CCC
CCC
PENDAHULUAN
tidak memandang kaya atau miskin, tua ataupun muda semua lapisan
memiliki hak untuk memonopoli atau menyediakan barang atau jasa publik
kepada setiap warga negara mulai dari seorang warga negara itu lahir sampai
akhir hayatnya.
yang lebih luas dan nyata pada daerah. Pemberian ini dimaksudkan khususnya
Paradigma baru mengenai organisasi pelayanan publik pada dasarnya berasal dari
kesadaran bahwa warga negara memiliki hak untuk dilayani dan kewajiban bagi
1
Widjaja, Otonomi Daerah Dan Daerah Otonom, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2011), Cet.
6, hlm. 27.
2
pelayanan, dari yang suka mengatur berubah menjadi yang suka melayani.
meningkatkan pelayanan publik. Seiring dengan hal itu tuntutan masyarakat untuk
bahwa warga negara memiliki hak untuk dilayani dan kewajiban pemerintah
efisien, namun juga bagaimana pelayanan juga dapat dilakukan tanpa membeda-
bedakan status sosial masyarakat yang dilayani, atau dengan kata lain bagaimana
kecamatan. Alasan lain yang penulis dapatkan pada saat melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) pada hari Kamis, tanggal 05 Mei 2016 pemekaran
Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya terjadi karena adanya tuntutan dan keluhan
dari masyarakat yang disampaikan kepada kepala desa dan perangkat desa serta
untuk mengurus keperluannya ke kantor dan jarak kantor kecamatan terlalu jauh.
Terabaikan disini misalnya ada sebagian masyarakat yang sudah mengantri lama
mengantri tadi terabaikan dan harus kembali datang esok harinya. Selain itu, ada
beberapa masyarakat desa yang mengeluhkan terlalu jauhnya jarak desa mereka
ke kantor kecamatan dan hal itu terkadang membuat mereka malas atau kurang
dan sasaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan dengan pencapaian sasaran
dan tujuan yang akan dicapai. Secara sederhana efektifitas dapat diartikan sebagai
masih relatif tinggi, maka hal ini akan menunjukkan bahwasanya kinerja
Kedaton Peninjauan Raya Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumsel Tahun
2017.
4
identifikasi maslah dan pembatasan masalah. Dengan kata lain rumusan masalah
ini merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup
masalah yang akan di teliti didasarkan atas identifikasi masalah dan pembatasan
masalah.
Masalah adalah kesenjangan yang terjadi antara yang diharapkan dan yang
terjadi dilapangan 3 . Masalah juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan yang
bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi
yang menimbulkan tanda tanya dan dengan sendirinya memerlukan upaya untuk
2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitaitf dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), Cet. 20,
hlm. 35.
3
Surharsimi arikunto, Prosedur penelitian; suatu pendekatan praktik. (Jakarta: Rineka Cipta,
2013). Hlm. 96
5
tujuan penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan
pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah
data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian
berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-
Tujuan adalah rumusan kalimat yang menunjukan adanya hasil, sesuatu hal yang
data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami,
4
Ibid., hlm. 3.
5
Ibid.
6
sebagai kelanjutan dari tujuan penelitian. Apa yang nantinya akan dicapai dalam
dapat memberikan manfaat baik bagi yang berkepentingan dalam penelitian ini.
adalahsebagai berikut:
Raya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
terhadap suatu objek yang telah diamati. Persepsi pada hakikatnya adalah proses
kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang
pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap
situasi, dan bukannya suatu tatanan yang benar terhadap situasi. 6 Dalam bahasa
Inggris, persepsi adalah perception yaitu cara pandang sesuatu atau mengutarakan
pemahaman hasil olahan daya pikir, artinya persepsi berkaitan dengan faktor-
faktor eksternal yang direspon melalui panca indra, daya ingat, dan daya jiwa.7
diseleksi, ditata dan ditafsirkan.8 Dengan kata lain persepsi atau tanggapan adalah
suatu proses mental yang terjadi pada diri manusia yang akan menunjukan
6
Miftah Thoha, Ilmi Administrasi Publik Kontemporer, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2007), hlm. 141.
7
Marliani, Ilmu Psikologi Sosial (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2010), hlm. 93.
8
David Matsumoto, Psikologi Sosial, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), hlm. 59.
8
indera) disekitar kita 9 . Persepsi juga merupakan proses akhir dari pengamatan
yang diawali oleh penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat
dan dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada disekitarnya maupun
asalah suatu cara pandangan seseorang yang berbeda terhadap objek yang dilihat
1. Perhatian
2. Setting
akan melakukan start terhadap setting akan terdengar bunyi pistol, dan di
9
Widayatun, Psikologi Sosial (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hlm. 112.
10
Bimo Walgito, Psikologi Sosial (Suatu Pengantar), ( Yogyakarta: Penerbit Andi, 2003), hlm.
99.
9
3. Kebutuhan
4. Sistem Nilai
persepsi.
5. Ciri Kepribadian
6. Gangguan Kejiwaan
halusinasi.
persepsi seseorang, sangat ditentukan dari kepribadian, keadaan jiwa, dan harapan
1. Faktor Fungsional
Faktor yang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan hal lain
b. Kesiapan mental
c. Suasana emosi seperti pada saat senang, sedih, gelisah, marah akan
mempengaruhi persepsi.
2. Faktor Struktural
Faktor ini berasal dari sifat stimulasi fisik sistem saraf individu, yang
meliputi:
a. Kemampuan berpikir
11
Djalaludin Rahmat, Teori dan Praktek Kepemimpinan, (Jakarta: PT. TIneka Cipta, 2009), hlm.
59.
11
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu cara belajar, latar belakang budaya,
pendidikan, pengalaman masa lalu, latar belakang dimana kondisi tersebut berada
Berdasarkan Undang Undang No. 6 Tahun 2014 Pemerintah desa adalah kepala
desa atau yang disebut dengan nama lain yang dibantu oleh perangkat desa
No. 6 Tahun 2014, kepala desa atau yang disebut dengan nama lain merupakan
Kepala desa yang disebut nama lain memili peran penting dalam kedudukannya
sebagai kepanjagan tangan negara yang dekat dengan masyarakat desa dan
sebagai pemimpin masyarakat desa. Pemerintah desa terdiri dari kepala desa dan
perangkat desa yang meliputi sekretaris, kepala urusan dan perangkat desa yang
lainnya.
12
Peraturan Pemerintah Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Desa.
13
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Desa.
12
dalam masyarakat. Sedangkan peranan adalah bagian dari tugas yang harus
untuk mengetahui pola-pola tingkah laku yang teratur dan relatif bebas dari orang-
tingkah laku. Jadi dapat dikatakan bahwa peran yang dijalankan oleh individu
tersebut berkaitan erat dengan posisi atau kedudukannya dalam suatu bentuk
sistem sosial tertentu. peranan didefinisikan sebagai pola tingkah laku yang
diharapkan masyarakat dari orang yang menduduki suatu tertentu. Sejumlah peran
dalam pembangunan desa, kepala desa sebagai pemimpin desa mempunyai peran
adalah wakil desa yang ditunjuk secara formal dan dipercaya oleh pemerintah
serta masyarakat desa untuk menjalankan tugas maupun fungsinya sebagai pucuk
14
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Keempat, (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2008)
15
Bernard Raho, Teori Sosiologi Modern, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007), hlm. 67.
16
Taliziduhu Ndraha, Ilmu Pemerintahan Baru 1 dan 2. (Jakarta: PT. Rineka CIpta, 2003), hlm.
152.
13
yang lebih besar termasuk tanggung jawab masyarakat desa dibanding pemerintah
atasan yang memberi tugas dan wewenang. Sebagai bagian integral dari
pembangunan desa, kepala desa tak terlepas dari pemerintahan desa sebagai
peran yang telah dikemukakan diatas, kepala desa juga berinteraksi dengan
desa. Hal ini penting dilakukan untuk menjamin peran yang dilakukan oleh kepala
desa tersebut dengan baik dan sesuai dengan keinginan serta kebutuhan
masyarakat17.
pemerintahan desa. Kepala desa adalah bagian dari pemerintahan desa dan
desa. Kepala desa menempati posisi strategis yang bukan saja mewarnai
melainkan juga menentukan ke arah mana suatu desa tersebut akan dibawa.
Kepala desa menjadi penting peranannya karena dialah yang bertugas untuk
pembangunan desa.
Kepala desa sebagai pemimpin dalam masyarakat desa itu sudah demikian
adanya dalam kehidupan masyarakat pedesaan. Keberadaan sosok kepala desa ini
17
Direktorat Jendral Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kepemimpinan Desa,
(Jakarta:Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transsmigrasi Republik
Indonesia, 2015), hlm. 33.
14
maupun motivator. Disamping itu juga dapat bertindak sebagai pemimpin diantara
tujuan yang telah digariskan 18 . Dalam hal ini, kepala desa berperan sebagai
desanya dalam otonomi desa. Dalam otonomi desa, kepala desa mempunyai peran
budaya setempat.
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Permusyawaratan Desa:
a. Kepala Desa
18
Direktorat Jendral Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, op,cit , hlm. 45
19
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2005 tentang tentang Pemerintah daerah
15
antara lain:
BPD.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) untuk dibahas dan
Masa jabatan kepala desa adalah enam tahun yang dapat dipilih kembali
2) Perangkat Desa
a. Sekretaris Desa
20
Wikipedia, Kepala Desa, https://id.wikipedia.org/wiki/Kepala_desa
16
kemasyarakat.
g) Unsur kewilayahan
yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat 21 . Anggota BPD terdiri
dari ketua rukun warga, pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama, dan
kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutya. Pimpinan dan anggota BPD tidak
diperbolehkan merangkap jabatan sebagai kepala desa dan perangkat desa. Selain
21
Wikipedia, Badan Permusyawaratan Desa,
https://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Permusyawaratan_Desa
18
kemasyarakatan desa ini misalnya seperti Rukun Tetangga, Rukun Warga, PKK,
status sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang hak dan kewajibannya telah
kepegawaian yang telah dijamin oleh negara seperti sistem kompensasi yang
Sekretaris Desa yang diisi dari formasi PNS23. Dalam Keputusan Menteri Dalam
Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 200124, apabila kepala desa terpilih
sebelumnya telah berstatus pegawai negeri sipil dicopot sementara dari jabatan
22
Undang Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian
23
Peraturan Pemerintah Nomo 72 Pasal 25 tentang Kedudukan Sekretaris Desa
24
Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2001
19
Istilah otonomi berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu autos (sendiri),
dan nomos (peraturan) atau undang-undang. Oleh karena itu, otonomi berarti
dihubungkan dengan otonomi daerah dan daerah otonom. Oleh karena itu akan
daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Asas otonomi adalah prinsip
25
Widjaja, op.cit., hlm. 76.
26
PP No. 9 Tahun 2015, Tentang Pemerintah Daerah. Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 No. 5.
20
Daerah otonom atau disebut juga dengan daerah, adalah kesatuan masyarakat
Republik Indonesia27.
daerah tersebut atau dengan kata lain setiap penambahan urusan kepada
daerah.
tangga daerah.
27
Ibid., No. 12.
21
otonom.
dapat lebih realistik, efektif dan efisien. Kedua, meringankan beban organiasi
pada level yang lebih tinggi sehingga dapat menggunakan waktu, energi dan
kemampuan bertanggung jawab demi para penerima wewenang pada tingkat yang
lebih rendah, sehingga secara langsung menciptakan iklim kaderisasi yang lebih
28
Widjaja, loc.cit.
22
yang lebih rendah akan terbangun karena merasa dipercaya oleh pemerintah yang
lebih tinggi. Kebanggan ini bisa menjadi landasan bagi tertanamnya sikap
otonomi daerah yang berorientasi kepada kepentingan rakyat tidak akan pernah
terwujud apabila pada saat yang sama agenda demokratisasi tidak berlangsung.
perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
29
Dharma Setyawan, Otonomi Daerah Dalam Presfektif Lingkungan, Nilai dan Sumber Daya
(Jakarta: Sapdodadi 2004), hlm. 10.
30
PP No. 9 Tahun 2015, op.cit., No. 2.
23
pemerintah daerah sudah memberikan pelayanan publik yang prima sesuai dengan
pelayanan publik yang prima paling tidak tergantung pada dua faktor. Pertama,
dan dorongan kepada daerah agar dalam melaksanakan otonomi dapat dilakukan
31
Romli dan Lili, Potret Otonomi Daerah dan Wakil Rakyat Tingkat Lokal, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2007), hlm 71-72.
24
daerah yang diterapkan adalah otonomi daerah dalam koridor Negara Kesatuan
dalam rangka upaya memberikan kewenangan yang lebih besar kepada daerah
untuk mengurus dan mengatur rumah tangganya sendiri yang hanya dapat
diharapkan apabila perangkat daerah mempunyai kinerja tinggi, efisien dan efektif
tetapi berlaku pula pada masyarakat (publik) dan badan atau lembaga swasta
dalam berbagai bidang. Demikian pula dengan otonomi ini terbuka kesempatan
bersangkutan.
32
Widjaja. Op.cit., hlm. 91.
25
pemerintah pusat dari beban-beban yang tidak perlu dalam menangani urusan
tersebut. Pada saat yang sama, pemerintah pusat diharapkan lebih mampu
pusat kepada daerah. Hal ini akan dengan sendirinya mengembalikan harga diri
pemerintah daerah tidak dapat berbuat banyak dalam mengatasi berbagai masalah,
dalam sistem otonomi ini mereka ditantang untuk secara kreatif menemukan
33
PP No. 9. Tahun 2015. Loc.cit.
26
dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia Tahun 1945. 34 Prinsip otonomi yang nyata adalah suatu
dan kewajiban yang senyatanya telah ada dan berpotensi untuk tumbuh, hidup dan
memberdayakan daerah.
Kecamatan atau sebutan lain adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah
34
Ibid.
27
pembentukan kecamatan.
4. Keputusan Kepala Desa atau nama lain untuk desa dan keputusan Lurah
atau nama lain untuk kelurahan di seluruh wilayah kecamatan baik yang
35
Wikipedia, Kecamatan, https://id.wikipedia.org/wiki/Kecamatan.
36
PP No. 19 Tahun 2008. Peraturan Pemerintah Tentang Kecamatan. Bab 1 Pasal 1.
37
Ibid., Pasal 2.
38
Ibid., Pasal 4.
28
5. Rekomendasi Gubernur.
1. Jumlah penduduk
2. Luas wilayah
4. Aktivitas perekonomian
39
Ibid.,Bab 2 Pasal 5.
40
Ibid., Pasal 7.
41
PP No. 129 Tahun 2000, Persyaratan Pembentukan dan Kriteria Pemekaran, Penghapusan dan
Penggabungan Daerah. Bab 2 Pasal 2.
29
pusat.
biasanya didasari oleh adanya potensi sumber daya alam yang siap untuk
finansial dan sumber daya manusia amat terbatas. Jalan keluar yang
ketika keputusan seperti ini diambil maka tidak lama setelah itu akan
terjadi proses eksploitasi yang sangat besar terhadap kekayaan alam yang
42
Wahyudi, dkk., Etnis Pakpak Dalam Pemekaran Wilayah, (Sidikalang:Yayasan Sada Ahmo,
2008), hlm. 56.
30
pemiskinan.
karena rantai birokrasi yang mengurus persoalan seperti ini juga cukup
panjang.
wilayah itu. Diluar pihak yang memberikan dukungan, pasti ada pihak-
mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan kata lain
suatu efektivitas disebut efektif apabila tercapai tujuan atau sasaran yang telah
gambaran seberapa jauh target dapat dicapai. Pengertian efektivitas ini lebih
terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki. Kalau seseorang melakukan
suatu perbuatan dengan maksud tertentu yang dikehendaki, maka perbuatan itu
yang dapat digunakan untuk mengukur efektifitas kerja dari organisasi yang
ketepatan waktu dan kecepatan waktu dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi
pelayanan. Hanya saja penggunaan ukuran tentang tepat tidaknya atau cepat
tidaknya pelayanan yang diberikan berbeda dari satu orang ke orang lain. Terlepas
dari penilaian subjektif yang demikian, yang jelas ialah faktor waktu dapat
dijadikan sebagai salah satu ukuran efektifitas kerja. Kedua, Faktor kecermatan,
Faktor kecermatan dapat dijadikan ukuran untuk menilai tingkat efektifitas kerja
memberikan nilai yang tidak terlalu tinggi kepada pemberi pelayan, apabila terjadi
banyak kesalahan dalam proses pelayanan, meskipun diberikan dalam waktu yang
singkat dan yang Ketiga, Faktor gaya pemberian pelayanan, merupakan salah satu
ukuran lain yang dapat dan biasanya digunakan dalam mengukur efektifitas kerja.
Yang dimaksud dengan gaya disini adalah cara dan kebiasaan pemberi pelayanan
43
Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja (Bandung: CV Mandar Maju,
2009), hlm. 59.
44
Siagian, op.cit., hlm. 151.
32
dalam memberikan jasa kepada pelanggan. Bisa saja si pelanggan merasa tidak
sesuai dengan gaya pelanggan yang diberikan oleh pemberi pelayanan. Jika
berbicara tetang sesuatu hal yang menyangkut kesesuaian, sesungguhnya apa yang
dibicarakan termasuk hal yang tidak terlepas kaitannya dengan nilai-nilai sosial
berbagai usaha atau kegiatan yang bersifat jasa 45 . Jadi dalam memberikan
yang efektif dapat berarti tercapainya tujuan pelayanan yang telah ditetapkan
organisasi dan masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang didapatnya. Dari
pada aspek tujuan dari suatu organisasi, jadi jika suatu organisasi telah berhasil
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka dapat dikatakan telah mencapai
satu ukuran efektivitas. Ukuran ini tidak mempertimbangkan berapa biaya, tenaga
dan waktu yang digunakan dalam memberikan pelayanan, tetapi lebih menitik
organisasi atau lembaga dapat dilihat dari beberapa kriteria berikut ini:
45
Moenir, op.cit., hlm, 7.
33
1. Input
2. Proses produksi
3. Hasil (output)
4. Produktivitas
Input di atas dapat dijelaskan bahwa input sebagai dasar dari sesuatu yang
berpengaruh pada hasil dan merupakan bagian awal dari sesuatu yang akan
berpengaruh pada hasil akhir 46 . Dari pendapat para ahli di atas maka dapat
tercapai tujuan sesuai atau bertepatan dengan waktu yang telah ditentukan.
hasil.
1. Sumber daya, dana, sarana dan prasarana yang dapat digunakan oleh
46
Ibid., hal. 60.
47
Siagian Sondang, Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, (Jakarta: Bumi Aksara,
2000), hlm. 17.
34
2. Jumlah dan mutu pelayanan jasa yang diberikan sudah ditentukan sesuai
3. Batas waktu dalam penyelesaian pekerjaan sasuai dengan apa yang telah
ditentukan sebelumnya.
4. Tata cara yang ditempuh untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
telah ditentukan
BUMN dan BUMD dalam bentuk barang maupun jasa dalam rangka pemenuhan
berlaku48.
membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan orang lain 50. Pelayanan
merupakan usaha apa saja yang mempertinggi kepuasaan pelanggan dalam hal ini
adalah masyarakat. Selain itu, membangun kesan yang dapat memberikan citra
positif dimata pelanggan karena jasa pelayanan yang diberikan dengan biaya yang
48
KepMenPAN No. 81 Tahun 1995 Tentang Pedoman Tatalaksana Pelayanan Umum
49
KepMenPAN No.63 Tahun 2003 Tentang Pedoman Umum Pelayanan Publik.
50
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Loc.cit.
35
akan pernah terwujud tanpa sejumlah prasyarat lain seperti adanya peluang dan
kesempatan yang sama bagi semua unsur masyarakat, rasa aman dan tegaknya
masyarakat itu sendiri. Karena itu fungsi pemerintah, baik pusat maupun daerah
Tujuan dari pelayanan publik adalah memuaskan dan atau sesuai dengan
keinginan masyarakat. Pada umumnya, untuk mencapai hal ini diperlukan kualitas
kenyataan.
abdi masyarakat51.
perlu berdasarkan pada system kualitas yang memiliki ciri atau karakteristik
51
Ibid.
36
itu sendiri, terdapat sejumlah indikator yang dapat digunakan52. Menurut Levine
accountability.
peyelenggaraan pelayanan yang wajib ditaati oleh pemberi dan atau penerima
52
Agus Dwiyanto, Mewujudkan Good Governonce Melalui Pelayanan Publik, (Yogyakarta:Gadjah
Mada University Press, 2014), hlm. 143-144.
37
1. Prosedur pelayanan
2. Waktu peyelesaian
3. Biaya Pelayanan
4. Produk Pelayanan
Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
yang dibutuhkan.
38
masyarakat ialah:53
lain semacam itu yang nadanya mengarah pada permintaan sesuatu, baik
4. Mendapatkan pelayanan yang jujur dan terus terang, artinya apabila ada
menentu.
53
Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm. 40.
54
KepMenPAN, loc.cit.
39
pelayanan tersebut.
diambil dari teori-teori para ahli sebagai pedoman umum pelayanan publik,
prasarana dan ukuran efektivitas pelayanan publik yaitu faktor waktu, faktor
55
Sugiyono, op.cit., hal. 60
40
Bagan 2.1
Kerangka Pikir
Unsur Analisis:
1. Responsivitas
2. Responbilitas
3. Akuntabilitas
4. Sarana dan Prasarana
METODOLOGI PENELITIAN
tahun 2014 lalu, hal ini menarik bagi peneliti untuk melihat bagaimana
kecamatan.
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,
data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.57.
56
Ibid., hal. 2.
57
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif(Bandung: CV Alfabeta, 2014), Cet. 1, hal. 1.
42
menguraikan data hasil penelitian untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu
data yang mengandung makna atau data yang sebenarnya. Penelitian ini juga
bahasan itu tidak banyak memberi informasi mengenai proses politik yang
manusia itu sendiri serta perilaku politiknya, sebagai gejala yang benar-benar
dapat diamati.58. Pendekatan perilaku ini dipilih karena definisi dari pendekatan
ini sendiri sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu mengetahui perbedaan
yang terkait dari situasi sosial dalam penelitian kualitatif, penentuan fokus dalam
penelitian diperoleh dari situasi sosial (lapangan).59 Fokus daripada penelitian ini
sendiri sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yaitu untuk
58
Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia, 2008), hal. 96.
59
Sugiyono. op.cit., hal: 209.
43
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua macam data
b. Motode Observasi, yaitu suatu proses yang komplek, suatu proses yang
60
Sugiyono, op.cit., hal 137.
44
dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia
sosial yang diteliti.61 Informan adalah orang yang memberikan informasi tentang
Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya dan sejumlah pihak yang saat ini banyak
61
Sugiyono, op.cit., hal. 54
45
Dalam penelitian ini, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah
kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas
penelitian yang utama adalah peneliti sendiri, namun setelah fokus penelitian
62
Ibid., hal. 60
46
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data kualitatif. Data yang didapatkan di lapangan akan dianalisis secara kualitatif.
Peninjauan Raya.
sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis. Reduksi data
diverivikasi. Reduksi data atau proses transformasi ini berlanjut terus sesudah
63
Sugiyono, Op.Cit., Hal 68
47
ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan dalam suatu pola yang lebih luas,
dan sebagainya.
2. Triangulasi
memperkaya data. Menurut Nasution, selain itu triangulasi juga dapat berguna
untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi
bersifat reflektif.
penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Pada penelitian ini, dari keempat
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.
64
Sugiyono, Op.Cit., Hal. 71
48
berikut65:
berkaitan.
dalam bentuk persentase untuk memperjelas besaran nilai dari setiap unsur serta
aspek yang dianalisis. Tabel penilaian hasil wawancara tersebut akan di ubah
F
P= x 100%
N
Dimana:
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Total Nilai
65
Sugiyono, Loc.cit.,
66
Anas Sudijono,
49
Persentase Kategori
81 % 100 % Sangat Baik
61 % - 80 % Baik
41 % - 60 % Rata-rata
21 % - 40 % Buruk
0 % - 20 % Sangat Buruk
3. Menarik Kesimpulan
dan metode pencarian ulang yang digunakan, kecakapan peneliti, dan tuntutan
pemberi dana, tetapi sering kali kesimpulan itu telah sering dirumuskan
dimulai dari tahun 2014 yang di prakarsai oleh Tim Pemrakarsa Pemekaran
Kecamatan dan yang didukung oleh 8 (delapan) desa, antara lain Desa Kedaton,
Desa Bunglai, Desa Rantau Panjang, Desa Kampai, Desa Sukapindah, Desa
Lubuk Kemiling, Desa Kedaton Timur, dan Desa Sinar Kedaton. Berkat
dukungan dari :
Ulu (OKU)
11 tahun 2015.
dengan Ibukota Kabupaten Ogan Komering Ulu yakni 97.6 Km. Kecamatan
memiliki iklim tropis dan basah dengan temperatur bervariasi antara 22oC - 31oC,
dengan curah hujan terendah 3.038 mm, dengan ketinggian wilayahTopografi dan
1. Desa Bunglai
2. Desa Kedaton
5. Desa Kampai
6. Desa Sukapindah
1. Kantor Kecamatan
2. Balai desa,
3. Kantor desa
4. Sarana perekonomian
- Koperasi
6. Tempat Ibadah
- Masjid
- Mushola
7. Sarana Kesehatan
- Puskesmas
54
pelayanan publik bisa menjadi lebih efektif dan efisien. Namun yang sebenarnya
yang terjadi pada wilayah yang baru dimekarkan justru beberapa fungsi pelayanan
publik tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut disebabkan oleh
wilayah yang baru dimekarkan biasanya adalah kendala dalam mengisi struktur-
masyarakat.
dalam hal ini yaitu aparatur pemerintah di Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya.
wawancara dengan beberapa pihak yang penulis anggap bisa memberikan data
tentang objek yang diteliti. Pihak-pihak yang dimaksud merupakan kepala desa,
perangkat desa seperti sekretaris desa dan kepala urusan umum, serta anggota
4.2.1 Responsivitas
untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat
pegawai sangat diperlukan dalam pelayanan publik karena hal ini menjadi bukti
serta tindakan nyata yang dilakukan organisasi dalam menjawab serta mengenali
kebutuahan dan aspirasi dari masyarakat. Terutama dalam hal sikap, pihak
pemberi pelayanan harus mempunyai serta memberikan sikap yang ramah serta
sopan terhadap masyarakat. Hal ini didukung dari hasil wawancara yang
dilakukan pada informan Alexander (46 tahun), selaku Kepala Desa Bunglai yang
menyatakan:67
Sikap yang ditunjukan oleh petugas yang ada, dengan memberikan salam
yang menandakan sikap persahabatan, dan juga bagaimana tutur kata saat
melakukan komunikasi dengan masyarakat, dan juga cara pelayanan yang
dilakukan pada saat masyarakat belum jelas dan mengerti mengenai
persyaratan yang dibuthkan,dengan sikap yang sopan dengan tutur kata
yang baik, petugas pun memberikan penjelasan dengan baik dan masyarakat
pun merasa nyaman bahwa dirinya dihargai dan dihormati lewat sikap yang
ditunjukan.
67
Wawancara dengan Alexander selaku Kepala Desa bunglai di Kantor Kecamatan Kedaton
Peninjauan Raya pada hari Selasa pukul 10.30 WIB.
57
mengatakan:68
Menurut saya ya dek, sebagai seorang kepala desa, petugas disini sangat
bertanggung jawab dalam menyelenggarakan dan meyelesaikan pelayanan,
memberikan sikap yang sangat ramah karena memang tugas mereka kan
melayani masyarakat. Jadi kita sangat terbantu sama pelayanan yang mereka
berikan
Selanjutnya menurut menurut Edi Antoni (48 Tahun) selaku BPD Desa
Bunglai menyatakan bahwa pihak kecamatan sudah sangat efektif dan responsif
Sikap yang harus dilakukan adalah dengan menerima dan ramah terhadap
KTP, berkaitan dengan tugas pemerintah sebagai abdi masyarakat dengan sikap
ramah dan sopan, pembicaraan yang wajar dalam arti tidak dibuat-buat, cukup
aparatur yang seperti itu maka akan memperlancar proses pelayanan pengurusan
Kartu Tanda Penduduk, dengan sikap ini masyarakat akan merasa puas dan
68
Wawancara dengan Feriyanto selaku Kepala Desa Kedaton di Kantor Desa Kedaton pada hari
Selasa Pukul 10.30 WIB.
69
Wawancara dengan Edi Antoni selaku BPD Desa Bunglai di Kantor Desa Bunglai pada hari
Rabu pukul 09.00 WIB.
58
mengatakan bahwa:70
Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Johan Safri (37 tahun), selaku BPD
proses pengurusan administrasi sudah baik dengan menunjukan sikap yang ramah
kecamatan di kantor Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya lebih sopan dan ramah,
selalu memberikan senyum, salam dan sapa kepada masyarakat yang datang baik
70
Wawancara dengan Pengki Subhi selaku Bendahara Desa Bunglai di Kantor Desa Bunglai pada
hari Rabu pukul 09.30 WIB.
71
Wawancara dengan Johan Safri selaku BPD Desa Lubuk Kemiling di Kantor Desa Lubuk
Kemiling pada hari Rabu pukul 13.00 WIB.
59
kecamatan paham betul akan tugasnya untuk selalu memberikan pelayanan yang
baik kepada masyarakat, bukan hanya memberikan pelayanan tapi juga perilaku
kecamatan lama lebih acuh tak acuh tentang sikap sibuk mengurusi kepentingan
mampu membuat pihak penerima pelayanan merasa puas akan pelayanan yang
diberikan. Salah satu hal yang bisa membuat pihak penerima pelayanan merasa
puas alan pelayanan yang diberikan adalah kemudahan dalam proses pelayanan
sangat dibutuhkan bagi pengguna layanan agar proses pelayanan lebih cepat. Hal
ini didukung dengan hasil wawancara dari Bendahara Desa Kedaton Bapak
72
Wawancara dengan Safriyadi selaku Bendahara Desa Kedaton di Kantor Kecamatan Kedaton
Peninjauan Raya pada hari Selasa pukul 10.30 WIB.
73
Wawancara dengan M. Endang selaku Sekretaris Desa Kedaton di Kantor Desa Kedaton pada
hari Selasa pukul 10.30 WIB.
60
kemudahan yang diberikan adalah luas wilayah yang cukup, serta jarak kecamatan
Kemudahan dalam proses pelayanan ini sangat diperlukan agar pengguna layanan
suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain, komunikasi dapat dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Komunikasi dikatakan efektif apabila terdapat
aliran informasi dua arah antara komunikator dan komunikan dan informasi
kebijakan, dimana para pelaksana harus mengetahui apa yang seharusnya mereka
kepada penerima. Komunikasi akan berhasil dengan baik apabila pesan yang
tidak melenceng dari apa yang telah menjadi tujuan pesan tersebut. Pesan-pesan
dalam berkomunikasi dianggap sebagai suatu yang kongkrit dari suatu tempat
suatu yang konkrit dan relatif bersifat tetap, sehingga ketika dipindahkan akan
tetap dengan jumlah yang sama dan relatif bersifat tetap. Hal ini serupa dengan
pernyataan Kepala Desa Lubuk Kemiling Bapak Heri Ariyansyah (48 tahun)
bahwa:74
Komunikasi yang diberikan pihak pelayanan pun juga lebih baik dan tidak
tergesa-gesa dalam memandu dan mengarahkan masyarakat dikantor
kecamatan. Komunikasi yang pihak Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya
lakukan sudah sangat maksimal dan berjalan dengan baik sesuai dengan
tujuan dari pelayanan publik dan mudah dipahami oleh semua masyarakat
mengurus administrasi dikantor kecamatan.
komunikasi antara pihak kecamatan dan pihak yang menerima pelayanan sudah
sangat baik. Proses dari komunikasi itu sendiri adalah siapa yang menjadi
komunikasi adalah dua faktor yang berkesinambungan dan berkaitan satu sama
lain. Aparatur merupakan orang yang akan menjadi komunikator, dan komunikasi
adalah salah satu variabel penting dalam menjalankan suatu kebijakan. Peranan
74
Wawancara dengan Heri Ariyansyah selaku Kepala Desa Lubuk Kemiling di Kantor Kecamatan
Kedaton Peninjauan Raya pada hari Rabu pukul 13.00 WIB.
62
kebijakan dapat segera mengadakan perubahan apabila ada suatu faktor yang
program atau juga kebijakan tidak segera tercapai. Hambatan yang sewaktu-waktu
contohnya disebabkan oleh sakit atau juga keterlambatan kehadiran para aparatur
yang tidak sesuai jadwal yang telah ditentukan dan terkadang dipengaruhi oleh
pelayanan kepada masyarakat dapat dilihat pada hasil wawancara dengan Bapak
75
Wawancara dengan Alexander selaku Kepala Desa Bunglai di Kantor Kecamatan Kedaton
Peninjauan Raya pada hari Rabu pukul 09.30 WIB.
63
pada awal datang sampai keluar dari kantor kecamatan ini, merasa sudah dilayani
cukup baik. Karena begitu masuk ke dalam kantor, masyarakat langsung ditanya
dengan ramah, apa yang dibutuhkan. Ini menunjukkan bahwa respon aparatur di
Kemudian aspek daya tanggap yang harus diberikan oleh suatu kantor
pelayanan terhadap masyarakat yaitu dengan memberikan respon yang baik, cepat
Kedaton Peninjauan Raya. Hal ini akan menimbulkan rasa puas kepada
masyarakat sebagai penggguna jasa. Daya tanggap itu sendiri merupakan suatu
keterbukaan layanan kepada masyarakat sudah baik. Daya tanggap disini dapat
64
membutuhkan pelayanan.
Kedaton Peninjauan Raya juga menunjukan bahwa daya tanggap pihak kecamatan
76
Wawancara dengan A. Rais selaku KAUR Umum Desa Kedaton di Kantor Desa Kedaton pada
hari Selasa pukul 10.30 WIB.
65
dalam memberikan pelayanan sopan dan ramah, artinya mereka sudah benar-
benar memposisikan diri sebagai seorang public server (pelayan rakyat) karena
tugas mereka memang memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Hal ini
datang untuk berbagai keperluan, aparat kecamatan bersikap dengan sopan dan
ramah. Hal ini berarti tujuan dari pemekaran ini sudah mulai tercapai, yaitu
dengan sedikitnya jumlah penduduk, berarti semakin sedikit pula yang diurusi,
sehingga aparat kecamatan bisa semakin fokus. Kondisi seperti inilah yang
4.2.2 Responbilitas
sesuai dengan kebijakan organisasi baik yang implisit maupun eksplisit.Ini berarti
prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan organisasi, baik
yang eksplisit maupun implicit. Oleh sebab itu, responsibilitas bisa saja pada
ini akan dilihat dari apakah pelaksanaan kegiatan organisasi dilakukan sesuai
bersifat mudah, lancar, tepat, tidak berbelit-belit serta mudah dipahami oleh
masyarakat. Dari indikator ini setelah dianalisa berdasarkan hasil wawancara yang
dengan memberikan pelayanan yang baik sesuai dengan ketentuan yang ada, dan
dalam proses pelayanan publik. Masyarakat akan merasa puas apabila adanya
wawancara yang dilakukan pada informan Heri Ariansyah (48 tahun), selaku
Dulu sebelum dimekarkan agak susah kalo memenuhi syarat karena saat
mengurus administrasi misalnya ada persyaratan yang kurang jadi
mengharuskan kita untuk balik kerumah atau ke kantor desa kan agak lama
dan jauh jaraknya, jadi agak ribet lah, kalau sekarang sudah agak lebih
mudah dan terbantu. Kalau untuk syarat administrasi yang harus dipenuhi,
menurut bapak sudah lebih mudah dari sebelumnya karena prosedur
pelayanan yang harus dipenuhi mudah dipahami.
dilakukan pada A. Rais (39 tahun) selaku BPD Desa Kedaton, yang
mengatakan:78
77
Wawancara dengan Heri Ariansyah selaku Kepala Desa Lubuk Kemiling di Kantor Desa Lubuk
Kemiling pada hari Rabu pukul 13.00 WIB.
78
Wawancara dengan A. Rais delaku KAUR umum desa Kedaton di Kantor Desa Kedaton pada
hari Selasa pukul 10.30 WIB.
79
Wawancara dengan Feriyanto selaku Kepala Desa Kedaton di Kantor Desa kedaton pada hari
Selasa pukul 10.30 WIB.
68
Hal serupa juga diungkapkan oleh Safriyadi (37 Tahun) selaku Sekretaris
masyarakat tidak perlu lagi membawa pengantar dari desa karena data yang
melakukan pengurusannya.
80
Wawancara dengan Safriyadi selaku Bendahara Desa Kedaton di Kantor Desa Kedaton pada
hari Selasa pukul 10.30 WIB.
69
sangat penting dan efektif jika diterapkan karena bisa membantu tertibnya jalan
administrasi. Seperti yang dikemukakan oleh Bapak Bahril (40 tahun) selaku
Selain itu, penggunaan nomor antrian juga bisa menjadikan tolak ukur keadilan
bagi pihak kecamatanan, karena dari sini kita bisa lihat bahwa dengan nomor
antrian semua orang akan mendapatkan pelayanan sesuai dengan nomor antrian
yang didapat sehingga tidak ada yang dibeda-bedakan antara masyarakat yang
sehingga masyarakat bisa saja kadang-kadang tidak tertib ketika minta dilayani.
81
Wawancara dengan Bahril selaku Sekretaris Desa Bunglai di Kantor Kecamatan Kedaton
Peninjauan Raya pada hari Rabu pukul 09.30 WIB.
70
Kemiling Bapak Lesman Yadi (48 tahun) yang penulis tanyakan mengenai aspek
seperti yang lainnya. bahwa kesadaran pegawai merupakan hal yang sangat
82
Wawancara dengan Lesman Yadi selaku KAUR Umum Desa Lubuk Kemiling di Kantor
Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya pada hari Rabu pukul 13.00 WIB.
71
83
mendukung berjalannya suatu pelayanan dengan baik. Kesadaran akan
yang kecil seperti kerapihan misalnya, kerapihan yang kurang baik akan
masyarakat menengah ke atas. Oleh sebab itu perlu adanya dorongan dari
mereka lakukan serta konsistensi akan aturan yang berlaku menjadi hal yang
harus diprioritaskan.
masyarakat akan mendukung terciptanya kualitas pelayan publik. Hal ini serupa
dengan hasil wawancara bersama Bapak Gun Efendi (45 tahun) selaku Bendahara
85
Wawancara dengan Bahril selaku Sekretaris Desa Bunglai di Kantor Kecamatan Kedaton
Peninjauan Raya pada hari Rabu pukul 13.00 WIB.
73
bahwa adanya perbedaan pada target waktu penyelesaian administrasi yang telah
meningkatkan kualitas pelayanan. Standar waktu yang diberikan yaitu tiga hari
pembuatan KTP mencapai enam sampai tujuh hari yang dikarenakan bahan dasar
untuk membuat KTP, seperti kartu KTP harus menunggu pengiriman dari kantor
pusat yang membutuhkan waktu. Itulah faktor utama yang menyebabkan jangka
waktu pembuatan KTP tidak sesuai dengan jangka waktu yang seharusnya yaitu
tiga hari.
mengatakan:86
M. Endang (34 tahun), selaku Sekretaris Desa Kedaton yang penulis temui
86
Wawancara dengan Mulyadi selaku Sekretaris Desa Lubuk Kemiling di kantor Desa Lubuk
Kemiling pada hari Rabu pukul 13.00 WIB.
74
penyelesaian urusan target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang
sebelum pemekaran, waktu penyelesasian urusan kurang cepat hal ini disebabkan
aparatur yang tidak seimbang, sehingga tingkat efisiensi waktu dan biaya tidak
berjalan secara efektif. Masyarakat harus menunggu beberapa hari dan harus
Menurut informan Bambang Irawan (29 tahun) selaku KAUR Umum Desa
Kalo dulu sih iya, agak terlalu lama mengurusi administrasi, surat-surat
seperti ini karena ya mungkin terlalu banyak warga yang melakukan
87
Wawancara dengan Bahril Selaku Sekretaris Desa Bunglai di Kantor Desa Bunglai pada hari
Rabu pukul 09.30 WIB.
88
Wawancara dengan A. Rais selaku KAUR Umum Desa Kedaton di Kantor Desa Kedaton pada
hari Selasa pukul 10.30 WIB.
75
kegiatan administrasi, pernah waktu itu mengurus akta tanah butuh waktu
3 mingguan sampe selesai, maklum saja, kalo sekarang karena sudah
dimekarkan dan penduduk dari kecamatan sudah terbagi jadi lebih sedikit,
jadi ya proses administrasinya cepat selesai, bahkan 1 hari pun jadi.
mengatakan:89
perbedaan yang signifikan antara waktu atau proses administrasi yang masyarakat
menjadi lambat, karena satu orang pegawai menangani atau mengurus lebih dari
satu jenis pekerjaan. Di samping kuantitas pegawai yang kurang, kualitas dari
pegawai yang ada pun masih rendah. Menghadapi masalah ini, diperlukan adanya
89
Wawancara dengan Pengki Subhi selaku Bendahara Desa Bunglai di Kantor Desa Bunglai pada
hari Rabu pukul 09.30 WIB.
76
sasaran.
diketahui dan dipahami oleh masyarakat baik diminta maupun tidak diminta.
Keinginan masyarakat adalah dilayani dengan jujur. Oleh karena itu aparatur yang
peraturan atau norma-norma, jangan menakut nakuti, jangan merasa berjasa dalam
terjalin hubungan yang baik antara aparat pelaksana pelayanan publik dengan
Dengan demikian dapat dikatakan pelayanan yang diberikan dilihat dari indikator
mudah, yang tidak melalui proses yang rumit serta lancar tanpa adanya sikap yang
4.2.3 Akuntabilitas
berlaku dan berkembang dalam masyarakat, yaitu seperti prosedur yang diberikan
77
pihak kecamatan mudah dipahami dan dilaksanakan, rincian tarif biaya kepada
diimbangi dengan pelayanan yang maksimal dan cepat yang menuntut aparatur
Keandalan disini merupakan sejauh mana para aparatur dapat secara cepat, tepat
segera, akurat dan memuaskan sangat diperlukan agar terciptanya kepuasan dalam
diri pelanggan. Kemampuan suatu Kantor Instansi Pemerintah pemberi jasa untuk
dan terpercaya serta memberikan pelayanan yang sama adalah merupakan salah
satu elemen penting yang harus dimiliki oleh pemberi jasa layanan. Hal ini
didukung oleh pernyataan dari Bapak Feriyanto selaku Kepala Desa Kedaton yang
mengatakan:90
90
Wawancara dengan Feriyanto selaku Kepala Desa Kedaton di Kantor Kecamatan Kedaton
Peninjauan Raya pada hari Selasa pukul 10.30 WIB.
78
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Desa Lubuk Kemiling Bapak
yang dibutuhkan saat akan melaksanakan pelayanan. Namun masih ada juga
masyarakat yang belum paham dengan prosedurnya sehingga masih banyak yang
91
Wawancara dengan Heri Ariyansyah selaku Kepala Desa Lubuk Kemiling di Kantor Kecamatan
Kedaton Peninjauan Raya pada hari Rabu pukul 13.00 WIB.
79
cepatnya berkas itu selesai sangat bergantung pada pemohon sendiri. Hal utama
yang dibawa oleh pemohon sendiri sehingga membutuhkan waktu lebih dalam
proses penyelesaian.
pekerjaan sendiri lama atau cepatnya berkas itu selesai sangat bergantung pada
dari aspek ini dapat disimpulkan bahwa kejelasan mengenai biaya pelayanan
dalam mengurus administrasi masih pada taraf wajar tanpa ada pungutan atau
apapun itu yang harus dibayarkan oleh masyarakat. Kesimpulan tersebut diperoleh
penulis setelah melakukan wawancara dengan informan Lesman Yadi (48 tahun),
92
Wawancara dengan Heri Ariansyah selaku Kepala Desa Lubuk Kemiling di Kantor Desa Lubuk
Kemiling pada hari Rabu pukul 13.00 WIB.
80
sanggup kalau biayanya kisaran begitu dan juga kan masyarakat tidak
terlalu sering melakukan urusan di kantor kecamatan
Pendapat yang sama juga dikatakan oleh informan Johan Safri (37 tahun)
BPD Desa Lubuk Kemiling yang ketika penulis melakukan penelitian kebetulan
menurut pengakuannya:93
Biaya yang saya bayar pada saat proses administrasi untuk pembuatan
Kartu Keluarga sebesar Rp10.000 dan aparat atau petugas kecamatan tidak
melakukan pungutan-pungutan lain selain biaya administrasi tersebut,
waktu pembuatan juga relatif cepat, beda sama dulu yang proses
pembuatannya agak lama, pelayanan pihak kecamatan terhadap
masyarakat jadi agak lama.
Pendapat yang sama juga dikatakan oleh beberapa perangkat desa yang
perhatian oleh pemerintah. Hal itu terkait dari hasil penelitian yang dilakukan,
Dari wawancara yang dilakukan pada beberapa warga masyarakat dan tokoh
bahwa biaya/tarif pelayanan pada Kantor Camat Kedaton Peninjauan Raya belum
di laksanakan sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan. Para aparat dalam
dengan aturan yang dtetapkan oleh pihak Kecamatan. ini membuktikan bahwa
93
Wawancara dengan Johan Safri selaku BPD Desa Lubuk Kemiling di Kantor Desa Lubuk
Kemiling pada hari Rabu pukul 13.00 WIB.
81
menjadi sakral dan harus dilaksanakan , tetapi pada saat berbicara masalah biaya
pelayanan masyarakat. Pelayanan yang prima (biaya murah, tepat waktu, tidak
berbelit-belit dan lain sebagainya) menjadi keawajiban yang harus dilakukan oleh
dengan baik bahkan terus menjadi permasalahan pada setiap unit birokrasi.
Apalagi berkaitan dengan biaya pelayanan berbagai aturan dan ketentuan formal
dengan pelayanan pada bagian tersebut. Hal ini serupa dengan pernyataan Bapak
Alexander (46 tahun) selaku Kepala Desa Bunglai yang mengatakan bahwa:94
Akan tetapi berdasarkan hasil observasi pada bagian administrasi, papan petunjuk
tidak terlihat jelas, selain itu tidak ada tulisan yang secara khusus menunjukan
bagian yang akan mengurus, sebagai contoh tidak ada tulisan yang menunjukan
disini maskudnya adalah tidak adanya perbedaan antara masyarakat awam dan
seseorang yang mempunyai jabatan. Hal ini didukung dengan hasil wawancara
94
Wawancara dengan Alexander selaku Kepala Desa Bunglai di Kantor Kecamatan Kedaton
Peninjauan Raya pada hari Rabu pukul 09.30 WIB.
83
bersama Bapak Safriyadi (37 tahun) selaku Bendahara Desa Kedaton yang
mengatakan bahwa:95
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pada unsur keadilan
ketidakadilan pada saat mengurus administrasi, ini dapat dilihat dari hasil
memberikan pelayanan.
diberikan. Seperti yang dikatakan oleh Bendahara Desa Lubuk Kemiling Bapak
95
Wawancara dengan Safriyadi selaku Bendahara Desa Kedaton di Kantor Kecamatan Kedaton
Peninjauan Raya pada hari Selasa pukul 10.30 WIB.
84
Kantor Desa setempat. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memudahkan
penting sebagai bukti identitas diri yang memiliki implikasi terhadap tindakan-
masyarakat pengguna jasa, sehingga harus di informasikan dengan baik dan jelas
itu kejelasan persyaratan pelayanan sangat di butuhkan oleh setiap birokrasi demi
luas.
sebelum dimekarkan :
- Kartu Keluarga
- Akta Kelahiran
b. Perpanjangan KTP
- Kartu Keluarga
- Kartu Keluarga
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengurus Kartu keluarga (KK), yaitu:
- Akta perkawinan
- Akta Kelahiran
3. Surat Keterangan
87
yaitu:
- KTP
Kecamatan yaitu:
sama dengan sebelumnya hanya saja untuk sekarang sudah tidak perlu lagi
penilaian negatif terhadap kualitas pelayanan yang diterima. Untuk menjaga agar
instansi tetap memiliki citra baik dalam pandangan masyarakat maka perlu
penyelenggaran pelayanan publik antara lain seperti sarana sosial dan budaya
dengan baik atau belum, sarana perekonomian yang baik dan memuaskan bagi
masyarakat, fasilitas yang terdapat di setiap kantor desa, fasilitas yang ada di
ruang pelayanan kantor kecamatan seperti kursi tempat menunggu, serta kondisi
Kenyamanan merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam suatu proses
pelayanan publik. Hal itu bisa tercermin diantaranya dari kondisi kantor yang
perubahan dan perbaikan yang mengarah pada kepuasan masyarakat. Salah satu
masalah fasilitas layanan. Peranan sarana pelayanan sangat penting dan salah satu
dengan adanya sarana pelayanan yang memadai dapat membuat pelayanan pada
ruangan pelayanan.
Kualitas pelayanan akan langsung terasa bagus apabila bukti langsung ini
dihadapkan dengan penilaian fasilitas yang ada dan kebersihan kantor, sehingga
kantor maupun di luar kantor. Oleh sebab itu, perlu adanya suatu perbaikan
Seperti yang diutarakan oleh Safriyadi (37 tahun) selaku Bendahara Desa Kedaton
yang mengatakan:96
Sarana sosial seperti sekolah sudah baik dek, sudah agak lebih baik
sekarang dari pada sebelumnya. Dulu sebelum dimekarkan kan banyak
desa yang harus diurus jadi terbagi, kalau sekarang sudah lebih sedikit
desa yang diurus jadi lebih terfokus untuk mengurus desa-desa yang
sarana-sarana nya masih dibawah level standar. Dulu fasilitas-faslitas yang
ada disekolah itu sudah banyak yan gtidak layak pakai seperti meja dan
kursi, sehingga kadang mengganggu proses belajara mengajar. Kalau
sekarang bapak lihat dek, seperti sudah ada bantuan sarana dan prasarana
dari pemerintahan untuk sekolah-sekolah yang ada didesa
96
Wawancara dengan Safriyadi selaku Bendahara Desa Kedaton di Kantor Kecamatan Kedaton
Peninjauan Raya pada hari Selasa pukul 10.30 WIB.
90
Aspek selanjutnya dari unsur sarana dan prasarana adalah tentang sarana
Bambang Irawan (29 tahun) selaku KAUR Umum Desa Bunglai bahwa:97
pemekaran kecamatan sudah sangat baik dan memuaskan masyarakat hanya saja
desa. Seperti yang diutarakan oleh Bapak Ahmad Rais (39 tahun)selaku KAUR
97
Wawancara dengan Bambang Irawan selaku KAUR Umum Desa Bunglai di Kantor Kecamatan
Kedaton Peninjauan Raya pada hari Rabu pukul 09.30 WIB.
98
Wawancara dengan Ahmad Rais selaku KAUR Umum Desa Kedaton di Kantor Kecamatan
Kedaton Peninjauan Raya pada hari Selasa pukul 10.30 WIB.
91
Sebelum dimekarkan, dikantor desa masih kurang dalam hal fasilitas, jadi
masyarakat belum bisa terbantu dengan maksimal, contohnya belum ada
komputer yang dapat membantu proses administrasi. Sedangkan setelah
pemekaran kecamatan sudah adanya bantuan fasilitas terhadap kantor-
kantor desa jadi masyarakat sudah sangat puas, seperti bantuan komputer
yang dapat membantu proses administrasi, jadi fasilitas yang ada sudah
mampu memuaskan masyarakat, warga sudah terbantu kalau cuma mau
mengurus administrasi pengantar ke kantor kecamatan misalnya.
prasarana serta fasilitas yang terdapat di kantor desa setelah adanya pemekaran
serta perangkat desa dalam mengurus administrasi seperti surat rujukan dari
kepala desa, surat keterangan miskin, dan surat-surat lain yang mengharuskan
adalah tentang fasilitas yang terdapat di kantor kecamatan. Seperti pernyataan dari
Bapak Edi Antoni (35 tahun) selaku BPD Desa Bunglai bahwa:99
99
Wawancara dengan Edi Antoni selaku BPD Desa Bunglai di Kantor Kecamatan Kedaton
Peninjauan Raya pada hari Rabu pukul 09.30 WIB.
92
penyimpanan dokumen tidak tertata dengan sebagai mana mestinya yang pada
pelayanan.
pemekaran kecamatan, Gun Efendi (45 tahun) selaku Bendahara Desa Lubuk
bahwa kondisi kantor seperti kebersihan dan keindahan secara keseluruhan sudah
baik. Hal ini dikarenakan kondisi kantor kecamatan sudah lama berdiri sehingga
terlihat banyak tanaman seperti bunga dan sebagainya yang membuat kantor
kecamatan terlihat lebih indah, akan tetapi pemeliharaan kondisi kantor sangat
diperlukan lebih lanjut dikarenakan pada kantor kecamatan telihat kotoran tinta
dan kertas, dindang sudah mulai ada yang retak, dan kaca yang berdebu.
100
Wawancara dengan Gun Efendi selaku Bendahara Desa Lubuk Kemiling di Kantor Desa Lubuk
Kemiling Pada hari Rabu Pukul 13.00 WIB.
93
Mengenai kondisi kantor yang terkait dengan kebersihan juga diakui oleh
beberapa masyarakat yang sempat ditemui oleh peneliti, seperti Alexander (46
mengatakan:102
Kantor kecamatan yang baru sekarang cukup baik, ini kan kantor baru
jadi untuk, gedung baru, jadi untuk kebersihannya sudah cukup baik,
sayangnya kondisi kantor cukup gersang karena taman atau tanaman-
tanaman yang dibuat dan ditanam di sekitar kantor oleh pegawai
kecamatan belum maksimal, tanaman terlihat tidak terurus bahkan ada
beberapa yang layu, berbeda dengan kantor sebelumnya yang kalo dilihat
sekitarnya enak, lebih sejuk dan terawat.
Ketersedian fasilitas pendukung seperti ruang tunggu, parkir, toilet dll juga
fasilitas pendukung seperti ruang tunggu, parkir, dan toilet dirasakan oleh
pengguna sudah cukup. Akan tetapi, pengguna banyak yang mengeluh terhadap
ruang tunggu yang minim atau tempat duduk yang dirasakan masih kurang
dengan hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh beberapa anggota masyarakat
101
Wawancara dengan Alexander selaku Kepala Desa Bunglai di Kantor Kecamatan Kedaton
Peninjauan Raya pada hari Rabu pukul 09.30 WIB.
102
Wawancara dengan Burhan HZ selaku BPD Desa Kedaton di Kantor Desa Kedaton pada hari
Selasa pukul 10.30 WIB.
94
yang sempat ditemui oleh peneliti, diantaranya Johan Safri (37 tahun) selaku BPD
Ini kantor yang baru sih bagus cuma ruang tunggu yang kecil, kursi-kursi
masih kurang, coba lebih dibanyakin lagi, kan orang yang datang banyak
jadi lebih enak, lebih nyaman kalo lagi nunggu antrian supaya tertib,
lumayan bersih kalo menurut saya kondisi kantor yang sekarang ini, Cuma
terlihat agak gersang saja. Kalo sebelumnya bagus juga Cuma dindingnya
agak kotor karena sudah terlalu lama.
Dari hasil wawancara dan observasi dapat diketahui bahwa pihak Kantor
sedikitnya kursi diruang tunggu, belum adanya meja untuk menulis di ruang
tunggu, sarana informasi yang belum tersedia. Fasilitas seperti genset kurang
dioptimalkan sehingga ketika listrik mati maka proses pelayanan pun juga akan
berhenti total yang artinya masyarakat tidak dapat mendapatkan pelayanan. Dari
khususnya bagian pelayanan masih perlu adanya peningkatan fasilitas fisik serta
Negara No.63 Tahun 2003 yaitu tersedianya sarana dan prasarana kerja dan
103
Wawancara dengan Johan Safri selaku BPD Lubuk Kemiling di Kantor Desa Lubuk Kemiling
pada hari Rabu Pukul 13.00 WIB.
95
publik104.
Kualitas pelayanan akan langsung terasa bagus apabila bukti langsung ini
dihadapkan dengan penilaian fasilitas yang ada dan kebersihan kantor, sehingga
penataan ruang tunggu yang lebih baik, menjaga kebersihan kantor, penyediaan
terlebih khusus kepada para aparat kantor kecamatan, penataan atau pengadaan
4.3 Pembahasan
itu sesuai dengan aturan pokok tata cara yang telah ditetapkan. Selanjutnya
2003, pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh
104
KepMenPan. No 62 Tahun 2003
96
diambil kesimpulan bahwa kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktivitas yang
Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagi jasa atau servise yang disampaikan oleh
Setiap birokrasi publik perlu berupaya untuk memberikan kualitas pelayanan yang
hal ini kantor kecamatan Kedaton Peninjauan Raya, saat ini dirasakan semakin
perlu untuk dibenahi dan ditingkatkan, terlebih dalam era seperti ini. Upaya untuk
cepat, mudah terjangkau dan terukur. Tabel dibawah ini akan merincikan
97
pemekaran kecamatan.
Keadaan
No. Unit Analisis
Sebelum Setelah
1. Responsivitas
Sikap Sikap pihak kecamatan Sikap pihak kecamatan
kurang ramah, kurang ramah, sopan dan
senyum dan agak terburu- bertanggung jawab dalam
buru dalam melayani melayani masyarakat yang
masyarakat yang mengurus administrasi
mengurus administrasi seperti Kartu Keluarga
seperti Kartu Keluarga atau KTP. Hal ini
atau KTP. Hal ini buktikan dengan
dibuktikan dengan persentase penilaian hasil
persentase hasil penilaian wawancara sebesar
wawancara sebesar 93.33% artinya sikap
6.67% yang termasuk pihak kecamatan setelah
dalam kategori sangat adanya pemekaran sudah
buruk. sangat baik.
Kepuasan Ada sebagian masyarakat Masyarakat merasa sangat
terhadap yang merasa belum puas puas terhadap pelayanan
pelayanan terhadap pelayanan yang yang diberikan dalam
diberikan pihak mengurus Kartu Keluarga.
kecamatan saat mengurus Hal ini didukung dengan
Kartu Keluarga. Penilaian persentase nilai sebesar
hasil wawancara terhadap 93.33% yang berarti
kepuasan pelayanan masyarakat sudah puas
mendapatkan persentase akan pelayanan yang
sebesar 0.00%, artinya diberikan oleh petugas
kepuasan masyarakat kecamatan.
terhadap pelayanan
sebelum adanya
pemekaran berada pada
level sangat buruk.
98
2. Responbilitas
Pemenuhan Masyarakat sulit untuk Prosedur pelayanan tidak
Persyaratan memenuhi persyaratan rumit sehingga
Administrasi administrasi karena memudahkan masyarakat
prosedur pelayanan yang memenuhi persyaratan
agak ribet dan berbelit- administrasi seperti saat
belit seperti saat mengurus akte kelahiran
mengurus akte kelahiran. dengan persentase yang
Hal ini didukung dengan didapat sebesar 93.33%
persentase perolehan nilai dengan kategori level
sebesar 26.67% dengan sangat baik.
kategori level buruk.
Nomor Antrian Tidak ada penggunaan Adanya penggunaan
nomor antrian saat nomor antrian jika kantor
mengurus administrasi kecamatan sedang ramai
seperti kartu keluarga, atau banyak yang
kartu tanda penduduk, mengurus administrasi
serta aktek kelahiran. seperti kartu keluarga,
Persentase yang didapat kartu tanda penduduk,
adalah sebesar 33.33% serta aktek kelahiran
dan dalam kategori buruk. dengan persentase yang
didapat sebesar 66.67%
dan dalam kategori level
baik, artinya penggunaan
nomor antrian belum
terlalu efektif.
Kerapian dan Kerapian dan Kerapian dan
Keseragaman keseragaman pegawai keseragaman pegawai
dalam memberikan kecamatan dalam
pelayanan masih memberikan pelayanan
dianggap belum baik, kepada masyarakat sudah
karena masih ada rapi dan menggunakan
beberapa pegawai yang seragam pegawai yang
kadang tidak memakai telah ditetapkan oleh
seragam pegawai. Hal in pemerintah. Perolehan
didukung dengan pernilai nilai persentase yang
hasil wawancara sebesar didapat adalah sebesar
53.33% yang berarti 80% yang berarti sudah
masih dalam kategori berada pada level sangat
rata-rata. baik.
100
ini dikarenakan jumlah masyarakat dan aparatur yang tidak seimbang, dan luas
wilayah yang terlalu besar dapat menjadi kendala terhadap proses penyelenggaran
pelayanan publik. Hal ini dapat dipastikan bahwa kualitas pelayanan yang
Seperti yang diketahui, bahwa salah satu alasan ataupun tujuan adanya
pemekaran kecamatan ini adalah sebagai solusi atas permasalahan yang terjadi di
publik yang lebih baik dari pemerintah kecamatan yang baru. Masyarakat merasa
tidak efektif lagi. Karena wilayah pemerintahanya yang sangat luas, aparat
Peninjauan Raya sudah termasuk baik. Hal ini terbukti dari hasil wawancara
pelayanan publik yang diberikan oleh pihak kecamatan sudah jauh lebih baik
pusat pelayanan dan masyarakat dapat terwujud sesuai dengan esensi dari
pelayanan publik itu sendiri yang senantiasa harus mengakar dalam masyarakat.
pemerintahan kecamatan dalam menyesuaikan kondisi yang ada pada saat itu juga
memberikan pelayanan yang sesuai dengan norma-norma atau peraturan yang ada.
diketahui dan dipahami oleh masyarakat baik diminta maupun tidak diminta.
Keinginan masyarakat adalah dilayani dengan jujur. Oleh karena itu aparatur yang
peraturan atau norma-norma, jangan menakut nakuti, jangan merasa berjasa dalam
terjalin hubungan yang baik antara aparat pelaksana pelayanan publik dengan
publik pun hampir tidak pernah dilakukan oleh pihak kecamatan dan juga sikap
publik antara lain seperti sarana sosial dan budaya yang terdapat di Kecamatan
perekonomian yang baik dan memuaskan bagi masyarakat, fasilitas yang terdapat
di setiap kantor desa, dan fasilitas yang ada di ruang pelayanan kantor kecamatan
seperti kursi tempat menunggu, serta kondisi kantor kecamatan diruang pelayanan
umum seperti kebersihan dan keindahan. Namun dari segi kebersihan dan
lagi. Dari hasil pengamatan di kantor kecamatan peneliti melihat bahwa akses
jalan dari jalan raya menuju kantor kecamatan belum dikategorikan baik karena
jalan tersebut masih berupa jalan tanah belum diadakannya pembangunan jalan,
oleh karena itu pada saat musim hujan jalan becek dan sulit untuk dilalui. Dalam
hal kebersihan dan keindahan, menurut peneliti kantor kecamatan masih kurang
baik, contohnya taman yang terdapat di kantor kecamatan belum dibangun dengan
107
baik karena kurangnya perawatan yang membuat nilai keindahan menjadi titik
persyaratan dari satuan kerja / instansi pemerintah lain yang berkaitan. Kondisi ini
berkasnya.
adanya suatu standar layanan yang ditetapkan oleh pemerintah yang mengatur
tentang keramahan dan kesopanan para aparat selama melayani masyarakat yang
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dianalisi pada bab IV, maka diperoleh
peningkatan kualitas dari segi ketepatan waktu, prosedur yang jelas serta
3. Dari segi ketepatan waktu dan disiplin kerja juga terdapat perbedaan yang
sangat signifikan, misalnya saja dari kendala utama persoalan waktu sebelum
dimana keadaan alam serta ruang jarak yang terlampau renggang dapat
akses.
4. Dari hasil analisis yang penulis dapatkan bahwa pada indikator sarana dan
bahwa kondisi kantor kecamatan yang lama lebih nyaman daripada kantor
terlihat dari tidak adanya sisi keindahan dari kantor kecamatan seperti akses
jalan dari jalan raya menuju kantor kecamatan belum dikategorikan baik
pembangunan jalan, oleh karena itu pada saat musim hujan jalan becek dan
sulit untuk dilalui. Dalam hal kebersihan dan keindahan, menurut peneliti
yang membuat nilai keindahan menjadi titik lemah dari kantor kecamatan.
110
1.2 Saran
menyongsong pembangunan.
2. Perlu adanya usaha keras dari pemerintah desa dalam mengawal hingga
menjadi ciri khas tersendiri sehingga ada perhatian lebih dari pemerintah
kabupaten.
4. Membina dan meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam usaha untuk
Buku :
Arikunto, Suharsimi. (2013). Manajemen penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Martono, Nanang. (2012). Metode penelitian kuantitatif : Analisis Isi dan Analisis
Data Sekunder. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Ndraha, Taliziduhu. (2003). Ilmu Pemerintahan Baru 1 dan 2. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Prasetyo, Bambang., Jannah, Lina Miftahul. (2014). Metode penelitian kuantitatif: Teori
dan aplikasi. Depok: PT. Rajagrafindo.
Setyawan, Dharma. 2004. Otonomi daerah dalam persfektif lingkungan nilai dan
sumberdaya. Jakarta: Sapdodadi.
Romli, Lili. (2007). Potret otonomi daerah dan wakil rakyat di tingkat lokal.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
112
Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2001
Online/Website: