Definisi
Old Infark Miokard adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh karena sumbatan arteri
koroner (Hudak & Gallo;2007). Sumbatan terjadi oleh karena adanya ateroksklerotik pada dinding
Aterosklerotik adalah suatu penyakit pada arteri-arteri besar dan sedang dimana lesi lemak
yang disebut Plak Ateromatosa timbul pada permukaan dalam dinding arteri. Sehingga
mempersempit bahkan menyumbat suplai aliran darah ke arteri bagiuan distal (Hudak & Gallo; 2007)
B. Etiologi
Old Infark miokard disebabkan oleh karena atherosclerosis atau penyumbatan total atau
Faktor resiko yang menjadi pencetus terjadinya Old Infark Miokard old adalah :
b. Minor stress, kepribadian tipe A (emosional, agresif, dan ambivalen) daninaktifitas fisik.
a. Hereditas/keturunan
c. Ras, insiden lebih tinggi orang berkulit hitam. Sex, pria lebih sering daripada wanita.
C. Patofisiologi
distal terhambat., sel oto jantung bagian distal mengalami hipoksia iskhemik infark, kemudian serat
otot menggunakan sisa akhir oksigen dalam darah, hemoglobin menjadi teroduksi secara total dan
menjadi berwarna birui gelap, dinding arteri menjadi permeable, terjadilah edmatosa sel, sehingga sel
mati.
Hipoksia yang terjadi pada jaringan otot jantung memaksa sel untuk melakukan metabolisme
CO2 (metabolisme anaerob), sehingga menghasilkan asam laktat dan juga merangsang pengeluaran
zat-zatiritatif lainnya seperti histamine, kinin, atau enzim proteolitik sleuler merangsang ujung-ujung
syaraf reseptor nyeri di otot jantung, impuls nyeri dihantarkan melalui serat sraf aferen simpatis,
kemudian dihantarkan ke thalamus, korteks serebri, serat saraf aferen, dan dipersepsikan nyeri.
saluran pencernaan, rasa penuh di lambung, sehingga merangsangf rasa mual / muntah.
4. Vasokonstriksi pembuluh darah ferifer, sehinga alir balik darah vena ke atrium kanan
Tanda dan gejala yang timbul pada Old Infark Miokard adalah sebagai berikut :
1. Nyeri hebat pada dada kiri menyebar ke bahu kiri, leher kiri dan lengan atas kiri,
kebanyakan lamanya 30 menit sampai beberapa jam, sifatnya seperti ditusuk-tusuk, ditekan,
tertindik.
2. Takhikardi
4. Kadang mual bahkan muntah diakibatkan karena nyeri hebat dan reflek vasosegal
5. Dispnea
E. Komplikasi
Terjadi peningkatan akhir diastole ventrikel kiri dan peningkatan tekanan vena pulmonal
2. Gagal jantung
Karena ada kelainan otot jantung menyebabkan menurunnya kontraktilitas, sehingga jantung
tidak mampu memompa darah dengan adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan
3. Syok kardiogenik
menurunkan tekanan darah arteri ke organ-organ vital. Adapun tand-tandanya tekanan darah
rendah, nadi cepat dan lemah, hypoxia, kulit dingin dan lembab.
4. Tromboemboli
Murangnya mobilitas pasien dengan sakit jantung dan adanya gangguan sirkulasi yang
menyertai kelainan ini berleran dalam pembentukan thrombus intracardial dan intravesikular
5. Disritmia
6. Rupture miokardium
Dapat terjadi bila terdapat infark miokardium, proses infeksi dan disfungsi miokadium lain
Masuknya cairan kedalam kantung perikardium karena adanya perikarditis dan gagal jantung.
1. Vasodilatator
Vasodilatator pilihan untuk mengurangi rasa nyeri jantung adalah nitroglycerin, baik secara
intra vena maupun sublingual, efek sampingnya yaitu dapat mengurangi preload, beban kerja
2. Antikoagulan
Heparin adalah anti koagulan pilihan utama, heparin bekerja memperpanjang waktu
penyumbatan dan meluasnya infark, teombolitik yang biasa digunakan adalah streptokinase,
3. Analgetik
Pemberian dibatasi hanya untukk pasien yang tidak efektif dengan pemberian nitrat
A. Pengkajian
Salah satu aspek penting perawatan pasien MI adalah pengkajian keperawatan.
Pengkajian dilakukan untuk mendapatkan data dasar tentang informasi status terkini pasien,
sehingga setiap perubahan bisa diketahui sesegera mungkin. Pengkajian keperawatan harus
sistematis dan ditunjukan untuk mengidentifikasi kebutuhan jantung pasien dan menentukan
prioritas tadi.
berhubungan dengan gambaran gejala : nyeri dada, sulit bernapas (dipnea), palpitasi, pingsan
(sinkop) atau keringat dingin (diaporesis). Masing-masing gejala harus di evaluasi waktu dan
B. Diagnosa keperawatan
wajah meringis
gelisah
delirium
2. Resiko penurunan curah jantung b.d perubahan faktor-faktor listrik, penurunan karakteristik miokard.
4. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan aliran darah ke alveoli atau
miokard dan kebutuhan, adanya iskemik/ nekrosis jaringan miokard ditandai dengan
kelemahan umum
implikasi penyakit jantung dan status kesehatan yang akan datang , kebutuhan
C. Intervensi Keperawatan
Misalnya Pada pasien dengan Nyeri akut b/d iskemia miokard akibat sumbatan arteri
koroner.
NO INTERVENSI RASIONAL
2 Ukur dan catat tanda vital tiap jam. supply O2 koroner yang adekuat dapat
O2miokard.
6 Lakukan pemeriksaan ECG tiap hari Pemeriksaan ECG tiap hari dan saat nyeri dada
dan saat nyeri dada timbul. timbul berguna untuk mendiagnosa luasnya
infark.
7 Berikan terapi tirah baring (bedrest) Tirah bating/istirahat total dapat mengurangi
serangan.
D. Evaluasi
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas pasien
Nama : Tn.S
Umur : 60 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan :-
No.RM : 321620
Umur : 55 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Nyeri dada
R: Dada kiri
S: 6
T: Menetap
keluarga pasien mengatakan klien mengeluh nyeri dada dan sesak nafas, sejak satu
minggu yang lalu, dan di bawa ke RSUD Kota Semarang di bawa tanggal 19-04-2015
jam 14.00. lalu dari IGD dipindahkan ke nakula 3 pada jam 17.00
Klien dan keluarga mengatakan klien tidak mempunyai riwayat darah tinggi maupun
gula darah atau dietus militus, keluarga klien mengatakan sebelumnya klien pernah
di rawat di rumah sakit 1 tahun yang lalu dengan keluhan yang sama, klien
Ket:
Keluarga klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat
e. Riwayat alergi
klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi obat ataupun makanan.
3. PENGKAJIAN PRIMER
4. PENGKAJIAN SEKUNDER
a. Kesadaran : Composmentis
c. Vital sign :
Nadi : 104
RR : 28
Suhu : 37,5%
d. Kepala : bentuk kepala mesocephal, warna rambut hitam dan beruban, kulit
f. Hidung : bersih, tidak ada secret, tidak ada polip hidung, klien terpasang kanul
O2 3 liter
g. Telinga : simetris kanan dan kiri, tidak ada gangguan pendengaran, tidak
h. Mulut dan tenggorokan : klien berbicara normal, gigi bersih dan tidak ada gangguan
i. Dada
Jantung
- Auskultasi : Bunyi jantung I dan II terdengar, ada bunyi tambahan III (Mur-mur)
Paru-Paru
- Auskultasi : vesikuler
j. Abdoment
- Inspeksi : datar
- Perkusi : timpani
- Auskultasi : peristaltik usus 9xmenit
k. Genetalia
l. Ekstemitas
- Bawah :
m. Kulit
n. Data Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Hb 15,3
Ht 45,30
Trombosit 381
Leukosit 12,3
GDS 100
Ureum/Kreatinin 30,6/0,9
SGOT 50 Hight
SGPT 35 Hight
Natrium 139,0
Kalium 4,9
Calcium 1,2
p. Therapy
- Inf RL 16 tpm
- Cefotaxime 3x1 gr
5.ANALISA DATA
Q: Terasa tertusuk-tusuk
R: Dada kiri
S: 6
T: Menetap
Terpasang o2 3
liter,terpasang infus
RL 16 tpm
P: arteriosclerosis
Q; terasa tertusuk-tusuk
R; dada kiri
S: Menetap
Do: rr ; 28x/menit
6. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan nyeri dan sesak nafas
Arief Mansjoer, dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1, Edisi 3. Jakarta : Media Aesculapius
FKUI
Potter dan Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.
Smeltzer,S.C& Bare,B.G. 2006. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Edisi 8.Jakarta : EGC
Sudoyo,W.et al. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III.Edisi 4.Jakarta : Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam.
Wilkinson, JM & Ahern,N. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, Intervensi NIC, kriteria hasil
NOC.Edisi 9.Jakarta : EGC