Anda di halaman 1dari 2

1.7.

Perundang Undangan yang Berkaitan dengan Visum et Repertum

1. KUHAP pasal 179


Ayat (1) : setiap orang yang diminta pendapat sebagai ahli kedokteran
kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi
keadilan.
Ayat (2) : semua keterangan tersbut di atas untuk saksi berlaku juga bagi
mereka yang memberikan keterangan ahli dengan ketentuan bahwa mereka
mengucapkan sumpah atau janji akan memberikan keterangan yang sebaik
baiknya dan yang sebenar benarnya, menurut pengakuan dalam bidang
keahliannya
2. KUHAP Pasal 133
ayat (1) :Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani
seseorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa
yang merupakan tindak pidana ia yang berwenang mengajukan permintaan
keterangan ahli kepada kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.
Ayat (2) : permintaan beberapa ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilakukan secara tertulis yang dalam surat itu disebutkan dengan tugas untuk
pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat ataupun pemeriksaan bedah mayat.
Ayat (3) : mayat yang dikirim kepada Ahli Kedokteran Kehakiman atau dokter
Rumah Sakit harus diperlakukan secara baik penuh penghormatan bahwa mayat
tersbut diberi label yang memuat identitas mayat, dilakukan dengan diberi cap
jabatan yang diletakkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat
3. KUHAP Pasal 134
ayat (1) berbunyi: Dalam hal sangat diperlukan dimana untuk keperluan pembuktian
bedah mayat tidak mungkin lagi dihindari, penyidik wajib memberitahukan terlebuh
dahulu kepada keluarga korban.
Ayat (2) : Dalam hal keluarga korban tidak keberatan, penyidik wajib menerangkan dengan
sejelas-jelasnya tentang maksud dan tujuan perlu dilakukannya pembedahan tersebut.
4. KUHAP Pasal 135
Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan perlu melakukan penggalian mayat,
dilakukan menurut ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133 ayat (2) dan Pasal
134 ayat (1) undang-undang ini.

Anda mungkin juga menyukai