Anda di halaman 1dari 11

Sistem saraf pusat pada mekanisme kerja otot

Blok muskuloskeletal 1

Muhammad Hasa Narej

102011450

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara N.6 Jakarta 11510

Telp: 021-5694 2061 Fax: 021-563 1731

Pendahuluan

Sistem saraf adalah salah satu dari dua sistem kontrol pada tubuh , yang lain adalah sistem
endokrin. Secara umum , sistem saraf mengkoordinasikan respons-respons cepat , sementara
sistem endokrin mengatur aktivitas yang memerlukan durasi daripada kecepatan.

Sistem saraf terdiri dari susunan /sistem saraf pusat (SSP),yang mencakup korda spinalis, dan
sistem saraf perifer , yang mencakup serat-serat yang membawa informasi ke (divisi aferen)
dan dari (divisi eferen) SSP. Terdapat tiga kelas neuron-neuron eaferen, neuron eferen dan
antarneuron yang memebentuk sel dapat di rangsang pada sistem saraf. Neuron aferen
memberitahu SSP mengenai kondisi lungkungan internal dan eksternal. Neuron eferen
membawa instruksi dari SSP ke organ efektor,yaitu otot dan kelenjar. Antarneuron berperan
mengintegrasikan informasi aferen dan memformulasikan respon eferen ,serta untuk fungsi-
fungsi mental yang lebih tinggi yang berkaitan dengan pikiran.1

I. PEMBAHASAN

Dasar molekuler kontraksi otot rangka

Eksitasi serat otot rangka oleh neuron motoriknya menimbulkan serangkaian proses yang
menyebabkan filamen-filamen tipis bergeser saling mendekat satu sama lain di antara
filamen tebal. Mekanisme pengglinciran filamen pada otot ini di aktifkan oleh

1
pengeluaran Ca ++ dari kantung lateral retikulum sarkoplasma. Pengeluaran Ca++ terjadi
sebagai respon terhadap penyebaran potensial aksi serat otot kebagian tengah serat
melalui tubulus T. Kalsium yang di keluarkan berikatan dengan kompleks troponin-
tropomiosin filamen tipis,menyebabkan reposisi kompleks tersebut,sehingga tempat
pengikatan jembatan aktin terbuka.setelah aktin berikatan dengan jembatan silang
miosin,interaksi molekuler antara aksin dan miosin membebaskan energi dari kepala
miosin yang dis simpan dari penguraian ATP sebelumnya oleh ATPase miosin. Energi
yang di bebaskan ini menggerakkan jembatan silang. Selama gerakan mengayun,
jembatan silang yang telah aktif melengkung ke arah bagian tengah filamen tebal,
mendayungke arah dalam filamen tipis tempat jembatan silang tersebut melekat.
Dengan penambahan sebuah molekul sgar ATP ke jembatan silang miosin, miosin dan
aktin terlepas,jembatan silang kembali ke bentuk semula, dan siklus ini kembali di ulangi.
Siklus jembatan yang berulang-ulang menyebabkan filamen tipis bergeser ke arah dalam
secara perlahan lahan. Apabila tidak terdapat potensial aksi lokal , kantung lateral secara
aktif menyerap Ca++ troponin dan tropomiosin bergeser kembali ke posisi
menghambatnya, dan terjadi relaksasi otot. Keseluruhan respon kontraktil berlangsung
sekitar seratus kali lebih lama dari pada potensial aksi.1

Jenis Kontraksi Otot

Kontraksi otot ditandai oleh adanya aktifitas jembatan silang yang menghasilkan ketegangan
di dalam sarkomer. Ketegangan ini akan disalurkan ke tulang melalui jaringan ikat dan tendo
yang merupakan komponen rangkaian elastik, berfungsi sebagai pegas yang dapat
diregangkan yang terletak diantara unsur-unsur penghasil ketegangan internal dan tulang
yang akan digerakkan melawan suatu beban eksternal. Biasanya suatu otot melekat ke paling
sedikit dua tulang yang berlainan dan melintasi persendian melalui tendon yang berjalan dari
kedua ujung otot. Gambaran yang terjadi adalah sewaktu otot memendek selama kontraksi,
posisi sendi berubah karena salah satu tulang bergerak terhadap tulang yang lain.Ujung otot
yang melekat ke tulang yang relatif lebih diam disebut sebagai origo. Sedangkan insersi
merupakan ujung otot yang melekat di bagian kerangka yang relatif lebih bergerak.

Kontraksi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kontraksi isotonus dan isometrik.
Kontraksi isotonus menggambarkan ketegangan otot yang tetap konstan di saat panjang
otot berubah. Pada kontraksi isometrik, keadaannya adalah otot dicegah untuk memendek
yang membuat terciptalah ketegangan.1

2
Susunan Saraf Pusat dan Fungsinya

Sistem saraf mencakup seluruh massa jaringan saraf dalam tubuh. Fungsi dasar dari sistem
saraf, yang menurun kepada yang lain, adalah komunikasi; ia bergantung pada sifat kimiawi
dan listrik khusus dari sel-sel saraf dan cabang-cabang sel yang panjang. Sifat-sifat ini
mencerminkan dua ciri fundamental protoplasma: iritabilitas, yaitu kemampuan bereaksi
dengan secara bertingkat terhadap rangsang fisik atau kimiawi, dan konduktivitas, yaitu
kemampuan menghantar rangsang dengan cepat dari satu tempat ke tempat lain.2

Setelah menerima rangsang dari luar atau dalam tubuh, bentuk dan aliran energy
rangsang (mekanis, termal, kimiawi, dsb.) ditransduksi oleh struktur khusus, yaitu reseptor,
menjadi potensial listrik yang pada gilirannya membangkitkan rangsang saraf. Deretan
impuls ini kemudian dengan cepat diteruskan ke pusat-pusat saraf, tempat mereka
membangkitkan pola aktivitas tambahan dalam sel saraf lain yang menimbulkan sensasi atau
respons motoris. Dengan cara ini organisme bereaksi terhadapa kejadian di sekitar atau di
dalamnya dan mengkoordinasi fungsi organnya. Lagipula sistem saraf membangkitkan
rangsang sendiri. Jadi terdapat aktivitas endogen selain kemampuan berespons terhadap
rangsang. Cirri-ciri ini merupakan dasar struktural dan kimiawi dari pengalaman sadar,
merupakan mekanisme bagi kelakuan dan pengaturannya, dan mempertahankan sifat-sifat ini
yang secara keseluruhan didefinisikan sebagai kepribadian.2

Susunan saraf pusat (SSP) terdiri atas otak dan medulla spinal dan mengandung sel-
sel saraf, atau neuron, dan sel-sel penyokong disebut neuroglia. Impuls saraf keluar masuk
SSP melalui cabang neuron panjang disebut akson. Fungsi semua bagian tubuh diintegrasi
oleh sistem ini. Meskipun terdapat perkecualian pada respons saraf setempat tertentu (seperti
pada kulit dan visera), sentralisasi adalah prinsip terpenting dari organisasi neural.2

Tulang-tulang ekstremitas atas

Scapula adalah tulang tulang pipih berbentuk segitiga. Tulang ini terletak di atas iga di bagian
belakang toraks, tetapi tidak berartikulasi dengan iga-iga tersebut. Scapula dipertahankan
oleh otot-otot yang melekatkannya pada iga dan kolumna vertebralis. Hal ini memungkinkan
gerakan yang bebas pada gelang bahu, gerakan menggapai ke depan dank e belakang serta ke
samping. Tulang ini jarang patah akibat jatuh, karena ia tertaham di dalam otot. Scapula

3
mempunyai tiga sisi dan tiga sudut. Bagian terbawah disebut sudut karena paling tajam dan
mudah diraba. Permukaan depan berbentuk konkaf yang menyesuaikan dari lengan lengkung
iga. Permukaan posterior berbentuk konveks dan mempunyai tonjolan yang disebut spina
scapula. Spina scapula menjadi tempat perlekatan otot dan membentuk dua cekungan (fossa),
satu di atas dan satu di bawah.3

Sudut luar mempunyai cekungan dangkal yang disebut kavum glenoid, yang
merupakan tempat untuk kepala humerus guna membentuk sendi bahu. Di atas kavum ini
terdapat dua prossesus berikut :3

1. akromion, prossesus yang lebih besar, yang saling tumpang tindih dengan kavum
glenoid dan berartikulasi dengan klavikula untuk membentuk gelang bahu.
2. Prossesus korakoid, yang menonjol ke depan dan berbentuk kait.

Kedua prossesus di atas mudah diraba. Prossesus tersebut merupakan tempat perlekatan otot
dan berperan mempertahankan kepala humerus pada tempatnya dan mencegah diskolasi ke
atas.3

Klavikula merupakan sebuah tulang panjang, berbentuk huruf S. tulang ini


berartikulasi dengan sternum pada ujung sternum (dalam) dan dengan scapula pada ujung
akromion (luar). Kedua ujung (ekstremitas ini) mudah dibedakan satu sama lain. Ujung
dalam berbentuk piramida, sedangkan ujung luar pipih dan mirip prossesus akromion
scapula. Ujung luar berartikulasi dengan akromion. Tulang klavikula terletak persis di bawah
kulit dan mudah diraba sepanjang strukturnya. Dari ujung sternum, tulang mula-mula
melengkung ke depan, kemudian ke belakang. Ia mempertahankan posisi scapula dan bila
tulang ini patah, bahu jatuh kep depan dan ke bawah. Klavikula merupakan satu-satunya
tulang yang menghubungkan tulang-tulang ekstremitas atas dengan rangka aksila karena
scapula tidak berartikulasi dengan iga maupun kolumna vertebralis. Klavikula tidak
ditemukan pada rangka kebanyakan hewan berkaki empat, karena klavikula hanya diperlukan
untuk memfiksasi scapula bila ekstremitas digerakkan keluar menjauhi batang badan. Tulang
ini mudah patah akibat benturan pada bahu, karena ia tertekan antara sternum dan titik
benturan. Sebenarnya tulang ini lebih baik patah. Bila tidak, akan terjadi cedera pada leher.
Di leher terdapat banyak struktur penting atau pada sendi bahu (cedera akan membatasi
gerakannya).3

4
Humerus merupakan tulang terbesar dan terpanjang pada ekstremitas atas. Ujung
atasnya memiliki kepala berbenruk hemisferis, dilapisi tulang rawan hialin, yang berartikulasi
dengan kavum glenoid scapula untuk membentuk sendi bahu. Leher anatomis membentuk
penyempitan ringan yang menghubungkan kepala dan tuberkulum mayor dan minor.
Tuberkulum mayor dan minor terletak di bawah leher dan merupakan tempat perlekatan otot.
Dia natara kedua tuberkulum terdapat alur yang dalam yang merupakan tempat lewat salah
satu tendon otot bisep. Shaft humerus mempunyai sejumlah permukaan kasar untuk tempat
perlekatan otot. Yang paling nyata adalah tuberositas deltoid di sisi luar, yang merupakan
tempat insersi otot deltoid. Sebuah alur yang berjalan oblik mengelilingi shaft humerus
member tempat bagi nervus radialis, yang merupakan salah satu dari tiga saraf utama
ekstremitas atas.3

Ujung bawah humerus dibagi atas bagian adan nonartilukar. Bagian artikular, bersama
dengan radius dan ulna, membentuk sendi siku. Bagian ini dibagi oleh sebuah alur dangkal
menjadi kapitulum (sebuah tonjolan bundar yang berartikulasi dengan radius) dan troklea
(berbentuk seperti katrol dan berartikulasi dengan ulna). Bagian nonartikular mempunyai 2
epikondilus yang member tempat lekat bagi otot-otot. Juga terdapat 2 cekungan dalam;
cekung ari posterior yang disebut fossa olekranon (karena ia menampung prossesus
olekranon ulna bila siku ekstensi) dan cekungan anterior yang disebut fossa koronoid (karena
menampung prossesus koronoid bila siku fleksi.3

Radius merupakan tulang bagian luar pada lengan bawah. Ujung atasnya lebih kecil
dan mempunyai kepala berbentuk piring dengan cekungan pada permukaan atasnya untuk
berbartikulasi dengan kapitulum humerus. Kepala radius juga berartikulasi dengan ulna.

5
Leher radius merupakan bagian yang mnyempit di bawah kepala dan pada sisi ulna terdapat
tonjolan (tuberositas radial) yang merupakan tempat insersi otot biseps. Shaft radius memiliki
pinggir tajam ke arah ulna, tempat asal selapis jaringan fibrosa (membrane interossea) yang
membentang kea rah ulna sehingga menghubungkan ke dua tulang tersebut. Ujung bawah
radius berukuran lebih besar dan berperan dalam pembentukan sendi pergelangan tangan;
juga memiliki tojolan (prossesus stiloid) yang dapat diraba pada basis ibu jari.3

Ulna terletak pada sisi dalam dari lengan bawah. Ujung atasnya berbentuk seperti kait
dan meiliki sua penonjolan besar; olekranon masuk ke dalam fossa olekranon humerus ketika
lengan diluruskan dan batas atasnya membentuk tonjolan siku. Olekranon merupakan tempat
insersi tendon otot triseps. Prossesus koronoid berukuran lebih kecil dan menonjol ke arah
depan. Kedua prossesus ini berperan dalam pembentukan ceruk troklear yang berartikulasi
dengan troklea humerus. Ceruk radial adlah cekungan pada bagian atas prosesus koronoid
yang berartikulasi dengan kepla radius dan memungkinkan tangan bergerak memutar. Bila
tangan diputar, ujung bawah radius bergerak melingkari ujung bawah ulna sehingga bagian
shaft kedua tulang tersebut saling menyilang di pertengahan lengan bawah.3

Shaft ulna, seperti halnya shaft radius, memilih pinggir tajam tempat melekat
membrane interossa yang membentang antara kedua tulang tersebut.3

Ujung bawah ulna mempunyai bagian yang bulat (kepala) dan penonjolan (prossesus
stiloid). Kepala berartijulasi dengan ceruk ulna dari radius. Prossesus stiloid menjadi
perlekatan suatu ligament sendi pergelangan tangan; prosseus ini dapat diraba di bawah kulit
pergelangan tangan dan kadang-kadang sangat menonjol.3

Tulang-tulang karpalis (karpus) terdiri dari 8 tulang yang tersusun dalam 2 baris
(masing-masing terdiri atas 4 tulang). Tulang-tulang barisan proksimal adalah skafoid,
lunatum, triquetrum, dan pisiforme. Tiga tulang yang pertama berartikulasi dengan radius.
Tulang-tulang barisan distal terdiri dari trapezium, trapezoid, capitatum, dan hamatum.
Permukaan karpus yang membentuk telapak tangan mempunyai cekungan dalam (celah
karpal) yang ditutupi pita fibrosa dan dilalui nervus medianus dan beberapa tendon ke arah
tangan. Celah ini disebut juga terowongan karpal.3

6
Tulang-tulang metacarpal (metacarpus adalah 5 tulang panjang mini yang
terletak membujur di telapak tangan. Basis tulang-tulang ini berartikulasi dengan
barisan distal karpus; kepala tulang-tulang ini berartikulasi dengan falang. Metacarpal
pertama, yang berartikulasi dengan 2 falang pembentuk ibu jari, dapat bergerak lebih
bebas disbanding 4 metakarpal lain, serta dapat dipertemukan (opposed) dengan jari-
jari lain, sehingga meningkatkan tenaga genggaman.3

Falangs juga merupakan tulang panjang mini, 3 untuk masing-masing jari dan 2 untuk
ibu jari.3

Otot pada ekstremitas atas dapat dibagi menjadi otot lengan, lengan bawah, dan tangan

Otot lengan:

1. Bisep disebut demikian karena otot ini mempunyai dua kepala (latin kaput-kepala). Otot
ini membentang ke bagian bawah di sepan lengan dan dapat dengan mudah diraba saat
otot tersebut kontraksi. Otot ini muncul melalui dua kepala, satu dari kavum glenoid dan
satu lagi dari prossesus korakoid scapula dan otot ini diinsersi ke dalam tuberositas
radialis di lengan bawah, menyilang bagian depan sendi siku. Otot ini memfleksi siku dan
bahu dan mensupinasi tangan. Dengan demikian, kerja supinasi dapat dilakukan dengan

7
kekuatan yang besar dan skrup serta mur dibuat sehingga manusia, dengan tangan
dominan kanan, dapat mengencangkannya melalui kerja supinasi.
2. Trisep disebut demikian karena otot ini mempunyai tiga kepala. Trisep berada di
belakang lengan. Trisep muncul dengan tiga kepala, satu dari scapula dan dua dari
humerus dan otot ini diinsersi ke dalam olekranon ulna pada bagian belakang sendi siku.
Trisep mengekstensi siku dan bahu dan merupakan antagonis bisep.
3. Deltoid berbentuk segitiga. Deltoid berada di atas bahu pada posisi tanda pangkat dengan
dasar segitiga yang membentuk asalanya dan melekat pada girda deltoid, tepat di atas
sendi bahu. Deltoid diinsersi ke dalam tuberositas deltoid pada bagian luar humerus.
4. Brakialis terletak lebih rendah daripada bisep; yakni di depan lengan, muncul dari
humerus dan diinsersi ke dalam prossesus koronoid ulna. Brakialis membantu bisep
dalam kerja flesi siku yang kuat.3

Otot Lengan Bawah

Lengan bawah mengandung banyak otot polos yang kurang kuat untuk gerakan pergelangan
tangan dan jari. Di bagian depan, terdapat flexor pergelangan tangan, flexor umum jari, flexor
panjang ibu jari, dan otot pronator pergelangan tangan. fleksor umum jari membagi 4 tendon,
yang membentang menyilang telapak tangan dan ke atas ujung falang masing-masing jari,
tempat mereka diinsersi. Pada bagian belakang terdapat ekstensor pergelangan tangan diikat
ke bawah oleh retinakulum fleksor tepat di atas sendi pergelangan. Dengan cara yang sama,
tendon diikat ke bawah pada jari-jari untuk mempertahankannya dekat dengan tulang.3

Otot tangan

Tangan terdiri dari otot yang sangat halus yang membuatnya cenderung kaku dan
mempengaruhi fungsinya dalam menggengam dan mengangkat. Oleh karena itu, banyak otot
yang menggerakannya berada di lengan bawah. Tangan hanya mengandung jleksor pendek
ibu jari dan aduktor dan abductor otot untuk jari. Yang terakhir ini disebut otot interseroseus
dan hanya berkembang baik pada dasar ibu jari dan sedikit meluas ke dasar kelingking. Di
sini otot membentuk tenar dan hipotenar eminen dan member kekuatan untuk menggengam.
Di sisni aduksi ibu jari sangatlah penting.3

Ganglia Basalis

8
Ganglia basalis adalah pulau substansia grisea yang terletak dalam di diensefalon pada kedua
sisi thalamus dan otak tengah bagian atas yang memproses dan memengaruhi informasi di
jaras saraf ekstrapiramidal. Ganglia basalis penting untuk mengontrol gerakan yang sangat
terampil yang memerlukan pola dan kecepatan respons tanpa pemikiran yang disengaja.
Ketepatan gerakan seorang pemain baseball dan keanggunan seorang ballerina memerlukan
control ganglia basalis yang signifikan.4

Ganglia basalis tersusun dari beberapa struktur yang dapat dipisahkan secara anatomis
atau fisiologis, yang mencakup nucleus kaudatus, putamen, dan globus palidus. Ganglia
basalis berhubungan erat dengan substansia nigra serta nucleus subtalamikus dan nucleus
ruber. Sebenarnya semua proyeksi ke dan dari ganglia basalis melalui thalamus. Lesi di
ganglia basalis menimbulkan gerakan repetitive menyeringai, dan tremor, seperti yang
dijumpai pada penyakit Huntington (korea) dan penyakit Parkinson.4

Ganglia basalis mempunyai peran penting dalam mengatur koordinasi kontraksi otot.
Kelainan gerakan akibat kerusakan bagian ini ditunjukkan pada penderita penyakit
Parkinson. Pada penderita Parkinson terlihat wajah yang tanpa emosi, tangan yang selalu
gemetar, dan gerakan yang kaku. Yang termasuk ganglia basalis antara lain nucleus
lentiformis (putamen & globus pallidus), dan nucleus caudatus.5

9
PENUTUP

Kesimpulan

Peran ganglia basalis memiliki peranan penting dalam mengatur koordinasi otot,apabila pada
bagian ini mengalami kerusakan maka akan menyebabkan terjadinya kelainan gerak
(parkinson),tremor pada ekstremitas atas serta mempengaruhi kerja otot.

10
Daftar Pustaka

1. Sherwood L.Fisiologi manusia dari sel ke sistem.Fisiologi otot.Edisi ke-2.Cetakan ke-


1Jakarta:EGC;2001.p.212-253.
2. Fawcett DW. Buku ajar histology . Ed. 12. Jakarta: EGC; 2002.h.277
3. Anatomi dan fisiologi untuk perawat. Editor, Komalasari. Ed.10. Jakarta: EGC;
2002.h.165-70;207
4. Corwin JE. Buku saku patofisiologi Corwin.editor, Yudha EK. Edisi ke-3. Jakarta:
EGC; 2009.h.221
5. Daniel S. Wibowo. Anatomi tubuh manusia.editor, Darwin S. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia; 2008.h.131.

11

Anda mungkin juga menyukai