Anda di halaman 1dari 27

PROCEEDINGSITB VoI. 2i,No.

I, 1988
2l

PERHITUNGANGANGGUAN KILAT PADA SALURAN


I.JDARATEGANGAN MENENGAH

Oleh: I.,SHutahuruk *

SARI
Perhitungan8an88lBn kilat saluran udara teganganmenengahbaru dilak'kan
secaraintensif
pada tahun-tahunterakhir l960an,
-antaralain oleh Uehara dkk. (196s)dan Auer dkk.
(1e6e).
Perhitungan-perhitungantersebut menggunakanmodel geometris dari
salurandan generator
surja,misalnyayang dilakukanoleh Auer dkk. (1969).
Berdasarkanteori-teori yang sudah dikembangkanoleh Rusck (195g),
whitehead (1977),
Razevg (1979), dan lain-lain, penulis mencoba menguraikan suatu
metode analitis yang
sederhanadenganperhitungantangan denganmenggunakanalat hitung
elektronik.

ABSTRACT
The calculationsof lightning outagesof medium voltageoverheadlines
havenot beeninten-
sively conducted until late in the 1960s, among others by uehara
et al (196g) and Auer
et al (1969).
Those calculations use a geometric nrodel of the line and a surgegenerator
as conductedby
Auer et al (1969).
Basedon the theoriesrdevelo.ped by Rusck (195g), whitehead (1977), Razevig(1979), and
others, the writer tries to outline a.simpleanalytical method
that can be calculatedmanually
by usingan electroniccalculator.

t Jurusan Teknik
Elekrro, Fakurtas Teknorogi Industri, Institut Teknologi Bandung.
22 ITB VoL21, No. 1, 1988
PROCEEDINGS

Pendahuluan
Yang dimaksud dengan gangguankilat pada saluran udara adalah kilat yang
menyai-rbarSaluran,baik secaralangsungmaupun tidak langsung,dan me-
nyebabkan rlat pemutus daya membuka untuk mengisolasikans:tlrtranyang
terganggudari sistem.
Pada saluran udara teganganmenengah(SUTM), gangguankilat terdiri dari
gangguanakibat sambaranlangsungdan gangguanakibat sainbaiaiti;dak la;rg
sung atau sambaraninduksi. Padasaluranudara tegangantinggi gangguankilat
akibat sambaraninduksi sangatkecil dan diabaikan.Tetapi pada saluranudara
teganganmenengah,terutama Salulanmenengahtanpa kawat tanah atau kawat
netral, jqmlah gangguankilat akibat sambaraninduksi itu dapat lebih banyak
dari gangguankilat akibat sambaranlangsung.Hal tersebut disebabkantingkat
ketahanan impuls isolasi (Vson) dari isolator SUTM rendah dan daerahsam-
baran induksi yang luas.
Jadi jumlah gangguanpada saluranteganganmenengahdapat dituliskan sebagai
No =N1+l/, (l)
dengan:
No = jumlah gangguankilat pada saluran
Ni = jumlah gangguanakibat sambaraninduksi
l/t = jumlahgangguanakibat sambaranlangsung.

Sambaranlangsung
Yang dimaksud dengan sambaranlangsungad'alahkilat yang menyambar lang-
sung pada kawat fasa(untuk salurantanpa kawat tanah)atau pada kawat tanah
(untuk saluran dengan kawat tanah). Pada saluran udara tcganganmenengah
yang dilengkapi dengankawat tanah diasumsikantidak ada kegagalanperisaian.
Asumsi ini dapat dibenarkan karena tinggi kawat di atas tanah relatif rendah
(10 sampai l3 meter) dan juga karena dengan sudut perisaianyang biasanya
< 60o sudah dapat dianggapsemuasambarankilat mengenaikawat tanah;jadi
tidak ada kegagalanperisaian.
PanjanggawaltJ saluran udara teganganmenengahrelatif pendek, dan hanya
berkisar itrttara 40 sampai 80 meter dengan panjang rata-rata 50 meter. Pada
saluran tanpa kawat tanah semuasambarankilat dianggapterjadi pada kawat
dan pada saluran dengan kawat tanah, di mana pengetanahandilakukan pada
jarak 3 sampai 4 gawang,semua sambarankilat dianggapterjadi pada tiang
atau dekat tiang, baik pada tiang yang diketanahkan maupun pada tiang yang
tidak diketanahkan denganperbandinganyang sama.
PROCEEDINGSITB Vol. 2 1, No. I, 1988 23

Pada waktu kilat menyambar kawat tanah atau kawat fasa akan timbul arus
yang besar dan sepasanggelombang berjalan yang merambat pada kawat. Arus
yang besar ini dapat membahayakanperalatanyang ada pada saluran.Besarnya
arus atau tegangan akibat sambaran ini tergantung pada besar arus kilat, waktu
muka, dan jenis tiang saluran. Karena saluran teganganmenengahtidak begitu
tinggi di atas tanah, maka jumlah sambaranlangsungpun rendah. Makin tinggi
tegangansistem, makin tinggr tiangnya, dan makin besarjumlah sambaranke
saluranitu.

&mbaran tidak langsung atau sambaran induksi


Bila terjadi sambaran kilat ke tanah di dekat saluran, akan terjadi fenomena
transien yang diakibatkan oleh medan elektromagnetisdari kanal kilat. Feno-
mena kilat ini terjadi pada kawat penghantar.Akibatnya timbul teganganlebih
dan gelombang berjalan yang merambat pada kedua sisi kawat di tempat
sambaranberlangsung.
Fenomena transien pada kawat dapat berlangsunghanya di bawah pengaruh
gaya yang memaksa muatan bergerak sepanjanghantaran. Atau dengan per-
kataan lain, transien dapat terjadi di bawah pengaruh komponen vektor kuat
medan yang berarah sejajardenganarah penghantar.Jadi bila komponen vektor
dari kuat medan berarah vertikal, dia tidak akan mempengaruhiatau menimbul-
kan fenomena transien pada penghantar.

Penangkapankilat oleh saluran,jumlah sambaran dan probabilitas distribusi;


arus.
Suatu saluran di atas tanah dapat dikatakan membentuk bayang-bayanglistrik
pada tanah yang berada di bawah saluran transmisi itu. Kilat yang biasanya
menyambar tanah di dalam bayang-bayangitu akan menyambar saluran sebagai
gantinya, sedangkilat di luar bayang-bayangitu sama sekali.tidak menyambar
saluran.
'daerahperisaian'untuk suatu saluran
Lebar bayang-bayanglistrik atau disebut
diberikan oleh Whitehead (197'7) (gambar I ).
Lebar bayang-bayangW adalah:
W = (b + hr,oe\ meter Q)
dengan
b = jarak pemisah antara kedua kawat tanah (meter, bila kawat tanah hanya
satu.b = 0)
24 PROCEEDINGSITB Vol. 21, No. I, 1988

h = tnggi rata-rata kawat tanah di atas tanah = ht -23 unaoneun(meter).


h, = ttnggi kawat tanah pada tiang (meter).
Di luar daerah perisaian itu kilat dianggapmenyambar langsungke tanah, atau
disebut sambaraninduksi.
Padasaluran udara teganganmenengah (SUTM) lebar bayang-bayang untuk tiga
macirmkonfigurasi diberikan pada gambar 2.

GW = kawattanah
A, B, C = kawatfasa

\
\

2nlF --{G- b +- 2hlos

Gambar1 Lebarbayang-bayang sambaran


listriksaluranudaraterhadap kilat

Jadi luas bayang-bayanguntuk 100 km panjangsaluran


.,4= l0o (km) X (b + qtr '0e) x l0- 3 (tm)
atau
A = O,l (b + 4hr '0e1 km2 per 100 km saluran (3)

Jumlah vmbaran kilot ke bumi


Jumlah sanrb::rrn kilat ke bumi sebandingdenganjumlah hari guruh per tahun
atau Iso Keraunic Level (IKL) di tempat itu. Banyak penyelidik yang mem-
berikan periiitian ke arah ini dan mengemukakan rumus-rumus yang berlainan.
Rumus-rumus tersebut diberikan dalam tabel I (Anderson, 1982).
Untuk Indonesia, penulis mengusulkan menggunakan
N = O,l5IKL (4)
dengan
PROCEEDINGSITB Vol. 21, No. t, 1988
25

N = jumlah sambaranper km2 per tahun


IKL = jumlah hari guruh per tahun
Jadi jumlah sambaranpada saluransepanjang100 km adalah
Nr=N x '4
. atau
II
1yr= 0,015 IKL (b a 471,0e) sambaranper 100 km per tahun (5)
I f"bel 1 Relasi
empiris
antarakerapatan kilatdanhariguruhtahunan(Anderson,
sambaran
1982).

Kerapatanrambaran
petir N (per km2
No. Lokasi per tahun)' Penyelidik

1. India 0 , 1 0r K L Aiya (19681


2. Rhodesia 0.14IKL Anderson& Jenner(19541
3. Afrika Selatan 0,023 (lKL)13i Anderson-Eriksson (1954)
4. Swedia 0 , 0 0 4( l K L ) 2 Muller-Hillebran( 1d9 6 4 )
5. Inggris a (lKL)b Stringfellow(1974t'
a=2,610,2X 10-3
b=1,910,1
6 . A S ( b a g .U t a r a ) 0 , 1 1I K L H o r n& R a m s e y( 1 9 5 1 )
7 . A S ( b a gS . elatan 0 , 1 7I K L H o r n& R a m s e y( 1 9 5 1 )
8. AS 0 , 1I K L Anderson(1968)
9. AS 0,15lKL Brown& Whitehead(19691
10. Rusia 0,036 (lKL)13 6olokolov& Pavloval1g72l
1 1 . D u n i a( i k l i ms e d a n g ) 0 , 1 9I K L B r o o k s( 1 9 5 0 1
1 2 . D u n i a{ i k l i m s e d a n g } 0 , 1 5 I K L G o l d e( 1 9 6 6 )
1 3 . D u n i a( i k l i mt r o p i s ) 0 , 1 3 I K L Brooks(1950)

' Urtuk daerah sekitar katutistiwa dengan iklim


tropis sopertidi lndonesia dergan IKL antara 6O sampai
1 5 0 , p e n u l i s m e r B u s u l k a np e n g g u n a a nN = 0 , 1 5 l K L .

I
Lompatan api dan bwur api
II
Besar tegangan yang timbul pada isolator saluran tergantung pada kedua
parameterkilat, yaitu punek dan kecuraman muka gelombangkilat.
Tidak semua sambaran kilat dapat mengakibatkan lompata n api (flashover)
pada isolasi saluran. Demikian juga tidak semua lompatan api yang timbul
dapat beralih menjadi busur api Qnwer arc) yang mengakibatkan gangguan
saluran (line outage).
26 PROCEEDINGSITB Vol. 21, No. t, 1988

kawatfasa.
--o o o\ \ -
-l\
z' f
-l\
---
2\
. | \- ' |
a,\
- " \- h \

,-'6
--t-.'
T o---
-ls
2l\
--
lt i'on

kawattanah

---?--
.- z - O
-
; O C t -- \
-l\
|
t --
|

Gambar2 Lebarbayang-bayang listrik saluranudara


(a) Saluranudaratanpakawattanah
(b) Saluranudaradengankawat netraln (b = 0)
(c) Saluranudaradengansatukawattanah(b = 0)
W = Lebarbayang-baYang listrik.
PROCEEDINGSITB VoL 21, No. I. 1988 11

Terjadinya lompatan api bila saluran disambar kilat tergantung pada besar
teganganyang timbul dan melebihi kekuatan impuls V5sv isolator. Demikian
juga terjadinya peralihan dari lompatan api menjadi busur api yang mengakibat-
l.an gangguan saluran tergantung pada sejumlah faktor seperti dijelaskan di
bawahini.
Waktu beraksi rele biasanya tidak kurang dari setengahputaran (cycle) atau
0 0l detik (untuk frekuensisistem50 Hertz), sedangeksistensigelombangkilat
tidak lebih dari 100 mikrodetik. Jadi lompatan api impuls itu tidak mungkin
mengakibatkan pemutusan saluran. Pemutusansaluran hanya terjadi bila lom-
patan api impuls beralih menjadi pelepasan busur api yang terus bertahan
karenategangankerja saluran.
Probabilitas beralihnya lompatan api impuls menjadi busur api tergantung pada
sejumlah faktor, termasuk daya sumber.Tetapi yang paling berpengaruhadalah
intensitas medan yang ditimbulkan oleh tegangankerja dalam kanal pelepasan
impuls (impulse discharge).Makin tinggi intensitasmedan, makin baik konduk-
tivitas kanal pelepasanimpuls, dan makin tinggi.probabilitas beralihnya lom-
patan api nrenjadi busur api. Yang terakhir ini selalu mengakibatkangangguan
saluran.
Bila gradien tegangankerja sepanjangjalan lompatan api tidak cukup besar,
busur api tidak akan terbentuk dan karenanya gangguan saluran jWa tidak
terjadi.
Menurut sejumlah penelitian yang dilakukan di Rusia (Razevig,1979), proba-
bilitas beralihnya lompatan api menjadi busur api pada isolator dihubungkan
dengan intensitas medan karena tegangankerja dan ini kira-kira sama dengan
hasil bagi tegangannetral (rms) denganpanjangisolator. Besarnyaprobabilitas
peralihanlompatan api menjadibusur api diberikandalam tabel2.

T a b e l 2 P r o b a b i l i t a sp e r a l i h a nl o m p a t a na p i m e n j a d ib u s u r a p i ( R a z e v i g ,1 g 7 9 ).

Gradien tegngan Probabilitasperalihan lompatan


Eo (kVr,nr/meter) api menjadibusurapi,11

50 0,6
30 0,45
20 o,25
10 0.10

Makin tinggi tegangankerja sistem, makin besar gradien tegangan,sehingga


makin besarpula probabilitasperalihanlompatan api menjadibusur api.
Jadi, dari penjelasandi atas dapat disimpulkan bahwa jumlah gangguanpada
salurantergantung pada:
28 PROCEEDINGSITB Yol. 21, No. I , 1988

a. Jumlah sambaranpada saluran,N1


b. Probabilitas terjadinya lompatan api, Pp 1
c. Probabilitas peralihan lompatan api menjadi busur api,4
Dengan demikian jumlah gangguandapat ditulis Sebagai:
N, = 0,015 IKL (b + 4hr 'oe) .pp I .rl (6)
Untuk mengurangi probabilitas terjadinya lompatan api biasanya dipasang
kawat tanah'pada saluran. Jadi, bila kilat menyambar kawat tanah, hanya arus
kilat yang besaryang dapat menimbulkan lompatan api.
hobabilitas peralihan lompatan api menjadi busur api dapat'dikurangi dengan
memperpanjangjalan lompatan api, misalnya menggunakantiang kayu.

hobabilitas distribusi arus kilat


Probabilitas distribusi harga puncak arus kilat diberikan oleh beberapapeneliti,
antara lain oleh Popolansky (1970), yaitu

Pt=, a1 e)
t+(B)'

Tetapi untuk memudahkan penggunaannyakelak, terutama dalam perhitungan


gangguankilat karena sambaraninduksi, rumus Popolansky itu didekati dengan
fungsi eksponensial
- 3 tI-
^
fr= (8)
selanjutnya, persamaan(8) inilah yang digunakan dalam perhitungan gangguan
kilat akibat sambaranlangsungdan sambaraninduksi pada saluran udara tegang-
an menengah.

Perhitungan gangguankilat akibat sambaran induksi


Sampai saat ini telah banyak dilakukan penelitian, baik perhitungan teoritis
maupun percobaan dalam hubungan dengan teganganinduksi akibat sambaran
kilat tidak langsung atau sambaran induksi. Penelitian-penelitiantersebut di-
lakukanantaralain oleh Bewly (1951) dan Rusck(1958).

Dalam pembahasan-pembahasan di bawah ini akan diberikan secara singkat


teori yang dikemukakan oleh Rusck (1958). Ia memperhitungkanpotensial
skalar dan potensial vektor untuk menghitung tegangan induksi akibat sam-
baran tidak langsung.
PROCEEDINGSITB Vol. 2 I, No. I, 1988

Teganganpada saluran akibat sambaran induksi


Untuk dapat menghitung teganganlebih pada saluran akibat sambaraninduksi
terlebih dahulu harus diketahui medan elektromagnetis dari sambaran kilat.
Arus kilat pada tanah mempunyai waktu muka yang kecil dan ekor yang pan-
jang. Selama proses pelompatan kepala (stepped leader) suatu muatan
46 ter-
distribusi secara merata sepanjangkanal kilat (lightning channel). Kemudian
sambaranbalik yang berupa su4'aarus dengan bentuk fungsi langkah (stepped
function) bergerak ke atas dengan kecepatan sama dengankecepatan sinar dan
menetralkan muatan yang ada pada kanal kilat. Bila waktu muka dari arus kilat
tidak diperhatikan, pendekatan ini dapat digunakan untuk bagian bawah dari
kanal kilat, di mana variasi muatan dan kecepatan pada ketinggian di atas
permukaan tanah dapat diabaikan.

Hubungan'antaraarus/s dan muatan{s adalah:


Io=cQo (9)
dengan
16 = harga puncak arus kilat selamasambamnbalik
c -- kecepatanmerambat sambaranbalik
q9 = muatan listrik pada lintasan kilat per satuanpanjang

Dengan bantuan pers:lmaanMaxwell, Rusck menurunkan besarpotensial skalar


penginduksi(penurunan rinci dari persamaanitu tidak diberikan di sini) sbb.:

- \ I'
V i n d = 2 Z o I o h ( c o !tv' I
1(10)
\r[OT+;7
dengan
- I Y-, _
- -u| (#ffii)r,
zo=fr- (uoleo)
,1.26X 10-6 .,.,.
(ilI
= 30 ohm

h = tinggi kawat di atas tanah


co = kecepatan merambat sinar
c = kecepatan merambat sambaranbalik
I = panjang total jalan kilat
r0 = jarak antara kawat dengansambarankilat
f = waktu
Juga diturunkan besarpotensial vektor penginduksi,

, #t" =2zoro,klc) h (t2)


JGD"+tt-Gl%fth
PROCEEDINGSITB Vol. 21, No. I, 1988
30

( l0) dan( l2) diperolehhargagelombangtegangan


Dari persamaan induksi
untuk masing-masing komponen,yaitu:

Vr = VinoG) + Yz, W

vz= vind(-x)
+Y,o+fo (13)
atau

vr = zo Io h(clc) t j
- r4qf W:r),l
x+(clco)2(cot-x)
v
nlrft
, r_ ,

V, = V, (-x) (14)
Jadi jumlah gelombangteganganinduksi akibat sambarankilat tidak langsung
adalah

V=V.+V, (15)
Dalam persamaan(14),
x = kordinat sepanjangkawat;x = 0 adalah titik yang terdekat ke sambarankilat
y = jarak kawat dengansambarankilat vertikal.
Pada titik r = 0, yaitu titik terdekat ke sambaran,setelahsubstitusi dalam per-
samaan( I 4) dan ( l5), dan mengingat cf cs kecil, diperoleh hargamaksimum
zoloh
/o,^ak.=- y -' Ir+{ +c.o- - - J _
----l (16)
,/2 11 r7r1r1^y.pl
Hargaclco = 0,1 sampai0,5, jadi
zoloh
V o , ^ ^ k=, - ] - ( 1 , 0 7+ 1 , 3 8 )

Dari persamaan( | 6) nyata kelihatan bahwa teganganinduksi tidak begitu ter-


gantung pada kecepatan merambat dari sambaranbalik kilat. Teganganinduksi
pada saluran di titik yang jauh dari sambarandicapai bila x = + oo.

Bila harga ini diisikan ke dalam persamaan(14) dan kemudian dihitung tegang-
an induksi maksimum pada titik terjauh itu, diperoleh

zoloh 30Ioh
Vi= V*,^urs = -"-j- (17)
PROCEEDINGSITB VoL 21. No. 1. 1988 31

Dalam perhitungan sela4iutnya, sebagai tegangan induksi akibat sambaran


induksi digunakanteganganinduksi yang diberikan oleh persamaan(17). Dari
pcrsamaanini terlihat bahwa harga maksimum teganganinduksi tidak tergan-
tung lagi pada kecepatanmerambat dari sambaranbalik kilat.

Pengaruh kawat tanah terhadap teganganinduksi


Dalam menghitung pengaruh kawat tanah terhadap tegangan induksi diper-
kenalkan Faktor Perisaian (FP) yang didefinisikan sebagaihasil bagi tegangan
induksi dengankawat tanah dan teganganinduksi tanpa kawat tanah.
Kawat tanah ideal adalah kawat tanah yang mempunyai titik pengetanahan
pada setiap titik sepa4jangkawat tanah sehinggapotensialnya sepanjangkawat
adalah nol. Pada kenyataannya tidak ada kawat ideal, jadi kawat tanah itu
mempunyaibeda tegangantertentu terhadaptanah.
Pada pasal ini dibahas keadaan dengan satu kawat tanah dan tahanan kontak
tiang sebesarR (gambar 3). Diasumsikantidak terjadi pantulan pada ujung salu-
ran. Bila gelombang teganganyang timbul pada kawat 2 (kawat tanah) sebelum
diketanahkan adalah vr, maka arus yang melalui impedansi setelahdiketanah-
kan dengantahananR adalah

v2
12= (18)
R + (22212)

2 .. kawat tanah

Garnbar3 Salurandengansatukawattanah
PROCEEDINGSITB Vol. 21, No. I, 1988

dengan
V2 = teganganinduksi pada kawat 2 sebelumdi ketanahkan
222 = impedansi surja kawat 2
R = tanah kontak ke tanah
12 = arus yang mengalir pada hubungan ke tanah.
Arus ini memberikan kenaikan pada gelombang tegangan pada kawat fasa I
sebesarLVz, yaitu:

, I) 2,,
AVz=zrz(--)=- rT#;vz (le)
dengan Zt2 = impedansi surja bersamakawat tanah dengankawat fasa.
Jadi besarteganganpada kawat fasa I setelahkawat tanah 2 diketanahkan.

Vt' = Vl + LV2 atau


2,"
Vr'= V, - V, (20y
fn-*};
Jadi Faktor Perisaian(FP) adalah
vr' zrz vz
F P = - i,-r - l - (21)
2R+222 Vr

dengan
Vr' = teganganinduksi pada kawat I setelahkehadiran kawat tanah 2
Z, = teganganinduksi pada kawat I sebelumkehadiran kawat tanah2.
Karena teganganinduksi sebelum diketanahkan sebandingdengantinggi kawat
di atastanah, atau (V rlV,) = (h
rlh1 ), maka persamaan(21) menjadi
Z. h2
t r p _ l' * _ t t
2R+222 hr eZ)

dan persamaan(20) menjadi

. z * h -,
/,'= (r T{e,
i) ,, (23)
Dalampersamaan (22) dan(23),
=
ft, tinggi rata-ratakawatfasaI {i atastanah
h, = tnggi rata-ratakawattanah2 di atastanah.
Paca saluranfasa-tigadenganempat kawat, yaitu iiga kawat fasa dan satu
.kawat netral, dan tidak adakawat tanah,maka pengaruhkawat netral itu ter-
hadap teganganinduksi pada kawat fasa samasepertipengaruhkawat tanah
PROCEEDINGSITB Vol. 21. No. I. 1988 33

pada teganganinduksi pada kawat fasa.Dalam halini,tinggi kawat netral di atas


tanah h2 lebih rendah dari tinggi kawat fan ii1 sehinggabesarfaktor perisaian
lcbih besardibandingkan faktor perisaiandari salurandengankawat tanah.
Atla kalanya kawat netral itu dipasangdi ataskawat fasa,samasepertikeduduk-
an kawat tanah. Dalam hal ini faktor perisaianakan lebih kecil, jadi lebih baik.
Tetapi kawat netral yang dipasangdi atas kawat fasa akan mempertinggitiang
dan dengandemikian akan memperbesar jumlah sambaranlangsung.
Bila di mmping kawat netral yang dipasang di bawah kawat fasa a.dakawat
tanah yang dipasangdi atas kawat fasa, persamaan(23) tetap dapat digunakan.
Dalam hal terakhir ini 212 dan 222 harus dihitung untuk kawat gabungan
kawat tanah dan kawat netral dengantinggi ekivalendari kawat gabunganitu.

Perhitungan jumlah gangguan kilat akibat sambaran induksi


Pandanglahsuatu kawat setinggi h di atastanah. Misalkanlah suatu sambaran
kilat vertikal menyambartanah padajarak y dari kawat (gambar4).
Besarteganganinduksi pada kawat diberikan oleh persamaan( I 7), yaitu

30/,('h
vi= -n' (17)
dengan
V, = teganganinduksi pada kawat (kv)
Io = besararuskilat (kA)
h = tinggirata-rata kawat di atas ta,rah (m)
y = jarak horisontal antara sambarankilat dengankawat (m)
Bila saluran itu dilengkapi dengan kawat tanah, maka besar teganganinduksi
pada kawat fasa diberikan oleh persamaan(23),yaitu

z.^ h"
vi =(t - 2R+;trr' (23)

dengan

Vi = teganganinduksi padakawat fasadengankawat tanah (kv)


Vi = teganganinduksi padakawat fasatanpa kawat tanah (kv)
222 = impedansisuqa sendirikawat tanah2 (ohm)
Z12 = impedansisuf a bersamaantarakawat tanah 2 dan kawat fasa I (ohm)
h1 = tinggi rata-ratakawat fasa I di atastanah (m)
h2 = tinggi rata-ratakawat tanah 2 di atas tanah (m)
R = tahanankontak tiang (ohm).
(})
5

kawat fasa

*
*
tri
z
A
at)

\
ut
cl
(a) Tanpa kawat tanah (b) Satu kawat tanah F
ru
:-

i
Gambar4 Saluranudarateganganmenengah. \o
!a
PROCEEDINGSITB Vot. 21, No. L tgBS
35

Jumlah sambaranpada daerahAy untuk panjang 100


km saluran(gambar 4a),
AN = 0,015 IKL Ay
e4)
Menurut persamaan(17), besarteganganinduksi pada kawat.
30r^h
vi = -'c'-
Supayateganganinduksi samaatau melebihi ketahanan
impurs ilolasi vs.vo,
V
Io2 ffi, es\
hobabilitas arus yang demikian diperoleh dari persanlaan(g),
yaitu
Io,
-l
' 3- ) 4 '
PrO=t
(8)
atau probabilitas terjadinya lompatan api,
vswo^
.
PFL=r'-t *5;/t
(26)
Jadi, jumlah sambaran pada bidang Ly yang dapat menimbulkan tegangan
melebihi V5sv adalah

_ r v s v o "y / r
Mpr=0,015IKLe to2o h
A,y (27)
Bila Ay dibuat kecil sekali,Ay berubah menjadi
dy danANp r berubah menjadi
dNr t, dan setelahdilakukan integrasidariy 9
^ io (= hl,0 y sampai/m aks (= tak
terhingga),untuk kedua sisi salurandiperoleh
.V vso%
- \.- ! )
r rozoh
N r.! , = 2 I 0,015IKLe dy
J
2Jt' 'oc
atau
n19%
- {. 5 1 0 p,o"r,
---_-
2
N.F L, = J30,6
vrv tIKL h -
trL ft
, sovo l/ (28)
Persamaan(28) adalah untuk keadaan tidak
ada kawat tanah. Bila ada kawat
tanah, maka menurut persamaan (23),
Vi=FPV,
301^h
=FPX
v
No' 1' 1988
PROCEEDINGSITB Vol' 21'
36

dengan
(22)
fP = pat tor Perisaian,persamaan
Zrz hr,
=(l
TR+T'\,
Jadi,jumlah lomPatanaPi adalah
- ' , -t)o%-- oo.o"s (2e1
5loFP
N F ' L= 3 0 ' 6 I K L ' F P h ' T

S e b a g a i m a n a d i j e l a s k a n d i m u k a t i d a k s e m u a l oitu
mpatanapidapatberalihnten
gungguun tergantungpadabesarnya
jadi busur api atau gangguan'dan besarnyu
'l"iuli g;;ssuar akibat sambaran induksi
probabilitas n. ut"gffl;;iki"t
adalah
a. TanPakawat tanah:
J)9'1ro
- 1' ,or1
e
slO (30)
N, = 30,6IKL h
xn
vso E "

gangguanPer 100 km Per tahun


b. Dengankawat tanah:
vsv/o_
- ,' 2o,o"1
5l0.FP (31)
e -=--- X rl
N, = 30,6IKL'FP'h vs'n
gangguanPer 100 km Per tahun'
Persamaan(31)berlakujugauntuksistemdistribusifasatigadengankaw
netral tanPakawat tanah'

sambaranlangsung
Perhitungan gangguankilat akibat

Umum
T e g a n g a n l e b i h a k i b a t s a m b a r a n k i l a t , s e l a i n t e oleh
r g a njenis
t u n gsaluran
p a d a p adan
r a mtiang
eterki
(arus puncak dan *;k; muka)' juga dipengaruhi
p e n o p a n g . J e n i s s a l u r a n a d a l a h s a l u r a n t a n p a t < a * a t tiang
t a n a hkayu'
d a n sdan
a l u rtiang
anden
tanah, dan jenis tiang penopang adaiah tiang besi'
kawat kayu mern-
demikian juga lengan (cross arm)
beton. Tiang xuvu uiuu u"i*,
impuls isolasisaluran'
pengaruhibesarnyatingkat ketahanan
PROCEEDINGSITB Vol. 21, No. I , 1988 37

Perhitungan-perhitungan dilakukan berdasarkanjenis tiang dan lengan besi.


Pengaruh penambahan tingkat ketahanan isolasi dari kayu atau beton dapat
ditambahkankepadatingkat ketahanan'impulsisolasidari isolator.
Tahanan kontak tiang pada tiang-tiang yang diketanahkan mempengaruhijuga
teganganyang timbul pada isolator saluran. Dalam perhitungan, besartahanan
kontak tiang yang diketanahkan diambil 20 ohm, tiang besi yang tidak diketa-
nahkan 100 ohm, dan tiang beton yang tidak diketanahkan 500 ohm.
Pada sambaranke kawat fasa untuk saluran tanpa kawat tanah hanya ditinjau
arus puncak kilat, sedangpada sambaranke kawat tanah pada saluran dengan
kawat tanah, kedua parameterkilat, aruspuncak, dan waktu muka gelombang,
diperhitungkan.
Seperti disebut di muka, dimisalkan bahwa pada saluran dengan kaWat tanah
tidak ada kegagalanperisaiankarena tinggi saluran di atas tanah relatifrendah
t l0 meter) dan juga karena sudut perisaian biasanya tidak terlalu besar (di
bawah 60").
Pada pasal-pasaldi bawah ini akan dibahassalurantanpa kawat tanah dan salur-
an dengan kawat tanah. Pengaruh tiang beton atau tiang kayu pada jumlah
ganggun akan disingggungjuga.

&luran tanry kawat tanah


Parameter sambaran kilat yang berpengaruh jika terjadi sambaran kilat pada
saluran tanpa kawat tanah adalah arus puncaknya, sedangkanpengaruh ke-
curaman arus dapat diabaikan. Padasalurantanpa kawat tanah, sebagianbesar
sambaran kilat terjadi pada konduktor, sementara sambaran langsung pada
tiang jarang terjadi. Pada saluran dengankawat tanah dapat dianggapsemua
sambaranterjadi pada tiang atau dekat tiang.
Selama terjadi sambaran pada kawat, suatu impedansi yang sama dengan
setengahdari impedansi surja kawat Zol2 drhubungkanpada tempat sambaran.
Besararus kilat pada tempat sambaran(gambar 5) adalah
zk
I=Io (32)
,n*?
dengan
I = besararus kilat pada tempat tersambar
1o = arus kilat bila kilat menyambar sesuatuobjek dengan tahanan nol (zero
resistanceground)
zk = impedansi surja kanal kilat
Zp = impedansisurjakawat.
38 PROCEEDINGSITB Vol. 21, No. 1, 1988

lo
4

zp zp
Gambar
5 Distribusi kawat
arusbilakilat menyambar
Sebagai pendekatan, umumnya diambil Zn = Zrl2 sehinggapersamaan(32)
meqjadi
I =I o l 2 ( 33)
Karena itu, pada tiap sisi dari titik sambaran, besarnya arus adalah Inl4 dan
besarnyateganganyang timbul pada kawat adalah

',=T', (341

Untuk menentukan probabilitas lompatan api, teganganpada persamaan(34)


dibandingkan dengan kekuatan isolasi dari semuajalan yang mungkin dari lom-
patan api isolasi saluran,
I
-P- zp 2v.n. (35)
4 ""'"
Probabiltas arus samaatau melebihi 10, atau probabilitasterjadinya lompatan
api,

_/o
^34
fFL=e

-Jv'-
8 . 5Z
=e P
Jumlah sambarankilat pada salurandiberikan pada persamaan(5), yaitu
ly', = o,o15 IKL (b + 4 h\ 'oe) (5)
samba.ranper100 km per tahun
PROCEEDINGSITB Vol. 21. No. I. 1988

Jumlah lompatan api adalah jumlah sambarandikalikan probabilitas arus.yang


samadenganatau melebihi arus 1o yang dapat menimbulkan lompatan api,
o''*"
- ---l
s5 zp '
t

NFL = 0.015 IKL (b + 4 hr'oe; e

Selanjutnya, bila probabilitas peralihan lompatan api menjadi busur api(power


arc atau power follow) 4, maka jumlah gangguanadalah

Nr=NrLXrl=NrPpye
atau
vso%
- ,-
8.52
N, =0,ol5IKL (b+4hr,oe)e P X4 (36)
Pada saluran udara dengan konfigurasi horisontal hampir semua sambaranter-
jadi pada kawat yang paling pinggir, sedang pada konfigurasi vertikal pada
kawat paling atas.
Pengaruh tiang beton menambah tingkat ketahanan isolasibeberapapuluhkV,
dan ini dapat ditambahkan kepada V5sv" dari isolator saluran. Tegangantem-
bus beton basahdiambil20 kVlcm.
Pada sistem yang netralnya tidak diketanahkan atau pada sistem yang dike-
tanahkan dengan kumparan Petersen dengan derajat tala sempurna, bahkan
pada saluran yang menggunakantiang kayu lompatan api pada satu fasa tidak
dapat mengakibatkangangguansaluran.Jadi, probabilitas gangguanyang terjadi
adalahgangguanfasa ke fasaatau gangguantiga fasa.
Bila pelepasankilat terjadi pada kawat dekat tiang, arus kilat penuh sebesar
yang diperoleh pada objek yang diketanahkan secarasempurna,atau tahanan
R = 0, mulai mengalir melalui tahanan kontak tiang R dan badan tiang mem-
peroleh tegangan hampir sama dengan,fsR. Kawat yang disambar kilat juga
mengalami tegangansama dengan16R, dan teganganinduksi pada kawat dise-
belahnyamenjadi
KIoR
dengan'K = faktor gandengantarakawat luar dan kawat di tengah.
Dalam keadaanini teganganyang bekeda pada isolasikawat kedua adalah
1oR(l-r() (37\
lompatan api padaisolasiitu akanterjadibila
1 0R ( 1 - K ) 2 V s o n
atau
40 PROCEEDINGS
ITB Vol.2l,No. I,1988

V, nr^
Io> p (38)
11ft1
Jadi, jumlah gangguanfasa ke fasa,
vsvo
-, ,
R(r-K)34'
=o,ol s IKL(b+4hr,oe)e xrl (3e)
{

&luran dengan kawat tanah


Seperti diketahui, pemasangankawat tanah bertujuan untuk melindungi kawat
fasa dari sambaranlangsungkilat.
Seperti telah disebutkan, di sini dianggap semua sambaran mengenai kawat
tanah pada atau dekat tiang, baik tiang yang diketanahkanmaupun tiang yang
tidak diketanahkan. Jumlah sambaran pada tiang yang diketanahkan diambil
samadenganjumlah sambaranpada tiang yang tidak diketanahkan.
Juga telah disebutkan bahwa tiang yang diketanahkan mempunyai tahanan
kontak rata-rata 20 ohm, tiang besi yang tidak diketanahkan mempunyai
tahanankontak 100 ohm, dan tiang beton yang tidak diketanahkan500 ohm.
untuk sambaranpada tiang, kilat seolah-olahmenenruiimpedansisurja kawat
tanah dan impedansisurja tiang yang terhubungparalel.Setelahkilat menyam-
bar tiang, gelombangmerambatke dasartiang. PadadaszLr tiang terjadi pantulan
dan gelornbangpantulan ini merarnbatke puncak tiang, tempat ia dipantulkan
kembali. Jadi, pada tiang terjadi pantulanulang.
Sudah jelas perhitungan tersebut sangat banyak dan memakan waktu yang
sangat lama (Hutauruk, 1965). Karena itu, dan karenajumlah gangguanpada
surM akibat kilat tinggi dan juga tidak dibutuhkan perhitunganyang sangat
teliti, maka rumus yang diLrstrlkanoleh Razevig(19'19) di bawah ini sertlah
cukup memadai.

'
v-^_
) U-/o
'o (40)
R + 6/,t
dengan
I0 = arus kilat minimum yang mengakibatkanlompatan api,kA
Vso% = kekuatan isolasiminimum, ku
R = tahanan kontak tiang, ohm
y = koefisien yang ditentukan pada dasarperbandingandenganhasil-t- -il
Perhitungan menurut rumus yang lebih teliti
= 0.3 untuk satukawat tanah
= 0,15 untuk dua kawat tanah
PROCEEDINGSITB Vot. 21, No. t, 1988
4l

h. = tinggi kawat tanah di atas tanah, meter.


Dengan mengetahui besar arus minimum yang dapat menimbulkan
lompatan
api balik (back flashover), dapat dicari probabilitas terjadinya lompatan
api,
yaitu,
'r*o
_
E + 6ht) 34
PFL=

Jadi' iumlah gangguanakibat sambarankilat langsungpada kawat


tanah.
=N, ppre
4
vsvo
_
= 0 , 0 1s I K L ( b + 4 h r , 0 s ) , ,*+6ht)34
X17 (41)
dengan 4 probabilitas peralihan dari lompatan api menjadi
busur api yang me_
nyebabkangangguan.
Besarnyaprobabilitas lompatan api barik pada sambaran
ke tiang yang diketa-
nahkan tergantung pada tahanan kontak tiang. pada tiang yang
tidak diketanah-
kan, karena tahanan kontak tiang besar, maka hampir
semua sambarankilat
pada tiang yang tidak diketanahkanitu akan menyebabkan
lompatan api balik.

5 Gangguan kilat total pada saluran teganganmenengah


setelah membicarakan sambaran induksi dan sambaran langsung pada
kawat
fasa atau kawat tanah pada pasal-pasalyang lalu, sekarangkita
telah siap untuk
menghitung jumlah gangguan pada saluran udara teganlan
menengah akibat
sambarankilat,
tro = Ni +N,
(l)
dengan
No = jumlah gangguankilat
N1 = jumlah gangguanakibat sambaraninduksi
= jumlah ganggun akibat sambaran
{ langsung.
Gangguan kilat akibat sambaran induksi diberikan oleh persamaan
(30) dan
(3 I ), berturut-turut untuk sarurantanpa kawat tanah
dan dengankawat tanah,
yang ditulis kembali di bawahini:
i) Tanpakawat tanah:
vsobo
- ,' 5 1 0 ,,0,09-
" )
N, = 30,6IKL.h 9 x11
Ysvo (30)
42
PROCEEDINGS
ITB Vot.2r,No. t, tgila

ii) Dengan satu kawat


tanah:

- ,!t&-_, o,o,,,
sloFP
l/, = 30,6 IKL.Fp.t t,---*-a;_
e
(31;
persamaan(30) dan(31),
P,:l.r=
IKL jumlah hari guruh
per tahun
= tinggikawatluru
!
ht = tinggi kawat
oiui"rlrr"n, meter

!, =r"na;;;fi,:T'1.:,,"ilT" litti;meter
n = probabilitas peraliha,
fornp"r-"" api menjadi
Gangguankilat akiLtat busur api atau gangguan.
sambaranlangsungdiberikan
dan (41), yaitu: oleh persamaan(36), (39).
i) Salurantanpa kawat
tanah:

{ =o,otsrKL(b+4 ht,os) + x r7
yattu untuk
"- (36)
gangguansatu fasa
ke tanah. Untuk gangguan
fasake fasa,
'r*o
-
= 0 , 0 1 5I K L ( b q * (r-rl:i-
{ + 1,r,0e1"
X 11
ii) Salurandengansatu (3e)
kawat tanah (b = 0).

rr/,=0,01
5IKL(4hrr,or), ;tr,
xn (41\

Contoh perhitungan gangguan


kilat
Di sini akan dihitur
tunt*uun kilat Radatiga macan
vajtu suTM ,""o" lu.].:T'.un

Jill.ix'i:tiil*'{*#,H*f;#,,'';3.d*#ft"
:T:fr.
fuhllun kontaktiangadalah:
R = 20 ohrnuntuk tiing
besiataubetonyangdiketanahkan.
R = 100ohmuntuk
liunet.rivunJiii'* o*.ra'ahkan.
R = 500 ohm untuk 'ong
o.ton;;;fr* diketanahkan.
ITB VoL2I,No. 1, 1988
PROCEEDINGS
43

| 0,85 | 0,85 I

Gambar6 Konfigurasitiang betonSUTMtanpakawattanah.


44 PROCEEDINGSITB Vol. 21, No. I, 1988

Gambar7 Konfigurasitiang betonSUTM dengankawat netral.


PROCEEDINGSITB Vol. 21, No. I , 1988 45

kawat tanah

Gambar8 Konfigurasitiang beton SUTM dengn kawat tanah.


46 PROCEEDINGSITB VoL 21, No. I, 1988

Tabel3 Hasilperhitungan kilat untuk tiga macamkonfigurasitiang (lKL = 100)


gangguan

Jumlah gangguan
untuk konfigunsi tiang
Macam Macam Keterangan
tiang gangguan Tiang Tiang Tiang
Gbr.6 Gbr.7 GbrS

Ni 62 32 38
Tiang Nt 35 34 32
besi No 97 66 70

Ni 39 19 22
Tiang Nt 34 33 32
beton No 73 52 54

Catatan:
N , = l u m l a h g a n ( B U : r nk i l a t a k i b a t s a m b a r a ni r d u k s i p e r 1 0 0 k m - t a h u n .
Na = iumlah garEguan kilat akibat sambaran langsurg per 1OOkm-tahun.
N O = l u m l a h g a n g g u a nk i l a t p a d a s a l u r a np e r 1 O Ok m - t a h u n .

lmpedansisurja sendirikawat netral atau kawat tanah diambll 7" ) = 500 ohm.
Impedansisurja bersamaantara kawat fasadan kawat netral (eambarJ), Ztz =
216 ohm, dan impedansisuqjaantara kawat fasa dan kawat tanah (gambar8),
Zr2 = 150ohm. Ketahananimpuls isolasiisolator Vsyvo= l60kV, tegangan
tembus beton = 20 kV/cm, dan tebal beton pada tutup atas dan tutup bawah
diambil masing-masine1,5 cm. Perhitunsan dilakukan untuk tians besi dan
tiang beton. Probabilitasperalihanlompatan api menjadibusur api,4 = 0,5.
Hasil perhitLngangangguankilat untuk ketiga macam konfigurasitiang diberi-
kan dalamtabel 3.

Kesimpulan dan saran


Dari pembahasandan contoh perhitunganyang telah dilakukan dapatlahditarik
kesimpulan d i b a w a hi n i :
I Metode perhitungan untuk menentukaniumlah gangguankilat pada saluran
udara teganganmenengahtelah dibahas.Ivletodetersebut sangatsederhana
dan hasilnyadiharaokancukup memadaiuntuk saluranteganganmenen 'th.
2 Jumlahgangguan kilat induksi lebih banyak dari gangguankilat langsu,.,
padasalurantanpa kawat netral atau salurantanpakawat tanah.
3 Kawat netral atau kawat tanah menguraeisansguankilat induksi sampaikira-
ktra 5O%.
PROCEEDINGS
ITB Vol. 2l. No. I. 1988 47

Kawat netral atau kawat tanah praktis tidak dapat meneurangi gangguan
kilat langsung.
Untuk memperolehhasil yang lehih teliti perhr diteliti tahanankontak tiane
yang tidak diketanahkan.

RUJUKAN

Anderson,J.G., TransmissionLine ReferenceBook,345 kV and Above, Elec-


tric Power Researchlnstitute, 2nd. ed., Chapter 12, 1982.
Auer, G. G. dkk., Investigationand Evaluationof Lightning ProtectiveMethods
for Distribution Circuits, Part I: Model Study and Analysis, IEEE, Yol.
PAS 88, No. 8, August 1969,pp.1232_-38.
Ibid, Part II: Applicationand Evaluation,IEEE, Vol. PAS -88, No.8,August
1969, pp. 1239-47 .
Bewly, L.Y., Traveling Waveson TransmissionSystems 2nd. ed., John Wiley,
New York, 1951.
Eriksson,A.J., M.F, Stringfellow and D.V, Meal Lightning Induced Overvolta-
geson OverheadLines,IEEE, Vol. PAS - l0l, No.4, April 1982,pp.960-
67.
Hutauruk, T.S., Metode untuk MenghitungGangguanKilat padaKawat Trans-
misi TeganganTinggi,hoceedingsITB,Yol.3, No. 3, 1965.
Popolansky, F., Measurementof Lightning Currents in Czechoslovakiaand the
Application of Obtanied Parametersin the Prediction of Lightning Outages
of EHV TransmissionLines,Paris,CIGRE, 1970, Report 33-03, Yol.2.
Razevig,D.Y., High VoltageEngineering,Kahnna PublisersDelhi, 1979.
Rusck, S., Induced Lightning Overvoltageson Power Transmission Lines with
SpecialReferenceto the Over voltage Protection of Low Voltage Networks,
Trans. of ChalmersUniversityof TechnologyStockholm, Swedia,1958.
Uehara, Ken and Genichi Ohwa, Investigation of Lightning Damageson Distri-
bution Lines,IEEE, Vol. PAS - 87, No. 4, April 1968,pp. l0l8-25.
Whitehead,E.R., hotection of TransmissionLines Lightning,Yol.2 Edited by
R.H. Golde, AcademicPress,New York, 1977.

Anda mungkin juga menyukai