Anda di halaman 1dari 12

PEDOMAN PELAKSANAAN

PELATIHAN NASIONAL PENGEMBANGAN KESADARAN PEMUDA


TERHADAP FAKTOR DESTRUKTIF
DI PROPINSI LAMPUNG
TAHUN 2012

ASISTEN DEPUTI PENINGKATAN KAPASITAS PEMUDA


DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA
KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
REPUBLIK INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Modernisasi pembangunan dalam dua dasawarsa terakhir membawa kecenderungan


adanya dampak/pengaruh dari faktor-faktor destruktif dalam kehidupan masyarakat, yang
diindikasikan pula dalam fenomena kehidupan pemuda secara pribadi dan sosial.
Rendahnya imunitas para pemuda terhadap pengaruh arus informasi global yang
tercermin dalam perilaku pergaulan bebas, aktivitas pornografi, pornoaksi yang sulit
dikendalikan serta ancaman dan jebakan penyalahgunaan narkoba, Human Trafficking,
dan HIV/AIDS yang semakin mengkhawatirkan terus menerus dihadapkan dalam
kehidupan Pemuda. Anak dan remaja yang rentan dijadikan sasaran tembak oleh
pebisnis pornografi baik nasional maupun Internasional dengan tujuan utama kerusakan
otak permanen dan mental yang dapat menghancurkan masa depannya.

Permasalahan tersebut dapat berakibat pada menurunnya nilai-nilai moral, melemahnya


keimanan ketaqwaan dan hilangnyanya karakter, daya saing sebuah generasi pengendali
yang dapat menjatuhkan pemuda sebagai bagian dari bangsa yang memiliki harkat,
martabat dan nilai-nilai kemanusiaannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Pelatihan Nasional Pengembangan Kesadaran Pemuda Terhadap Faktor
Destruktif di Propinsi Lampung merupakan upaya dalam rangka pemenuhan muatan
konsep diri pemuda sehingga diharapkan mampu memberikan pembekalan kepada
pemuda secara komprehensif dari aspek aspek nilai-nilai, budaya, ilmu pengetahuan dan
pemahaman serta daya tangkal terhadap pengaruh global dan destruktif.

Dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga sesuai dengan tugas dan fungsinya
memberikan perlindungan kepada generasi muda/pemuda dari pengaruh faktor-faktor
destrutif tersebut, memandang perlu melakukan upaya bersama menumbuhkan
kesadaran pemuda dalam program/kegiatan pencegahan terhadap faktor destruktif
melalui Pelatihan Nasional Pengembangan Kesadaran Pemuda Terhadap Faktor
Destruktif Tahun 2012 di Propinsi Lampung.

B. Permasalahan
Fenomena kehidupan pemuda dari sisi pribadi, sosial dan kemasyarakatan serta
kebangsaan mengindikasikan terdapatnya masalah-masalah menurunnya moralitas dan
nilai-nilai etika, estetika serta perilaku menyimpang berimplikasi langsung dan
berdampak negatif khususnya bagi kehidupan dan masa depan pemuda serta
masyarakat dan bangsa pada umumnya.

C. Tujuan
Memfasilitasi peningkatan kapasitas dalam hal dimilikinya kemampuan daya
tangkalimunitas pemuda dalam upaya pencegahan terhadap pengaruh faktor destruktif
dari bahaya pornografi, pornoaksi, narkoba, Human Trafficking, dan HIV/AIDS.

Tujuan Umum
1. Mengupayakan untuk dapat dilaksanakannya tindakan secara nyata guna mengatasi
permasalahan- permasalahan yang dihadapi generasi muda terhadap pengaruh faktor
destruktif (Bahaya Pornografi dan Pornoaksi, Narkoba, Human Trafficking, dan
HIV/AIDS).
2. Menyiapkan kader-kader sosialisasi penanggulangan bahaya faktor destruktif.
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan penguasaan materi pelatihan/TOT
pengembangan kesadaran terhadap faktor destruktif (Bahaya Pornografi/aksi. HIV
AIDS., Narkoba, Traficking);
2. Menguasai pendekatan dan metode pembelajaran efektif bagi terserapnya materi
pengembangan kesadaran pemuda terhadap faktor destruktif ;
3. Dapat menyusun program/kegiatan pengembangan kesadaran pemuda Indonesia
dengan pola manajerial sesuai dengan kebutuhan pelatihan tingkat daerah;
4. Dapat menerapkan pengusaannya terhadap materi pelatihan pengembangan
kesadaran pemuda Indonesia dalam tindakan nyata sebagai
pembina/pelatih/penyuluh/pendamping.

C. Hasil yang diharapkan


1. Meningkatnya pengetahuan pemahaman dan penguasaan materi terkait prinsip-prinsip
pokok pengembangan kesadaran pemuda terhadap faktor destruktif;
2. Dikuasainya pendekatan dan metode pembelajaran materi yang efektif dalam
pelatihan pengembangan kedasaran pemuda terhadap faktor destruktif;
3. Tersusunnya rencana aksi pengembangan kesadaran pemuda Indonesia dengan pola
manejerial sesuai kebutuhan pelatihan tingkat daerah oleh peserta;
4. Diterapkannya penguasaan materi pelatihan pengembangan kesadaran faktor
destruktif dalam tindakan sebagai tenaga penyuluhan;

D. Dasar Pelaksanaan

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ;


2. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan ;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 tahun 2009 Tentang Pembentukan
dan Organisasi Kementerian Negara Republik Indonesia;
5. Peraturan Presiden Republik Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Tugas dan
Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara;
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2009 Tentang
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II;
7. Peraturan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Nomor KEP. 0193 Tahun 2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pemuda dan Olahraga.

E. Pembiayaan
Kegiatan Pelatihan Nasional Pengembangan Kesadaran Pemuda Terhadap Faktor
Destruktif di Propinsi Lampung dibiayai oleh DIPA - APBN Kemenpora Tahun 2012.

BAB II
PENYELENGGARAAN PELATIHAN NASIONAL PENGEMBANGAN KESADARAN
PEMUDA TERHADAP FAKTOR DESTRUKTIF TAHUN 2012 DI PROPINSI LAMPUNG

A. Konsep Pelatihan

Untuk mensinergikan dan mengharmonisasikan substansi pelatihan dengan kondisi


real kehidupan pemuda dalam menghadapi tantangan kehidupan masa depan,
dikembangkan pembahasan, analisa permasalahan melalui olah pemikiran, diskusi
interaktif dan praktek.

B. Sasaran

Tersedianya Pemuda Kader sebagai Tenaga penyuluh/ pendamping/ penggerak serta


pembina yang memiliki kemampuan menyampaikan program atau kegiatan Pelatihan
Nasional Pengembangan Kesadaran Pemuda Terhadap Faktor Destruktif secara
sistematis dan berkelanjutan.

C. Jumlah Peserta

70 orang Pemuda dari perwakilan Kabupaten/Kota yang berasal dari unsur Organisasi
Kepemudaan, kemahasiswaan dan kemasyarakatan, serta alumni program
Kemenpora.

D. Kriteria Peserta
Peserta training of trainer adalah pemuda yang memenuhi persyaratan dengan
Kriteria:

1) Pemuda/i Usia 16 - 30 Tahun;


2) Minimal Pendidikan SLTA Sederajat;
3) Sehat Jasmani Rohani, tidak merokok dan bebas NAPZA
4) Tidak pernah dan sedang terlibat Kriminal (dibuktikan dengan SKCK);
5) Beriman kepada Tuhan YME;
6) Memiliki aktivitas dan pengalaman sebagai Pembina/Pelatih/ Penyuluh/
Pendamping/Pendidik (diutamakan penggerak organisasi kepemudaan/
kemasyarakatan).

Persyaratan Administrasi

1) Fotocopy KTP;
2) Fotocopy Ijazah;
3) Surat Izin/Mandat dari Lembaga/Instansi tempat bekerja;
4) Curiculum Vitae (CV);
5) Pas Foto 3 x 4 (5 lembar);
6) Sertifikat kegiatan berkaitan dengan aktivitas sebagai Pembina/ Penyuluh
/Pendamping dalam 3 (tiga) Tahun terakhir.
E. Model Rekruitmen Peserta
1. Surat resmi kepada Dinas/Instansi yang menangani Kepemudaan di Propinsi;
2. Pendaftaran melalui Dispora/instansi yang menangani urusan kepemudaan tingkat
Propinsi dan alumni program Kemenpora;
3. Penetapan Peserta;
4. Pemanggilan Peserta.
F. Deskripsi Materi Pelatihan

a. Materi Dasar Umum

No Materi Pelatihan Deskripsi

1 Kebijakan Pembangunan Kepemudaan Dibahas mengenai kebijakan


dan Isu- isu Strategi Kepemudaan kemenpora dalam pembangunan
kepemudaan yang implementasinya
mengacu pada pendekatan
pengarusutamaan pemuda sebagai
sasaran pembangunan yang
membutuhkan kepedulian dan
tanggungjawab dari berbagai
pihak/stake holder. Dibahas mengenai
fenomena problematika masyarakat
terkait akses dan aset sumber daya
pemuda dalam dimensi waktu kini dan
mendatang yang merupakan potensi
strategis dalam melestarikan nilai nilai
kebangsaan
2 Penanggulangan Faktor Destruktif dalam Dibahas mengenai Pendekatan,
Perspektif Pembangunan Karakter metode dan konsep metodologis yang
efektif dalam kepentingan mentransfer
moral etika, nilai-nilai jati diri
kebangsaan ke dalam pola sikap dan
perilaku pemuda dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. (disertai dengan contoh
simulatif yang operasional)

3 Orientasi Program Pada sesi ini Memberi gambaran


kepada peserta tentang kegiatan
pelatihan dan target yang akan
diperoleh dari kegiatan ini

b. Materi Dasar Khusus

No Materi Pelatihan Deskripsi


1 Menciptakan Pemuda Tangguh di Era Secara keseluruhan materi ini
Teknologi Informasi dan Globalisasi memberi gambaran kepada peserta
mengenai fakta-fakta tentang pemuda
saat ini, fakta kerusakan otak sebagai
dampak dari pornografi, ciri-ciri dari
anak yang kecanduan pornografi,
fakta industri-industri yang terlibat
dalam bisnis pornografi, menyiapkan
anak tangguh di era Teknologi
Informasi dan Globalisasi. Bentuk
kegiatan yang dilakukan adalah
workshop.

2 Mengenali dan Meningkatkan Secara keseluruhan pada sesi ini


Kepercayaan Diri ( Konsep Diri ) peserta mempelajari tentang: faktor-
faktor yang mempengaruhi
kepribadian seseorang, memahami
tujuan hidup, kunci dan kiat
meningkatkan kepercayaan diri.
Bentuk kegiatanya adalah workshop.

3 HIV/AIDS Pada sesi ini membahas segala hal


yang terkait dengan Penyakit menular
sexual, dan kesehatan reproduksi
sehingga peserta mampu
menyampaikan bahaya dari hal-hal
tersebut

4 Penyalahgunaan Narkoba Pada sesi ini membahas segala hal


yang terkait dengan penyalahgunaan
Zat-zat adiktif lainnya sehingga
peserta mampu menyampaikan
bahaya dari hal-hal tersebut.

5 Human Traficking Pada sesi ini dibahas bagaimana


modus, tujuan, dan sasaran serta
target-target dari human trafficking

c. Materi Terapan

No Materi Pelatihan Deskripsi

1 Sharing dan Evaluasi Bersama Pada sesi ini seluruh peserta


mengevaluasi kegiatan dan berbagi
dalam hal pengalaman dan pelajaran
yang diperoleh serta pemahaman
mengenai menyusun action plan.
2 Action Plan Membuat rencana kegiatan lanjutan
sebagai follow up dari kegiatan
pelatihan tersebut

G. Bahan Ajar dan Referensi


Materi yang dikembangkan sebagai bahan ajar dalam Pelatihan Nasional
Pengembangan Kesadaran Pemuda Terhadap Faktor Destruktif di Propinsi Lampung
dikembangkan oleh narasumber mengacu pada batasan deskripsi yang dikembangkan
untuk setiap materi pembelajaran.

Sebagai bahan yang harus dibahas dalam proses pemahaman, pendalaman tentang
pengetahuan kekarakteran maka narasumber diwajibkan menyusun naskah atau hand
out sebagai pegangan dan acuan proses pembelajaran yang dilakukan.
Referensi pembelajaran di angkat dari produk-produk cetak tentang naskah/karya
penulisan yang terkait dengan faktor destruktif, dilengkapi dengan fenomena-fenomena
non cetak yang terjadi di lapangan bersumber dari pengetahuan dan pengalaman, baik
dari narasumber maupun peserta.

H. Metode Pendekatan

Pelatihan Nasional Pengembangan Kesadaran Pemuda Terhadap Faktor Destruktif di


Propinsi Lampung ini dilaksanakan dengan metode indoor, dengan dikemas
berdasarkan prinsip :

1. Andragogi, merupakan pendekatan efektif dalam pembelajaran orang dewasa yang


dalam implementasinya memberikan kesempatan kepada peserta untuk
mengembangkan pengetahuan dan pengalamannya sesuai dengan materi yang di
bahas. Pendekatan ini direkomendasikan sebagai upaya mengoptimalkan
pencapaian hasil pelatihan ditargetkan dengan mengurangi kesalahan-kesalahan
didaktika yang lazim terjadi dalam pembelajaran orang dewasa.

a. Discovery Approach, Adalah merupakan pendekatan penemuan dalam proses


pembelajaran yang memposisikan narasumber sebagai fasilitator yang atraktif dan
komunikatif. Disini peserta berkesempatan menuangkan gagasannya sebagai
hasil penemuan yang dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan dan rekomendasi.

3. Role Play, Metode role play digunakan sebagai alat bantu metode lain untuk
mendalami dan menghayati esensi materi yang langsung berkaitan dengan
intektualita, emosionalita, dan psikomotorik bagi peserta pelatihan. Secara teknis
peserta melakukan drama pemeranan dalam sebuah permainan, yang didalamnya
di angkat poin-poin penting yang perlu di aplikasi dalam praktek kehidupan.

H. Sarana Belajar
Sarana belajar dalam ruang (indoor) yang digunakan antara lain :
1. Makalah/Modul
2. Lembar Bahan diskusi/lembar kasus
3. Lembar Evaluasi
4. Multimedia (Laptop,LCD,Screen)
5. Sound System.

Perlengkapan peserta terdiri dari :

1. Kaos;
2. Jaket;
3. Seminar Kit;
4. Sertifikat Peserta.

I. Narasumber
Narasumber terdiri dari :
a. Pejabat Pemerintahan yang relevan dan kompeten;
b. Akademisi/Praktisi/Pakar;

Y. Jadwal Pelatihan :
Waktu : Pelatihan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dari tanggal 12 s/d 14 Agustus
2012 dengan roundown acara sebagai berikut :

HARI KE KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB

I Registrasi Peserta : Panitia

- Penyerahan Kelengkapan Peserta


- Pembagian Perlengkapan/ Kamar

Pembukaan oleh Deputi Pemberdayaan


Pemuda

Materi Dasar Umum :


1. Kebijakan Pembangunan Kepemudaan
2. Penanggulangan Faktor Destruktif
dalam Perspektif Pembangunan
Karakter Pemuda
3. Orientasi Program dan Kelembagaan

II Materi Dasar Khusus : Narasumber

1. Mempersiapkan Pemuda Tangguh di


Era Teknologi Informasi dan
Globalisasi
2. Mengenali dan Meningkatkan
Kepercayaan Diri ( Konsep Diri )
3. Bahaya HIV/AIDS
4. Penyalahgunaan NARKOBA
5. Human Traficking

III. Penyusunan Action Plan Narasumber/Fasilitator

Penutupan

Catatan :
Jadwal pelatihan secara rinci di sajikan pada lampiran.

Tempat Pelaksanaan Pelatihan :


Kegiatan Pelatihan, diselenggarakan di Hotel Marcopolo, Bandar Lampung, Propinsi
Lampung

A. Tata Tertib

Umum
a. Setelah tiba di tempat Peserta melakukkan registrasi dengan mengisi
daftar hadir dan menyerahkan berkas pendaftaran/ persyaratan administrasi
kepada Panitia;
b. Peserta diharapkan memahami dan mentaati tata tertib/peraturan
selama pelatihan;
c. Menempati kamar sesuai pengaturan dan pembagian oleh Panitia ;
d. Wajib mengikuti semua materi pelatihan sesuai jadwal, dan hadir 10
menit, sebelum kegiatan berlangsung.
e. Peserta agar beristirahat/tidur pada Pukul 23.00 WIB dan bangun pagi
pukul 04.00 wib dan wajib mengikuti kegiatan selama pelatihan;
f. Peserta tidak dibenarkan menerima tamu kecuali dalam hal-hal yang
sangat mendesak, pada jam istirahat dan di tempat yang telah ditentukan. (tidak
di perkenankan di dalam kamar)
g. Peserta tidak diperkenankan merokok selama kegiatan dan tidak
mengaktifkan HP di dalam kelas pada saat sesi/materi berlangsung.
h. Peserta diwajibkan memelihara etika dan sopan santun selama
pelatihan berlangsung (kunjungan antar kamar, tidak berbicara secara keras,
dsb).
i. Peserta tidak diperbolehkan keluar meninggalkan area pelatihan
kecuali telah mendapatkan izin dari panitia.
j. Peserta turut memelihara kebersihan dan ketertiban.
k. Peserta wajib saling tolong menolong dalam kebaikan.
l. Peserta diwajibkan melaksanakan ibadah sesuai dengan kewajiban
agama dan kepercayaannya masing-masing.
m. Peserta membawa Obat-obatan pribadi.
n. Para peserta wajib mengamankan barang bawaannya masing-
masing, apabila terjadi kehilangan menjadi tanggung jawab peserta.
o. Peserta yang tidak memenuhi tata tertib, peraturan, dan kebijakan
yang telah ditetapkan akan diberikan sanksi berupa pemulangan ke tempat asal
peserta dengan catatan biaya pemulangan ditanggung oleh peserta.

Tata Cara Berpakaian :

a. Selama pelatihan berlangsung peserta diwajibkan berpakaian sesuai dengan yang


telah ditentukan;
b. Dalam kegiatan upacara pembukaan / penutupan dan kegiatan lapangan peserta
memakai :
1. Seragam baju yang diberikan Penyelenggara ;
2. Sepatu dan berkaos kaki;
3. Memelihara rambut dengan rapi.
c. Dalam kegiatan pelatihan dalam kelas peserta memakai pakaian resmi, tidak
diperkenankan memakai kaos / T-Shirt dan bersandal.
d. Dalam kegiatan olahraga, outbond, atau kegiatan lapangan peserta diwajibkan
memakai pakaian olahraga yang telah diberikan penyelenggara.

Tata tertib selama Pelatihan :


a. Peserta wajib mengisi daftar hadir yang telah disiapkan sebelum sesi / materi dimulai.
Apabila narasumber / pemateri sudah masuk memberikan materi, peserta yang
terlambat dianggap tidak hadir dalam sesi materi tersebut.
b. Peserta memakai tanda pengenal / name tag yang telah disediakan Penyelenggara.
c. Mentaati jadwal acara yang telah ditentukan.
d. Selama kegiatan pelatihan berlangsung di dalam kelas setiap peserta dilarang
meninggalkan ruangan kecuali seijin Instruktur / Penyelenggara dengan frekuensi yang
terbatas.
e. Selama kegiatan pelatihan para peserta membentuk kepengurusan kelas yang terdiri
dari ketua, sekretaris dan bendahara kelas.
f. Tugas, fungsi dan wewenang ketua, sekretaris, dan bendahara dirumuskan secara
bersama.
g. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini, akan diatur lebih lanjut sesuai dengan
kebutuhannya.

BAB III
EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT PROGRAM

A. Evaluasi

Untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat keberhasilan pelatihan, diadakan


Evaluasi Penyelenggaraan yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengetahui sampai
sejauh mana efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan kegiatan.

B. Pelaporan

Setelah kegiatan dilaksanakan, Penyelenggara berkewajiban menyusun laporan


pelaksanaan kegiatan untuk selanjutnya diserahkan kepada penanggungjawab program.
Sistematika pelaporan adalah sebagai berikut :

1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Hasil
4. Kendala yang dihadapi
5. Rekomendasi penyempurnaan pelaksanaan

C. Tindak Lanjut Program

1. Terbentuknya forum Alumni Program dan nilai-nilai kemanusiaannya dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pelatihan Nasional Pengembangan
Kesadaran Pemuda Terhadap Faktor Destruktif di Propinsi Lampung pada berbagai
strata dan jenjang;
2. Tumbuhnya prakarsa dan upaya berkesinambungan dalam rangka pengembangan
Kesadaran Kepedulian Pemuda Terhadap Pengaruh faktor Destruktif ;
3. Menumbuhkan dukungan terhadap gerakan pengembangan karakter (character
building) menjadi arus utama dalam pembanguan kepemudaan.

BAB IV
PENUTUP

Demikian Pedoman Pelaksanaan ini dibuat, agar dapat dijadikan kerangka acuan
penyelenggaraan sehingga dapat berjalan dengan efisien, efektif dan dapat memenuhi
tujuan yang telah ditetapkan.

Pedoman ini disusun sebagai acuan penyelenggaran pelatihan dan nilai-nilai


kemanusiaannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pelatihan
Nasional Pengembangan Kesadaran Pemuda Terhadap Faktor Destruktif di Propinsi
Lampung untuk dapat mendukung dan mengkondisikan berlangsungnya proses kegiatan
pelatihan secara benar, efektif, dan efisien.

Akhirnya semoga segala ikhtiar untuk meningkatkan karakter pemuda Indonesia yang di
dukung dengan kuatnya moral, etika, dan wawasan budi pekerti yang tinggi, pemuda dapat
memerankan fungsinya sebagai penerus perjuangan dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Semoga upaya ini membawa berkah dan memperoleh ridho dari
Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa. Amien.

Anda mungkin juga menyukai