I, 1988
2l
Oleh: I.,SHutahuruk *
SARI
Perhitungan8an88lBn kilat saluran udara teganganmenengahbaru dilak'kan
secaraintensif
pada tahun-tahunterakhir l960an,
-antaralain oleh Uehara dkk. (196s)dan Auer dkk.
(1e6e).
Perhitungan-perhitungantersebut menggunakanmodel geometris dari
salurandan generator
surja,misalnyayang dilakukanoleh Auer dkk. (1969).
Berdasarkanteori-teori yang sudah dikembangkanoleh Rusck (195g),
whitehead (1977),
Razevg (1979), dan lain-lain, penulis mencoba menguraikan suatu
metode analitis yang
sederhanadenganperhitungantangan denganmenggunakanalat hitung
elektronik.
ABSTRACT
The calculationsof lightning outagesof medium voltageoverheadlines
havenot beeninten-
sively conducted until late in the 1960s, among others by uehara
et al (196g) and Auer
et al (1969).
Those calculations use a geometric nrodel of the line and a surgegenerator
as conductedby
Auer et al (1969).
Basedon the theoriesrdevelo.ped by Rusck (195g), whitehead (1977), Razevig(1979), and
others, the writer tries to outline a.simpleanalytical method
that can be calculatedmanually
by usingan electroniccalculator.
t Jurusan Teknik
Elekrro, Fakurtas Teknorogi Industri, Institut Teknologi Bandung.
22 ITB VoL21, No. 1, 1988
PROCEEDINGS
Pendahuluan
Yang dimaksud dengan gangguankilat pada saluran udara adalah kilat yang
menyai-rbarSaluran,baik secaralangsungmaupun tidak langsung,dan me-
nyebabkan rlat pemutus daya membuka untuk mengisolasikans:tlrtranyang
terganggudari sistem.
Pada saluran udara teganganmenengah(SUTM), gangguankilat terdiri dari
gangguanakibat sambaranlangsungdan gangguanakibat sainbaiaiti;dak la;rg
sung atau sambaraninduksi. Padasaluranudara tegangantinggi gangguankilat
akibat sambaraninduksi sangatkecil dan diabaikan.Tetapi pada saluranudara
teganganmenengah,terutama Salulanmenengahtanpa kawat tanah atau kawat
netral, jqmlah gangguankilat akibat sambaraninduksi itu dapat lebih banyak
dari gangguankilat akibat sambaranlangsung.Hal tersebut disebabkantingkat
ketahanan impuls isolasi (Vson) dari isolator SUTM rendah dan daerahsam-
baran induksi yang luas.
Jadi jumlah gangguanpada saluranteganganmenengahdapat dituliskan sebagai
No =N1+l/, (l)
dengan:
No = jumlah gangguankilat pada saluran
Ni = jumlah gangguanakibat sambaraninduksi
l/t = jumlahgangguanakibat sambaranlangsung.
Sambaranlangsung
Yang dimaksud dengan sambaranlangsungad'alahkilat yang menyambar lang-
sung pada kawat fasa(untuk salurantanpa kawat tanah)atau pada kawat tanah
(untuk saluran dengan kawat tanah). Pada saluran udara tcganganmenengah
yang dilengkapi dengankawat tanah diasumsikantidak ada kegagalanperisaian.
Asumsi ini dapat dibenarkan karena tinggi kawat di atas tanah relatif rendah
(10 sampai l3 meter) dan juga karena dengan sudut perisaianyang biasanya
< 60o sudah dapat dianggapsemuasambarankilat mengenaikawat tanah;jadi
tidak ada kegagalanperisaian.
PanjanggawaltJ saluran udara teganganmenengahrelatif pendek, dan hanya
berkisar itrttara 40 sampai 80 meter dengan panjang rata-rata 50 meter. Pada
saluran tanpa kawat tanah semuasambarankilat dianggapterjadi pada kawat
dan pada saluran dengan kawat tanah, di mana pengetanahandilakukan pada
jarak 3 sampai 4 gawang,semua sambarankilat dianggapterjadi pada tiang
atau dekat tiang, baik pada tiang yang diketanahkan maupun pada tiang yang
tidak diketanahkan denganperbandinganyang sama.
PROCEEDINGSITB Vol. 2 1, No. I, 1988 23
Pada waktu kilat menyambar kawat tanah atau kawat fasa akan timbul arus
yang besar dan sepasanggelombang berjalan yang merambat pada kawat. Arus
yang besar ini dapat membahayakanperalatanyang ada pada saluran.Besarnya
arus atau tegangan akibat sambaran ini tergantung pada besar arus kilat, waktu
muka, dan jenis tiang saluran. Karena saluran teganganmenengahtidak begitu
tinggi di atas tanah, maka jumlah sambaranlangsungpun rendah. Makin tinggi
tegangansistem, makin tinggr tiangnya, dan makin besarjumlah sambaranke
saluranitu.
GW = kawattanah
A, B, C = kawatfasa
\
\
Kerapatanrambaran
petir N (per km2
No. Lokasi per tahun)' Penyelidik
I
Lompatan api dan bwur api
II
Besar tegangan yang timbul pada isolator saluran tergantung pada kedua
parameterkilat, yaitu punek dan kecuraman muka gelombangkilat.
Tidak semua sambaran kilat dapat mengakibatkan lompata n api (flashover)
pada isolasi saluran. Demikian juga tidak semua lompatan api yang timbul
dapat beralih menjadi busur api Qnwer arc) yang mengakibatkan gangguan
saluran (line outage).
26 PROCEEDINGSITB Vol. 21, No. t, 1988
kawatfasa.
--o o o\ \ -
-l\
z' f
-l\
---
2\
. | \- ' |
a,\
- " \- h \
,-'6
--t-.'
T o---
-ls
2l\
--
lt i'on
kawattanah
---?--
.- z - O
-
; O C t -- \
-l\
|
t --
|
Terjadinya lompatan api bila saluran disambar kilat tergantung pada besar
teganganyang timbul dan melebihi kekuatan impuls V5sv isolator. Demikian
juga terjadinya peralihan dari lompatan api menjadi busur api yang mengakibat-
l.an gangguan saluran tergantung pada sejumlah faktor seperti dijelaskan di
bawahini.
Waktu beraksi rele biasanya tidak kurang dari setengahputaran (cycle) atau
0 0l detik (untuk frekuensisistem50 Hertz), sedangeksistensigelombangkilat
tidak lebih dari 100 mikrodetik. Jadi lompatan api impuls itu tidak mungkin
mengakibatkan pemutusan saluran. Pemutusansaluran hanya terjadi bila lom-
patan api impuls beralih menjadi pelepasan busur api yang terus bertahan
karenategangankerja saluran.
Probabilitas beralihnya lompatan api impuls menjadi busur api tergantung pada
sejumlah faktor, termasuk daya sumber.Tetapi yang paling berpengaruhadalah
intensitas medan yang ditimbulkan oleh tegangankerja dalam kanal pelepasan
impuls (impulse discharge).Makin tinggi intensitasmedan, makin baik konduk-
tivitas kanal pelepasanimpuls, dan makin tinggi.probabilitas beralihnya lom-
patan api nrenjadi busur api. Yang terakhir ini selalu mengakibatkangangguan
saluran.
Bila gradien tegangankerja sepanjangjalan lompatan api tidak cukup besar,
busur api tidak akan terbentuk dan karenanya gangguan saluran jWa tidak
terjadi.
Menurut sejumlah penelitian yang dilakukan di Rusia (Razevig,1979), proba-
bilitas beralihnya lompatan api menjadi busur api pada isolator dihubungkan
dengan intensitas medan karena tegangankerja dan ini kira-kira sama dengan
hasil bagi tegangannetral (rms) denganpanjangisolator. Besarnyaprobabilitas
peralihanlompatan api menjadibusur api diberikandalam tabel2.
T a b e l 2 P r o b a b i l i t a sp e r a l i h a nl o m p a t a na p i m e n j a d ib u s u r a p i ( R a z e v i g ,1 g 7 9 ).
50 0,6
30 0,45
20 o,25
10 0.10
Pt=, a1 e)
t+(B)'
- \ I'
V i n d = 2 Z o I o h ( c o !tv' I
1(10)
\r[OT+;7
dengan
- I Y-, _
- -u| (#ffii)r,
zo=fr- (uoleo)
,1.26X 10-6 .,.,.
(ilI
= 30 ohm
Vr = VinoG) + Yz, W
vz= vind(-x)
+Y,o+fo (13)
atau
vr = zo Io h(clc) t j
- r4qf W:r),l
x+(clco)2(cot-x)
v
nlrft
, r_ ,
V, = V, (-x) (14)
Jadi jumlah gelombangteganganinduksi akibat sambarankilat tidak langsung
adalah
V=V.+V, (15)
Dalam persamaan(14),
x = kordinat sepanjangkawat;x = 0 adalah titik yang terdekat ke sambarankilat
y = jarak kawat dengansambarankilat vertikal.
Pada titik r = 0, yaitu titik terdekat ke sambaran,setelahsubstitusi dalam per-
samaan( I 4) dan ( l5), dan mengingat cf cs kecil, diperoleh hargamaksimum
zoloh
/o,^ak.=- y -' Ir+{ +c.o- - - J _
----l (16)
,/2 11 r7r1r1^y.pl
Hargaclco = 0,1 sampai0,5, jadi
zoloh
V o , ^ ^ k=, - ] - ( 1 , 0 7+ 1 , 3 8 )
Bila harga ini diisikan ke dalam persamaan(14) dan kemudian dihitung tegang-
an induksi maksimum pada titik terjauh itu, diperoleh
zoloh 30Ioh
Vi= V*,^urs = -"-j- (17)
PROCEEDINGSITB VoL 21. No. 1. 1988 31
v2
12= (18)
R + (22212)
2 .. kawat tanah
Garnbar3 Salurandengansatukawattanah
PROCEEDINGSITB Vol. 21, No. I, 1988
dengan
V2 = teganganinduksi pada kawat 2 sebelumdi ketanahkan
222 = impedansi surja kawat 2
R = tanah kontak ke tanah
12 = arus yang mengalir pada hubungan ke tanah.
Arus ini memberikan kenaikan pada gelombang tegangan pada kawat fasa I
sebesarLVz, yaitu:
, I) 2,,
AVz=zrz(--)=- rT#;vz (le)
dengan Zt2 = impedansi surja bersamakawat tanah dengankawat fasa.
Jadi besarteganganpada kawat fasa I setelahkawat tanah 2 diketanahkan.
dengan
Vr' = teganganinduksi pada kawat I setelahkehadiran kawat tanah 2
Z, = teganganinduksi pada kawat I sebelumkehadiran kawat tanah2.
Karena teganganinduksi sebelum diketanahkan sebandingdengantinggi kawat
di atastanah, atau (V rlV,) = (h
rlh1 ), maka persamaan(21) menjadi
Z. h2
t r p _ l' * _ t t
2R+222 hr eZ)
. z * h -,
/,'= (r T{e,
i) ,, (23)
Dalampersamaan (22) dan(23),
=
ft, tinggi rata-ratakawatfasaI {i atastanah
h, = tnggi rata-ratakawattanah2 di atastanah.
Paca saluranfasa-tigadenganempat kawat, yaitu iiga kawat fasa dan satu
.kawat netral, dan tidak adakawat tanah,maka pengaruhkawat netral itu ter-
hadap teganganinduksi pada kawat fasa samasepertipengaruhkawat tanah
PROCEEDINGSITB Vol. 21. No. I. 1988 33
30/,('h
vi= -n' (17)
dengan
V, = teganganinduksi pada kawat (kv)
Io = besararuskilat (kA)
h = tinggirata-rata kawat di atas ta,rah (m)
y = jarak horisontal antara sambarankilat dengankawat (m)
Bila saluran itu dilengkapi dengan kawat tanah, maka besar teganganinduksi
pada kawat fasa diberikan oleh persamaan(23),yaitu
z.^ h"
vi =(t - 2R+;trr' (23)
dengan
kawat fasa
*
*
tri
z
A
at)
\
ut
cl
(a) Tanpa kawat tanah (b) Satu kawat tanah F
ru
:-
i
Gambar4 Saluranudarateganganmenengah. \o
!a
PROCEEDINGSITB Vot. 21, No. L tgBS
35
_ r v s v o "y / r
Mpr=0,015IKLe to2o h
A,y (27)
Bila Ay dibuat kecil sekali,Ay berubah menjadi
dy danANp r berubah menjadi
dNr t, dan setelahdilakukan integrasidariy 9
^ io (= hl,0 y sampai/m aks (= tak
terhingga),untuk kedua sisi salurandiperoleh
.V vso%
- \.- ! )
r rozoh
N r.! , = 2 I 0,015IKLe dy
J
2Jt' 'oc
atau
n19%
- {. 5 1 0 p,o"r,
---_-
2
N.F L, = J30,6
vrv tIKL h -
trL ft
, sovo l/ (28)
Persamaan(28) adalah untuk keadaan tidak
ada kawat tanah. Bila ada kawat
tanah, maka menurut persamaan (23),
Vi=FPV,
301^h
=FPX
v
No' 1' 1988
PROCEEDINGSITB Vol' 21'
36
dengan
(22)
fP = pat tor Perisaian,persamaan
Zrz hr,
=(l
TR+T'\,
Jadi,jumlah lomPatanaPi adalah
- ' , -t)o%-- oo.o"s (2e1
5loFP
N F ' L= 3 0 ' 6 I K L ' F P h ' T
S e b a g a i m a n a d i j e l a s k a n d i m u k a t i d a k s e m u a l oitu
mpatanapidapatberalihnten
gungguun tergantungpadabesarnya
jadi busur api atau gangguan'dan besarnyu
'l"iuli g;;ssuar akibat sambaran induksi
probabilitas n. ut"gffl;;iki"t
adalah
a. TanPakawat tanah:
J)9'1ro
- 1' ,or1
e
slO (30)
N, = 30,6IKL h
xn
vso E "
sambaranlangsung
Perhitungan gangguankilat akibat
Umum
T e g a n g a n l e b i h a k i b a t s a m b a r a n k i l a t , s e l a i n t e oleh
r g a njenis
t u n gsaluran
p a d a p adan
r a mtiang
eterki
(arus puncak dan *;k; muka)' juga dipengaruhi
p e n o p a n g . J e n i s s a l u r a n a d a l a h s a l u r a n t a n p a t < a * a t tiang
t a n a hkayu'
d a n sdan
a l u rtiang
anden
tanah, dan jenis tiang penopang adaiah tiang besi'
kawat kayu mern-
demikian juga lengan (cross arm)
beton. Tiang xuvu uiuu u"i*,
impuls isolasisaluran'
pengaruhibesarnyatingkat ketahanan
PROCEEDINGSITB Vol. 21, No. I , 1988 37
lo
4
zp zp
Gambar
5 Distribusi kawat
arusbilakilat menyambar
Sebagai pendekatan, umumnya diambil Zn = Zrl2 sehinggapersamaan(32)
meqjadi
I =I o l 2 ( 33)
Karena itu, pada tiap sisi dari titik sambaran, besarnya arus adalah Inl4 dan
besarnyateganganyang timbul pada kawat adalah
',=T', (341
_/o
^34
fFL=e
-Jv'-
8 . 5Z
=e P
Jumlah sambarankilat pada salurandiberikan pada persamaan(5), yaitu
ly', = o,o15 IKL (b + 4 h\ 'oe) (5)
samba.ranper100 km per tahun
PROCEEDINGSITB Vol. 21. No. I. 1988
Nr=NrLXrl=NrPpye
atau
vso%
- ,-
8.52
N, =0,ol5IKL (b+4hr,oe)e P X4 (36)
Pada saluran udara dengan konfigurasi horisontal hampir semua sambaranter-
jadi pada kawat yang paling pinggir, sedang pada konfigurasi vertikal pada
kawat paling atas.
Pengaruh tiang beton menambah tingkat ketahanan isolasibeberapapuluhkV,
dan ini dapat ditambahkan kepada V5sv" dari isolator saluran. Tegangantem-
bus beton basahdiambil20 kVlcm.
Pada sistem yang netralnya tidak diketanahkan atau pada sistem yang dike-
tanahkan dengan kumparan Petersen dengan derajat tala sempurna, bahkan
pada saluran yang menggunakantiang kayu lompatan api pada satu fasa tidak
dapat mengakibatkangangguansaluran.Jadi, probabilitas gangguanyang terjadi
adalahgangguanfasa ke fasaatau gangguantiga fasa.
Bila pelepasankilat terjadi pada kawat dekat tiang, arus kilat penuh sebesar
yang diperoleh pada objek yang diketanahkan secarasempurna,atau tahanan
R = 0, mulai mengalir melalui tahanan kontak tiang R dan badan tiang mem-
peroleh tegangan hampir sama dengan,fsR. Kawat yang disambar kilat juga
mengalami tegangansama dengan16R, dan teganganinduksi pada kawat dise-
belahnyamenjadi
KIoR
dengan'K = faktor gandengantarakawat luar dan kawat di tengah.
Dalam keadaanini teganganyang bekeda pada isolasikawat kedua adalah
1oR(l-r() (37\
lompatan api padaisolasiitu akanterjadibila
1 0R ( 1 - K ) 2 V s o n
atau
40 PROCEEDINGS
ITB Vol.2l,No. I,1988
V, nr^
Io> p (38)
11ft1
Jadi, jumlah gangguanfasa ke fasa,
vsvo
-, ,
R(r-K)34'
=o,ol s IKL(b+4hr,oe)e xrl (3e)
{
'
v-^_
) U-/o
'o (40)
R + 6/,t
dengan
I0 = arus kilat minimum yang mengakibatkanlompatan api,kA
Vso% = kekuatan isolasiminimum, ku
R = tahanan kontak tiang, ohm
y = koefisien yang ditentukan pada dasarperbandingandenganhasil-t- -il
Perhitungan menurut rumus yang lebih teliti
= 0.3 untuk satukawat tanah
= 0,15 untuk dua kawat tanah
PROCEEDINGSITB Vot. 21, No. t, 1988
4l
- ,!t&-_, o,o,,,
sloFP
l/, = 30,6 IKL.Fp.t t,---*-a;_
e
(31;
persamaan(30) dan(31),
P,:l.r=
IKL jumlah hari guruh
per tahun
= tinggikawatluru
!
ht = tinggi kawat
oiui"rlrr"n, meter
!, =r"na;;;fi,:T'1.:,,"ilT" litti;meter
n = probabilitas peraliha,
fornp"r-"" api menjadi
Gangguankilat akiLtat busur api atau gangguan.
sambaranlangsungdiberikan
dan (41), yaitu: oleh persamaan(36), (39).
i) Salurantanpa kawat
tanah:
{ =o,otsrKL(b+4 ht,os) + x r7
yattu untuk
"- (36)
gangguansatu fasa
ke tanah. Untuk gangguan
fasake fasa,
'r*o
-
= 0 , 0 1 5I K L ( b q * (r-rl:i-
{ + 1,r,0e1"
X 11
ii) Salurandengansatu (3e)
kawat tanah (b = 0).
rr/,=0,01
5IKL(4hrr,or), ;tr,
xn (41\
Jill.ix'i:tiil*'{*#,H*f;#,,'';3.d*#ft"
:T:fr.
fuhllun kontaktiangadalah:
R = 20 ohrnuntuk tiing
besiataubetonyangdiketanahkan.
R = 100ohmuntuk
liunet.rivunJiii'* o*.ra'ahkan.
R = 500 ohm untuk 'ong
o.ton;;;fr* diketanahkan.
ITB VoL2I,No. 1, 1988
PROCEEDINGS
43
| 0,85 | 0,85 I
kawat tanah
Jumlah gangguan
untuk konfigunsi tiang
Macam Macam Keterangan
tiang gangguan Tiang Tiang Tiang
Gbr.6 Gbr.7 GbrS
Ni 62 32 38
Tiang Nt 35 34 32
besi No 97 66 70
Ni 39 19 22
Tiang Nt 34 33 32
beton No 73 52 54
Catatan:
N , = l u m l a h g a n ( B U : r nk i l a t a k i b a t s a m b a r a ni r d u k s i p e r 1 0 0 k m - t a h u n .
Na = iumlah garEguan kilat akibat sambaran langsurg per 1OOkm-tahun.
N O = l u m l a h g a n g g u a nk i l a t p a d a s a l u r a np e r 1 O Ok m - t a h u n .
lmpedansisurja sendirikawat netral atau kawat tanah diambll 7" ) = 500 ohm.
Impedansisurja bersamaantara kawat fasadan kawat netral (eambarJ), Ztz =
216 ohm, dan impedansisuqjaantara kawat fasa dan kawat tanah (gambar8),
Zr2 = 150ohm. Ketahananimpuls isolasiisolator Vsyvo= l60kV, tegangan
tembus beton = 20 kV/cm, dan tebal beton pada tutup atas dan tutup bawah
diambil masing-masine1,5 cm. Perhitunsan dilakukan untuk tians besi dan
tiang beton. Probabilitasperalihanlompatan api menjadibusur api,4 = 0,5.
Hasil perhitLngangangguankilat untuk ketiga macam konfigurasitiang diberi-
kan dalamtabel 3.
Kawat netral atau kawat tanah praktis tidak dapat meneurangi gangguan
kilat langsung.
Untuk memperolehhasil yang lehih teliti perhr diteliti tahanankontak tiane
yang tidak diketanahkan.
RUJUKAN