Perundang Undangan yang Berkaitan dengan Visum et Repertum
1. KUHAP pasal 179
Ayat (1) : setiap orang yang diminta pendapat sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan. Ayat (2) : semua keterangan tersbut di atas untuk saksi berlaku juga bagi mereka yang memberikan keterangan ahli dengan ketentuan bahwa mereka mengucapkan sumpah atau janji akan memberikan keterangan yang sebaik baiknya dan yang sebenar benarnya, menurut pengakuan dalam bidang keahliannya 2. KUHAP Pasal 133 ayat (1) :Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seseorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana ia yang berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya. Ayat (2) : permintaan beberapa ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis yang dalam surat itu disebutkan dengan tugas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat ataupun pemeriksaan bedah mayat. Ayat (3) : mayat yang dikirim kepada Ahli Kedokteran Kehakiman atau dokter Rumah Sakit harus diperlakukan secara baik penuh penghormatan bahwa mayat tersbut diberi label yang memuat identitas mayat, dilakukan dengan diberi cap jabatan yang diletakkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat 3. KUHAP Pasal 134 ayat (1) berbunyi: Dalam hal sangat diperlukan dimana untuk keperluan pembuktian bedah mayat tidak mungkin lagi dihindari, penyidik wajib memberitahukan terlebuh dahulu kepada keluarga korban. Ayat (2) : Dalam hal keluarga korban tidak keberatan, penyidik wajib menerangkan dengan sejelas-jelasnya tentang maksud dan tujuan perlu dilakukannya pembedahan tersebut. 4. KUHAP Pasal 135 Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan perlu melakukan penggalian mayat, dilakukan menurut ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133 ayat (2) dan Pasal 134 ayat (1) undang-undang ini.