Anda di halaman 1dari 1

SEJARAH BAHASA INDONESIA

Tiga faktor yang mendorong perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa indonesia :

1. Karakteristik bahasa Melayu

2. Geografis

3. Politik-Religi

Bahasa Melayu Riau menjadi bahasa interetnik di bandar-bandar perdagangan di daerah pesisir
timur Pulau Sumatra, pesisir utara Pulau Jawa, pesisir barat dan selatan Pulau Kalimantan. Tidak
hanya digunakan oleh etnik pribumi juga digunakan oleh etnik asing (Portugis, Belanda, Arab, India,
dan Inggris). Bahasa Melayu Riau sekarang berkembang di seluruh nusantara.

Belanda memerlukan keterampilan dan kependidikan tenaga pribumi untuk penjajahan. Karena itu
didirikan sekolah-sekolah dengan menggunakan bahasa Melayu Riau. Untuk menyebarkan agama,
para pemimpin agama menggunakan bahasa Melayu .

Pada tahun 1965 bahasa Melayu di tingkatkan menjadi bahasa kedua setelah bahasa Belanda.
Bahasa Melayu berkembang dan tersebar luas dengan sangat pesat, pada permulaan abad ke-20
mendapat fungsi baru, yaitu sebagai bahasa pergerakan nasional. Fungsi baru itu diberikan oleh para
pemimpin rakyat yang berjuang untuk kemerdekaan indonesia dan diakui oleh pemerintah Belanda.

Puncak nasionalisme bangsa Indonesia terhadap bahasa Melayu ketika Sumpah Pemuda yang
diikrarkan pada kongres Pemuda ke-2 di Jakarta tanggal 28 Oktobar 1928.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang menduduki tempat terkemuka. Hal yang mendasarinya
yaitu :

1. Dalam ikrar Sumpah Pemuda, bahasa Indonesia adalah bahasa Pemersatu

2. Dalam UUD 1945 Bahasa negara adalah Bahasa Indonesia

3. Bahasa indonesia sebagai alat perhubungan bersama

4. Penyebarannya terluas daripada berbagai bahasa di Indonesia

5. Bahasa Indonesia sebagai penyampaian Ilmu Pengetahuan dan media pengungkap seni sastra
dan budaya bagi warga Indonesia dengan budaya dan bahasa daerah yang berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai