Anda di halaman 1dari 24

TATA CARA SHOLAT JENAZAH |

Bacaan Doa Shalat Jenazah


Posted by Khamid Qurays on 06:18
Cara Sholat Jenazah - Sholat jenazah merupakan sholat yang dilaksanakan ketika
ada seorang muslim yang meninggal dunia, tata cara shalat jenazah tidak perlu
melakukan rukuk dan sujud, cukup dengan keadaan berdiri saja, lalu takbir
sebanyak 4 kali diselingi dengan bacaan doa tertentu, lalu kemudian diakhiri dengan
salam. hukum melaksanakannya adalah fardhu kifayah.

Meski begitu terkadang jarang umat islam yang mengetahui persis cara
pengerjaannya, maka dari itu artikel kali ini akan membahasnya secara detail dan
lengkap mengenai panduan dan tata cara sholat jenazah yang baik dan benar,
hukum melaksanakan sholat jenazah, bacaan doa sholat jenazah beserta artinya
baik dalam versi arab maupun versi latin/indonesia, lalu juga disertai rukun, syarat,
dan dalil tentang sholat mayit serta manfaat dan keutamaannya. semuanya dibahas
secara lengkap di artikel kali ini.

Sebelum lanjut baca juga : Tata cara sholat tarawih.

Hukum Sholat Jenazah

Hukum Sholat Jenazah adalah Fardhu Kifayah artinya wajib bagi kita umat muslim
untuk mensholati muslim lainnya yang telah meninggal, jika tidak dilaksanakan maka
ini menjadi tanggung jawab seluruh umat muslim.
Dalil keutamaan Sholat Jenazah :

Nabi Muhamad SAW bersabda dalam hadistnyatentang keutamaan sholat jenazah :

Barangsiapa yang menghadiri jenazah hingga ikut menshalatkannya, maka dia


mendapatkan satu qirath, dan barangsiapa yang menyaksikannya hingga ikut
mengantar ke kubur, maka mendapatkan dua qirath. Ditanyakan, Apakah yang
dimaksudkan dengan dua qirath itu? Beliau menjawab, Seperti dua gunung yang
besar. (HR. Muttafaq alaih)

Rukun Sholat Jenazah :

1. Niat
2. Berdiri bila mampu
3. Empat kali takbir yang diselingi oleh beberapa bacaan
4. Membaca al-Fatihah secara sirr setelah takbir pertama berdasarkan hadis
yang diriwayatkan oleh Imam Nasai, bahwa: Menurut sunnah, bahwa dalam
shalat jenazah hendaknya membaca Ummil Quran (al-Fatihah) dengan pelan-
pelan dalam takbir pertama
5. Membaca shalawat kepada Nabi saw setelah takbir kedua
6. Mendoakan mayat setelah takbir ketiga
7. salam

Niat Sholat Jenazah :

Niat untuk jenazah laki-laki :

"Ushalli 'alaa haadzal mayyiti arba'a takbiiraatin fardhal kifaayati


makmuuman/imaaman lillaahi ta'aalaa"

Artinya : Saya niat shalat atas mayyit (laki-laki) ini empat takbir fardhu kifayah
karena Allah SWT.

Niat untuk jenazah perempuan :

"Ushalli 'alaa haadzihil maytati arba'a takbiiraatin fardhal kifaayati


makmuuman/imaaman lillaahi ta'aalaa"

Artinya : Saya niat shalat atas mayyit (perempuan) ini empat takbir fardhu kifayah
karena Allah SWT.
Tata Cara Sholat Jenazah :

Takbir Pertama

Setelah takbir dilanjutkan dengan membaca ta'awudz lalu dilanjutkan dengan


membaca al fatihah, tanpa disertai dengan doa iftitah ataupun surat pendek seperti
sholat pada umumnya. ini berdasarkan pendapat banyak ulama bahwa dalam sholat
jenazah tidak diwajibkan membaca doa iftitah.

Bacaan Ta'awwudz :


A'uudzubillaahi minasy syaithaanir rajiim

Artinya : Aku berlindung dari syaitan yang terkutuk

Lalu Dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah.

Takbir kedua

Bacaan setelah takbir kedua yaitu membaca shalawat kepada Nabi Muhammad
SAW. berikut bacaan doanya . . .






Allaahumma shalli 'alaa muhammadin, wa 'alaa aali muhammadin, kamaa shallaita
'alaa ibraahiima, wa 'alaa aali ibraahiima. Wa baarik 'alaa muhammadin, wa 'alaa
aali muhammadin, kamaa baarakta 'alaa ibraahiima, wa 'alaa aali ibraahiima. Fil
'aalamiina innaka hamiidum majiid.

Artinya :

Ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana


Engkau telah memberikan rahmat kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya
Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung. Berilah berkah kepada Muhammad dan
keluarganya (termasuk anak dan istri atau umatnya), sebagaimana Engkau telah
memberi berkah kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji dan Maha Agung.
Takbir ketiga

Bacaan doa setelah melakukan takbir ketiga adalah sebagai berikut . . .









Allaahummaghfirlahu, warhamhu, wa 'aafihi, wa'fu 'anhu, wa akrim nuzuulahu, wa
wassi' madkhalahu, waghsilhu bimaa-in watsaljin wabaradin, wanaqqihi minal
khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minaddanasi, wa abdilhu daaran
khairan min daarihi, wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi,
waqihi fitnatal qabri wa 'adzaabannaar.

Artinya :

Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia, ampunilah kesalahannya,


muliakanlah kematiannya, lapangkanlah kuburannya, cucilah kesalahannya dengan
air, es dan embun sebagaimana mencuci pakaian putih dari kotoran, gantilah
rumahnya dengan rumah yang lebih baik, gantilah keluarganya dengan keluarga
yang lebih baik, gantilah istrinya dengan isri yang lebih baik, hindarkanlah dari fitnah
kubur dan siksa neraka.

Takbir ke empat

Bacaan doa setelah takbir ke empat yaitu membaca doa di bawah ini . . . .


Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu, walaa taftinnaa ba'dah

Artinya :

Ya Allah, janganlah Engkau haramkan Kami dari pahalanya, dan janganlah Engkau
beri fitnah pada kami setelah kematiannya.
Salam

Terakhir adalah melakukan salam dengan menengok ke kanan dan kekiri


sebagaimana dalam sholat biasanya . . .




Assalaamu 'alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh

Artinya :

"Keselamatan, rahmat Allah dan keberkahan-Nya semoga untuk kalian semua"

Bacaan Doa Sholat Jenazah :







]
[
]Alloohummaghfir lahu Warhamhu Wa Aafihi Wafu ahu, Wa Akrim Nuzulahu, Wa
Wassi Madkholahu, Waghsilhu Bil Maai WatsTsalji Wal Barodi, Wa Naqqihi Minal
Khothooyaa Kamaa Naqqaitats Tsaubal Abyadho Minad Danasi, Wa Abdilhu Daaron
Khoiron Min Daarihi, Wa Ahlan Khoiron Min Ahlihi, Wa Zaujan Khoiron Min Zaijihi,
Wa Adkhilhul Jannata, Wa Aidhu Min Adzaabil Qabri[

Ya Allah, Ampunilah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan
tempat-kanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia
dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana
Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik
dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik
daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya
(atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan
Neraka. (HR. Muslim 2/663)


.

.
]Alloohumaghfir Lihayyinaa Wa Mayyitinaa Wa Syaahidinaa Wa Ghooibinaa Wa
Shoghiirinaa Wa Kabiirinaa Wa Dzakarinaa Wa Untsaanaa. Alloohumma Man
Ahyaitahu Minnaa Fa Ahyihi Alal Islaam, Wa Man Tawaffaitahu Minnaa Fatawaffahu
Alal Iimaan. Alloohumma Laa Tahrimna Ajrahu Wa Laa Tudhillanaa Badahu[

Ya Allah! Ampunilah kepada orang yang hidup di antara kami dan yang mati, orang
yang hadir di antara kami dan yang tidak hadir ,laki-laki maupun perempuan. Ya
Allah! Orang yang Engkau hidupkan di antara kami, hidupkan dengan memegang
ajaran Islam, dan orang yang Engkau matikan di antara kami, maka matikan dengan
memegang keimanan. Ya Allah! Jangan menghalangi kami untuk tidak memper-oleh
pahalanya dan jangan sesatkan kami sepeninggalnya. ( HR. Ibnu Majah 1/480,
Ahmad 2/368, dan lihat Shahih Ibnu Majah 1/251)


.


.
[Alloohumma Inna Fulaanabna Fulaanin Fii Dzimmatika, Wa Habli Jiwaarika, Fa Qihi
Min Fitnatil Qobri Wa Adzaabin Naari, Wa Anta Ahlal Wafaai Wal Haqqi.
Faghfirlahu Warhamhu, Innaka Antal Ghofuurur Rohiim]

Ya, Allah! Sesungguhnya Fulan bin Fulan dalam tanggunganMu dan tali
perlindunganMu. Peliharalah dia dari fitnah kubur dan siksa Neraka. Engkau adalah
Maha Setia dan Maha Benar. Ampunilah dan belas kasihanilah dia. Sesungguhnya
Engkau, Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Penyayang. (HR. Ibnu Majah. Lihat
Shahih Ibnu Majah 1/251 dan Abu Dawud 3/21)




.
]Alloohumma Abduka Wabnu Amatikahtaaja Ilaa Rohmatika, Wa Anta Ghoniyyun
An Adzaabihi, In Kaana Muhsinan, Fa Zid Fii Hasanaatihi, Wa In Kaana Musiian Fa
Tajaawaz Anhu[

Ya, Allah, ini hambaMu, anak ham-baMu perempuan (Hawa), membutuh-kan


rahmatMu, sedang Engkau tidak membutuhkan untuk menyiksanya, jika ia berbuat
baik tambahkanlah dalam amalan baiknya, dan jika dia orang yang salah,
lewatkanlah dari kesalahan-nya. (HR. Al-Hakim. Menurut pendapatnya: Hadits ter-
sebut adalah shahih. Adz-Dzahabi menyetujuinya 1/359, dan lihat Ahkamul Janaiz
oleh Al-Albani, halaman 125)
Nah, itu tadi sekilas mengenai bagaimana cara melaksanakan sholat jenazah secara
lengkap beserta bacaan doa dan artinya. wajib bagi kita umat islam mengurus dan
merawat jenazah serta mensholatkannya dikarenakan hukumnya adalah fardhu
kifayah. nah sekian dulu informasi islami mengenai Tata Cara Sholat Jenazah dan
Bacaan Shalat Jenazah. semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua dan bagi
saya sendiri khususnya. Amiinn.

Sumber : http://infotercepatku.blogspot.co.id/2014/02/tata-cara-sholat-jenazah-bacaan-
doa.html#ixzz4h2mFZAD0
KHOTBAH, TABLIGH DAN DAKWAH

A. KHUTBAH

Khutbah merupakan kegiatan berdakwah atau mengajak orang lain untuk


meningkatkan kualitas takwa dan memberi nasihat yang isinya merupakan ajaran agama.
Khotbah yang sering dilakukan dan dikenal luas dikalangan umat Islam adalah khotbah
Jumat yang dilaksanakan setiap hari Jumat dan Khotbah dua hari raya, yaitu Idul Fitri dan
Idul Adha. Orang yang memberikan materi khotbah disebut Khatib.

Pengertian khotbah Jumat ialah khotbah yang dilakukan sebelum shalat


berjamaah dua rakaat pada waktu dzuhur dihari Jumat. Jumhur ulama telah sepakat bahwa
khotbah shalat Jumat hukumnya wajib.

a. Khatib Jumat

Sebelum mengerjakan shalat Jumat terlebih dahulu harus dilaksanakan khotbah


(dua khotbah) yang disampaikan oleh khatib.
Adapun syarat khatib adalah sebagai berikut :
1. khatib suci dari hadats kecil dan besar/berpakaian rapi, sopan dan baik
2. khatib suci dari najis baik ditubuh, pakaian maupun tempat/berpakaian rapi, sopan dan baik
3. khatib menutup aurat seperti shalat
4. khatib berdiri jika mampu
5. khatib duduk diantara dua khutbah
6. mengetahui syarat, rukun dan sunah khotbah Jumat
7. fasih dalam melafalkan ayat Alquran dan hadis
8. suaranya jelas, keras, dapat didengar oleh seluruh jamaah dan dengan bahasa yang mudah
dipahami
9. balig dan memiliki akhlak yang baik.
b. Syarat Khotbah Jumat

Khotbah Jumat memiliki syarat-syarat, antara lain sebagai berikut:


1. khotbah harus dilaksanakan dalam bangunan yang dipakai untuk Shalat Jumat
2. khotbah disampaikan khatib dengan berdiri (jika mampu) dan terlebih dahulu memberi salam
3. khotbah dibawakan agak cepat, namun teratur dan tertib. Salah satu bentuk pelaksanaan
khotbah yang tertib adalah mengikuti sebagaimana contoh hadits berikut:








Artinya:
Rasulullah saw. berkhotbah dengan berdiri dan beliau duduk di antara dua khotbah.
(H.R. Jamaah, kecuali Bukhari dan Turmuzi)
4. khutbah pertama bersambung dengan khutbah kedua
5. khutbah kedua bersambung dengan shalat Jumat
6. rukun khotbah dibaca dengan bahasa Arab, sedangkan materi khutbahnya dapat
menggunakan bahasa setempat
7. khutbah yang disampaikan dengan suara yang lantang dan tegas, namun tanpa suara yang
kasar.
8. khutbah itu didengarkan/dihadiri oleh minimal 40 orang yang wajib atasnya shalat Jumat
(mazhab Asy-Syafii)
9. khutbah dilaksanakan setelah tergelincir matahari (masuk waktu dzuhur) dan dilaksanakan
sebelum shalat Jumat.
c. Rukun Khotbah Jumat
Rukun khotbah harus dilakukan dengan tertib. Apabila rukun khotbah tidak
dilaksanakan dengan tertib, maka akan menjadikan shalat Jumat tersebut tidak sah. Adapun
rukun khotbah tersebut adalah sebagai berikut:
1. membaca hamdalah
2. membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW
3. membaca syahadatain, yaitu syahadat tauhid dan syahadat rasul
4. berwasiat atau memberi nasihat tentang ketakwaan dan menyampaikan ajaran Islam tentang
akidah, syariah atau muamalat
5. membaca sebagian ayat Alquran pada salah satu dari dua khutbah (sebaiknya di khutbah
pertama)
6. mendoakan umat Islam pada salah satu dari dua khutbah (sebaiknya dikhutbah kedua).

d. Sunah Khotbah Jumat

Ketika menyampaikan khotbah Jumat, ada hal-hal yang termasuk ke dalam


sunah-sunah khotbah Jumat. Sunah khotbah Jumat adalah sebagai berikut:
1. khotbah disampaikan di atas mimbar atau di tempat yang sedikit lebih tinggi dari jamaah
shalat Jumat
2. khatib menyampaikan khotbah dengan kalimat yamh jelas, terang, fasih, berurutan,
sistematik, mudah dipahami dan tidak terlalu panjang atau terlalu pendek
3. khatib selalu menghadap kea rah jamaah
4. khatib memberi salamk pada awal jamaah
5. khatib hendaklah duduk sebentar di kursi mimbar setelah mengucapkan salam dan pada
waktu adzan disuarakan
6. khatib membaca surat Al Ikhlas ketika duduk di antara dua khotbah
7. khatib menertibkan rukun khotbah, terutama shalawat Nabi Muhammad saw. dan wasiat
takwa terhadap jamaah.

e. Fungsi Khotbah Jumat

Khotbah Jumat sebenarnya memiliki banyak sekali fungsi, baik bagi muslim
secara individu maupun secara social kemasyarakatan, antara lain sebagai berikut:
1. memberi pengajaran kepada jamaah mengenai bacaan dalam rukun khotbah, terutama bagi
jamaah yang kurang memahami bahasa Arab
2. mendorong jamaah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah
3. mengajak jamaah untuk selalu berjuang menggiatkan dan membudayakan syarat Islam dalam
masyarakat
4. mengajak jamaah untuk selalu berusaha meningkatkan amar makruf nahi munkar
5. menyampaikan informasi mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan hal-hal lain yang
bersifat actual kepada jamaah
6. merupakan kesempurnaan shalat Jumat karena skalat Jumat hanya dua rakaat
7. mengingatkan kaum muslim agar lebih meningkatkan iaman dan takwa kepada Allah AWT
8. mengingatkan kaum muslim agar lebih meningkatkan amal saleh dan lebih memerhatikan
mereka yang kurang mampu untuk menegakkan keadilan dan kesejahteraan dalam
masyarakat
9. mengingatkan kaum muslim agar lebih meningkatkan akhlakul karimah dalam kehidupan
pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara
10. mengingatkan kaum muslim agar lebih meningkatkan kemauan untuk menuntut ilmu
pengetahuan dan wawasan keagamaan
11. mengingatkan kaum muslim agar meningkatkan ukhuwah Islamiah dan membantu sesama
muslim
12. mengingatkan kaum muslim agar rajin dan giat bekerja untuk mengejar kemajuan dalam
mencapai kehidupan dunia dan akhirat yang sempurna
13. mengingatkan kaum muslim mengenai ajarn Islam, baik perintah maupun larangan yang
terdapat didalamnya.

f. Menyusun Naskah Khotbah

Dalam menuyusun naskah khotbah dibagi dalam tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Pendahuluan yang berisi hamdalah, syahadat, shalawat Nabi dan wasiat takwa.
2. Penyampaian materi khotbah, yang didalamnya ada ayat suci Al-Quran.
3. Penutup yang berisi hamdalah, syahadat, shalawat Nabi dan doa.
Pada waktu khutbah jumat, memang diharamkan berbicara. Karena itu kalau
ingin menyelenggarakan shalat jumat yang kebanyakan dihadiri oleh anak-anak, perlu
penanganan khusus sebelumnya. Pelajaran shalat yang pertama kali buat anak-anak itu bukan
bagaimana bacaan shalat atau gerakannya, tetapi bagaimana adab berada di masjid.
Pendidikan adab di dalam masjid ini harus bisa menjadi anak-anak itu bisa tenang di dalam
masjid, baik saat shalat jumat, atau pun shalat lainnya. Dan jangan sekali-kali melepas anak
masuk ke masjid sebelum dia dinyatakan lulus dalam pendidikan adab di dalam masjid.
Rasullah SAW memang memerintahkan agar kita menyuruh anak usia 7 tahun
untuk shalat, tetapi bukan dimulai dari masjid. Jadi jangan langsung dibawa ke masjid,
sementara anak itu belum dibekali dengan adab-adab berada di masjid. Ini kesalahan paling
fundamental dari kebanyakan kita, yaitu kita hanya membekali mereka dengan gerakan dan
bacaan shalat, tetapi tidak pernah memastikan bahwa anak itu sudah punya bekal tentang
adab-adab berada di masjid. Sehingga masjid menjadi riuh dan bising dengan kehadiran
mereka. Maka anak-anak itu perlu mendapat terapi dan pelatihan yang sangat mendasar
tentang adab berada di masjid. Entah bagaimana cara dan tekniknya, mereka harus diajarkan
bagaimana masuk masjid dan beribadah dengan tenang, khusyu dan tidak bersuara saat
khutbah disampaikan. Sekedar memarahi dan melarang mereka untuk tidak ribut dan
dilakukan hanya saat khutbah jumat adalah pekerjaan yang sia-sia, bahkan menghilangkan
pahala jumat.

B. TABLIGH

Tabligh sendiri berarti menyampaikan. Dari kata ballagha-yuballighu. Tabligh


adalah penyampaian atau ceramah keagamaan yang berupaya mengajak manusia untuk
berbuat kebaikan dan mencegah dari kemunkaran. Tabligh merupakan salah satu bentuk
dakwah. tetapi dakwah bukan hanya semata-mata tabligh. Selain tabligh, dalam jenjang
aktifitas dakwah juga mengenal taklim, yang bersifat lebih intensif dari tabligh. Ada juga
takwin, yang jauh lebih intensif lagi dari taklim dan tabligh. Didalam tabligh, yang menjadi
inti masalah adalah bagaimana agar sebuah informasi tentang agama Islam bisa sampai
kepada objek dakwah. Tapi tidak ada tuntutan lebih jauh untuk mendalami suatu masalah itu.
Berbeda dengan taklim, dimana intensitasnya lebih mendalam. Orang-orang yang masuk
dalam program taklim punya beban lebih, yaitu belajar dan mendalami masalah-masalah
ajaran Islam.

Setiap orang memiliki tanggungjawab untuk menyampaikan ayat-ayat atau ajaran


Islam kepada saudaranya yang lain sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW sebagai
berikut:


) (
Artinya:
sampaikan walaupun satu ayat. (H.R. Bukhari Muslim)

ada hal-hal yang harus disiapkan dan diperhatikan sebelum seseorang


menjalankan tanggungjawab untuk menyampaikan ajaran Islam. Hal-hal tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Bersikap lemah lembut, tidak berhati besar, dan tidak merusak.
2. Menggunakan akal dan selalu dalam koridor mengingat Allah AWT.
3. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
4. Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
5. Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas
sumbernya.
6. Tidak meminta upah atas dakwah yang dilakukannya.
7. Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, harus sesuai dengan waktu, pada orang dan tempat
yang tepat.
8. Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari
kesalahan orang lain.
9. Melakukan dakwah dan disertai dengan beramal shaleh atau perbuatan baik.
10. Tidak menjelek-jelekkan atau membeda-bedakan orang lain, karena inti yang harus
disampaikan dalam berdakwah adalah tentang tauhid dan ajaran Islam yang sesuai dengan
tuntunan Rasulullah SAW.
C. DAKWAH

Secara bahasa (etimologi), dakwah berarti mengajak, menyeru, atau memanggil.


Adapaun secara istilah (terminologi) yaitu menyeru seseorang atau masyarakat untuk
mengikuti jalan yang sudah ditentukan oleh ajaran Islam berdasarkan Alquran dan Hadits
untuk mencapai kebagahgiaan dunia dan akhirat.

meskipun satu ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh setiap mukmin disampaikan Setiap
: berbunyi ayat. Firman Allah dalam surat An Nahl ayat 125 yang














Artinya:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.
(Q.S. An Nahl : 125)
Maksud Hikmah pada ayat tadi ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat
membedakan antara yang hak dengan yang bathil.

Ayat tersebut menyuruh kaum mukmin untuk melakukan dakwah kepada manusia
untuk melakukan kabaikan. Dakwah dilaksanakan dengan tiga macam cara, pertama, dengan
hikmah yaitu ucapan yang jelas dan tegas dan sikap yang bijaksana, kedua, dengan maurid
atau hasanah yaitu cara persuasife (tanpa kekerasan) dan edukatif (memberikan pengajaran)
dengan suri teladan atau contoh yang baik, dengan ini pendengar akan semakin yakin dan
percaya apa yang telah disampaikan oleh sipendakwah sebab apa yang telah disampaikannya
itu sesuai dengan tingkah lakunya sehari-hari, sehingga yang mendengarnya akan melakukan
apa yang disampaikan oleh sipendakwah, dan ketiga, dengan mujadalah yaitu diskusi atau
tukar pikiran yang berjalan secara dinamis dan santun serta menghargai pendapat orang lain.

Pada awalnya, Rasulullah berdakwah kepada masyarakat di sekeliling beliau yang


dikenal dengan sebutan generasi sahabat. Setelah itu, dakwah Rasulullah dilanjutkan oleh
genarasi berikutnya yang disebut generasi tabiin. Generasi tabiin juga meneruskan kepada
generasi berikutnya, yaitu tabiit tabiin. Demikian seterusnya, sehingga dakwah Rasulullah
sampai kepada generasi umat Islam di dunia sekarang ini. Generasi sekarangpun (modern)
meneruskan dakwah Rasulullah kepada generasi yang akan hidup pada zaman mendatang.
Pada zaman modern ini, cara menyampaikan dakwah dan sejenisnya kepada umat Islam
mudah, karena sekarang sudah banyak alat-alat yang mampu untuk penyampaiannya, yaitu
dengan menonton TV, mendengarkan radio, mencari di internet dan lain-lain.

Manusia hanya mampu menyampaikan atau berdakwah tentang hukum Allah


kepada seluruh makhluk di alam sehingga seorang dai harus menguasai sedikitnya enam hal
penting yang harus disadarinya, yaitu:

1. Menyadari bahwa setiap manusia berkewajiban menyampaikan ajaran islam kepada manusia
lainnya.
2. Harus menyadari bahwa yang menentukan seseorang beriman atau kafir hanyalah Allah.
Manusia hanya berkewajiban sebatas menyampaikan ajaran Islam tersebut.
3. Harus menyadari bahwa banyak manusia diciptakan Allah berbeda-beda dalam segala hal.
4. Harus menyadari bahwa manusia ada yang tidak atau belum beriman.
5. Harus menyadari bahwa di antara manusia ada yang membantah ayat-ayat Allah sehingga
harus siap terhadap risiko, termasuk dari segi mental apabila mendapatkan penolakan atau
tidak diterima oleh orang lain yang belum atau tidak memahaminya.
6. Harus siap berjihad, mengendalikan hawa nafsu, bersabar, dan siap berkorban harta dan jiwa.

Menyusun teks dakwah

Menyusun teks untuk berdakwah memerlukan pembiasaan atau latihan agar dapat
berkembang menjadi semakin baik. Hal-hal yang perlu dipersiapkan ketika akan menyusun
suatu teks atau naskah dakwah adalah sebagai berikut:
1. Membuat teks atau naskah setidaknya memiliki unsur-unsur berikut:
1) Memberikan salam bagi jamaah yang datang.
2) Mengucapakan hamdalah atau puji-pujian kepada Allah.
3) Awali dengan menyampaikan ayat Alquran yang disertai membaca taawuz dan basmalah.
4) Teks atau naskah materi dakwah setidaknya memenuhi beberapa unsur, yaitu kalimat
pembuka, materi inti, kesimpulan, dan penutup.

2. Mengucapakan dua kalimat syahadat dan shalawat atas nabi.


3. Berwasiat (meningkatkan takwa).
D. PERBEDAAN BERKHUTBAH DENGAN BERDAKWAH

Perbedaaan antara khutbah dan dakwah adalah sebagai berikut:

Khutbah Dakwah

1. Dilaksanakan secara rutin sebagaimana


1. Dapat dilaksanakan kapan saja.
hari Jumat atau dua hari raya. 2. Tidak ada rukun dan syaratnya.
2. Ada rukun dan syaratnya. 3. Tidak ada mimbar tempat khusus
3. Ada mimbar khusus untuk menyampaikan pada pelaksanaan.
khutbah. 4. Waktu tidak dibatasi dan siapapun
4. Waktunya terbatas dan membutuhkan boleh berdakwah.
pengetahuan luas. 5. Dapat dilakukan dengan cara yang
5. Dilakukan secara khusus dan ada tata kreatif dan inovatif seperti seminar,
tertibnya. lokakarya, pelatihan, atau sarasehan.
BAHAYA PERILAKU TINDAK KEKERASAN
Pengertian Kekerasan

Kekerasan merupakan tindakan agresi dan pelanggaran (penyiksaan,


pemukulan, pemerkosaan, dan lain-lain) yang menyebabkan atau dimaksudkan
untuk menyebabkan penderitaan atau menyakiti orang lain, dan hingga batas
tertentu tindakan menyakiti binatang dapat dianggap sebagai kekerasan,
tergantung pada situasi dan nilai-nilai sosial yang terkait dengan kekejaman
terhadap binatang. Istilah kekerasan juga mengandung kecenderungan agresif
untuk melakukan perilaku yang merusak. Kerusakan harta benda biasanya
dianggap masalah kecil dibandingkan dengan kekerasan terhadap orang.

Kekerasan pada dasarnya tergolong ke dalam dua bentuk, yaitu:


kekerasan sembarang, yang mencakup kekerasan dalam skala kecil atau yang
tidak terencanakan.
kekerasan yang terkoordinir, yang dilakukan oleh kelompok-kelompok baik yang
diberi hak maupun tidak. seperti yang terjadi dalam perang (yakni kekerasan
antar-masyarakat) dan terorisme.

Musyawarah merupakan salah satu unsur penting dalam berdemokrasi,


sebab dapat menampung banyak pendapat baru kemudian di pi;ih salah satu
yang terbaik bukan dengan jalan kekerasan, sebagai mana firman Allah swt.
Dalam surat asy syura ayat 38 berikut ini :

artinya:
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan
mendirikan salat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah
antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami
berikan kepada mereka.

Faktor Penyebab Tindak Kekerasan :

1. Ketidakmampuan mengendalikan amarah


2. Lingkungan
3. Konflik interpersonal
4. Kejiwaan seseorang
5. Penyalahgunaan narkoba
Macam Prilaku kekerasan

Para ahli sosial mengklasifikasikan bentuk dan jenis kekerasan di bagi


menjadi dua macam, di antaranya sebagai berikut :

1. Berdasarkan bentuknya
Kekerasan yang berasal dari bentuknya di golongkan menjadi :
a. Kekerasan fisik, yaitu kekerasan nyata yang dapat di lihat, di rasakan oleh
tubuh.wujud kekerasan fisik berupa penghilangan kesehatan atau kemampuan
normal tubuh, sampai pada penghilangan nyawa seseorang.
Contoh : penganiayaan, pemukulan, pembunuhan, dan sebagainya.
b. Kekerasan psikologis, yaitu kekerasan yang memiliki sasaran pada rohani
atau jiwa sehingga dapat mengurangi bahkan menghilangkan kemampuan
normal jiwa.
Contoh : kebohongan, indoktrinasi, ancaman dan tekanan.
c. Kekerasan struktural, yaitu kekerasan yang di lakukan oleh individu atau
kelompok dengan menggunakan sistem, hukum, ekonomi, atau tata kebiasaan
yang ada di masyarakat. Oleh karena itu, kekerasan ini sulit untuk di kenali.
Kekerasan struktural yang terjadi menimbulkan ketimpangan-ketimpangan pada
sumber daya, pendidikan, pendapatan, kepandaian keadilan, serta wewenang
untuk mengambil keputusan. Situasi ini dapat memengaruhi fisik dan jiwa
seseorang.
Misalnya : terjangkitnya penyakit kulit di suatu daerah akibat limbah pabrik
di sekitarnya.

2. Berdasarkan pelakunya
Kekerasan yang berdasarkan pelakunya dapat di golongkan menjadi dua
bentuk yaitu kekerasan individu dan kolektif.

a. Kekerasan individual adalah kekerasan yang di lakukan oleh individu kepasa


suatu atau lebih individu.
Contoh : pencurian, pemukulan, penganiayaan dan sebagainya.
b. Kekerasan kolektif adalah kekerasan yang dilakukan oleh banyak individu
atau masa.
Contoh : tawuran pelajar tawuran antar mahasiswa bentrokan antar desa
Cara Menghindari Perilaku Tindak Kekerasan

Pentingnya persatuan dan kerukunan untuk mencegah tindak kekerasan.


Persatuan dalam ajaran islam secara umum di sebut ikhwan yaitu persaudaraan,
yang secara umum ukhuawah islamiyah yaitu persaudaraan dalam islam
(saudara sesama umat islam) atau bisa juga kumpulan individu manusia yang
bersatu atau menjadi satu. Jelas bahwa persaudaraan menyebabkan orang
dapat berbuat damai dan dengan perdamaian maka persatuan dan kesatuan
umat bisa dapat di wujudkan. Tanpa persatuan orang akan mudah bertindak
semena-mena terhadap sesama bahkan terhadap yang seagama sekalipun.
Jika dikaitkan dengan keadaan sekarang, perilaku kekerasan semakin
hari semakin nampak, dan sungguh sangat mengganggu ketentraman hidup kita.
Di era yang maju ini sering di beritakan terjadinya tindak kekerasan di semua
lingkup masyarakat. Misal di sekolah, keluarga , masyarakat dan sebagainya.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Berwasiatlah kepada perempuan dengan
baik. Karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk yang paling bengkok. Dan
tulang yang paling bengkok adalah atasnya. Jika engkau dengan keras
meluruskannya, niscaya engkau akan mematahkannya. Tetapi kalau engkau biarkan
niscaya akan tetap bengkok (H.R. Bukhari dan Muslim).
Seakan-akan kekerasan merupakan cara yang di gunakan untuk
menyelesaikan permasalahan yang timbul. Jika hal ini dibiarkan, tidak ada upaya
sistematik untuk mencegahnya, tidak mustahil kita sebagai bangsa akan
menderita rugi oleh karena kekerasan tersebut. Kita akan menuai akibat buruk
dari maraknya perilaku kekerasan di masyarakat baik dilihat dari kacamata
nasional maupun internasional.
Penyebab Tindak kekerasan
Penyelesaian masalah dengan mengedepankan kekerasan dari pada
musyawarah semakin marak terjadi. Tawuran antar pelajar, antar mahasiswa,
antar warga, antar suku, kadang terjadi karena permasalahan yang sepele.
Sangat di sesalkan hal seperti itu tadi. seharusanya kita dapat berpikir jernih
untik menyelesaikan suatu permasalahan dan menerapkan prilaku sabar dalam
kehidupan, di samping itu juga kita harus menerapkan prilaku adil, toleransi,
tidak mudah marah dan yang paling utama adalah peningkatan iman kepada
Allah SWT.
Menunjukkan perilaku dan sikap toleran, rukun dan menghindarkan diri dari
tindak kekerasan sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Yunus (10) : 40-41
dan Q.S. Al-Maidah (5) : 32

Bahaya Dari Tindak Perilaku Kekerasan

Di tindak kekerasan yang di timbulkan bisa dari seseorang dan juga bisa di
lakukan oleh kelompok. Dan juga bisa berawal dari seseorang hingga antar
kelompok. Tindakan kekerasan tersebut berdampak buruk kepada seseorang atau
kelompok orang. Bahkan orang yang tidak tahu menahu juga terjena dampaknya
baik berupa materil maupun non materil. Kaewna tujuan dari kekerasan tersebut
adalah merusak. Lingkungan yang ada di sekitar kita seharusnya kita jaga, bukan di
rusak di karenakan pernuatan diri kita sendiri. Mengenai larangan tentang berbuat
kerusakan bermaktub dala, Q.S Al Araf ayat 56 sebagai berikut :
Yang artinya :
dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaiki-nya dan berdoalah kepada-nya dengan rasa takut (tidak akan di
terima) dan harapan (akan di kabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat
kepada orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. Al Araf : 56)

Dari arti di atas dapat di simpulkan bahwa larangan tersebut kerusakan di


bumi karena seharusnya manusia memakmurkan dan menjaganya dengan baik.
Setelah ada kerusakan, Allah swt. selalau memperbaikinya. Oleh sebab itu, manusia
di larang intuk di rusaknya. Manusia di perintahkan untuk berdoa dengan rasa takut
jika doanya tidak akan terkabul dan harus berharap penuh bahwa doamya akan di
kabulkan Allah swt. san gat dekat dengan orang-orang yang berbuat kebaikan.

Pentingnya Persatuan Dan Kerukunan Untuk Mencegah Tindak Kekerasan

Persatuan dalam ajaran islam secara umum di sebut ikhwan yaitu


persaudaraan, yang secara umum ukhuawah islamiyah yaitu persaudaraan dalam
islam (saudara sesama umat islam) atau bisa juga kumpulan individu manusia yang
bersatu atau menjadi satu. Jelas bahwa persaudaraan menyebabkan orang dapat
berbuat damai dan dengan perdamaian maka persatuan dan kesatuan umat bisa
dapat di wujudkan. Tanpa persatuan orang akan mudah bertindak semena-mena
terhadap sesama bahkan terhadap yang seagama sekalipun.
Kerukunan atau perdamaian, termasuk ajaran islam yang harus di wujudkan
dalam kehidupan berumah tangga, bertetangga, dan bermasayrakat, berbangsa,
bernegara, serta pergaulan antar umat beragama. Hal ini di sebabkan karena
kerukunan merupakan modal utama untuk terwujudnya ketentraman, kedamaian,
dan kesejahteraan bersama. Sebaliknya perselisihan atau permusuhan merupakan
penyebab datangnya berbagai kerugian dan bencana
Islam merupakan agama yang mencintai kerukunan atau perdamaian, hal itu
telah di buktikan oleh rosulullah SAW, antara lain sebagai berikut :
Pada saat terjadi perselisihan, rosulullah SAW mengajarkan agar pihak-pihak
yang berselisih melakukan usaha-usaha dengan segera dan dengan cara yang
bijaksana, agar perselisihan di antara mereka segera berakhir, dan mereka kembali
hidup rukun. Rosulullah SAW bersabda yang artinya: janganlah putus
memutuskan hubungan, belakang-membelakangi, benci-membenci dan hasut-
menghasut. Hendaklah kamu menjadi hamba Allah yang bersaudara satu sama lain
dan tidaklah halal bagi (setiap) Muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga
hari(H.R. Bukhori dan Muslim).
Persatuan dan kerukunan sangat di perlukan agar tercipta kehidupan yang
damai, aman,dn tentram di tengah tengah masyarakat.
Manfaat-manfaat keasatuan dan kerukunan yaitu :21
Kerja sama akan terjadi
Masyarakan akan bersatu padu
Segala persoalan yang sulit mudah di pecahkan
Pekerjaan yang berat akan menjadi ringan
Kesejahetraan mudah di wujudkan
Hidup tenang dan tentram
Pembangunan dapat berjalan dengan lancar
Akan memiliki kekuatan yang luar biasa
Dasar Dalam Al Quran Dalam Al Hadist

Allah SWT menyuruh umat manusia agar bersatu dan melarang bercerai-
berai. Allah SWT berfirman pada surah Al-Imran ayat 103 yang artinya adalah
Dan berpegang teguhlah kamu semua kepada tali (agama) Allah dan
janganlah kamu bercerai-berai.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kerukunan artinya perihal hidup rukun,
rasa rukun, kesepakatan. Sedangkan arti rukun itu sendiri adalah baik dan damai
bersatu hati atau sepakat. Kata Rukun juga berasal dari bahasa arab yang
berarti Ruknun artinya asas-asas atau dasar, seperti rukun islam.
Kerukunan atau perdamaian, termasuk ajaran islam yang harus di wujudkan
dalam kehidupan berumah tangga, bertetangga, dan bermasayrakat, berbangsa,
bernegara, serta pergaulan antar umat beragama. Hal ini di sebabkan kare na
kerukunan merupakan modal utama untuk terwujudnya ketentraman, kedamaian,
dan kesejahteraan bersama. Sebaliknya perselisihan atau permusuhan
merupakan penyebab datangnya berbagai kerugian dan bencana
Islam adalah agama yang mengharamkan segala bentuk tindakan menyakiti,
mencederai, melukai kepada diri sendiri atau kepada orang lain; baik secara verbal
maupun tindakan nyata terhadap salah satu anggota tubuh. Secara konseptual, misi
utama kenabian Muhammad saw adalah untuk kerahmatan bagi seluruh alam.
Kekerasan, sekecil apapun bertentangan secara diametral dengan misi kerahmatan
yang diemban. Dan tidaklah Kami utus kamu (wahai Muhammad) kecuali untuk
(menyebarkan) kasih sayang terhadap seluruh alam. (Q.S. al-Anbiy ]21[: 107).
Beberapa teks hadits yang secara tegas mengecam tindak kedzaliman bisa dikutip
di bawah ini: Wahai hamba-hamba-Ku, Aku haramkan kezaliman terhadap diri-
Ku,dan Aku jadikan kezaliman itu juga haram di antara kamu,maka janganlah
kamu saling mendzalimi satu sama lain. (Hadis Qudsi, Sahih Muslim, kitab al-Birr
wa ash-Shilah wa al-Adab, no. Hadits: 4674). Jadilah hamba-hamba Allah yang
bersaudara satu dengan yang lain, karena seorang muslim itu saudara bagi muslim
yang lain, tidak diperkenankan menzalimi, menipu, atau melecehkannya. (Sahih
Muslim, no. hadits: 2564).
Islam sangat menentang kekerasan dalam bentuk apapun termasuk dalam
kehidupan rumah tangga. Prinsip yang diajarkan Islam dalam membangun rumah
tangga adalah mawaddah, rahmah dan adalah (kasih, sayang dan adil). Dalam al-
Qur'an disebutkan " Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan
merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang berpikir" (Ar-rum: 21). Daslam ayat lain disebutkan "Dan kamu sekali-kali tidak
akan dapat berlaku adil di antara isteri- isteri [mu], walaupun kamu sangat ingin
berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung [kepada yang kamu
cintai], sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu
mengadakan perbaikan dan memelihara diri [dari kecurangan], maka sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (An-Nisa: 129).

Allah s.w.t. juga berfirman: Dan janganlah kamu membuat kerusakan di


muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo`alah kepada-Nya dengan
rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya
rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. al-Arf,
7:56). Wahai hamba-hamba-Ku, Aku haramkan kezaliaman terhadap diri-Ku, dan
Aku jadikan kezaliman itu juga haram di antara kamu, maka janganlah kamu saling
menzalimi satu sama lain. (Hadis Qudsi, Riwayat Imam Muslim).
Sesungguhnya antara akhlak dengan aqidah terdapat hubungan yang
sangat
kuat sekali. Karena akhlak yang baik sebagai bukti dari keimanan dan akhlak yang
buruk sebagai bukti atas lemahnya iman, semakin sempurna akhlak seorang Muslim
berarti semakin kuat imannya.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:



.Kaum Mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang akhlaknya paling baik
di antara mereka, dan yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik
kepada isteri-isterinya (HR. At-Tirmidzi )

Akhlak yang baik adalah bagian dari amal shalih yang dapat menambah
keimanan dan memiliki bobot yang berat dalam timbangan. Pemiliknya sangat
dicintai oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan akhlak yang baik adalah
salah satu penyebab seseorang untuk dapat masuk Surga.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:







\
.Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin di hari
Kiamat melainkan akhlak yang baik, dan sesungguhnya Allah sangat membenci
orang yang suka berbicara keji dan kotor. (HR. At-Tirmidzi)

Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda pula:

Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan yang paling dekat
majelisnya denganku pada hari Kiamat adalah yang paling baik akhlaknya... ( HR.
At-Tirmidzi),
Sesungguhnya islam memerintahkan kepada umatnya memiliki akhlak yang
mulia dan melarang dari akhlak yang hina, karena dengan akhlak yang mulia maka
seseorang tidak akan berbuat zhalim kepada orang lain. Rasulullah shalallahualaihi
wa sallam bersabda :
.
:









Sunan Abu Daud 4168: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr dan Utsman bin
Abu Syaibah keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan
dari Ma'bad bin Khalid dari Haritsah bin Wahb ia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang keras hati dan
sombong." Perawi berkata, "Al Jawwazh adalah orang yang keras hatinya.
Setiap umat muslim diperintahkan untuk bergaul dengan sesama manusia
dengan akhlak yang baik, bukan melakukan keburukan dengan tindakan anarkis dan
kekerasan, akan hal ini Rasulullah shalallahualaihi wa sallam bersabda :
:





















Sunan Tirmidzi 1910: dari Abu Dzar ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah bersabda kepadaku: "Bertakwalah kamu kepada Allah dimana saja
kamu berada dan ikutilah setiap keburukan dengan kebaikan yang dapat
menghapuskannya, serta pergauilah manusia dengan akhlak yang baik." Hadits
semakna juga diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Abu Isa berkata; Ini adalah hadits
hasan shahih.
Sesungguhnya Allah subhanahu wa taala sangat murka kepada orang-orang
yang suka berbuat keji lagi jahat dengan melakukan kezhaliman , sebagaimana
hadits yang diriwiyatkan dari Abu Darda
:







Sunan Tirmidzi 1925: ` dari Abu Darda` bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidak sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang
mukmin kelak pada hari kiamat daripada akhlak yang baik. Sesungguhnya Allah
amatlah murka terhadap seorang yang keji lagi jahat.".
Telah hilangnya rasa kasih sayang dan sifat kelembutan dalam diri
seseorang menyebabkan lahirnya tindakan kekerasan dan penganiayaan serta
melakukan perbuatan-perbuatan yang merusak serta menimbulkan kerugian serta
penderitaan kepada orang lain, padahal Islam telah,mensyariatkan perlunya
manusia itu bersifat lemah lembut kepada sesama dan saling berkasih sayang. Allah
subhanahu wa taala berfirman :




Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu [246].
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
(QS. Ali Imran : 159 ).
Allah subhanahu wa taala berfirman :



Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba- hamba-Nya yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah: "Aku tidak meminta
kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam
kekeluargaan". Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan
baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Mensyukuri [1345].
( QS. Asy Syuura : 23 )

Firman Allah subhanahu wa taala :



Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk
bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.( QS. Al Balad : 17 )
Selain itu banyak pula hadits-hadits Rasulullah shalallahualaihi wa sallam
yang menyinggung perlunya saling kasih, saling menyayangi dan saling membantu
diantara orang-orang mukmin, sebagaimana hadis riwayat Nukman bin Basyir
Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
































Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling kasih, saling menyayang dan
saling cinta adalah seperti sebuah tubuh, jika salah satu anggotanya merasa sakit,
maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakan sulit tidur dan demam ( HR.
Muslim ).

Anda mungkin juga menyukai