MIKROBIOLOGI PERTANIAN
Persiapan media dan sterilisasi
OLEH:
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2017
I. PEDAHULUAN
semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Hal-hal yang
aseptik, sesungguhnya hal itu telah menggunakan salah satu cara sterilisasi, yaitu
pembakaran. Di lain sisi, ada beberapa peralatan dan media yang umum dipakai di
dalam pekerjaan mikrobiologi yang menjadi rusak apabila dibakar. Tiga cara utama
yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu penggunaan panas, bahan kimia, dan
Mikrobiologi sterilisasi sangat diutamakan baik alat maupun medianya. Suatu alat
dikatakan steril apabila alat atau bahan bebas dari mikroba baik dalam bentuk
Medium merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran zat makanan
permukaan yang sesuai, tidak mengandung zat penghambat (inhibitor), dan steril.
Dalam bidang penelitian mikroorganisme ini, tentunya menggunakan
teknik atau cara- cara khusus untuk mempelajarinya dan bekerja pada skala
dalam suatu media, karena kita tahu bahwa beragamnya persyaratan tumbuh
mikroba, maka harus dimengerti jenis-jenis nutrient yang disyaratkan oleh mikroba
dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi yang optimum bagi
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membiasakan praktikan dengan proses
molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media
memiliki daya duang yang tinggi terhadap tumbuhan dan perkembang biakkannya
(Dian, 2012).
dengan cara memanaskan makanan sampai temperatur 121 derajat celcius, selama
15 menit. Salah satu conoth melakukan sterilisasi adalah autoclave. Pada alat
celcius. Makanan di proses selama 15 menit, untuk temperatur 121 derajat celcius,
atau pada temperatur 134 derajat celcius selama 3 menit. Setelah pemansan ini, di
jasad renik (mikroorganisme). Media dapat bebrtbentuk padat, cair dan semi padat
diagnosa suatu penyakit. Zat makanan yang di butuhkan bakteri pada umumnya
Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang
dibuat dari campuran ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar
sebagai pemadat. Dalam hal ini agar digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya
sehingga tidak mudah diuraikan olehmikroorganisme. Dalam hal ini ekstrak beef
dan pepton digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein,
yang berwarna coklat muda yang memiliki konsistensiyang padat dimana medium
Jenis Medium sangat bervarisasi bergantung kepada apa yang dijadikan dasar
medium cair, medium semi solid dan medium padat. Beda utama ketiga macam
medium, yaitu ada tidaknya bahan pemadat. Medium cair tidak menggunakan
bahan pemadat. Medium semi solid dan medium padat menggunakan bahan
pemadat. Agar-agar paling umum digunakan. jumlah bahan pemadat pada medium
semi solid setengahnya dari medium padat jumlah agarnya 1.5%-18% (Amni,
2009).
nitrogen, unsur non logam seperti sulfur dan fospor, unsur logam seperti Ca, Za,
Na, K, Cu, Ma, Mg, dan Fe. Vitamin, air, dan energi (Anisah, 2014).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Botol scott volume
250 ml, beaker glass, pengaduk magnetic (magnetic stirrer), cawan petri yang
bersih dan kering (steril), tabung reaksi yang bersih dan kering (steril), hot plat,
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Nutriet agar (NA) untuk
bakteri, Kentang, Agar, Aquades, Kapas, Aluminium foil, Cling wrap selotip kertas.
3.3. ProsedurKerja
selama kurang lebuh 15 menit atau hingga mendidih dan aduk terus
menerus. Sebagai alternatif lain, dapat juga dimsukkan pengaduk magnetic
(magnetic strirrer) kedalam beraker glass dan panaskan diatas hot plate.
hingga mendidih.
9. Membukus rapat mulut erlenmeyer dengan aluminium foil dan cling wrap.
dalam otoklof.
pengaman.
4. Pergantian udara dengan uap diikuti oleh peningkatan tekanan dan suhu.
Pada saat tekanan mencapai 15 lbs dan suhu meningkat 1220 C, proses
20 menit.
d. Penuangan Media
3. Membuka tutup cawan dan menuangkan media agar hingga menutupi dasar
1. Menyiapkan cawan petri yang berisi media PDA steril 4 buah masing-
masing kelompok.
selama 5 menit dan cuci dengan air steril sebanyak 2 kali. Sisakan satu
tabel.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.2. Pembahasan
terdapat dalam bentuk padat, semi-padat, dan cair. Medium merupakan bahan yang
osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang
mikroba, harus berada dalam keadaan steril sebelum digunakan agar mikroba yang
ditumbuhkan dapat tumbuh dengan baik. Percobaan pada praktikum ini yaitu
di buat dari campuran bahan kentang dengan menggunakan agar sebagai pemadat.
Dalam hal ini agar di gunakan sebagai pemadat, karena sifatnya yang mudah
tersebut. Setelah bahan homogen masukan ke dalam botol shoot dan sterilisasi
dengan menggunakan autoclave. Hasil yang di dapatkan larutan agak bening seperti
untuk pertumbuhan jamur dan yeast sehingga sehingga sering di gunakan sebagai
uji untuk menetukann jumlah jamur serta menumbuhkan mikroba pada permukaan
sehingga akan membentuk koloni yang dapat di ikat dan di hitung. Selain itu PDA
juga di gunakan untuk pertumbuhan, isolasi dan enumerasi dari kapang seta khamir
PDA di gunakan media sintesis Potato Dextrose agar dengan mencampurkan Agar
sebanyak 20 gram, kemudian dua bahan tersebut di campur dalam gelas kimia 1000
sterilisasi dengan autoclave. Hasil yang di dapati adalah larutan keputihan berwarna
5.1 Kesimpulan
dalam bentuk padaat, semi-padat, dan cair. pada media Natrium Agar(NA)
poroses untuk mencegah agar bakteri lain tidak tumbuh dalam pembuatan media
yang ada pada suatu benda, agar benda itu lebih aman untuk digunakan khususnya
bahan atau alat dikatakan steril apabila terbebas dari mikroba, baik dalam bentuk
5.2 Saran
Saran yang dapat saya ajukan pada praktikum ini yaitu, diharapkan kepada
dilakukan agar praktikum berjalan lancar, dan juga menamati baik baik proses