Isi
Isi
I. PENDAHULUAN
daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah.
Sawi mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama
lain. Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau (Brassica
rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin).
Selain itu, terdapat pula sawi putih (Brassica rapa kelompok pekinensis, disebut
juga petsai) yang biasa dibuat sup atau diolah menjadi asinan. Jenis lain yang
alboglabra) adalah sejenis sayuran daun lain yang agak berbeda, karena daunnya
lebih tebal dan lebih cocok menjadi bahan campuran mi goreng. Sawi sendok
(pakcoy atau bok choy) merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai
dikenal pula dalam dunia boga Indonesia (Haryanto dan Tina, 2002).
dengan sawi , jadi pakcoy dan sawi merupakan satu genus, hanya varietasnya saja
yang berbeda. Penampilannya sangat mirip dengan sawi, akan tetapi lebih pendek
dan kompak. Tangkai daunnya lebar dan kokoh. Tulang daunnya mirip dengan
sawi hijau. Daunnyapun lebih tebal dari sawi hijau (Haryanto dan Tina, 2002).
Tanaman pakcoy bila ditinjau dari aspek ekonomis dan bisnisnya layak
yang semakin lama semakin tinggi serta adanya peluang pasar. Harga jual sawi
pakcoy lebih mahal daripada jenis sawi lainnya. Menurut Haryanto dan Tina
cocok untuk komoditas tersebut, disamping itu, umur panen sawi pakcoy relatif
pendek yakni 40-50 hari setelah tanam dan hasilnya memberikan keuntungan
B2, vitamin B6, vitamin C, kalium, fosfor, tembaga, magnesium, zat besi, dan
mengakses informasi pasar yang akurat. Masalah ini dapat menimbulkan risiko
dan ketidak pastian bagi petani baik yang sifatnya risiko produksi maupun risiko
pasar (harga). Hal tersebut menuntut adanya perubahan strategi pemasaran yang
dilakukan oleh petani. Salah satu strategi pemasaran yang dipandang dapat
kemitraan.
rendahnya harga serta kualitas produk pertanian, sistem usaha tani kemitraan
antara petani kecil dengan perusahaan agrobisnis dan supermarket ternyata dapat
berkembang pesat. Sistem ini dapat menerobos berbagai kendala yang dihadapi
sektor pertanian. Arus liberalisasi pasar, perubahan pola konsumsi, serta inovasi
pertanian bernilai tinggi seperti produk hortikultura, benih unggul, dan rempah-
Hubungan ideal dalam kemitraan adalah hubungan timbal balik yang saling
berkesinambungan.
1.2 Tujuan
Mahasiswa) adalah :
Cianjur.
dengan supermarket.
berbagai jenis tanaan sayuran, baik yang lokal maupun yang berasal dari luar
komersial dan prospek yang baik. Selain ditinjau dari aspek klimatologis, aspek
teknis, dan aspek ekonomi, aspek sosial juga sangat mendukung, sehingga sawi
bertambahnya permintaan akan sayuran pada umunya dan sawi pada khususnya.
pasar Internasional yang cukup besar besar untuk komoditas sawi, sehingga sawi
golongan masyarakat kelas atas. Sawi juga merupakan sayuran yang amat
digemari oleh masyarakat keturunan Cina. Namun, pada saat sekarang ini semua
orang merupakan calon konsumen sawi yang potensial karena mudahnya rasa
sayuran ini diterima oleh lidah. Di Indonesia banyak sekali jenis masakan yang
masakan lainnya yang membuktikan bahwa sawi merupakan sayuran yang cukup
populer di Indonesia.
a. Taksonomi
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rhoeadales
Genus : Brassica
b. Morfologi
berbentuk oval, berwarna hijau tua, dan mengkilat, tidak membentuk kepala,
tumbuh agak tegak atau setengah mendatar, tersusun dalam spiral rapat, melekat
pada batang yang tertekan. Tangkai daun, berwarna putih atau hijau muda, gemuk
Sawi pada umumnya banyak ditanam didataran rendah. Tanaman ini selain
tahan terhadap suhu panas (tinggi) juga mudah berbunga dan menghasilkan biji
secara alami pada kondisi iklim tropis Indonesia (Haryanto dan Tina, 2002).
1. Keadaan iklim
usaha tani sawi adalah suhu udara, kelembaban udara, curah hujan, dan
a. Suhu udara.
tetapi saat ini berkembang pesat di daerah panas (tropis). Suhu udara yang
malam hari 15,6C dan siang hari 21,1C . (Sastrahidajat dan Soemarno, 1996).
udara yang berkisar antara 19C - 21C. Keadaan suhu suatu daerah atau wilayah
berkaitan erat dengan ketinggian tempat dari permukaan laut (dpl). Daerah yang
memiliki suhu berkisar antara 19C - 21C adalah daerah yang ketingiannya 1000-
1200 m di atas permukaan laut, semakin tinggi letak suatu daerah dari permukaan
Suhu yang melebihi 21C dapat menyebabkan tanaman sawi tidak dapat
tumbuh dengan baik. Hal ini dikarenakan suhu udara yang sangat mempengaruhi
pertumbuhan sawi. Jika suhu tidak sesuai maka pertumbuhannya tidak akan
lebih besar. Jika suhu sesuai dengan daerah yang dikehendaki, maka tanaman
dalam jumlah yang besar, sehingga sumber energi lebih tersedia untuk proses
b. Kelembaban udara
menurut Cahyono (2003), berkisar antara 80% sampai dengan 90%. Kelembaban
yang tinggi dan lebih dari 90% berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan
tanaman. Tanaman tumbuh tidak sempurna, tanaman tidak subur, kualitas daun
jelek, dan bila penanaman bertujuan untuk pembenihan maka kualitas biji yang
tanaman.
c. Curah hujan
tanaman karena ketersediaan air tanah mencukupi. Curah hujan yang sesuai untuk
sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada
cukup. Cahaya matahari merupakan energi yang diperlukan untuk tanaman dalam
tanaman untuk pertumbuhan dan produksi berkisar antara 350 cal / cm2- 400 cal /
cm2 setiap hari (Cahyono, 2003). Lebih lanjut dinyatakan bahwa tanaman sawi
2. Keadaan tanah
Sawi pada umumnya banyak ditanam di dataran rendah. Tanaman ini selain
tahan terhadap suhu panas (tinggi) juga mudah berbunga dan menghasilkan biji
secara alami pada kondisi iklim tropis Indonesia (Haryanto dan Tina, 2002).
Dengan kata lain tanaman ini cukup adaptif dengan keadaan iklim di Indonesia.
iklim, cuaca dan tanahnya sehingga tanaman ini baik dikembangkan di Indonesia
ini. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai
dengan 200 meter di atas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada
daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl. Tanaman
pakcoy dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa
dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi.
Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran
tinggi.
Kegiatan membersihkan lahan dari segala vegetasi atau tanaman yang tidak
pembukaan lahan baru). Menyiapkan lahan yang bersih permukaannya dan layak
untuk jenis semua tanaman akan mempunyai perlakuan yang relatif hampir sama,
tetapi dalam hal pembuatan bedengan mempunyai perlakuan yang berbeda beda.
pemberian pupuk organik atau pupuk kimia sebagai pupuk dasar untuk
memperbaiki stuktur fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan
lahan.
rerumputan, semak atau bahkan pepohonan yang tumbuh. Lahan harus bersih dan
tidak boleh terus ternaungi. Lokasi yang teduh dan ternaungi tidak baik untuk
pertumbuhan sawi karena jenis sayuran ini merupakan jenis tanaman sayur yang
menyukai cahaya, untuk lahan yang akan ditanami sawi pengemburan biasanya
dilakukan dengan cara mencangkul tanah sedalam 20-40 cm. Pengolahan tanah ini
dilakukan secara sempurna hingga tidak ada lagi gumpalan-gumpalan tanah yang
digunakan sebagai tempat atau lahan untuk penanaman sawi harus gembur karena
tanah yang bergumpal atau keras akan menghambat pertumbuhan sehingga masa
panen dapat lebih lama atau tanaman tumbuh kerdil tidak seperti yang diinginkan.
pupuk kandang sebanyak 10 ton/ha, (Haryanto dan Tina, 2002). Pemberian pupuk
kandang pada saat pengemburan bertujuan agar pupuk kandang dapat lebih cepat
bercampur merata denga tanah sehingga unsur hara dan stuktur tanah dapat
dengan mudah tergantikan, untuk daerah yang mempunyai derajat keasaman yang
tidak terlalu asam, semakin bersifat asam, maka tanah itu memerlukan kapur yang
lebih banyak. Setelah lahan digemburkan, kemudian tanah diratakan dan membuat
agar tumbuh lebih teratur dan baik. Bedengan sebaiknya dibuat memanjang dari
arah timur ke barat agar tanaman dapat menerima cahaya matahari yang perlu
Alat dan Bahan yang dibutuhkan selama kegiatan pembersihan lahan yaitu
untuk memotong tanaman yang tumbuh pada lahan yang akan digunakan sebagai
lahan tanaman pakcoy. Garu digunakan untuk mengangkat sisa-sisa akar, sisa
2008).
2.2.2 Pembibitan
Ukuran bedegan yang akan digunakan untuk pembibitan tidak perlu terlalu lebar
dan luas, karena pebibitam tidak memerlukan jarak tanam yang jauh dan besar.
dahulu ditaburi dengan 2 kg pupuk kandang, 20 g urea, 10 g TSP dan 7,5 g KCL.
sprayer atau gembor. Benih yang baik akan tumbuh 3-5 hari setelah penaburan
benih. Setelah berdaun 3-5 helai (kira-kira berumur 3-4 minggu setelah benih
2.2.3 Penanaman
sesuai dengan ukuran petak tanah. Tinggi bedengan penanaman ini dibuat sekiar
20-30 cm dengan jarak antar bedengan 30 cm. jarak antar bedengan ini bertujuan
sebagai parit drainase dan tempat lalu lalang pekerja. Satu minggu sebelum
pupuk kandang, TSP, dan KCL yang dosisnya berturut-turut 10 ton, 100 kg, dan
30 x 30 cm.
Pilihlah bibit yang pertumbuhannya baik. Ciri-ciri bibit yang baik adalah
batang tubuh tegak, daun hijau segar mengkilap dan tidak terserang hama atau
bibit dapat menggunakan alat bantu seperti cetok atau sendok tanaman untuk
memindahkan tanaman agar sebagian tanah yang membalut perakaran bibit dapat
penanaman. Peggalian dilakukan dengan tangan atau tugal pada titik yang sesuai
dengan jarak tanam. Ukuran lubang tidak perlu terlalu besar, cukup 4-8 x 6-10
cm, namun yang terpenting bibit dapat tumbuh dengan baik dan tidak gampang
2.2.4 Pemeliharaan
tanaman. Hasil yang optimal hanya akan dicapai apabila pemeliharaan tanaman
a. Penyiraman
Air adalah faktor pembatas tumbuh tanaman. Tanpa air yang cukup sawi
tumbuh kerdil layu dan bahkan dapat mati. Sejak tanaman disemai hingga tumbuh
Pada musim hujan, air hujan yang turun biasanya mampu mencukupi
kebutuhan air yang diperlukan sawi. Bahkan saat hujan turun deras, air dapat
merupakan jarak antar bedengan harus dijaga agar tidak mampat sehingga mampu
Dimusim kemarau atau saat hujun turun tidak menentu, siraman tanaman
gembor, pipa penyemprot, sprinkler, atau dengan sistem leb. Sistem leb ialah
memasukkan air ke areal melalui parit drainase selama beberapa waktu (2-8 jam),
hingga air cukup membasahi tanah pada pagi dan sore hari umunya sudah
memadai.
b. Penjarangan
tumbuh tidak teratur. Jika hal ini dibiarkan dan tidak dilakukan penjarangan maka
akan menyebabkan adanya persaingan dalam mengambil unsur hara dalam tanah.
Penjarangan ini bertujuan untuk mendapatkan kualitas dan hasil sawi yang baik.
mencabut tanaman yang tumbuh berdekatan atau terlalu rapat. Sisakan tanaman
yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur, untuk penanaman
cm.
c. Penyulaman
sulaman biasanya diambil dari bibit tanaman yang masih tersisa di bedengan
pembibitan, hal ini bertujuan agar umur dan tingkat pertumbuhan tanaman yang
tidak berbeda jauh. Cara penyulaman cukup sederhana dan muda, tanaman yang
mati dibuang dengan cara dicabut kemudian lubang penanaman dibuat pada bekas
penggantinya.
banyak. Penyiangan ini dilakukan agar pengambilan unsur hara dari dalam tanah
dilakukan dengan cara menaikan tanah yang jatuh kebagian parit pengairan ke
bedengan semula.
e. Pemupukan tambahan
Pupuk tambahan diberikan pada saat 3 minggu setelah tanam yaitu urea
dengan dosis 50 kg per ha. Pupuk TSP dan KCl tidak terlalu dibutuhkan untuk
pemupukan tambahan ini hal ini dikarenakan sawi merupakan sayuran daun yang
urea yang lebih penting dan lebih dibutuhkan sebagai pupuk tambahan.
dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali atau dapat juga dengan
melarutkan pupuk urea tersebut dengan air, lalu disiramkan pada bedengan
5 m bedengan.
pengendalian OPT dilakukan agar tidak terjadi kerusakan pada bagian tananaman,
produk serta menjaga kesehatan tanaman dan kelestarian lingkungan hidup dan
aman konsumsi.
jenis hama dan penyakit yang ada pada tanaman sawi, sehingga pada saat
Menurut Haryanto dan Tina (2002), berikut ini adalah jenis hama dan
1. Hama
Gejala seperti daun bagian dalam yang terlindungi oleh daun bagian luar
berwarna hijau muda dan rambut yang berwarna hitam. Seranggan dewasa
menghasilkan telur yang jumlahnya 30-80 butir tiap kelompok. Telur ini
akan menetas dalam jangka waktu 1-2 minggu dan setiap hari jumlah
telurnya akan bertambah. Setelah menetas ulat akan melalap habis daun
secara kuratif atau setelah terjadi serangan dapat juga dilakukan dengan
tersebut adalah kulit ari daun yang tersisa setelah dagingnya dimakan
hama. Selanjutnya daun menjadi berlubang karena kuli ari daun tersebut
Ulat yang baru menetas warnanya hijau muda. Settelah dewasa warna
karena hama ini tertarik akan cahaya. Pada malam hari obor diletakkan
60 EC dengan dosis 1-2 cc per 1 l air, atau Sevin dengan dosis 1-2 kg per
ha. Volume semprotnya 400-500 l larutan per ha, selain itu dianjurkan
Gejala pada tanaman sawi akibat siput adalah daunnya banyak berlubang
tetapi tidak merata. Sering pula dijumpai jalur-jalur bekas lendir pada
cokelat dengan tubuh lunak ini bergerak amat lambat. Siput umurnya
Gejalanya yaitu daun banyak berlubang dengan jarak antara lubang sangat
Penyebabnya adalah cacing bulu Cut worn yang menghuni tanah serta
2. Penyakit:
yang ditanam dari lahan yang sakit ke lahan yang masih sehat dan dapat
Dosis fungisida yang diberikan adalah 0,75% atau 75 gr dalam 100 l air.
gelap dengan garis tengah mencapai 1 cm. Penyakit ini lebih banyak
dan bentuknya tidak teratur. Jaringan yang membusuk pada awalnya tidak
menjadi berbau.
pengangkutan.
bedengan.
f. Busuk Rhizoctonia
Gejala pada tangkai dan tulang daun induk terdapat bercak coklat seperti
berlendir.
bersentuhan dengan tanah dan jarak tanam tidak boleh terlalu rapat.
g. Bercak Daun
2.2.6 Panen
Hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan panen ini adalah umur panen
dan cara panennya. Panen harus dilakukan pada waktu yang tepat agar sesuai
dengan keinginan konsumen dan baik kualitasnya. Sawi yang dipanen terlalu tua
akan menjadi keras dan tidak enak untuk dikonsumsi, sedangkan apabila dipanen
terlalu muda produksinya menjadi sedikit dan harga jualnya rendah karena tidak
memenuhi standar yang diinginkan oleh konsumen. Sawi yang telah dilakukan
kegiatan panen sawi tersebut tetap bernafas dan hidup sehingga perlu dilakukan
penanganan hasil panen secara tepat. Tujuan pasca panen adalah agar sayur yang
dipanen tetap memiliki mutu yang baik hingga sampai ke tangan konsumen..
1) Umur panen
Tanaman sawi yang siap dipanen adalah yang berumur 40-50 hari, selain
berdasarkan umurnya kriteria sawi yang siap dipanen adalah dengan melihat
keadaan fisik tanaman seperti warna, bentuk, dan ukuran daun. Menurut Haryanto
dan Tina (2002), apabila daun terbawah sudah mulai menguning maka sawi harus
secepatnya dipanen karena hal ini menandakan bahwa tanaman mulai memasuki
fase generatif atau akan segera berbunga. Jika tanaman dipanen belum berbunga
maka sawi yang dihasilkan segar dan tidak keras atau kasar apabila dikonsumsi.
2) Cara panen
Cara panen sawi ada dua macam yakni cara pertama adalah dengan cara
mencabut seluruh tanaman beserta akarnya. Cara panen seperti ini dilakukan
untuk jenis lahan yang lembap atau gembur seperti di dataran tinggi atau media
hidroponik. Cara panen yang kedua adalah dengan cara memotong bagian pangkal
batang yang berada diatas tanah dengan menggunakan pisau yang tajam. Cara
alat atau mesin pemanen yang khusus, namun di Indonesia pemanenan sawi masih
pemanenan secara selektif dan dapat memperkecil kerusakan hasil panen. Adapun
Bahan dan alat yang digunakan dalam kegiatan panen seperti keranjang
Fungsi bahan dan alat yang digunakan dalam kegiatan panen yaitu :
panen.
pasca panen merupakan kegiatan penanganan sayur yang telah selesai dipanen
Tujuan kegiatan ini adalah tersedianya (jumlah dan kualitas) sesuai dengan
permintaan pasar baik domestik maupun global. Alat dan bahan yang diperlukan
Kemasan kotak plastik, karung goni, peti kayu dan kotak karton digunakan
Stiker digunakan sebagai tanda pengenal pada kemasan sawi yang siap
didistribusikan.
Sawi yang baru saja dipanen harus dibersihkan dan dicuci. Pembersihan
dilakukan dengan membuang kotoran yang mungkin melekat atau terikut pada
sayuran pada saat dipanen. Kotoran ini dapat berupa ranting, rumput, daun kering
atau bahkan tanah sedangkan sawi yang dipanen dengan cara dicabut maka
agar penampakannya lebih bersih. Pencucian tidak perlu terlalu lama, cukup
b. Sortasi
memisahkan antara pakcoy yang baik dengan yang kurang baik, daun-daun yang
terkena penyakit, rusak atau abnormal sebaiknya dibuang. Kriteria sortasi dilhat
dari sejauh mana batang atau daun rusak. Kerusakan maksimum yang ditolerir
sewaktu penyortiran adalah 10% dari seluruh bagian (Haryanto dan Tina, 2002).
c. Pengemasan
pengumpul pengemasan masih dilakukan dalam jumlah besar. Sawi diikat bagian
pangkalnya sekitar 3-6 batang, kemudian sawi diletakkan dalam karung plastik
yang dilebarkan lantas disatukan dalam gulungan atau ikatan besar. Ikatan tidak
perlu terlalu erat karena apabila ikatan terlalu erat akan merusak bagian batang
dan daun dari sawi tersebut. Sawi yang hendak dikirim dapat pula diletakkan
konsumen pengemasan sawi dilakukan pada ikatan yang lebih kecil. Satu ikatan
dapat terdiri 2-3 batang, sebagai pengikatnya dapat digunakan aneka tali, misalnya
tali plastik, tali dari bambu, tali dari batang pisang atau yang lainnya. Pada
supermarket biasanya sawi diikat pangkalnya dengan isolasi atau plastik atau
d. Penyimpanan
Sawi akan lebih tahan lama apabila disimpan pada ruangan bersuhu rendah,
hal ini bertujuan untuk menekan proses pelayuan, penuaan maupun kegiatan
mikroba perusak.
demikian kadar air yang terdapat dalam pakcoy tetap dipertahankan sekitar 95%
hingga pakcoy dapat tetap segar sampai ke tangan konsumen. Apabila sawi
disimpan di tempat yang baik dan tepat maka pakcoy dapat bertahan hingga 3-4
minggu.
Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau
lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan
kesenjangan antara usaha kecil dan menengah dengan usaha besar (Bachruddin,
2009).
kecil dengan cara membantu usaha kecil yang termarjinalisasi oleh bisnis atau
usaha besar. Definisi dan kebijaksanaan kemitraan usaha resmi telah diatur dalam
kerjasama usaha kecil dengan usaha menengah atau dengan usaha besar disertai
pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah atau usaha besar dengan
Pada dasarnya maksud dan tujuan kemitraan yaitu untuk membantu para
(1999), tujuan ideal kemitraan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kemitraan
Manfaat yang dapat dicapai dari usaha kemitraan (Hafsah, 1999) antara lain:
a) Produktivitas
perlu memiliki lahan dan pekerja lapangan sendiri, karena biaya untuk keperluan
dicapai secara simultan yaitu dengan cara menambah unsur input baik kualitas
maupun kuantitasnya dalam jumlah tertentu akan diperoleh output dalam jumlah
dan kualitas yang berlipat. Melalui model kemitraan petani dapat memperoleh
tambahan input, kredit dan penyuluhan yang disediakan oleh perusahaan inti.
b) Efisiensi
menggunakan tenaga kerja yang dimiliki oleh petani. Sebaliknya bagi petani yang
umumnya relatif lemah dalam hal kemampuan teknologi dan sarana produksi,
dengan bermitra akan dapat menghemat waktu produksi melalu teknologi dan
dan produktivitas dipihak petani yang menentukan terjaminnya pasokan pasar dan
d) Risiko
yang dihadapi oleh kedua belah pihak. Kontrak akan mengurangi risiko yang
dihadapi oleh pihak inti jika mengandakan pengadaan bahan baku sepenuhnya
dari pasar terbuka. Perusahaan inti juga akan memperoleh keuntungan lain karena
mereka tidak harus menanamkan investasi atas tanah dan mengelola pertanian
yang sangat luas. Risiko yang dialihkan perusahaan perusahaan inti ke petani
yakni :
Di sisi lain risiko yang dialihkan petani ke perusahaan inti antara lain:
e) Sosial
tinggi. Ini berarti negara terhindar dari kecemburuan sosial. Kemitraan dapat pula
dan sekaligus terciptanya pemerataan yang lebih baik, otomatis akan mengurangi
timbulnya kesenjangan ekonomi antar pelaku yang terlibat dalam kemitraan yang
antara lain:
mengerjakan sendiri.
pemasaran
dilakukan selama ini belum optimal, dalam arti kemitraan yang terjadi belum
memberikan manfaat seperti yang diharapkan khususnya bagi pihak usaha kecil
lebih mendorong dan atau menerapkan sistem kemitraan yang lebih efektif, adil
agribisnis.
Kemitraan adalah kerjasama usaha kecil dengan usaha menengah atau dengan
dan meningkatkan peranan usaha kecil sebagai usaha yang tangguh dan
1. Inti Plasma
mitra, yang di dalamnya perusahaan mitra bertindak sebagai inti dan kelompok
disepakati.
mitra,
perusahaan,
g. Menyediakan lahan.
Plasma
Plasma
2. Subkontrak
dintaranya:
Kelompok mitra
Kelompok mitra
3. Dagang Umum
mitra dengan perusahaan mitra memasarkan hasil produksi kelompok mitra atau
Memasarkan produk
kelompok mitra
Konsumen / industri
4. Keagenan
mitra, yang di dalamnya kelompok mitra diberi hak khusus untuk memasarkan
barang atau jasa usaha perusahaan mitra. Syarat kelompok mitra yaitu
mendapatkan hak khusus untuk memasarkan barang dan jasa usaha perusahaan
Memasarkan
Konsumen / industri
mitra, yang di dalamnya kelompok mitra menyediakan lahan, sarana dan tenaga.
Perusahaan mitra menyediakan biaya atau modal dan atau sarana untuk
mitra pada pola ini yakni menyediakan lahan, sarana dan tenaga kerja, sedangkan
syarat perusahaan mitra yaitu menyediakan biaya, modal, dan teknologi untuk
mengusahakan/membudidayakan pertanian.
Biaya
Lahan Modal
Sarana Teknologi
tenaga Manajemen
terjadi perselisihan, serta klausul lainnya yang memberikan kepastian hukum bagi
kedua belah pihak. Hubungan kemitraan antara usaha kecil dengan menengah dan
salah satu atau lebih bidang produksi dan pengolahan, pemasaran, permodalan,
Minggu yakni dimulai dari tanggal 23 Maret 2015 sampai 30 Mei 2015. Kegiatan
Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. P4S Agrofarm
pembalikan tanah, pembuatan bedengan dan pembuatan parit atau drainase. Pada
tahap kegiatan penyiapan lahan alat yang digunakan adalah cangkul yang terbuat
dari besi, bermata tajam, bergagang kayu yang sedikit panjang. Alat ini memiliki
Ukurannyapun bermacam-macam ada yang besar, sedang dan kecil, selain dari
cangkul alat lain yang digunakan adalah garu (sisir) terbuat dari besi atau baja
bermata runcing seperti jari yang jumlahnya lebih banyak dari garpu yang
jaraknya jaraknya lebih rapat serta bergagang panjang dan terbuat dari kayu. Garu
meratakan tanah.
digunakan adalah gembor. Alat ini seperti alat penyiram tanaman biasanya yang
digunakan untuk menyiram tanaman, air dimasukkan melalui sisi bagian atas yang
terbuka setengah bagian, lalu dengan memiringkan ke bawah air akan keluar
penyemprotan alat yang digunakan adalah hand sprayer. Kapasitas tangki yang
digunakan adalah 17 liter. Hand sprayer terdiri dari tangki untuk wadah campuran
Pada tahap kegiatan pemanenan alat yang digunakan adalah pisau cutter.
Pisau yang terbuat dari besi yang panjangnya 20 cm dan bergagang palstik.
Bahan yang digunakan dalam kegiatan budidaya ini adalah benih pakcoy,
Pada tahap penanganan pasca panen ini merupakan tahap atau kegiatan yang
Alat ini berguna untuk mengetahui berat sayuran yang akan dikemas yang
selanjutnya sayur yang telah dikemas ini akan dipasarkan ke restoran ataupun
supermarket yang telah melakukan mitra dengan P4S Agrofarm Cianjur. Alat lain
Alat wrapping ini terbuat dari kayu, prinsip kerjanya adalah plastik film
ditarik secara manual dengan tangan, diletakkan pada pemutus plastik film.
Sayuran umbi atau buah yang diwrapping disusun secara teratur pada tempat
stearofom. Setelah itu ditarik dan dilipat sisi kanan dan sisi kirinya, selanjutnya
pada bagian bawah stearofom diberi selotip agar plastik film tersebut lebih
Sayuran yang biasa diwrapping adalah sayuran yang berbentuk buah seperti
tomat, zucchini, cabai, kol, jamur, paprika dan sayuran buah lainnya. Bahan yang
digunakan adalah plastik yang digunakan adalah plastik wrapping (plastik film),
stearofom berukuran 16x12 cm, dan selotip digunakan untuk mengemas sayuran
yang berbentuk sayuran buah seperti tomat, cabai, kol, jamur, paprika, dan lain
sebagainya. Bahan yang digunakan untuk mengemas sayuran daun adalah palstik
PP 0,3 berukuran 20x30 untuk mengemas pakcoy dan selada, plastik PP 0,3
jepang).
Kegiatan yang dilakukan di P4S Agrofarm Cianjur terdiri dari 2 jenis yakni
1. Kegiatan budidaya
pemupukan, penanganan hama dan penyakit), panen dan penanganan pasca panen
2. Kegiatan pemasaran
Kegiatan ini dilakukan oleh perusahaan setiap hari. Hal ini terjadi karena
permintaan pakcoy selalu ada setiap harinya. Lokasi pemasaran pakcoy adalah di
restoran dan supermarket Korea, Jepang dan Cina yang berada disekitar Jakarta
dagang umum. Pola kemitraan dagang umum adalah kegiatan kemitraan antara
perusahaan mitra (supermarket) dengan petani mitra (P4S Agrofarm Cianjur). P4S
Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan data yang diperoleh dari wawancara dan diskusi dengan pihak-
pihak yang terkait dengan usaha kemitraan seperti pemilik perusahaan dan
literatur.
data sekunder yang dikumpulkan yakni profil perusahaan, nama supermarket yang
melakukan mitra pakcoy, luas lahan produktivitas dan permintaan mitra dan lain-
lain.
seacar lisan langsung dengan nara sumber seperti pimpinan perusahaan dan
petani dan pertanian, diantaranya sub sitem input, on farm, off farm dan lembaga
penunjang.
P4S Agrofarm Cianjur berdiri dan dikukuhkan pada bulan Juli tahun 2009
Prima tahun 2011 yang dikeluarkan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa
Barat, dengan Nomor Registrasi GAP. 01- 32.03.41-II.52 dan Nomor Sertifikasi :
32/03-3-01-II-052-021-12/2011.
Perintis dan pengurus P4S Agrofarm Cianjur merupakan para petani muda
pedesaan. Model kegiatan pelatihan yang disampaikan oleh para fasilitator P4S
Agrofarm Cianjur berorientasi kepada pendekatan bisnis yang nyata dan dinamis
(mekanisasi).
pesat, baik peserta pelatihan dari petani, pemerintah, swasta, institusi pendidikan,
Pertanian RI, PPMKP ciawi, BBPP Lembang, BPAPK Cinagara, SMK Pertanian,
dan Perdesaan Swadaya (P4S) Agrofarm Cianjur merupakan suatu tempat yang
sangat ideal untuk berlatih para petani dari mulai kegiatan budidaya, panen, pasca
pertanian dan sekaligus meningkatkan mutu dan kualitas hasil produk pertanian
yang dapat bersaing di pasar, sehingga dapat meningkatkan nilai jual produk dan
Pada awal tahun 2010, P4S Agrofram Cianjur membentuk unit kerja yang
baru, yaitu agro segar. Agro segar merupakan suatu unit kerja yang bergerak
dalam bidang pengadaan bahan baku sayuran untuk restoran dan supermarket
petani agar tercapai perubahan kehidupan petani yang lebih baik, terampil, cerdas,
agribisnis
3) Membangun sistem kerja sama dan pola usaha tani dengan orientasi pasar
1) Ketua
2) Sekertaris
3) Bendahara
4) Divisi diklat
Divisi ini berkaitan dengan kegiatan penelitian baik yang dilakukan oleh
pihak perusahaan maupun pihak lain seperti mahasiswa dan dinas. Divisi diklat ini
5) Divisi IT
Divisi ini membuat dan mengelola website P4S Agrofarm Cianjur serta
6) Divisi Pemasaran
7) Divisi Agribisnis
Divisi ini bertugas memantau sistem kerja agribisnis yang dimulai dari
kegiatan budidaya hingga pemasaran, khususnya dalam bidang unit kerja agro
Divisi ini bertugas untuk menciptakan atau membuat konsep pelatihan P4S
Ketua
Santoso
Sekretaris Bendahara
Sumber daya manusia merupakan salah satu asset yang paling utama dalam
suatu usaha agribisnis, karena sumber daya manusia adalah penggerak dalam
operasional perusahaan.
Sumber daya manusia yang ada di P4S Agrofarm Cianjur untuk unit kerja
agro segar berjumlah 12 orang tenaga kerja tetap, dengan pembagian yakni 6
orang untuk pekerja lapangan atau bagian kebun, 4 orang pada bagian penanganan
pasca panen, 1 orang pada bagian distribusi, dan 1 orang pada bagian
administrasi.
Pada bagian lapangan atau kebun tenaga kerja bertugas melakukan proses
kegiatan produksi. Pada bagian lapangan terdapat 6 orang tenaga kerja yang
terdiri dari 4 orang tenaga kerja berjenis kelamin pria dan 2 orang tenga kerja
berjenis kelamin wanita. Upah yang diberikan kepada tenaga kerja pada bagian ini
dibedakan berdasarkan jenis kelamin, untuk tenaga kerja berjenis kelamin pria
upah yang diberikan sebesar Rp 30.000,- per hari, sedangkan untuk tenaga kerja
berjenis kelamin wanita upah yang diberikan sebesar Rp 20.000,- per hari. Jam
kerja untuk tenaga kerja bagian lapangan atau kebun adalah mulai pukul 07.00
yang berkaitan dengan proses pasca panen serta bertanggung jawab penuh
terhadap kegiatan penanganan pasca panen. Pada bagian penanganan pasca panen
terdapat 4 orang tenaga kerja tetap yang berjenis kelamin pria. Upah yang
diberikan kepada bagian tenaga kerja penanganan pasca panen ini adalah sebesar
Rp 25.000 per hari dengan jam kerja dimulai pada pukul 17.00 WIB sampai
bagian distribusi ini terdapat 1 orang tenaga kerja tetap berjenis kelamin pria.
Upah yang diberikan kepada tenaga kerja bagian ini adalah sebesar Rp 80.000 per
harinya dengan jam kerja yang dimulai pada pukul 00.00 WIB sampai dengan
administrasi ini terdapat 1 orang tenaga kerja berjenis kelamin wanita yang
supermarket. Upah yang diberikan pada bagian administrasi ini adalah sebesar Rp
25.000 per hari dengan jam kerja yang dimulai pada pukul 17.00 sampai dengan
pukul 00.00 WIB, namun waktu maksimal pemesanan adalah pada pukul 21.00
WIB.
Kondisi keuangan P4S Agrofarm Cianjur pada saat ini cukup baik dengan
penghasilan per hari lebih kurang Rp 8.000.000 dengan asumsi 1 tahun 365 hari
jadi Rp 8.000.000 x 365 hari = Rp 2.920.000.000 per tahun. Aset yang dimiliki
A. Deskripsi produksi
Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh P4S Agrofarm Cianjur bergerak dalam
sampai dengan kegiatan pemasaran hasil produksi. Ada 2 kegiatan produksi yang
pelatihan mengenai ilmu-ilmu pertanian. Produk dalam bidang jasa ini bersifat
fleksibel. Apabila ada konsumen yang menginginkan pelatihan dan topik yang
a) Pembersihan lahan
yang tidak diinginkan seperti sisa-sisa perakaran, tunggul, batu-batu dan sampah
sehingga permukaan lahan bersih dan layak untuk ditanami. Kegiatan ini
b) Penyiapan benih
Benih yang didapatkan dari toko saprodi pertanian yang ada di sekitar
toko saprodi adalah belilah benih yang masih baru, artinya benih belum terlalu
lama disimpan, sehingga daya tumbuh dan kadar airnya masih sesuai dengan yang
tertulis pada label atau kemasan benih. Hal yang harus diperhatikan selanjutnya
adalah tanggal kadaluwarsa benih yang tertera pada label atau kemasan benih.
Saat memilih benih hal yang harus diperhatikan selanjutnya adalah kemasan.
Kemasan benih harus utuh (tidak robek, lecet atau bekas tertindih), sehingga
keadaan benih tidak jauh berbeda kualitasnya dibandingkan pada saat pertama
pengemasan. Benih pakcoy yang digunakan adalah pakcoy Zaby 25 seperti yang
c) Penyiapan lahan
kemudian dibiarkan terkena matahari selama 3-4 hari. Setelah itu melakukan
dan jarak antar bedengan 30 cm. Kemudian dilakukan pemberian pupuk dasar,
pupuk diberikan 1 minggu sebelum tanam. Pupuk yang digunakan adalah pupuk
organik yaitu kotoran ayam dengan dosis 50 kg untuk luas lahan 250 m2.
yang diberikan adalah jenis kapur dolomite yaitu kapur pertanian dengan dosis
bergantung dengan ph tanah. Kegiatan penyiapan lahan dapat dilihat pada gambar
9.
d) Pembibitan
tanah yang halus, setelah itu siram bedengan pembibitan dengan menggunakan
gembor dan lakukan perawatan. Benih akan tumbuh setelah 3 sampai 5 hari
penyemaian, setelah bibit berdaun 3 atau 5 helai atau bibit telah berumur 3 sampai
e) Penanaman
Penanaman yang dilakukan adalah dengan sistem tanam benih. Kegiatan ini
dilakukan di waktu pagi hari. Jarak tanamnya adalah 20 x 20 cm. Benih yang
digunakan adalah benih pakcoy Zabi 25. Benih langsung dimasukkan kedalam
bedengan penanaman adalah benih yang memiliki ciri-ciri batang tubuhnya tegak,
daun hijau segar dan tidak terserang hama dan penyakit. Kegiatan penanaman
f) Penyiangan
dengan cara yang manual atau tanpa menggunakan alat bantu seperti cangkul
ataupun kored, hal ini dikarenakan perakaran pakcoy yang dangkal sehingga
apabila menggunakan alat bantu seperti cangkul dan kored akan mengakibatkan
seperti gulma.
g) Pemupukan
Pupuk yang digunakan adalah pupuk anorganik, yaitu urea yang dilarutkan
dalam air dengan perbandingan 25 g pupuk urea dilarutkan dalam 25 l air dan
disiramkan untuk luasan lahan 5 m2, sehingga untuk 1 tanaman diberikan larutan
pupuk urea sebanyak 0,2 l per tanaman, untuk pemupukan tambahan ini tidak
memerlukan pupuk TSP dan KCL karena pakcoy merupakan sayuran daun
h) Panen
dari penentuan umur, penentuan panen dapat dilakukan dengan cara melihat fisik
tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun. Apabila daun pada bagian bawah
telah berwarna kuning, maka pakoy dapat segara dipanen. Kegiatan pemanenan
dilakukan pada sore hari sampai malam hari. ada 3 tahapan dalan kegiatan ini
yaitu
Sortasi
Kegiatan sortasi dilakukan dengan cara membuang helaian daun dan batang
daun yang tidak layak menggunakan pisau cutter. Daun pakcoy yang tidak layak
seperti warna daun kekuningan-kuningan, daun cacat dan memiliki bekas gigitan
hama, sedangkan batang daun yang tidak layak seperti batang daun yang patah
Pengelompokkan
besarnya ukuran atau berat pakcoy. Pakcoy yang berukuran kecil adalah pakcoy
yang beratnya kurang dari 70 g per batangnya dan pakcoy yang berukuran besar
adalah pakcoy yang beratnya lebih dari 70 g per batangnya. Hal ini dilakukan
dari restoran, sedangkan pakcoy yang berukuran kecil merupakan permintaan dari
Pengemasan
plastik PP 0,3 berukuran 20x30 cm dengan berat 250 g per kemasannya. Pakcoy
kantong plastik berukuran 50x85 cm. Pakcoy ini digunakan untuk memenuhi
permintaan dari restoran. Kegiatan pengemasan disajikan pada gambar 16, gambar
Gambar. 16 Penimbangan
B. Deskripsi produk
Produk yang ada di P4S Agrofarm Cianjur adalah produk penting dan
menjadi tujuan utama dari target pemasaran perusahaan. P4S Agrofarm Cianjur
1. Produk jasa
Produk jasa yang ditawarkan oleh P4S Agrofarm Cianjur adalah berupa jasa
pelatihan bagi pelaku-pelaku agribisnis, siswa dan mahasiswa serta kelompok tani
kegiatan promosi ini dilakukan melalui media sosial seperti e-mail bahkan
perusahaan juga melakukan kegiatan promosi secara langsung., namun pada saat
sekarang P4S Agrofarm sudah banyak dikenal di seluruh Indonesia telah banyak
instansi atau pun lembaga yang ada di Indonesia memanfaatkan jasa pelatihan
P4S Agrofarm, sehingga hal ini menyebabkan P4S Agrofarm tidak lagi fokus
pada kegiatan promosi melainkan lebih fokus kepada perbaikan teknis pelatihan,
konsumen terhadap teknis pelatihan yang dilakukan oleh P4S Agrofarm. Adapun
bentuk pelatihan yang diberikan oleh P4S Agrofarm Cianjur adalah pelatihan
2. Produk barang
Produk barang yang ditawarkan oleh P4S Agrofarm Cianjur berupa sayur-
sayuran. Terdapat hampir mencapai 60 jenis sayuran yang ditawarkan oleh P4S
Agrofarm Cianjur, tetapi P4S Agrofarm Cianjur tidak menghasilkan semua jenis
C. Deskripsi pelanggan
Jepang dan Cina. Adapun pelanggan dari restoran dan supermarket tersebut
pemasok bahan baku yaitu pemasok bahan baku untuk produk jasa, dan pemasok
Pemasok bahan baku untuk produk jasa adalah pihak eksternal perusahaan
yang turut membantu dalam kegiatan pelatihan yang diadakan oleh P4S Agrofarm
Canjur, dosen Universitas Surya Kencana, dan yang berasal dari balai-balai
Pemasok bahan baku untuk produk barang dapat dilihat pada lampiran 1.
Mitra petani
Pemasok bahan baku sayuran dari mitra petani merupakan kerja sama antara
pihak P4S Agrofarm Cianjur dengan petani dengan menentukan kriteria sayuran
yang akan dipasok ke P4S Agrofarm Cianjur seperti ukuran, kualitas dan kuantitas
Kebun sendiri
Bahan baku juga berasal dari kebun yang diusahakan oleh P4S Agrofarm
Cianjur sehingga P4S Agrofarn Cianjur bisa memenuhi atau menutupi kekurangan
yang ada.
Pasar induk adalah pasar sayuran yang berada dalam skala besar. Pasar ini
Pasar induk adalah pasar sayuran yang berada dalam skala besar. Pasar ini
sudah menampung berbagai jenis sayuran yang bersal dari pasar-pasar kecamatan
Pemenuhan produk
penangan pasca panen seperti sortasi, grading dan pengemasan. Kegiatan ini
dilakukan karena permintaan pasar yang ada serta merupakan salah satu daya
Penetapan harga
Penetapah harga yang diterapkan oleh P4S Agrofarm Cianjur adalah metode
cost plus pricing yaitu penetapan harga yang dilakukan dengan cara
Distribusi
Kegiatan distribusi atau penyaluran produk barang yang dilakukan oleh P4S
Proses pemasaran pakcoy ini melewati beberapa tahap yang dimulai dari
supermarket yang telah melakukan mitra dengan P4S Agrofarm Cianjur. Proses
berikut :
a. Panen
dari penentuan umur, penentuan panen juga dapat dilakukan dengan cara melihat
fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun. Apabila daun pada bagian
bawah telah berwarna kuning, maka pakcoy tersebut dapat segera dipanen.
Penanganan pasca panen dilakukan pada sore hari sampai dengan malam hari, 3
Sortasi
membuang helaian daun dan batang daun yang tidak layak menggunakan pisau
cutter. Daun pakcoy yang tidak layak seperti warna daun kekuning-kuningan,
daun cacat, dan memiliki bekas gigitan hama, sedangkan batang daun yang tidak
Pengelompokkan
Pengemasan
menggunakan kantong plastik PP 0,3 berukuran 20x30 cm. Pakcoy yang telah
c. Pendistribusian
mobil pick up dengan biaya sendiri. Sebelum melakukan pendistribusian, hal yang
ketempat tujuan.
Cianjur. Kemitraan yang dijalin oleh P4S Agrofarm Cianjur dengan supermarket
Pendistribusian ini dilakukan setiap hari yang dimulai pada pukul 00.00
Hal ini terjadi karena pasar sasaran dari P4S Agrofarm Cianjur adalah konsumen
dengan supermarket Korea, Jepang dan Cina. Awalnya hanya bermitra dengan
Agrofarm Cianjur, maka sampai saat ini telah bermitra dengan 9 supermarket
Korea, Jepang dan Cina yang berada disekitar Jakarta dan Jawa Barat.
P4S Agrofarm Cianjur memiliki kepastian pasar yang jelas, harga produk yang
jelas, pemabayaran yang jelas serta hak dan kewajiban yang jelas diantara ke dua
belah pihak yang telah disepakati oleh kedua belah pihak tersebut.
dilakukan dengan pembuatan kesepakatan antar kedua belah pihak. Ada beberapa
poin-poin kesepakatan yang telah dibuat oleh kedua belah pihak yaitu produk,
harga, distribusi, hak dan kewajiban serta komitmen. Poin-poin kesepakatan ini
tidak tercantum dalam nota kesepakatan tetapi hanya berbentuk surat keterangan
yang menyatakan P4S Agrofarm Cianjur sebagai supplier seperti yang terlihat
a) Produk
memuaskan keinginan dan kebutuhan konsmen. Pada saat ini tingkat persaingan
konsumen harus terdiferensiasi baik dari segi kualitas maupun kuantitas sehingga
dengan P4S Agrofarm Cianjur yakni berupa kualitas dan kuantitas produk. Hal
ini bertujuan agar dapat mempertahankan standar produk yang dipasarkan oleh
Kualitas produk merupakan suatu alat dalam mencapai posisi produk serta
3. Daun pakcoy utuh secara keseluruhan dalam artian tidak cacat atau terserang
4. Warna daun pakcoy tidak boleh kusam, tetapi harus berwarna hijau segar
dari kebun P4S Agrofarm Cianjur tidak dapat memenuhi permintaan pakcoy,
maka P4S Agrofarm Cianjur memasok produk tersebut dari pasar induk Bandung
maupun pasar induk Jakarta tetapi dengan tetap memperhatikan syarat pakcoy
b) Harga
oleh P4S Agrofarm Cianjur dengan supermarket tidak berdasarkan harga pasar
dan supermarket). Kesepakatan harga yang ditetapkan oleh kedua belah pihak
c) Distribusi
dalam supermarket merupakan hal yang perlu diperhatikan, karena hal ini
Kesepakatan yang telah ditetapkan oleh kedua belah pihak antara P4S Agrofarm
dapat melalui sms, telepon, atau e-mail kepada pihak P4S Agrofarm Cianjur.
Ketetapan waktu yang telah disepakati yakni pakcoy harus sampai di supermarket
sebelum jam 08.00 WIB, karena supermarket buka pada pukul 10.00 WIB,
penjualan atau etalase yang ada di supermarket. Kegiatan distribusi ini dilakukan
Sistem penjualan yang dilakukan oleh pihak P4S Agrofarm Cianjur dan
penyalur penjualan barang dengan pemilik barang, dimana pemilik barang akan
memasukkan barang ke toko peyalur penjualan untuk didisplay agar bisa dilihat
dan dibeli oleh calon pembeli, dan pemilik toko akan membayar sejumlah nilai
nominal netto dari barang yang terjual dengan ketentuan yang telah disepakati.
Cianjur adalah dua sistem, yang pertama yaitu dengan cara tukar faktur. Dimana
pihak P4S Agrofarm Cianjur menukarkan faktur dengan uang tunai yang telah
dikurangi dengan produk yang busuk dan tidak laku terjual. Sistem pembayaran
seperti ini dilakukan oleh semua supermarket kecuali MGH. Contoh faktur yang
ditukarkan dengan uang tunai dapat dilihat pada lampiran 5. Pembayaran ini
dilakukan satu minggu sekali dan dilakukan pada setiap hari kamis.
Cara pembayaran yang kedua yaitu dengan cara tukar giro. Cara
MGH pusat, dimana pihak MGH memberikan sejenis kwitansi yang kemudian
setiap dua minggu sekali pihak P4S Agrofarn Cianjur menukarkan kwitansi
tersebut dengan menggunakan giro. Contoh kwitansi tersebut dapat dilihat pada
lampiran 6. Pembayaran ini dilakukan dua minggu sekali setiap hari kamis dan
beberapa hak dan kewajiban serta sanksi (punishment) setiap anggota mitra.
Hak
Adapun hak-hak yang harus didapatkan oleh supermarket adalah sebagai berikut
1) Mendapatkan jaminan produksi atau bahan baku yang sesuai dengan kriteria
3) Menerima pasokan bahan baku yang dipesan sesuai dengan waktu yang telah
disepakati.
Kewajiban yang telah disepakati antara pihak P4S Agrofarm Cianjur dengan
1) Menyediakan pakcoy yang sesuai dengan kriteria yang telah disepakati oleh
Kewajiban supermarket
2) Membayar produk yang telah laku terjual sesuai dengan kondisi rill yang
terjual
Sanksi (punishment)
ditemukan produk yang cacat dan tidak sesuai dengan kesepakatan, maka pihak
P4S Agrofarm Cianjur akan diberikan teguran jika masih melakukan pelanggaran
f) Komitmen
oleh kedua belah pihak akan medatangkan komitmen yang saling menguntungkan
terhadap hubungan kemitraan yang telah dijalani. Upaya P4S Agrofarm Cianjur
yang berkualitas dan berkuantitas baik sesuai dengan kesepakatan yang telah
dilakukan oleh kedua belah pihak. Hal ini dilakukan untuk mencegah penolakan
dari supermarket atas produk yang dikirim oleh P4S Agrofarm Cianjur.
kedua belah pihak adalah sistem kemitraan dagang umum. Dalam hal ini P4S
Agrofarm Cianjur sebagai pemasok bahan baku yang diperlukan oleh supermarket
tidak mengunakan nota kesepakatan tertulis atau yang biasa disebut dengan MOU
diuraikan dengan perjanjian lainnya yang memuat aturan dan persyaratan secara
lebih detail.
negosiasi atas syarat-syarat yang diajukan oleh supermarket, dari hasil negosiasi
tersebut diperoleh kesepakatan yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak.
penjualan dan pembayaran, serta hak, kewajiban dan sanksi. Kesepakatan tersebut
tidak dicantumkan dalam sebuah perjanjian tertulis, hal ini dikarenakan kemitraan
yang dilakukan bersadarkan asas saling percaya. Kemiraan yang dilakukan oleh
P4S Agrofarm Cianjur adalah pola kemitraan dagang umum. Kemitraan ini
banyak membantu kelompok mitra (P4S Agrofarm Cianjur) dalam hal pemasaran
seperti : kepastian pasar dan kepastian harga. Kelompok mitra (P4S Agrofarm
Cianjur) menyediakan pakcoy yang merupakan bahan baku yang dibutuhkan oleh
mitra (supermarket), dimana mereka membeli dengan harga yang telah disepakati
sistem kemitraan yang dilakukan oleh P4S Agrofarm Cianjur memiliki perjanjian
kemitraan yang masih sangat lemah, karena perjanjian dari kemitraan tersebut
tidak memiliki badan hukum yang jelas. Adapun kelemahan dari sistem kemitraan
1. Sisi pembayaran yang kurang baik, sehingga P4S Agrofarm Cianjur tidak
terganggu serta pembayaran upah sumber daya manusia menjadi tidak tepat
waktu. Hal ini dikarenakan tidak ada perjanjian yang kuat mengenai sistem
supermarket maupun pihak P4S Agrofarm Cianjur, hal ini dapat terjadi
karena tidak adanya jangka waktu kemitraan yang mengikat bagi kedua
kerjasama tersebut dan begitu pula bagi pihak P4S Agrofarm Cianjur.
pihak P4S Agrofarm Cianjur dan pihak supermarket tidak bisa dilakukan
melalui jalur hukum. Hal ini disebabkan oleh pihak P4S Agrofarm Cianjur
V. KESIMPULAN
bidang pertanian. Produk yang ditawarkan oleh P4S Agrofarm Cianjur adalah
supermarket yang menawarkan produk sayuran Korea, Jepang dan Cina yang
berada disekitar Jakarta dan Jawa Barat. Pola kemitraan yang dilakukan
dagang umum. Dalam hal ini P4S Agrofarm Cianjur sebagai pemasok pakcoy
3. Manfaat yang diperoleh oleh P4S Agrofarm Cianjur dari kemitraan ini adalah
kepastian permintaan yang didapat dari supermarket, selain itu kemitraan juga
bermanfaat untuk menjalin suatu hubungan yang diikat oleh kepercayaan dan
tanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto, E. dan T. Suhartini. 2002. Sawi dan selada. Penebar Swadaya, Jakarta
Daun knip
Zuchini bulat
Zuchini korea
Kol
Selada bulat
Selada merah
Jeruk nipis
Kangkung
Jahe
Labu siam
Kubis bunga
Kecambah (toge)