PENDAHULUAN
Nasib janin yang ditolong secara sectio caesaria sangat tergantung dari
keadaan janin sebelum dilakukan operasi. Menurut data dari negara negara
dengan pengawasan antenatal yang baik dari fasilitas neonatal yang sempurna,
angka kematian perinatal sekitar 4 7 % (Mochtar Rustam, 1992).
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian persalinan
2. Mengetahui pengertian seksio caesarea
1
3. Mengetahui kontra indikasi seksio caesarea
4. Mengetahui tipe seksio caesarea
5. Mengetahui pencegahan dari seksio caesarea
6. Mengetahui mortalitas janin
7. Mengetahui konsep asuhan keperawatan seksio caesarea
8. Mengetahui asuhan keperawatan seksio caesarea
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Seksio sesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi
pada dinding abdomen dan uterus. Pembedahan rest area profesional yang
pertama dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 1827. Sebelum tahun 1800
area jarang dikerjakan dan biasanya fatal. Di London dan edinburgh pada tahun
1877, dari 35 pembedahan sesarea terdapat 33 kematian ibu. Menjelang tahun
1877 sesudah dilaksanakan 71 kali pembedahan caesarea di Amerika Serikat.
Angka mortalitas nya 52% yang terutama disebabkan oleh infeksi dan
pendarahan.
B. Indikasi SC
Indikasi sectio caesarea bisa indikasi Absolut atau relatif. Setiap Keadaan
yang membuat kelahiran lewat jalan lahir tidak mungkin terlaksana merupakan
indikasi Absolut untuk seksio abdominal. Diantaranya adalah kesempitan
panggul yang sangat berat dan neoplasma yang menyumbat jalan lahir. Pada
indikasi relatif, kelahiran lewat vagina bisa terlaksana Tetapi keadaan adalah
3
sedemikian rupa sehingga kelahiran lewat seksio sesarea akan lebih aman bagi
ibu, anak ataupun keduanya.
b. Panggul sempit.
Pada anak hidup dilakukan SC kalau CV kurang dari 8,5 cm. Pada anak mati
terpaksa dilakukan SC kalau CV kurang dari 6 cm. Kalau CV antara 8,5 dan 10
cm dilakukan persalinan percobaan dan kalau p ersalinan percobaan tidak
berhasil dilakukan SC ( SC sekunder).
Indikasi lainnya:
SC ke III
Letak lintang
tumor yang menghalangi jalan lahir
Pada kehamilan setelah operasi vaginal, misal fistel vesico vaginal atau
Manchester Operation.
Keadaan keadaan dimana usaha untuk melahirkan anak pervaginam gaga.
C. Teknik SD Profunda
4
D. Kontra Indikasi
Sectio caesarea tidak boleh dikerjakan kalau ada Keadaan berikut ini :
1. Kalau janin sudah mati atau berada dalam keadaan jelek sehingga
kemungkinan hidup kecil. Dalam keadaan ini tidak ada alasan untuk
melakukan operasi berbahaya yang tidak diperlukan.
2. Kalau jalan lahir Ibu mengalami infeksi yang luas dan fasilitas untuk
sesarea intraperitoneal tidak tersedia.
3. Kalau dokter bedahnya tidak berpengalaman, Kalau keadaannya tidak
menguntungkan bagi pembedahan, atau kalau tidak tersedia tenaga
asisten yang memadai.
F. Bahaya SC
5
1. Peritonitis : Kalau rahim sudah dihinggapi infeksi, untuk menjauhkan
infeksi rahim maka penderita calon SC sedikit mungkin di toucher
2. Ruptura uteri pada kehamilan yang berikut. Supaya luka dinding rahim
ada kesempatan menjadi kuat kembali, dinasehatkan supaya penderita
jangan hamil lagi selama 3 tahun.
G. Pencegahan infeksi
H. Mortalitas janin
6
I. Konsep Asuhan Keperawatan Ibu Intranatal dengan Tindakan Seksio
Caesarea
1. Pengkajian
- Nama
- Umur
- Agama
- Pekerjaan
- Pendidikan
- HPHT
- Dll
Pemerisaan Fisik
7
2. Pemeriksaan Fisik
a. Sirkulasi
b. Integritas ego
c. Makanan / cairan
d. Pernafasan
e. Keamanan
8
Gangguan rasa nyaman b.d nyeri post SC
Resti perubahan nutrisi b.d peningkatan kebutuhan untuk
penyembuhan luka, penurunan masukan ( sekunder akibat nyeri, mual,
muntah )
Resti infeksi atau cidera b.d prosedur pembedahan
Kurang pengetahuan b.d kurang nya informasi
4. Intervensi
PRE- SC
1. Ansietas b.d krisis situasi, ancaman pada konsep diri, transmisi /
kontak interpersonal, kebutuhan tidak terpenuhi.
- Kriteria hasil :
- Intervensi :
9
Rasional : membantu memfasilitasi adaptasi yang positif terhadap
peran baru, mengurangi perasaan ansietas.
POST SC
K. H :
Intervensi :
10
R/ penghilang nyeri
Intervensi :
Intervensi :
5. Implementasi keperawatan
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah
direncanakan, mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi.
11
Tindakan mandiri adalah tindakan keperawatan berdasarkan analisis
dan kesimpulan perawat dan bukan atas petunjuk kesehatan lain.
Tindakan kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang didasarkan
oleh hasil keputusan bersama dengan dokter atau petugas kesehatan lain.
6. Evaluasi keperawatan
Merupakan hasil perkembangan ibu dengan berpedoman kepada hasil
dan tujuan yang hendak dicapai.
12
BAB III
PEMBAHASAN
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama pasien : Ny.Y
Umur : 17 tahun
Suku/bangsa : minang
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Alamat : Lintau
Alamat : Lintau
13
II. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Riwayat kehamilan atau keluhan utama
Pasien mengatakan mual muntah pada pagi hari
b. Riwayat mestruasi
a. Menarche : Umur 13 tahun
b. Siklus : 20 hari
c. Banyaknya : 2-3 kali
d. Teratur : ya
e. Lamanya : 7 hari
f. HPHT : 27 januari 2010
g. Keluhan : Morning sicknes
h. TP
c. Riwayat persalinan sekarang
a. tanggal, persalinan : 02-11-2010
b. tipe persalinan : Spontan
c. lama persalinan :-
d. jumlah perdarahan : Tidak ada
e. jenis kelamin bayi : Perempuan
f. APGAR Score : 6/7
d. Riwayat obstetric
G=0 P=1 A=0 H=0
14
g. Riwayat penyakit keluarga :
Pasien mengatakan pernah menderita demam.
15
4. Pola istirahat dan tidur
Sebelum hamil : Pasien mengatakan tidur malam 8 jam dan
tidur siang 1-2 jam. Tidak terdapat dalam
tidur.
Saat hamil : Pasien mengatakan tidur malam 7-8 jam
dan tidur siang 1 jam. Tidak terdapat keluhan
dalam tidur.
5. Pola aktifitas dan latihan
Sebelum hamil : Pasien mengatakan dapat melakukan
aktifitas sendiri.
Saat hamil : Pasien mengatakan dapat melakukan aktifitas
sendiri.
6. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Sebelum hamil :Pasien mengatakan tidak merokok dan
meminum minuman keras.
Saat hamil :Pasien mengatakan tidak merokok dan
meminum minuman keras.
7. Psikososial
Sikap ibu terhadap kelahiran bayinya : Pasien mengatakan sangat
menginginkan kelahiran bayi.
Sikap anggota lain terhadap kelahiran bayinya : Pasien mengatakan
semua anggota keluarkan menginginkan kelahiran bayinya.
Rencana perawatan bayi : Pasien mengatakan ingin merawat bayinya
sendiri
Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi : Pasien mengatakan
sanggup merawat bayinya.
8. Pola Peran dan Hubungan
Pasien mengatakan hubungannya dengan keluarga dan masyarakat terjalin
baik.
9. Pola Nilai dan Kepercayaan
Pasien beragama Islam dan selalu menjalankan kewajiban agama dengan
baik.
16
IV. Pemeriksaan fisik
a. Tanda- tanda vital
keadaan umum : sedang
tekanan darah : 120/90mmhg
suhu : 36 derjat celsius
berat badan : 60kg
kesadaran : compos mentis
nadi : 89x/ menit
tinggi badan : 62cm
b. Kepala
Rambut : Hitam, panjang dan kotor
Kulit kepala : Kotor, pasien mengatakan belum keramas
Telinga : Bersih tidak ada seruman
Mata : Simetris , kelopak mata normal, gerakan mata
normal, kornea normal dan sclera anikterik.
Hidung : Bersih tidak ada secret
Mulut : Keadaan mulut bersih
V. Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
17
Do:
Ds :
Kurang informasi Kurang
3.
klien mengatakan perawatan pengetahuan
kurang mengerti tentang melahirkan caesar
perwatan luka post op
18
klien mengatakan takut
bergerak karna takut
terjadi cidera dan
infeksi.
Do:
19
Do: Ekspresi Ajarkan mobilitas yang
Ekspresi wajah klien tenang memungkinkan tiap jam sekali
klien tegang TTV dalam R/ mobilitas dapat
klien tampak batas normal merangsang oeristaltik usus
meringis 120/80 mmhg sehingga mempercepat flatus
TTV dalam
batas normal
120/80mmhg
Luka bekas
opeasi tanpak
ditutup verban.
20
3 Ds : Kurang Tujuan : - Klien Diskusikan tentang perawatan
klien pengetahuan mengungkapkan insisi, gejala infeksi dan
mengatakan yang pemahaman pentingnya diet nutrisi.
kurang berhubungan tentang Jelaskan tentang pentingnya
mengerti dengan perawatan periode istirahat terencana.
tentang kurang melahirkan sesar. Jelaskan bahwa lochia dapat
perwatan luka informasi berlanjut selama 3 4 minggu,
post op tentang KH: berubah dari merah ke coklat
klien perawatan setelah diberi sampai putih.
mengatakan melahirkan penjelasan klien Jelaskan pentingnya latihan,
takut bergerak caesar. mengerti tentang tidak mulai latihan keras
karna takut perawatan sampai diizinkan oleh dokter.
terjadi cidera melahirkan sesar. Jelaskan tentang perawatan
dan infeksi. payudara dan ekspresi manual
Do: bila menyusui
Klien sering Berikan penkes tentang
bertanya perawatan luka.
tentang keadaan
nya
Klien tanpak
kurang
mengerti
tentang
perawatan
melahirkan
Caesar.
21
VI. Implementasi
22
Menjelaskan bahwa lochia dapat
berlanjut selama 3 4 minggu,
berubah dari merah ke coklat
sampai putih.
Menjelaskan pentingnya latihan,
tidak mulai latihan keras sampai
diizinkan oleh dokter.
Menjelaskan tentang perawatan
payudara dan ekspresi manual
bila menyusui
Memberikan penkes tentang
perawatan luka
VII. Evaluasi
23
O : Luka post op klien
tampak masih ditutup
verban.
Luka belum kering,
jahitan belum dibuka.
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
24
VIII. CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/ Diagnose
Implementasi Evaluasi Paraf
Tanggal Keperawatan
Melakukan pengkajian
Jumat/ 1. Gangguan rasa S: Klien mengatakan
nyeri
nyaman b.d nyeri masih nyeri
5 Memonitoring keadaan
post op
November, insisi luka post operasi O: Ekspresi wajah
2010 Mengajarkan mobilitas klien masih tegang
P: Intervensi
dilanjutkan
2. Resiko terhadap
Memantau terhadap
S:
infeksi atau peningkatan suhu atau
takikardia sebagai tanda Klien mengatakan
cedera yang
berhubungan masih takut terjadi
infeksi.
dengan prosedur infeksi pada luka
Mengobservasi insisi
pembedahan. post op.
terhadap infeksi.
Klien mengatakan
Mengganti pembalut atau
luka post op masih
sesuai pesanan
belum kering.
Mengkaji fundus, lochia,
O:
dan kandung kemih
dengan tanda vital sesuai Luka post op klien
25
Memassage fundus uteri Luka belum kering,
bila menggembung dan jahitan belum
tidak tetap keras dibuka.
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan
3. Kurang
pengetahuan yang Mendiskusikan tentang S: Klien mengatakan
berhubungan perawatan insisi, gejala masih kurang
dengan kurang infeksi dan pentingnya paham tentang
informasi tentang diet nutrisi. perawatan
perawatan Menjelaskan tentang melahirkan sesar
melahirkan pentingnya periode
O: Klien masih sering
caesar. istirahat terencana.
bertanya dan
Menjelaskan bahwa
tanpak kurang
lochia dapat berlanjut
paham saat
selama 3 4 minggu,
diberikan
berubah dari merah ke
penjelasan.
coklat sampai putih.
Menjelaskan pentingnya A: Masalah belum
26
Memberikan penkes
tentang perawatan luka
P: Intervensi
dilanjutkan
27
Memassage fundus uteri Luka post op klien
bila menggembung dan tampak masih
tidak tetap keras ditutup verban.
Luka mulai kering,
jahitan dibuka
sebagian
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi
dilanjutkan
3. Kurang
Mendiskusikan tentang
pengetahuan yang S: Klien mengatakan
perawatan insisi, gejala
berhubungan masih kurang
infeksi dan pentingnya
dengan kurang paham tentang
diet nutrisi.
informasi tentang perawatan
Menjelaskan tentang
perawatan melahirkan sesar
pentingnya periode
melahirkan
istirahat terencana. O: Klien masih
caesar.
Menjelaskan bahwa bertanya dan
lochia dapat berlanjut tampak mulai
selama 3 4 minggu, paham saat
berubah dari merah ke diberikan
coklat sampai putih. penjelasan.
Menjelaskan pentingnya A: Masalah teratasi
latihan, tidak mulai sebagian
latihan keras sampai
P: Intervensi
diizinkan oleh dokter.
dilanjutkan
Menjelaskan tentang
perawatan payudara dan
28
ekspresi manual bila
menyusui
Memberikan penkes
tentang perawatan luka
P: Intervensi
dilanjutkan.
2. Resiko terhadap
Memantau terhadap S:
infeksi atau
peningkatan suhu atau
cedera yang Klien mengatakan
takikardia sebagai tanda
berhubungan masih takut terjadi
infeksi.
dengan prosedur infeksi pada luka
Mengobservasi insisi
pembedahan. post op.
terhadap infeksi.
Klien mengatakan
Mengganti pembalut atau
luka post op sudah
sesuai pesanan
kering.
Mengkaji fundus, lochia,
O:
dan kandung kemih
dengan tanda vital sesuai Luka post op klien
pesanan. tampak masih
ditutup verban.
29
Memassage fundus uteri Luka sudah kering
bila menggembung dan dan jahitan sudah
tidak tetap keras dibuka
keseluruhan.
A: Masalah teratasi
P: Intervensi
dihentikan
S: Klien mengatakan
3. Kurang Mendiskusikan tentang
paham tentang
pengetahuan yang perawatan insisi, gejala
perawatan
berhubungan infeksi dan pentingnya
melahirkan sesar
dengan kurang diet nutrisi.
Menjelaskan pentingnya
latihan, tidak mulai
latihan keras sampai
diizinkan oleh dokter.
Menjelaskan tentang
perawatan payudara dan
ekspresi manual bila
menyusui
30
Memberikan penkes
tentang perawatan luka
31
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin (Saifuddin, 2006).
Seksio sesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi pada
dinding abdomen dan uterus. Kemungkinan yang timbul setelah dilakukan operasi ini
antara lain Infeksi puerperal ( Nifas ), Perdarahan, Luka kandung kemih, emboli paru
dan keluhan kandung kemih bila peritonealisasi terlalu tinggiKemungkinan rupture
tinggi spontan pada kehamilan berikutnya. Tipe-tipe seksio caesarea yaitu Sectio
caesarea klasik atau corporal, sectio caesarea transperitoneal profunda, sectio caesarea
ekstraperitonealis , dan caesarean section hysterectomy/
4.2 Saran
Bagi perawat yang melaksanakan asuihan keperawatan terhadap klien sectio
caesarea hendaknya melakukan pendidikan kesehatan secara utuh, terencana dan
sistematis.
Dalam membuat rencana keperawatan terhadap klien sectio caesarea diharapkan
tenaga kesehatan dapat mengembangkan teori yang ada dan menyesuaikan dengan
keadaan yang nyata.
Akhir dari keperawatan maka dinilai semua tindakan keperawatan yang dilakukan
serta melihat apakah berhasil tindakan yang dilakukan.
32
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Aulia Alfattah, dkk. 2010.Asuhan Keperawatan Section Caesarea Dengan Indikasi
Panggul Sempit Di Ruang Rawat InapKebidanan RSUD Prof. Dr. M. A. Hanafiah, SM, Batu
Sangkar. Stikes Purna Bakti Husada Batu Sangkar. Batu Sangkar
Bagian Obstetri & Ginekologi.1987.Obstetri Operatif. Bandung : Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran Bandung
Hakimi, Mohammad. 1990. Ilmu Kebidanan : Patologi & Fisiologi Persalinan. Yayasan Essentia
Medica
33