BANDA ACEH
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu unsur yang strategis dalam upaya
adalah outcome mutu pasien, outcome profesional dan outcome secara ekonomi
(Wiyono, 2008)
Selain itu sasaran outcome mutu pasien antara lain adalah mengurangi
Oleh karena itu, rumah sakit memerlukan strategi agar dapat melakukan proses
komunikasi dan sumber daya yang tersedia guna meningkatkan hasil yang
masyarakat. Selama beberapa tahun, proses tersebut beragam dalam bentuk dan
fungsi, tetapi tema dasarnya tetap sama, tanggung jawab untuk memenuhi
kebutuhan pasien terletak pada satu individu atau tim bertujuan untuk memberi
program case management beroperasi secara efektif, untuk itu case manager
perlu memiliki keterampilan dan keahlian yang tepat untuk menjalankan peran
paling efektif.
Oleh sebab itu agar masalah dari setiap pasien terselesaikan maka perlu
adanya perencanaan yang matang agar tindakan yang diberikan dapat sesuai dan
manajemen kasus yang tepat dan diperlukan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
tujuan jangka pendek, jaangka menengah dan jangka panjang dari tindakan
keperawatan, (3) mengidentifikasi intervensi keperawatan spesifik yang sesuai
pada personil lain yang sesuai tentang data pengkajian yang mengarah pada
kebutuhan kesehatan yang dapat dipenuhi dengan baik oleh anggota tim
masalah yang dialami pasien. Tahap perencanaan juga merupakan inti atau
yang memberikan arah bagi tujuan yang ingin dicapai, hal yang akan dilakukan,
keperawatan untuk pasien dan keluarga. Disinilah peran case manager bukan
dengan perawat dan personil tenaga kesehatan lain yang merawat pasien.
B. Rumusan Masalah
ruang rawat inap rumah sakit umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
C. Tujuan Penelitian
case manager di ruang rawat inap rumah sakit umum dr. Zainoel Abidin
Badan Aceh.
PERAN CASE MANAGER DALAM MENUNJANG KONSEP PATIENT
A. Latar Belakang
praktisi pasien. Berbeda dengan layanan yang berpusat pada penyedia layanan,
penyedia layanan kesehatan, bukan berpusat pada pasien. Patient Centered Care
dan perawatan kesehatan mereka. Selain itu, perawatan yang berpusat pada
pasien dan juga untuk memenuhi keinginan pasien akan penyediaan informasi
pasien telah terbukti terkait dengan peningkatan kepuasan pasien dan kepatuhan
dan juga dapat meningkatkan hubungan antara pasien dan penyedia layanan
kesehatan.
PCC disebut juga pelayanan yang berpusat pada seseorang, berpusat pada klien,
menggambarkan pentingnya dokter dan pasien saling bekerja sama untuk hasil
sebagai salah satu dimensi kunci dari kualitas pelayanan kesehatan karena
kesehatan dan status kesehatan serta menghasilkan kepuasan kerja yang lebih
emosional, mengurangi rasa takut dan kecemasan, (6) melibatkan keluarga dan
Haryanti. Tita, Suhariah. Siti, 2016). Oleh sebab itu, diperlukan seorang yang
pelayanan pasien atau pada fase pelayanan tertentu yang teridentifikasi dengan
jelas agar PCC ini dapat terjalankan dengan baik. (Sunaringtyas, 2015)
opsi dan pelayanan bagi pemenuhan kebutuhan pasien dan keluarganya yang
kepada pasien secara efektif dan efesien. Case Manager berperan aktif sebagai
penghubung antara pasien dengan dokter atau tenaga kesehatan lain yang
mengidentifikasi empat bidang utama yaitu tanggung jawab dengan tugas yang
selain itu, pada standar case management terdapat salah satu point
yang selalu berada disamping pasien yang mempunyai kesempatan besar untuk
perawat ketika seseorang sakit, kekuatan fisik dan mentalnya menurun. Pasien
hanya untuk mereka yang kurang mampu melindungi diri sendiri, tetapi juga
proses terapi.
Ketika seorang case manager menerapkan hal itu, pasien akan merasa
dilayani dan dipedulikan karena perawat akan selaku datang ketika pasien
bagi pasien dalam memenuhi kebutuhannya untuk minum obat dan makan
secara teratur.
Hal ini sesuai dengan dimensi PCC yaitu mengetahui tentang kemajuan
serta merawat dengan rasa peduli. Pengalaman yang lain adalah adanya
komunikasi yang baik dari petugas baik itu dokter maupun perawat. Pemberian
informasi dan edukasi merupakan bagian penting dalam PCC. Case manager
karena telah terbukti bahwa komunikasi membawa pengaruh yang baik pada
prosedur dan proses terapi kedalam bahasa yang mudah dipahami dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
A. Latar Belakang
gangguan fungsi renal yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh
elektrolit, menyebabkan terjadinya retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam
darah. pada keadaan tertentu memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap,
alternatif terapi pengganti ginjal pada pasien dengan gagal ginjal kronik dengan
menjalani prosedur ini dalam rawat jalan, tetapi dialisis dirumah merupakan
suatu pilihan bagi sebagain besar pasien lainnya. Namun demikian, tidak semua
pasien dapat menjadi calon terapi dialisis dirumah, mengingat prosedur ini
pada banyak pasien dengan penyakit renal stadium terminal. CAPD ini bersifat
kontinue dan bisa dilakukan sendiri oleh pasien dan dilakukan dirumah sendiri.
harus dapat dipahami oleh pasien serta keluarganya dan diperlukan petunjuk
yang adekuat untuk menjamin agar mereka merasa aman serta yakin dalam
pasien dan keluarga dalam memahami proses penyakit dan terapi yang
mampu dan siap kembali ke lingkungannya dan harus dimulai sejak pasien
2008)
Perawat sebagai salah satu profesi kesehatan memiliki peran yang
sangat besar karena memiliki waktu interaksi terlama dengan pasien di institusi
Dalam discharge planning juga perlu dijelaskan tentang terapi diet yang bisa
komplikasi yang mungkin muncul serta respon yang tepat terhadap komplikasi
yang paling penting siapa yang bisa dihubungi ketika terjadi masalah. Karena
serta melibatkan interaksi dari multi disiplin ilmu. Perencanaan harus berpusat
pelatihan tentang cara beberapa hal terkait dengan terapi CAPD yang akan
pelatihan dan juga buku panduan sebagai acuan bagi pasien dan keluarga
dengan memberikan CD berupa hal hal yang penting terkait dengan perawatan
dan juga video-video yang berisikan baik cara melakukan terapi, cara mencuci
maka pasien dan keluarga dapat dengan mudah mempelajarinya. Karena seperti
yang kita ketahui belajar dengan metode visual lebih mudah dimengerti oleh
Banda Aceh?
C. Tujuan Penelitian
informasi pada pasien gagal ginjal kronik pasca pemasangan capd di RSUDZA
Banda Aceh