PENDAHULUAN
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Desa/Kelurahan
adalah forum musyawarah tahunan para pemangku kepentingan (sfakeholders)
desalkelurahan untuk menyepakati Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP
Desa/Renja Kelurahan) tahun anggaran yang direncanakan. Musrenbang
Desa/Kelurahan dilakukan di bulan Januari, minggu lll s/d lV dengan mengacu
kepada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa)l
Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Kelurahan.
Pembangunan tidak akan bergerak maju apabila salah satu saja dari iiga
komponen tata pemerintahan (pemerintah, masyarakat, swasta) tidak berperan atau
kurang berfungsi. Musrenbang juga merupakan forum pendidikan warga agar
menjadi bagian aktif darl tata pemerintahan dan pembangunan. Konsep
"musyawarah" menunjukkan bahwa forum Musrenbang bersifat partisipatif dan
dialogis. Musyawarah merupakan istilah yang sebenarnya sudah mempunyai arti
yang jelas yakni merupakan forum untuk membahas sesuatu hal dan berakhir pada
pengambilan kesepakatan atau pengambilan keputusan bersama, bukan seminar
atau sosialisasi informasi.
I UJU,FIT\.......
--*
6-
TUJUAN MUSRENBANGDES/KEL
PESERTA MUSRENBANGDES/KEL
1. Delegasi Dusun/RW
2. Pemerintah desa/kel, BPD, LPMD/K
3. Tokoh agama dan tokoh adat
4. Unsur perempuan
5. Unsur pemuda
6. Unsur keluarga miskin
7. Organisasi kemasyarakatan desa, ormas yang ada di desa/kel
8. Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM)
9. Pengusaha, koperasi, kelompok usaha/pemasaran, kelompok tani/nelayan,
PPL
10. Pelaku pendidikan (kepala sekolah, komite sekolah, guru)
1 1. Pelaku kesehatan (brdan. petugas kesehatan PLKB)
12. Unsur pejabat pemerintah kecamatan
13. UPTD di kecamatan
14. Pejabat Kecamatan sebagai Narasumber
15. Anggota DPRD sebagai Narasumber (sesuai dapil masing-masing).
HASIL/KELUARAN YG DIHARAPKAN
1. Usulan kegiatan yang akan diajukan untuk didanai APBD melalui
Musrenbang Kecamatan.
2. Usulan kegiatan yang akan didanai ADD.
3. Usulan kegiatan yang dilaksanakan secara swadaya oleh masyarakat.
4. Usulan kegiatan yang akan didanaioleh sumber dana lain.
5. Usulan kegiatan agar di entry kedalam Sistem lnformasi Perencanaan dan
Keuangan Daerah (SIPKD), selanjutnya di cetak dan ditanda tangani Kepala
Desa, Pimpinan Musyawarah dan 3 orang wakil masyarakat
6. Daftar nama tim delegasi (6 orang) yang akan mengikuti musrenbang
kecamatan
Hasil tersebut di atas dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh
Kepala Desa, Pimpinan fuiusyawarah dan 3 orang wakii masyarakai.
PENYELENGGARA
F-.<'
3
-F"
4
-=
q
u
. Tanggapanldiskusi bersama warga masyarakat
3 Pemaparan draft rancangan awal RKP-Desa
oleh Sekretaris Desa/Kelurahan
atau Tim Penvusun
4- Diskusi Kelonrpok. Diskusi dibagi menjadi 5
kerompok/Bidang, yaitu:
1) Pendidikan
2) Kesehatan
3) Sarana - prasarana
4) Pertanian
5) Gabungan
Bidangl
No Kelompok Pembahasan Narasurnber Penrandu
Kepala Sekolah,
1 Pendidikan Pendidikan Komite Sekolah, Kades/Sekdes/
Guru LPMD/KPMD
Dinas perkebunan,
pertanian,
4 Pertanian Pertanian dan peternakan, Kades/Sekdes/
Lingkungan Hidup kehutanan, LPMD/KPMD
penkanan. LH. staf
kecamatan
Dinas koperasi&
UMKM,
Sosial Budaya, Perindagtam, BpM-
5 Gabungan Koperasi & Usaha Kades/Sekdes/
PD, dan SKPD
ldasyai'akai terkait lainnya, staf LPMDiKPMD
kecamatan,
pengurus Bumdes.
Penentuan peserta masing-masing kelompok
panitia/Tim penyerenggara Musrenbang diskusi telah disusun oleh
undangan peserta yang telah dirancang irpurL ,.berumnya berdasarkan
METODE PERANKINGAN
Metode perankingan adalah cara yang digunakan untuk mendapatkan
urutan/ prioritas masalah atau kegiatan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu- Dalam
konteks musrenbang desa, atlu fcrum musyawarah-nnusyawarah di PNPM,
perankingan ini r"nglt krusial, rnengingat keterbatasan sumber daya (dana, waktu,
ienaga) tidak sebaniing dengan banyaknya masalah yang harus diselesaiakan dan
bany"at<nya kegiatan ylng harus dilaksanakan, sehingga dibutuhkan pemilihan
akurat mana yang harus didahulukan.
Metode perankingan yang dilakukan semra partisipatif memiliki sejumlah
kelebihan dibandrngkan yang ditakukan secara individu-individu. Cara partisipatif
memerlukan adanyi pembahasan sebelumnya di antara individu-individu sebelum
memutuskan prioritas di setiap indikatornya. Pembahasan I diskusi ini merupakan
hal paling pokok pada pendekatan partisipatif, alih-alih setiap individu menetapkan
prioiitas di setiap kriter"ia dan selanjutnya digabungkan antar individu sehingga
didapatkan nilai kumulatif /gabungan. Beberapa kelebihan pendekatan partisipatif
dalam penentuan prioritas adalah :
+ Adanya interaksi / komunikasi antar individu
s Antar individu saling melengkapi atas informasi yang dimiliki satu sama lain
$ lndividu yang tidak memiliki informasi sama sekali bisa mengetahui dari yang
lainnya, sehingga dapat turut berkontribusi atas hal yang dibahas
$ Memungkinkanlerjadinya eksplorasi masalah atau kegiatan secara lebih detail
dan rinci/ lebih mendalam
$ Merupakan keputusan dan kesepakatan bersama
s Memupuk modal sosial (tepa selira, menghargai pendapat)
Setelah dilakukan penyepakatan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan
prioritas, selanjutnya dilakukan skoring untuk menentukan urutan prioritas.
Skoring.
-;=<
T
1
7
Skoring dan rating dilakukan untuk tiap kelompok kegiatan dari masing-masing
prioritas pembangunan daerah. Kriteria yang digunakan sebagai dasar penilaian
prioritas ditetapkan oleh Kepala Desa/Lurah. Kriteria penilaian dapat dikembangkan
sesuai kondisi setempat.
Sebagai kriteria Antara lain : (1) Tingkat kepentingan (urgency); (3) Dukungan pada
pemenuhan hak dasar rakyat (seriousnessj ; (3) Dukungan pada pencapaian target
prioritas pembangunan Kabupaten Banyuwangi (Growth) ; (4) dukungan pada nilai
tambah pendapatan bagi masyarakat desalkelurahan.
Hasil prioriiisasi kegiatan berdasar kriteria, disajikan dalam format tabel sebagai
berikut :
Tabel
Prioritisasi Kegiatan Berdasar Kriteria
Duku*gan
Tingkat Total Urutan
Kegiatan pada Pencapaian
Kepentingan Dukungan
pemenuhan Target Skor Prioritas
lintas nilai
hak dasar Prioritas
desa/kel tambah
rakyat pembangunan
{UrgencyJ
g**
/
B
Kolom (8) diisi dengan dengan total skor. Semakin tinggi skor yang diperoleh
suatu keEiatan pelayanan, semakin tinggi prioritas kegiatan tersebut
untuk ditangani di tahun rencana.
Kolom (9) diisi dengan nomor urut prioritas kegiatan tersebut.
Setelah diperoleh urutan prioritas usulan kegiatan dari desa/kelurahan, forum diskusi
menyepakati kegiatan yang akan dijadikan kegiatan prioritas selanjutnya
diselaraskan dengan nomenklatur Can kriteria program dan kegiatan SKPD terkait.
Setelah dilakukan langkah penyelarasan dilakukan raqlqnelisest volume dan harga
satuan masing-masing usulan kegiatan.
PENDANAAN
1 Pelaksanaan Musrenbangdes/Kel lntegrasi didanai APBD Kabupaten
Banyuwangi melalui ADD (untuk Desa) dan DPA- SKPD (untuk Kelurahan).
2. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi didanai oleh biaya Perjalanan Dinas
SKPD.
I,.IASYAfiAKAT