Anda di halaman 1dari 4

PERHITUNGAN KOEFESIEN PINDAH PANAS PADA HEAT

EXCHANGER UNTUK PENGERINGAN


Hablinur Al-Kindi 1 Dedi Suntoro2
1
Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor Jl. K.H. Sholeh Iskandar Bogor angintimur88@gmail.com
2
Puslitbangtek Ketanagalistrikan, energy Baru, Terbarukan dan Konversi Energo, Kementrian ESDM
dedisunt@yahoo.com

Abstrak
Hot air from residual biomass combustion in biomass power plant can be used for drying process.
In this study, hot air from residual biomass combustion was utilised as energy source for tray dryer.
Model of tray dryer developed by Boiler Laboratory, Lemigas was used as drying apparatus. The
objective of this study was to analyze the distribution of hot air inside tray dryer using Computational
Fluid Dynamic (CFD). Heat transfer occurs in heat exchanger. Hot air coming from heat exchanger
to dryer by be blown with blower. One of the most important variable is heat transfer coefficient in
heat exchanger (U).This research aims to find heat transfer coefficient in heat exchanger . The result ,
heat transfer coefficient depend on five thermal resistance ; thermal resistance by air convection 0,011
m2.K/W, thermal resistance by factor of air pollutant 0,00035 m2.K/W, thermal resistance by flue
gas pollutant 0,00176 m2.K/W, thermal resistance by conductivity material ,
thermal resistance by flue gas 0,03 m2.K/W. Heat transfer coefficient is 23.55 W/m2 .K .
Keyword : CFD, heat transfer coefficient, heat exchanger

dengan pemanas tidak langsung. Keuntungan


PENDAHULUAN pengering tipe rak antara lain dapat
Keberhasilan dalam meningkatkan mengeringkan bahan pertanian tanpa harus
produksi pertanian harus diikuti dengan bergantung pada panas matahari, ramah
pengembangan teknologi proses dalam lingkungan, tidak memerlukan banyak
bidang pasca panen, khususnya proses tempat, dan terhindar dari debu dan kotoran.
pengeringan. Pengeringan merupakan salah Pengering tipe rak banyak digunakan untuk
satu proses pasca panen yang umum pengeringan karena disain yang simpel dan
dilakukan pada berbagai produk pertanian mempunyai daya tampung yang besar.
yang bertujuan untuk menurunkan kadar air Kelemahan terbesar dari pengering tipe rak
bahan sampai tingkat yang aman untuk adalah tidak meratanya sebaran suhu pada
penyimpanan atau digunakan pada proses ruang pengering (Misha et al. 2013). Bentuk
lainnya. Hampir seluruh pengeringan pada geometri dari ruang pengering mempengaruhi
produk pertanian dilakukan dengan proses kualitas dan kesegeraman bahan yang
termal. Proses pengeringan produk pertanian dikeringkan (Tzempelikos et al. 2012). Untuk
yang banyak dilakukan oleh petani Indonesia mendapatkan disain optimum dan
adalah dengan cara penjemuran. Cara ini keseragaman suhu digunakan analisis
memiliki banyak kelemahan, selain Computational Fluid Dynamics (CFD).
dibutuhkan lahan yang luas, juga terjadi Kindi (2014) melakukan anlisis sebaran
kontaminasi produk oleh debu, kotoran dan suhu pada pengering tipe rak di Pusat
polusi, dan ketergantungan terhadap kondisi Penelitian dan Pengembangan Teknologi
iklim (Syaiful dan Hargono 2009). Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan
Menurut Grimwood (1975), cara dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE)
pengeringan dapat dilakukan dengan LEMIGAS, Jakarta. Sumber panas pengering
penjemuran pada sinar matahari, pengering berasal dari gas buang sisa pembakaran
dengan pemanas langsung dan pengering biomassa di boiler. Gas buang dialirkan

18
menuju Heat exchanger (HE) tipe cross flow.
Kipas menghembuskan angin ke pipa-pipa
HE kea rah pengering. Pengering menerima
panas akibat pertukaran panas pada HE.
Kindi (2014) menggunakan
Computational Fluid Dynamics (CFD) untuk
mengetahui kontur suhu di dalam pengering.
Salah satu input untuk melakukan analis CFD
adalah koefesien pindah panas. Koefesien
pindah panas dicari dengan melakukan
metode matematik atau perhitungan manual.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari
nilai koefesien pindah panas pada Heat
Exchanger yang akan digunakan untuk Gambar 1 Diagram alir penelitian
kebutuhan analisis CFD.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN
Metode yang dilakukan adalah dengan a. Tahanan termal konveksi udara (Ri)Profil gas
mencari litelatur dari buku dan jurnal. buang pada frekuensi 50 Hz pada tabel
Gambar 1 menunjukan diagram alir dari Tabel 1 Profil gas buang
penelitian. Profil gas buang diacari di apendix Suhu Diam Mass Kond Visc Bilan
gas buang. Koefesien gas buang (U) dicari (oC) ter a uktifi ositas gan
dengan persamaan (Holman 2010) :
dala jenis tas kine Pran
1
U= m di panas matik dtls
Rt
(m) (kg/ k (Pr)
Rt = Ri + RF1 + Rk + RF2 + Ro 3 2
m) (W/ (m /s
Dimana:
m. )
U = Koefisien pindah panas (W/m2 .K) o
Rt = Tahanan termal keseluruhan C)
(m2 .K/W) 294,5 0,013 0,622 0,045 47,12 0,68
Ri = Tahanan termal akibat konveksi 40 x10-6
udara (m2 .K/W) A gas buang = jumlah pipa HE x (1/4 x
RF 1 = Tahanan termal akibat faktor
xD i 2)
pengotor udara (m2 .K/W)
Rk = Tahanan termal akibat konduktivitas = 95 x (1/4 x x 0,01342)
bahan (m2 .K/W) =0,013 m2
RF 2 = Tahanan termal akibat faktor v gas buang = Q gas buang / A gas buang
pengotor gas buang (m2 .K/W) = 0,31m3/s / 0,013 m2 = 23,85
Ro = Tahanan termal akibat konveksi gas m/s
buang (m2 .K/W) Pengukuran debit dilakukan pada
Jenis heat exchanger gas to gas
suhu 300C, maka kecepatan gas buang
mempunyai nilai koefesien pindah panas 10 -
40 W/m2 K (Holman 2010). pada suhu 294.5oC adalah:
294.5 x V 294.5 = 30 x V 30

v 294.5 = 23.85 x 1.17 /0.622 = 44.86

19
Nu = 0,35xC n xRe b 0,6Pr b 0,36(Pr b /Pr w )0,25
(X t /X l )0,2 untuk Re =1000 - 2x105
Nu = 0,023xRe08.xPr0.4 (Kakac 2002)
Nu = 0,023x( )08.x(0,68)0,4 = 25.96 Dimana ;
k Cn = faktor koreksi bergantung pada jumlah
hi = Nu baris (gambar ).
D
hi = 25.96 x 0,045/ = 87.19 W/m2.K
1
Ri = = 1/87.19 = 0,011 m2.K/W
hi

b. Tahanan termal pengotor gas buang (RF 1 )dan


pengotor udara (RF 2 )

RF 1 = 0,00176 m2.K/W Gambar 3 Faktor koreksi (Cn) dari jumlah baris pipa
RF2 = 0,00035 m2.K/W heat exchanger
(engineeringtoolbox.com)
c. Tahanan termal konduktivitas bahan (R k ) Faktor koreksi dengan jumlah baris pipa heat
exchanger 10 adalah 0,98

Nu =
0,6
0,35x0,98x x0,1720,36(0,712/0,68)0,
25
(0,3/0,3)0,2
Nu =48,83
D. Tahanan akibat konveksi gas buang
h o = Nu k /do
h o = 48,83 * 0,02/0,159 = 79,95 W/m2.K
Efisiensi sirip heat exchanger dengan pipa
tabung (gambar ) dirumuskan dengan (Cengel
2008);

Gambar 5 Bentuk sirip heat exchanger dimana; Lc=


jarak antar fin
1/2
4h o
m=
k Di
bahan pipa
1/2
4x79,95
m =
= 51.25
Gambar 4 Aliran udara menuju HE dimana; Xt = jarak 393x0,0134
antar pipa vertikal da n X l = jarak antar pipa
horizontal
Bilangan Nu dicari dengan ;

20
[4] Holman JP. 2010. Heat transfer tenth
Di
Lc = L + edition. The McGraw-Hill Companies.USA
4 [5] Kakac S, Liu H. 2002. Heat exchanger
Lc = 0.04+(0.134/4) = 0.04 selection, rating, and thermal design
tanh(mLc) second edition. Departemen of mechanical
nilai efesiensi sirip f = nilai
mLc engineering university of miami. Coral
efesiensi sirip Cabes.Florida
tanh(51,25x0,04) [6] Misha S, Sohif M, Mohd H R,
f = = 0.43 Kamaruzzaman S, Elias S.2013. The
51,25x0,04
Prediction of Drying Uniformity in Tray
R o = 1/ f x h o Dryer System using CFD Simulation.
R o =1/0.43x 79.95 = 0,03 m2.K/W International Journal of Machine Learning
maka koefesien pindah panas heat exchanger and Computing 3(5):419-423
adalah [7] Syaiful M, Hargono. 2009. Profil suhu
1 pada proses pengeringan produk pertanian
U=
0,011 + 0,00176 + 0,00035 + 0,000075 + 0,03 dengan simulasi computational Fluid
U = 23.55 W/m2K dynamics (CFD). Reaktor. 12(3):195-202.
[8] Tzempelikos DA, Vouros AP, Bardakas
KESIMPULAN AV, Filios AE, Margaris DP. 2012.
Koefesien pindah panas pada heat Analysis of air velocity distribution in a
exhcanger merupakan variabel penting untuk laboratory batch-type tray air dryer by
keperluan analisis CFD. Koefesien pindah panas computational fluid dynamics.
terdiri dari 5 tahanan termal. Tahanan termal International journal of mathematics and
konveksi udara 0,011 m2.K/W, Tahanan termal computers in simulation. 5(6):413-4
pengotor gas buang 0,00176 m2.K/W pengotor
udara 0,00035 m2.K/W
Tahanan termal konveksi konduktivitas
bahan , dan tahan termal
konveksi gas buang 0,03 m2.K/W.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Alkindi H, Purwanto YA, Wulandani D
2015. Analisis CFD aliran udara panas
pada pengering tiper rak dengan sumber
enegi gas buang. Jurnal Keteknikan
Pertanian 3(1):9-16
[1] Cengel Y. 2008. Introduction to
thermodynamics and heat transfer second
edition. The McGraw-Hill Companies.USA
[2] Engineeringtoolbox. 2014. Fouling and
Heat Transfer.[Internet]. [diacu 2014 Mei
7]. Tersedia dari
http://www.engineeringtoolbox.com/foulin
g-heat-transfer-d_1661.html
[3] Grimwood. 1975. Coconut Palm Products.
Food and Agricultural Organization-United
Nation Organization.Rome

21

Anda mungkin juga menyukai