Anda di halaman 1dari 119

POTENSI, KENDALA DAN STRATEGI PEMANFAATAN

LAHAN RAWA LEBAK & PASANG SURUT UNTUK


PERTANIAN (PAJALE), PETERNAKAN DAN PERIKANAN
DENGAN TTG SPESIFIK LOKASI DI INDONESIA

Prof. Dr. Ir. Robiyanto Hendro Susanto, M.Agr.Sc.


Universitas Sriwijaya
Pusat Data dan Informasi Daerah Rawa dan Pesisir
Palembang, 8 Oktober 2015
Pendahuluan
Outline
Tantangan Indonesia: Pangan, Kesejahteraan, Pelestarian
Lingkungan
Pengembangan berbasis kawasan di Indonesia
Tantangan Pemanfaatan Rawa Lebak Pasang Surut
Strategi Pemanfaatan Lahan Lebak untuk Pertanian (pajale),
Peternakan dan Perikanan
Strategi Pemanfaatan Lahan Pasang Surut untuk Pertanian
(pajale), Peternakan dan Perikanan
Peran Data dan Informasi untuk Penerapan TTG
Peran Multipihak : Role sharing dan Cost sharing
Kesimpulan dan Saran
Penutup
WORLD POPULATION

http://en.wikipedia.org/wiki/Image:World_population.PNG
Population - Paddy Production - Consumption

Production/Consumption Population - Paddy Production - Paddy Consumption Population

60,00 400,00

350,00
50,00
300,00

Population (million)
40,00
250,00
Paddy (million ton)

30,00 200,00

150,00
20,00
100,00
10,00
50,00

0,00 0,00
1950 1970 1990 2010 2030 2050

Population (Million) Paddy Production Paddy Consumption


Tabel 1. Distribusi lahan rawa di Indonesia dan luas yang dikembangkan
dengan bantuan pemerintah (transmigrasi)

Total Lahan Yang


Total Lahan Rawa Secara Nasional
Sudah Dikembangkan
Lokasi
Pasang Lebak Pasang Lebak
Total (Ha) Total (Ha)
Surut (Ha) (Ha) Surut (Ha) (Ha)
Sumatera 6.604.000 2.766.000 9.370.000 691.704 110.176 801.880
Kalimantan 8.126.900 3.580.500 11.707.400 694.935 194.765 889.700
Sulawesi 1.148.950 644.500 1.793.450 71.835 12.875 84.710
Papua 4.216.950 6.305.770 10.522.720 - 23.710 23.710
20.096.800 13.296.770 33.393.570 1.458.474 341.526 1.800.000

Sumber : Dit. Rawa dan Pantai, Ditjen Pengairan, Departemen PU, 2009
IP100 > IP200, IP300 .... mencapai 7 sampai 8 ton GKP/ha MTI

Karena 3 pilar :

a) Perbaikan infrastruktur pengelolaan air,


b) Aplikasi teknologi pertanian, dan
c) Pemberdayaan kelompok tani/ P3A untuk OP jaringan pengairan
Type of Lowlands
according to Ramsar
Convention
(Davies et al, 1995)
INTEGRATED LOWLANDS
MANAGEMENT APPROACH
Condition Coastal
1 2 Policies
Upland Institution
Types Engineering Tidal-Area
What Characte-
of Social
Land is rization of
Lowlands Tidal
Water
Lowlands Lowlands Economic Non-tidal
Dryland
Air Lowlands Distribution
non-tidal
Peat, non-peat

Present
Facts
Degradation Conservation Degraded/
Estate/ Wood
industry based
rehabilitated
Rice
Sustain- Fish
Coconut Oil palm
ability Facts/ Cor Coconut
Character 3
n
Community acacia
1 Based
1
Prosperity of People
Continuation on Lowland Facts/ Existing Landuse/
4
Dev + Man Character activity
Proposed Regional Planning
Activities
(Integrated Planning & Management of
1 Multi Sectors/ Multi Stakeholders)
0 5 5
-Operation
-Maintenance
7
-Asesment Forest 4
-Monitoring -Industry-Based Community Based
Ecotourism
-Evaluation Wood industry Transmigration
Conservation
-Replanning Oil-palm Food crops
Fisheries (natural)
Coconut Fisheries
Replanting
Fisheries/ Shrimp Urban dev.
Natural
Housing Housing
9
Laws
Regulation
PP INTEGRATED PLANNING
Legal Aspects
Perda Institution/ Infra Structures/ Finance/ Socio-Cultural
SK (Road, Bridges, Jetties, Communication, Housing,
Factories, Training Center, Bank, ................etc)
8
Lowland-Wetland Ecosystem Biodiversity in South Sumatra

Mangrove forest: 90.00 ha


(estuarine mangrove, with more
then 20 small rivers menadering Sources of fishery for
within the areas) the nearby areas

Migratory birds nesting place

Areas for wildlife, such as: Sumatran


Tiger, Estruary crocodile, Tree tiger,
etc..
Ketebalan Gambut

Titik Pengeboran (500 m)


0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
0,00

-1,00
Ketebalan Gambut (m)

-2,00

-3,00

-4,00

-5,00

-6,00

-7,00

Tanjung Serang Talang Seridang Tujuh

Titik Pengeboran (500 m)


40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101
0,00

-1,00
Ketebalan Gambut (m)

-2,00

-3,00

-4,00

-5,00

-6,00

-7,00

-8,00

Pedamaran I Jungkal
FOOD SECURITY - ADAPTATION & MODIFICATION
Fish culture in the non-
tidal lowlands
Adapted management : not rubber
which need drainage but jelutung

Not rubber!
but jelutung on
5-8 m peat (Jambi)
Bridges, water gates, canals
within the lowlands scheme

before upgrading

after upgrading
Januari
Februari
Maret
April

Mei
Juni
Juli

Agustus

September

Oktober
November

P8-12S-Telang I Desember
An example of integrated lowland development in
Banyuasin district, South Sumatra Province
Pilot Area Indonesia-
Kemitraan PUSRI Belanda 750 ha
Darmaga Air
Simpang PU
Darmaga Air di P8,
Telang I
Bank BRI

Lumbung Desa Modern


Deptan, P17 Telang II Puskesmas Terapung

Perbaikan Tata Air


UPGB
Perum Bulog-
Rice Estate
Peran Pupuk Organik

Air Bersih & Sanitasi

Darmaga Air di Gasing


Agropolitan DepTrans
di Muara Padang
Kemitraan Swasta di P10-
Telang I, 700 ha
Paddy field based reclamation condition in Telang - Saleh Tahun 2012
(Community based development)
LAHAN SUB-OPTIMAL ............>> LAHAN OPTIMAL
LAHAN SUB-
OPTIMAL

Menjadi

LAHAN
OPTIMAL
Kegiatan pengolahan lahan II (garu), Kondisi Tanaman MT II 2007 phase
lokasi petak 7 Tc-07 P8-8S. pematangan bulir Tc 07 P8-12S
Continuous Dryer milik UPGB
Perum Bulog,
di Desa Telang Karya

Kondisi tanaman
jagung yang baik
pertumbuhannya

Petani yang sedang merontokkan gabah Ujicoba peralatan panen mekanis di


hasil panen singgang, P10-2S
di Petak 8 TC 9 P6-3N

Perontokan padi
dengan dikebut

Olah tanah dengan traktor Kondisi tanaman pada


Januari 2008 di Bintang Mas
Capacity Building & Human Resources Development on
Lowlands-Coastal areas Management

Research for Undergrad-Master-Doctorate Training & Extention for Farmers


Students Lowland Soil Judging Contest, Dec 2008, Telang, Banyuasin, South Sumatra

15 groups
of 3
stdns
from
UGM
IPB
Unpad
UNS
Unila
Unja
Usu
Unri
Unlam
Batan Balit Padi INS PolyAgro

Multi
stakeholders
Pemkab Banyuasin PERUM BULOG Dep. PU
Departemen
Pertanian
partisipation on
Integrated
Lowland
Komisi II DPR-RI Komisi III DPR-RI Universitas Sriwijaya Institut Pertanian Development in
Banyuasin
Bogor

district, South
BPTP Sumsel- Deptan Malaysia Jepang Belanda
Sumatra

Australia & Korea Jerman China


PENINGKATAN PERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA DALAM PEMBANGUNAN
PERTANIAN LAHAN RAWA UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN
3 years Fund from the Ministry of Education PHKI Tema C, 2010-2012
Ministry of Science and Technology Grant
Dissemination of IPTEK Water Management - 2011-2014

UPAYA PERBAIKAN TATA AIR MENUJU LAHAN (sub) OPTMAL


OPERASI PINTU AIR, Lokasi P17 Telang II - Februari 2011
KONDISI BANGUNAN PENGENDALI AIR
DESA BANYU URIP BLOK SEKUNDER P17-6S
LAHAN SUB-OPTIMAL

Sebelum Perbaikan Des 2010

Gotong Royong Membuat Galian April 2011


KONDISI BANGUNAN PENGENDALI AIR
SETELAH PERBAIKAN Juli 2011
LAHAN MENJADI OPTIMAL
Panen Jagung Kedele MT3 2012 September 2012 P17-6S Telang II Kec.
Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin Sumsel

LAHAN OPTIMAL TANAM KEDUA DENGAN JAGUNG ATAU KEDELE


Peningkatan IP >>> IP200, IP300 .LAHAN (sub)-OPTIMAL
Sumsel surplus 1.3 juta ton beras
Kemitraan Jagung (Corn Private-Farmers Cooperation) di
Kumbang Padang
Tanam, Panen, Proses, Simpan, Jual,

Transport Air Darat, Jalan - Jembatan

Optimalisasi Lahan Pasang Surut: Rp 3jt/ ha


kalau . 100.000 ha = Rp 0.300 Triliun

(dalam satu tahun panen)

LAHAN SUB-OPTIMAL
Luas Panen Produksi
No Komoditas
(Ha) (Ton)
1 Padi 209.112 915.442
2 Jagung 7.773 40.637
3 Kedelai 819 1.081
4 Kacang 145 181
Tanah
5 Kacang Hijau 136 183
6 Ubi Kayu 1.306 22.383
7 Ubi Jalar 457 1.973

KONTRIBUSI PRODUKSI PADI


Sumber Data : Dinas Pertanian dan Perternakan Tahun 2015
Data 2014 Masih merupakan data sementara, Maret 2015 BANYUASIN TERHADAP SUMATERA
Jumlah Populasi (Ekor)
No Jenis Ternak Tahun
Tahun 2007
2008
POTENSI LAHAN 1 Sapi 17.571 23.751
2 Kerbau 1.812 2.064
LAHAN KERING ( Rantau Bayur,
3 Kambing 19.835 24.565
Rambutan, Talang Kelapa, Banyuasin
III,Betung) seluas 31.447 Ha. 4 Domba 1.490 1.926
5 Babi 979 2.043
LAHAN PASANG SURUT
6 Ayam Buras 662.750 686.082
Muarapadang, Primau, Tanjung lago, a7 Ayam Potong 1.436.000 1.388.000
Muaratelang, Banyuasin I,Airsalek,
8 Ayam Petelur 4.059.000 4.069.100
Muarasugihan seluas 125.000 Ha.
9 Itik 57.270 87.610

Peluang Investasi
- Penggemukan Sapi Pola Kemitraan;
- Peternakan ayam
- Usaha Peternakan Itik
- Pembibitan Ternak.
Jumlah Produksi (Ton)
N Jenis
o Perikanan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2010 2011 2012 2013 2014

1 Tangkap 46.214,57 47.140,85 48.317,33 49.670,21 50.782,83

2 Budidaya 12.765,34 21.065,12 27.484,66 30.233,13 31.031,12

Total 58.979.91 68.205,97 75.801,99 79.903,34 81.813,95

Ket : Angka revisi

SUMBER DATA : DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KAB. BANYUASIN TAHUN, 2015
TECHNOLOGY TRANSFER AND COMMUNITY
EMPOWERMENT

- Training-Extention is
still needed;
- Different approach is
needed;
Class method need to
be coupled with field
actions
Agriculture Development: Food Crops

Community
development
Participatory
Bottom up
Learning by
doing
Aquaculture Development : Fish
Estate crops (Industry based development)
Wood industry based development (pulp & paper)
( AT CONSTANT 2000 PRICES BY INDUSTRI ORIGIN )

pengangkutan dan Keuangan, Persewaan,


Komunikasi / dan Jasa Perusahaan /
Transportation and Ownership
communication Jasa-jasa/ services
0,706%
0,578% 5,472%
Pertanian / agriculture
Perdagangan, Hotel
31,14%
dan Restoran / Trade,
Hotel and Restaurant
12,69 %

Bangunan / Contruction
8,182 %

Listrik, Gas, dan Air


Bersih / Electricity, Gas
and Water Supply
0,043 %

Pertambangan dan
Industri pengolahan / penggalian/ Minning
Manufacturing and Quarrying
Industry 14,14%
27,04 %

Sumber BPS Banyuasin 2010


DISTRIBUSI PDRB KABUPATEN BANYUASIN MENURUT
LAPANGAN USAHA ADHB DENGAN MIGAS TAHUN 2014

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuasin, 2013


BEBERAPA KAWASAN STRATEGIS PEMBANGUNAN
DI KABUPATEN BANYUASIN (STRATEGIC AREAS)
2. Pelabuhan Internasional Tjg
Api-Api
1. TAMAN NASIONAL
SEMBILANG

3. Perikanan dan Kota


Nelayan
2. Kawasan Pertanian-Perkebunan
Pulau Rimau, Tungkal Ilir,

4. Jalan Tol Gasing Tjg Api-api 5. Banyuasin Valley

6. Jalan Tol ke Jambi 7. KTM Tel

9. Water-way Batu Bara


8. Padi-Jagung Pasang Surut

11. Pertanian-
Perkebunan-Perikanan
10. Kota Kembar Betung-Pangkalan Balai Sugihan Kiri

12. Jalan Poros ke Pulau Rimau 13. Jalan-Jembatan Muara


Padang
14. Kawasan Perkebunan Rantau Bayur

16. Kawasan Lebak-Lahan Kering Rambutan


15. Banyuasin Agrocenter
Hidrologi &
Gambut di

1. Sugihan-
Lebung
2. Sungai
Lalan
Sembilang

Kawasan Pantai Timur Sumatera Selatan


Mengapa tidak ada konflik antara pemilik ketek dan
transmigran rawa ?
Lokasi Penelitian
Kecamatan Tulung Selapan kab OKI
Jalur Air Sugihan Lebung Gajah
Penyabungan Lebung Hitam
Titik Pengamatan

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 13 1415 16 1718 19 2021 22 2324 25 2627 28 29 3031 32 3334 35 3637 38 3940 41 4243 44 4546 47 48 4950 51 5253 54 5556 57

0,00
-1,00
-2,00
Kedalaman Gambut

-3,00
-4,00
-5,00
-6,00
-7,00
-8,00

Grafik Kedalaman Gambut Sugihan Lebung


Gajah
Grafik Kedalaman Gambut

Titik Pengamatan
58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97
Kedalaman Gambut

0,00
-1,00
-2,00
-3,00
-4,00
-5,00
-6,00

Grafik Kedalaman Gambut Penyabungan


Lebung Hitam
Berdasarkan citra
satelit NOAA 18 tahun
2014, hotspot bulan:
Februari: 2.208 titik,
Maret : 1.398 titik;
April: titik
Mei: ..titik

Kualitas udara pun


menunjukkan pada
kondisi berbahaya di
hampir seluruh wilayah
Riau pada Maret 2014.
Solusi Sementara : Tanggap Darurat
berbagai
penyebab
api
Bagaimana Menyebarkan Temuan Baik yang ada ?
(Pengalaman Sumsel positif/ negatif perlu dikomunikasikan
ke tempat lain)
Lokasi yang mungkin dan sudah dimulai
1. Kegiatan di Kab. Tanjung Jabung Timur, Jambi
2. Kegiatan di Kab. Indragiri Hilir, Riau
3. Kegiatan di Kab. Pontianak/ Kubu Raya, Sambas, Kayong
Utara, Kalbar
4. Kegiatan di Kab. Barito Kuala, South Kalimantan
5. Kegiatan di Kab. Bulungan, Kalimantan Utara
6. Kegiatan di Kab PPU, Paser, Kukar East Kalimantan

Catatan dan Harapan menuju surplus 15 juta ton


beras
Unesco-IHE newsletter on
Double Degree Integrated Lowland Management
Diploma Awarding the first 10 graduates on
Integrated Lowland Development and Management Planning
Delft, Netherlands, October 15, 2009
16 Februari 2012 Diploma awarding DD program
Integrated Lowland Development and Management Planning
Lowland Development in Jambi Province
Muara Sabak, Desember 2011

Jambi, Desember 2011

Jambi, Desember 2011


Distribusi Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Atas Dasar Harga Konstan 2000
Menurut Lapangan Usaha 2009

Keuangan, Persewaan & Jasa jasa


Jasa Perusahaan 4% Pertanian, Peternakan,
Pengangkutan & 1% Kehutanan & Perikanan
Telekomunikasi 28%
4%
Perdagangan, Hotel &
Restoran
14%

Bangunan Listrik dan Air


1% Bersih
0%

Industri Pengolahan
10%

Pertambangan dan
Penggalian
38%
STRUKTUR EKONOMI KABUPATEN
BANYUASIN DAN TANJUNG
JABUNG TIMUR TAHUN 2011

KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

KABUPATEN BANYUASIN
Rantau Rasau, Sept 2011
Pulp Wood Development Sinarmas Forestry
Jambi, July 19-22, 2011
Persiapan Lokasi Oktober 2011 sd April 2012
PEMBUATAN GORONG-GORONG PARTISIPATIF
RANTAU MAKMUR, TANJABTIM, JAMBI, tahun 2012
Kegiatan MT II Mei-Juni 2012
Temu Lapang, Rantau Makmur, Berbak, Tanjabtim, Jambi, 22 Juni 2012
KARAKTERISTIK
PETANI PADI LAHAN
BASAH RAWA
PASANG SURUT DI
LOKASI PENELITIAN
Road map what to do ? Nov 2012

Identifikasi
masalah/solusi,
komunikasikan
Distribusi Produk Domestik Regional Bruto
Menurut Peranan Sektor Ekonomi Kabupaten Lampung Selatan
Angka Sementara Tahun 2011

Keuangan, Persewaan dan


Jasa Perusahaan
4% Jasa - jasa
8%

Transportasi &
Komunikasi
13% Pertanian, Peternakan,
Kehutanan dan Perikanan
45%
Perdagangan, Hotel &
Restoran
11%

Kontruksi
6% Industri
Pengolahan
Non-Migas
Listrik & air bersih 11%
1% Penggalian
1%
Tidal and Coastal Areas in Riau Province
Kunjungan
Sekda INHIL
ke Unsri
2011
Prov. RIAU: Balitbangda, PemKab INHIL, Univ. Riau - 2011
Kuliah Umum dan Pertemuan di Universitas Islam Indragiri
Tembilahan, Inhil, Riau, 19 Sept 2012
Kajian Lapangan di Desa Sebatu, Batang Tuaka
Diskripsi Lokasi Kuala Sebatu: lokasi
studi dibatasi oleh :
Belukar/sawah disebelah Utara,
Jalan Desa/Sungai Batang Tuaka
di sebelah Selatan,
Parit 7 di sebelah Barat dan
Parit Codok di sebelah Timur.

Belukar/Sawah

C2

Tanah-3 D

Tanah-2 B
P ari t 7

C2
dok
t Co

Tanah-3 D
P ari

Tanah-1
A1
A2

Ja Gambar 4.1. Peta Situasi


lan
De Lahan di Plot 1 Desa Kuala Sebatu,
sa
C2
Su
ng Tanah-2 B
ai Contoh Tanah
Ba
ta n Tanah-3 DContoh Air
gT
ua
ka
Pertemuan dengan Masyarakat di di Pulau Palas, 21 Nov 2012
Pemanfaatan Ruang Daerah Sei Niur, Cahaya Baru, Tanjung Pasir dan
sekitarnya
Sapat

Tanjunglajau
#

P. NIUR

S. N y i
ur
Pertemuan dengan masyarakat di desa Cahaya Baru

S . Ku a l
Kec. Tanah Merah, INHIL 18 sept 2012
Tanah Merah a en
#
ok
Enok
S. E Telukm edan Kuala Enok
n o
k

#
#
Y #

Tanjungpasir

#
Selatnama

#
Kualapatahparang

ar a ng
S . Pata P

P. PUCUNG
Hutan Pasenggerahan N
Hutan Bekas Tebangan
Hutan Rawa Sekunder
Kebun Rakyat
Mangrove
Perkebunan
Permukiman
Rawa
Semak
Tambak 4 0 4 8 Kilometers
Tanah Terbuka
Pertemuan dgn Masyarakat di Tanjung Pasir,
Tanah Merah, Inhil, Riau, 21 nov 2012
Lokakarya Rencana Aksi Kab INHIL 2013-2017
Tembilahan 7 November 2012
Kunjungan Petani dan PPL Inhil - Riau ke Banyuasin Sumsel, Juni 2013
Pembuatan gorong-gorong/ pintu air partisipatif
Pulau Palas, Indragiri Hilir, Riau, September 2013
Seminar Nasional Rawa-Pesisir di Inhil, 28-29 Nov 2013
Kunjungan Lapang 29 Nov 2013
Lowland
Development
in West
Kalimantan
Workshop Pengembangan Lahan Rawa Lebak Nasional di Kabupaten Hulu
Sungai Selatan, Kandangan, 11 Oktober 2004
Kegiatan di Bintang Mas
2009
Farmers meeting in Tekarang, Sambas,
West Kalimantan, July 8 & Nov 20, 2007
Kerjasama dengan Kabupaten Sambas dan
Kabupaten Pontianak - Kalbar
KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN UTARA FOOD ESTATE
Surat Keputusan Bupati Bulungan No 490/K-VI/520/2011 tentang
Penetapan Kawasan Food Estate Bulungan seluas 50.000 ha.

DELTA KAYAN FOOD ESTATE

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KABUPATEN BULUNGAN
PETA WILAYAH ADM. KAB. BULUNGAN KALIMANTAN UTARA
TAHAP PERSIAPAN

1. SURVEI INVESTIDASI DESAIN (SID) 2. SELEKSI CALON PETANI DAN CALON LAHAN (CPCL)

3. SOSIALISASI
LAUNCHING DELTA KAYAN FOOD ESTATE OLEH BAPAK
MENTERI PERTANIAN
TAHAP PELAKSANAAN KEGIATAN CETAK SAWAH

PANEN PADI HASIL CETAK


SAWAH
Diskusi di Kab. Bulungan, Kalimantan Utara
Desember - 2011
Field Visit to Newly Opened area 1 ton/ha GKP Delta Kayan
Bulungan District, Kalimantan Utara December 2011
Field Visit to Existing Scheme of 4-5 ton/ha GKP Sub-Optimal
Paser/ PPu Districts, East Kalimantan December 2011
Rapat Teknis Sumberdaya Air se Kaltim di Tenggarong, May 2012
Rapat Teknis SDA se Kaltim tahun 2012
di Tenggarong - Kutai Karta Negara
Lowland Development in South Kalimantan
Belawang Barambai

Sei Seluang

Danda Besar

Sei Muhur

Terantang Jejangkit

Belandean

Jelapat

Tabunganen
Workshop Pengembangan Lahan Rawa Lebak Nasional di Kabupaten Hulu
Sungai Selatan, Kandangan, 11 Oktober 2004
Danda Jaya, Batola, Kalsel Sub optimal
South Kalimantan Scheme: Danda Besar Sub-optimal

Gambar Saluran dan Bangunan di Danda


Kunjungan Wakil Bupati dan Ketua DPRD Batola & Staf
ke Kabupaten Banyuasin Sumsel ke Unsri
Diskusi at Balai Rawa PU
in Banjarmasin South Kalimantan Dec 2011
Kec. JEJANGKIT Kab. Batola - Kalsel : 1-3 Juli 2012
Kec. TERANTANG, Kab. Batola - Kalsel 1-3 Juli 2012
Kec. ANJIR PASAR, Kab. Batola, Kalsel 1-3 Juli 2012
Paparan Bupati Batola Kalsel di International Workshop on Lowland
Development for Rice Production, Banjarmasin, Kalsel
28 Sept 2012

Kunjungan Lapangan ke Kabupaten Batola, 29 Sept 2012


Apa yang dapat kita
simpulkan ?

Bagaimana tindak lanjutnya ?


Optimalisasi Lahan di Sumatera, Kalimantan, Papua
untuk Kedaulatan Pangan Indonesia
Pangan : Padi, Jagung/ Kedele, Ayam/ bebek, Telur, Ikan, Kambing/Sapi
Padi : 2-3 ton GKP/ha, 4-5 Ton GKP/ha, 6-8 ton GKP/ha
IP : 100. 200. 300
Pra panen pasca panen
Peningkatan taraf hidup petani/ kesejahteraan
Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian
Kebakaran hutan dan lahan
Pemerintah Daerah/ Pusat/ Swasta/ Masyarakat/ PT-Lembaga Litbang
Integrasi vertikal dan Integrasi horizontak
Pembangunan berbasis kawasan
Umumnya terletak di daerah rawa spesifik lokasi
Know-How sudah ada tinggal menyebarkan
Konsistensi-komitment-networking (KKN)
INTEGRATED LOWLANDS
MANAGEMENT APPROACH
Condition Coastal
1 2 Policies
Upland Institution
Types Engineering Tidal-Area
What Characte-
rization of Social
Land is
Lowlands Tidal Non-tidal
Water
Lowland of Economic
Dryland s Lowland
Air Lowlands Distribution
s
non-tidal
Peat, non-peat

Present
Facts
Degradation Conservation Degraded/
Estate/ Wood
industry based
rehabilitated
Rice
Sustain- Fish
Coconut Oil palm
ability Facts/ Cor Coconut
Character 3
n
Community acacia
1 Based
1
Prosperity of People
Continuation on Lowland Facts/ Existing Landuse/
4
Dev + Man Character activity
Proposed Regional Planning
Activities
(Integrated Planning & Management of
1 Multi Sectors/ Multi Stakeholders)
0 5 5
-Operation
-Maintenance
7
-Asesment Forest 4
-Monitoring -Industry-Based Community Based
Ecotourism
-Evaluation Wood industry Transmigration
Conservation
-Replanning Oil-palm Food crops
Fisheries (natural)
Coconut Fisheries
Replanting
Fisheries/ Shrimp Urban dev.
Natural
Housing Housing
9
Laws
Regulation
PP INTEGRATED PLANNING
Legal Aspects
Perda Institution/ Infra Structures/ Finance/ Socio-Cultural
SK (Road, Bridges, Jetties, Communication, Housing,
Factories, Training Center, Bank, ................etc)
8
Human Resources Collection and Development and Institutional Approach
Development Documentation of Existing Monitoring Model Areas
Data and Information (Field Laboratory)

Workshop-Conference-Seminar
Research and Development
Community Empowerment

UPDATED
DATA AND INFORMATION

Education and Publication and Community Services Management


Training Documentation Information System

Comprehensive Understanding on Wetland Lowland Coastal Area


Sustainable and Comprehensive Management of Lowland-Wetland and Coastal Area
Strengthen the Community Economic Bases as well as to Improve their Welfare

Diagrammatic approach to have a sustainable and comprehensive


management of Lowland Wetland Coastal area
Teknologi

Dana
Data

Pemkab SDM
Informasi
Pemprov
Staf Teknis Pem Pusat
PUSAT DATA-
INFORMASI Program Swasta Program
S. Pendukung IPTEK RAWA
Masyarakat

Model Area Model Area Model Area

Masyarakat

Dana SDM Tehnologi Lahan Air Kelemba-


gaan

Gambar . Pusdatainfo Rawa dan Pesisir sebagai penyedia data, informasi dan iptek
bagi pelaku pembangunan rawa (sejak 1999)
Role of University (1993-2015)

Task-Concept : Tim Pendamping terdiri dari tenaga ahli dan


tenaga lapangan mengerjakan sendiri hal-hal yang
dianggap perlu demi kelancaran kegiatan

Technical Assistance: Tim Pendamping memberikan


bantuan teknis kepada pihak lain yang melakukan kegiatan
terkait dengan sistim usaha yang dilakukan

Dissemination of Info: Keterlibatan Tim pendamping pada


kegiatan Lokal, Regional, Nasional, dan Internasional
membantu penyebaran informasi
Kehutanan
Air Bersih
Infrastruktur
Limbah/ Sanitasi
Tata Ruang
Tata Air
Unggulan Lowlands

Biologi
Pendidikan
Fisik
Perkotaan
Biodiversity
Permodelan
Kesehatan
Perikanan
Teknik
Energi
Pertanian
Pertambangan
Lahan Basah
(Lowland)

Lahan Basah
(Lowland)
Strategi perencanaan partisipatif dan pengelolaan sumberdaya rawa
berbasis pertanian untuk pangan memerlukan:

a) pemetaan sebaran lahan rawa dan gambut,


b) pemahaman kondisi iklim, hidrologi dan tata air;
c) pemetaan lahan yang potensial dan potensial bersyarat
untuk usaha tani;
d) pemahaman kondisi sosial budaya masyarakat;
e) gambaran permasalahan usaha tani dan kondisi sarana
prasarana di setiap lokasi;
f) pemahaman terhadap visi pembangunan daerah dan
kelembagaan pemerintah pendukung;
g) pengembangan model usaha pertanian;
h) pengembangan model area untuk uji coba,
i) evaluasi, revisi model dan pengembangan serta replikasi,
j) pengumpulan data dan informasi yang ada dan
membuatnya tersedia,
k) menciptakan komunikasi dan pembagian peran serta
multipihak, serta
l) pengembangan sumberdaya manusia
dan penguatan kapasitas kelembagaan.
Perencanaan partisipatif dan tahapan-tahapan implementasi program ini
perlu didiskusikan dan dikomunikasikan antar para pemangku
kepentingan (stake holders) yang ada melalui komunikasi personal,
tatap muka, rapat, seminar, lokakarya, ataupun pertemuan lapang.

Selain itu upaya pengembangan dan pengelolaan rawa untuk pertanian


berkelanjutan dimaksud perlu memperhatikan tiga hal utama yaitu:

a) Adaptasi tanaman dan pola tanam dengan kondisi alam


dan lingkungan;
b) Rekayasa lingkungan agar sesuai kebutuhan tanaman;
c) Kombinasi antara adaptasi tanaman dan rekayasa lingkungan.

Sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung optimalisasi


lahan rawa perlu dikaji dan dibuat peta kebutuhannya agar dapat juga
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan tersedianya anggaran.

Optimalisasi lahan trans/ eks trans untuk kedaulatan pangan Indonesia


sangat menjanjikan
Untuk itu dirasakan perlu adanya pembangunan
pertanian rawa terpadu berbasis kawasan secara
berkelanjutan dengan keterlibatan masyarakat,
pemerintah daerah, swasta, dan perguruan tinggi yang
ada di masing-masing lokasi.

Keterpaduan ini hendaknya bersifat vertikal (tanam olah


petik jual/ hulu tengah hilir) dan horizontal (antar sektor
yang terlibat).

Forum komunikasi berbagai pelaku pembangunan di


lahan rawa perlu diciptakan berupa komunikasi personal,
seminar, lokakarya, rakorbang, temu lapang, kuliah
lapang.

Pemahaman tentang pengelolaan dan pengembangan


lahan rawa yang baik dirasakan perlu untuk
disebarluaskan ke tempat lain yang sesuai mengingat
terdapat kurang lebih 150 kabupaten/ kota rawa di
Indonesia
SARAN

Pendekatan Bottom-up dan Top-Down harus


dikombinasikan

Keberlanjutan Program

Pendekatan Kawasan dalam Pengembangan dan


Pengelolaan Daerah Rawa dan Gambut

Pendekatan Multi Fungsi lebih baik dari Pendekatan Satu


Fungsi.

Kegiatan Panitia ad-hoc atau Pokja dan Kegiatan yang


terinstitusionalisasi
ALIANSI STRATEGIS KABUPATEN RAWA LOWLANDS
MENDUKUNG KEDAULATAN PANGAN NASIONAL
Optimalisasi areal total 1.000.000 ha
Kab. Kubu Raya, Pontianak, Kayong Utara, Kalbar
Kab. Barito Kuala, HSS, Kalsel
Kabupaten PPU - Paser, Kaltim
Kabupaten Bulungan, Kaltara
Kabupaten ...., Kalteng
Kabupaten Indragiri Hilir, Rokan Hilir, Riau
Kabupaten TanJabTim Tan JabBar, Jambi
Kabupaten Banyuasin, OKI, Muba, Sumsel
Kabupaten Tulang Bawang, Lampung
.................................
Kabupaten Merauke, Papua

Apakah kita mau - serius?


We need action Now !

Anda mungkin juga menyukai