Anda di halaman 1dari 70
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA. DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENERA DAN ANGKA KREDITNYA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a, bahwa Keputusan Menteri. Pendayagunaan Mengingat Aparatur Negara Nomor 128/KEP/M.PAN/ 12/2002 tentang Jabatan Fungsional Penera dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/03/M.PAN/1/2005 masih terdapat kekurangan dan belum dapat memenuhi tuntutan kebutuhan sehingga perlu diganti; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia tentang Jabatan Fungsional Penera dan Angka Kreditnya. 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3193); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan .. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1985 tentang Wajib dan Pembebasan Untuk Ditera dan/atau Ditera Ulang Serta Syarat-syarat Bagi Alat-alat Ukur, Takar, © Timbang, dan Perlengkapannya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3283); Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1987 tentang Satuan Turunan, Satuan Tambahan, dan Satuan Lain Yang Berlaku (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1987 Nomor 17, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3351); Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); . Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4015) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4332); . Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4016}, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4192); 8. Peraturan 8. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193); 9, Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); 10.Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164); 11.Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 12.Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5258); 13. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 125); 14, Peraturan Menetapkan 54 14. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 126); 15. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 233). MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENERA DAN ANGKA KREDITNYA. BABI KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1, Jabatan Fungsional Penera adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang untuk melakukan peneraan. 2. Pejabat Fungsional Penera adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan peneraan. 3. Metrologi Legal adalah metrologi yang mengelola satuan-satuan ukuran, metoda-metoda pengukuran dan alat-alat ukur, yang menyangkut persyaratan teknik dan peraturan berdasarkan Undang-undang yang bertujuan—_melindungi kepentingan umum dalam hal kebenaran pengukuran. 4. Peneraan adalah segala kegiatan yang dilakukan Penera, meliputi pengelolaan instalasi uji dan peralatan atau perlengkapan standar tera/tera ulang UTTP, pelaksanaan tera dan tera ulang UTTP, pengujian UTTP, dan pengelolaan Cap Tanda Tera. 5. Tera... 10. ete 12. 13. 14, Ls . Tera ulang adalah hal menandai berkala dengan tanda-tanda tera sah atau tera batal yang berlaku atau memberikan keterangan-keterangan tertulis yang bertanda tera sah atau tera batal yang berlaku, dilakukan oleh pegawai-pegawai_ yang berhak melakukannya berdasarkan —_pengujian yang dijalankan atas alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya yang telah ditera. Alat-alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya yang selanjutnya disingkat UTTP adalah alat-alat sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal. Jabatan Fungsional Penera Keterampilan adalah Jabatan Fungsional Penera yang mempunyai kualifikasi teknis atau penunjang profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan pengetahuan teknis di bidang peneraan. Jabatan Fungsional Penera Keahlian adalah Jabatan Fungsional Penera yang mempunyai kualifikasi profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang peneraan. Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Penera yang selanjutnya disebut Tim Penilai adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas untuk menilai prestasi kerja Penera. Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi_ nilai__butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh Penera dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan. Kompetensi adalah kemampuan yang disyaratkan untuk dapat melakukan kegiatan peneraan yang menyangkut aspek pengetahuan, _keterampilan dan/atau keahlian, serta sikap kerja tertentu yang relevan dengan tugas dan syarat jabatan. . Karya Tulis/Karya IImiah adalah tulisan hasil pokok pikiran, hasil penelitian, pengkajian, survei dan evaluasi yang disusun oleh perorangan atau kelompok di bidang peneraan. . Penghargaan/Tanda Jasa adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh pemerintah berupa Satyalancana Karyasatya sesuai peraturan perundang-undangan. Organisasi Profesi adalah organisasi profesi Penera. BABII... BAB IL RUMPUN JABATAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK Pasal 2 Jabatan Fungsional Penera termasuk dalam rumpun pengawas kualitas dan keamanan. Pasal 3 (1) Penera berkedudukan sebagai pelaksana teknis di bidang peneraan pada instansi pemerintah baik pusat maupun daerah. (2) Penera sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan jabatan karier, Pasal 4 Tugas pokok Jabatan Fungsional Penera yakni melakukan peneraan yang meliputi pengelolaan instalasi uji dan peralatan atau perlengkapan standar tera/tera ulang UTP, pelaksanaan tera dan tera ulang UTTP, pengujian UTTP, dan pengelolaan Cap Tanda Tera. BAB Ill INSTANSI PEMBINA DAN TUGAS INSTANSI PEMBINA Pasal 5 (1) Instansi Pembina Jabatan Fungsional Penera yaitu Kementerian Perdagangan. (2) Instansi Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas pembinaan Jabatan Fungsional Penera antara lain: a, menyusun ketentuan pelaksanaan dan ketentuan teknis Jabatan Fungsional Penera; b, menyusun pedoman formasi Jabatan Fungsional Penera; c. menetapkan standar kompetensi_ Jabatan Fungsional Penera; d. menetapkan kurikulum pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis Jabatan Fungsional Penera; ¢. melakukan pengkajian dan pengajuan tunjangan Jabatan Fungsional Penera; f, melakukan sosialisasi Jabatan Fungsional Penera, ketentuan pelaksanaannya dan __ketentuan teknisnya; g. menyelenggarakan pendidikan dan _pelatihan fungsional/teknis Jabatan Fungsional Penera; h. mengembangkan ... 7- h. mengembangkan sistem informasi Jabatan Fungsional Penera; i, memfasilitasi pelaksanaan Jabatan Fungsional Penera; j. memfasilitasi pembentukan organisasi_profesi Penera; k, memfasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi dan kode etik Penera; dan 1. melakukan monitoring dan evaluasi Jabatan Fungsional Penera. (3) Instansi pembina dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyampaikan hasil pelaksanaan _pembinaan Jabatan Fungsional Penera secara berkala sesuai dengan perkembangan pelaksanaan pembinaan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia dengan tembusan Kepala Badan Kepegawaian Negara. BAB IV JENJANG JABATAN DAN PANGKAT, GOLONGAN RUANG Pasal 6 (1) Jabatan Fungsional Penera, terdiri atas: a. Penera Keterampilan; dan b. Penera Keahlian. (2) Jenjang jabatan Penera Keterampilan dari yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi, yaitu: a. Penera Terampil; b. Penera Mahir; dan c, Penera Penyelia. (3) Jenjang jabatan Penera Keahlian dari yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi, yaitu: a. Penera Abli Pertama; b. Penera Abli Muda; dan c. Penera Abli Madya. (4) Pangkat, golongan ruang Penera Keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan jenjang jabatannya, yaitu: a. Penera Terampil, pangkat: 1. Pengatur (5) © ” 1. Pengatur, golongan ruang II/c; dan 2. Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d. b. Penera Mahir, pangkat: 1. Penata Muda, golongan ruang IlI/a; dan 2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang Il/b. c. Penera Penyelia, pangkat: 1, Penata, golongan ruang III/c; dan 2. Penata Tingkat I, golongan ruang Ill/d. Pangkat, golongan ruang Penera Keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sesuai dengan jenjang jabatannya, yaitu: a. Penera Ahli Pertama, pangkat: 1. Penata Muda, golongan ruang III/a; dan 2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang Il/b. b, Penera Ahli Muda, pangkat: 1. Penata, golongan ruang III/¢; dan 2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d. cc. Penera Ahli Madya, pangkat: 1. Pembina, golongan ruang IV/a; 2. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b; dan 3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/e. Pangkat, golongan ruang untuk masing-masing jenjang jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) ditentukan berdasarkan jumlah angka kredit yang ditetapkan. Penetapan jenjang jabatan untuk pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Penera ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit sehingga jenjang jabatan dan pangkat, golongan ruang dapat tidak sesuai dengan jenjang jabatan, pangkat dan golongan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5). BABY... BABV UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN Pasal 7 (1) Unsur kegiatan Jabatan Fungsional Penera yang dapat dinilai angka kreditnya, terdiri atas: a b. unsur utama; dan unsur penunjang. (2) Unsur utama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas: a. b. c. Pendidikan, meliputi: 1. pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/ gelar; 2. pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis Jabatan Fungsional = Penera_serta memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat; dan 3. pendidikan dan pelatihan Prajabatan Peneraan, meliputi: 1. pengelolaan instalasi uji dan peralatan atau perlengkapan standar dalam —_rangka tera/tera ulang UTTP; 2. pelayanan tera dan tera ulang UTTP; 3. pengujian UTTP dalam rangka pemberian Izin Tipe dan/atau Izin Tanda Pabrik; 4. pengujian ulang UTTP dalam hal adanya pengaduan; dan 5. pengelolaan Cap Tanda Tera. Pengembangan profesi, meliputi: 1. pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang peneraan; 2. penerjemahan/penyaduran buku dan bahan-bahan lain di bidang peneraan; dan 3. pembuatan ketentuan pelaksanaan dan ketentuan teknis di bidang peneraan. (3) Unsur penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri atas: a. b. pengajar/pelatih di bidang peneraan; peran serta dalam seminar, lokakarya, bimbingan teknis di bidang peneraan; keanggotaan dalam Tim Penilai; d. keanggotaan S10 - d. keanggotaan dalam organisasi profesi; ©. perolehan penghargaan/tanda jasa; dan f. perolehan gelar kesarjanaan lainnya. (4) Rincian kegiatan dan angka kredit masing-masing unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk Penera Keterampilan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan untuk Penera Keahlian sebagaimana tercantum dalam Lampiran Il yang merupakan agian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. BAB VI RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI DALAM PEMBERIAN ANGKA KREDIT Pasal 8 (1) Rincian kegiatan Penera Keterampilan sesuai dengan jenjang jabatan, sebagai berikut a. Penera Terampil, meliputi: 1, memeriksa material/bahan UTTP Besaran Massa Tingkat Kesulitan I; 2. menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Massa Tingkat Kesulitan I; 3. melakukan penjustiran UTTP Besaran Massa Tingkat Kesulitan I; 4. melakukan perhitungan hasil _pengujian UTTP Besaran Massa Tingkat Kesulitan I; 5. memeriksa material/bahan UTTP Besaran Panjang Tingkat Kesulitan I; 6. menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Panjang Tingkat Kesulitan I; 7. melakukan penjustiran UTTP Besaran Panjang Tingkat Kesulitan I; 8. melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Panjang Tingkat Kesulitan J; 9. memeriksa material/bahan UTTP Besaran Listrik dan Waktu lainnya Tingkat Kesulitan 1b 10. menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Listrik dan Waktu lainnya Tingkat Kesulitan I; 11. melakukan 11. 12, 13. 14. 15. 16. 1: 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. ai melakukan penjustiran UTIP Besaran Listrik dan Waktu lainnya Tingkat Kesulitan i Melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Listrik dan Waktu lainnya ‘Tingkat Kesulitan 1; memeriksa material/bahan UTTP Besaran Suhu Tingkat Kesulitan I; -menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Suhu Tingkat Kesulitan I; melakukan penjustiran UTTP Besaran Suhu ‘Tingkat Kesulitan 1; melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Suhu Tingkat Kesulitan I; memeriksa material/bahan UTTP Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan I; menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan J; melakukan penjustiran UTTP Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan I; melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan I; memeriksa material/bahan UTTP Besaran KLH Tingkat Kesulitan I; menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran KLH Tingkat Kesulitan I melakukan penjustiran UTTP Besaran KLH Tingkat Kesulitan I; melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran KLH Tingkat Kesulitan 1; memeriksa material/bahan UTTP Besaran Volume Tingkat Kesulitan I; menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Volume Tingkat Kesulitan 1; melakukan penjustiran UTTP Besaran Volume Tingkat Kesulitan 1; melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Volume Tingkat Kesulitan 1; 29, membubuhkan ... nao 29.membubuhkan atau menandai dengan Cap Tanda Tera; 30. menguji coba Cap Tanda Tera pada tapak tera; dan 31.melakukan perawatan dan pengamanan Cap ‘Tanda Tera. . Penera Mahir, meliputi: 1, memeriksa material/bahan UTTP Besaran Massa ‘Tingkat Kesulitan I; 2. menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Massa Tingkat Kesulitan Il; 3. melakukan penjustiran UTTP Besaran Massa Tingkat Kesulitan 1; 4. melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Massa Tingkat Kesulitan I; 5. memeriksa material/bahan UTTP Besaran Panjang Tingkat Kesulitan II; 6. menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Panjang Tingkat Kesulitan II; 7. melakukan penjustiran UTTP Besaran Panjang Tingkat Kesulitan Il; 8. melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Panjang Tingkat Kesulitan II; 9. memeriksa material/bahan UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan II untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 1 phase kelas 2; 10. menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan IL untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 1 phase kelas 2; 11.melakukan penjustiran UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan I] untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 1 phase kelas 2; 12.melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan IL untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 1 phase kelas 2; 13. memeriksa material/bahan UTTP Besaran Listril dan Waktu Tingkat Kesulitan II untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 1 phase kelas 2; 14, menguji . 14. 15. 16. iz. 18. 19, 20. 20 22. 23. 24, 25. 26. 2 -i8- menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan II untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 1 phase kelas 2; melakukan penjustiran UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan II untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 1 phase kelas 2; melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan Il untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 1 phase kelas 2; memeriksa material/bahan UTTP Besaran Listrik dan Waktu lainnya Tingkat Kesulitan U; menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Listrik dan Waktu lainnya ‘Tingkat Kesulitan II; melakukan penjustiran UTTP Besaran Listrik dan Waktu lainnya Tingkat Kesulitan 0; melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Listrik dan Waktu lainnya Tingkat Kesulitan I; memeriksa material/bahan UTTP Besaran Suhu Tingkat Kesulitan II; menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Suhu Tingkat Kesulitan II; melakukan penjustiran UTTP Besaran Suhu ‘Tingkat Kesulitan II; melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Suhu Tingkat Kesulitan II; -memeriksa material/bahan UTTP Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan I; menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan Il; melakukan penjustiran UTTP Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan I; 28. melakukan -14- 28.melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan II; 29,memeriksa material/bahan UTTP Besaran KLH Tingkat Kesulitan 30, menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran KLH Tingkat Kesulitan Il; 31. melakukan penjustiran UTTP Besaran KLH Tingkat Kesulitan I; 32. melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran KLH Tingkat Kesulitan Il; 33, memeriksa material/bahan UTTP Besaran Volume Tingkat Kesulitan Il; 34. menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Volume Tingkat Kesulitan I]; 35.melakukan penjustiran UTTP Besaran Volume Tingkat Kesulitan II; 36. melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Volume Tingkat Kesulitan Il; 37.membuat konsep surat keterangan_hasil pengujian UTTP; dan 38, menyeleksi cap tanda tera yang sudah tidak berlaku lagi = atau.—shabis._— masa pembubuhannya untuk dirusak tapak teranya. Penera Penyelia, meliputi: 1. mengkondisikan kebersihan ruangan, suhu, kelembaban dan tekanan udara instalasi uji dalam rangka tera/tera ulang UTTP; 2. meneliti seluruh dokumen peralatan yang sudah digunakan dalam _ pelaksanaan tera/tera ulang UTTP; 3. menyusun laporanteknis —_kegiatan pelaksanaan tera/tera ulang UTTP; 4, menguji konstruksi UTTP baru Besaran Massa Tingkat Kesulitan I; 5, menguji konstruksi UTTP baru Besaran Massa Tingkat Kesulitan Il; 6. menguji konstruksi UTTP baru Besaran Panjang Tingkat Kesulitan I; 7. menguji ... 10. ti, 12. 13, 14. 15. 16. 17. 18. 19, 20. 21 22. = i5i- menguji_konstruksi UTTP baru Besaran Panjang Tingkat Kesulitan II; menguji konstruksi UTTP baru Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan II untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 1 phase kelas 2; menguji konstruksi UTTP baru Besaran Listrik’ dan Waktu Tingkat Kesulitan II untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 1 phase kelas 2; menguji konstruksi UTTP baru Besaran Listrik dan Waktu lainnya Tingkat Kesulitan a menguji konstruksi UTTP baru Besaran Listrik dan Waktu lainnya Tingkat Kesulitan 0; menguji konstruksi UTTP baru Besaran Suhu Tingkat Kesulitan 1; .menguji_konstruksi UTTP baru Besaran Suhu Tingkat Kesulitan II; menguji konstruksi UTTP baru Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan I; menguji konstruksi UTTP baru Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan Il; menguji konstruksi UTTP baru Besaran KLH ‘Tingkat Kesulitan 1; menguji konstruksi UTTP baru Besaran KLH ‘Tingkat Kesulitan Il; menguji_konstruksi UTTP baru Besaran Volume Tingkat Kesulitan I; menguji_konstruksi UTTP baru Besaran Volume Tingkat Kesulitan Il; menyusun teknis pelaksanaan sidang tera ulang; -melakukan pengelolaan uang tera sidang tera ulang; menyusun laporan kegiatan tera atau tera ulang UTTP; 23. pengujian ... -16- 23, pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran Massa Tingkat Kesulitan I; 24. pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran Panjang Tingkat Kesulitan I; 25. pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan I; 26. pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran Suhu Tingkat Kesulitan I; 27. pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan I; 28. pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin ‘Tipe Besaran KLH Tingkat Kesulitan I; dan 29. pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran Volume Tingkat Kesulitan 1 (2) Rincian kegiatan Penera Keahlian sesuai dengan jenjang jabatan, sebagai berikut: a. Penera Abli Pertama, meliputi: 1. memeriksa material/bahan UTTP Besaran Massa Tingkat Kesulitan III; 2. menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Massa Tingkat Kesulitan III; 3. melakukan penjustiran UTTP Besaran Massa Tingkat Kesulitan III; 4, melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Massa Tingkat Kesulitan Ill; 5. memeriksa material/bahan UTTP Besaran Panjang Tingkat Kesulitan IN; 6. menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Panjang Tingkat Kesulitan III; 7. melakukan penjustiran UTTP Besaran Panjang Tingkat Kesulitan Il; 8. melakukan perhitungan hasil _pengujian UTTP Besaran Panjang Tingkat Kesulitan 11; 9, memeriksa 10. 1 12, 13. 14, 16. 17, 18. -17- memeriksa material/bahan UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan II] untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 1 phase kelas 0,5-1; menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan Il untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 1 phase kelas 0,5- 4; .melakukan penjustiran UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan II untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 1 phase kelas 0,5-1; melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan Il untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 1 phase kelas 0,5- 1, memeriksa material/bahan UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan III untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,008-0,05; menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan [Il untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,008-0,05; melakukan penjustiran UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan Il untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,008-0,05; melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan II untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,008-0,05; memeriksa material/bahan UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan Il untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,1-0,2; menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan IIT untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,1- 0,25 19, melakukan ... 19, 20. De 22. 23. 24, 25. 26. 27. -18- melakukan penjustiran UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan III untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,1-0,2; .melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan III untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,1- 0,2; memeriksa material/bahan UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan I untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,5-2; menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan Ill untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,5- 2; melakukan penjustiran UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan Il untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,5-2; melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan Il untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,5- 2; memeriksa material/bahan UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan II untuk kWh Mckanik/pasca bayar jenis Energi Meter 1 phase kelas 0,5-1; menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan II untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 1 phase kelas 0,5- ag melakukan penjustiran UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan Ill untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 1 phase kelas 0,5-1; 28. melakukan ... 28. 29. 30. Sl. 32. 33 34. 35. 36. -is- melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan Ill untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 1 phase kelas 0,5- 4; memeriksa material/bahan UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan II untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,008-0,05; menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan Ill untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,008-0,05; melakukan penjustiran UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan II untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,008-0,05; melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan Il untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,008-0,05; memeriksa material/bahan UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan III untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,1-0,2; menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan III untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,1- 0,2; melakukan penjustiran UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan IIT untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,1-0,2; melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan II untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,1- 0,2; 37. memeriksa . 37. 38, 39, 40. 41, 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49, -20- memeriksa material/bahan UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan Ill untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,5-2; .menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan Il untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,5- Zp melakukan penjustiran UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan I untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,5-2; melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan Il untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,5- 25 memeriksa material/bahan UTTP Besaran Listrik dan Waktu lainnya Tingkat Kesulitan m; menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Listrik dan Waktu lainnya Tingkat Kesulitan II; melakukan penjustiran UTTP Besaran Listrik dan Waktu lainnya Tingkat Kesulitan 1; melakukan perhitungan hasil _pengujian UTTP Besaran Listrik dan Waktu lainnya Tingkat Kesulitan III; memeriksa material/bahan UTTP Besaran Suhu Tingkat Kesulitan III; menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Suhu Tingkat Kesulitan Ill; melakukan penjustiran UTTP Besaran Suhu Tingkat Kesulitan Il; melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Suhu Tingkat Kesulitan II]; memeriksa material/bahan UTTP Besaran ‘Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan Ill; 50. menguji ... -21- 50.menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan II]; Si.melakukan penjustiran UTTP Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan I; 52.melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan II; 53.memeriksa material/bahan UTTP Besaran KLH Tingkat Kesulitan Ill; 54.menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran KLH Tingkat Kesulitan Ill; 55. melakukan penjustiran UTTP Besaran KLH Tingkat Kesulitan II; 56.melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran KLH Tingkat Kesulitan III; 57.memeriksa material/bahan UTTP Besaran Volume Tingkat Kesulitan III; 58.menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Volume Tingkat Kesulitan III; 59.melakukan penjustiran UTTP Besaran Volume Tingkat Kesulitan III; 60.melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Volume Tingkat Kesulitan III; 61.membubuhkan atau menandai dengan cap tanda tera; 62. pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin ‘Tipe Besaran Massa Tingkat Kesulitan Il; 63. pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran Massa Tingkat Kesulitan IIT; 64. pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran Panjang Tingkat Kesulitan II; 65. pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran Panjang Tingkat Kesulitan III; 66. pengujian ... -22- 66. pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan Il; 67. pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan Ill; 68. pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran Suhu Tingkat Kesulitan Il; 69. pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran Suhu Tingkat Kesulitan II; 70. pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan Il; 7\.pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan III; 72.pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran KLH Tingkat Kesulitan II; 73.pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran KLH Tingkat Kesulitan III; 74.pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran Volume Tingkat Kesulitan Il; 75. pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran Volume Tingkat Kesulitan III; dan 76. melakukan perawatan dan pengamanan cap tanda tera. b. Penera Abli Muda, meliputi: 1, mengkondisikan kebersihan ruangan, suhu, kelembaban dan tekanan udara instalasi uji dalam rangka tera/tera ulang UTTP; 2. meneliti ... 10. ql. 12. 13. 14. 15. 16. 17, -23- meneliti seluruh dokumen peralatan yang sudah digunakan dalam _pelaksanaan tera/tera ulang UTTP; menyusun laporanteknis —_kegiatan pelaksanaan tera/tera ulang UTTP; menyusun laporan pengelolaan peralatan atau perlengkapan standar dalam rangka tera/tera ulang UTTP; menguji konstruksi UTTP baru Besaran Massa Tingkat Kesulitan Ill; memeriksa material/bahan UTTP Besaran Massa Tingkat Kesulitan IV; menguji sifat, ukur, takar dan timbang, UTTP Besaran Massa Tingkat Kesulitan IV; melakukan penjustiran UTTP Besaran Massa Tingkat Kesulitan IV; melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Massa Tingkat Kesulitan IV; menguji konstruksi UTTP baru Besaran Panjang Tingkat Kesulitan III; memeriksa material/bahan UTTP Besaran Panjang Tingkat Kesulitan IV; menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Panjang Tingkat Kesulitan IV; melakukan penjustiran UTTP Besaran Panjang Tingkat Kesulitan IV; melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Panjang Tingkat Kesulitan IV; menguji konstruksi UTTP Besaran_Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan III untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 1 phase kelas 0,5-1; menguji_konstruksi UTTP baru Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan Il untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,008-0,05; menguji konstruksi UTTP baru Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan II untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,1-0,2; 18. menguji ... 18. 19, 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31: -24- menguji konstruksi UTTP baru Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan IIL untuk kWh Elektronik/pra bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,5-2; menguji konstruksi UTTP Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan III untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 1 phase kelas 0,5-1; menguji konstruksi UTTP baru Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan III untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,008-0,05; menguji_konstruksi UTTP baru Besaran Listrik dan Waktu Tingket Kesulitan III untuk kWh Mckanik/pasca bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,1-0,2; menguji_ konstruksi UTTP baru Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan Il untuk kWh Mekanik/pasca bayar jenis Energi Meter 3 phase kelas 0,5-2; menguji konstruksi UTTP baru Besaran Listrik dan Waktu lainnya Tingkat Kesulitan mM; memeriksa material/bahan UTTP Besaran Listrik dan Waktu lainnya Tingkat Kesulitan IV; menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Listrik dan Waktu lainnya ‘Tingkat Kesulitan IV; melakukan penjustiran UTTP Besaran Listrik dan Waktu lainnya Tingkat Kesulitan IV; melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Listrik dan Waktu lainnya ‘Tingkat Kesulitan IV; menguji konstruksi UTTP baru Besaran Suhu Tingkat Kesulitan II, memeriksa material/bahan UTTP Besaran Suhu Tingkat Kesulitan IV; menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Suhu Tingkat Kesulitan IV; melakukan penjustiran UTTP Besaran Suhu ‘Tingkat Kesulitan IV; 32, melakukan ... 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41, 42, 43, 44. 45. 46. 47. 48. - 25 - melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Suhu Tingkat Kesulitan IV; menguji_ konstruksi UTTP baru Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan 1; memeriksa material/bahan UTTP Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan IV; menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan IV; melakukan penjustiran UTTP Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan IV; melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan IV; menguji konstruksi UTTP baru Besaran KLH Tingkat Kesulitan Ill; memeriksa material/bahan UTTP Besaran KLH Tingkat Kesulitan IV; menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran KLH Tingkat Kesulitan IV; melakukan penjustiran UTTP Besaran KLH ‘Tingkat Kesulitan IV; melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran KLH Tingkat Kesulitan IV; menguji_konstruksi UTTP baru Besaran Volume Tingkat Kesulitan I]; memeriksa material/bahan UTTP Besaran Volume Tingkat Kesulitan IV; menguji sifat, ukur, takar dan timbang UTTP Besaran Volume Tingkat Kesulitan IV; melakukan penjustiran UTTP Besaran Volume Tingkat Kesulitan IV; melakukan perhitungan hasil pengujian UTTP Besaran Volume Tingkat Kesulitan IV; melakukan tugas di daerah yang sukar dijangkau transportasi_ dan komunikasi serta distribusi penduduk terpencar dan jarang; 49, menghimpun. 49. 50. 51. 52. 58 54. 55. 56. of: 58. 59. 60. 61. 62. - 26 - menghimpun data teknis dan spesifikasi UTTP Tingkat Kesulitan 1; menghimpun data teknis dan spesifikasi UTTP Tingkat Kesulitan Il; menghimpun data teknis dan spesifikasi UTTP Tingkat Kesulitan III; menghimpun data teknis dan spesifikasi UTTP Tingkat Kesulitan IV; membuat laporan hasil Pengujian UTTP dalam rangka pemberian Izin Tipe dan/atau Izin Tanda Pabrik; melakukan pengujian ulang UTTP dalam hal adanya pengaduan indikasi penyimpangan sifat ukur UTTP tingkat kesulitan I; melakukan pengujian ulang UTTP dalam hal adanya pengaduan indikasi penyimpangan sifat ukur UTTP tingkat kesulitan II; membuat laporan hasil pengujian ulang UTTP yang diindikasi adanya penyimpangan UTTP tingkat kesulitan I; membuat laporan hasil pengujian ulang UTTP yang diindikasi adanya penyimpangan UTTP tingkat kesulitan Il; menyampaikan paparan hasil pengujian ulang UTTP yang diindikasi adanya penyimpangan UTTP tingkat kesulitan I kepada pihak lain; menyampaikan paparan hasil pengujian ulang UTTP yang diindikasi adanya penyimpangan UTTP tingkat kesulitan II kepada pihak lain; memberikan keterangan ahli di persidangan untuk menjelaskan kebenaran sifat ukur berdasarkan hasil pengujian ulang UTTP yang diindikasi adanya penyimpangan UTTP tingkat kesulitan I; Memberikan keterangan ahli di persidangan untuk menjelaskan kebenaran sifat ukur berdasarkan hasil pengujian ulang UTTP yang diindikasi adanya penyimpangan UTTP tingkat kesulitan Il; dan mendesain cap tanda tera untuk tahun mendatang; dan 63. menyampaikan ... -27- 63. menyampaikan analisis perubahan desain cap tanda tera. Penera Ahli Madya, meliputi: 1. menganalisis unjuk kerja instalasi uji dalam rangka tera/tera ulang UTTP; 2. menguji konstruksi UTTP baru Besaran Massa Tingkat Kesulitan IV; 3. menguji konstruksi UTTP baru Besaran Panjang Tingkat Kesulitan IV; 4. menguji konstruksi UTTP baru Besaran Listrik dan Waktu lainnya Tingkat Kesulitan IV; 5. menguji konstruksi UTTP baru Besaran Suhu Tingkat Kesulitan IV; 6. menguji konstruksi UTTP baru Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan IV; 7. menguji konstruksi UTTP baru Besaran KLH Tingkat Kesulitan IV; 8. menguji konstruksi UTTP baru Besaran Volume Tingkat Kesulitan IV; 9. menera atau menera ulang UTIP yang dipergunakan untuk mengukur bahan/ komoditi yang dapat membahayakan jiwa/ cacat badan; 10. menyaksikan peragaan UTTP di luar negeri (witness); li.melakukan studi literatur atau studi banding UTTP Tingkat Kesulitan I yang akan diteliti; 12.melakukan studi literatur atau studi banding UTTP Tingkat Kesulitan II yang akan diteliti; 13.melakukan studi literatur atau studi banding UTTP Tingkat Kesulitan I yang akan diteliti; 14,melakukan studi literatur atau studi banding UTTP Tingkat Kesulitan IV yang akan diteliti; 15.pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin ‘Tipe Besaran Massa Tingkat Kesulitan IV; 16. pengujian ... -28- 16. pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran Panjang Tingkat Kesulitan IV; 17.pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin ‘Tipe Besaran Listrik dan Waktu Tingkat Kesulitan IV; 18. pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran Suhu Tingkat Kesulitan IV; 19. pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin ‘Tipe Besaran Tekanan, Gaya dan Momen Gaya Tingkat Kesulitan IV; 20. pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran KLH Tingkat Kesulitan IV; 21.pengujian terhadap UTTP dalam rangka penerbitan Izin Tanda Pabrik dan/atau Izin Tipe Besaran Volume Tingkat Kesulitan IV; 22. menganalisis hasil Pengujian UTTP dalam rangka pemberian Izin Tipe dan/atau Izin ‘Tanda Pabri 23. melakukan pengujian ulang UTTP dalam hal adanya pengaduan indikasi penyimpangan sifat ukur UTTP tingkat kesulitan III; 24, melakukan pengujian ulang UTTP dalam hal adanya pengaduan indikasi penyimpangan sifat ukur UTTP tingkat kesulitan IV; 25.membuat laporan hasil pengujian ulang UTTP yang diindikasi adanya penyimpangan UTTP tingkat kesulitan III; 26.membuat laporan hasil pengujian ulang UTTP yang diindikasi adanya penyimpangan UTTP tingkat kesulitan IV; 27.menyampaikan paparan hasil pengujian ulang UTTP yang diindikasi adanya penyimpangan UTTP tingkat kesulitan Il kepada pihak lain; 28.menyampaikan paparan hasil pengujian ulang UTTP yang diindikasi adanya penyimpangan UTTP tingkat kesulitan IV kepada pihak lain; 29. memberikan ... - 29 - 29, memberikan keterangan ahli di persidangan untuk menjelaskan kebenaran sifat ukur berdasarkan hasil pengujian ulang UTTP yang diindikasi adanya penyimpangan UTTP tingkat kesulitan III; 30, memberikan keterangan ahli di persidangan untuk menjelaskan kebenaran sifat ukur berdasarkan hasil pengujian ulang UTTP yang diindikasi adanya penyimpangan UTTP tingkat kesulitan IV; dan 31, menyampaikan analisis perubahan desain cap tanda tera. (3) Penera yang melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau ayat (2), diberikan nilai angka kredit sebagaimana tercantum dalam Lampiran I atau Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (4) Penera ‘Terampil sampai dengan Penera Penyelia yang melaksanakan kegiatan pengembangan profesi dan penunjang kegiatan Penera, diberikan nilai angka kredit sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (8) Penera Ahli Pertama sampai dengan Penera Ahli Madya yang = melaksanakan _—ikegiatan pengembangan profesi dan penunjang kegiatan Penera, diberikan nilai angka kredit sebagaimana tercantum dalam Lampiran If yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ir Pasal 9 Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Penera yang sesuai dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) atau ayat (2), maka Penera yang berada satu tingkat di atas atau satu tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan tersebut berdasarkan penugasan secara tertulis dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan. Pasal 10 Penilaian angka kredit pelaksanaan —_tugas. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ditetapkan sebagai berikut: a. Penera -30- a. Penera yang melaksanakan kegiatan satu tingkat di atas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan scbesar 80% (delapan puluh persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan, sebagaimana tercantum dalam Lampiran I atau Lampiran Il yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. b. Penera yang melaksanakan tugas kegiatan satu tingkat di bawah jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan 100% (seratus persen) sama dengan angka kredit dari setiap butir kegiatan, sebagaimana tercantum dalam Lampiran I atau Lampiran Il yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 11 (1) Pada awal tahun, setiap Penera wajib menyusun Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang akan dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun berjalan. (2) SKP disusun berdasarkan tugas pokok Penera yang bersangkutan sesuai dengan jenjang jabatannya. (3) Penera yang melaksanakan kegiatan satu tingkat diatas atau satu tingkat dibawah jenjang jabatannya dinilai sebagai tugas tambahan. (4) SKP yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disetujui dan ditetapkan oleh Pimpinan Unit Kerja. (5) Untuk kepentingan dinas, SKP yang telah disetujui dapat dilakukan penyesuaian. Pasal 12 (1) Jumlah angka kredit kumulatif paling rendah yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan jabatan/ pangkat Penera, untuk: a. Penera dengan pendidikan Diploma III (DIII) scbagaimana tercantum dalam Lampiran III; b. Penera dengan pendidikan Sarjana (81) sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV; c. Penera dengan pendidikan Magister (82) scbagaimana tercantum dalam Lampiran V; d. Penera dengan pendidikan Doktor (83) sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI; yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (2) Jumlah 81 - (2) Jumlah angka kredit kumulatif paling rendah sebagaimana dimaksud pada ayat (1): a. paling rendah 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur utama, tidak termasuk pendidikan; dan b. paling tinggi 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang, Pasal 13 (1) Penera Abli Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang Ill/b yang akan naik jenjang jabatan dan pangkat menjadi Penera Ahli Muda, pangkat Penata, golongan ruang III/c angka kredit yang disyaratkan paling kurang 2 (dua) dari unsur pengembangan profesi. (2) Penera Ahli Muda, pangkat Penata, golongan ruang Ul/e yang akan naik pangkat menjadi Penata Tingkat I, golongan ruang IlI/d angka kredit yang disyaratkan paling kurang 4 (empat) dari unsur pengembangan profesi. (3) Penera Abli Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang Ill/d yang akan naik jenjang jabatan dan pangkat menjadi Penera Ahli Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a angka kredit yang disyaratkan paling kurang 6 (enam) dari unsur pengembangan profesi. (4) Penera Ahli Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang akan naik pangkat menjadi Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b angka kredit yang disyaratkan paling kurang 8 (delapan) dari unsur pengembangan profesi. (5) Penera Ahli Madya, pangkat Pembina Tingkat 1, golongan ruang IV/b yang akan naik pangkat menjadi Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/e angka kredit yang disyaratkan paling kurang 12 (dua belas) dari pengembangan profesi. Pasal 14 (1) Penera yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/ pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit diperhitungkan untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat berikutnya. (2) Penera ... -32- (2) Penera yang telah memenuhi atau melebihi angka kredit yang disyaratkan untuk —_kenaikan jabatan/pangkat pada tahun pertama dalam masa jabatan/pangkat yang didudukinya, pada tahun kedua dan seterusnya diwajibkan memenuhi paling kurang 20% (dua puluh persen) angka kredit dari jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat yang berasal dari kegiatan peneraan. Pasal 15 (1) Penera Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang Ill/d, setiap tahun sejak menduduki pangkatnya diwajibkan _memenuhi paling sedikit 10 (sepuluh) angka kredit dari kegiatan peneraan. (2) Penera Ahli Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c, setiap tahun sejak menduduki pangkatnya diwajibkan memenuhi paling sedikit 20 (dua puluh) angka kredit dari kegiatan peneraan. Pasal 16 (1) Penera yang secara bersama-sama membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang peneraan, diberikan angka kredit dengan ketentuan sebagai berikut: a. apabila terdiri atas 2 (dua) orang penulis maka pembagian angka kreditnya adalah 60% (enam puluh persen) bagi penulis utama dan 40% (empat puluh persen) untuk penulis pembantu; b. apabila terdiri atas 3 (tiga) orang penulis maka pembagian angka kreditnya adalah 50% (lima puluh persen) bagi penulis utama dan masing- masing 25% (dua puluh lima persen) untuk penulis pembantu; dan c. apabila terdiri atas 4 (empat) orang penulis maka pembagian angka kreditnya adalah 40% (empat puluh persen) bagi penulis utama dan masing-masing 20% (dua puluh persen) untuk penulis pembantu. (2) Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling banyak 3 (tiga) orang. BAB VIL... BAB VII PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT Pasal 17 (1) Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, setiap Penera wajib mencatat atau menginventarisasi seluruh kegiatan yang dilakukan dan mengusulkan Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) (2) Setiap Penera mengusulkan secara hirarki DUPAK kepada pejabat yang berwenang paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun. (3) Penera yang dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya, penilaian dan penetapan angka kredit dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil. BAB VII PEJABAT YANG BERWENANG MENETAPKAN ANGKA KREDIT, TIM PENILAI, DAN PEJABAT YANG MENGUSULKAN ANGKA KREDIT Bagian Kesatu Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit Pasal 18 Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, yaitu: a. Pejabat Pimpinan ‘Tinggi Madya yang membidangi Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan bagi Penera Ahli Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b dan pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/e di lingkungan —_ Kementerian Perdagangan, Provinsi, dan Kabupaten/Kota; b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi Metrologi Kementerian Perdagangan bagi Penera Terampil, pangkat Pengatur, golongan ruang II/c, sampai dengan Penera Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang IlI/d dan Penera Ahli Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang Ul/a sampai dengan Penera Abli Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan Kementerian Perdagangan; c. Sekretaris ... -34- c. Sekretaris Daerah Provinsi atau Pejabat Pimpinan ‘Tinggi Pratama yang ditunjuk yang membidangi perdagangan bagi Penera Terampil, pangkat Pengatur, golongan ruang II/e sampai dengan Penera Penyelia, pangkat Penata ‘Tingkat I, golongan ruang IlI/d dan Penera Ahli Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Penera Abli Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan Provinsi; dan d. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk yang membidangi perdagangan bagi Penera Terampil, pangkat Pengatur, golongan ruang II/e sampai dengan Penera Penyelia, Pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang IlI/d dan Penera Ahli Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Penera Ahli Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a_ di_lingkungan Kabupaten/Kota. Bagian Kedua Tim Penilai Pasal 19 Dalam menjalankan —_kewenangannya, _pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, dibantu oleh: a, Tim Penilai bagi Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan yang selanjutnya disebut Tim Penilai Pusat; b. Tim Penilai bagi Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi Metrologi__—- Kementerian Perdagangan yang selanjutnya disebut Tim Penilai Unit Kerja; c. Tim Penilai bagi Sekretaris Daerah Provinsi atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk yang membidangi perdagangan yang selanjutnya disebut Tim Penilai Provinsi; dan d. Tim Penilai ~~ bagi._~—Sekretaris. ~— Daerah Kabupaten/Kota atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk yang membidangi perdagangan yang selanjutnya disebut Tim Penilai Kabupaten/Kota. Pasal ... a (2) (3) @) (5) (6) qa) -35- Pasal 20 Tim Penilai terdiri atas unsur teknis yang membidangi peneraan, unsur kepegawaian, dan Penera. Susunan keanggotaan Tim Penilai, sebagai berikut: a. seorang Ketua merangkap anggota; b. seorang Wakil Ketua merangkap anggota; c. seorang Sekretaris merangkap anggota; dan d. paling kurang 4 (empat) orang anggota. Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c harus berasal dari unsur kepegawaian. Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d, paling sedikit 2 (dua) orang dari Penera. Apabila jumlah Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak dapat dipenuhi dari Penera, dapat diangkat dari Pegawai Negeri Sipil lain yang memiliki kompetensi untuk menilai prestasi kerja Penera. Syarat untuk menjadi Anggota, yakni: a, menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan jabatan/pangkat Penera yang dinilai; b. memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja Penera; dan c. dapat aktif melakukan penilaian. Pasal 21 Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai ditetapkan oleh: a, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan untuk Tim Penilai Pusat; b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi Metrologi Kementerian Perdagangan untuk Tim Penilai Unit Kerja; c. Sekretaris Daerah Provinsi atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk yang membidangi perdagangan untuk Tim Penilai Provinsi; dan d. Sekretaris... - 36 - d. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk yang membidangi perdagangan yang untuk Tim Penilai Kabupaten/ Kota. (2) Apabila Tim Penilai Provinsi belum dapat dibentuk, penilaian prestasi kerja Penera dapat dimintakan kepada Tim Penilai Provinsi lain terdekat atau Tim Penilai Unit Kerja. (3) Apabila Tim Penilai Kabupaten/Kota belum dapat dibentuk, penilaian prestasi kerja Penera dapat dimintakan kepada Tim Penilai Kabupaten/Kota lain terdekat, Tim Penilai Provinsi yang bersangkutan, Tim Penilai Provinsi lain terdekat, atau Tim Penilai Unit Kerja. Pasal 22 (1) Masa jabatan Anggota Tim Penilai selama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya. (2) Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi Anggota Tim Penilai dalam 2 (dua) masa jabatan berturut- turut, dapat diangkat kembali setelah melampaui masa tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan. (3) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang ikut dinilai, Ketua Tim Penilai dapat mengangkat Anggota Tim Penilai pengganti. (4) Anggota Tim Penilai Pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diangkat dari Pegawai Negeri Sipil lain yang memiliki kompetensi untuk menilai prestasi kerja Penera. Pasal 23 Tata kerja Tim Penilai dan tata cara penilaian angka kredit Penera ditetapkan oleh Menteri Perdagangan sclaku Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Fungsional Penera. Bagian Ketiga Pejabat Yang Mengusulkan Penetapan Angka Kredit Pasal... -37- Pasal 24 Usul penetapan angka kredit Penera diajukan oleh: a. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi kepegawaian Kementerian Perdagangan, Sckretaris Daerah Provinsi atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk yang —membidangi perdagangan, dan —‘Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk yang —membidangi perdagangan kepada Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi Standardisasi_ dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan bagi Penera Ahli Madya, pangkat Pembina Tingkat 1, golongan ruang IV/b dan Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c di lingkungan Kementerian Perdagangan, Provinsi, dan Kabupaten/Kota; b. Pejabat Administrator yang = membidangi kepegawaian pada unit Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi Metrologi Kementerian Perdagangan kepada Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi Metrologi Kementerian Perdagangan, bagi Penera Terampil, pangkat Pengatur, golongan ruang II/c sampai dengan Penera Penyelia, pangkat Penata ‘Tingkat 1, golongan ruang III/d dan bagi Penera Ahli Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Penera Ahli Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan Kementerian Perdagangan; c. Paling rendah Pejabat| Administrator yang membidangi kepegawaian pada unit kerja Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi perdagangan kepada Sckretaris Daerah Provinsi atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk yang membidangi perdagangan bagi Penera Terampil, pangkat Pengatur, golongan ruang II/c sampai dengan Penera Penyelia, Pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang IlI/d dan bagi Penera Ahli Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Penera Ahli Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan Provinsi; dan d. Paling ... - 38 - d. Paling rendah Pejabat~Aministrator yang membidangi kepegawaian pada unit kerja Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi perdagangan kepada Sekretaris_ Daerah Kabupaten/Kota atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk yang membidangi perdagangan bagi Penera Terampil, pangkat Pengatur, golongan ruang II/c sampai dengan Penera Penyelia, Pangkat Penata Tingkat 1, golongan ruang III/d dan bagi Penera Ahli Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Penera Abhli Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a__ di_lingkungan Kabupaten/Kota. Pasal 25 (1) Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, digunakan untuk mempertimbangkan kenaikan jabatan dan/atau pangkat Penera sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit tidak dapat diajukan keberatan oleh Penera yang bersangkutan. BAB IX PENGANGKATAN DALAM JABATAN Pasal 26 Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Penera ditetapkan pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 27 (1) Pengangkatan pertama kali Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Penera Keterampilan harus memenuhi syarat: a. berijazah Diploma III (DIll) jurusan teknik atau Matematika dan Imu Pengetahuan Alam (MIpA); b. pangkat paling rendah Pengatur, golongan ruang Il/c; c, mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional Penera Keterampilan; d. mengikuti uji kompetensi dan memperoleh sertifikat kompetensi; e. telah ... (2) (3) (4) -39- e. telah ditetapkan sebagai Pegawai Berhak dan memperoleh Surat Keputusan Pejabat Pimpinan ‘Tinggi Madya yang membidangi Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan tentang Penetapan Pegawai Berhak; dan f, setiap unsur penilaian prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. Pengangkatan pertama kali Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Penera Keahlian harus memenuhi syarat: a. berijazah paling rendah Sarjana (S1)/DIV jurusan teknik atau Matematika dan Imu Pengetahuan Alam (MIPA); b. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a; c. mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional Penera Keahlian; d. mengikuti uji kompetensi dan memperoleh sertifikat kompetensi; e. telah ditetapkan sebagai Pegawai Berhak dan memperoleh Surat Keputusan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan tentang Penetapan Pegawai Berhak; dan f. setiap unsur penilaian prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakchir. Pengangkatan pertama kali dalam Jabatan Fungsional Penera sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) merupakan pengangkatan untuk mengisi lowongan formasi dari Calon Pegawai Negeri Sipil. Calon Pegawai Negeri Sipil dengan formasi jabatan Penera setelah diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil paling lama 2 (dua) tahun, harus mengiluti dan lulus pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Penera dan uji kompetensi. (5) Pegawai ... -40- (5) Pegawai Negeri Sipil yang telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional Penera dan uji kompetensi harus diusulkan untuk ditetapkan sebagai Pegawai Berhak kepada Pejabat Pimpinan ‘Tinggi Madya yang membidangi Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan. (6) Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (5) setelah ditetapkan sebagai Pegawai Berhak, paling lama 1 (satu) tahun harus diangkat dalam Jabatan Fungsional Penera, Pasal 28 (1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam Jabatan Fungsional Penera dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut: a. memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dan ayat (2); b. memiliki pengalaman di bidang peneraan paling kurang 2 (dua) tahun; dan c. usia paling tinggi 52 (lima puluh dua) tahun. (2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang dimilikinya, dan jenjang jabatan ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit (3) Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dari unsur utama dan dapat ditambah dari unsur penunjang. Pasal 29 (1) Penera Keterampilan yang memperoleh ijazah Sarjana (S1)/Diploma (DIV) dapat diangkat dalam jabatan Penera Keahlian, apabila memenuhi syarat sebagai berikut: a. berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV (DIV) jurusan teknik atau Matematika dan Imu Pengetahuan Alam (MIPA); b, mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional Penera Keahlian; c, mengikuti dan lulus uji kompetensi Penera Keahlian; dan d, memenuhi -41- d. memenuhi jumlah angka kredit kumulatif yang ditentukan. (2) Penera Keterampilan yang akan diangkat menjadi Penera Keahlian diberikan angka kredit dari ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV (DIV) ditambah angka kredit kumulatif sebesar 65% (enam puluh lima persen) yang berasal dari pendidikan dan pelatihan, kegiatan peneraan dan pengembangan profesi dengan tidak memperhitungkan angka kredit dari unsur penunjang. BAB X UJI KOMPETENSI Pasal 30 (1) Untuk — meningkatkan — kompetensi dan profesionalisme Penera yang akan naik jenjang jabatan harus mengikuti dan lulus uji kompetensi. (2) Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Menteri Perdagangan selaku Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Fungsional Penera. BAB XI FORMASI Pasal 31 (1) Disamping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 28, dan Pasal 29, pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Penera dilaksanakan sesuai formasi. (2) Penetapan formasi Jabatan Fungsional Penera didasarkan pada indikator, antara lain: a. potensi UTTP; b. tingkat kesulitan; c. jangkauan wilayah; dan dd. resiko. (8) Penetapan formasi Jabatan Fungsional Penera didasarkan pada analisis beban kerja. BAB XII PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN Bagian ... -42- Bagian Kesatu Pembebasan Sementara Pasal 32 (1) Penera ‘Terampil, pangkat Pengatur, golongan ruang II/c sampai dengan Penera Penyelia, pangkat Penata, golongan ruang Ill/c dan Penera Abli Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang Il/a sampai dengan Penera Ahli Madya, pangkat Pembina Tingkat 1, golongan ruang 1V/b, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak menduduki jabatan/pangkat tidak dapat memenuhi angka kredit untuk —_kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi. (2) Penera Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak menduduki pangkat tidak dapat memenuhi angka kredit paling kurang 10 (sepuluh) dari kegiatan peneraan. (3) Penera Ahli Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak menduduki pangkat tidak dapat memenuhi angka kredit paling kurang 20 (dua puluh) dari kegiatan peneraan dan pengembangan profesi. (4) Sclain pembebasan sementara _sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), Penera dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila: a. diberhentikan sementara dari Pegawai Negeri Sipil; b. ditugaskan secara penuh di luar Jabatan Fungsional Penera; c. menjalani cuti di Iuar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan anak keempat dan seterusnya; atau d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, Bagian -43- Bagian Kedua Pengangkatan Kembali Pasal 33 (1) Penera yang dibebaskan sementara karena tidak dapat memenuhi angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Penera setelah memenuhi angka kredit yang disyaratkan paling lama 1 (satu) tahun. (2) Penera yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (4) huruf a, dapat diangkat Kembali dalam Jabatan Fungsional Penera apabila pemeriksaan oleh yang berwajib telah selesai atau telah ada putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan ternyata bahwa yang bersangkutan tidak bersalah. (3) Penera Ahli Pertama, Ahli Muda, dan Penera Keterampilan yang dibebaskan _sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (4) huruf b, dapat diangkat kembali ke dalam Jabatan Fungsional Penera paling tinggi berusia 56 (lima puluh enam) tahun. (4) Penera Ahli Madya yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (4) huruf b, dapat diangkat kembali ke dalam Jabatan Fungsional Penera paling tinggi berusia 58 (lima puluh delapan) tahun. (8) Penera yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (4) huruf c, dapat diangkat kembali ke dalam Jabatan Fungsional Penera, apabila telah selesai menjalani cuti di luar tanggungan negara dan diaktifkan kembali sebagai Pegawai Negeri Sipil. (6) Penera yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (4) huruf d, diangkat kembali ke dalam Jabatan Fungsional Penera, apabila telah selesai menjalani tugas belajar. (7) Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional Penera sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (5) menggunakan angka kredit terakhir yang dimilikinya. (8) Pengangkatan... -44- (8) Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional Penera sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ayat (4), dan ayat (6) dengan menggunakan angka kredit terakhir yang dimilikinya dan dapat ditambah angka kredit dari pengembangan profesi yang diperoleh selama pembebasan sementara. Bagian Ketiga Pemberhentian Dari Jabatan Pasal 34 Penera diberhentikan dari jabatannya, apabila: a. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari_——jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1), tidak dapat memenuhi angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/ pangkat setingkat lebih tinggi; b. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari_—jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) dan ayat (3), tidak dapat memenuhi angka kredit yang ditentukan; atau ¢. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat, kecuali hukuman disiplin berupa penurunan_ pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun atau pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah. Pasal 35. Pembebasan sementara, pengangkatan kembali, dan pemberhentian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Pasal 33, dan Pasal 34 ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian yang bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk sesuai dengan _peraturan perundang-undangan. BAB XIII PENURUNAN JABATAN Pasal 36 (1) Penera yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat berupa pemindahan dalam rangka penurunan jabatan, melaksanakan tugas sesuai jenjang jabatan yang baru. (2) Penilaian fap (2) Penilaian prestasi kerja dalam masa hukuman disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dinilai sesuai dengan jabatan yang baru. BAB XIV KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 37 (1) Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, maka: a. Penera Terampil, pangkat Pengatur Muda ‘Tingkat I, golongan ruang II/b sampai dengan pangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang I/d dengan pendidikan SLTA dan sederajat berstatus sebagai Penera Terampil. b. Penera Mahir, pangkat Penata Muda, golongan ruang Ill/a sampai dengan pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b dengan pendidikan SLTA dan sederajat berstatus sebagai Penera Mahir. c. Penera Penyelia, pangkat Penata, golongan ruang Ill/c sampai dengan pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d dengan pendidikan SLTA dan sederajat berstatus sebagai Penera Penyelia. (2) Penera sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaksanakan kegiatan Penera Terampil, Penera Mahir, dan Penera Penyelia _ sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri i Pasal 38 Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, Tim Penilai, dan Pejabat yang mengusulkan penetapan angka kredit atas prestasi kerja bagi Penera sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Pasal 19, dan Pasal 24 Peraturan Menteri ini. BAB... - 46 - BAB XV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 39 Prestasi kerja yang telah dilaksanakan sebelum ketentuan pelaksanaan Peraturan Menteri ini berlaku, dinilai berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur = Negara.“ Nomor 128/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Penera dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah = dengan Keputusan —Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/03/ M.PAN/1/2005. Pasal 40 Prestasi kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 harus sudah selesai ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun setelah berlakunya ketentuan pelaksanaan Peraturan Menteri ini. BAB XVI KETENTUAN PENUTUP Pasal 41 Ketentuan pelaksanaan Peraturan Menteri ini diatur lebih lanjut oleh Menteri Perdagangan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara. Pasal 42 Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, maka Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 128/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Penera dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah = dengan ~—-Keputusan —-Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/03/M.PAN/1/2005, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 43 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan Agar ... -47- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2 Oktober 2014 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, td AZWAR ABUBAKAR Diundangkan di Jakarta pada tanggal 18 November 2014 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 1796 Salinan sesuai dengan aslinya MENTERIAN PANRB , Komunikasi dan Informasi Publik Herman Suryatman LAMPIRAN 1 PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 22 TAHUN 2014 ‘TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENERA DAN ANGKA KREDITNYA. RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL PENERA KETERAMPILAN DAN ANGKA KREDITNYA xo] uNsuR ‘oun umsun Borie saruaw asi. | axoxaxnenir | PELAKSANA ERD Penden sci dan memperoch engin pendizan wala Gan mempevich Vazah aay : : : ane (Diploma Ii Tjazah 60 ‘Semua jenjang Pan en RAT Penta a IR TR TS TT FTP Se Et ee ee Sr cane ret Penden an eta STP a aa arava is Sema [ama oT SOT ari seca 5 eae 7 apa ETO ar a : oo 7a A ara ocr 5 ete + [ep AT TEE SH Siar a See 7 [aaa aT ari occ eo 7 aman a TEI So Siar a ea RE ia pa a — aa pa PT ean dan aan aOR TAT ae! ry Seal 7 ET eps eles a pasion] 7 igang wi, aes da aml epee] Oo a Hi pera meer gna lhe eae er mrcer eT = |tera/tera ulang UTTP ‘2 |Meneliti seluruh dokumen peralatan yang sudeh digunakean dalam] Laporan per instal: 0.015 Penyelia eee erraten a eau apron as Regan SESE aS aRGUTTP | Tapa per GR] 00S Tale [Pelayanan Tera atau Tera Ulang UTTP 7 |Melakukan Pelayanan Tera atau Tera Ulang UTTP Besaran Massa “ = enoe Ronee UTP War Besran Wane Tapia ais an a ra Tia Reman = a Peal eso inlaws aoe aaa aa oa a PELAKSANA xo] uxsur sue UNSUR pone savas nasi | aNoKa snap | — TELAKSANA 2 = = ay ingeat Resta Ta Toe aT ite ait aka kar Tan bang UTP Baran Nae Tg Reais Ta cd Ta Taga Reva Ta TBF Tene a ttn pati TT Rear Was Taga Renan Ta oa Ta Rage Reman Tat 088 Temp tian perianal penguin OFF Rrra Wasa Taga Reva Tap PETA 088 Ta Rng Reta Taran poraai 003 apt iilavan Pavan Tea a Ta lang OTF Beran Paria eng Rane OFT bar Beara Pane ga Rattan Ta TH Peal Teka Raa Ta To Feel emer mate aban UF Bcaran Pain ge Rein Ta ag a Taga Reman Tae 5 Tap 5 a a a Ba ea Pg gat Rein Ta Tams a Raga Renan Tae Teor Temp tan pets OFF Beara Rae Tyga Resa T Tae Tas TF Raga Reta Tae 008 Trent lass peritngan al pagan UN Basaran Pain nga Rea Tapa para Tam Nar Pr Teka esata Taran por unt 08 tomagl cata Pajanan Tra an Tea Ung OTF Besar OS Gah wast 2 Ea FT Wega Kone OTP bas aT Ene eer phase Kaas 7 Seay TaD TF Feng Reena maa [baan OFF Tae Ra Taiap TOOT Tar Tr ssn SUB UNSUR son sarvan ast | aNoka xnepir | TELAKSANA = /3} Menguji sifat, ukur, taker dan timbang UTTP ay Bari Wetar | phase las? Saag TOD a oars Tai FcR pea OF 7a aaa SE ag TF a Si ctaaan ping hal pengalan OTF Teva aS aT Sig TP Tar va food wat Ra a pa a FT eng Kons OF baa Tee aT aa Ta Tam Fay Ei Memvica material /bahan OTF ayer Weer T phase las Ta 75 Ta engi aaa Gan bang OFF ay Raa air | plan alan? Tat Ta Te pei pean OF Rae Weis paw las? Ta Ta co 5 catatan peitangan bal peagan OTF ayer Wear Tp alan? Taporan par aa Tas Tani ean aaa Wa TT nga Kosta OTF ara Tinga enatian Ta Tas Feelin By Tngkat Resatan Ta 780 Feet america meri /banan OTF Besaan Sk dan Walaa isp ay Taga Kes Tat Tam a By gla ResattanT Ta Ta86 Teal 6 eng sa ia, ar an bang OFT Hasan TSE a fate anaye Vinge Kaan Ta Toa Ta 3) gla Reval Thi 7008 ea FT aakakan pnjusran UTP Baran Si dan Wali anja Taga Rea Ta Tas via By nga Rain Ta a5 ep PELAKSANA xo] unsun sun uNsuR sun saruannasn | anckaxnenrn | PELAKSANA : : : 5) ean peg asl eng UT Beran TR ean Wake nay ay inghat Konia Taper pa TOO Ta 7 aga ean Taporan pean 708 Terampi Sicaiakan Feayanan Tera waa Tera Uang OTF Beran Sar = eng nears OTP bars Besaran Su 7 nga Renan Ta TaD Payal Tinga Reman Tait 50 Peay pee atari ban FTF Basan So gear Reva Ta Ta Ta gar Rowan Tait 706 Terampl 1 aR a ar Ga bang UF Rare a Tinga Kevan Tak Tas ar Tight Kevan a 7004 Tramp aan pega OF ars Sa Ty gat Resulan Tair Tors Ta aa ean Ta Doe Teapl 7 aa PR a OTT TE gent Resin aparaa rE od a Tinga Resta Taper para 008 Teracpl Blan Pelayanan Tera aan Tera Vang OTF Beaman nan, Gaya, dan Momen Gaya a Menga Kons U7TF bara Besaran Tekanan, Gaya, dam tone Gaya Fg Reson Tat Ta80 Peay finger Kenan Tae 088 Peay ee ati [abs OFF BERR a, Caps as omen Gaya I Taga Kean Tat 7H od pga Resaian at 386 Teranpl | engi a, i, aa dan bang OTT Besaran Tena, aya dan Women Gaye Ring Kastan Tar Toa Ta fa Tinga ResitanT a 3904 Tap oie PELAKSANA xo] sun UNsUR sone saruan wast, | aNoKAxneoit | PELAKSANA : - can penjtan OFF Besaran Teanan, Gaya dan Mame : 5 : Gaya nga Kew Tait Tar Ta ba nga evaianT Tait oo Team Sa Gaye, den Women Gaye Ringe Reta Tapa Fa 708 ar Tiga Kean Tapas pean 3008 Tera ean Feayanan Tera atau Tea Ung OTP Besaran RO a eng onsen OTF bara Bosaran RLF 1 Tg Kaman Tait 7080 Fea gar Reson Tale 3950 Paap emer materi Daan OTF Besa RO yagi Kestan Tak or Ta ghar Remain Tae T950 Terao © eg aa, rea an ag OFF Besar gear Resta Tait aa Ta bgt Remain Tat 7004 Terai lan penjtan UTTP Baran iy gear Resa Tar Torr Ta Tinga Reman Tait Toor Tere ellen perigee pone OFT Besar ry gear Resa Taper TE Tae gar Reman Tae 7988 Terai laa Felayaan Tra aan Tora Ung UTTF Baran VOR © eng onsirl OFTF bars Bearan Volume Ty Taga Keoltan Ta Toa Fag ing Remsen Tait 7890 Feelin ie ti ia OFF Besa Vor iy Taglar Reulan Ta or a naka Kosa Tait 3006 Teal © enga at akartala an ang UP Bevan Volos nga Resa Ta Tas a ghar ReautanT Tait Toor Terapl xo] UNsuR sup UNSUR BuTiR saruan nasi. | ANoKa nap | TELAKSANA 7 ; @ TT] iaakan pejunivan OTF Becaran Volame i : Taga Resa Ta ToT Tar bp ngha Revtian Ta 7003 Teal | eT a RTA OTT Baran VOR 7) Fngiat Resian Tapa parE Toe NaF fa nga eonianT Taper pera 7008 Teapi 7 erat ta sandal gan ap aa Tere Sep Tun og Tramp | embaatKonsep surat Keerangan haa pengajan OTP Fonsep 3008 air To enya tla plaleanaan dang tera Wang Tagan Toa Raya 77 [Welle pegs wang tera sdang Yea wang Tagan ing Tass enya 12 | Nena Taporan Kegan tera ata era wang OTFF Tara 7956 Fey engin UTTP dalam rangi poner elas peng erbadap UTP dala rangi peneTan Tt Tipe fan pe dana iin Tata Fabric [danfata tan Tanda Pa 1 [Besaran Mass Tngkat Kevan Ta TB Fey » [esaran Panjang Tg KesuanT Ta a8 Penpals [Bevan Tn dan Wal Tinga ROMAN Ta THR Feel T [aren Saka Tinga Renan Tae 780 Peel [Besaran Teanan, Gaya dan Women Gaya Tngeat Remi Tae 780 Peal 7 Besar RE ghar Resa Tait TBD eye [Bevan Vom Tinga RevltanT Tae Tao Penyela enasoiaan Cap Tanda Tera T |e cob cap anda era pada pak Tem Taporan 7008 "angi 7 [ela perawatan dan pengamanan cap tana a Ua 005 Tera | eye cap Tanda ea yang soda Wak Devil lagi aan BaD Ta Ta Na nasa pembubunennva unt sak apa rans Ti PENGENEANGAN [A [Pombuatan anja asaya mia aT [aya tiie peneian pean] ware /evalian PROFSS! dang penerean ins peneran yang dpubieaten [Palas beta Bula yang Geran Gan darn ocr Ba TE masonal semua jonang [Baan bent aaah Tesi Naa o aE arya il mia hall pene pen SUEY eran a bia peneraan yng ak dipubasian a [Balam bentuc bus Ba F Sea ene 5 [Dalam ena maka asta a Semajerhong ipa lla Bega Haj ai aman Tia Heal eg SoS ti tidang peneran yang dpubasican [Dalam beni bus yang Gerben Zan Ueda rear Baa 7 Sema Jeane Inasional PELAKSANA wo] orev — Bonin varuariasn | avoxaxneorr | "SARSH : : : a ea Teta z Tea ne 2 laa bp jae ta or a Da TO fat basny pace yang sk dpa = Pa a a 7 ane Daan ber asa 3 Sang 5: Hesyanpaen rasan Ds an RY Aa aoa | Tata 73 Se ng lsat plnenoar inn =: nyc apni ng RT a i aang earn pega an] 1] ean ana aa lng eT aN TT faker han on ang porn = aa a a ag i da one a 7 a acon a ea ga naa a 35 Se 7a nara aa ng paca a ET fatness Pan bara am 3 a > San aa Tama a Sane Pairaa e aaREa LT Reape a Re a ET Sani 3 Seana Fag [eenunn:telenia cieelang pemereen. | jiganjuain ann ian mejenienalaaT adnan Gang PA Pedoman e ‘Semaua Jenjang i a EP PTE RE Tis 3 esa aE nan 7 TS Paar an aar an Taaag [1 ae a ey ca oF Sanaa EAS pe 7. |Mengajar dan alau melatih pada pendidikan dan latihan petugas Taporan 008 Senna jeajeng [neon sclay 2 paren SS SR vem intae/btnge i an berpen weg 2 oe ia 3 a 3 eas nt aS a Same = fea a 7 aes 7 Ta a ta aga TT TT Sep DR | Soma septs Ga nad ped weg op tel ll 7 saga Pe aT Ta a0 Sanaa a aT Ta oar aa “8 xo] unsur 0B UNSUR sun saruaw asa] aNoxa xnepm | PELAKSANA Se a Se ee Te pa ara Faas 5 Sea Tea 2 pa aa Fea 7 Sa aang 3-0 ep aan a 7 Seman ean Ia a a RERRD a — amp ee la naa Fang Sa aaa aa Tae ewok 7 Bako ia 3 Sana a 7, [Fasc Sana SH ah 7 a 3 eane Si] aan ipa VB 7 5 Sena a [MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, DAN REFORMASI BIROKRAS! REPUBLIK INDONESIA tid, [AZWAR ABUBAKAR LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 32 TAHUN 2014 ‘TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENERA DAN ANGKA KREDITNYA RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL PENERA KEAHLIAN DAN ANGKA KREDITNYA PERAK xo] unsur sup UNsuR pon sarvawsasn | anckaxeenre | RELAKSANA 1 PERDIBIRAN Fentan aa s hiengaas pondian sola dan emer rneciperoies Reral{ee T [Doktor ($3) Tjaza 200 ‘Semua jenjang 7 [Fa Sana Tea 130 Saas eaane 3 | Sa ST aa DR OMT Tash 100 Seon ang aca a pean en pease dan pelt anol eas Tabata Fongsonal ngsiona/ckntvJatntan __fenera sta mempeseh rattan Faat Fenda dan Plana frugal Penee sera [rte stn seve fncmpeseh Surat fnda Tamet et ae eh hada SHAS rg Sena Jatau sertifleat 2 |Lamanya antara 641 - 960 jam_ ‘STTPP/Sertifikat 9 ‘Semua jenjang 2 [a aaa TT =A STIR /Serilat 5 =a 7 Yampa antara TOT = 1007 STP Serie z Seauasenans [mang aaa TT STIR /Serieat 2 Semuasaans gare T= FE /Serat 7 Tilia 7 [aga aaa TO SHIP /Seriea 35 = ena da plata engl pendian dan pelahan Praha Prajabatan [Pendidikan dan pelatihan Prajabatan tingkat IIT ‘Sertifikat 2 ‘Semua jenjang TT FENERAAR [engroianinalea wi aan | T engkondinan Keberalan angen, sah, Kelembaban dan tana] —Taporan Pe 7080 Ta vada perantan aa peterpan sara insta iam range eater ang UFTP fomalan tance dalam rengkaera/tera > iaesena scurahaakmen perlta yang” wodahgunalan Galan} —Taporan pe aos Aaa * |Pelaksanaan tera/tera ulang UTTP instalasi uji T ean Taper as Keita plas ea [ira wing UTI] —Taparan pet oa Ta iene 7 |iteruun Taporan pene pera wan peTenghapan” wanda} —Lapran per aa Tae enim range ere/tra ang UTE tata 5 feganalis Wnuk egal of TA Tanga RTE Wg) —Caporn pr om aaa ore oad a 22. PELAKSANA No UNSUR sub UNSUR BUTIR SATUAN HASH, | ANGKA KREDIT Earns 1 [Palayanan tera atau tera ulang | 1 [Melakuikan Pelayanan Tera atau Tera Ulang UTP Besaran Massa ee = | Menguit Konstrakel UTIP baru Besaran Massa iy [eka Resulitan TV Tait 0.180 ‘Ani Maya | ingkat Resutian Tait 0.100 ‘Ah Muda | Memerikea material bahan UTP Beoaran Massa I) [Tinekat Keoulitan 1V ait 0.050 an Mada by [neat Resuitan Tait o020 ‘Abhi Fertama | Menguit slat, ukur,takar dan Gnibang UTTP Besaran Massa I) [inaiat Keoultan IV Unit O10 ‘Abi Mada by [gkat Resuttan Tait O00 ‘Ahi Poriama @ |Melakukan penjustiran UTTP Besaran Nassa T [Ragkat Keaultan Unk 0040 ‘Ahi Mada bj [inekat Kesulten Tie ‘ois ‘Abii Pertama « [Melaiaikan perhizangan haall peagujian UTTP Besaran Massa 1) [Rageat Keaultan IV Taporan per wait O0Is “ABE Mada [> [Tinekat Keoulitan Hr Taporan per unit 0.008 ‘Ahi Pera z Pelayanan Tera atau Tera Ulang UTTP Besaran Panjang a | Mengull Konstrikel UTTP baru Besaran Panjang hy [iinekat Keoalten TV aie 0180 “ABU Madya )2) [Tinekat Kesulitan i aie 0.100 “Ani Muda > |Memerikea material bahan OTIP Becaran Panjang Ty [ingkat Kesulitan IV Tait 0.060 “Ani Mind fy [Tinakeat Kesulitan I Tait 0080 ‘Abi Perama © | Mengaji sla, uur, takar dan tmbang OTT? Besaran Panjang iy [ingieat Resuitan 7 Talk 0.120 ‘Aa Mada fa |inekat Kesulitan Tr Unie ‘050 ‘Ahli Pertama’ | Metakukcan penjustiran UTTP Besaran Panjang i [Tinga Kesulitan 1V Unie 0.060 ‘Abi Muda fy inekat Kesultan Tae 31080 ‘Anil Pertama «| Melalaikan perhiuungan basil peagujian UTTP Besaran Panjang Ty [naka Kesulitan TV Taporan per unit 0.050 An Muda ly [ingieat Keoulitan It Taporan per unit 020 ABI Periama PELAKSANA No UNSUR SUB UNSUR, BUTR SATUAN HASIL | ANGKA KREDIT eure 7 [Melaisikcan Pelayanan Tera atau Tera Ulang UTTP Beearan Lista dan [wae fa [Wh Eicktronikpra bayar 1) [Menguii Konstrakeel OTTP bara ay [Energi Meter 1 phase Kelas 05-1 Tat 100 ‘AR Muda by [Energi Meter 3 phase Kelas 0,008 - 0,05 nit 0.100 “AR Muda ie) [Bnerei Meter 6 phase Kelas 01-02 Tait 0.100 ‘Ani Muda ay [Energi Meter G phase Kelas 05-2 Setiap 1000 unit 7005 “An Muda iy |Memerikea material/bahan UTTP ay [Energi Meter 1 phase kelas 05-7 Tat 0080 ‘anE Pertama by |Enerai Meter S phase kelas 0,008 003 Unie 0.080 ‘Abi Pertama fo) [Bergi Meter 3 phase Kelas 0,102 nie 0.080 ‘AnH Pertama [aj [Bevel Meter 9 phase Kelas 05-2 Seiiap 1000 une 7.005 Abi Pertama fy [Menguil sfat, Whur, takar dan imbang UTP fa) [Energi Meter 1 phase Kelas 05-1 Dale 0.050 Abii Periama [by [Baers Motor 3 phaso Kelas 0,008 005 Tait 0.050 ‘Aili Pertama [q| [Berel Meter 3 phase Kelas 0,102 aie ‘0.050 ‘bli Portama (a) [Bneres Meter 3 phase Kelas 0,5-2 Setiap 1000 anit 08s Abi Pertama ay | Melakaakan penjustiran OTP fa) [Energi Meter I phase Kelas 0,51 Tait 0.080 ‘Abi Pertama [by [Bneray Meter 3 phase Kelas 0,008 0,05 at a030 ‘Ahi Pertama lo [Baers Meter 3 phase Kelas 0,1 02 ar 0.080 ‘Ahi Pertama [a [Berei Meter 3 phase Kelas 0,5-2 Setiap 1000 unit 0.005 ‘abl Pertama 5} |Metalaikan perhitungan heel pengujian UTTP fa) [Bnergs Meter 1 phase Kelas 0/51 Taporan per unit O01s ‘Ahi Pertama fb [Bnerei Meter 3 phase Kelas 0,008 - 0,05 Taporan per unit ‘Oors ‘ahi Pertama le [Energi Meter 3 phase Kelas 0,-0.2 Taporan per unit ois ‘ah Pertama lay [Sergi Meter 3 phase Kelas 0,52 Setiap Taporan per 018 ‘Abii Pertama 1000 sanit [Wht Mekaniie/pasca bayar i) | Menguii Koastrukel UPTP bara fa [Berai Meter 1 phase Kelas 05-1 Unit D100 “Abi Muda by [Bergh Meter 3 phase kelas 0,008 005 Tat 0.100 ‘Abi Muda iq [Bnerel Meter 3 phase Kelas 0,1 - 02 Tait a0 “Ani Muda ld) [Berai Meter 3 phase Kelas 05-2 Unit 0.100 “abl Muda PELAKSANA 10 un uxeu ponin saruaw nasi, | avoxaxneorr | PECARSANA Pea ao aan ee Wer Tomas a 70H TT ea fee tr pase eas OE -OF Ta 70%0 ‘Fema ea Nepean 0 tr 30%0 7a Fea reser tier paso kaas 03 Ta 3090 Ta Fea Sy ea ar oer ar nang OTF ee Weer pia ieiS7 Ti T5 a Fea br ser Neier pas Flas 0 8-05 Ta 3050 7 Bea wr Nes pao taav 0 Ta 7080 Aa Feana ir See Weer pees OS Ta 7085 Ti ea Fr pai AN OTT at eee Wer pases Ta T55 Fea Pe Na pase aa Th 780 Ti Fea ea Nor pasetann 7-07 Ta 56 a Fama reser ncierS phase kaas 03-2 Ta 7050 Ta Fea 5 RSS pRB DONOR OTF ree Weer VTS OS 7 aT | ao a br mee eer 3 phase las 008-005 a 7a eam 5 sre Neters passes 0-07 Taps per | was Ta Fea ree Wer pastas O57 Tapa parent | ors AT Foama Sear Tabard Wat apa Ty naa Kansai OP arr a [inet Ketan ia aa Eo bringer Kean Ta 705 a Dy emis mata aan UTP Bsc LS aan Wa aye a aa Ro Ta 7085 aa by geen Ta 7080 aaa Gt lene aa taka an Gang UTP Besar am ats hina a [nae Kesar Ta Tas "a br fngsa Rost Th 7085 7a Pea ‘PELAKSANA xo uNsuR SUB UNSUR BUTIR SATUAN HASH. | ANGKA KREDIT fomerere ia) [Melakcukan penjastiren UTP Besaran Listak dan Waktu lainaya fay [Tingkat Resulitan 1 Tai 008s “Ani ude by |Tingkat Kesulitan Or Unit 0.050 ‘Abi Pertama [sj [Melaicukan perhitungan haall pengujian UTTP Besaran Liste dan Wate tainnya fay |Tingkat Kesulitan TV Taporan per unit ‘0.025 ‘Abi Muda by | Tingkat Resulitan Or Taporan per unit o0Is ‘Anil Pertama IMelaleukan Pelayanan Tera atau Tera Ulang OTTP Besaran Suh | Menguji Konstrulea UTIP bara Besaran Suhu iy [Fingeat Kesulitan IV Tale 0.180 ‘Abi Madya 2) | Fingkat Kesulitan Tr Unit 0.100 “Ani Muda | Memorikea matenal/bahan UTTP Besaran Suhu i [Finekat Kesultan IV Unit 0.060 “Ani wade >) fingkat Resulitan Tr aie 0.080 ‘Anil Pertama |Menguyi stat, ular, takar dan tmbang UTTP Besaran Suhu iy [Fimekat Kesaitan 17 Unit 0.120 ai Muda 2) | Finekat Resulitan Or Unit 0.050 ‘Abii Periama a [Melakakan penjustiran UTTP Besaran Sahu 1) [Rnekat Kesulitan Iv Tait O04 Au Muda [a [Tinakat Resutitan Tir Tait 0050 Abii Pertamma < |ielakaican perhitingan heal pengijian UTTP Besaran Suku Ty [Finakat Kesulitan IV Taporan per unit ‘as “Abu Muda fa [Tingkat Kesulitan Tr Taparan per unit O01s Ab Pertama INelaleukan Pelayanan Tera atau Tera Uiang UTTP Besaran Tekanan, JGaya, dan Momen Gaya | Mengaji Konstruked UTIP bara Desaran Tekanan, Gaya, dan Momen JGava i [Fingiat Kesulican WV Tait o:180 ‘An Maya [aj [ingkat Keoulitan I Tait 0.100 BE Muda b [Memerikea material bahan UTTP Besaran Tekanan, Gaya, dan /Momen Gaya i [Fingkat Keslitan 7 Unit 0.080 hE Muda 2) [Tingkat Resuiitan Tr ait 0.040 Abii Pertama 6. FELAKSANA no ‘UNSUR ‘SUB UNSUR, BUTIR SATUAN HASIL | ANGKA KREDIT jsmreioe [Meagaj afat, ular, takar dan tmbang UTTP Besaran Tekanan, Gaya, |dan Momen Gaya 1) [ingieat Kesulitan 1 aie 130 ‘Ab Muda [ay [ingkeat Kesulitan Ur Tale 0.050 ‘an Periama Melaicakan penjustiran UTTP Hesaran Tekanan, Gaya, dan Women 1} [Fingkat Kesulitan 7 Tait O85 ‘Aa Made [ay [ingle Kesulitan I Unit 0.080 ABE Pertama’ [Melalaikan perhitungan basil pengujian UPTP Besaran Tekanan, |Gaya, dan Momen Gaya Ty [Ringleat Kesulitan IV Taporan per unit 0025 ‘Ani Muda [ay [ingieat Kesulitan Ir Taparan por unt 0015 ‘Abii Pertama \Melakeukan Pelayanan Tera atau Tora Ulang UTTP Besaran KLIT [Mengaji Konstrakal UTP bara Besaran RL 1) [Fingeat Kesulitan IV Tait 0.180 ‘ARE Nadya fay [Tingiat Keauiitan Ur Tait O00 “Abii Mada IMemerikea material bahan UTTP Besaran KLE Ty [Bnet Kesulitan iV Uae 075 ‘Abi Muda fy | ngieat Kesuiitan Tr Tat 0.040 ‘Abii Periama )Menguji sft, ukur, takar dan Ginbang UTTP Besaran KL iy PRingkat Resaitan 17 aie 0.120 ‘abu Muda fy | imglat Keaulitan Ir Tait 01050 ‘Ab Pertama IMelaicakan penjustiran UTIP Besaran KL iy PRnakat Kesaitan 17 aie 0085 ‘ABE Muda ay | ingest Kesulitan Tr Tait 0080 “Ahh Pertama IMelaktakan perhitungan haall pengufian UTTP Besaran KL iy [ina Resta 1V Taporan per unit 002s “Abi Mada (a) [gieat Kesulitan lt Taporan per unit o0Is ‘Ab Periama IMelakukan Pelayanan Tera atau Tera Ulang UTIP Besaran Volume [Mengaji konsirukal UTT® bara Besaran Volume iy [Finakat Kesavan 1V Tat 80 Ani Maya [aj [Tinea Keaultan Ir Tait 0.100 ‘Ani Muda IMemeriksa material/bahan UTTP Besaran Volume i | Fmakat Resuitan 1 Tait 0.060 ‘ARE Muda [3) | imkat Keoulitan tt Tait 000 ABI Pertama xo] uxsur vB UNSUR Borin saruan nas, | anoxaxrerr | — TLAKSANA 7 ene aa aaa an aang OPP Beara VOR iy nga ean 7 Ta Tia aaa by [nga Resta Tait 380 Thi Feiama ean penjunran UFFFBesaran Vorane Fy [nga Revaton 07 Tair a8 Ta ada neat Kevan Ta THR Tn Feiama Near peiTgan Ta pengian TTF Basaran Ve iy gat Resattan 7 Tapa par Ta Ta ada nga Kean Tapa pe 720 Ani Ferma | emus wt menandal Tegan cap tana er Seip Tani ud Ti Fea 5 |itenera aan menera lang UFIP yang dpergunakan untuk mengular Tai oat Ta Waa ban ome yang dapet memtanapaan ve /eaat badan To Ian gas src yang mar angi nepal Gas Penne Tai on leon seta dan! pentiuda tepescar dan orang TT [enya peragnan UTTP ar nego (aness) Penagaean oo Ta Remain OFF cae ranges] T [engin data i dan epoca UF pemberan inn Tipe tau tein Tanda) Fear Resa Tae THI Taide 3 [nga Resa Tape Toa ai ide 7 [ga Resa = THAD Aa ade fing Resa = Toa 7a Mada 7 eka si Wert wan al banding OFT yang aka TST 3 [nga Reva 7 Ta 7060 aN [nga Reva Ta 760 TN 3 [neat Resta T Tai 7860 ARI a a finger Resa Tai ad “Naja | ian pengaanvrhadap OTT? dalam rangi pene an Tn Tipe éon/ atau tan Tan Par [Besa Hasse Ty [agent Kevan 7 Ta TTB Ta a gear Renaan Tair Tas "an Fea nok Res Tae Tos TR Pera no uNsUR ‘SUB UNSUR BUTIR SATUAN HASIL | ANGKA KREDIT en ® [Besaran Panjang fy [inekat Kesaltan 17 Tai 0.180 “ARMA 2) ingkat Kesulitan Tt Tai 0.080 ‘Aili Pertama 5) ingiat Resulitan Tr Tae oo “a Pertamaa © |Besaran Liste dan Wale iy [Tinekat Kesaltan 1V Tale 0.180 “A Mada 1) | Tinakat Resuiitan Tr Tair 0.050 Abi Pertama 5) linet Resulitan Ir Tait oo Th Feria @ [Besaran Sua i [Fingkat Resutitan 1V Tait 0.180 ‘Ani Maya 2) fTinglat Resuiitan Tt at ‘0.080 Ai Pertama 5) Tinakat Resulitan Tr Tait C085 ‘An Pertama @ [Besaran Tekanan, Gaya dan Women Gaya i [ingle Kesavan Tait 0.180 Ta Mada fy ingkat Kesaitan Tr Tait O80 ‘Abii Pertama 5) | ingkat Resulitan IT Tait TOs Aa Periania T |Besaran KET i [Rmgieat Kesuitan 1V Unie O80 “Abi Mada iy ingkat Resa Ur Tae 0.080 ‘Anil Pertama 5) Tingkat Resaiitan T Tait 085 ‘Aa Pertama @ |Besaran Voume i [inakat Kesuiten 7 Tait 0180 Aan Madya 2} fingkat Result Tr aie 0.080 ‘nl Pertama 3) |ingkat Kesuiiian T Tar 004s ‘Anli Pertama IMfenganalisis hasil Pengujian UTTP dalam rangka pemberian Iain Tipe Tait 0.060 Abii Maya [dan /atau tain Tanda Pabrie IMembwat laporan hasil Fengijian UTP dalam rangka pemberian Tain Taporan 0.100 “Ani Mada Tipe dan/atau Iein Tanda Pabrile Pongujian wang UTTP dalam hal IMclakakan peagujian ulang UTTP dalam hal adanya pengaduan tadikasi fadanya pengeduan lpenyimpangan sifat ukur UTTP: a [Tingkat Kesaiitan 1V Pengaduan 0.060 “An Mada ® [Tingkat Resuiitan Ti Pengaduan 0.060 ‘Aa Madya © [Tinekat Resuitan I Pengaduan 0.080 ‘An Mada a [ingkat Resultan T Pengaduan 0080 ‘AB Mada PELAKSANA xo UNSUR SUB UNSUR, SATUAN HASH. | ANGKA KREDIT ECATAt [Membuat Taporan hast pengujian wang UTIP yang Gindizasl adanyal Jpenyimpangan UTTP a [Tingiat Resulizan 1V Taporan pengadwa 0030 Aa Maaya [Tingiat Keaulitan I Taporan pengadwan 0080 a Mada © [Tingiat Kewulitan T Taporan pengaduan 0020 ‘Abi Mada @ [iingkat KeaulitaaT Taporan pengaduan aoa Ani Mada IMenyampaikan paparan hasil pengyjian ulang UTT? yang diindikasi ladanya penyimpangan UTTP kepada pihak lain a [Tingleat Kesulitan 1V Tap paparan 0065 “AE Way [Tingkat Resulitan Tt "Tap paparan 065 ‘Ah Nadya [Tingkat Kesulitan T Tap paparan 0080 ‘Abi Muda @ ffingiat Kesuliean T Tap paparan ona “AB Muda fMemberikan Keterangan ahi di_persidangan untuk menjelaskan| }cebenaran sifat ulur berdasarkan hasil pengujian ulang UTIP yang| diindiicasi adanya penyimpangan UTTP a [inant Kesuiian 1V Perkara 0.090 BL Nadya 1 [Tingkat Keaultan I Perkara 0.090 ‘ABE Mada © [Tinekat Result T Perkara O.060 “Ani Muda @ [ingieat Kesulitan T Perkara 0.060 “Ani Muda E, [Pengeloiaan Cap Tanda Tera Melakukan perawatan dan pengamanan cap tanda tera Tait 0.008 Abii Pertama 2 |Mendesain cap tanda tera untuk tahun mendatang Disain per jenis ‘0.080 “Ani ada 3 |Menyampaikan analisis perubahan desain cap tanda tera Disain per jenis 0090 ‘anu amada “Ab Maya Ti, PENGEMBANGAN A. [Pomabuaten leary tulis/earya Tasla)T, |Raxya tus idmiah hasil penclitian/pengkajian] sarvel/ evaluast @ IPROFESI li bidang peneraan [bidang peneraan yang dipublicasian: ‘a [Dalam bentuk buat yang aiterbitean dan diedarkan secara nasional Bae 125 ‘Semua jenjang b, [Dalam bentake majalah Uniab Wasa 6 Bec Jooboaa [Rarya tulls/imiat has penelitian/pengkajiany survel] evaluasl dr [bidang peneraan yang tidak dipublikasikan, fa [Dalam bentak bulew Balsa o ‘Semua jenjang b, [Dalam Dental makalak Nasa Semua jenjang [arya tulls berapa Gnjauan atau lasan Timiah hasl gagasan sendirt di [bidang peneraan yang dipublikasikan: [Dalam Denti bulcu yang diterbitkan dan Giedarkan secara nasional Buku 3 Semuajenjang b, [Dalam bentake majalah Naskah 4 Sema jenjang =10- PELAKSANA no] unsum sus oNsuR orm saruaw wast, | Anoka krenir | PELARSAR ara as brapa aja a as Una borage aan nT [st dang peseress yng td pliers [Bata en ar 7 ana a Tah = Seman RE = fenganpaln pssaran Dopo java, Gian Sa asa a | Tsk a Gaon fir ison poem ish | enpason as pardon Sane ACR a = Seman ee eahan pega par] 1] ease da ian pera Fang pa Jeamaen-beben an bite | "sbi baka yang afin Gan iatian secre manal | Bu 7 Sema ane 5 |at Bea ala aah aa aon asa a Seana 1 ean cara al ing een Fang Wa ipubkaaten > alan bea Sar z Saale ata beta maka Taal 7 Seated embuatan Keenan paainanan [7 [Mey dan an enpeipura Hadar Wang pone =o Sema Jang Jen etentoe ei diene pao de ain mepupaan pela ang pee Felon Seman ea iene Ga aan eapepaaTa po las Sane pencaas | —— Ts 3 Tea Tang 7 RTA Pepa Gan pola eg |, Spa pean Tal ap aay a PAR — aa Fea ea STN eae ee ‘2. |Mengajar dan atau melatih pada pendidikan dan latihan petugas ‘Laporan 0.04 ‘Semua jenjang lecethiogan naep jm placa ean set aan sna i semi aaa gaa Tan ep A lise beignets San pa a z Tea a 5, Peas mada aroun a f Soma jae [Pe pana a i Sea ane eae a Ts eat — ean Tn Pela shag Ti Ts cara Saag DUPRE FAR] Sea en lange dal organs — anja gps ore rote Navona jeroeel 1. ]eebagai Pengurus altif Tahun 1.000 ‘Semua jenjang 7 i ea a 3500 Samus [eeng oan ada ana pengargnan Tana aa Saja anc Raya SE Jpenghargaan/tanda jasa 1, 20 Riga palahy tah Praga Semua Jenjang 0a a a Faas Sem ean 0 papa aban Fa 7 Seman Te No UNSUR oe sus uxsuR pone saruaviasn | ancxaxeepe | PELAKSANA T oihan lraaa NEpTaC TablarKewanaan Fan WAGE el ConA Tas oye 1. [Baktor ST ia 5 Salas 2 ses Sa Thea 7 Sanaa aaa 3 ane Sty ata DRAB) Tea z Sanaa sesuai dengan aslinya [ENTERIAN PANRB, Komunikasi dan Informasi Publik -MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN RBFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA ed AZWAR ABUBAKAR LAMPIRAN It PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA. DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 32 TAHUN 2014 ‘TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENERA DAN ANGKA KREDITNYA JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENERA DENGAN PENDIDIKAN DIPLOMA III ‘JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT ae Heuer JABATAN FUNGSIONAL PENERA TERAMPIL MAHIR PENYELIA fe aa Tifa m/e Bie mya fuNSUR UTAMA A. Pendidilean 1. Pendidikan sekolah 60 60 60 60 60 60 2, Diklat B, Peneraan > 80% ; 16 32 2 12 192 C. Pengembangan Profesi JUNSUR PENUNGANG Kegiatan yang menunjang pelaksanaan kegiatan pi dobre i min ie . 20% - 4 8 18 28 48 JUMLAH 100% 60 80 100 150 200 300 ENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRAS! REPUBLIK INDONESIA ta AZWAR ABUBAKAR LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 32 TAHUN 2014 ‘TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENERA. DAN ANGKA KREDITNYA JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENERA. DENGAN PENDIDIKAN SARJANA (S1) JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT es ey Seeeeeriee JABATAN FUNGSIONAL PENERA AHLI PERTAMA ‘AHLIMUDA ‘AHLI MADYA Wa /b Wie ma Wa I/b Wie T. [UNSUR UTAMA A. Pendidikan 1, Pendidikan sekolah 100 100 100 100. 100. 100. 100 2. Diklat B. Peneraan 2 80% - 40 80 160 240 360 480 CC. Pengembangan Profesi TL [UNSUR PENUNJANG Kegiatan yang menunjang pelaksanaan Seelaian pealeva, 520% : 10 20 40 60 90 120 JUMLAH 100% 100 150 200 300 400 580 700 [MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA ted, AZWAR ABUBAKAR LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENERA, DAN ANGKA KREDITNYA. JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENERA. DENGAN PENDIDIKAN MAGISTER ($2) ‘JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT a inNouR - ace, JABATAN FUNGSIONAL PENERA SnaEae ‘AHLI PERTAMA| ‘AHLI MUDA ‘AHLI MADYA Tb Iie m/a 1/a Iv/b Iie 1. [UNSUR UTAMA A, Pendidikan 1. Pendidikan seiolah 150 150 150 150 150 150 2. Diklat B. Peneraan 280% - 40 120 200 320 440 C, Pengembangan Profesi TL. [UNSUR PENUNJANG Kegiatan yang menunjang pelaksanaan -: kegiatan peneraan 520%: - a0 bad ad 0) mae ‘JUMLAH 100% 150 200 300 400 550 700 Pigan sesuai dengan aslinya MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN R8FORMAS! BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA sta. AZWAR ABUBAKAR SURYATMAN LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA. DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 32 TAHUN 2013 ‘TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENERA DAN ANGKA KREDITNYA. JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENERA DENGAN PENDIDIKAN DOKTOR (83) ne a CN TT reo reronea ae 2 om manana roe er a wa wh a = a Tn ade ws 0 e eo Ss i be a pogo ata ee w “ : 1 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMAS! BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA td. AZWAR ABUBAKAR

Anda mungkin juga menyukai