Anda di halaman 1dari 5

Perancangan Antarmuka Layanan Informasi Wisata

dan Kuliner di DIY Berbasis Web dan Mobile Web

Aditya Rizki Yudiantika Widyawan Bimo Sunarfri Hantono


Jurusan Tek. Elektro & Tekn. Informasi Jurusan T. Elektro & Tekn. Informasi Jurusan T. Elektro & Tekn. Informasi
Fakultas Teknik, UGM Fakultas Teknik, UGM Fakultas Teknik, UGM
Yogyakarta, Indonesia Yogyakarta, Indonesia Yogyakarta, Indonesia
buluhijau@gmail.com widyawan@te.ugm.ac.id bimo@te.ugm.ac.id

Abstrak---Layanan informasi wisata dan kuliner Daerah yang sudah ada. Fokus utama pengembangan layanan ini tidak
Istimewa Yogyakarta (DIY) dirancang untuk membantu lain adalah penyediaan informasi tentang objek wisata dan
masyarakat dalam memberi informasi awal tentang kuliner di DIY. Kelengkapan informasi dan pemberian
tujuan wisata. Popularitas penggunaan telepon seluler di rekomendasi objek wisata dan kuliner yang sesuai dengan
masyarakat menjadi pertimbangan suatu layanan kebutuhan pengguna menjadi keunggulan utama layanan
informasi wisata dan kuliner dikembangkan dalam informasi ini.
bentuk mobile web. Antarmuka yang dikembangkan
Saat ini hampir setiap orang memiliki telepon seluler
meliputi web, low-end mobile web, dan smartphone mobile
(ponsel). Berbagai jenis dan spesifikasi ponsel sangat mudah
web. Perancangan antarmuka tersebut dilakukan dengan
ditemukan di pasaran. Kemudahan akses internet semakin
memperhatikan aspek interoperabilitas perangkat dan
ditingkatkan, sehingga menjadi semakin populer di
usabilitas pengguna.
masyarakat. Informasi penting tentang keberadaan objek
Konsep human-computer interaction (HCI) diperlukan wisata dan kuliner yang dapat diakses melalui ponsel
untuk membuat tampilan yang dapat diterima dengan ditujukan sebagai sarana untuk memudahkan pengguna
baik oleh pengguna. Hadirnya standar baru HTML5 dengan mobilitas tinggi dalam mengakses informasi
menjadi sebuah alternatif perancangan antarmuka, pariwisata DIY.
disamping bahasa pendukung seperti CSS dan JavaScript.
Berbagai macam fitur yang ditunjukkan dalam aplikasi II. METODE PENELITIAN
web ini meliputi peta lokasi objek, galeri objek, gambaran
Pembuatan sistem informasi yang berkaitan dengan
detail objek, berbagi ke jejaring sosial, pemberian rating
pariwisata Indonesia pernah dilakukan oleh A. H. Gumasjaya
objek, dan pemberian komentar objek.
dengan judul Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Peta
Kata kunci : wisata, mobile web, smartphone, HCI, Wisata dan Kuliner Berbasis Google Maps. Aplikasi peta
HTML5 wisata dan kuliner Yogyakarta merupakan aplikasi yang
menyediakan informasi mengenai objek wisata, kuliner, dan
I. PENDAHULUAN fasilitas pendukung lainnya disertai peta yang menunjukkan
lokasi wisata dan kuliner tersebut. Informasi objek wisata dan
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai salah satu
kuliner yang disediakan antara lain adalah deskripsi objek
daerah tujuan wisata nasional maupun internasional
wisata dan kuliner, testimoni, event, foto dan peta [1].
mempunyai beraneka ragam potensi pariwisata. Potensi
pariwisata mayoritas yang menjadi primadona di wilayah DIY Penelitian berbasis mobile web juga pernah dilakukan oleh
adalah objek wisata alam, wisata budaya, dan kuliner. Ruli Arma Arfian, dengan judul Pengembangan Aplikasi
Mobile Web untuk Wisata dan Kuliner Yogyakarta. Aplikasi
Pemanfaatan web sebagai layanan penyedia konten dapat
yang dihasilkan yaitu sebuah aplikasi berbentuk mobile web
diterapkan dalam sebuah website yang berisi informasi
yang menyediakan akses kepada para wisatawan yang ingin
pariwisata daerah. Tujuannya yaitu untuk membantu
mendapatkan informasi tentang wisata di DIY. Akan tetapi,
pemerintah dalam mengenalkan daerahnya akan potensi
aplikasi tersebut hanya dapat berjalan pada ponsel yang sudah
wisata yang menarik untuk dikunjungi. Selain itu, layanan ini
mendukung JavaScript dan layar sentuh (smartphone). Selain
juga dapat membantu masyarakat untuk memberi informasi
itu, tidak semua browser dapat menjalankan aplikasi mobile
awal tentang tujuan wisata.
web tersebut dengan baik [2].
Pengembangan layanan informasi wisata dan kuliner ini,
menjadi sebuah alternatif di tengah layanan informasi serupa
Metode penelitian yang digunakan untuk melakukan berupa sentuhan (touch screen), serta kemampuan browser
pengembangan antarmuka web dan mobile web ini yaitu yang didukung JavaScript [6].
metode waterfall. Model ini melakukan pendekatan secara
Beberapa fitur dan interaksi yang dapat dilakukan
sistematis dan terurut mulai dari level kebutuhan sistem,
pengguna untuk aplikasi web ini diantaranya yaitu cari objek,
kemudian menuju ke tahap analisis, desain, coding,
lihat rekomendasi objek, lihat detail objek, lihat event, lihat
testing/verification, dan maintenance [3].
foto objek, lihat peta objek, beri komentar objek, beri rating
objek, dan berbagi ke jejaring sosial. Gambar 1 berikut
III. ANALISIS DAN PERANCANGAN menunjukkan diagram use case aplikasi web yang dimaksud :
A. Definisi Masalah dan Kebutuhan
Suatu web wisata pada dasarnya dikembangkan untuk
memberikan informasi yang lengkap dan jelas mengenai Web Wisata dan Kuliner Jogjanan
keberadaan suatu objek wisata. Wisatawan tidak perlu
mengunjungi satu per satu objek tersebut untuk memperoleh
Cari Objek
gambaran sesungguhnya tentang sebuah objek wisata.
Informasi yang ditawarkan berupa jenis wisata, lokasi wisata,
jam buka, fasilitas/wahana yang disediakan, harga tiket Lihat Rekomendasi
masuk, kuliner, serta testimoni/komentar pengunjung yang Objek

pernah mengunjungi objek tersebut.


Lihat Detail Objek
Selain sebagai pemberi informasi, web wisata juga uses

berfungsi sebagai petunjuk wisata. Wisatawan akan merasa uses

dimudahkan ketika harus memutuskan untuk berlibur di objek-


uses Lihat Event
objek yang direkomendasikan. Bentuk rekomendasi yang
dimaksud dapat dikelompokkan berdasarkan objek-objek yang uses

sering dikunjungi, objek dengan rating tertinggi, serta


uses
Lihat Foto Objek
banyaknya komentar dari pengunjung lain.
uses

B. Analisis Kebutuhan dan Spesifikasi User


uses Lihat Peta Objek
Komputer dengan layar yang lebar membuat sebuah web
dapat diisi dengan beragam informasi. Informasi yang uses

ditampilkan pun dapat diatur sedemikian rupa, tanpa harus uses Beri Komentar Objek
dibatasi oleh banyaknya informasi yang perlu ditampilkan.
Web yang baik tentu juga harus mampu mengetahui kebiasaan
pengguna dalam memilah informasi mana yang harus Beri Rating Objek
ditampilkan terlebih dahulu di halaman awal sebuah web [4].
Masalah yang dihadapi pengguna ketika telepon seluler
Berbagi ke
yang dilengkapi web browser marak di masyarakat adalah Jaringan Sosial
kemudahan akses. Melalui telepon seluler, pengguna
menginginkan segala sesuatu yang bersifat instan. Informasi-
informasi penting yang dibutuhkan pengguna diharapkan agar
dapat diakses dengan mudah melalui browser di perangkat Gambar 1 - Use case diagram perancangan web
mobile mereka [5].
C. Perancangan Basis Data
Web wisata dan kuliner yang dikembangkan merupakan
Seluruh informasi yang akan ditampilkan pada antarmuka
pembanding untuk versi mobile web. Untuk versi mobile web,
web dan mobile web disimpan dalam sebuah basis data.
antarmuka dibedakan menjadi dua jenis yaitu mobile web
Perancangan basis data merupakan proses awal yang sangat
untuk perangkat low-end/midend dan mobile web untuk
penting, karena berisi informasi yang akan disampaikan
perangkat highend/smartphone. Hal ini dilakukan agar mobile
kepada pengguna. Basis data merupakan representasi dari
web tersebut dapat diakses di semua perangkat mobile, serta
objek-objek fisik yang terbentuk menjadi atribut-atribut untuk
mengatasi keterbatasan perangkat pada umumnya.
selanjutnya diolah dan disampaikan kepada pengguna. Pada
Batasan minimum perangkat low-end mobile web adalah aplikasi ini, basis data yang digunakan adalah basis data
perangkat mobile dengan ukuran layar tidak lebih dari 240 MySQL. Struktur basis data yang diperlukan untuk
piksel, navigasi berupa fokus dan kursor, serta kemampuan perancangan ketiga antarmuka web ditunjukkan oleh Gambar
browser tanpa dukungan JavaScript. Sedangkan batasan 2 berikut:
minimum untuk smartphone mobile web yaitu perangkat
mobile dengan ukuran layar minimal 320 piksel, navigasi
membaca teks dengan ukuran file yang tidak terlalu besar.
Ukuran layar rata-rata untuk penggunaan jenis mobile web ini
adalah kurang dari 320x480 piksel. Meskipun jenis mobile
web ini juga dapat diakses dengan baik pada perangkat
smartphone di atas ukuran tersebut. Perancangan tampilan
untuk jenis mobile web ini menggunakan bahasa markup
standar HTML 4.01, CSS 2, dan tanpa menggunakan
JavaScript.
Menu utama yang disajikan dalam aplikasi mobile web
untuk perangkat low-end yaitu Home, Semua Objek, Wisata,
Kuliner, Event, Tag Objek, Tag Lokasi, dan Cari.
Bentuk desain layout (mockup) secara umum untuk
penyajian konten di setiap halaman web pada jenis perangkat
low-end tampak seperti pada Gambar 4 yaitu :

Gambar 2 - Struktur basis data


D. Perancangan Antarmuka
Web merupakan bentuk antarmuka yang lebih kompleks
dibanding antarmuka mobile web. Cara penyajian konten
dapat lebih leluasa dengan menempatkan berbagai macam
fitur dan modul dalam satu halaman [6]. Menu yang
ditampilkan untuk antarmuka web ini meliputi Home, Wisata,
Kuliner, Event, Tag, dan Map.
Perancangan tampilan untuk antarmuka web ini Gambar 4 Layout dasar antarmuka low-end mobile web
menggunakan bahasa markup standar HTML5 dan CSS 3.
Layout dasar untuk antarmuka web ini terdiri dari beberapa Mobile web untuk versi smartphone adalah versi web yang
bagian, yaitu bagian header, menu, search, breadcrumb, isi, dikembangkan untuk jenis perangkat smartphone. Versi ini
sidebar, navigasi, dan footer. Layout tampilan web secara merupakan versi mobile web dengan kemampuan yang lebih
umum ditunjukkan pada Gambar 3 berikut ini : tinggi daripada versi low-end mobile web.
Perancangan tampilan untuk antarmuka web ini
menggunakan bahasa markup standar HTML5 dan CSS 3.
Gambar 5 di bawah ini merupakan layout dasar tampilan web
untuk smartphone mobile web :

Gambar 3 Layout dasar antarmuka web

Mobile web untuk perangkat low-end merupakan versi


paling sederhana dari mobile web aplikasi ini. Tampilan
Gambar 5 Layout dasar antarmuka smartphone
minimalis berbasis teks digunakan agar dapat mengatasi
mobile web
kelemahan browser perangkat mobile yang hanya bisa
IV. IMPLEMENTASI APLIKASI Pengujian antarmuka untuk tampilan low-end mobile web
dilakukan pada jenis browser yang tidak mendukung
A. Tampilan Web JavaScript, yaitu pada browser Opera 4.2 simulator, browser
Warna dasar yang digunakan untuk perancangan Opera 6.0 simulator dan browser Opera 4.2 perangkat Sony
antarmuka web yaitu cokelat, hijau, dan putih. Halaman depan Ericsson K310i. Secara umum pengujian tampilan untuk
menampilkan peta seluruh objek wisata dan kuliner dan beberapa browser tersebut sudah sesuai dengan harapan.
beberapa modul rekomendasi yang berisi keterangan singkat Gambar 7 di atas merupakan hasil pengujian pada Opera 4.2
suatu objek. Informasi singkat yang ditampilkan disertai Simulator.
dengan thumbnail objek bersangkutan.
C. Tampilan Smartphone Mobile Web
Pengujian tampilan web dilakukan pada beberapa macam
browser, diantaranya Mozilla Firefox 6.0, Internet Explorer 9, Ukuran layar smartphone yang lebih lebar dibandingkan
Google Chrome 5.0, Opera 11.5, dan Safari 5. Secara umum dengan perangkat low-end membuat tampilan halaman
pengujian tampilan untuk beberapa browser tersebut sudah smartphone mobile web dapat ditampilkan mirip dengan versi
baik. Namun, beberapa browser masih belum mampu web. Penggunaan menu horizontal dimungkinkan pada
membaca CSS3 dengan sempurna, yaitu pada Opera 11.5 dan smartphone mobile web. Form pencarian diletakkan di bawah
Internet Explorer 9. Gambar 6 berikut merupakan contoh menu horizontal untuk memudahkan pencarian objek.
tampilan halaman web pada browser Mozilla Firefox 6.0 :

Gambar 6 Tampilan halaman depan web


B. Tampilan Low-end Mobile Web
Cara penampilan konten wisata dan kuliner untuk
antarmuka low-end mobile web yaitu dengan memberikan
lebih banyak menu berbasis teks. Penggunaan gambar yang Gambar 8 Tampilan halaman depan smartphone
berlebihan tidak diperlukan. Penempatan form pencarian mobile web
diletakkan di bagian paling bawah agar pengguna tidak merasa
terganggu oleh hal-hal yang tidak diperlukan ketika sedang Pengujian telah dilakukan pada beberapa jenis smartphone,
membaca informasi yang tertampil. meliputi browser Android OS, iOS, Blackberry 9780 OS,
Symbian 3.0 OS, dan Opera Mobile Simulator. Secara umum
pengujian tampilan untuk beberapa mobile browser tersebut
sudah baik. Gambar 8 di atas merupakan hasil pengujian pada
browser Android.

D. Pengujian Waktu Akses


Pengujian waktu akses digunakan untuk mengetahui
perbandingan waktu akses halaman web dan mobile web.
Pengujian ini dilakukan dengan bantuan web yang dapat
mengukur waktu akses (loading) suatu halaman web, yaitu di
alamat http://www.numion.com/Stopwatch/index.html.
Pengujian dilakukan pada browser Mozilla Firefox 6.0
sebanyak lima kali untuk masing-masing halaman awal. Tabel
1 berikut menunjukkan tabel hasil pengujian waktu akses
Gambar 7 Tampilan halaman depan low-end untuk setiap antarmuka :
mobile web
warna yang digunakan pada antarmuka smartphone sudah
Tabel 1. Perbandingan waktu akses halaman depan web baik.
dan mobile web
Dari beberapa fitur-fitur utama yang ditunjukkan
smartphone mobile web untuk layanan informasi pariwisata
Pengujian Web
Low-end Smartphone
DIY ini, dapat diurutkan menurut pendapat yang dihimpun
ke- Mobile Mobile Web
dari persepsi pengguna, dimulai dari yang paling diunggulkan
Web
yaitu fitur peta lokasi, foto, gambaran detail objek, berbagi ke
1 1,844 0,395 1,317
jejaring sosial, rating, dan komentar.
2 9,115 0,224 1,261
3 1,85 0,198 0,651
KESIMPULAN
4 7,619 0,171 0,601
5 2,399 0,992 0,403 Berdasarkan hasil analisis, pengujian, dan pembahasan
Rata-rata 4,5654 0,396 0,8466 terhadap perancangan antarmuka berbasis web dan mobile web
Catatan : waktu dalam satuan detik untuk layanan informasi wisata dan kuliner di DIY, diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Dari tabel hasil pengujian di atas diperoleh bahwa waktu 1. Pengembangan antarmuka web dan mobile web ini telah
akses untuk setiap antarmuka web, dimulai dari yang paling mampu menyediakan akses informasi wisata dan kuliner
cepat yaitu waktu akses pada low-end mobile web, smartphone DIY dengan baik melalui berbagai macam perangkat dan
mobile web, dan web. Dengan demikian, dapat dikatakan tipe browser.
bahwa perancangan antarmuka untuk mobile web mampu
mengatasi lamanya waktu akses pada versi web. Hal ini 2. Antarmuka yang dikembangkan meliputi web, low-end
disebabkan karena konten yang ditampilkan pada versi mobile mobile web, dan smartphone mobile web. Masing-masing
web dipilah sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mempunyai cara penyajian konten yang berbeda sesuai
perangkat mobile itu sendiri. dengan kemampuan browser dan perangkat yang
digunakan.
E. Pengujian Kebergunaan 3. Pemanfaatan teknologi HTML5 dan CSS3 untuk
Pengujian usability ini dilakukan pada mobile web untuk pengembangan antarmuka web dan mobile web secara
jenis smartphone. Hal ini dilakukan karena smartphone mobile umum sudah berjalan baik di beberapa browser terkini.
web sedang berkembang saat ini, serta mampu mewakili sisi Keduanya mampu menyediakan interaktivitas yang lebih
interaktivitas antarmuka pengguna mobile web. Pengujian baik dari sisi tampilan dan struktur dibanding versi
yang dilakukan yaitu dengan melakukan survei kepada 30 sebelumnya.
responden secara acak untuk menggunakan aplikasi tersebut,
4. Pengujian waktu akses halaman depan aplikasi web ini
kemudian diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
jika diurutkan dari yang paling cepat yaitu waktu akses
yang berhubungan dengan usability aplikasi.
halaman depan antarmuka low-end mobile web,
Dari hasil survei diperoleh sebanyak 73% pengguna smartphone mobile web, dan web.
menjawab bahwa secara keseluruhan tampilan mobile web
5. Hasil pengujian usability kepada pengguna menunjukkan
tersebut sudah baik, 17% pengguna menjawab cukup baik,
bahwa secara keseluruhan cara penampilan konten
10% pengguna menjawab sangat baik, serta tak satu pun
layanan informasi wisata dan kuliner ini dapat diterima
pengguna yang menyatakan kurang baik. Dengan demikian,
dengan baik.
cara penyajian konten di setiap halaman web sudah baik.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa 63% pengguna REFERENSI
tidak menemui kesulitan, 37% kadang-kadang menemui [1] Gumasjaya, A. H. (2010). Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Peta
kesulitan, dan tidak satu pun pengguna yang benar-benar Wisata dan Kuliner Berbasis Google Maps. Yogyakarta: Jurusan Teknik
merasa kesulitan. Sesuai hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa Elektro dan Teknologi Informasi.
secara umum tingkat kemudahan dalam penggunaan web [2] Arfian, R. A. (2010). Pengembangan Aplikasi Mobile Web untuk Wisata
tersebut sudah baik, meskipun masih ada beberapa pengguna dan Kuliner Yogyakarta. Yogyakarta: Jurusan Teknik Elektro dan
Teknologi Informasi.
yang kadang-kadang merasa kesulitan.
[3] Simarmata, J. (2010). Rekayasa Web. Medan: Penerbit Andi.
Selain itu sebanyak 50% pengguna menjawab bahwa [4] Beaird, J. (2007). The Principles of Beautiful Web Design. Canada:
pemilihan warna yang digunakan secara keseluruhan dalam Sitepoint Pty. Ltd.
web tersebut baik, 33% menjawab sangat baik, 17% [5] Moll, C. (2006). Mobile Web Design : A Web Standards Approach for
Delivering Content to Mobile Devices.
menjawab cukup baik, serta tak satu pun yang menjawab
[6] Firtman, M. (2010). Programming the Mobile Web. Canada: O'Reilly.
kurang baik. Hal tersebut berarti secara umum pemilihan

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai