Anda di halaman 1dari 7

Lampiran 1.

Keputusan Kepala UPTD Puskesmas


Rawat Inap Muaradua
Nomor : 440/SK/C/VIII/ /05/2017
Tanggal : Mei 2017

PELAYANAN FARMASI

1. Penyediaan Obat yang Menjamin Ketersediaan Obat


Pelayanan farmasi harus menjamin ketersedian obat bagi keperluan UPTD Puskesmas
Rawat Inap Muaraduadengan mengikuti standar operasional penyedian obat yang
menjamin ketersedian obat di UPTD Puskesmas Rawat Inap Muaradua.
2. Pelayanan Farmasi Selama Hari Kerja
UPTD Puskesmas Rawat Inap Muaradua memberikan pelayanan obat selama jam kerja
kepada pasien yang datang di Puskesmas Rawat Inap Muaradua
3. Peresepan, Pemesanan dan Pengelolaan Obat.
TUJUAN :
a. Menjamin kelangsungan ketersedian dan keterjangkauan obat dan bahan medis
habis pakai yang efisien,efektif dan rasional
b. Meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian
c. Mewujudkan systeminformasi manajemen
d. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan
SASARAN :
a. Puskesmas
b. Polindes/poskesdes
c. Posyandu
d. Pengobatan lansia
BENTUK KEGIATAN
a. Peresepan Obat
Penulisan resep di unit pelayanan Puskesmas Rawat Inap Muaradua harus jelas dan
lengkap dengan mencantumkan :
- Tanggal penulisan resep
- Nama pasien
- Umur pasien
- Alamat pasien
- Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat
- Nama obat, jenis sediaan obat, dosis, jumlah dan cara pemberian obat
- Paraf petugas penulis resep
- Resep yang mengandung golongan obat psikotropika dan narkotika, dibubuhi
tanda tangan dan nama terang dokter penulis resep
- Kode pasien umum atau BPJS
Petugas farmasi yang menyediakan obat harus memahami isi resep dan
memperhatikan :
- Nama dan umur pasien
- Nama obat
- Jenis dan bentuk sediaan obat
- Dosis, cara pemakaian dan aturan pemberian obat
- Menanyakan kepada penulis resep apabila ada penulisan resep yang tidak jelas
atau obat tidak tersedia
- Pemasangan etiket pada kemasan obat
- Pemberian obat disertai pemberian informasi obat tentang cara penggunaan,
efek samping dan penyimpanan obat
b. Pemesanan Obat
- Pemesanan obat untuk kebutuhan puskesmas dilakukan oleh petugas farmasi
- Pemesanan obat untuk kebutuhan pelayanan dilakukan oleh petugas unit
pelayanan terkait
- Pelayanan terkait kepada petugas farmasi gudang obat puskesmas
c. Pengelolaan Obat
Pengelolaan obat di gudang obat puskesmas dilakukan oleh petugas farmasi
meliputi kegiatan perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan dan pengarsipan, pemantauan
dan evaluasi.
- Perencanaan kebutuhan obat guna memenuhi kebutuhan obat di Puskesmas
Rawat Inap Muaradua
- Permintaan dan penerimaan obat serta perbekalan kesehatan ke/ dari UPT
Pelayanan Farmasi Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
- Penyimpanan obat golongan psikotropika dan narkotika disimpan di lemari
khusus terkunci dan terpisah dari obat lain
- Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan
kesehatan
- Pengendalian persediaan, termasuk penanganan obat hilang dan rusak/
kadaluwarsa
- Pencatatan dan pelaporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Selatan.
Laporan obat golongan psikotropika dan narkotika dibuat terpisah dari obat
lain
- Pemantauan dan evaluasi
4. Persyaratan Petugas yang Berhak Memberi Resep
Persyaratan petugas yang berhak memberi resep bagi pasien di UPTD Puskesmas
Rawat Inap Muaradua :
a. Dokter umum yang telah memiliki izin praktek dokter di UPTD Puskesmas Rawat
Inap Muaradua.
b. Dokter gigi yang telah memiliki izin praktek dokter gigi di UPTD Puskesmas
Rawat Inap Muaradua
5. Pesyaratan Petugas yang Berhak Menyediakan Obat
Pesyaratan petugas yang berhak menyediakan obat bagi pasien di UPTD Puskesmas
Rawat Inap Muaradua antara lain :
a. Apoteker atau Tenaga Teknis Kefarmasian yang telah memiliki Surat Izin Praktek
Apoteker (SIPA) atau Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian (SIKTTK) di
UPTD Puskesmas Rawat Inap Muaradua
b. Tenaga non teknis kefarmasian terlatih, di bawah pengawasan dan tanggung jawab
langsung apoteker atau tenaga teknis kefarmasian.
6. Pelatihan Petugas yang Diberi Kewenangan Menyediakan Obat Apabila Tidak Tersedia
Petugas yang Memenuhi Syarat
Pelatihan petugas yang diberi kewenangan menyediakan obat apabila tidak tersedia
tenaga yang berkompetensi di lakukan secara eksternal UPTD Puskesmas Rawat Inap
Muaradua yang di lakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Selatan.
7. Persyaratan Petugas yang Berhak Meresepkan Obat Narkotika dan Psikotropika
a. Peresepan Narkotika
- Dokter penulis resep dalah dokter / dokter gigi yang telah memiliki izin praktek
di uptd puskesmas rawat inap muaradua
- Resep psikotropika di tulis dengan jelas dan dapat di baca tanpa menimbulkan
kemungkinan salah tafsir
- Setiap resep di lengkapi dengan kekuatan takaran, jumlah yang harus diberikan
dosis pemakaian dan di bubuhi tanda tangan dokter
b. Peresepan Psikotrofika
- Dokter penulis resep dalah dokter / dokter gigi yang telah memiliki izin praktek
di uptd puskesmas rawat inap muaradua
- Resep psikotropika di tulis dengan jelas dan dapat di baca tanpa menimbulkan
kemungkinan salah tafsir
- Setiap resep di lengkapi dengan kekuatan takaran, jumlah yang harus diberikan
dosis pemakaian dan di bubuhi tanda tangan dokter.
8. Pelayanan Resep Narkotika dan Psikotropika
a) Petugas farmasi memeriksa kelengkapan resep narkotika dan psikotropika
b) Petugas farmasi menyiapkan obat sesuai dengan permintaan resep
c) Petugas farmasi menulis nama pasien, nomor dan tanggal resep, serta aturan
pakai di etiket yang sesuai.
d) Sebelum menyerahkan obat kepada pasien, petugas harus memastikan kembali
kesesuaian jenis dan jumlah obat dengan permintaan pada resep.
e) Petugas farmasi menyerahkan obat kepada pasien dan mencatat pengeluaran obat
pada kartu stok dan buku bantu penyerahan obat narkotika dan psikotropika
9. Ketentuan tentang penggunaan obat yang di bawa sendiri oleh pasien/ keluarga
a) Bahwa obat yang di bawa sendiri oleh pasien/ keluarga harus di ketahui oleh
dokter pemeriksa pasien
b) Telah mendapat persetujuan dari apoteker/ tenaga teknis kefarmasian UPTD
Puskesmas Rawat Inap Muaradua
c) Obat yang di bawa sendiri oleh pasien/ keluarga tidak mempunyai kontra indikasi
dengan kondisi fisik pasien
d) Tidak mempunyai efek bertentangan dengan obat yang dipergunakan dalam
proses pengobatan oleh dokter di UPTD Puskesmas Rawat Inap Muaradua
e) Tidak menimbulkan efek ganda dengan obat yang dipergunakan dalam
pengobatan pasien
f) Bahwa obat yang di bawa sendiri oleh pasien/ keluarga tidak menimbulkan
interaksi obat dan berdampak negatif terhadap pengobatan pasien
10. Persayaratan Penyimpanan Obat
a) Petugas menerima obat dari gudang farmasi kabupaten dengan memeriksa
keadaan obat yang diterima antara lain: kesesuaian jenis, jumlah, tanggal
kadaluwarsa serta kondisi fisik obat
b) Petugas obat menyusun kedalam rak obat secara alfabetis untuk setiap bentuk
sediaan
c) Petugas mengendalikan sirkulasi obat mengikuti sistem FIFO dan FEFO
d) Petugas obat menyimpan obat narkotika dan psikotropika dalam lemari khusus
e) Petugas menyimpan sediaan cairan dipisahkan dari sedian padat
f) Petugas obat menyimpan vaksin dan supposituria dalam lemari pendingin dan
melakukan kontrol setiap saat
g) Petugas mencatat semua obat dalam buku penerimaan puskesmas dan buku
pengeluran obat
h) Petugas obat mencatat semua obat yang di terima dan di keluarkan ke dalam kartu
stok obat sebagai kartu kendali persediaan
i) Petugas membuat laporan persedian obat melalui LPLPO setiap bulannya
j) Petugas obat melaporkan LPLPO kepada kepala puskesmas dan gudang farmasi
kabupaten OKU Selatan
11. Menjaga Tidak Terjadinya Pemberian Obat Kadaluwarsa
a) Petugas obat memeriksa semua obat yang diterima termasuk tanggal kadaluwarsa
dan keadaan fisik barang
b) Petugas obatmemasukkan obat kedalam gudang penyimpanan obat UPTD
Puskesmas Rawat Inap Muaradua
c) Petugas obat menyimpan obat dalam rak dan menyusun sesuai jenis obat dengan
mengikuti FIFO dan FEFO
d) Petugas obat melakukan pencatatan obat yang disimpan kedalam kartu stok obat
sebagai kartu kendali
e) Petugas obat mendistribusikan obat dari dalam gudang mengikuti sistem FIFO
dengan memperhatikan FEFO nya
f) Petugas obat melakukan kontrol rutin terhadap kualitas obat terhadap
kadaluwarsa
g) Petugas obat memilih obat yang telah kadaluwarsa dan menyimpan terpisah dari
obat lain
12. Penanganan dan Pelaporan Obat Kadaluwarsa
a) Petugas obat membuat daftar obat yang telah kadaluwarsa
b) Petugas obat melaporkan obat kadaluwarsa kepada kepala puskesamas
c) Petugas obat mengambil obat kadaluwarsa dengan membuat berita acara serah
terima obat kadaluwarsa kepada Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Selatan
13. Pencatatan, Pemantauan, dan Pelaporan Efek Samping Obat dan Kejadian Tidak
Diinginkan
a) Petugas obat menyampaikan formulir monitoring efek samping obat (MESO)
kepada petugas kesehatan pemeriksaan pasien
b) Petugas kesehatan melakukan pemantauan terhadap kemungkinan timbulnya efek
samping obat yang dipergunakan dalam terapi terhadap pasien
c) Petugas kesehatan mencatat kejadian efek samping obat dalam formulir MESO
d) Petugas kesehatan menyerahkan laporan MESO kepada petugas obat
e) Petugas obat memberikan kompilasi data hasil monitoring efek samping obat
yang di terima dari petugas kesehatan
14. Penyediaan Obat Emergensi di Unit Pelayanan
a) Koordinator unit pelayanan mengajukan permintaan tertulis kepada gudang obat
puskesmas untuk menyediakan obatobat emergency yang dibutuhkan di unit
pelayanan
b) Petugas farmasi menyiapkan obat emergency yang dibutuhkan dan menyerahkan
ke unit pelayanan disertai bukti penerimaan oleh unit emergency dan dimasukkan
dalam buku pengeluaran obat gudang.
c) Petugas unit pelayanan menyimpan obat emergency sesuai SPO penyimpanan obat
d) Petugas farmasi melakukan monitoring secara rutin terhadap obat-obat
emergency yang tersedia di unit pelayanan.
15. Pelayanan Obat 24 Jam
Pelayanan obat 24 jam diperuntukkan bagi pasien rawat inap dan pasien di Instalasi
Gawat Darurat di UPTD Puskesmas Rawat Inap Muaradua dengan membuat jadwal on
call untuk pelayanan diluar jam kerja.

KEPALA UPTD PUSKESMAS


RAWAT INAPMUARADUA

SUDIBYO

Anda mungkin juga menyukai