Sistem Pendukung Keputusan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah

Kegiatan Seleksi Siswa Baru merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh SMK

Negeri 2 Sigli setiap tahunnya. Kenyataan dilapangan bahwa pihak sekolah kurang siap

dalam penyelenggaraan seleksi siswa baru. Masalah administrasi yang bersifat manual

mengakibatkan kurang efisiennya kegiatan seleksi siswa baru. Oleh karena itu, penulis

berinisiatif untuk merancang suatu sistem yang dapat membantu pihak sekolah dalam

pengambil keputusan seleksi siswa baru, sehingga dapat lebih efisien dalam

pelaksanaannya.

Ada beberapa model yang dapat digunakan untuk membangun sebuah sistem

pendukung keputusan salah satunya adalah simple multi Attribute rating technique

(SMART). Di dalam penelitian Edward pada tahun 1977. Teknik pengambilan keputusan

multi kriteria ini didasarkan pada teori bahwa setiap alternatif terdiri dari sejumlah

kriteria yang memiliki nilai nilai dan setiap kriteria memiliki bobot yang

menggambarkan seberapa penting ia dibandingkan dengan kriteria lain. Pembobotan ini

digunakan untuk menilai setiap alternatif agar diperoleh alternatif terbaik.

SMART menggunakan linear additive model untuk meramal nilai setiap alternatif.

SMART merupakan metode pengambilan keputusan yang fleksibel. SMART lebih banyak

digunakan karena kesederhanaanya dalam merespon kebutuhan pembuat keputusan dan

caranya menganalisa respon. Analisa yang terlibat adalah transparan sehingga metode ini

1
2

memberikan pemahaman masalah yang tinggi dan dapat diterima oleh pembuat

keputusan.

Berdasarkan hal-hal diatas, penulis ingin menggunakan metode SMART di dalam

penelitian penulis yakni untuk menentukan siswa mana yang layak masuk ke SMK

Negeri 2 Sigli dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh

pihak sekolah tersebut. Adapun kriteria-kriteria yang menjadi dasar pengambilan

keputusan oleh pihak sekolah dalam menentukan calon siswa adalah nilai semester

terakhir SMP, nilai UN, nilai praktek,nilai ekstrakulikuler,nilai tes tulis, nilai profil, nilai

kecerdasan bahasa, nilai pengajian, nila tes mata, nilai kesehatan jantung dan nilai

interview.

Walaupun pemilihan calon siswa yang akan lulus tetap ditentukan sepenuhnya

oleh pihak sekolah, namun Sistem Pendukung Keputusan ini akan menampilkan prioritas-

prioritas tertinggi hingga terendah dari calon-calon siswa tersebut, sehingga akan

memudahkan dan membantu pihak sekolah dalam mengambil keputusan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat ditemukan masalah yang

akan diselesaikan dalam penulisan tugas akhir ini adalah merancang suatu sistem yang
3

dapat membantu pihak sekolah dalam mengambil keputusan untuk menentukan siapa

yang layak sekolah SMK Negeri 2 Sigli.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Sistem Pendukung Keputusan ini hanya sebagai alat bantu bagi pihak sekolah dalam

menentukan siapa yang layak masuk atau tidak, berdasarkan kriteria yang ditentukan

oleh pihak sekolah. Namun keputusan akhir tetap ada pada pihak sekolah.

2. Kriteria yang digunakan sebagai dasar penilaian diperoleh dari SMK Negeri 2 Sigli

3. Metode yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah simple multi Attribute

rating technique (SMART).

4. Output dari SPK ini adalah urutan prioritas calon-calon siswa yang layak masuk

mulai dari yang tertinggi sampai ke rendah.

5. Nilai prioritas akan ditampilkan dalam bentuk persentase dan pembobotan lansung.

6. Perancangan Website dengan Macromedia Dreamweaver sebagai IDE

7. Sistem akan dibangun dengan PHP dan MySQL

8. Tidak ada penambahan kriteria untuk sistem pendukung keputusan ini.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Tujuan dari penulisan Proposal ini adalah merancang suatu perangkat lunak yang

dapat membantu pihak sekolah dalam menentukan siapa calon calon siswa yang
4

layak masuk atau tidak dengan sistem yang terkomputerisasi sehingga proses

pengambilan keputusan ini dapat lebih efisien,

2. Membuat Sistem Pendukung keputusan seleksi siswa baru dengan data yang

terstukturisasi, dapat diakses secara cepat, langsung, dan akurat.

3. Memperbaiki sistem akademik dalam seleksi siswa baru.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari Peneltitian ini adalah membantu pihak sekolah dalam mengambil keputusan

untuk menentukan siapa yang layak masuk dengan melihat nilai prioritas dari masing-

masing calon siswa yang dibandingkan dengan data yang terstrukturisasi.

1. 6 Metodologi Penelitian

Tahapan yang diambil dalam penelitian ini yaitu:

1. Studi Literatur.

Studi kepustakaan yaitu proses pengumpulan bahan-bahan referensi baik dari buku,

artikel, paper, jurnal, makalah, maupun situs internet mengenai Sistem Pendukung

Keputusan, metode simple multi Attribute rating technique serta beberapa referensi

lainnya untuk menunjang pencapaian tujuan penelitian.

2. Analisis Sistem dengan Penelitian ke Lapangan (Field Research)


5

Dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data secara langsung dari

lembaga pendidikan khususnya sekolah melalui riset lapangan

a. Pengumpulan sampel dokumentasi yang berhubungan dengan seleksi siswa baru.

b. Mewawancara pihak yang berkompeten dalam hal seleksi siswa baru.

3. Merancang Desain Sistem.

Desain yang dirancang adalah desain user interface dan struktur program Sistem

Pendukung Keputusan seleksi siswa baru.

4. Implementasi Sistem.

Sistem diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak menggunakan Macromedia

DreamWeaver.

5. Pengujian dan Analisis sistem.

Pada tahap ini akan dilakukan pengujian sistem, untuk mencari kesalahan-kesalahan

sehingga dapat diperbaiki. Kemudian akan dilakukan analisis terhadap fokus

permasalahan penelitian, apakah sudah sesuai seperti yang diinginkan.

6. Dokumentasi Sistem

Pembuatan laporan Skripsi lengkap dengan analisis yang didapatkan.


6

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini, penulis membuat suatu sistematika yang bertujuan untuk

menggambarkan secara ringkas bab-bab yang mencakup hal-hal sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini berisikan mengenai latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah tentang apa yang akan diberikan didalam

penulisan ini, maksud dan tujuan dari penulisan, metode penelitian serta

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Bab ini menjelaskan tentang tinjauan teoritis yang meliputi pengertian Sistem

Pendukung Keputusan, dan Metode SMART

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM


7

Bab ini menjelaskan tentang analisis dengan beberapa model dan perancangan

sistem pendukung keputusan seleksi kelayakan calon siswa/i SMKN 2 Sigli

dengan menggunakan Metode SMART dan Rancangan halaman Website.

BAB IV IMPLEMENTASI

Bab ini menjelaskan implementasi dari hasil analisis dan perancangan website.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab terakhir yang mencakup kesimpulan dan saran.
8

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan ( decision support systems disingkat DSS) adalah

bagian dari sistem informasi berbasis computer termasuk sistem berbasis pengetahuan

(manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam

suatu organisasi perusahaan,atau lembaga pendidikan. Dapat juga dikatakan sebagai

sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari

masalah yang spesifik.

Menurut Moore and Chang, Sistem Pendukung keputusan dapat digambarkan

sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis data, dan pemodelan keputusan,

berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat

yang tidak biasa.


9

Kegiatan merancang system pendukung keputusan merupakan sebuah kegiatan

untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang

mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan

mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah

ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia

dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.

2.1.1 Konsep Pengambilan Keputusan

A. Pengertian Keputusan

Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan

secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari alternatif tersebut

bersama konsekuensinya. Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa

tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita perlu untuk melakukan sesuatu tetapi

tidak tahu apa yang harus dilakukan. Untuk itu keputusan dapat dirasakan rasional atau

irrasional dan dapat berdasarkan asumsi kuat atau asumsi lemah.

B. Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternatif tindakan untuk

mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan

pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi


10

informasi serta ditambah dengan faktor faktor yang perlu dipertimbangkan dalam

pengambilan keputusan.

2.1.2 Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung keputusan dirancang untuk mendukung seluruh tahap

pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan,

dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan,

sampai mengevaluasi pemilihan alternatif.

2.1.3 Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan

Dari pengertian Sistem Pendukung Keputusan maka dapat ditentukan karakteristik

antara lain :

1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by

perception.

2. Adanya tatap muka manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang kendali

proses pengambilan keputusan

3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi

terstruktur dan tak struktur

4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan


11

5. Memiliki subsistem subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat

berfungsi sebagai kesatuan item.

6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi

seluruh tingkatan manajemen.

Sistem Pendukung keputusan (SPK) yang ideal yaitu :

a. SPK adalah sebuah sistem berbasis komputer antara komputer dan pengguna.

b. SPK ditujukan untuk membantu pembuat keputusan dalam menyelesaikan suatu

masalah dalam berbagai level manajemen dan bukan untuk mengganti posisi manusia

sebagai pembuat keputusan.

c. SPK mampu memberi alternatif solusi bagi masalah semi/tidak terstruktur baik bagi

perseorangan atau kelompok dan dalam berbagai macam proses dan gaya

pengambilan keputusan.

d. SPK menggunakan data, basis data dan analisa model-model keputusan.

e. SPK bersifat adaptif, efektif, interaktif, dan fleksibel.

f. SPK menyediakan akses terhadap berbagai macam format dan tipe sumber data

(data source).

2.1.4 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Adapun komponen-komponen dari SPK adalah sebagai berikut.:


12

Suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki tiga subsistem utama yang

menentukan kapabilitas teknis sistem pendukung keputusan, antara lain :

1. Subsistem Manajemen Basis data

2. Subsistem Manajemen Basis Model

3. Subsistem Dialog

a. Subsistem Manajemen Basis Data

Subsistem data merupakan bagian yang menyelediakan data data yang dibutuhkan oleh

Base Management Subsystem (DBMS). DBMS sendiri merupakan susbsistem data yang

terorganisasi dalam suatu basis data. Data data yang merupakan dalam suatu Sistem

Pendukung Keputusan dapat berasal dari luar lingkungan. Keputusan pada manajemen

level atas seringkali harus memanfaatkan data dan informasi yang bersumber dari luar

perusahaan.

Kemampuan subsistem data yang diperlukan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan,

antara lain :

a. Mampu mengkombinasikan sumber sumber data yang relevan melalui proses

ekstraksi data.

b. Mampu menambah, mengolah dan menghapus secara cepat dan mudah sehingga

system yang diinginkan memberikan kemudahan yang nyata.


13

c. Mampu menangani data personal dan non personal, sehingga user dapat

bereksperimen dengan berbagai alternatif keputusan, akan tetapi tetap pada jalur

sistem yang diharapkan.

d. Mampu mengolah data yang beragam dan bervariasi dengan fungsi manajemen data

yang luas.

b. Subsistem Manajemen Model

Subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan memungkinkan pengambil

keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan

alternatif solusi. Intergrasi model model dalam Sistem Informasi Manajemen yang

berdasarkan integrasi data data dari lapangan menjadi suatu Sistem Pendukung

Keputusan.

Kemampuan subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan antara lain :

1. Mampu menciptakan model model baru dengan cepat dan mudah

2. Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua tingkat

pemakai

3. Mampu menghubungkan model model dengan basis data melalui hubungan yang

sesuai

4. Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan

database manajemen
14

c. Subsistem Dialog

Subsistem dialog merupakan bagian dari Sistem Pendukung Keputusan yang

dibangun untuk memenuhi kebutuhan representasi dan mekanisme kontrol selama proses

analisa dalam Sistem Pendukung Keputusan ditentukan dari kemampuan berinteraksi

antara sistem yang terpasang dengan user. Pemakai terminal dan sistem perangkat lunak

merupakan komponen komponen yang terlibat dalam susbsistem dialog yang

mewujudkan komunikasi anatara user dengan sistem tersebut. Komponen dialog

menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukkan dari pemakai ke

dalam Sistem Pendukung Keputusan. Adapun subsistem dialog dibagi menjadi tiga,

antara lain :

1. Bahasa Aksi (The Action Language)

Merupakan tindakan tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk

membangun komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan oleh user untuk

menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem yang ada.

2. Bahasa Tampilan (The Display or Presentation Langauage)

Merupakan keluaran yang dihasilkan oleh suatu Sistem Pendukung Keputusan dalam

bentuk tampilan tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran

sistem terhadap masukan masukan yang telah dilakukan.


15

3. Bahasa Pengetahuan (Knowledge Base Language)

Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user tentang keputusan dan tentang

prosedur pemakaian Sistem Pendukung Keputusan agar sistem dapat digunakan

secara efektif. Pemahaman user terhadap permasalahan yang dihadapi dilakukan

diluar sistem, sebelum user menggunakan sistem untuk mengambil keputusan.

2.2 Sejarah Simple Multy Attribute Rating Technique

SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique ) merupakan metode

pengambilan keputusan multi kriteria yang dikembangkan oleh Edward pada tahun 1977.

Teknik pengambilan keputusan multi kriteria ini didasarkan pada teori bahwa setiap

alternatif terdiri dari sejumlah kriteria yang memiliki nilai nilai dan setiap kriteria

memiliki bobot yang menggambarkan seberapa penting ia dibandingkan dengan kriteria

lain. Pembobotan ini digunakan untuk menilai setiap alternatif agar diperoleh alternatif

terbaik.

SMART menggunakan linear additive model untuk meramal nilai setiap alternatif.

SMART merupakan metode pengambilan keputusan yang fleksibel. SMART lebih banyak

digunakan karena kesederhanaanya dalam merespon kebutuhan pembuat keputusan dan

caranya menganalisa respon. Analisa yang terlibat adalah transparan sehingga metode ini

memberikan pemahaman masalah yang tinggi dan dapat diterima oleh pembuat

keputusan.
16

2.3 Metode Simple Multy Attribute Rating Technique

Pada hakekatnya SMART merupakan suatu model pengambil keputusan yang

komprehensif dengan memperhitungkan hal- hal yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.

Dalam model pengambilan keputusan dengan SMART pada dasarnya berusaha menutupi

setiap kekurangan dari model-model tanpa komputerisasi sebelumnya. SMART juga

memungkinkan ke struktur suatu sistem dan lingkungan kedalam komponen saling

berinteraksi dan kemudian menyatukan mereka dengan mengukur dan mengatur dampak

dari komponen kesalahan sistem.

Peralatan utama dari model ini adalah sebuah hirarki fungsional dengan input

utamanya adalah persepsi manusia. Jadi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang

mencolok pada model SMART dengan model lainnya sama sama terletak pada jenis

inputnya, hanya saja terdapat persentase dari setiap pembobotan langsung yang

ditentukan oleh hasil analisa permasalahan.

2.4 Metode Pembobotan SMART

Merupakan metode pendukung keputusan yang paling sederhana. Dalam metode ini

dilihat beberapa parameter yang menjadi penentu keputusan tersebut. Parameter tersebut

mempunyai range nilai dan bobot yang berbeda-beda. Nilai tersebut nantinya akan

menjadi penentu keputusan yang diambil. Sebagai contoh dapat dilihat pada table 2.2.
17

No Kriteria Penilaian Nilai Bobot

1 Nilai UAN SMP

Ya 100 5%

Tidak 0

2 Nilai Semester Akhir

Ya 100 5%

Tidak 0

3 Nilai extra Kurikeler

Ya 100 5%

Tidak 0

4 Nilai Tes kecerdasan Bahasa

Baik 100 5%

Tidak baik 0

5 Nilai Fisik

Tidak cacat 100 5%

Cacat 0

6 Nilai tulis

> 3.50 100


18

3.00 3.49 80 15 %

2.50 2.99 60

< 2.50 20

7 Nilai Tes Pengajian

Baik 100 10%

Tidak 0

8 Nilai Tes Mata

Baik 100 5%

Tidak 0

9 Nilai Tes Jantung

90 100 100

75 89 80 10 %

50 - 74 60

< 50 20

10 Nilai Tinggi Badan

> 165 cm 100 20%

<165 cm 20

11 Rayon lokasi kandidat calon siswa-siswi 100 15%


19

Pidie 80

Luar Pidie 60

Luar aceh 20

Luar Negeri

Tabel 2.2 contoh perhitungan dalam metode pembobotan

Contoh tersebut merupakan sistem pendukung keputusan pada seleksi penerimaan calon

siswa baru SMKN 2 Sigli yang akan dibahas hingga akhir penulisan skripsi ini. Proses

penilaiannya adalah melakukan proses kalkulasi terhadap semua jenis model penilaian

dan menampilkan hasil dari penetapan keputusannya. Sedangkan kategori layak atau

tidak, disesuaikan dengan nilai berikut :

Penilaian 80 100 kategori Sangat Layak

Penilaian 60 79 kategori Layak

Penilaian 0 59 kategori Tidak Layak

1. Nilai Ujian Nasional SMP

Maksud dari kriteria tersebut adalah nilai ujian nasional SMP sangat berpengaruh

besar terhadap kelulusan untuk ketingkat yang lebih tinggi. Nilai ujian nasional ini

merupakan standard nasional yang harus dipenuhi para siswa.

2. Nilai Praktek SMP


20

Nilai Praktek SMP dilihat dari beberapa faktor diantara olahraga,agama,bahasa

inggris,dan lain sebagai nya. Sebagai nilai lebih saat kelulusan.

3. Nilai Semester Terakhir SMP

Nilai ini sebagai acuan untuk pembanding pihak sekolah dalam hal penyeleksian

calon siswa,sehingga pihak sekolah paham akan kelebihan dan kekurangan siswa

pada mata pelajaran tertentu.

4. Nilai Ekstrakurikuler

Sebagai penunjang pihak sekolah dalam menilai kelebihan calon siswa yang akan

menilai aktif atau tidak nya siswa tersebut.

5. Nilai tes tulis

Nilai ini merupakan hasil pengujian pihak sekolah secara langsung dengan

kemampuan calon siswa baru dengan 60 soal dan jawaban pilihan, yang bertujuan

membandingkan pengetahuan calon siswa berdasarkan nilai UAN.

6. Nilai tes kecerdasan bahasa

Nilai kecerdasan ini sangat membantu saat kelulusan sabagai siswa SMKN 2 Sigli,

bertujuan mengembangkan bakat dalam organisasi ke siswaan sekolah dan juga

bertujuan untuk penguasaan percakapan bahasa inggris yang fasih dan bisa

dimanfaatkan saat melakukan kerja praktek lapangan yang tidak tertutup

kemungkinan hingga ke manca Negara.


21

7. Nilai tes pengajian

Nilai Pengajian merupakan ketentuan yang di wajibkan pihak sekolah guna

mendukung program Syariah Islam di Aceh, menjadikan siswa-siswi dengan tatanan

yang Islami dan tetap berpegang pada aturan etika kesiswaan yang berahklak mulia

sesuai dengan ajaran Islam.

8. Nilai tes mata

Tes kesehatan mata sangat dibutuhkan dalam keteknikan yang bertujuan

memaksimalkan dalam pembelajaran siswa-siswi, dalam penanganan alat praktek

dalam keteknikan.

9. Nilai tes kesehatan jantung

Kesehatan jantung menjadi prioritas untuk jadi siswa-siswi SMKN 2 Sigli, yang

bertujuan untuk kesiapan dalam menangani alat berat praktek yang akan berakibat

fatal apabila siswa-siswi memiliki detak jantung yang tidak sehat.

10. Nilai tinggi badan

Nilai ketinggian badan menjadi ketentuan pihak sekolah yang tidak bisa ditiadakan.

11. Rayon lokasi calon siswa-siswi

Pihak sekolah lebih memprioritaskan rayon sekolah yang ditentukan yang bertujuan

mengutamakan calon siswa-siswi lokal dan memenuhi semua criteria yang


22

ditentukan, penetetapan rayon lokasi dalam kriteria berdasarkan pendaftaran calon

siswa-sswi yang melebihi kapasitas jumlah penerimaan setiap tahunnya.


23
24

DAFTAR PUSTAKA

ARMADIYAH AMBOROWATI, 2006 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan


Karyawan Berprestasi Berdasarkan Kinerja dengan Metode AHP :
http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-content/uploads/2008/06/30-supriyono-ahp-hal-
311-322.pdf.diakses tanggal 20 April 2010.
Bourgeois, R. 2005. Analytical Hierarchy Process: an Overview UNCAPSA
UNESCAP. Bogor.
Kadarsah, Suryadi, dan Ramdani, M.Ali. Sistem Pendukung Keputusan: Suatu
Wacana Struktural Idealisasi dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan
Rosdakarya, Bandung, 2002
Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan :
http://www.jevuska.com/topic/konsep+dasar+sistem+pengambilan+keputusan.ht
ml
Diakses pada tanggal 10 Desember 2010
Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan :
http://one.indoskripsi.com/node/3806
diakses pada tanggal 10 Desember 2010
Komponen Sistem Pendukung Keputusan :
http://one.indoskripsi.com/click/11016/0
Diakses pada tanggal 11 Desember 2010
Mulyono, Sri. 1996. Teori Pengambilan Keputusan. Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Indonesia.
Model Pengambilan Keputusan :
http://www.docstoc.com/docs/20978682/PENGGUNAAN-ANALYTICAL-
HIERARCHY-PROCESS-UNTUK-PENYUSUNAN-PRIORITAS
Diakses tanggal 10 desember 2010
R. Wayan dam Munadi. 2007. Penggunaan Analytical Hierarchy Process untuk
Penyusunan Prioritas Proposal Penelitian. Informatika Pertanian :
25

http://www.scribd.com/doc/30617374/ahp-1-wayanerna-ipvol16-2-2007. Diakses
tanggal 22 April 2010.
Saaty, T.L. 2008. Decision making with the analytic hierarchy process. University
of Pittsburgh: USA.
Suryadi, K. dan M.Ali Ramdhani.1998. Sistem Pendukung Keputusan. Bandung :
PT Remaja Rosdakarya.
Trisnawarman Dedi, Margaret Livereja. 2006 APLIKASI SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH :
http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1455/1218 diakses tanggal
22 April 2010
26

Anda mungkin juga menyukai