NIM : 22115014
Mata Kuliah : Pembiayaan Pembangunan
c. Teknik-Teknk Pembiayaan
Jenis Instrumen Keuangan untuk Modal pembiayaan pembangunan ada 3
(tiga) macam, yaitu:
1. Pembiayaan Melalui Pendapatan (revenue financing) yang dapat
bersifat konvensional maupun non-konvensional;
2. Pembiayaan Melalui Hutang, yang dapat bersifat konvensional maupun
non-konvensional
3. Pembiayaan Melalui Kekayaan (Asset) yang dapat bersifat non-
konvensional
Konvensional Non-Konvensional
Jenis Pemerintah/ Pemerintah/
Swasta Swasta
Publik Publik
Provit Development
Pajak Dana Swadaya
Revenue (tergantung jenis Impact Fees
Retribusi Masyarakat
usaha) VGF
Komersial Loan
DNS (Debt for
Soft Loan (tarif komersial
Debt Nature Swap) Excess
Bank seperti
(Hutang) Obligasi Comdenation
Pembangunan meminjam di
Obligasi Daerah
Bank biasa)
Betterment Tax
Land Consolidation
Land Readjustment
Land Pooling
Asset/
Wakaf/ Hibah Linkage
Equity
PPP
Joint Venture
Pembayaran Jasa Lingkungan
Health Insurance
Teknik pembiayaan pembangunan wilayah dan kota:
Kesejateraan Ekonomi
Development Impact Fees Land Readjustment
Excess Condemnation Betterment Levies
Linkage Debt for Nature Swaps
Health Insurance
Modernisasi Keberkelanjutan
Joint Venture Pembayaran Jasa Lingkungan
Hybrid Financing Dana Swadaya Masyarakat
Public Private Parthnership
Viability Gap Fund
Konsumsi
Suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu
benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan
kepuasan secara langsung. Pembiayaan ekonomi wilayah dan kota dapat
meningkatkan konsumsi.
Investasi
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktivas yang dimiliki
dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan
di masa-masa yang akan datang. Faktor yang mempengaruhi investasi suatu
negara: suku bunga, pendapatan nasional dan PDRB per kapita, tingkat inflasi,
dan pengaruh nilai tukar. Selain itu terdapat strategi untuk menarik investasi:
industri, strategi pusat pertumbuhan, strategi pengembangan ancillary industri,
dan strategi kepastian hukum/regulasi yang baik.
Pengeluaran Pemerintah
Jenis-jenis pengeluaran pemerintah: pengeluaran pemerintah pusat
(pengeluaran belanja, pengeluaran pembiayaan), pengeluaran pemerintah
provinsi (peneluaran pemerintah provinsi, belanja operasi, belanja modal), dan
pengeluaran pemerintah kabupaten/kota (pengeluaran belanja, bagi hasil
pendapatan, pembiayaan).
Jenis pengeluaran: Pengeluaran Investasi, Pengeluaran Penciptaan Lapangan
Kerja, Pengeluaran Kesejahteraan Rakyat, Pengeluaran Penghematan Masa
Depan, Pengeluaran yang Tidak Produktif.
Ekspor
Manfaat ekspor: memperluas pasar bagi produk indonesia, menambah devisa
negara, dan memperluas lapangan kerja. Eksportir harus ahli di bidang strategi
pemasaran untuk mendapatkan wilayah pemasaran yang luas. Untuk
mengembangkan ekspor, pemerintah dapat menerapkan kebijakan kebijakan
sebagai berikut.
1) Menambah macam barang ekspor
2) Memberi fasilitas kepada produsen barang ekspor
3) Mengendalikan harga produk ekspor di dalam negeri
4) Menciptakan iklim usaha yang kondusif
5) Menjaga kestabilan kurs valuta asing
6) Pembuatan perjanjian dagang internasional
7) Peningkatan promosi dagang di luar negeri
8) Penyuluhan kepada pelaku ekonomi
Impor
Proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain
secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Impor terjadi karena adanya
permintaan terhadap suatu barang, tetapi barang yang diminta tidak tersedia.
Adanya permintaan terhadap suatu barang, tetapi barang yang diminta
produksinya tidak mencukupi.
Obligasi
Obligasi merupakan istilah di bursa efek yang merujuk kepada surat berharga
atau sertifikat yang berisi kontrak pengakuan hutang atas pinjaman yang
diterima oleh pihak yang menerbitkan obligasi dari pemberi pinjaman
(pemodal). Dalam hal ini adalah investor obligasi. Jenis-jenis obligasi:
1. Obligasi Berdasarkan Penerbitnya
Berdasarkan penerbitnya, obligasi dibagi menjadi 3, yaitu:
Corporate Bonds, yaitu jenis obligasi yang diterbitkan perusahaan, baik
Pemerintah (BUMN) maupun swasta, misalnya seperti obligasi yang
diterbitkan oleh PT Hutama Karya.
Government Bonds, yaitu jenis obligasi yang diterbitkan pemerintah pusat.
Contohnya: obligasi yang diberi nama Obligasi Negara Ritel (ORI) diterbitkan
satu seri setiap tahun, kecuali tahun 2007 dan 2008 yang diterbitkan dalam dua
seri.
Municipal Bond, yaitu jenis obligasi yang diterbitkan Pemerintah Daerah
dengan tujuan untuk membiayai pembangunan yang berhubungan kepentingan
publik.
2. Obligasi Berdasarkan Jaminannya
Berdasarkan jaminannya, obligasi dibagi menjadi 2, yaitu:
Secured Bond, obligasi yang dijaminkan dengan menggunakan kekayaan
tertentu yang dimiliki oleh penerbit, atau bisa juga dijaminkan dengan
menggunakan pihak ketiga. Jenis obligasi ini masih terbagi menjadi tiga yaitu:
Guaranteed Bond, yaitu obligasi yang dijaminkan oleh pihak ketiga.
Mortgage Bond, yaitu obligasi yang dijaminkan dengan hipotik atau aset
tetap.
Collateral Trust Bond, yaitu obligasi yang dijaminkan dengan menggunakan
efek yang dimiliki oleh penerbitnya.
Unsecured Bond, yaitu obligasi yang tidak dijaminkan dengan menggunakan
kekayaan tertentu yang dimiliki oleh penerbitnya.
Insentif
suatu program yang diberikan oleh seseorang maupun pemerintah untuk
mendapatkan balasan yang positif. insentif fiskal merupakan kemudahan
kemudahan yang diberikan oleh pemerintah yang terkait langsung dengan
APBN, Insentif Non Fiskal yang biasanya dijanjikan oleh pemerintah antara
lain penyederhanaan proses perizinan, pembangunan 1 infrastruktur dan
pemberantasan pungutan liar. Sedangkan insentif fiskal dapat diberikan dalam
bentuk insentif pajak (tax incentive) dan subsidi.
Insentif Pajak
Tax Holiday: Pemberian insentif pajak jenis ini sering diterapkan oleh negara
yang sedang berkembang. Insentif ini ditujukan untuk perusahaan baru dan
bukan untuk perusahaan yang sedang beroperasi. Dengan tax holiday baru akan
diberikan periode waktu tertentu yang mana mereka akan dibebaskan dari
beban pajak penghasilan.
Investments Allowance and Tax Credit Insentif: didasarkan pada besarnya
jumlah pengeluaran dari investasi yang bersangkutan. Investment allowance
digunakan untuk mengurangi 1 penghasilan kena pajak perusahaan, sedangkan
tax credit digunakan untuk langsung mengurangi jumlah pajak yang harus
dibayar.
Timing Diffrence Insentif: muncul akibat adanya perbedaan waktu
pengakuan akunakun tertentu antara laporan keuangan komersial dengan
laporan keuangan pajak khususnya dalam hal pengakuan biaya dan pengakuan
penghasilan
Reduced tax rates Insentif: memberikan pengurangan tarif pajak yang
digunakan kepada wajib pajak dengan kriteria tertentu dari suatu persentase
atau tingkatan tarif tertentu ke tingkatan tarif yang berada di bawahnya atau
lebih rendah.
Administratif Discretion Insentif: memiliki arti sebagai proses administrasi
yang selektif dalam rangka pemberian fasilitas pajak, yang berarti apakah
fasilitas pajak dapat dinikmati secara otomatis oleh setiap wajib pajak yang
memenuhi kebutuhan atau harus mengajukan permohonan penggunaan
fasilitas pajak terlebih dahulu.
Tujuan insentif pajak: 1) investasi regional, 2) investasi sectoral, 3)
peningkatan kualitas, 4) alih teknologi.
Pembiayaan Kesehatan
Untuk memastikan bahwa rakyat mendapat akses kepada pelayanan kesehatan.
Memastikan kualitas layanan kesehatan yang baik untuk semua masyarakat.
Meminimalisasi pembiayaan oleh pengguna jasa (out of pocket funding).
Meliputi aspek-aspek:
Preventif
Diagnosis awal dan Pelayanan Umum
Tindakan lanjut/terspesialisasi
Pendidikan Tinggi
Sumber pembiayaannya dengan APBN, APBD, Masyarakat, PT, dan
Mahasiswa.
Perkembangan Teknologi
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan faktor yang
sangat penting dalam menopang kemajuan perekonomian dan peningkatan
kesejahteraan bangsa secara berkelanjutan. Dengan begitu inovasi akan
tumbuh sehingga meningkatkan produktivitas perekonomian.
Use of Facilities & Equipment
Alliances
Patents
Venture Capital
Joint Venture
Tax Incentives
Inovasi
Skema pembiayaan konservatif sekarang kebanyakan hanya mengandalkan
APBD yang digunakan oleh para Kepala Daerah, itu yang menyebabkan lebih
banyak daerah yang lambat pembangunannya atau tidak mengalami
pembangunan dalam kurun waktu lama.
Sehingga apabila hanya mengandalkan APBD saja tidak akan membawa
daerah-daerah di Indonesia ke tahap pembangunan yang lebih maju.
Demokrasi
Pembiayaan Partai Politik (UU No. 2 tahun 2011 tentang partai politik)
Iuran anggota, sumbangan individus dan badan usaha serta bantuan negara.