4. Infuse
5. Dekok

B. Refluks
Refluks merupakan ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu
tertentu dan jumlah pelarut yang relative konstan dengan adanya pendinginan balik. Ekstraksi
refluks digunakan untuk mengekstraksi bahan-bahan yang tahan terhadap pemanasan (Sudjadi,
1986).
Prinsip dari metode refluks adalah pelarut volatil yang digunakan akan menguap pada
suhu tinggi, namun akan didinginkan dengan kondensor sehingga pelarut yang tadinya dalam
bentuk uap akan mengembun pada kondensor dan turun lagi ke dalam wadah reaksi sehingga
pelarut akan tetap ada selama reaksi berlangsung. Sedangkan aliran gas N 2 diberikan agar tidak
ada uap air atau gas oksigen yang masuk terutama pada senyawa organologam untuk sintesis
senyawa anorganik karena sifatnya reaktif (Sudjadi, 1986).
Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara sampel dimasukkan ke dalam
labu alas bulat bersama-sama dengan cairan penyari lalu dipanaskan, uap cairan penyari
terkondensasi pada kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang akan turun
kembali menuju labu alas bulat, akan menyari kembali sampel yang berada pada labu alas bulat.
Demikian seterusnya berlangsung secara berkesinambungan sampai penyarian sempurna,
penggantian pelarut dilakukan sebanyak 3 kali setiap 3-4 jam. Filtrat yang diperoleh dikumpulkan
dan dipekatkan (Sudjadi, 1986).

C. Keuntungan dan kerugian metode Refluks


1. Keuntungan metode Refluks
Keuntungan dari metode ini adalah digunakan untuk mengekstraksi sampel-sampel yang
mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung.
2. Kerugian metode Refluks
Kerugiannya adalah membutuhkan volume total pelarut yang besar dan sejumlah
manipulasi dari operator.

D. Prosedur metode Refluks

Cooling

Kondensor

Labu alas bulat

Heating

Gambar. Alat Ekstraksi Refluks


Pemanasan suhu tinggi tanpa ada zat yang dilepaskan. Tabung kondensor dihubungkan
dengan selang berisi air dingin. Selang air masuk ada di bagian bawah dan selang air keluar di
bagian atas. Prinsip kerja pada rangkaian refluks ini terjadi empat proses, yaitu :
1. Heating, terjadi pada saat feed dipanaskan di labu didih, evaporating (penguapan) terjadi
ketika feed mencapai titik didih dan berubah fase menjadi uap yang kemudian uap tersebut
masuk ke kondensor dalam
2. Evaporating (Penguapan),
3. Kondensasi (Pengembunan), proses ini terjadi di kondensor, jadi terjadi perbedaan suhu antara
kondensor dalam yang berisi uap panas dengan kondensor luar yang berisikan air dingin, hal
ini menyebabkan penurunan suhu dan perubahan fase dari steam tersebut untuk menjadi liquid
kembali dan
4. Cooling, terjadi di dalam ember, di dalam ember kita masukkan batu es dan air, sehingga
ketika kita menghidupkan pompa, air dingin akan mengalir dari bawah menuju kondensor
luar, air harus dialirkan dari bawah kondensor bukan dari atas agar tidak ada turbulensi udara
yang menghalangi dan agar air terisi penuh.

Gambar 1. Simplisia Mahkota dewa yang telah Gambar 2. Proses ekstraksi Mahkota
dihaluskan dimasukkan ke dalam labu alas dewa menggunakan Refluks
bulat

Gambar 3. Proses penyaringan yang telah


di ekstraksi menggunakan Refluks
sebanyak 3 kali
Prosedur dari sintesis dengan metode refluks adalah semua reaktan atau bahannya
dimasukkan dalam labu bundar leher tiga. Kemudian dimasukkan batang magnet stirer setelah
kondensor pendingin air terpasang campuran diaduk dan direfluks selama waktu tertentu sesuai
dengan reaksinya. Pengaturan suhu dilakukan pada penangas air, minyak atau pasir sesuai dengan
kebutuhan reaksi. Pelarut akan mengekstraksi dengan panas, terus akan menguap sebagai senyawa
murni dan kemudian terdinginkan dalam kondensor, turun lagi ke wadah, pengekstraksi lagi.
Demikian seterusnya berlangsung secara berkesinambungan sampai penyaringan sempurna. Gas
N2 dimasukkan pada salah satu leher dari labu bundar. Dilakukan dengan menggunakan alat
destilasi, dengan merendam simplisia dengan pelarut/solven dan memanaskannya hingga suhu
tertentu. Pelarut yang menguap sebagian akan mengembung kembali kemudian masuk ke dalam
campuran simplisia kembali, dan sebagian ada yang menguap (Mandiri, 2013).

Anda mungkin juga menyukai