Bab Ii Hasni
Bab Ii Hasni
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil dari usaha manusia untuk tahu. Pekerjaan
tahu tersebut adalah hasil dari kenal, insaf, mengerti, dan pandai (Salam, 2003).
hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap
jawaban baik lisan atau tulisan, bukti atau tulisan tersebut merupakan suatu
reaksi dari suatu stimulasi yang berupa pertanyaan baik lisan atau tulisan
(Notoatmodjo, 2003).
2. Kategori Pengetahuan
a. Baik : Bila subyek mampu menjawab dengan benar 76% - 100% dari
seluruh petanyaan
b. Cukup : Bila subyek mampu menjawab dengan benar 56% - 75% dari
seluruh pertanyaan
1
c. Kurang : Bila subyek mampu menjawab dengan benar 40% - 55% dari
seluruh pertanyaan
a. Tahu (Know)
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan
b. Memahami (Comprehension)
tersebut secara benar. Orang telah faham terhadap objek atau materi harus
c. Aplikasi (Aplication)
2
d. Analisis
e. Sintesis
baru, dengan kata lain sintesis adalah kemampuan untuk menyusun suatu
f. Evaluasi
B. Persalinan
1. Penegrtian
melahirkan bayi yang diawali dengan kontraksi uterus yang teratur dan
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain, berlangsung dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan
3
serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya
dari dalam saluran rahim oleh kontraksi otot-otot rahim. Persalinan normal
adalah persalinan dengan presentasi verteks, aterm, selesai dalam tempo 4-24
2001).
fisiologi yang normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada
konesepsi (janin, air ketuban, plasenta dan selaput ketuban) dilepaskan dan
4
2. Fisiologi Persalinan
induksi), selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya
dengan persentasi verteks (puncak kepala ) dan oksiput pada bagian anterior
2008).
merupakan kontraksi dan retraksi otot-otot rahim plus kerja otot-otot volunter
dari ibu yaitu kontraksi otot perut dan diafragma sewaktu ibu mengejan,
passage merupakan bagian tulang panggul, servik, vagina dan dasar panggul
5
(Displacement) dan passenger terutama janin (secara khusus bagian kepala
janin) plus plasenta, selaput dan cairan ketuban / amnion (Forrer, 2001).
a. Power
dan mendorong janin keluar. His yang normal mulai dari salah satu sudut di
uteri dengan adanya dominasi kekuatan pada fundus uteri dimana lapisan
b. Passage
Dengan demikian evaluasi jalan lahir merupakan salah satu faktor yang
sesarta. Pada jalan lahir tulang dengan panggul ukuran normal apapun jenis
lingkungan atau hal hal lain. Ukuran panggul dapat menjadi lebih kecil
6
Pada jalan lahir lunak yang berperan pada persalinan adalah segmen
bawah rahim, servik uteri dan vagina. Disamping itu otot - otot jaringan
ikat dan ligamen yang menyokong alat alat urogenital juga sangat
c. Passanger
keras pada janin adalah janin, posisi dan besar kepala dapat mempengaruhi
jalan persalinan, kepala janin ini pula yang paling banyak mengalami
Biasanya apabila kepala janin sudah lahir, maka bagianbagian lain dengan
d. Psikis
7
yaitu melahirkan sebagai berikut: Fenomena fisiologis pada kelahiran bayi
kontraksi lemah dari otot uterus, disertai rasa sakit sedikit-sedikit yang
uterus dan vagina kini menjadi sebuah kantong yang lembut dan longgar
melalui mana kepala bayi akan muncul keluar melalui vagina. Keluarnya
8
c) Saraf lokal dari ganglia yang ada dalam otot-otot uterus dan ikut
dari macam-macam otot dan rangsangan saraf nadi, ini sangat bergantung
diatur secara otomatis yaitu proses yang terlampau cepat atau terlalu
pengarahan pada proses fisiologi dari kelahiran dan kehidupan psikis yang
Fungsi sistem saraf yang berotonomi bisa diubah oleh obat-obatan sedang
kehidupan psikis yang tidak disadari atau dibawah sadar, bisa dipengaruhi
sedikit atau banyak oleh kesadaran wanita tadi. Maka diantara kehidupan
9
kesadaran dan kehidupan ketidak sadaran itu terjadi baik interelasi
4. Kala Persalinan
Persalinan dibagi dalam empat kala yaitu kala pertama dimulai dari
saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm), proses ini terbagi
dalam dua fase yaitu fase laten (8 jam) servik membuka sampai 3 cm dan fase
aktif (7 jam) servik membuka dari 3 cm sampai 10 cm, kontraksi lebih kuat
dan sering selama fase aktif. Kala dua dimulai dari pembukaan lengkap (10
cm) sampai bayi lahir proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1
jam pada multi. Kala tiga dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya
plasenta yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Dan kala empat dimulai
dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum (Prawirohardjo,
2006).
Persalinan terdiri atas empat kala yaitu kala pertama berlangsung dari
awal gejala sampai servik berdilatasi sempurna (10 cm). Termasuk awal fase
laten, di mana kontraksi masih tak teratur atau sangat lemah; fase aktif, di
mana kontraksi menjadi lebih sering, lebih lama, dan lebih kuat; dan fase
transisi yang singkat, yang terjadi tepat sebelum dilatasi dan pendataran
dan 2 sampai 10 jam pada multipara. Kala dua diawali dengan dilatasi
sempurna servik dan diakhiri dengan kelahiran bayi. Kontraksi pada kala ini
biasanya sangat kuat. Pada multipara kala dua berakhir sekitar 20 menit dan
10
serviks yang berdilatasi dan jalan lahir. Kala tiga diawali dengan keluarnya
bayi dan uterus dan diakhiri dengan keluarnya plasenta, proses ini biasanya
berakhir beberapa menit baik pada multipara maupun primipara. Kala empat
diawali dengan keluarnya plasenta dan berakhir ketika uterus tidak relaksasi
lagi, kala empat lebih panjang pada multipara dari pada primipara, biasanya
uterus dan sedikit melebatnya simfisis. Sering buang air kecil yang disebabkan
oleh tekanan kepala janin pada kendung kemih. Kontraksi Brakton-Hicks pada
saat uterus yang teregang dan mudah dirangsang yang dapat menimbulkan
dropping yang merupakan kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama
pada primigravida. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun. Perasaan
sering-sering atau susah buang air kecil karena kandung kemih tertekan oleh
bagian terbawah janin. Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya
11
Apa yang menyebabkan terjadinya persalinan belum diketahui benar yang ada
humoral, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada syaraf dan
nutrisi.
uteroplasenter.
ganglion ini digeser dan ditekan oleh kepala janin akan timbul kontraksi
uterus.
1992).
7. Mekanisme Persalinan
12
Mekanisme persalinan dibagi atas tujuh bagian yaitu engagement
merupakan segera setelah kepala yang turun tertahan oleh serviks, dinding
panggul. Putaran paksi dalam adalah pintu atas panggul ibu memiliki bidang
paling luas pada diameter transversanya. Ekstensi merupakan saat kepala janin
Restitusi dan putaran paksi luar merupakan setelah kepala lahir, bayi berputar
hingga mencapai posisi yang sama dengan saat ia memasuki pintu atas
panggul. Ekspulsi merupakan setelah bahu keluar, kepala dan bahu diangkat
ke atas tulang pubis ibu dan badan bayi dikeluarkan dengan gerakan fleksi
C. Kecemasan
1. Pengertian
Cemas dalam bahasa latin anxius dan dalam bahasa Jerman angst
yang dipergunakan oleh Freud untuk menggambarkan suatu efek negatif dan
wajar, yang pernah dialami setiap orang dalam rangka memacu individu untuk
dalam tubuh manusia. Kecemasan akan dirasakan oleh semua orang, terutama
jika ada tekanan jiwa yang amat sangat, yang biasanya disebabkan oleh dua
13
macam akibat yaitu kepanikan yang amat sangat dan karena itu gagal
berfungsi secara normal atau menyesuaikan diri pada situasi atau gagal
terjadi dan berapa lama perasaan tersebut akan berakhir. Lingkungan tidak di
keluarga dan orang yang disayangi. Antisipasi rasa tak nyaman dan
2. Ciri-Ciri Kecemasan
suatu faktor penyebab atau pencetus tertentu. Keadaan cemas yang wajar
14
(anxietas) merupakan respons terhadap adanya bahaya yang lebih kompleks,
tidak jelas sumber penyebabnya dan lebih banyak melibatkan konflik jiwa
c. Tidak adanya ancaman yang riil atau yang tertentu atau diketahu gejalanya,
maka jika ini benar-benar terjadi maka secara pasti ia tidak mengharuskan
terjadi.
detakan jantung semakin cepat dan dada terasa sesak dan lain sebagainya.
3. Aspek Kecemasan
yaitu :
a. Fisiologis
15
Bentuk reaksi fisiologis berupa detak jantung meningkat, pencernaan
sering buang air kecil, tidur tidak nyenyak, kepala pusing, nafsu makan
b. Psikologis
1) Aspek kognitif
perhatian.
2) Aspek afektif
Termasuk dalam aspek ini antara lain, takut, merasa akan ditimpa
tidak tentram, kurang percaya diri, ingin lari dari kenyataan hidup.
yaitu:
a. Aspek fisik
b. Aspek perilaku
mudah terhasut.
c. Aspek kognitif
16
Termasuk dalam aspek kognitif adalah khawatir, takut akan hal di masa
tidak penting.
1) Teori Psikoanalitik.
17
2) Teori Tingkah Laku (Pribadi)
menghindari kepedihan.
3) Teori Keluarga
yang biasa ditemui dalam suatu keluarga dan juga terkait dengan
4) Teori Biologis
18
kecemasan. Kecemasan mungkin disertai dengan gangguan fisik dan
Menurut Stuart & Laraia (1998), faktor pencetus mungkin berasal dari
sumber internal atau eksternal. Ada dua kategori faktor pencetus kecemasan,
yang akan datang atau menurunnya kapasitas untuk melakukan aktivitas hidup
seperti kehamilan dan penuaan. Sumber eksternal dapat berupa infeksi virus atau
bakteri, zat polutan, luka trauma. Kecemasan dapat timbul akibat kekhawatiran
keseluruhan.
Ancaman pada pada kategori ini dapat membahayakan identitas, harga diri
dan fungsi sosial seseorang. Sumber internal dapat berupa kesulitan melakukan
pekerjaan, dilema etik yang timbul dari aspek religius seseorang, tekanan dari
kelompok sosial atau budaya. Ancaman terhadap sistem diri terjadi saat tindakan
19
Sedangkan menurut (Az-Zaghul, I. A. 2003): Kecemasan yang dirasakan
substantif.
mengetahui secara pasti sumber bahaya tersebut. Tipe ini disebut juga
yang luar biasa dan merasakan penyakit atau gangguan fisik dan psikis
2003) yaitu :
a. Takut mati
Takut mati baik atas dirinya maupun bayi yang akan dilahirkan. Hal ini
adalah kematian.
b. Trauma kelahiran
20
Trauma kelahiran merupakan ketakutan akan berpisahnya bayi dari rahim
ibunya dan seolah calon ibu menjadi tidak mampu untuk menjaga
melahirkan bayinya.
adalah:
1) Takut apabila bayi yang akan dilahirkan dalam kondisi yang tidak
2) Takut apabila bayi yang dilahirkan akan bernasib buruk akibat dosa
bayinya.
D. Tingkat Kecemasan
1. Kecemasan ringan
21
lahan persepsinya. Kecemasan ringan dapat memotivasi belajar dan
tinggi, mampu untuk belajar, motivasi meningkat dan tingkah laku sesuai
situasi.
b. Kewaspadaan meningkat.
e. Respon fisiologis: sesekali nafas pendek, nadi dan tekanan darah meningkat
sedikit, gejala ringan pada lambung, muka berekrut, serta bibir bergetar.
melakukan tindakan.
g. Respon perilaku dan emosi : tidak dapat duduk tenang, remor halus pada
2. Kecemasan sedang
terarah. Manifestasi yang terjadi pada tingkat ini yaitu kelelahan meningkat,
22
meningkat, bicara cepat dengan volume tinggi, lahan persepsi menyempit,
perhatian selektif dan terfokus pada rangsangan yang tidak menambah ansietas,
a. Respon biologis : sering nafas pendek, nadi ekstra sistol dan tekanan darah
bicara banyak dan lebih cepat, susah tidur, dan perasaan tidak aman.
3. Kecemasan berat
dengan kecemasan berat cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci
dan spesifik, serta tidak dapat berpikir tentang hal lain. Orang tersebut
memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area yang
lain. Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah mengeluh pusing, sakit
kepala, nausea, tidak dapat tidur (insomnia), sering kencing, diare, palpitasi, lahan
persepsi menyempit, tidak mau belajar secara efektif, berfokus pada dirinya sendiri
bingung, disorientasi.
23
Kecemasan berat mempunyai karakteristik:
a. Individu cenderung memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal yang
lain.
b. Respon fisiologis : nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, berkeringat dan
d. Panik
kehilangan kendali. Orang yang sedang panik tidak mampu melakukan sesuatu
walaupun dengan pengarahan. Tanda dan gejala yang terjadi pada keadaan ini adalah
1) Respons fisiologis : nafas pendek, rasa tercekik dan palpitasi, sakit dada, pucat,
2) Respons kognitif: gangguan realitas, tidak dapat berfikir logis, persepsi terhadap
3) Respons prilaku dan emosi : agitasi, mengamuk dan marah, ketakutan, berteriak-
teriak, kehilangan kendali atau kontrol diri (aktifitas motorik tidak menentu),
24
perasaan terancamm serta dapat berbuat sesuatu yang membahayakan dii sendiri dan
Menurut Maulana (2011), kecemasan dapat diukur dengan alat ukur kecemasan
yang disebut HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Skala HARS merupakan
nampak pada individu yang mengalami kecemasan. Setiap item yang diobservasi
diberi 5 tingkatan skor antara 0 sampai dengan 4. Skala HARS pertama kali
digunakan pada tahun 1959 yang diperkenalkan oleh Max Hamilton. Skala Hamilton
Anxiety Rating Scale (HARS) dalam penilaian kecemasan terdiri dari 14 item,
meliputi:
a. Perasaan Cemas firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah tersinggung.
c. Ketakutan : takut terhadap gelap, terhadap orang asing, bila tinggal sendiri dan
d. Gangguan tidur sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari, tidur tidak
e. Gangguan kecerdasan : penurunan daya ingat, mudah lupa dan sulit konsentrasi.
g. Gejala somatik : nyeri pada otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara tidak
25
h. Gejala sensorik : perasaan ditusuk-tusuk, penglihatan kabur, muka merah dan
dan muntah, nyeri lambung sebelum dan sesudah makan, perasaan panas di
perut.
m. Gejala vegetatif : mulut kering, mudah berkeringat, muka merah, bulu roma
atau kening, muka tegang, tonus otot meningkat dan napas pendek dan cepat.
Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dan item 1-14
dengan hasil:
26
a. Skor < 14 = tidak ada kecemasan.
e. Skor 42 56 = panik.
6. Pengukuran Kecemasan
Persalinan merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para ibu hamil,
sebuah waktu yang menyenangkan namun di sisi lain merupakan hal yang
selama sembilan bulan bersembunyi di dalam perut anda akan muncul terlahir
mengeluarkan energi yang begitu banyak, dan sebuah perjuangan yang cukup
melelahkan.
Ada baiknya para calon ibu mengetahui proses atau tahapan persalinan seperti
apa, sehingga para calon ibu dapat mempersiapkan segala halnya guna
tahap, yaitu :
In partu (partus mulai) ditandai dengan lendir bercampur darah, karena serviks
mulai membuka dan mendatar. Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah
27
kapiler sekitar karnalis servikalis karena pergeseran ketika serviks mendatar dan
3 cm
Fase aktif: yang terbagi atas 3 subfase yaitu akselerasi, steady dan deselerasi
Kala I adalah tahap terlama, berlangsung 12-14 jam untuk kehamilan pertama
dan 6-10 jam untuk kehamilan berikutnya. Pada tahap ini mulut rahim akan
menjadi tipis dan terbuka karena adanya kontraksi rahim secara berkala untuk
mendorong bayi ke jalan lahir. Pada setiap kontraksi rahim, bayi akan semakin
persalinan di sebut lengkap ketika pembukaan jalan lahir menjadi 10 cm, yang
Masa transisi ini menjadi masa yang paling sangat sulit bagi ibu. Menjelang
yang terjadi akan semakin sering dan semakin kuat. Anda mungkin mengalami
rasa sakit yang hebat, kebanyakan wanita yang pernah mengalami masa inilah
yang merasakan masa yang paling berat. Anda akan merasakan datangnya rasa
mulas yang sangat hebat dan terasa seperti ada tekanan yang sangat besar ke
Menjelang akhir kala pertama, kontraksi semakin sering dan kuat, dan bila
pembukaan jalan lahir sudah 10 cm berarti bayi siap dilahirkan dan proses
28
Selengkapnya mengenai tahap pembukaan baca disini: Proses Melahirkan: Apa
Pada kala pengeluaran janin, rasa mulas terkordinir, kuat, cepat dan lebih lama,
kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin turun masuk ruang panggul sehingga
menimbulkan rasa mengedan. Anda merasa seperti mau buang air besar, dengan
tanda anus terbuka. Pada waku mengedan, kepala janin mulai kelihatan, vulva
Ibu akan merasakan tekanan yang kuat di daerah perineum. Daerah perineum
tekanan bayi
Selengkapnya mengenai tahap II ini bisa di baca disni: Proses Melahirkan: Apa
Dimulai setelah bayi lahir, dan plasenta akan keluar dengan sendirinya. Proses
29
disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc. Dengan adanya
memeriksa apakah plasenta sudah terlepas dari dinding rahim. Setelah itu
perdarahan. Pengawasan ini dilakukan selam kurang lebih dua jam. Dalam
tahap ini ibu masih mengeluarkan darah dari vagina, tapi tidak banyak, yang
berasal dari pembuluh darah yang ada di dinding rahim tempat terlepasnya
plasenta, dan setelah beberapa hari anda akan mengeluarkan cairan sedikit
banyak. Ini disebabkan beberapa faktor seperti lemahnya kontraksi atau tidak
Untuk lebih jelas mengenai proses persalinan ini, anda bisa melihat video
proses melahirkan.
30
Pengertian definisi persalinan adalah merupakan suatu proses dimana seorang wanita
melahirkan bayi yang diawali dengan kontraksi uterus yang teratur dan memuncak
pada saat pengeluaran bayi sampai dengan pengeluaran plasenta dan selaputnya
dimana proses persalinan ini akan berlangsung selama 12 sampai 14 jam.
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang
cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, berlangsung
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan ibu sendiri). Dan juga suatu proses
fisiologis yang memungkinkan serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk
dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir.
Tentunya setelah pengalaman hamil dan juga mengetahui akan Tanda Gejala Awal
Kehamilan telah ada pada seorang wanita yang baru pertama kali hamil tentunya akan
membawa kebahagiaan te
rsendiri. Apalagi bila impian mempunyai anak momongan buah hati begitu besar
pada pasangan suami istri telah terwujud. Dan tinggal persiapan menghadapi
persalinan yang harus dilakukan dengan baik pula.
Ciri tanda akan melahirkan pada umumnya akan dikenali dengan adanya tanda seperti
halnya pecahnya ketuban, dan timbulnya kontraksi ibu hamil yang dirasakan semakin
bertambah dengan berjalannya waktu dan kontraksi tanda kehamilan ini juga akan
semakin sering timbul. Adanya rasa sakit pada panggul dan tulang belakang yang
semakin dirasakan. Hal ini oleh karena pergerakan dan pergeseran janin yang mulai
menekan tulang belakang dan juga mulai turun dari rahim ke panggul dan jalan lahir
sang ibu.
Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir. elama kehamilan leher rahim
tersumbat oleh mucus (gumpalan lendir yang lengket pada leher rahim). Pada saat
cervix mulai membuka, gumpalan mucus tadi terhalau. Pada saat bersamaan pula,
maka membran yang mengelilingi bayi dan cairan amniotik memisah dari dinding
rahim. Penampakan dari darah dan mucus yang keluar tampak seperti cairan kental
berwarna merah muda yang merupakan tanda ibu akan menjalani proses persalinan.
Tahap Persalinan
Di dalam proses melahirkan secara normal dalam dunia kesehatan dikenal dengan
adanya 3 fase dan kala persalinan. Pembagian fase melahirkan yang juga disebut
konsep dasar persalinan ini terbagi menjadi 3 fase yaitu fase laten, fase aktif.
Sedangkan untuk kala persalinan terbagi menjadi fase satu, fase dua, fase tiga dan
fase empat.
31
Secara mudahnya bisa diartikan bahwa tahapan persalinan ini terdiri dari :
Tahap I : Pembukaan
Tahap II : Pengeluaran Bayi
Tahap III : Pengeluaran Plasenta
Kala I
hal ini diartikan dan juga didefinisikan sebagai permulaan persalinan yang
sebenarnya. Dibuktikan dengan perubahan serviks yang cepat dan diakhiri dengan
dilatasi serviks yang komplit (10 cm), hal ini dikenal juga sebagai tahap dilatasi
serviks. Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan untuk
multigravida sekitar 8 jam. Berdasarkan kurve Friedman, diperhitungkan pembukaan
primigravida 1 cm/jam dan pembukaan multigravida 2 cm/jam.
Di dalam fase pertama kala 1 ini terbagi juga menjadi dua fase melahirkan yaitu :
Fase Laten. Fase pertama ini akan dimulai dari puncak kontraksi yang regular
sampai 3 cm dilatasi. Kontraksi terjadi setiap 10-20 menit dan berakhir 15-20
detik. Dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, berlangsung dalam 7 -
8 jam
Fase Aktif. Fase aktif ini akan berlangsung mulai dari kemajuan aktif sampai
dilatasi lengkap terjadi. Secara umum dari pembukaan 4 cm (akhir dari fase
laten) sampai 10 cm atau dilatasi akhir kala I dan berlangsung selama 6 jam.
Kala II
Dimulai dari pembukaan lengkap dari serviks dan berakhir dengan lahirnya
Ada beberapa tanda gejala ciri kala II ibu melahirkan yaitu antara lain His
32
terkoordinir, kuat, cepat (2-3 menit sekali), kepala janin di dasar panggul,
merasa mau BAB, anus membuka, vulva yang mulai membuka, perineum
Kala III
Kala ketiga pada tahapan ini adalah ditandai dengan dimulai segera setelah bayi
lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Dan
tanda-tanda plasenta telah lepas adalah diketahui dan dikenali dengan tanda
uterus yaitu dari diksoid menjadi bentuk bundar (globular) serta juga adanya
Kala IV
Yang dimaksud dengan kala empat persalinan adalah dimulai dari saat lahirnya
plasenta sampai 2 jam pertama post partum, untuk mengamati keadaan ibu
33