PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan ruang lingkup ekologi?
2. Bagaimana ciri, struktur, dinamika dan interaksi tentang populasi,
komunitas, dan ekosistem?
3. Bagaimana macam-macam ekosistem?
1
4. Bagaimana rantai makanan dan jaringan makanan dalam hubungannya
dengan aliran energi dan transfer energi?
5. Bagaimana piramida ekologi dalam ekosistem?
6. Bagaimana siklus biogeokimia dalam ekosistem?
7. Apa pengertian suksesi dan berikan contohnya?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup ekologi.
2. Menjelaskan ciri, struktur, dinamika dan interaksi tentang populasi,
komunitas dan ekosistem.
3. Menjelaskan macam-macam ekosistem.
4. Menjelaskan rantai makanan dan jaringan makanan dalam hubungannya
dengan aliran energi dan transfer energi.
5. Menjelaskan piramida ekologi dalam ekosistem.
6. Menjelaskan siklus biogeokimia dalam ekosistem.
7. Menjelaskan pengertian suksesi dengan contohnya.
D. Manfaat
1. Dapat menjelaskan pengertian dan ruang lingkup ekologi.
2. Dapat menjelaskan ciri, struktur, dinamika dan interaksi tentang populasi,
komunitas, dan ekosistem.
3. Dapat menjelaskan macam-macam ekosistem.
4. Dapat menjelaskan rantai makanan dan jaringan makanan dalam
hubungannya dengan aliran energi dan transfer energi.
5. Dapat menjelaskan piramida ekologi dalam ekosistem.
6. Dapat menjelaskan siklus biogeokimia dalam ekosistem.
7. Dapat menjelaskan pengertian suksesi dengan contohnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi tumbuhan dan tanaman yang hidup
secara bersama di dalam suatu lingkungan tertentu dimana terjadi interaksi di
dalamnya. Interaksi pada komunitas terjadi antara berbagai populasi dalam suatu
ekosistem. Bentuk interaksinya antara lain:
1. Netral yaitu tidak saling mempengaruhi, misalnya pada nyamuk dan tikus.
2. Simbiosis yaitu hubungan saling ketergantungan antara makhluk yang
satudengan yang lain, simbiosis di bagi menjadi 5 yaitu, komensalisme
(hubungan organisme dimana satu pihak untung namun pihak lain tidak
mendapat untung atau tidak dirugikan), mutualisme (hubungan yang saling
menguntungkan), predasi (predator), kompetisi (persaingan), dan parasitisme
(hanya menguntungkan satu pihak saja).
Peran suatu spesies di dalam komunitasnya disebut peran ekologi (niche).
Perbedaan intensitas sinar matahari, perlindungan dari angin, dan perubahan tanah
dapat merubah jenis-jenis organisme yang hidup di suatu wilayah.
3. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan
nonhayati yang membentuk sistem ekologi. Di dalam ekosistem, interaksi terjadi
antara komponen biotik dan abiotik.
Hubungan antara organisme dan lingkungannya menyebabkan terjadinya
aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat
juga struktur atau tingkat trofik (piramida ekologi), keanekaragaman biotik, serta
siklus materi. Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat
mempertahankan keseimbangannya. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh
maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai
keseimbangan baru.
Ciri-ciri ekosistem antara lain memiliki sumber energi yang konstan,
mampu menyimpan energi dalam bentuk materi organik, terdapat daur materi
yang berkesinambungan antara populasi dan lingkungannya, dan terdapat aliran
energi dari satu tingkat ke tingkat yang lainnya.
4
Komponen-komponen ekosistem terdiri dari :
1. Komponen biotik
Komponen biotik suatu ekosistem merupakan komponen yang terdiri dari
organisme yang dikelompokkan sebagai berikut.
Berdasarkan cara memperoleh makanan
a) Organisme autotrop, merupakan organisme yang dapat mengubah bahan
anorganik menjadi organik (dapat membuat makanan sendiri). Organisme
autotrop dibedakan menjadi dua tipe yaitu fotoautotrop (cahaya sebagai sumber
energi), contohnya tumbuhan hijau dan kemoautotrop (memanfaatkan reaksi
kimia), contohnya bakteri nitrit dan nitrat.
b) Organisme heterotrop, adalah organisme yang memeroleh bahan organik dari
organisme lain. Contohnya hewan, jamur dan bakteri non autotrop.
Berdasarkan kedudukan fungsional dalam ekosistem (Niche) yaitu,
Produsen, konsumen, pengurai (dekomposer), detritivor (organisme yang
memanfaatkan serpihan organik padat (detritus) sebagai sumber makanan).
2. Komponen abiotik
Komponen abiotik suatu ekosistem merupakan keadaan fisik dan kimia
yang menyertai kehidupan organisme sebagai medium dan substrat kehidupan,
antara lain, tanah, air, udara, topografi, dan iklim.
C. Macam-macam ekosistem
Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
Ekosistem Alami
Ekosistem alami adalah ekosistem yang proses pembentukan dan
pengembangannya berjalan secara alami tanpa campur tangan dari pihak lain.
Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang proses pembentukan dan
pengembangannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia, sehingga ada
campur tangan manusia. Contoh: sawah, kebun, dan kolam ikan.
5
Berdasarkan lokasinya, ekosistem dapat dibagi menjadi dua, yaitu
ekosistem darat dan ekosistem air.
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat dapat dibagi menjadi beberapa bioma, yaitu, bioma gurun,
Bioma padang rumput, Bioma hujan tropis, Bioma hutan gugur, Bioma taiga,
Bioma tundra, dan Bioma sabana.
2. Ekosistem air
Ekosistem air terdiri atas:
Ekosistem air tawar terdiri atas ekosistem air tenang (contohnya adalah
danau dan rawa) dan ekosistem air mengalir (contonya adalah sungai).
Ekosistem air laut terdiri atas laut, pantai (ekosistem pantai terletak pada
perbatasan antara ekosistem daratdan ekosistem laut), estuari (estuari
(muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut), dan terumbu
karang (pada daerah neritik laut tropis, terdapat suatu komunitas khusus
yang terdiri dari karang batu dan organisme-organisme lainnya).
D. Rantai Makanan dan Jaring Makanan dalam Hubungannya dengan
Aliran Energi dan Transfer Energi
Proses makan dan dimakan yang diikuti perpindahan energi dari satu
organisme ke organisme lain dalam tingkatan tertentu disebut rantai makanan
(food chain). Tingkatan dalam rantai makanan disebut juga trofik. Tingkat trofik
yang secara mendasar mendukung tingkatan lainnya dalam suatu ekosistem terdiri
dari organisme autotrof yang berperan sebagai produsen primer.
6
makanan detritus adalah seresah atau dedaunan dimakan cacing tanah, cacing
tanah dimakan ikan, dan ikan dimakan manusia.
Dalam rantai makanan, konsumen pada tingkat trofik tertentu tidak hanya
memakan satu jenis organisme yang ada di tingkat trofik bawahnya. Hubungan
antar-rantai makanan tersebut membentuk susunan yang lebih kompleks, disebut
jaring-jaring makanan (food web). Sehingga rantai makanan dari
produsen konsumen primer konsumen sekunder dan seterusnya.
Organisme yang
menempati tingkat trofik di bagian
bawah merupakan sumber
makanan bagi organisme di tingkat
trofik selanjutnya.
7
Gambar 2.2. Aliran energi dari satu organisme ke organisme lain (kkal/m2/tahun).
8
Gambar 2.4. Piramida Biomassa
3. Piramida Energi
Semua energi yang ada di bumi sebenarnya berasal dari satu sumber yaitu
matahari. Energi cahaya matahari diubah menjadi makanan oleh produsen melalui
proses fotosintesis. Energi ini kemudian dimanfaatkan oleh konsumen primer dan
berlanjut sampai konsumen tersier.
Keadaan ini
mengisyaratkan adanya pengurangan
energi pada setiap tingkatan
trofik pada suatu piramida. Piramida
semacam ini disebut sebagai
piramida energi. Piramida energi
mampu memberikan gambaran
akurat tentang kecepatan aliran
energi dalam suatu ekosistem atau
produktivitas pada tingkat trofik.
Gambar 2.5. Piramida Energi.
F. Siklus Biogeokimia dalam Ekosistem
Siklus biogeokimia adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir
dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus
unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi
reaksi kimia dalam lingkungan abiotik.
9
Macam-macam siklus biogeokimia, seperti siklus karbon, siklus oksigen,
siklus nitrogen, siklus air, siklus fosfor, dan siklus sulfur.
CO2 masuk dalam sistem kehidupan pertama kali secara difusi melalui
stomata daun ke jaringan palisade daun. Di jaringan ini CO2 dipergunakan untuk
fotosintesis. Hasil fotosintesis berupa bahan organik yang mengandung CO2 dan
akan mengalir ke dalam ekosistem bersamaan dengan aliran energi. Fotosintesis
juga menghasilkan hasil samping berupa oksigen, Oksigen selanjutnya akan
dipergunakan pada saat respirasi.Pada proses respirasi, karbohidrat akan diubah
kembali menjadi energi, CO2 dan H2O. Jalur siklus CO2 dan O2 yang panjang
terjadi pada organisme mati akan diuraikan oleh pengurai (bakteri pembusuk dan
jamur saprofit).
2. Siklus Nitrogen
Organisme memerlukan nitrogen untuk pembentukan protein dan molekul-
molekul organik esensial. Nitrogen (N2) di udara sekitar 79%, Organisme tidak
dapat menggunakan secara langsung dalam bentuk N2. Tumbuhan menggunakan
nitrogen dalam bentuk ion nitrat (NO3-) atau ion ammonium (NH4+). Nitrogen di
udara dengan bantuan halilintar dapat difiksasi oleh bakteri dan alga biru sehingga
akan berikatan dengan oksigen dan uap air di udara. Bakteri yang mampu
memfiksasi nitrogen ada yang hidup bebas dalam tanah, yaitu Azotobacter
chroococcum, Clostridium pasteurianum, Rhodospirillium rubrum, dan
10
Rhizobium leguminosorum (bakteri pemfiksasi nitrogen pada kacang). Peristiwa
perubahan nitrogen yang difiksasi menjadi NH3 (ammonia) disebut amonifikasi.
Setelah terjadi fiksasi dan
amonifikasi, proses berikutnya
adalah nitritasi, yaitu perubahan
(oksidasi) ammonia menjadi nitrit
(NO2-) dengan bantuan bakteri
Nitrosomonas sp dan Nitrosococcus
sp. Dalam bentuk senyawa nitrit
(NO2-) belum mampu diserap oleh
akar tanaman.
Gambar 2.7. Siklus Nitrogen.
3. Siklus Air
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah
berhenti. Air mengalami siklus melalui atmosfer, lautan, daratan, dan organisme.
Air dapat mengalami evaporasi, transpirasi, dan respirasi menjadi awan dan
melalui kondensasi akan turun menjadi hujan. Air hujan meresap dalam tanah,
masuk ke sungai, dan kembali ke laut. Air dalam tanah, sungai/danau
dimanfaatkan oleh organisme dan akan dikeluarkan lagi ke lingkungan melalui
berbagai proses penguapan, transpirasi, dan respirasi.
11
Gambar 2.8. Siklus Air.
4. Siklus Fosfor
Fosfor di alam terdapat dalam bentuk ion fosfat (PO3-). Ion fosfat di alam
terdapat dalam bebatuan. Ion fosfat dalam bebatuan ini akan terbawa menuju
perairan melalui proses pelapukan bebatuan dan erosi. Adapun di darat, ion fosfat
diserap oleh tumbuhan dari dalam tanah.
5. Siklus Sulfur
Ada empat aliran utama belerang ke atmosfer, yaitu lepasan/produk
bakteri, pembakaran bahan bakar fosil, pengembusan garam-garam laut, dan
pelepasan gas gunung berapi. Sulfur diserap oleh tanaman hampir seluruhnya
dalam bentuk ion sulfat (SO42-) dan hanya sedikit sebagai gas belerang (SO2-).
12
Gambar 2.10. Siklus Sulfur.
1. Suksesi Primer
2. Suksesi Sekunder
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siklus biogeokimia adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir
dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Macam-
macam siklus biogeokimia, seperti siklus karbon, siklus oksigen, siklus nitrogen,
siklus air, siklus fosfor, dan siklus sulfur. Suksesi ekologi adalah proses
perkembanganstruktur spesies dan komunitasnya, yang terarah. Suksesi
mempelajari perubahan vegetasi pada suatu habitat. Berdasarkan kondisi habitat
pada awal suksesi, dapat dibedakan menjadi suksesi primer dan sekunder.
B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan pembacadapat
mengetahui dan memahami ekologi serta dapat memberikan kritik dan saran nya
agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Demikian saran yang
dapat penulis sampaikan semoga dapat membawa manfaat bagi semua pembaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
Anshori, Djoko Martono. 2009. BIOLOGI untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-
Madrasah Aliah (MA) Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Dwisang, Evi Luvina. 2008. Inti Sari Biologi untuk SMA. Tangerang: Scientific
Press.
Firmansyah, Rikky, Agus MAwardi H., M. Umar Riandi. 2009. Mudah dan Aktif
Belajar Biologi untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/MA. Jakarta: PT
Setia Purna Inves.
Fried, George H., George J. Hademenos. 1999. Schaums Outlines Biologi Edisi
Kedua. Jakarta: Erlangga.
Kusnadi, Soni Muhsinin, Yayan Sanjaya. 2009. Buku Saku Biologi SMA. Jakarta:
Kawan Pustaka.
15